Kuliah Kerja Lapangan Di Balai Yasa Yogyakarta
Kuliah Kerja Lapangan Di Balai Yasa Yogyakarta
DIMAS ARDIANSYAH
ELI UTAMI
KEVIN MORATTY
LELY APRILIA
RAFIF ANUGRAH
Dosen Pengampu :
DR. EDI NURSALAM
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan berkat , rahmat, taufik dan
hidayah-NYA sehingga sampai saat ini kita masih diberikan nikmat iman dan kesehatan.
Sholawat serta salam senantiasa tercurah pada Nabi Muhammad SAW yang telah menjadi
suri tauladan sehingga menuntun kita pada zaman yang terang ini.
Kuliah Kerja Lapangan ini merupakan metode untuk meningkatkan kemampuan dan
pengetahuan Taruna/ i dengan melihat apa yang yang sudah diajarkan di kampus dengan
realita lapangannya. Oleh karena itu, laporan ini disusun sebagai pertanggungjawaban
Taruna/ i atas pelaksanaan Kuliah Kerja Lapangan.
Program studi Teknologi Mekanika Perkeretaapian melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja
Lapangan di Balai Yasa Yogyakarta. Harapannya Taruna/i memiliki pengetahuan mengenai
perawatan berkala yang ada pada balai yasa Yogyakarta yang mana terdapat pengujian juga
baik statis dan dinamis hingga sarana dianggap layak operasi. Kemudian tidak kalah
pentingnya adalah Kesehatan dan keselamatan kerja yang ada di balai yasa Yogyakarta
sebagai pokok bahasan pada kegiatan ini.
Laporan yang kami buat ini sebagai bukti bahwa taruna/i sudah melaksanakan kuliah
kerja lapangan dengan baik dengan pemenuhan penilaian terhadap mata kuliah SMK3. Kami
juga berharap supaya laporan ini mampu berguna serta bermanfaat dalam meningkatkan
pengetahuan sekaligus wawasan terkait Kuliah Kerja Lapangan .
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................................4
1.2 Maksud dan Tujuan.............................................................................................................5
1.3 Manfaat......................................................................................................................................5
1.4 Lokasi.........................................................................................................................................5
1.5 Jadwal Kegiatan........................................................................................................................5
BAB II..................................................................................................................................................7
PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN...........................................................................7
2.1 Sejarah Instansi...................................................................................................................7
2.2 Tugas Balai Yasa..................................................................................................................7
2.3 Manajemen K3.....................................................................................................................8
2.4 Lingkungan kerja..............................................................................................................10
BAB III...............................................................................................................................................12
HASIL DAN PEMBAHASAN..........................................................................................................12
BAB IV...............................................................................................................................................20
PENUTUP..........................................................................................................................................20
4.1 Kesimpulan................................................................................................................................20
4.2 Saran..........................................................................................................................................20
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Manfaat
Manfaat bagi Taruna
1. Mendapatkan pengalaman belajar secara langsung sistem manajemen K3 pada Balai
Yasa Yogyakarta.
2. Menambah kemampuan membuat laporan tertulis dengan baik sesuai dengan
pedoman tata cara penulisan laporan Kuliah Kerja Lapangan.
Manfaat bagi PPI Madiun
1. Dengan adanya Kuliah Kerja Lapangan ini Taruna/i dapat mengenalkan Politeknik
Perkeretaapian Indonesia kepada stakeholder.
2. Membuka interaksi antara Politeknik Perkeretaapian Indonesia Madiun dengan
instansi yang bersangkutan dalam hal pelaksanaan Kuliah Kerja Lapangan.
1.4 Lokasi
Pelaksanaan kuliah kerja Lapangan dilaksanakan di Balai Yasa Yogyakarta berlokasi di
Jl. Kusbini No.1, Demangan, Kec. Gondokusuman, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa
Yogyakarta 55221
BAB II
PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN
2.1 Sejarah Instansi
Balai Yasa Pengok, Yogyakarta dibangun pada tahun 1914 oleh Nederland Indische
Spoorweg Maatschapij (NIS), namanya waktu itu adalah Centraal Werkplaats dan tugas
pokoknya adalah melaksanakan overhaul lokomotif, gerbong dan kereta. Pada tahun 1942
diambil alih oleh pemerintahan Jepang dan perkeretaapian menjadi perusahaan kereta api
pemerintah tugas pokoknya waktu itu sama dengan di awal dibangun yakni melaksanakan
overhaul lokomotif, gerbong dan kereta. Pada tanggal 28 September 1945 perkeretaapian
diambilalih oleh Pemerintah Indonesia. Tanggal pengambilalihan ini kemudian ditetapkan
sebagai HARI KERETA API dan mana perusahaannya adalah Djawatan Kereta Api
Republik Indonesia (DKARI), sedangkan nama bengkel sendiri di ubah menjadi Balai
Karya tetapi tugas pokoknya masih sama yakni melaksanakan overhaul lokomotif,
gerbong dan kereta. Pada tahun 1959 Balai Karya diubah lagi menjadi Balai Yasa Traksi
dan tugas pokoknya hanya melaksanakan overhaul lokomotif. Luas tanah BalaiYasa
Pengok adalah 128.800 m2 (12.88 Ha); luas bangunan 43.700 m2 (4.37 Ha); daya listrik
dari PLN 1.100 KVA; daya listrik cadangan (genset) 500 KVA dan 225 KVA; daya
tampung air 835 m3; sistem telekomunikasi TOKA 29 lines, Telkom 2 lines dan HT 30
unit; sistem jaringan komputer Wireless (Hot Spot WI-FI didukung sofware sistem
perawatan lokomotif kereta api (siperloka), sistem pegawai kereta api (sipeka), dan sistem
logistik kereta api (siloka).
Tujuan Manajemen K3
1. Meningkatkan perlindungan K3 yang telah terencana, terstruktur, terintegrasi, dan
terukur sehingga pelaksanaannya dapat berlangsung secara efektif.
2. Mengantisipasi dan menekan risiko terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit akibat
kerja dengan melibatkan partisipasi pekerja, manajemen, dan/atau serikat pekerja (jika
ada).
3. Menciptakan tempat dan lingkungan kerja yang aman, nyaman, serta efisien sehingga
dapat meningkatkan produktivitas kerja.
4.
SMK3 pun dilakukan dengan mengikuti alur kerja atau flow chart. Semua tahapan
proses sudah dijelaskan secara runtut, mulai dari perencanaan, pengendalian, peninjauan
kembali, feedback, perbaikan, dan pencegahan. Dengan proses yang teratur dan sistematis,
sistem manajemen yang efisien dan efektif akan terbentuk.
Sistem manajemen K3 berperan penting dalam melindungi tenaga kerja, serta menjamin
keselamatan, keamanan, dan kesehatan kerja. Maka, semua komponen yang berpartisipasi
aktif dalam perusahaan harus memiliki persepsi serupa dan pemahaman mendalam terkait
K3. Berbekal pengetahuan cukup, kesadaran akan pentingnya K3 dapat terbangun sehingga
risiko kecelakaan kerja atau penyakit akibat kerja berkurang.
2.4 Lingkungan kerja
Lingkungan kerja diartikan sebagai segala sesuatu yang berada disekitar tenaga kerja
yang dapat mempengaruhi dirinya dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan.
Lingkungan kerja yang lestari dan manusiawi adalah faktor pendorong bagi kegairahan dan
efisiensi kerja. Kondisi lingkungan kerja yang kurang baik dan melebihi toleransi manusia
untuk menghadapinya tidak saja akan menurunkan produktivitas kerja, tetapi juga akan
menjadi sebab terjadinya penyakit akibar kerja, pencemaran lingkungan, cacat dan bahkan
kematian
Untuk menciptakan lingkungan kerja yang baik adapun hal-hal yang perlu di perhatikan
adalah :
a. Bangunan tempat kerja
b. Ruang kerja yang lega
c. Ventilasi untuk pertukaran udara
d. Tersedianya peralatan kerja yang memadai
e. Tersedianya tempat-tempat untuk melakukan ibadah keagamaan
f. Tersedianya tempat untuk melepas lelah
g. Tersedianya sarana angkutan khusus maupun umum untuk karyawan yang nyaman
dan mudah di peroleh.
Kunjugan kali ini untuk melihat dan mengetahui secara rinci bagaimana prosedur dan
penerapan K3 di PT. Balai Yasa, seperti penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) disetiap
bagian tempat kerja karyawan. Setiap kelompok taruna didampingi oleh satu orang petugas
dari PT. Balai Yasa sehingga memudahkan mahasiswa untuk bertanya seputar K3 di PT. Balai
Yasa.
Tingkat bahaya di Balai Yasa Yogyakarta sangat kecil, hal tersebut terbukti bahwa
sejak tahun 2007 tingkat kecelakaan kerja di Balai Yasa Yogyakarta sangat minim, bahkan
bisa dikatakan tidak pernah ada kecelakaan kerja. Hal tersebut dapat terjadi karenakesadaran
akan Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Balai Yasa Yogyakarta sangat tinggi.Kesadaran
tersebut dibangun Balai Yasa Yogyakarta dengan sosialisasi terhadap parapekerjanya, baik
secara lisan melalui training maupun secara tertulis melalui slogan,spanduk maupun banner.
Sosialisasi secara tertulis tersebut sangat jelas terlihat ketika kamimasuk ke dalam bengkel
Balai Yasa Yogyakarta. Dimana banyak dilihat slogan - sloganyang berkaitan dengan
Kesehatan dan Keselamatan Kerja, bahkan juga terdapat instruksikerja yang tertempel di
mading setiap sudut ruangan. Untuk penanganan jika terjadikecelakaan kerja, Balai Yasa
Yogyakarta juga menyediakan Alat Pemadam Api Ringan(APAR) di setiap sudut ruangan,
dan jumlahnya dapat dikatakan mencukupi kebutuhan.Selain APAR juga disiapkan jalur
evakuasi jika terjadi kecelakaan kerja seperti kebakaran maupun gempa bumi, jalur tersebut
berwarna hijau
Untuk tingkat resiko di Balai Yasa Yogyakarta juga dapat dikatakan kecil, namunhal
hal tertentu masih dapat terjadi dan tidak boleh diabaikan. Ada 3 jenis tingkat resikoyaitu
Low Risk (resiko rendah), Medium Risk (resiko menengah), dan High Risk
(resikotinggi)Low Risk adalah resiko terjadinya bahaya pada tingkat rendah, seperti
licinnyatempat kerja pada saat membersihkan mesin lokomotif. Hal itu diatasi dengan
menggunakansepatu boot agar tidak licin. Low Risk ini adalah tingkat resiko pekerjaan yang
menimbulkankecelakaan kerja ringan. Sementara itu Medium Risk adalah tingkat resiko
terjadinya bahay apada tingkat menengah, seperti pada pekerjaan mengelas bagian bagian
tertentu darilokomotif. Hal tersebut dapat menimbulkan kecelakaan kerja apabila pekerja
tidakmenggunakan SOP yang benar, ataupun peralatan yang seharusnya sudah diganti.
Sehinggamenimbulkan kecelakan kerja tingkat menengah. Dan yang terakhir adalah High
Risk, yaitutingkat resiko kerja tinggi, seperti resiko mesin mesin lokomotif yang sangat besar
jatuh ketika diangkat dengan hoist. Hal tersebut dapat menimbulkan kecelakaan kerja baik
bagipekerjanya maupun kerugian terhadap mesin milik konsumen. Apabila terjadi
kecelakaankerja terhadap pekerjanya dapat menimbulkan kecacatan kepada pekerjanya,
karena mesintersebut sangat besar dan jatuh pada ketinggian. Akan tetapi ketiga resiko
tersebut dapat dicegah dengan melakukan perawatan dan perbaikan fasilitas di Balai Yasa
Yogyakartasecara kontinyu. Dan hal tersebut sudah dilakukan oleh Departemen Fasilitas
Balai YasaYogyakarta
CHECK LIST
PENERAPAN K3 DI BALAI YASA YOGYAKARTA
1 Faktor Fisika
A.Getaran Baik Ada Getaran terjadi saat uji penggerak
lokomotif di Balay Yasa
Yogyakarta
B.Bising (Noise) Baik Ada Penyebab terjadinya getaran pada
adalah karena sedang melakukan
pengujian pada lokomotif di Balay
Yasa Yogyakarta.
C.Iklim Kerja Baik Ada Ruang Rapat: Suhu ±28℃
Bangunan Balai Yasa: Suhu ±34℃
D.Ventilasi Baik Ada Setiap ruangan di Balai Yasa
mempunyai fasilitas ventilasi.
Faktor Lingkungan Fasilitas
No Kondisi Existing Hasil Pemeriksaan
Kerja Tersedia
8 Sanitasi
A.Water Supply tersedia ada
Keterangan:
Kondisi Eksisting:: Baik / Tidak Baik
Appron
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Usaha Balai Yasa Yogyakarta dalam melakukan tindakan Kesehatan dan
KeselamatanKerja sangat baik. Dari dilakukannya sosialisasi lisan maupun tertulis
kepada para pekerjanya,sampai melakukan perawatan dan perbaikan secara kontinyu
yang dilakukan oleh DepartemenFasilitas Balai Yasa Yogyakarta. Karena itu, layaklah
Balai Yasa Yogyakarta berserfitikasi ISO 9001 pada tahun 2010
Penyediaan Fasilitas dan Sarana K3 sudah baik yaitu telah tersedianya fasilitas
fasilitas penting seperti penyediaan APD, kotak P3K, sarana MCK, mushola, ruang
ganti, locker room, kantin, koperasi, rest area dan smoking area.
4.2 Saran
1. Untuk pegawai, gunakan APD dan patuhilah peraturan karena aturan dibuat
untuk melindungi pegawai dari hal-hal yang tidak diinginkan
2. Perlu adanya perencanaan APD yang lebih baik agar tidak kehabisan stock,
terutama untuk APD yang consumable seperti masker dan sarung tangan.
Sehingga tidak ada lagi alasan bagi pegawai untuk tidak mengenakan APD
saat bekerja.