Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

MANFAAT DAN HAMBATAN SISTEM INFORMASI


KEPERAWATAN

Dosen Pengampu: fajri M hanif S,Pd, M, Kom

Alya Gustabina Yasri 2214201031

FAKULTAS KESEHATAN
PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS PAHLAWAN
TP. 2023/2024

1
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha
Penyayang. Kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, serta inayah-Nya kepada kami sehingga kami
bisa menyelesaikan makalah ini.

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas dosen fajri M hanif S,Pd, M,
Kom pada mata kuliah sistem informasi keperawatan. Selain itu penulis juga
berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca.

Penulis mengucapkan Terimakasih sebesar-besarnya kepada bapak fajri


M hanif S,Pd, M, Kom selaku dosen mata kuliah sistem informasi keperawatan.
Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah wawasan terkait bidang yang
ditekuni penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu proses penulisan makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karnanya kami dengan lapang dada menerima segala kritik dan saran dari
pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

2
Bangkinang Kota, 29 november 2023

DAFTAR ISI

Kata pengantar ................................................................................................. 2

Daftar isi ............................................................................................................. 3

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 4

1.1 Latar belakang ...................................................................................... 4


1.2 Rumusan masalah ................................................................................ 4
1.3 Tujuan ................................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................... 5

2.1 Pengertian sistem informasi keperawatan ........................................ 5


2.2 Manfaat sistem informasi keperawatan ............................................ 6
2.3 Hambatan sistem informasi keperawatan ........................................ 8

BAB III PENUTUP .............................................................................................. 11

a. Kesimpulan ............................................................................................ 11
b. Saran ...................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 12

3
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Sistem Informasi Keperawatan (SIK) adalah suatu sistem informasi yang


dirancang khusus untuk mendukung kegiatan pengelolaan informasi di
bidang keperawatan atau asuhan keperawatan. SIK dirancang untuk
menyediakan kerangka kerja yang terstruktur dan terorganisir guna
mengelola informasi kesehatan pasien, memantau perawatan pasien, dan
mendukung pengambilan keputusan dalam konteks perawatan kesehatan.
Penggunaan SIK di lingkungan keperawatan bertujuan untuk
meningkatkan efisiensi layanan kesehatan, meningkatkan kualitas
perawatan, dan mendukung pengambilan keputusan yang lebih baik dalam
rangka memberikan asuhan keperawatan yang holistik dan personal.
Hal ini karena dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan
teknologi tersebut maka masyarakat mudah mendapatkan informasi
tentang kesehatan, sehingga pengetahuan masyarakat tentang kesehatan
akan meningkat. Dengan semakin pesatnya penggunaan teknologi

4
informasi dan komunikasi bagi penyedia layanan kesehatan maupun
organisasi kesehatan, efektifitasnya justru mulai dipertanyakan. Data dan
informasi kesehatan tersebar membentuk pulau- pulau informasi yang
saling tertutup di berbagai fasilitas pelayanan kesehatan dan organisasi
kesehatan. Pertukaran dan komunikasi data lintas organisasi terbentur
kendala standarisasi dan interoperabilitas system.

1.2 Rumusan Masalah


1 Apa pengertian dari sistem informasi keperawatan?
2 Apa manfaat dari sistem informasi keperawatan?
3 Bagaimana hambatan atau kendala pada pelaksanaan sistem
informasi keperawatan?
4 Apa kelebihan dan kekurangan sistem informasi berbasis
komputerisasi?

1.3 Tujuan
1 Apa pengertian dari sistem informasi keperawatan?
2 Apa manfaat dari sistem informasi keperawatan?
3 Bagaimana hambatan atau kendala pada pelaksanaan sistem
informasi keperawatan?

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian sistem informasi keperawatan


Dalam praktek pelayanan keperawatan, kinerja seorang perawat akan
dipengaruhi oleh kepuasan perawat dalam melakukan pekerjaannya.
Pengalaman yang menyenangkan atau rasa puas dengan pengalaman yang
tidak menyenangkan atau rasa tidak puas tercermin pada sikap seseorang
dalam melaksanakan pekerjaannya. Kepuasan merupakan suatu nilai perasaan
seseorang apakah memuaskan atau mengecewakan yang dihasilkan oleh
suatu proses membandingkan keberadaan atau penampilan suatu produk
diminati dengan nilainilai yang diharapkan. Dengan demikian kepuasan kerja

5
dapat diartikan sebagai suatu perasaan positif tentang pekerjaan seseorang
yang merupakan hasil dari sebuah evaluasi karakteristiknya. Tingkat kepuasan
kerja dapat terukur berdasarkan beberapa indikator yaitu dari pekerjaan itu
sendiri, penghasilan, kesempatan promosi, pengawasan, dan rekan kerja atau
atasan (Robbins S.P, 2007). Robbins (1996) menyatakan tentang kepuasan
kerja sebagai sikap yang umum dari seseorangpada suatu pekerjaan yang
dilakukan. Robbins (1996) juga mengatakan yang perlu diingat bahwa suatu
pekerjaan itu lebih dari sekedar menghadapi kertas, menunggu pelanggan,
namun termasuk didalamnya bagaimana berhubungan dengan rekan kerja,
atasan, mengikuti aturan dan2 kebijakan organisasi, menaati standar kinerja,
dan tinggal didalam kondisi kerja yang sering kali tidak ideal (Nursalam, 2015).

Sistem informasi manajemen rumah sakit membuat fungsi dari bagian


perawatan lebih dikonsentrasikan pada pelayanan perawatan/jasa medis
secara profesional, fungsi penagihan dilakukan oleh bagian keuangan
sedangkan pemberian potongan menjadi wewenang direksi. Para tenaga
medis tidak perlu memikirkan kemampuan finansial pasien dan tidak
membeda-bedakan pelayanan kepada pasien karena tenaga medis akan diberi
insentif yang sama untuk tindakan yang sama, tidak tergantung kepada siapa
pelayanan medis tersebut diberikan. Pola tersebut mempengaruhi secara
positif kinerja para tenaga medis yang pada akhirnya akan meningkatkan mutu
pelayanan rumah sakit secara keseluruhan (Handiwidjojo, 2009).

Elemen-elemen utama dalam Sistem Informasi Keperawatan


melibatkan pengumpulan, penyimpanan, pengelolaan, dan distribusi informasi
yang berkaitan dengan pasien dan kegiatan keperawatan. Beberapa
karakteristik penting dari SIK meliputi:

1. Rekam Medis Elektronik (RME): SIK sering kali mencakup implementasi


rekam medis elektronik yang menggantikan format tradisional berbasis kertas.
RME memungkinkan penyimpanan dan akses yang lebih efisien terhadap
informasi pasien.
2. Manajemen Jadwal Perawatan: SIK membantu dalam perencanaan dan
manajemen jadwal perawatan pasien, termasuk pemberian obat, pemeriksaan,
dan prosedur medis lainnya.

6
3. Pantauan Pasien: SIK dapat digunakan untuk memantau kondisi pasien
secara real-time, membantu perawat dalam mengidentifikasi perubahan
kondisi pasien dan merespons dengan cepat.
4. Manajemen Obat: SIK dapat memfasilitasi manajemen obat, termasuk
resep, dosis, dan interaksi obat untuk meningkatkan keselamatan pasien.
5. Pengelolaan Data Klinis: SIK membantu mengelola data klinis, seperti
hasil tes laboratorium, hasil radiologi, dan catatan lainnya, untuk memudahkan
pengambilan keputusan oleh profesional kesehatan.
6. Integrasi dengan Sistem Kesehatan: SIK dapat terintegrasi dengan
sistem kesehatan secara keseluruhan, memungkinkan pertukaran informasi
antar unit/unit pelayanan kesehatan.
7. Keamanan dan Privasi Informasi: SIK harus memastikan keamanan dan
privasi informasi pasien, mematuhi regulasi dan standar yang berlaku dalam
pengelolaan informasi kesehatan.

2.2 Manfaatsisteminformasi keperawatan


Salah satu manfaat penerapan sistem informasi keperawatan rumah sakit
adalah membantu perawat mendokumentasikan asuhan keperawatan. Asuhan
keperawatan dalam memenuhi kebutuhan dasar pasien diberikan oleh perawat
di berbagai tatanan pelayanan kesehatan dengan menggunakan proses
keperawatan. Perawat menggunakan sistem informasi keperawatan(SIK)
bertujuan untuk mengkaji pasien dengan jelas, menyiapkan rencana
keperawatan, mendokumentasikan asuhan keperawatan, dan juga untuk
mengontrol kualitas asuhan keperawatan. Manfaat sistem informasi
keperawatan menurut (Jubaedi, 2018) , yaitu:

1. Manajemen lebih efisien


2. Penggunaan sumber biaya lebih efektif (mengurangi biaya)
3. Meningkatkan program perencanaan
4. Meningkatkan pendayagunaan perawat, dimana waktu perawat lebih
banyak dengan pasien dan lebih sedikit waktu di nurse station.
5. Mengurangi penggunaan kertas
6. Dokumentasi keperawatan secara automatis
7. Standar yang sama dalam perawatan (proses keperawatan)

7
8. Kualitas pelayanan keperawatan dapat diukur

Berikut merupakan manfaat dari sistem informasi keperawatan menurut


(Syam & Sukihananto, 2019) yaitu:

1. Lebih banyak waktu yang dihabiskan bersama pasien dan lebih


sedikit waktu di ruang perawat
2. Mengurangi kertas kerja / kehilangan kertas
3. Alat dokumentasi keperawatan otomatis
4. Standar perawatan diprogram seragam (proses keperawatan)
5. Pengurangan biaya (Lebih sedikit kehilangan biaya) Kualitas
dapat diukur

Sistem Informasi Keperawatan (SIK) memberikan berbagai


manfaat signifikan dalam konteks pelayanan kesehatan dan
keperawatan. Beberapa manfaat utama dari implementasi Sistem
Informasi Keperawatan termasuk:

1. Efisiensi Operasional:

Pengelolaan Informasi yang Lebih Cepat: SIK memungkinkan


akses yang lebih cepat dan efisien terhadap informasi pasien,
termasuk rekam medis, jadwal perawatan, dan data klinis lainnya.

Automatisasi Tugas Rutin: Automatisasi tugas-tugas


administratif, seperti pembuatan laporan atau penjadwalan,
meningkatkan efisiensi operasional perawatan keperawatan.

2. Peningkatan Kualitas Perawatan:

Pemantauan Pasien yang Lebih Baik: SIK memungkinkan


pemantauan pasien secara real-time, membantu perawat dalam
mendeteksi perubahan kondisi pasien dan merespons dengan
cepat.

8
Informasi yang Akurat dan Tepat Waktu: Akses cepat ke
informasi pasien memastikan bahwa perawat memiliki informasi
yang akurat dan tepat waktu, mendukung pengambilan
keputusan yang lebih baik dan perawatan yang lebih efektif.

3. Peningkatan Keselamatan Pasien:

Manajemen Obat yang Lebih Baik: SIK membantu dalam


manajemen obat, termasuk pemberian obat, dosis, dan
identifikasi potensi interaksi obat untuk meningkatkan
keselamatan pasien.

Pengurangan Kesalahan Manusia: Automatisasi proses dan


pengurangan ketergantungan pada catatan manual dapat
mengurangi kesalahan manusia dalam pengelolaan informasi
dan pelayanan keperawatan.

4. Pengambilan Keputusan yang Lebih Baik:

Data yang Terstruktur: SIK menyajikan data kesehatan secara


terstruktur, memudahkan analisis dan pengambilan keputusan
oleh profesional kesehatan.

Dukungan untuk Perencanaan Perawatan: Informasi yang


lengkap dan terintegrasi membantu perawat dalam
merencanakan perawatan yang sesuai dengan kebutuhan pasien.

5. Kolaborasi dan Koordinasi yang Lebih Baik:

Integrasi dengan Sistem Kesehatan: SIK dapat terintegrasi


dengan sistem kesehatan secara keseluruhan, memungkinkan
pertukaran informasi yang efisien antar berbagai unit/unit
pelayanan kesehatan.

Komunikasi Tim yang Meningkat: SIK mendukung komunikasi


yang lebih baik antara anggota tim kesehatan, memfasilitasi
kolaborasi yang lebih efektif.

6. Pengelolaan Sumber Daya yang Optimal:

9
Manajemen Inventori dan Sumber Daya: SIK membantu dalam
manajemen inventori dan sumber daya, seperti peralatan medis
dan stok obat, untuk penggunaan yang optimal.

7. Peningkatan Aksesibilitas dan Pelayanan Pasien:

Pelayanan yang Personal dan Sesuai Kebutuhan: SIK


mendukung pelayanan yang lebih personal dan sesuai dengan
kebutuhan pasien melalui akses yang mudah terhadap informasi
medis pasien.

2.3 Hambatan sistem informasi keperawatan


Meskipun Sistem Informasi Keperawatan (SIK) memberikan sejumlah
manfaat, implementasinya juga dapat dihadapkan pada beberapa hambatan.
Beberapa hambatan umum Sistem Informasi Keperawatan melibatkan aspek
teknis, organisasional, dan manusia. Berikut adalah beberapa contoh
hambatan yang sering dihadapi:

1. Kurangnya Dana dan Sumber Daya:


Biaya Implementasi: Pengembangan dan implementasi SIK dapat
memerlukan investasi finansial yang signifikan, termasuk biaya
pengadaan perangkat keras, perangkat lunak, dan pelatihan karyawan.
2. Kesulitan Teknis:
Ketidaksesuaian Infrastruktur:
Kurangnya infrastruktur teknologi yang memadai, seperti jaringan
yang cepat dan handal, dapat menjadi hambatan bagi
implementasi SIK.
Kesulitan Integrasi:
Integrasi SIK dengan sistem lain dalam lingkungan kesehatan
yang lebih luas dapat menjadi kompleks dan menuntut, terutama
jika infrastrukturnya tidak terstandarisasi.
3. Tantangan Budaya dan Organisasi:
Resistensi Terhadap Perubahan:
Karyawan, terutama yang sudah terbiasa dengan sistem manual,
mungkin merasa enggan atau resisten terhadap perubahan yang
dibawa oleh implementasi SIK.

10
Kurangnya Dukungan dari Pimpinan:
Kegagalan mendapatkan dukungan dan komitmen penuh dari
pimpinan organisasi kesehatan dapat menyulitkan suksesnya
implementasi SIK.
4. Masalah Keamanan dan Privasi:
Ketidakamanan Data:
Keamanan data kesehatan menjadi perhatian utama, dan
kebocoran atau penyalahgunaan informasi pasien dapat
menciptakan masalah serius.
Ketakutan akan Pelanggaran Privasi:
Penerimaan SIK dapat terhambat oleh kekhawatiran tentang
pelanggaran privasi dan keamanan pasien.
5. Keterbatasan Pengetahuan dan Keterampilan Karyawan:
Kurangnya Pelatihan:
Jika karyawan tidak memahami sepenuhnya cara menggunakan
SIK atau tidak mendapatkan pelatihan yang cukup, ini dapat
menghambat pengadopsian sistem.
Keterbatasan Keterampilan Teknis:
Karyawan mungkin tidak memiliki keterampilan teknis yang
cukup untuk mengoperasikan dan memanfaatkan fitur-fitur SIK
dengan optimal.
6. Perubahan dalam Alur Kerja:
Penyesuaian Alur Kerja:
Implementasi SIK seringkali memerlukan penyesuaian dalam alur
kerja yang telah mapan, dan perubahan ini dapat dianggap
sebagai hambatan oleh beberapa karyawan.
7. Tantangan Hukum dan Regulasi:
Kepatuhan Regulasi:
Ketentuan dan regulasi yang berubah di bidang privasi dan
keamanan data dapat menimbulkan tantangan dalam menjaga
kepatuhan dengan standar tersebut.

Memahami dan mengatasi hambatan-hambatan ini menjadi kunci untuk


memastikan keberhasilan implementasi Sistem Informasi Keperawatan dalam
lingkungan pelayanan kesehatan.

11
Menurut (Putri dkk., 2017) hambatan yang dialami puskesmas yaitu:

1. Hambatan di bidang Infrastruktur

Banyak Pusat Kesehatan Masyarakat yang hanya memiliki satu atau dua
komputer saja, dan biasanya untuk penggunaan sehari-hari di Puskesmas
kurang mencukupi. Banyak laporan-laporan yang harus ditulis dengan
menggunakan komputer. Komputer umumnya lebih berfungsi sebagai
pengganti mesin ketik saja. Selain itu hambatan dari sisi sumber listrik juga
sering menjadi masalah dalam sistem informasi. Puskesmas di daerah tertentu
atau lain sudah terbiasa menjalani pemadaman listrik sehingga dalam
penggunaan komputer menjadi terganggu. Dalam segi keamanan, banyak
gedung-gedung puskesmas yang kurang aman, sering kali terjadi pada
puskesmas yaitu kehilangan perangkat komputer.

2. Hambatan di bidang Manajemen

Masih jarang ditemukan pegawai atau pejabat atau bahkan unit kerja yang
khusus menangani data/komputerisasi. Hal ini dapat ditemukan di tingkat
pusat kesehatan masyarakat atau di tingkat dinas kesehatan kabupaten atau
kota.

Dengan kondisi seperti ini, akan sulit untuk menentukan siapa yang
bertanggung jawab atas data yang akan tersedia, baik untuk pemrosesan dan
pemeliharaan data maupun untuk koordinasi antar layanan.

3. Hambatan di bidang Sumber Daya Manusia

Dalam bidang SDM sering jali ditemui pada puskesmas. Banyak pegawai
puskesmas yang belum maksimal dalam menjalankan komputer.

Kemampuan dalam operasional komputer diperoleh secara belajar otodidak,


sehingga kurang maksimal.

Pemakaian komputer oleh staf yang terkadang tidak pada fungsi yang
seharusnya.

12
BAB III
PENUTUP

a. Kesimpulan
Dalam pengaplikasian sistem informasi keperawatan sudah cukup
dirasakan dapat memberikan manfaat bagi perawat dan juga pasien
seperti lebih efisien dan juga efektif dalam pelaksanaan keperawatan di
rumah sakit maupun puskesmas, namun manfaat tersebut belum
sempurna karena adanya hambatan ataupun kendala seperti perangkat
yang tidak semua lengkap, sumber daya manusia dan lainnya dalam
proses pengaplikasian sistem informasi tersebut ,yang dapat menjadikan
manfaat yang dirasakan belum begitu maksimal. Kelebihan dan
kekurangan pada sistem informasi keperawatan berbasis komputerisasi
yaitu dapat memperoleh informasi dengan cepat dan sebagainya, tentunya
terdapat kekurangan yaitu bisa terjadi kebocoran data pasien dan lainnya

b. Saran
Setiap sistem harus cukup fleksibel agar disesuaikan dengan budaya
pemberi perawatan dan organisasi di area mana pun daripada
memaksakan metode pengorganisasiannya sendiri. Pelatihan dibutuhkan
agar lebih mengefektifkan sistem, supaya perawat tidak banyak
meluangkan waktu di depan layar komputer dibandingkan bersama
dengan pasien. Selain itu sebaiknya diberikan dukungan oleh manajemen
tingkat atas, agar pemeliharaan dan pengembangan sistem juga dapat
dilakukan guna untuk memperlancar operasional sistem yang ada di suatu
instansi.

13
DAFTAR PUSTAKA

chatGPT. (2023,november16). .Diambil kembali dari


manfaatsisteminformasikeperawatan:
https://chat.openai.com/c/15bc0ecb-3ea8-4fae-bc9d-c34acdd5cd64

chatGPT. (2o23,november16). .Diambil kembali dari


pengertiansisteminformasi keperawatan:
https://chat.openai.com/c/914a0404-dc76-4ced-85c7-a2ba21dcd845

. (2022,november2). Diambil
kembali dari manfaatdanhambatansiteminformasi keperawatan:
https://www.kompasiana.com/aidaaa/636258fa08a8b57fdc265162/manfaat-
hambatan-sistem-informasi-keperawatan?page=all&page_images=1

14
15

Anda mungkin juga menyukai