TUGAS 4
TITIK
Titik menandakan sebuah posisi didalam ruang dan secara konseptual titik titk tidak memiliki Panjang, lebar,
maupun tinggi, dan oleh sebab itu sifatnya statis memusat dan tak berarah. Menurut Francis D.K. Ching, titik adalah
elemen desain yang paling dasar dan sederhana. Titik dapat dianggap sebagai "titik lokasi" dalam ruang. Dalam
konteks desain, titik mewakili dimensi nol dan tidak memiliki panjang, lebar, atau tinggi. Namun, titik memiliki
potensi untuk menjadi elemen awal dalam menciptakan elemen-elemen yang lebih kompleks dalam desain arsitektur.
CONTOH:
MONUMEN TUGU PAHAWAN, SURABAYA
GARIS
Garis adalah perpanjangan dari titik yang memiliki Panjang, arah, dan posisi. Secara konseptual garis
memiliki panjang tapi tanpa lebar dan kedalaman. Jika sebuah titik secara alamiah adalah statis, maka sebuah garis
dalam menggambarkan jalur pergerakan sebuah titik mampu mengekspresikan pergerakan dan pertumbuhan secara
visual.
CONTOH:
BURJ KHALIFA, DUBAI
BIDANG
Sebuah garis jika diperpanjang ke arah selain hakikinya, makai ia akan menjadi sebuah bidang. Secara
konseptual sebuah bidang memiliki panjanng dan lebar, tetapi titak memiliki kedalaman (tinggi). Menurut Francis
D.K. Ching, dalam konteks desain arsitektur, bidang mengacu pada elemen dasar dalam bangunan dan desain yang
memiliki luas, bentuk, dan orientasi tertentu. Bidang dapat menjadi elemen tertutup, seperti dinding atau atap, atau
elemen terbuka, seperti jendela atau pintu. Dalam desain, bidang membentuk struktur dasar yang digunakan untuk
merencanakan, menggambarkan, dan memahami organisasi dan ruang dalam sebuah bangunan.
CONTOH:
THE FRAME, DUBAI
RUANG/VOLUME
Sebuah bidang yang diperpanjang ke arah selain selain naturalnya akan menjadi sebuah volume. Secara
konseptual volume memiliki tiga dimensi Panjang, lebar, dan kedalaman (tinggi). Menurut Francis D.K. Ching,
volume adalah "ruang yang dibatasi oleh permukaan tiga dimensi." Dalam pandangannya, volume adalah dimensi tiga
dari ruang fisik yang dihasilkan oleh elemen-elemen arsitektur seperti dinding, lantai, langit-langit, dan struktur
bangunan lainnya
CONTOH:
SEDNEY OPERA HOUSE, AUSTRALIA
BIDANG ATAS
CONTOH:
YANG LIPING ARTS CENTRE
Bidang horizontal atas adalah atap bangunan, yang
menciptakan ruang tertutup
Sebuah bidang datar horizontal yang diletakkan tinggi
di atas membentuk volume ruang di antara bidang
tersebut dan permukaan tanah di bawahnya. Suatu
bidang atas membentuk suatu daerah ruang di antara
bidang tersebut dengan bidang dasarnya.
CONTOH:
.
BIDANG-BIDANG SEJAJAR
CONTOH:
4 BIDANG TERTUTUP
Empat bidang vertikal membentuk batas-batas
dari suatu ruang introvert dan mempengaruhi
daerah ruang di sekeliling pagar tersebut. Empat
bidang vertikal yang menyusun ruang tertutup
sepenuhnya, seperti dinding dalam sebuah ruang
tamu.
TERPUSAT
Organisasi terpusat merupakan komposisi
terpusat dan stabil yang terdiri dari sejumlah
ruang sekunder, dikelompokkan mengeIiIingi
sebuah ruang pusat yang luas dan dominan
CONTOH: VATIKAN CITY
RADIAL
Organisasi ruang radial memiliki pusat atau titik fokus dari
mana elemen-elemen atau struktur lain menyebar secara
simetris. Contoh yang umum adalah taman kota dengan
monumen di tengah yang dikelilingi oleh jalan dan area hijau
yang menjalar ke segala arah.
CONTOH: DUBAI INTERNATIONAL CITY
TERCLUSTER
Organisasi ruang terclaster melibatkan penempatan
elemen-elemen dalam kelompok atau "cluster" yang
berdekatan satu sama lain. Ini menciptakan area-area
tertentu yang terfokus dengan elemen-elemen serupa
atau berhubungan.
CONTOH: KAMPUNG WARNA WARNI,
MALANG
GRID
Organisasi ruang grid melibatkan tata letak yang
berdasarkan grid atau jaringan teratur dari jalan,
bangunan, atau zona-zona tertentu. Ini adalah
tata letak yang sering digunakan dalam
perencanaan kota modern di mana jalan-jalan
dan blok-blok berbentuk persegi atau persegi
panjang
CONTOH:
MANHATTAN GRID, NEW YORK
LINIER
Sirkulasi linier adalah pola yang mengikuti garis lurus atau
lintasan yang terdefinisi dalam suatu ruang. Ini dapat
mencakup koridor, lorong, atau ruang dengan pergerakan
sejajar atau berurutan.
SPIRAL
Sirkulasi spiral melibatkan pergerakan yang mengikuti
pola spiral atau melingkar. Ini bisa digunakan untuk
menciptakan perjalanan yang panjang namun
berkelanjutan antara berbagai lantai atau tingkat dalam
suatu bangunan.
RADIAL
Sirkulasi radial adalah pola di mana berbagai ruang
terhubung ke pusat atau titik fokus tertentu. Ini
sering digunakan dalam desain pusat perbelanjaan
atau pusat budaya, di mana berbagai toko atau
fasilitas dapat diakses dari pusat tersebut.
GRID
Sirkulasi grid adalah pola yang mengikuti jaringan grid
atau pola kotak-kotak. Ini umumnya digunakan dalam
ruang-ruang seperti perkantoran atau laboratorium, di
mana efisiensi dan akses yang mudah ke berbagai area
sangat penting.
JARINGAN/NETWORK
Pola sirkulasi network dapat dilihat
degan ciri sebagai berikut : berkembang ke
segala arah,dapat menyesuaikan dengan
kondisi tapak, mengarah pada ruang yang
dominan, tidak memiliki titik pusat ruang,
tidak dapat dibentuk suatu pengakhiran, Atau
suatu bentuk jaringan terdiri dari beberapa
jalan yang menghubungkan titik-titik tertentu
didalam ruang.
IRAMA/ PENGULANGAN
Irama pada desain Palladian Basilica dapat ditemukan dalam pola pengulangan elemen bidang, seperti
kolom atau jendela,
Pengulangan adalah penggunaan elemen-elemen visual yang sama atau serupa secara teratur dalam desain.
Ini dapat menciptakan pola atau ritme yang menarik dan membantu mengarahkan mata penonton melalui
desain.
PENEKANAN
Penekanan pada bangunan Palladian Basilica terdapat pada penggunaan elemen-elemen seperti kubah, fasad
utama, atau elemen arsitektur lain yang menjadi pusat perhatian dan menonjol.
Penekanan melibatkan penonjolan atau penyorotan elemen-elemen tertentu dalam desain untuk menarik
perhatian penonton. Ini dapat mencapai fokus pada elemen kunci dalam desain.
SKALA
Skala mengacu pada ukuran relatif elemen-elemen visual dalam desain. Mengubah skala elemen dapat
membantu menarik perhatian, menciptakan hierarki, dan mencapai efek visual yang diinginkan
Prinsip skala pada bangunan Palladian Basilica terdapat pada elemen kolom
PROPORSI
Proporsi melibatkan hubungan relatif antara ukuran, bentuk, dan posisi elemen-elemen dalam desain.
Proporsi yang seimbang dapat menciptakan estetika yang menarik dan harmonis.
Prinsip proporsi bangunan Palladian Basilica terdapat pada golden ratio dalam desain, serta perbandingan
panjang-lebar yang klasik untuk menciptakan kesan harmoni. Simetri juga sering digunakan untuk tampilan
yang seimbang. Proporsi ini adalah ciri khas arsitektur klasik.
URUTAN
Urutan adalah cara elemen-elemen visual ditempatkan atau disusun dalam urutan tertentu untuk
membimbing mata penonton melalui desain. Ini dapat mencakup penggunaan alur visual, kontras, atau
pergerakan untuk menciptakan narasi visual.
Prinsip urutan/sequence Palladian Basilica, prinsip terdapat pada penggunaan ordo klasik seperti Doric,
Ionic, atau Corinthian dalam desain kolom dan elemen dekoratif untuk menciptakan estetika khas. Prinsip
ini penting dalam menciptakan kesan kesederhanaan dan kekuatan pada bangunan.
KESATUAN
Penggunaan ornamen-ornamen dan elemen-elemen yang serupa membuat Palladian Basilica menjadi satu
kesatuan yang harmonis.
Kesatuan dalam komposisi desain mencakup bagaimana elemen-elemen visual saling berhubungan dan
saling mendukung untuk menciptakan perasaan keseluruhan yang kohesif. Ini melibatkan penggunaan
elemen-elemen yang konsisten dalam seluruh desain.
SIMETRI
Simetri adalah prinsip yang melibatkan pengulangan bentuk atau elemen-elemen desain pada kedua sisi
sumbu pusat. Simetri dapat menciptakan tampilan yang seimbang dan harmonis dalam desain. Ada dua
jenis simetri utama: simetri bilateral (kedua sisi identik) dan simetri radial (elemen-elemen tersebar
sekitar titik pusat).
HIRARKI
Prinsip hirarki adalah tentang pengaturan elemen-elemen desain dalam urutan atau tingkat kepentingan.
Ini membantu mengarahkan perhatian pemirsa pada elemen-elemen tertentu dalam desain, seperti judul,
teks, atau gambar utama. Penggunaan berbagai ukuran, warna, dan posisi dapat membantu menciptakan
hierarki visual.
DATUM
Datum adalah titik referensi atau garis panduan yang digunakan untuk menentukan posisi dan hubungan
antara elemen-elemen dalam desain. Ini membantu memastikan konsistensi dan akurasi dalam
penempatan elemen-elemen.
PENGULANGAN
Prinsip pengulangan melibatkan penggunaan elemen-elemen desain yang sama atau serupa secara teratur
dalam suatu karya. Ini menciptakan kesatuan dan kohesi dalam desain. Pengulangan dapat berupa
bentuk, warna, tekstur, atau elemen lainnya.
TRANFORMASI BENTUK
Prinsip transformasi bentuk melibatkan pengubahan bentuk elemen-elemen desain melalui
perubahan ukuran, rotasi, atau penggandaan. Ini dapat digunakan untuk menciptakan variasi visual
dalam desain dan menambahkan minat visual.
ANALOGI BIOLOGIS
Analogi Biologis adalah pandangan para ahli teori yang menganalogikan arsitektur sebagai analogi biologis
berpendapat bahwa membangun adalah proses biologis bukan proses estetis.
ANALOGI ROMANTIK/ROMANTIS
Analogi Romantik/ Romantis merupakan kaidah-kaidah yang pernah ada, diurai dalam bentuk berbeda.
Masih berkiblat pada masa lalu, sebagai gambaran, diolah jauh sekali dari yang ada.
ANALOGI BAHASA/LINGUISTIK
Analogi Bahasa/Linguistik Menganut pandangan bahwa bangunan-bangunan dimaksudkan untuk
menyampaikan informasi kepada para pengamat.
ANALOGI MEKANIK
Analogi Mekanik bangunan seperti halnya sebuah mesin yang hanya menunjukkan apa sesungguhnya
mereka, apa yang mereka lakukan, tidak
menyembunyikan melalui kiasan yang
relevan
dengan bentuk gaya-gaya atau dengan
kata lain keindahan adalah fungsi yang
menyatakan apakah mereka itu dan apa
yang mereka lakukan.
ANALOGI PEMECAHAN
MASALAH
Analogi Pemecahan Masalah adalah cara yang memberikan pandangan atau pesan supaya
konsep/definisi menjadi mudah atau lebih sederhana diterima akal.
ANALOGI ADHOCIS
Analogi Adhocis: Menggunakan analogi yang unik dan spesifik untuk mengatasi tantangan desain tertentu.
Bahwa penyelesaian perancangan arsitektur dapat dilakukan dengan cara menanggapi kebutuhan langsung
dengan menggunakan bahan-bahan yang mudah diperoleh dan tanpa mengacu pada suatu cita-cita.
ANALOGI DRAMATURGI
Analogi Dramaturgi adalah kegiatan-kegiatan manusia sering dinyatakan sebagai teater
(“seluruh dunia adalah panggung”) dan karena itu lingkungan buatan dapat
dianggap sebagai pentas panggung.
Analogi Biologis:
Eden Project, Cornwall, Inggris: Dengan menyerupai struktur sel tanaman, bangunan ini merujuk
pada analogi biologis dalam desainnya.
Analogi Romantik/Romantis:
Palais Garnier, Paris, Prancis: Bangunan opera ini mengadopsi unsur-unsur romantis dalam arsitektur
seperti ornamen dan dekorasi yang melambangkan keindahan dan estetika.
Analogi Bahasa/Linguistik:
Bibliotheca Alexandrina, Alexandria, Mesir: Desainnya menggabungkan elemen-elemen linguistik
seperti tulisan-tulisan di dinding bangunan untuk menyampaikan pesan dan informasi.
Analogi Mekanik:
Pompidou Center, Paris, Prancis: Bangunan ini mengekspos semua elemen mekaniknya seperti pipa-
pipa, tangga berwarna-warni, dan sistem mekanik eksternal.
Analogi Adhocis:
Favela Santa Marta, Rio de Janeiro, Brasil: Beberapa rumah di favela ini menggunakan bahan-bahan
yang mudah diperoleh dan solusi desain unik untuk mengatasi tantangan lingkungan.
Analogi Dramaturgi:
Sydney Opera House, Sydney, Australia: Dengan bentuknya yang menyerupai perahu layar atau
bongkahan batu kapur yang muncul dari air, bangunan ini menciptakan drama visual yang menggambarkan
teater dan pertunjukan.
PARADIGMA ESTETIKA
Paradigma ini menekankan keindahan dan estetika dalam desain arsitektur. Arsitek mengutamakan aspek
visual, harmoni, dan komposisi dalam menciptakan bangunan yang menarik secara estetis.
PARADIGMA SOSIAL
Paradigma ini fokus pada aspek sosial dalam arsitektur. Arsitek mempertimbangkan bagaimana bangunan
dan lingkungan dapat memengaruhi interaksi sosial, inklusi, dan kualitas hidup masyarakat.
Guggenheim Museum di Bilbao, Spanyol, dirancang
untuk merancang transformasi sosial dan ekonomi di
daerah tersebut melalui seni dan budaya
PARADIGMA RASIONALIS
Paradigma ini menekankan pada pemikiran logis, struktur, dan fungsi dalam desain arsitektur. Arsitek
menggunakan prinsip-prinsip rasional dan pengaturan yang efisien dalam merancang bangunan.
Gedung-gedung perkantoran modern seperti Petronas
Towers di Kuala Lumpur, Malaysia, memperlihatkan
pendekatan yang rasional dalam penggunaan ruang
dan struktur.
PARADIGMA KULTUR
Paradigma ini menghormati dan memperhatikan warisan budaya dan nilai-nilai lokal dalam desain
arsitektur. Bangunan yang dirancang berdasarkan paradigma ini mencerminkan budaya dan tradisi
masyarakat di wilayah tersebut.
PARADIGMA POSTMODERN
Paradigma ini mengeksplorasi keberagaman, campuran gaya, dan penggunaan unsur-unsur postmodern
dalam desain arsitektur. Bangunan dalam paradigma ini seringkali memadukan elemen-elemen dari berbagai
gaya arsitektur sebelumnya.
PARADIGMA ENVIRONMENTALISM
Paradigma ini menekankan keberlanjutan, efisiensi energi, dan dampak lingkungan positif dalam desain
arsitektur. Arsitek berupaya menciptakan bangunan yang ramah lingkungan dan berkontribusi pada
pelestarian sumber daya alam.