Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM III

“VERBALISASI TINDAKAN EXTRAKSI”


Disusun untuk memenuhi Tugas Praktek Penatalaksanaan Kuratif Terbatas II
Dosen Pembimbing : drg Irma H.Y. Siregar, M.HKes

Disusun oleh :
WIDYASWORO SALSA AMELIA
P1337425220024

TERAPI GIGI PROGRAM SARJANA TERAPAN


POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2022
A. PENDAHULUAN
Pada praktikum ini diskusi materi tentang Ekstraksi dari ilustrasi gambar kasus yang
sudah diberikan serta Verbalisasi Tindakan Ekstraksi dari ilustrasi gambar kasus yang
sudah diberikan.
B. URAIAN PELAKSANAAN
1. Tempat dan Waktu
Hari/tanggal : Kamis, 17 Maret 2022
Tempat : Rumah masing-masing
Pukul : 14.30-20.10
2. Proses jalannya diskusi
Penyaji : 2 anak dari kelas A
a. Pemateri 1: Nauli Lintang Sahlina
b. Pemateri 2 : Ana Tsaqifatul Marhamah
Peserta : 14 orang
Materi : Verbalisasi Tindakan Extraksi
C. TUJUAN
Untuk meningkatkan pengetahuan tentang Verbalisasi Tindakan Extraksi
D. PEMBAHASAN

A. TEKNIK EKSTRAKSI

SEXTAN 1 SEXTAN 2 SEXTAN 3


Posisi Jam 8/10 Jam 8 Jam 8
Operator
Posisi Jam 2 Jam 2 Jam 2
Pasien:
 Posisi Menghadap ke asisten Menghadap lurus ke Menghadap ke operator
muka depan
Posisi Fiksasi pada rahang Fiksasi pada rahang atas Fiksasi pada rahang
tangan atas atas
kiri:
 Jari Fiksasi dibagian palatal Fiksasi pada bagian labial Fiksasi dibagian buccal
telunju
k
 Ibu jari Fiksasi bagian buccal Fiksasi bagian palatal Fiksasi bagian palatal
Posisi Memegang tang Memegang tang Memegang tang
tangan pencabutan pencabutan pencabutan
kanan :
 Ibu jari Ibu jari sebagai Ibu jari sebagai tumpuan Ibu jari sebagai
tumpuan pada saat pada saat memegang tumpuan pada saat
memegang tang tang memegang tang
 Jari 4 jari lainnya 4 jari lainnya memegang 4 jari lainnya
lainnya memegang tangkai tangkai tang memegang tangkai
tang tang
 Geraka - Luksasi(digerakk - Rotasi (gerakan - Luksasi(digerakk
n an ke bukal dan memutar/gerakann an ke bukal dan
palatal) ya dari mesia ke palatal)
- Ektraksi distal - Ektraksi
- Luksasi
(digerakkan ke
bukal dan palatal)
- Ekstraksi

Posisi Posisi beak pada buccal Posisi beak pada labial Posisi beak pada buccal
Beak dan palatal masuk dan palatal masuk sampai dan palatal masuk
sampai bifurkasi servical sampai bifurkasi
Posisi Posisi handle pinch Posisi handle pinch grasp Posisi handle pinch
Handle grasp grasp
Gambar

SEXTAN 6 SEXTAN 5 SEXTAN 4


Posisi Jam 10 Jam 8 Jam 8
Operator
Posisi Jam 3 Jam 2 Jam 2
Pasien:
 Posisi Menghadap lurus ke Menghadap lurus ke depan Menghadap ke operator
muka depan
Posisi Fiksasi pada rahang Fiksasi pada rahang bawah Fiksasi pada rahang
tangan bawah bawah
kiri:
 Jari Fiksasi dibagian buccal Fiksasi pada bagian labial Fiksasi dibagian
telunjuk lingual/buccal
 Ibu jari Fiksasi bagian lingual Fiksasi dibagian dagu Fiksasi bagian
buccal/bisa didaerah
dagu
 Jari Di daerah dagu Fiksasi didaerah lingual Fiksasi dibagian lingual
tengah
Posisi Memegang tang Memegang tang Memegang tang
tangan pencabutan pencabutan pencabutan
kanan :
 Ibu jari Ibu jari sebagai tumpuan Ibu jari sebagai tumpuan Ibu jari sebagai tumpuan
pada saat memegang pada saat memegang tang pada saat memegang
tang tang
 Jari 4 jari lainnya memegang 4 jari lainnya memegang 4 jari lainnya memegang
lainnya tangkai tang tangkai tang tangkai tang
 Geraka - Luksasi(digerakkan - Rotasi (gerakan - Luksasi(digerakkan
n ke bukal dan memutar/gerakannya ke bukal dan
palatal) dari mesia ke distal palatal)
- Ektraksi - Luksasi (digerakkan - Ektraksi
ke bukal dan palatal)
- Ekstraksi

Posisi Posisi beak pada buccal Posisi beak pada labial dan Posisi beak pada buccal
Beak dan lingual masuk sampai lingual masuk sampai dan lingual masuk
bifurkasi servical sampai bifurkasi
Posisi Posisi handle membentuk Posisi handle membentuk Posisi handle membentuk
Handle sudut 90 derajat sudut 90 derajat sudut 90 derajat
Gambar
B. VERBALISASI TINDAKAN DARI ILUSTRASI KASUS

ILUSTRASI KETERANGAN VERBALISASI TINDAKAN


KLINIS
Gigi 65 tersebut goyang ALASAN EKSTRAKSI :
derajat 3. Tampak gigi Berdasarkan keterangan klinis,
tetap penggantinya pada gigi 65 sudah goyang
partial erupsi mencapai derajat 3 dan
merupakan gigi persistensi
dikarenakan gigi penggantinya
yaitu gigi 25 sudah partial
erupsi, maka perlu dilakukan
tindakan pencabutan pada gigi
65.
Apabila gigi 65 tidak dicabut
maka gigi pengganti (gigi 25)
yang sudah partial erupsi akan
tumbuh ditempat yang tidak
semestinya atau akan terus
tumbuh ditempat itu. Selain itu
gigi kolateralnya (gigi 55)
sudah berganti menjadi gigi
permanen. Oleh karena itu,
tindakan yang akan dilakukan
adalah pencabutan gigi 65
menggunakan chlor ethyl.

VERBALISASI TINDAKAN:
1. Operator berdiri di
depan kanan pasien
(posisi jam 8).
2. Keringkan daerah gusi
yang akan diberi
anestesi topical.
3. Ambil 2 cotton pellet
dan jepit menggunakan
pinset.
4. Kemudian pinset yang
sudah menjepit cotton
pellet tersebut dipegang
dengan tangan kiri dan
tangan kanan
menyemprotkan CE
ILUSTRASI KETERANGAN VERBALISASI TINDAKAN
KLINIS
pada cotton pellet
tersebut hingga
terbentuk kristal es
(posisi operator saat
menyemprotkan CE
berada di belakang
pasien).
5. Letakkan cotton pellet
yang sudah disemprot
CE pada tangan kanan
dan setelah itu ambil
kedua cotton pellet
tersebut menggunakan
tangan kiri.
6. Letakkan cotton pellet
pertama pada bagian
palatal dijepit dengan
jari telunjuk, kemudian
meletakkan cotton
pellet kedua pada
bagian bukal dijepit
dengan ibu jari hal ini
dilakukan pada gigi 65
menggunakan tangan
kiri
7. Gunakan tang anak gigi
anterior rahang atas.
8. Masukkan beak sampai
bawah bifurkasi gigi 65
dan lakukan gerakan
rotasi, luksasi dan
ekstraksi dengan hati-
hati karena gigi tetap
sudah tumbuh.
9. Setelah gigi keluar dari
soketnya, letakkan gigi
tersebut pada
nierbekken
10. Kemudian soket diberi
tampon dan pasien
diinstruksikan untuk
menggigit tampon
tersebut.
ILUSTRASI KETERANGAN VERBALISASI TINDAKAN
KLINIS
Gigi 62 tersebut sudah ALASAN EKSTRAKSI :
goyang derajat 3 dan gigi Gigi 62 tidak dilakukan
kolateralnya (52) belum ekstraksi dikarenakan :
goyang 1. Gigi kolateral yaitu
gigi 52 belum goyang
2. Gigi pengganti dari
gigi 62 belum muncul
3. Walaupun derajat
kegoyangan gigi 62
sudah derajat 3, tetapi
gigi penggantinya
belum erupsi
Jika gigi 62 tetap dilakukan
ekstraksi,maka akan
mengakibatkan gigi permanen
tidak ada yang menuntun
untuk erupsi dan gigi 63
bergeser dan akan mengisi
ruang yang kosong

VERBALISASI TINDAKAN:
1. Operator berada di
depan kanan pasien
(posisi jam 8)
2. Melakukan observasi
terlebih dahulu pada
gigi 62 dan gigi
kolateralnya yaitu 52
3. Melihat gigi
kolateralnya yaitu gigi
52 apakah sudah ada
benih gigi permanen
yang akan tumbuh dan
memeriksa derajat
kegoyangannya
4. Pada kasus ini, gigi
kolateralnya (gigi 52)
masih terlihat baik,
tidak terdapat benih
gigi permanen dan
tidak goyang
5. Sedangkan pada gigi
62, sudah goyang
derajat 3 dan benih
gigi permanen belum
ada. Maka pada kasus
ILUSTRASI KETERANGAN VERBALISASI TINDAKAN
KLINIS
ini tidak diperlukan
tindakan pencabutan.

ILUSTRASI KETERANGAN VERBALISASI TINDAKAN


KLINIS
Gigi 61 mengalami ulkus ALASAN EKSTRAKSI :
decubitus dan gigi Berdasarkan ilustrasi yang
penggantinya sudah tertera kasus permasalahan
partial erupsi. tersebut merupakan ulkus
decubitus yaitu akar gigi yang
menembus gusi maka
sebaiknya dilakukan tindakan
pencabutan pada gigi 61.
Alasan tersebut diperkuat
karena gigi penggantinya yaitu
gigi 21 sudah tumbuh dan gigi
kolateralnya sudah dicabut.

VERBALISASI TINDAKAN:
1. Operator berada di
depan kanan pasien
(posisi jam 8)
2. Siapkan spuit dan
ampul yang berisi
cairan obat anestesi
yang akan digunakan
3. Lalu pindahkan semua
larutan anestesi dari
leher ampul dengan
cara mengetuk bagian
leher ampul, Kemudian
teknik untuk
mematahkan ampul
yaitu menggunakan
kedua tangan kanan
dan kiri dengan posisi
telunjuk dengan
telunjuk jempol dengan
jempol, dan titik ampul
berada diatas.
Kemudian patahkan
ampul
4. Selanjutnya buka
plastic yang
ILUSTRASI KETERANGAN VERBALISASI TINDAKAN
KLINIS
membungkus spuit dan
buka tutup yang ada
pada jarum
hipodermik.
5. Masukkan jarum
hipodermik ke dalam
ampul dengan cara
membentuk sudut 45°,
lalu tarik piston
perlahan hingga obat di
dalam ampul masuk ke
dalam tabung spuit.
Jika obat di dalam
ampul sudah berpindah
ke spuit, tutup jarum
hipodermik kembali
mengguanakan
tutupnya
6. Keluarkan udara yang
ada pada tabung
dengan menekan
piston. Setelah itu
ketuk-ketuk tabung
spuit untuk
menghilangkan
gelembung yang ada di
dalamnya.
7. Operator menyuntikan
bahan anastesi pada
bagian mukosa labial
gigi 21 (anastesi
infiltrasi labialis)
8. Kemudian tunggu
beberapa menit sampai
gusi terasa agak
menebal/menjadi putih
pucat.
9. Jika obat anestesi
sudah bekerja, operator
memasukkan tang anak
gigi anterior rahang
atas ke daerah cervical
dan melakukan gerakan
rotasi, luksasi dan
ekstraksi.
10. Setelah gigi keluar dari
soketnya, soket diberi
tampon dan pasien di
ILUSTRASI KETERANGAN VERBALISASI TINDAKAN
KLINIS
instruksikan untuk
menggigit tampon
tersebut.

ILUSTRASI KETERANGAN VERBALISASI TINDAKAN


KLINIS
Gigi 75 sudah dilakukan ALASAN EKSTRAKSI :
pencabutan. Berdasarkan ilustrasi, terlihat
gigi 75 sudah dicabut dan gigi
kolateralnya gigi 85 terlihat
dalam keadaan baik dan gigi
penggantinya belum tumbuh,
maka perlu dilakukan
observasi pada gigi
kolateralnya (gigi 85).

VERBALISASI TINDAKAN:
1. Operator berada di
depan kanan pasien
(posisi jam 8)
2. Operator melakukan
observasi terlebih
dahulu pada gigi 85
(gigi kolateral)
3. Operator melihat gigi
kolateralnya apakah
sudah ada benih gigi
permanen yang akan
tumbuh dan memeriksa
derajat kegoyangannya
4. Pada kasus ini, gigi
kolateralnya (gigi 85)
masih dalam keadaan
baik, tidak terdapat
benih gigi permanen
dan tidak goyang
sehingga tidak perlu
dilakukan tindakan
pencabutan pada gigi
85.

E. PENUTUP
Diskusi praktikum diakhiri dengan penjelasan lebih rinci dan penambahan materi yang
kurang dari presentasi yang dilakukan mahasiswa oleh Drg Irma.

Anda mungkin juga menyukai