Oleh :
Linda Nur Oktaviani
XII SCI C
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT karena rahmat, hidayah, serta ridho-Nya
penulis dapat menyelesaikan Tugas Analisis Novel yang diajukan sebagai nilai Ujian Tengah
Semester untuk materi Cerita Sejarah dan Novel dengan judul “Analisis Novel Segala Yang
Diisap Langit”. Tugas ini disusun untuk memenuhi penilaian mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Penulis Tugas Analisis ini tidak terlepas dari peranan dan bantuan berbagai pihak. Untuk
itu ucapan terima kasih ditunjukkan kepada:
1. Tuhan Yang Maha Esa.
2. Ibu Yokebeth Tri Wigati, selaku guru pelajaran Bahasa Indonesia.
3. Terlebih kepada kedua orangtua penulis.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat dan berguna bagi pembaca serta dapat
menjadi referensi untuk generasi selanjutnya, Aamiin.
SINOPSIS NOVEL
Novel ini menampilkan satu siluet peristiwa yang berujung pilu di sebuah
nagari yang diberinya nama "Batang Ka" di tenggara Gunung Marapi,
Minangkabau. Rabiah ingin mematahkan mitos yang beredar selama ini, bahwa
garis keturunan keluarga bangsawan Minangkabau akan putus pada generasi
ketujuh. Apa pun akan dia lakukan demi mendapatkan anak perempuan penerus
keturunan Rangkayo, walaupun ia harus menjadi istri kelima seorang lelaki
yang terkenal mampu memberikan anak perempuan.
A. Struktur Novel
a) Orientasi
Pengenalan tokoh seperti nama, latar belakang tokoh dan latar yang
digunakan menggambarkan sebuah cerita yang mengangkat tema
berunsur budaya dan adat istiadat. Bungo Rabiah merupakan tokoh utama
yang dikisahkan sebagai wanita berketurunan bangsawan yang takut akan
kutukan kepunahan pada keturunan ke tujuh. Maka dari itu, di awal
cerita, Bungo Rabiah sudah menjadi istri ke lima dari seorang lelaki
bernama Tan Amo yang dikenal bisa memberikan anak perempuan.
b) Komplikasi
Magek Takangkang yang menyadari segala dosa yang ia punya
kemudian bertemu dengan seorang sudagar kain yang memberi petunjuk
tempat berkumpulnya kaum putih. Kemudian Magek sering menghilang
yang ternyata ia sudah menjadi bagian dari kaum putih itu sendiri. Ia
ingin pergi sejauh mugkin dari tanah kelahirannya dan tak ingin Kembali
lagi, serta bertaubat. Namun gurunya memerintahkannya untuk Kembali
dan mengajak sanak saudaranya Kembali mengikuti jalan yang benar,
Magek Kembali dengan muridnya dan melakukan pembantaian
c) Resolusi
Cerita Novel ini berakhir secara menggantung, dimana pembantaian
itu menghabiskan seluruh penduduk di wilayah itu, dan hanya
menyisakan Jintan Itam yang baru saja melahirhkan bayi Tam Amo dan
merupaka penerus Rangkayo.
C. Unsur Intrinsik
a) Tema :
Novel Segala Yang Diisap Langit karya Pinto Anugrah ini merupakan
sebuah novel yang menceritakan tentang keluarga berketurunan raja yang
penuh dengan kebiadaban. Pertautan abadi antara kebanggaan dan
kepadrian menjadi konflik utama pada novel ini. Novel ini mengangkat
tema mengenai kebudayaan dan adat istiadat di era Perang Padri.
D. Aspek Kebahasaan
1. Kata Keterangan Waktu : Sekarang
Bukti kalimat:
“Sekarang namaku bertambah, Rangkayo. Yang Dipertuan
Laras Tuanku Tan Amo! Bagus, bukan?”
2. Kata Tindakan : Memberikan
Bukti kalimat :
Bungo Rabiah segera memberikan gendongan bayinya ke
Jintan Itam.
3. Kata penggambaran pikiran :
Bukti kalimat :
Pikiran yang sekuat tenaga berusaha ia hapus
4. Adanya dialog, berseling dengan monolog : tidak ada
E. Manfaa Yang di Dapat :
▪ Menjadi sumber belajar yaitu pengetahuan sejarah tentang
Perang Padri
▪ Memperteguh sikap kebangsaan
▪ Tema yang diangkat menjadi sumber inspirasi
▪ Memperjelas identitas/kepribadian bangsa
-Terima kasih-