Ilustrasi Strategic Planing
Ilustrasi Strategic Planing
PENINGKATAN
KOMPETENSI APARATUR PEMERINTAH DESA
DALAM RANGKA
PENGUATAN KELEMBAGAAN PEMERINTAHAN DESA
TAHUN 2017
Oleh
ENDANG BASUNI
Nomor Pokok 15032012
Maha suci Allah, segala pujian dan adalah milik-Nya, tiada Tuhan
lain disemesta alam selain Allah, karena Allah maha besar. Raga, nyawa
dan sukma ini hanya tunduk kepada-Mu. Hati, akal dan pikiran ini adalah
karunia-Mu, semua berjalan dengan kebenaran hakiki yang sejati. Firman-
Mu yang tertulis di dalam kitab dan di dalam rasa sejati, semua bertauhid.
Akhirnya penulis dapat menyelesaikan makalah “Peningkatan Kompetensi
Aparatur Direktorat Kelembagaan dan Kerjasama Desa Dalam Rangka
Penguatan Kelembagaan Pemerintahan Desa”.
ENDANG BASUNI
No, Pokok 15,032,012
2
DAFTAR ISI
Hal.
Kata Pengantar I
Daftar Tabel ii
BAB I :
3
DAFTAR TABEL
Hal.
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
5
pemerintah daerah kabupaten dan kota. Sinergi Urusan Pemerintahan
akan melahirkan sinergi kelembagaan antara Pemerintah Pusat dan
Daerah. Sinergi Urusan Pemerintahan dan kelembagaan tersebut akan
menciptakan sinergi dalam perencanaan pembangunan antara
kementerian/lembaga dengan Daerah untuk mencapai tujuan Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
6
birokrasi/PNS akan tugas dan fungsinya dalam melaksanakan
kewajiban yang diembannya sangat rendah, serta belum optimalnya
mempersiapkan kader PNS sebagai “Trainer”.
7
Sehubungan dengan hal-hal tersebut diatas dipandang perlu
untuk menyusun perencanaan stratejik Peningkatan Kompetensi
Aparatur Pemerintah Desa Dalam Rangka Penguatan Kelembagaan
Pemerintahan Desa Tahun 2017-2019
B. Organisasi Pelaksana
2. Tugas Pokok
3. Fungsi-fungsi
8
b. pelaksanaan kebijakan di bidang fasilitasi badan
permusyawaratan desa dan musyawarah desa, kelembagaan
masyarakat desa, pembinaan kemasyarakatan desa,
pemberdayaan kesejahteraan keluarga dan kerja sama
pemerintahan;
C. Methode SWOT
9
Analisis-analisis yang menggunakan pendekatan SWOT ini
merupakan suatu bentuk lompatan pemikiran yang menawan bagi
upaya merumuskan strategi yang diperlukan, dikarenakan mampu
mendeteksi kelemahan-kelemahan organisasi yang manakah perlu
diperkuat, serta kekuatan-kekuatan seperti apakah yang dapat
diupayakan untuk menciptakan nilai. Selanjutnya peluang-peluang
manakah yang memang berguna untuk dimanfaatkan oleh organisasi,
dan manakah yang perlu dicermati merupakan ancaman-ancaman
dimana organisasi perlu bersiap-siap mempersenjatai diri untuk
menghadapinya (Finlay, 2000). Artinya, dengan perkataan lain SWOT
menganalisis keadaan organisasi saat sekarang dan sekaligus
menghadirkan kemungkinan penginventarisasian alternatif-alternatif
strategis yang menawarkan jaminan terbaik bagi penciptaan suatu
kreativitas nilai kemasa depan (Linch, 2003).
10
BAB II
ANALISIS LINGKUNGAN STRATEJIK
A. Pokok Bahasan
11
melaksanakan misi organisaasi mencapai tujuan dan sasaran yang
ditetapkan.
a. Strenghts
12
b. Weakneses
TABEL I
PENCERMATAN LINGKUNGAN INTERNAL (PLI)
STRENGHTS WEAKNESES
13
2. Pencermatan Lingkungan Eksternal (PLE)
a. Oppoturnities
b. Threats
14
3) Kualitas pegawai daerah rendah
Tingkat produktivitas ASN daerah dan desa masih rendah,
serta manajemen sumber daya manusia aparatur belum
dilaksanakan secara optimal untuk meningkatkan
profesionalisme, kinerja pegawai, dan organisasi;
TABEL II
PENCERMATAN LINGKUNGAN EKSTERNAL (PLE)
OPPORTINITIES TREATHS
15
3. Kesimpulan Analisis Faktor Internal dan Eksternal
TABEL III
KESIMPULAN ANALISIS FAKTOR INTERNAL (KAFI)
A. Strenghts
1. Kuatnya legalitas struktur
organisasi 15 4 60 I
2. Luasnya kewenangan Direktorat 20 3 60 II
3. Banyaknya kuantitas pegawai
direktorat 10 2 20 III
4. Tersedianya jumlah sarana dan
prasarana 10 1 10 IV
5. Cukupnya anggaran Direktorat 10 2 20 III
B. Weakness
1. Rendahnya kinerja organisasi 9 3 27 II
2. Rendahnya etos kerja 7 4 28 I
3. Kurangnya kualitas pegawai 7 2 14 III
4. Rendahnya kualitas sarana
prasaarana 5 1 5 IV
5. Kurangnya Pengelola Anggaran 7 2 14 III
16
TABEL IV
KESIMPULAN ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL (KAFE)
A. Opportunities
B. Treaths
17
TABEL V
ANALISIS STRATEGI DAN PILIHAN (ASP) KAFI VS KAFE
STRENGTHS WEAKNESSES
1. Kuatnya legalitas 1. Rendahnya kinerja
struktur organisasi organisasi
KAFI 2. LuasnyaKewenangan 2. Rendahnya etos kerja
Direktorat. 3. Kurangnya kualitas
3. Banyaknya kuantitas pegawai
pegawai direktorat 4. Rendahnya kualitas
4. Tersedianya jumlah sarana prasaarana
KAFE sarana prasarana 5. Kurangnya pengelola
5. Cukupnya anggaran Anggaran
Direktorat.
OPPORTUNITES STRATEGIK S.O STRATEGIK W.O
1. Kebijakan otonomi 1. Pemerintah Desa 1. Optimalkan upaya
daerah terbuka dijadikan sebagai penguatan
2. Penataan regulasi pelaksana program. kelembagaan desa.
gencar 2. Optimalisasi 2. Optimalkan
3. Peran dan fungsi Ke- kewenangan direktorat kewenangan direktorat
lembagaan Desa menata regulasi desa. untuk menataan
penting 3. Trainer didayagunakan regulasi desa.
4. Semangat aparatur mencetak trainer. 3. Optimalkan pengadaan
desa kuat 4. Gunakan sarana trainer Bimtek TOT.
5. Instrumen RPJMDes prasarana untuk 4. Penambahan tenaga
strategis bimtek TOT. pengelola anggaran.
5. Gunakan anggaran 5. Isu RPJMDes gunakan
direktorat untuk untuk meningkatkan
bimtek TOT RPJMDes kinerja organisasi
TREATHS STRATEGIK S.T STRATEGIK W.T
1. Fungsi kelembagaan 1. Gunakan kewenangan 1. Menyampaikan
desa kurang difahami direktorat untuk masukan kepada
2. Regulasi kelembagaan penguatan mendagri tentang
kontra produktif. kelembagaan desa. penguatan
2. Wewenang direktorat kelembagaan desa
3. Kualitas pegawai
daerah rendah untuk revitalisasi 2. Penambahan tenaga out
regulasi desa. sourching di direktorat.
4. Etos kerja pegawai
daerah rendah 3. Manfaatkan trainer 3. Manfaatkan trainer
untuk mendorong etos untuk menyusun
5. Partisipasi masyarakat
kerja pegawai daerah. modul bimtek TOT.
desa rendah
4. Gencarkan sosialisasi 4. Manfaatkan sarana
good governance di prasarana hotel untuk
masyarakat desa. kegiatan biomtek di
5. Tingkatkan pelayanan daerah.
pemerintah desa untuk 5. Pemerintah desa agar
meningkatkan selalu merangkul
partisipasi masyarakat. masyarakat.
18
TABEL VI
PENAJAMAN KAFI VS KAFE
19
TABEL VII
PENETAPAN URUTAN ASUMSI STRATEGIS PILIHAN
20
TABEL VIII
FAKTOR-FAKTOR KUNCI KEBERHASILAN
NO STRATEGI KET.
1 2 3
1. Optimalisasi pelaksana program untuk penguatkan I
kelembagaan desa
21