OLEH:
KELOMPOK 1
FAKULTAS PERTANIAN
2023
BAB I
PENDAHULUAN
DESKRIPSI PRODUK
Kelor dapat tumbuh pada daerah tropis dan subtropis pada semua jenistanah dan
tahan terhadap musim kering dengan toleransi terhadap kekeringan sampai 6 bulan
(Aminah dkk, 2015). Kurniasih (2015) mengemukakan bahwadaun kelor (Moringa oleifera
Lamk) berbentuk bulat telur dengan ukuran kecil kecil bersusun majemuk dalam satu
tangkai, dapat dibuat sayur atau obat.Tanaman kelor memiliki berbagai nama di Indonesia,
seperti masyarakat diSulawesi menyebutnya kero, wori, kelo, atau keloro. Selain itu di
masyarakatMadura menyebutnya maronggih, masyarakat Sunda dan Melayu
menyebutnyakelor, di Aceh disebut murong, di Ternate dikenal sebagai kelo, di
Sumbawamenyebutnya kawona, dan di minang dikenal dengan nama munggai
(Krisnadi,2015) .
Bolu daun kelor adalah kue yang dibuat dengan menggunakan daun kelor sebagai
salah satu bahan utamanya. Daun kelor adalah daun yang berasal dari pohon kelor, yang
dikenal karena kandungan gizi yang tinggi. Dalam pembuatan bolu daun kelor, daun kelor
seringkali digunakan sebagai bahan yang dihaluskan atau dicampurkan ke dalam adonan
kue untuk memberikan nutrisi tambahan.
Daun kelor memiliki berbagai kandungan nutrisi yang sangat baik untuk kesehatan.
Beberapa kandungan utama dalam daun kelor meliputi:
o Protein: Daun kelor mengandung protein tinggi, sehingga dapat menjadi sumber
protein nabati yang baik.
o Vitamin: Daun kelor kaya akan berbagai vitamin, termasuk vitamin A, vitamin C,
vitamin E, vitamin K, dan beberapa vitamin B seperti B1 (tiamin), B2 (riboflavin),
B3 (niacin), B6 (piridoksin), dan B9 (asam folat).
o Mineral: Daun kelor mengandung mineral penting seperti kalsium, magnesium,
fosfor, kalium, zat besi, dan seng.
o Antioksidan: Daun kelor mengandung antioksidan seperti beta-karoten, quercetin,
dan klorofil, yang membantu melindungi tubuh dari kerusakan oksidatif.
o Serat: Serat dalam daun kelor dapat membantu pencernaan dan menjaga kesehatan
usus.
o Asam amino esensial: Daun kelor mengandung sejumlah besar asam amino
esensial, yang penting untuk pertumbuhan dan perbaikan jaringan tubuh.
Daun kelor memiliki berbagai manfaat yang sangat baik untuk Kesehatan di antara lain
sebagai berikut:
o Sumber Nutrisi: Daun kelor adalah sumber nutrisi yang sangat kaya. Mereka
mengandung vitamin (seperti A, C, E, K, B1, B2, B3, B6, dan B9), mineral
(kalsium, magnesium, fosfor, kalium, zat besi, seng), protein, serat, dan asam amino
esensial. Ini membuatnya menjadi makanan yang berguna untuk memenuhi
kebutuhan gizi sehari-hari.
o Antioksidan: Daun kelor mengandung antioksidan seperti beta-karoten, quercetin,
dan klorofil. Antioksidan ini membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan
oksidatif, yang dapat menyebabkan penuaan dini dan berbagai penyakit.
o Peningkatan Sistem Kekebalan Tubuh: Kandungan vitamin dan mineral dalam daun
kelor dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh, membantu tubuh melawan
infeksi dan penyakit.
o Pengurangan Risiko Penyakit Jantung: Kandungan kalium dalam daun kelor dapat
membantu menjaga tekanan darah normal, yang dapat mengurangi risiko penyakit
jantung.
o Pertumbuhan dan Perbaikan Jaringan: Asam amino esensial dalam daun kelor
mendukung pertumbuhan dan perbaikan jaringan tubuh, membuatnya berguna
dalam pemulihan pasca operasi atau cedera.
o Pemeliharaan Kesehatan Tulang: Kalsium dan magnesium dalam daun kelor
mendukung kesehatan tulang dan dapat membantu mencegah osteoporosis.
o Manfaat Antiinflamasi: Daun kelor memiliki sifat antiinflamasi dan dapat
membantu meredakan peradangan dalam tubuh.
o Kesehatan Kulit: Kandungan vitamin A dan E dalam daun kelor baik untuk
kesehatan kulit dan dapat membantu mengatasi masalah kulit seperti jerawat dan
penuaan dini.
o Pendukung Pencernaan: Serat dalam daun kelor dapat membantu pencernaan dan
mengatasi masalah seperti sembelit.
o Potensi Pengobatan Diabetes: Beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa daun
kelor dapat membantu mengendalikan kadar gula darah pada penderita diabetes.
o Penurunan Berat Badan: Daun kelor rendah kalori dan tinggi serat, sehingga dapat
membantu dalam program penurunan berat badan dengan memberikan rasa
kenyang.
o Pemurnian Darah: Daun kelor dikatakan memiliki sifat pemurnian darah dan dapat
membantu mengeluarkan racun dari tubuh.
o Kesehatan Mata: Kandungan vitamin A dalam daun kelor penting untuk menjaga
kesehatan mata dan dapat membantu mencegah masalah mata.
beberapa kelemahan yang terdapat pada bolu daun kelor sebagai berikut:
o Rasa yang Kurang Umum: Rasa daun kelor dalam bolu mungkin tidak disukai oleh
semua orang. Beberapa orang mungkin menganggap rasa daun kelor agak pahit atau
berbeda, dan ini dapat menjadi kelemahan jika tidak disukai oleh konsumen.
o Persiapan dan Pengolahan: Menggunakan daun kelor dalam kue atau makanan
lainnya memerlukan persiapan tambahan, seperti mencuci dan menghilangkan
tangkai daun yang keras. Ini memerlukan waktu dan usaha ekstra dalam
pengolahan.
o Potensi Alergi: Beberapa orang dapat mengalami alergi terhadap daun kelor atau
komponen tertentu dalam daun tersebut. Oleh karena itu, penting untuk menghindari
makanan yang mengandung daun kelor jika Anda memiliki riwayat alergi.
o Potensi Toksisitas: Daun kelor mengandung senyawa kimia tertentu, seperti
senyawa tannin dan senyawa oksalat, yang dalam jumlah besar bisa toksik. Makan
daun kelor dalam jumlah berlebihan atau dalam bentuk yang tidak dimasak dengan
benar dapat menjadi berbahaya.
o Kesesuaian dengan Selera: Selera makanan sangat bervariasi, dan tidak semua
orang akan menyukai rasa atau tekstur bolu daun kelor. Ini membuatnya menjadi
pilihan yang kurang cocok bagi sebagian orang.
o Kaya Nutrisi: Bolu daun kelor menggabungkan kelezatan kue dengan manfaat
nutrisi dari daun kelor. Kue ini menjadi cara yang lebih enak untuk mengonsumsi
daun kelor daripada makan daun kelor mentah.
o Sumber Protein Nabati: Kue ini bisa menjadi sumber protein nabati yang baik
karena daun kelor mengandung protein yang tinggi. Ini berguna terutama bagi
vegetarian atau vegan yang mencari sumber protein alternatif.
o Kandungan Vitamin dan Mineral: Bolu daun kelor memberikan asupan vitamin dan
mineral yang tinggi, termasuk vitamin A, C, K, berbagai vitamin B, kalsium,
magnesium, kalium, dan zat besi. Ini penting untuk menjaga kesehatan dan
kesejahteraan tubuh.
o Antioksidan: Kandungan antioksidan dalam daun kelor dapat membantu melindungi
tubuh dari kerusakan sel akibat radikal bebas, yang dapat membantu mengurangi
risiko penyakit kronis.
o Diet Sehat: Bolu daun kelor dapat menjadi pilihan makanan yang sehat untuk diet
sehat dan penurunan berat badan karena rendah kalori dan tinggi serat, memberikan
rasa
o Potensi Kesehatan yang Meningkat: Beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa
mengonsumsi daun kelor dapat memiliki manfaat kesehatan, seperti menurunkan
tekanan darah, meningkatkan kadar gula darah, dan mengurangi peradangan. Bolu
daun kelor bisa menjadi salah satu cara untuk memasukkan daun kelor ke dalam
diet dengan cara yang lezat.
o Mengurangi Limbah Makanan: Menggunakan daun kelor dalam bolu bisa
membantu mengurangi pemborosan makanan, karena Anda dapat menggunakan
daun kelor yang biasanya tidak dimakan.
BAB III
METODE PENGOLAHAN
1. Alat
o Kompor
o Baskom
o Mixer
o Loyang/ cetakan
o Dandang
o Sendok
o Spatula
o Saringan
o Timbangan
2. Bahan
o Tepung terigu
o Daun kelor
o Gula pasir
o Santan
o Telur
o Vanili sp
o Mentega
o Susu
o Air
3.2. Prosedur kerja
mulai
Setelah itu masukan susu kental manis, tambahkan bleuband cair, dan
aduk hingga rata
Panaskan kukusan terlebih dahulu, sambil menunggu olesi Loyang atau cetakan
dengan margarin atau mentega, kemudian masukkan adonan kedalam Loyang.
BAB IV
METODE ANALISIS
Bolu daun kelor memiliki tekstur yang lembut, hampir sama seperti bolu kukus
yang biasanya. bolu kukus dengan penambahan ekstrak daun kelor memiliki warna yang
hijau ,rasa bolu ini tergantung dengan penambahan ekstrak daun kelor.
o Warna : Bolu daun kelor umumnya berwarna hijau tergantung konsentrasi ekstrak
daun kelor yang digunakan.
o Tekstur : Bolu daun kelor memiliki tesktur yang lembut karena ada penggunaan
bahan seperti telur dan sp sehingga dapat membuat bolu tersebut menjadi lembut.
o Bentuk: Bolu daun kelor disajikan sesuai dengan alat cetakan atau Loyang yang
digunakan.Umumnya bolu ini memiliki bentuk bulat dan persegi empat .
o Konsistensi: konsistensi bolu daun kelor bervariasi tergantung pada cara pembuatan
dan resepnya. Bolu daun kelor memiliki konsistensi yang lembut dan ringan dan
mirip seperti bolu biasanya.
Jadi,secara fisik bolu daun kelor tampak seperti bolu pada umumnya yang berbeda
adalah dengan penambahan bahan ekstrak daun kelor sehinggan menghasilkan warna yang
khas yaitu warna hijau.
Daun kelor mengandung vitamin dan mineral yang lebih tinggi dibandingkan
dengan tumbuhan lain seperti bayam, jeruk, wortel, dan pisang. Kandungan yang paling
menonjol dalam daun kelor adalah antioksidan berupa asam askorbat (vitamin C),
karatenoid, dan phenoid (3)(4). Antioksidan berupa vitamin C dan vitamin E pada daun
kelor memiliki aktivitas yang sangat tinggi (11). Kandungan vitamin C pada daun kelor 7
kali lebih tinggi dari pada jeruk segar dan 10 kali lebih tinggi dari anggur (12). Kandungan
vitamin E pada daun kelor 3 kali lebih banyak dari bayam dan 4 kali lebih banyak
dibandingkan yang terkandung dalam minyak jagung.
Semakin tinggi konsentrasi ekstrak daun kelor yang ditambahkan maka kadar air
bolu mengalami penurunan. Penurunan kadar air karenasemakin banyak
komponen/senyawa yang terlarut. Kadar air bolu sudah memenuhistandar SNI bolu yang
menetapkan standar maksimal untuk roti manis maksimal 40%.Konsentrasi ekstrak daun
kelor berpengaruh terhadap aktivitas antioksidan bolu.
4.3. analisis biokimia
Bolu kukus daun kelor adalah hidangan yang unik, dan biokimia di baliknya
melibatkan reaksi kimia yang terjadi selama proses pembuatan. Daun kelor adalah bahan
utama yang memberikan warna dan rasa pada bolu kukus ini. Beberapa komponen kimia
yang mungkin terlibat meliputi:
o Klorofil: Pigmen hijau dalam daun kelor yang memberikan warna hijau pada bolu
kukus.
o Karbohidrat: Terdapat karbohidrat dalam tepung dan gula yang digunakan sebagai
bahan dasar dalam adonan bolu kukus.
o Protein: Telur dan bahan-bahan lainnya mengandung protein yang mengalami
denaturasi selama proses memasak.
o Rasa dan aroma: Senyawa-senyawa yang memberikan rasa dan aroma pada bolu
kukus daun kelor mungkin berasal dari rempah-rempah atau daun kelor itu sendiri.
o Analisis biokimia daun kelor melibatkan penentuan komposisi kimia dalam daun
ini. Beberapa parameter yang biasanya dianalisis meliputi:
o Kandungan protein: Mengukur jumlah protein dalam daun kelor bisa dilakukan
dengan metode Kjeldahl atau metode biuret.
o Kandungan karbohidrat: Analisis karbohidrat dapat dilakukan dengan metode
spektrofotometri atau HPLC (kromatografi cair kinerja tinggi).
o Kandungan lemak: Penentuan lemak dalam daun kelor dapat dilakukan dengan
ekstraksi lemak dan analisis gravimetri.
o Kandungan serat: Serat dalam daun kelor dapat diukur dengan metode gravimetri
setelah ekstraksi.
o Kandungan mineral: Analisis mineral seperti besi, kalsium, magnesium, dan lainnya
bisa dilakukan dengan metode spektrometri atau spektroskopi.
o Kandungan vitamin: Analisis vitamin seperti vitamin C dan A bisa dilakukan
dengan metode kromatografi atau spektrofotometri.
o Antioksidan: Penentuan aktivitas antioksidan dalam daun kelor dapat dilakukan
dengan berbagai metode seperti uji DPPH atau FRAP.
Perhitungan total mikroba: untuk menilai kebersihan dan keamanan jus dari
kontaminasi mikroba. Pengujian dengan menggunakan metode TPC (tatal plate
count) yaitu untuk dapat mengetahui berapa banyak bakteri pathogen yang dapat
membahayakan. Kemudian ada metode menggunakan media SSA (salmonella
shigella agar), juga metode lain seperti untuk menguji ada atau tidaknya bakteri
E.coli yang terdapat dalam jus buah tersebut. Metode CFU (colony farming unit).
Dan masih banyak metode lainnya.
DAFTAR PUSTAKA