TUGAS AKHIR
i
Daftar Isi
Daftar Isi ii
Daftar Gambar iv
Bab I 1
Pendahuluan 1
BAB II 7
Tinjauan Pustaka 7
Bab III 18
Metode Penelitian 18
ii
3.2 Tahap-Tahap Penelitian 19
Daftar Pustaka 23
iii
Daftar Gambar
iv
Bab I
Pendahuluan
1
dalam kesehatan dan gizi tubuh karena memiliki kandungan protein dalam ikan dan
produk perikanan lainnya yang dibutuhkan oleh manusia untuk pertumbuhan dan
pemeliharaan jaringan yang menjadikan produk perikanan sangat penting untuk
memenuhi kebutuhan gizi manusia. Dengan hasil perikanan yang besar dan melimpah
dibutuhkan proses pengolahan dan pengawetan untuk mempertahankan mutu dan
kualitas hasil perikanan guna meningkatkan harga jual dan daya saing produk di
pasar.
CV. Kirana Bahari Indonesia merupakan salah satu perusahaan yang bergerak
di bidang perikanan dengan pengolahan hasil perikanan yang terletak di Jalan
Rembang Industri II No. 34, Jati, Pandean Kec. Rembang Pasuruan, Jawa Timur
67152 dengan produk olahan unggulan yaitu fillet dan produk perikanan lain dengan
penggunaan teknik pembekuan metode Air Blast Freezer (ABF) yang dimana
Menurut Tatontos et al. (2019) dalam Amiria (2022) penerapan rantai dingin (cold
chain) dapat dilakukan melalui teknik pendinginan dan pembekuan untuk mencegah
kemunduran mutu ikan.
Melihat hasil laut dan perikanan yang berada di Kabuaten Dompu, Nusa
Tenggara Barat menjadikan peluang bagi CV. Kirana Bahari untuk membuka cabang
baru di daerah Dompu Nusa Tenggara Barat. Pembukaan cabang baru ini bertujuan
guna menambah omset penjualan, dan meningkatkan penjualan. Cabang baru dari
CV. Kirana Bahari Indonesia yaitu CV. Toyo Mili Lumintu yang berada di Dusun
Waduna`e Desa Rasa Bou, Kecamatan Hu`u Kabupaten Dompu. Pabrik ini akan
dilengkapi dengan cold storage dan mesin Air Blast Freezer (ABF) yang berfungsi
sebagai penyimpanan dan pembekuan hasil perikanan. Hasil perikanan tersebut akan
didistribusikan di wilayah Dompu dan sekitarnya, dan sebagian hasil produk akan
dikirim ke CV. Kirana Bahari Indonesia yang berada di Rembang Pasuruan untuk
diolah dan didistribusikan lebih luas
Analisis kelayakan usaha perlu dilakukan untuk menentukan apakah usaha
atau bisnis yang akan dibuat layak untuk dijalankan atau tidak. Menurut Suliyanto
(2010) studi kelayakan bisnis merupakan penelitian yang bertujuan untuk
memutuskan apakah sebuah ide bisnis layak untuk dilaksanakan atau tidak. Sebuah
2
ide bisnis dinyatakan layak untuk dilaksanakan jika ide tersebut dapat mendatangkan
manfaat yang lebih besar bagi semua pihak dibandingkan dampak negatif yang
ditimbulkan. Pengertian studi kelayakan bisnis adalah suatu penelitian yang terdiri
beberapa aspek yang digunakan untuk mengambil keputusan apakah bisnis tersebut
dapat dijalankan atau tidak yaitu dari aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan
teknologi sampai dengan aspek manajemen dan keuangan (Sulastri, 2016)
Dalam penelitian analisis kelayakan usaha pada CV. Toyo Mili Lumintu akan
dilakukan analisis pada aspek pasar dan pemasaran terlebih dahulu untuk menentukan
ruang lingkup pasar, permintaan pasar, serta pangsa pasar dari CV. Toyo Mili
Lumintu. Kemudian dilakukan analisis pada aspek teknis dan teknologi untuk
mengetahui lokasi bisnis berada, luas produksi, pemilihan mesin peralatan dan
teknologi yang digunakan, penentuan layout pabrik dan proses produksi. Kemudian
aspek terakhir yang akan dilakukan analisis yaitu aspek manajemen dan keuangan.
Dalam aspek manajemen akan ditentukan struktur organisasi dan tugas yang akan
dilakukan, kemudian dalam hal keuangan akan dilakukan analisis sumber dan
penggunaan dana, Payback Period (PP), Net present Value (NPV), dan Internal Rate
of Return (IRR). Aspek keuangan akan digunakan sebagai dasar pertimbangan
pemilik CV. Toyo Mili Lumintu dalam memutuskan untuk melanjutkan pendirian
CV. Toyo Mili Lumintu.
3
4. Belum adanya analisis kelayakan usaha berupa aspek keuangan untuk
mengetahui Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), dan
Payback Period.
5. Belum adanya analisis kelayakan usaha terhadap pendirian bisnis CV. Toyo
Mili Lumintu anak perusahaan dari CV. Kirana Bahari Indonesia untuk
megetahui layak atau tidak usaha didirikan.
4
4. Bagaimanakah analisis kelayakan usaha dalam aspek Keuangan terkait Net
Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), dan Payback Period ?
5
2. Bab II Tinjauan Pustaka
Bab II merupakan bab yang menjelaskan landasan teori yang digunakan
dalam penelitian ini. Teori-teori ini meliputi analisis kelayakan usaha yang
didapatkan dari berbagi sumber.
3. Bab III Metode Penelitian
Bab III membahas mengenai Langkah-langkah yang dijalankan dalam
penelitian ini. Dalam bab ini langkah-langkah dalam penelitian akan
dijelaskan secara rinci dari mulai tahapan awal sampai pada penarikan
kesimpulan dan saran.
4. Bab IV Hasil dan analisis Serta Diskusi
Bab IV membahas mengenai data-data yang berkaitan dengan topik penelitian
yang dilakukan. Data-data tersebut kemudian digunakan untuk melakukan
analisis kelayakan usaha untuk CV. Toyo Mili Lumintu berdasarkan aspek
pada studi Kelayakan dan data tersebut akan dianalisis dan dihitung untuk
mengetahui kelayakan dari pabrik CV. Toyo Mili Lumintu
5. Bab V Kesimpulan dan Saran
Bab V membahas mengenai kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan.
Dalam bab ini juga menjelaskan mengenai saran-saran yang dapat digunakan
untuk penelitian selanjutnya
6
BAB II
Tinjauan Pustaka
7
2. Memudahkan perencanaan
Fungsi berikutnya dari analisis kelayakan usaha adalah memudahkan
perencanaan dari gagasan bisnis yang telah dibuat untuk dijalankan.
Perencanaan ini meliputi banyak hal mulai dari berapa jumlah dana yang
dibutuhkan, lokasi dimana usaha dibangun, bagaimana cara melaksanakan
gagasan bisnis terssebut sampai berapa besar keuntungan yang diperoleh.
3. Memudahkan pelaksanaan pekerjaan
Perencanaan yang telah dibuat kemudian akan dijadikan pedoman dalam
pelaksanaan setiap pekerjaan sehingga setiap pekerjaan dapat dilakukan
secara sistematis serta sesuai dengan rencana yang telah dibuat.
4. Memudahkan pengawasan
Dengan melaksanakan usaha sesuai dengan rencana yang telah dibuat
akan memudahkan pengawasan terhadap jalannya usaha. Pengawasan ini
dilakukan untuk meminimalkan kemungkinan terjadinya kesalahan atau
penyimpangan dari rencana yag telah dibuat
5. Memudahkan pengendalian
Pengawasan yang dilakukan pada setiap pelaksanaan pekerjaan akan
memudahkan dalam medeteksi terjadinya sebuah penyimpangan sehingga
dapat dilakukan antisipasi untuk menanggulangi penyimpangan tersebut.
8
penjualan yang menguntungkan. Analisis aspek pasar dan pemasaran dalam studi
kelayakan bisnis bertujuan untuk:
a. Menganalisis permintaan atas produk yang akan dihasilkan.
b. Menganalisis penawaran atas produk sejenis.
c. Menganalisis ketersediaan rekanan atas pemasok faktor produksi yang
dibutuhkan.
d. Menganalisis ketepatan strategi pemasaran yang akan digunakan
Analisis pada aspek pasar memiliki tujuan unutk mengetahui berapa besar
luas pasar, pertumbuhan permintaan dan pangsa pasar dari produk yang dihasilkan.
Untuk mencapai tujuan dari aspek pasar terdapat tahapan yang perlu dilakukan antara
lain :
1. Melihat Situasi Pasar
Dalam menentukan pasar, ada beberapa aspek yang harus diperhatikan, yaitu
sifat pasar, perilaku konsumen dan lingkungan pasar. Pada sifat pasar hal yang
harus diperhatikan adalah kompetitor, tingkat kejenuhan masyarakat dan
potensi pertumbuhan permintaan. Untuk perilaku konsumen, yang harus
diperhatikan adalah motivasi untuk pembeli dan segmentasi masyarakat calon
pembeli. Sedangkan pada aspek lingkungan pasar, yang harus diamati adalah
peraturan pemerintah, teknologi, suasana politik dan lain-lain.
2. Program pengkajian
Program pengkajian ini bertujuan untuk menilai kekuatan dan kelemahan dari
produk yang akan dihasilkan. dengan mengetahui kelemahan serta kekuatan
dari produk yang dihasilkan maka pangsa pasar yang akan dituju dapat
diketahui.
3. Mengumpulkan data dan informasi
Pengumpulan data dan informasi ini dilakukan dengan menyebar kuisioner
maupun melakukan wawancara dengan responden. Hasil dari pengumpulan
informasi ini adalah dapat mengetahui apakah produk yang akan dihasilkan
akan diterima atau tidak oleh konsumen, serta memperoleh saran-saran yang
berguna untuk pengembangan produk.
9
4. Analisis dan peramalan permintaan
Analisis dan peramalan digunakan untuk mengetahui jumlah permintaan dari
produk yang akan dihasilkan. peramalan permintaan dapat dilakukan secara
kuantitatif maupun kualitatif.
10
sehingga dikemudian hari tidak ada kendala yang menyebabkan gagalnya
pembangunan proyek.
Untuk menentukan lokasi proyek yang strategis banyak faktor yang
harus dipertimbangkan baik primer maupun sekunder. Faktor primer adalah
ketersediaan bahan baku utama, sementara faktor sekunder mencakup iklim
dan keadaan tanah.
2) Pemilihan Teknologi dan Mesin
Pemilihan mesin dan peralatan serta teknologi yang akan diterapkan
pada suatu bisnis atau usaha hampir tidak dapat dipisahkan. Pengadaan mesin
dan peralatan menjadi satu paket bersama teknologi yang akan diterapakan
pada usaha atau bisnis. Sehingga pemilihan mesin tidak terlalu sulit, akan
berbeda apabila pengadan mesin dan peralatan terpisah dnegan teknologi yang
diterpakan, maka akan dilakukan pemilihan secara teliti dan cermat.
3) Penentuan Lay Out
Lay out harus di desain untuk memungkinkan perpindahan yang
ekonomis dari orang-orang dan bahan-bahan dalam berbagai proses dan
operasi perusahaan. Penentuan lay out mesin dan peralatan meliputi
pengaturan tata letak fasilitas operasi termasuk mesin yang akan digunakan,
personalia, bahan perlengkapan untuk operasi atau produksi, penangan bahan
dalam tercapainya proses produksi yang lancar dan efisien.
Tujuan utama lay out adalah untuk optimalisasi pengaturan fasilitas
operasi produksi agar nilai hasil produksi yang diciptakan oleh sistem
produksi berada ditingkat maksimal.
4) Penentuan Skala Operasi
Skala produksi ata luas produksi adalah jumlah hasil produksi pada
satu periode tertentu misalnya dalam satu tahun dalam rangka untuk mencapai
keuntungan maksimal. Konsep sederhana dalam menentukan skala operasi
adalah dengan melihat perkembangan pangsa pasar (market share) yang dapat
diraih dan kapasitas peralatan yang dimiliki perusahaan. Disamping itu, yang
perlu diperhatikan adalah kualitas dan kuantitas SDM dalam proses produksi,
11
kemampuan keuangan perusahaan dan kemungkinan adanya perubahan
teknologi produksi di masa yang akan datang.
12
Melakukan pembagian kerja adalah melakukan pengelompokan pekerjaan
dalam satu bagian yang sejenis. Pengelompokan pekerjaan dilakukan agar
koordinasi dan komunikasi antar pekerjaan yang masih berhubungan dapat
berjalan dengan baik. Terdapat desain struktur organisasi yang berhubungan
dengan beberapa pendekatan yang dapat digunakan dalam organisasi.
Pendekatan tersebut berdasarkan fungsional, berdasarkan produk, berdasarkan
pelanggan, berdasarkan geografis dan berdasarkan matriks.
3. Penentuan relasi antar bagian dalam organisasi (hierarki)
Setelah pekerjaan dikelompokkan maka langkah selanjutnya adalah membuat
hierarki dalam organisasi. Dalam penentuan hierarki organisasi tedapat span
of management control dan chain of command. Span of managemen cotrol
berkaitan dengan berapa jumlah orang atau bagian dibawah suatu departemen.
Jumlah orang atau bagian pada suatu departemen tergantung dari seberapa
besar dan seberapa rumit pekerjaan pada organisasi tersebut, semakin besar
dan rumit maka organisasi tersebut memiliki jumlah orang atau bagian yang
semakin banyak. Sedangkan chain of command berkaitan dengan garis
perintah yang menghubungkan semua orang dalam organisasi. Dalam chain
of command ini terdapat pula pembagian wewenang dan tanggung jawab
pada semua orang di dalam organisasi tersebut misalnya pekerja pada divisi
produksi hanya memiliki kewenangan pekerjaan di bagian produksi saja dan
juga serta pekerja tersebut hanya bertanggung jawab kepada kepala bagian
produksi saja.
4. Koordinasi
Koordinasi merupakan pilar terakhir dalam membangun struktur organisasi.
Koordinasi disini dapat diartikan sebagai proses pengintegrasian seluruh
aktivitas pada setiap bagian dalam organisasi agar tujuan dari organisasi
tersebut dapat tercapai. Koordinasi ini penting dilakukan agar setiap divisi
dalam melakukan aktivitas lebih terarah dan masing-masing divisi memiliki
cara pandang yang sama.
13
2.2.4 Aspek Keuangan
Aspek keuangan menjadi salah satu aspek yang krusial dalam melakukan
analisis kelayakan usaha karena dapat dilakukan perhitungan mengenai layak atau
tidaknya sebuah usaha yang dapat dilihat dari segi keuntungan yang diperoleh dan
beberapa indikator yaitu Break Event Point (BEP) dan Paybck Period (PP). Menurut
Suliyanto (2010), suatu ide bisnis disebut layak berdasarkan aspek keuangan jika
sumber dana untuk membiayai ide bisnis tersebut tersedia serta bisnis tersebut
mampu memberikan tingkat pengembalian yang menguntungkan dengan berdasarkan
asumsi-asumsi logis
Dalam menghitung besar penyusutan diperlukan metode yang untuk
dilakukan perhitungan salah satu metode untuk melihat besarnya penyusutan yaitu
dengan menggunakan metode garis lurus. Berikut rumus yang digunakaan pada
metode garis lurus (Keuangan LSM, 2011)
Harga Perolehan−Nilai Sisa
Besar Penyusutan= ………………...………
Umur Ekonomi
(2.1)
Setelah dilakukan penghitungan besar penyusutan, maka dapat dilakukan
perhitungan aspek keuangan dengan beberapa metode. Penemuan oleh Dedy (2014)
terdapat metode-metode yang digunakan dalam menghitung kelayaan investasi antara
lain (Broto, 2001 dan Alin, 2010) :
1. Payback Period (PP)
Metode yang digunakan untuk mengetahui berapa lama waktu yang
diperlukan untuk mengembalikan modal usaha yang digunakan untuk
berinvestasi pada sautu proyek. Rumus yang digunakan untuk menghitung
payback period (Santosa & Mubarok, 2022) :
I
Payback Period= …………………………………….…..…(2.2)
Ab
Dimana,
I = besarnya Investasi yang dibutuhkan
Ab = benefit bersih yang dapat diperoleh pada setiap tahunnya
14
Untuk kriteria penilaian payback period adalah:
- Jika payback period < waktu maksimum, maka usulan proyek tersebut
dapat diterima
- Jika payback period > waktu maksimum, maka usulan proyek tersebut
ditolak.
15
apabila nilai IRR dari proyek industri tersebut lebih besar daripada tingkat
bunga pinjaman dari bank. Untuk menghitung IRR dari suatu proek
terdapat du acara, cara yang pertama dengan menggunakan trial and error
dan menggunakan rumus. Rumus untuk memnghitung IRR adalah:
n n
(C )t (Co)t
∑ ( 1+i ) t =∑ ( 1+ i ) t ……………………………...…………...(2.4)
t =0 t=0
dimana,
(C)t = arus kas masuk pada tahun ke-t
(Co)t = arus kas keluar pada tahun ke-t
n = umur unit usaha hasil investasi
i = arus pengembalian
t = waktu
Seperti yang dijelaskan di atas, IRR memiliki hubungan dengan
MARR. Oleh karena itu sebelum menilai kelayakan sebuah proyek dengan
IRR maka terlebih dahulu menghitung MARR. Untuk menentukan MARR
dapat didasarkan pada biaya modal atau biaya hutang. Apabila
pembiayaan investasi proyek berasal dari modal sendiri dan hutang maka
dapat menggunakan WACC (weighted average cost of capital) dalam
menentukan MARR. Rumus dalam WACC adalah:
- Biaya hutang
Kh=Rh ( 1−t )………………………………..………………….(2.5)
dimana,
Kh : biaya modal berasal dari hutang setelah pajak (%)
Rh : suku bunga hutang/pinjaman (%)
t : pajak (%)
- Biaya modal (laba ditahan) hhhh
Ke=Rf + β (Rm−Rf )…………………………………...……..(2.6)
dimana,
Ke = biaya modal (%)
Rf = tingkat keuntungan bebas resiko (%)
16
Rm = tingkat keuntugan pasar modal (%)
B = sensitivitas perubahan pengembalian asset yang dimiliki terhadap setiap
perubahan pada tingkat pengembalian pasar..
17
“cozy” layak secara aspek finansial dengan nilai NPV yang positif dan nilai IRR
yang lebih besar dari tingkat suku bunga deposito.
Bab III
Metode Penelitian
Mulai A
Identifikasi Masalah
Aspek Organisai dan
Manajemen
Studi Literatur
Aspek Keuangan
Pengumpulan Data
Kesimpulan dan Saran
Selesai
Aspek Pasar
18
Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian
19
melakukan analisis kelayakan usaha. Metode yang digunakan dalam pengumpulan
data yaitu :
1. Wawancara
Wawancara dilakukan kepada pemilik dari CV Kirana Bahari Indonesia
Bapak Joko dan staf keuangan Bu Wahyu. Wawancara dilakukan untuk
mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan perencanaan pembangunan dan
hal-hal teknis yang akan digunakan dan diterapkan pada CV Toyo Mili
Lumintu
2. Survei
Survei digunakan untuk menentukan lokasi usaha untuk berdirinya pabrik
CV Toyo Mili Lumintu. Survei dilakukan di daerah Dompu Nusa
Tenggara Barat. Survei juga dilakukan untuk mengetahui peralatan apa
saja yang akan dibutuhkan, melihat kondisi sekitar untuk aspek-aspek
terkait dalam pendirian pabrik CV Toyo Mili Lumintu.
20
1. Melakukan wawancara terhadap bagian pemasaran CV Kirana Bahari
Indonesia untuk mendapatkan permintaan pasar dan sebaran pemasaran yang
telah dilakukan oleh CV Kirana Bahari Indonesia sebagai induk perusahaan.
2. Hasil dari wawancara terhadap bagian pasar dan pemasaran CV Kirana Bahari
Indonesia digunakan sebagai pembuatan seberapa besar presentase permintaan
yang didapatkan.
3. Hasil presentase permintaan akan dijadikan data permintaan pada pendirian
pabrik CV Toyo Mili Lumintu pada tahun pertama. Sedangkan pada tahun -
tahun selanjutnya akan dilakukan peramalan permintaan dengan
mempertimbangkan kondisi-kondisi yang akan terjadi pada masa mendatang.
1. Merencanakan aktifitas apa saja yang akan dilakukan dalam pendirian pabrik
CV Toyo Mili Lumintu.
2. Melakukan penyederhanaan terhadap perencanaan aktifitas yang telah
direncanakan.
21
3. Membuat perancangan struktur organisasi adalah dengan melakukan
pembagian tugas kerja dengan departementalisasi atau proses
pengelompokan pekerjaan yang sejenis.
4. Membuat hierarki organisasi yang berkaitan dengan penentuan jumlah
pekerja pada setiap departemen dan dilakukan penentuan kepala departemen.
5. Menentukan tugas dan wewenang bagi pekerja di setiap departemen.
6. Membuat perancangan pengaturan kompensasi yang diberikan bagi pekerja
mengenai besaran gaji pekerja serta pemberian bonus pada pekerja berupa
bonus lembur kerja, dan tunjangan hari raya (THR).
1. Melakukan pembuatan arus kas selama umur proyek atau bisnis dengan
menghitung biaya investasi dan biaya operasional dari pendirian CV Toyo
Mili Lumintu serta Menghitung pendapatan dari peramalan permintaan yang
telah didapatkan.
2. Melakukan perhitungan payback period, NPV, dan IRR untuk mengetahui
apakah pendirian cabang baru dari CV Kirana Bahari Indonesia yaitu CV
Toyo Mili Lumintu layak secara finansial.
22
23
Daftar Pustaka
Afiyah , A., Saifi, M., & Dwiatmoto. (2015). Analisis Studi Kelayakan Usaha
Pendirian Home Industry (Studi Kasus pada Home Industry Cokelat "Cozy"
Kademangan Blitar. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 23 No. 1.
Laheng , S., Aliyas, Putri, D. U., Putri, I. W., Darmawati, & Adli, A. (2023).
Penyuluhan Potensi Komoditas Perikanan Kabupaten Tolitoli Dalam
Menumbuhkan Jiwa Kewirausahaan Siswa SMA Negeri 2 Tolitoli. Jurnal
Cendekia Mengabdi Berinovasi dan Berkarya Vol. 1 No. 1
24
Mulyadi. (2012). Studi Kelayakan Pembangunan Perumahan PT. Dermatama.
Indonesia: Tugas Sarjana, Teknik Industri Universitas Sumatera Utara 2012.
Suara NTB. (2023). Tahun 2022, Produksi Ikan Tangkap Dompu Capai Rp400
Miliar. Retrieved from SuaraNTB.com:
https://www.suarantb.com/2023/05/30/tahun-2022-produksi-ikan-tangkap-
dompu-capai-rp400-miliar/
Sulastri, L. (2016). Studi Kelayakan Bisnis untuk Wirausaha. Bandung: LGM -
LaGood’s Publishing.
Sururi, M. Z. (2018). Analisis Kelayakan Usaha UD. Prana Jaya Sebagai Perusahaan
Berbasis Ekspor Di Desa Wringinrejo Kecamatan Gambiran Kabupaten
Banyuwangi. Skripsi Jember: Institut Agama Islam Negeri Jember Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam.
25
26