Anda di halaman 1dari 30

ANALISIS DAN PERANCANGAN KELAYAKAN

USAHA CV TOYO MILI LUMINTU DI DOMPU NUSA


TENGGARA BARAT

TUGAS AKHIR

FARRYS NUGROHO WICAKSONO


NIM: 412010004

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS MACHUNG
MALANG
2023

i
Daftar Isi

Daftar Isi ii

Daftar Gambar iv

Bab I 1

Pendahuluan 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Identifikasi Masalah 3

1.3 Batasan Masalah 4

1.4 Perumusan Masalah 4

1.5 Tujuan Penelitian 5

1.6 Manfaat Penelitian 5

1.7 Sistematika Penulisan 5

BAB II 7

Tinjauan Pustaka 7

2.1 Studi Kelayakan Usaha 7

2.2 Aspek-aspek Studi Kelayakan 8

2.2.1 Aspek Pasar dan Pemasaran 8

2.2.2 Aspek Teknis dan Teknologi 10

2.2.3 Aspek Manajemen 12

2.2.4 Aspek Keuangan 14

2.3 Penelitian Terdahulu 17

Bab III 18

Metode Penelitian 18

3.1 Diagram Alir Penelitian 18

ii
3.2 Tahap-Tahap Penelitian 19

3.2.1. Identifikasi Masalah 19

3.2.2 Studi Lieratur 19

3.2.3 Pengumpulan Data 19

3.2.4 Analisis Lokasi Usaha 20

3.2.5 Analisis Aspek Pasar 20

3.2.6 Analisis Aspek Teknis dan Teknologi 21

3.2.7 Analisis Aspek Manajemen 21

3.2.8 Analisis Aspek Keuangan 22

3.3 Kesimpulan dan Saran 22

Daftar Pustaka 23

iii
Daftar Gambar

Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian 18

iv
Bab I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Provinsi Nusa Tenggara Barat memiliki luas perairan laut hingga 29.159
kilometer persegi dengan panjang garis pantai 2,333 kilometer. Hal tersebut menjadi
sebuah potensi besar dalam peningkatan ekonomi masyarakat sekitar dalam bidang
kelautan dan perikanan. Kabupaten Dompu adalah salah satu daerah yang berada di
Nusa Tenggara Barat yang memiliki potensi hasil perikanan yang cukup tinggi.
Kabupaten Dompu terdiri dari ± 25.000 pulau dengan garis pantai 272.6 Km dan luas
pantai 2.753 Ha. Suara NTB (2023) telah menyatakan bahwa Kabuaten Dompu
Memiliki potensi cukup besar untuk perikanan tangkap dan budidaya. Tahun 2022,
produksi perikanan tangkap dan budidaya mencapai 46.167 ton atau senilai Rp400
miliar yang didominasi rumput laut, ikan tuna, tongkol, dan ikan jenis tengiri. Pada
tahun 2022 produksi ikan tangkap didominasi ikan jenis cakalang sebanyak 2.193 ton,
tongkol krai 1.321 ton, tongkol banyar 1.128 ton, tengiri 346,7 ton dan tuna sirip 607
ton. Sementara pada triwulan pertama tahun 2023 hasil tangkapan didominasi
cakalang sebanyak 607 ton, tongkol banyar 336 ton, tongkol krai 330 ton, tuna sirip
kuning 71,8 ton dan tengiri 61,7 ton. Potensi sumber daya laut dan perikanan yang
melimpah telah berhasil meningkatkan kesempatan kerja bagi para nelayan dan petani
ikan, terutama dengan adanya industri yang terlibat dalam penyimpanan dan
pengolahan produk-produk dari laut dan perikanan yang akan mendukung
pertumbuhan ekonomi masyarakat dan wilayah tersebut.
Sektor Perikanan dan Kelautan menjadi salah satu sektor dalam mendorong
peningkatan ekonomi masyarakat melalui kegiatan perikanan budidaya dan perikanan
tangkap menurut Adam (2012) dalam Laheng dkk. (2023) Komoditas hasil perikanan
merupakan salah satu bahan konsumsi yang dipengaruhi oleh pola konsumsi dan daya
beli masyarakat serta dalam berbagai budaya, produk hasil perikanan menjadi menu
pelengkap makanan utama. Produk hasil perikanan juga memiliki peran penting

1
dalam kesehatan dan gizi tubuh karena memiliki kandungan protein dalam ikan dan
produk perikanan lainnya yang dibutuhkan oleh manusia untuk pertumbuhan dan
pemeliharaan jaringan yang menjadikan produk perikanan sangat penting untuk
memenuhi kebutuhan gizi manusia. Dengan hasil perikanan yang besar dan melimpah
dibutuhkan proses pengolahan dan pengawetan untuk mempertahankan mutu dan
kualitas hasil perikanan guna meningkatkan harga jual dan daya saing produk di
pasar.
CV. Kirana Bahari Indonesia merupakan salah satu perusahaan yang bergerak
di bidang perikanan dengan pengolahan hasil perikanan yang terletak di Jalan
Rembang Industri II No. 34, Jati, Pandean Kec. Rembang Pasuruan, Jawa Timur
67152 dengan produk olahan unggulan yaitu fillet dan produk perikanan lain dengan
penggunaan teknik pembekuan metode Air Blast Freezer (ABF) yang dimana
Menurut Tatontos et al. (2019) dalam Amiria (2022) penerapan rantai dingin (cold
chain) dapat dilakukan melalui teknik pendinginan dan pembekuan untuk mencegah
kemunduran mutu ikan.
Melihat hasil laut dan perikanan yang berada di Kabuaten Dompu, Nusa
Tenggara Barat menjadikan peluang bagi CV. Kirana Bahari untuk membuka cabang
baru di daerah Dompu Nusa Tenggara Barat. Pembukaan cabang baru ini bertujuan
guna menambah omset penjualan, dan meningkatkan penjualan. Cabang baru dari
CV. Kirana Bahari Indonesia yaitu CV. Toyo Mili Lumintu yang berada di Dusun
Waduna`e Desa Rasa Bou, Kecamatan Hu`u Kabupaten Dompu. Pabrik ini akan
dilengkapi dengan cold storage dan mesin Air Blast Freezer (ABF) yang berfungsi
sebagai penyimpanan dan pembekuan hasil perikanan. Hasil perikanan tersebut akan
didistribusikan di wilayah Dompu dan sekitarnya, dan sebagian hasil produk akan
dikirim ke CV. Kirana Bahari Indonesia yang berada di Rembang Pasuruan untuk
diolah dan didistribusikan lebih luas
Analisis kelayakan usaha perlu dilakukan untuk menentukan apakah usaha
atau bisnis yang akan dibuat layak untuk dijalankan atau tidak. Menurut Suliyanto
(2010) studi kelayakan bisnis merupakan penelitian yang bertujuan untuk
memutuskan apakah sebuah ide bisnis layak untuk dilaksanakan atau tidak. Sebuah

2
ide bisnis dinyatakan layak untuk dilaksanakan jika ide tersebut dapat mendatangkan
manfaat yang lebih besar bagi semua pihak dibandingkan dampak negatif yang
ditimbulkan. Pengertian studi kelayakan bisnis adalah suatu penelitian yang terdiri
beberapa aspek yang digunakan untuk mengambil keputusan apakah bisnis tersebut
dapat dijalankan atau tidak yaitu dari aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan
teknologi sampai dengan aspek manajemen dan keuangan (Sulastri, 2016)
Dalam penelitian analisis kelayakan usaha pada CV. Toyo Mili Lumintu akan
dilakukan analisis pada aspek pasar dan pemasaran terlebih dahulu untuk menentukan
ruang lingkup pasar, permintaan pasar, serta pangsa pasar dari CV. Toyo Mili
Lumintu. Kemudian dilakukan analisis pada aspek teknis dan teknologi untuk
mengetahui lokasi bisnis berada, luas produksi, pemilihan mesin peralatan dan
teknologi yang digunakan, penentuan layout pabrik dan proses produksi. Kemudian
aspek terakhir yang akan dilakukan analisis yaitu aspek manajemen dan keuangan.
Dalam aspek manajemen akan ditentukan struktur organisasi dan tugas yang akan
dilakukan, kemudian dalam hal keuangan akan dilakukan analisis sumber dan
penggunaan dana, Payback Period (PP), Net present Value (NPV), dan Internal Rate
of Return (IRR). Aspek keuangan akan digunakan sebagai dasar pertimbangan
pemilik CV. Toyo Mili Lumintu dalam memutuskan untuk melanjutkan pendirian
CV. Toyo Mili Lumintu.

1.2 Identifikasi Masalah


Berikut merupakan identifikasi masalah dalam penelitian yang dilakukan di CV.
Toyo Mili Lumintu :
1. Belum adanya analisis kelayakan usaha berupa aspek pasar dan pemasaran
untuk ruang lingkup pasar, permintaan pasar, serta pangsa pasar setiap
tahunnya.
2. Belum adanya analisis kelayakan usaha teknis dan teknologi untuk
mengetahui peralatan mesin, layout pabrik, dan proses produksi.
3. Belum adanya analisis kelayakan usaha berupa aspek manajemen untuk
menentukan struktur organisasi agar dapat berjalan dengan baik.

3
4. Belum adanya analisis kelayakan usaha berupa aspek keuangan untuk
mengetahui Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), dan
Payback Period.
5. Belum adanya analisis kelayakan usaha terhadap pendirian bisnis CV. Toyo
Mili Lumintu anak perusahaan dari CV. Kirana Bahari Indonesia untuk
megetahui layak atau tidak usaha didirikan.

1.3 Batasan Masalah


Berikut ini merupakan batasan masalah yang diterapkan dalam penelitian di CV.
Toyo Mili Lumintu :
1. Analisis kelayakan berupa aspek pasar dan pemasaran hanya dilakukan di
daerah Dompu dan beberapa daerah sekitarnya serta melihat permintaan dari
pabrik sebelumnya yang berada di Rembang.
2. Analisis kelayakan berupa aspek teknis dan teknologi hanya menganalisis
pemilihan mesin peralatan, penentuan layout pabrik dan bangunan serta
proses produksi.
3. Analisis kelayakan usaha berupa aspek keuangan hanya menggunakan metode
Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), dan Payback
Period.

1.4 Perumusan Masalah


Berikut merupakan rumusan masalah yang ditemukan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Bagaimanakah analisis kelayakan usaha dalam aspek paser dan pemasaran
terkait ruang lingkup pasar, permintaan pasar, dam pangsa pasar setiap
tahunnya ?
2. Bagaimanakah analisis kelayakan usaha dalam aspek teknis dan teknologi
terkait peralatan mesin, layout pabrik, dan proses produksi ?
3. Bagaimanakah analisis kelayakan usaha dalam aspek manajemen untuk
struktur organisasi yang akan ditetapkan ?

4
4. Bagaimanakah analisis kelayakan usaha dalam aspek Keuangan terkait Net
Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), dan Payback Period ?

1.5 Tujuan Penelitian


Berikut merupakan tujuan penelitian dilakukan di CV. Toyo Mili Lumintu :
1. Menentukan kelayakan aspek pasar dan pemasaran terkait ruang lingkup
pasar, permintaan pasar, dam pagsa pasar setiap tahunnya
2. Menentukan kelayakan aspek teknis dan teknologi terkait peralatan mesin,
layout pabrik, dan proses produksi.
3. Menentukan struktur organisasi CV. Toyo Mili Lumintu dalam aspek
manajemen.
4. Melakukan perhitungan aspek Keuangan terkait Net Present Value (NPV),
Internal Rate of Return (IRR), dan Payback Period.
5. Mengetahui apakah bisnis CV. Toyo Mili Lumintu ini layak dijalankan atau
tidak untuk dipertimbangkan kembali oleh pemilik.

1.6 Manfaat Penelitian


Manfaat dari penelitian yang dilakukan adalah hasil penelitian dapat dijadikan
acuan dalam membuka cabang baru dari CV. Kirana Bahari Indonesia yaitu CV.
Toyo Mili Lumintu. Selain itu juga sebagai bahan pertimbangan dan pengambilan
keputusan investasi serta dapat mengetahui keuntungan dan kerugian dari hasil
analisis kelayakan dari segi aspek keuangan.

1.7 Sistematika Penulisan


Sistematika penulissan dalam penelitian adalah sebagai berikut :
1. Bab I Pendahuluan
Bab I berkaitan dengan pendahuluan dalam penelitian ini. Pada bab ini
dijelaskan mengenai latar belakang, identifikasi masalah, perumusan masalah,
tujuan penelitian serta manfaat dari penelitian.

5
2. Bab II Tinjauan Pustaka
Bab II merupakan bab yang menjelaskan landasan teori yang digunakan
dalam penelitian ini. Teori-teori ini meliputi analisis kelayakan usaha yang
didapatkan dari berbagi sumber.
3. Bab III Metode Penelitian
Bab III membahas mengenai Langkah-langkah yang dijalankan dalam
penelitian ini. Dalam bab ini langkah-langkah dalam penelitian akan
dijelaskan secara rinci dari mulai tahapan awal sampai pada penarikan
kesimpulan dan saran.
4. Bab IV Hasil dan analisis Serta Diskusi
Bab IV membahas mengenai data-data yang berkaitan dengan topik penelitian
yang dilakukan. Data-data tersebut kemudian digunakan untuk melakukan
analisis kelayakan usaha untuk CV. Toyo Mili Lumintu berdasarkan aspek
pada studi Kelayakan dan data tersebut akan dianalisis dan dihitung untuk
mengetahui kelayakan dari pabrik CV. Toyo Mili Lumintu
5. Bab V Kesimpulan dan Saran
Bab V membahas mengenai kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan.
Dalam bab ini juga menjelaskan mengenai saran-saran yang dapat digunakan
untuk penelitian selanjutnya

6
BAB II
Tinjauan Pustaka

2.1 Studi Kelayakan Usaha


Studi kelayakan bisnis atau usaha adalah suatu aktivitas evaluasi,
menganalisis, dan menilai layak atau tidak suatu proyek bisnis atau usaha yang
dijalankan dan ditujukan kepada investor atau pemilik untuk menghindari kerugian
dalam pendirian suatu bisnis atau usaha. Pengertian studi kelayakan menurut
Jumingan (2009) dalam Afiyah dkk.(2015) merupakan “penilaian yang menyeluruh
untuk menilai keberhasilan suatu proyek, dan studi kelayakan proyek mempunyai
tujuan menghindari keterlanjuran penanaman modal yang terlalu besar untuk kegiatan
yang ternyata tidak menguntungkan.
Menurut Suliyanto (2010) studi kelayakan bisnis merupakan penelitian yang
bertujuan untuk memutuskan apakah sebuah ide bisnis layak untuk dilaksanakan atau
tidak. Sebuah ide bisnis dinyatakan layak untuk dilaksanakan jika ide tersebut dapat
mendatangkan manfaat yang lebih besar bagi semua pihak dibandingkan dampak
negatif yang ditimbulkan. Pendapat lain mengatakan pengertian studi kelayakan
bisnis adalah suatu penelitian yang digunakan untuk mengambil keputusan apakah
bisnis tersebut dapat dijalankan atau tidak yaitu dari aspek hukum, sosial ekonomi
dan budaya, aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan teknologi sampai dengan
aspek manajemen dan keuangan (Sulastri, 2016).
Tujuan utama dari analisis kelayakan usaha adalah untuk menghindari
penanaman modal pada gagasan bisnis yang ternyata tidak memiliki manfaat. Selain
itu terdapat lima tujuan lain dari analisis kelayakan usaha yaitu (Mulyadi, 2012) :
1. Menghindari resiko keuangan
salah satu fungsi dari analisis kelayakan usaha adalah untuk
meminimalkan resiko kerugian yang dapat dikendalikan maupun yang
tidak dapat dikendalikan. Hal ini disebabkan analisis kelayakan usaha
dapat meramalkan kondisi di masa datang yang penuh dengan
ketidakpastian.

7
2. Memudahkan perencanaan
Fungsi berikutnya dari analisis kelayakan usaha adalah memudahkan
perencanaan dari gagasan bisnis yang telah dibuat untuk dijalankan.
Perencanaan ini meliputi banyak hal mulai dari berapa jumlah dana yang
dibutuhkan, lokasi dimana usaha dibangun, bagaimana cara melaksanakan
gagasan bisnis terssebut sampai berapa besar keuntungan yang diperoleh.
3. Memudahkan pelaksanaan pekerjaan
Perencanaan yang telah dibuat kemudian akan dijadikan pedoman dalam
pelaksanaan setiap pekerjaan sehingga setiap pekerjaan dapat dilakukan
secara sistematis serta sesuai dengan rencana yang telah dibuat.
4. Memudahkan pengawasan
Dengan melaksanakan usaha sesuai dengan rencana yang telah dibuat
akan memudahkan pengawasan terhadap jalannya usaha. Pengawasan ini
dilakukan untuk meminimalkan kemungkinan terjadinya kesalahan atau
penyimpangan dari rencana yag telah dibuat
5. Memudahkan pengendalian
Pengawasan yang dilakukan pada setiap pelaksanaan pekerjaan akan
memudahkan dalam medeteksi terjadinya sebuah penyimpangan sehingga
dapat dilakukan antisipasi untuk menanggulangi penyimpangan tersebut.

2.2 Aspek-aspek Studi Kelayakan


2.2.1 Aspek Pasar dan Pemasaran
Menurut Husen (2018) dalam Fauzi dkk. (2019) dalam aspek pasar dibahas
mengenai besar pasar yang diminta dan pasar yang tersedia untuk merencanakan
volume penjualan serta menganalisis persaingan untuk merencanakan strategi yang
akan digunakan untuk memasarkan barang atau jasa yang ditawarkan pada usaha
tersebut. Menurut Suliyanto (2010), suatu ide bisnis disebut layak berdasarkan aspek
pasar dan pemasaran jika ide bisnis tersebut dapat menghasilkan produk yang dapat
diterima pasar (dibutuhkan dan diinginkan oleh calon konsumen) dengan tingkat

8
penjualan yang menguntungkan. Analisis aspek pasar dan pemasaran dalam studi
kelayakan bisnis bertujuan untuk:
a. Menganalisis permintaan atas produk yang akan dihasilkan.
b. Menganalisis penawaran atas produk sejenis.
c. Menganalisis ketersediaan rekanan atas pemasok faktor produksi yang
dibutuhkan.
d. Menganalisis ketepatan strategi pemasaran yang akan digunakan
Analisis pada aspek pasar memiliki tujuan unutk mengetahui berapa besar
luas pasar, pertumbuhan permintaan dan pangsa pasar dari produk yang dihasilkan.
Untuk mencapai tujuan dari aspek pasar terdapat tahapan yang perlu dilakukan antara
lain :
1. Melihat Situasi Pasar
Dalam menentukan pasar, ada beberapa aspek yang harus diperhatikan, yaitu
sifat pasar, perilaku konsumen dan lingkungan pasar. Pada sifat pasar hal yang
harus diperhatikan adalah kompetitor, tingkat kejenuhan masyarakat dan
potensi pertumbuhan permintaan. Untuk perilaku konsumen, yang harus
diperhatikan adalah motivasi untuk pembeli dan segmentasi masyarakat calon
pembeli. Sedangkan pada aspek lingkungan pasar, yang harus diamati adalah
peraturan pemerintah, teknologi, suasana politik dan lain-lain.
2. Program pengkajian
Program pengkajian ini bertujuan untuk menilai kekuatan dan kelemahan dari
produk yang akan dihasilkan. dengan mengetahui kelemahan serta kekuatan
dari produk yang dihasilkan maka pangsa pasar yang akan dituju dapat
diketahui.
3. Mengumpulkan data dan informasi
Pengumpulan data dan informasi ini dilakukan dengan menyebar kuisioner
maupun melakukan wawancara dengan responden. Hasil dari pengumpulan
informasi ini adalah dapat mengetahui apakah produk yang akan dihasilkan
akan diterima atau tidak oleh konsumen, serta memperoleh saran-saran yang
berguna untuk pengembangan produk.

9
4. Analisis dan peramalan permintaan
Analisis dan peramalan digunakan untuk mengetahui jumlah permintaan dari
produk yang akan dihasilkan. peramalan permintaan dapat dilakukan secara
kuantitatif maupun kualitatif.

2.2.2 Aspek Teknis dan Teknologi


Analisis kelayakan usaha pada aspek teknis dan teknologi bertujuan untuk
mengetahui rencana kebutuhan teknis dan teknologi yang akan digunakan baik
sebelum dan sesudah bisnis atau usaha berjalan. Perencanaan dalam menentukan
aspek teknis meliputi beberapa hal antara lain kapasitas produksi, peralatan yang
dibutuhkan, penentuan lokasi usaha yang dianggap paling potensial diantara kedua
usaha yang telah dipililh serta merancang tata letak dari tempat usaha tersebut. Hasil
dari aspek teknis yang telah dirumuskan akan digunakan sebagai perkiraan biaya awal
investasi yang akan dikeluarkan (Mulyadi, 2012).
Menurut Suliyanto (2010), suatu ide bisnis disebut layak berdasarkan aspek
teknis dan teknologi jika berdasarkan hasil analisis ide bisnis dapat dibangun dan
dijalankan dengan baik. Analisis aspek teknis dan teknologi dalam studi kelayakan
bisnis bertujuan untuk:
a. Menganalisis kelayakan lokasi untuk menjalankan bisnis.
b. Menganalisis besarnya skala produksi untuk mencapai tingkatan skala
ekonomis.
c. Menganalisis kriteria pemilihan mesin dan peralatan untuk menjalankan
proses produksi.
d. Menganalisis teknologi yang akan digunakan.
Menurut Sururi (2018) Hal yang perlu ditinjau dalam aspek teknis dan teknologi
antara lain lokasi bisnis, pemilihan teknologi atau mesin, penentuan lay out dan
penentuan skala kapasitass produksi. Antara lain sebagai berikut:
1) Pemilihan Lokasi Bisnis
Lokasi bisnis yang dipilih sebaiknya telah diteliti terlebih dahulu
aspek hukum, sosial ekonomi dan budaya masyarakatnya terlebih dahulu

10
sehingga dikemudian hari tidak ada kendala yang menyebabkan gagalnya
pembangunan proyek.
Untuk menentukan lokasi proyek yang strategis banyak faktor yang
harus dipertimbangkan baik primer maupun sekunder. Faktor primer adalah
ketersediaan bahan baku utama, sementara faktor sekunder mencakup iklim
dan keadaan tanah.
2) Pemilihan Teknologi dan Mesin
Pemilihan mesin dan peralatan serta teknologi yang akan diterapkan
pada suatu bisnis atau usaha hampir tidak dapat dipisahkan. Pengadaan mesin
dan peralatan menjadi satu paket bersama teknologi yang akan diterapakan
pada usaha atau bisnis. Sehingga pemilihan mesin tidak terlalu sulit, akan
berbeda apabila pengadan mesin dan peralatan terpisah dnegan teknologi yang
diterpakan, maka akan dilakukan pemilihan secara teliti dan cermat.
3) Penentuan Lay Out
Lay out harus di desain untuk memungkinkan perpindahan yang
ekonomis dari orang-orang dan bahan-bahan dalam berbagai proses dan
operasi perusahaan. Penentuan lay out mesin dan peralatan meliputi
pengaturan tata letak fasilitas operasi termasuk mesin yang akan digunakan,
personalia, bahan perlengkapan untuk operasi atau produksi, penangan bahan
dalam tercapainya proses produksi yang lancar dan efisien.
Tujuan utama lay out adalah untuk optimalisasi pengaturan fasilitas
operasi produksi agar nilai hasil produksi yang diciptakan oleh sistem
produksi berada ditingkat maksimal.
4) Penentuan Skala Operasi
Skala produksi ata luas produksi adalah jumlah hasil produksi pada
satu periode tertentu misalnya dalam satu tahun dalam rangka untuk mencapai
keuntungan maksimal. Konsep sederhana dalam menentukan skala operasi
adalah dengan melihat perkembangan pangsa pasar (market share) yang dapat
diraih dan kapasitas peralatan yang dimiliki perusahaan. Disamping itu, yang
perlu diperhatikan adalah kualitas dan kuantitas SDM dalam proses produksi,

11
kemampuan keuangan perusahaan dan kemungkinan adanya perubahan
teknologi produksi di masa yang akan datang.

2.2.3 Aspek Manajemen


Dalam sebuah perusahaan terdapat tim sumber daya manusia yang
bertanggung jawab dalam proses kerja perusahaan. Pengaturan sumber daya manusia
dalam menjalankan sebuah tugas sangat penting agar berjalannya sebuah pekerjaan
dapat dikejakan dengan baik dan efisien. Pengaturan sumber daya manusia ini disebut
dengan struktur organisasi. Menurut Kasmir dan Jakfar (2012) Fitriani dkk. (2018)
mengatakan bahwa aspek ini merupakan aspek yang cukup penting dianalisis untuk
kelayakan studi kelayakan bisnis. Karena walaupun suatu usaha telah dinyatakan
layak untuk dilaksanakan tanpa didukung dengan manajemen dan organisasi yang
baik, bukan tidak mungkin akan mengalami kegagalan. Dalam aspek manajemen hal
yang perlu dianalisis yaitu mengenai perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dengan
baik untuk mencapai tujuan perusahaan.
Menurut Tisnawati dan Saefullah (2005) dalam membangun sebuah struktur
organisasi ada empat pilar yang harus diperhatikan (Robbins dan Judge, 2008), empat
pilar tersebut adalah:
1. Pembagian kerja (deskripsi pekerjaan)
Langkah pertama dalam membuat struktur organisasi adalah melakukan
pembagian kerja. Pada sebuah perusahaan terdapat sebuah kegiatan atau
pekerjaan yang harus dilakukan oleh pekerja dalam perusahaan terebut.
Keseluruhan pekerjaan sebaiknya disederhanakan sehingga para pekerja lebih
mudah dalam menjalankannya. Penyederhanaan pekerjaan lebih menjadi
sederhana dan spesifik biasa disebut dengan pembagian pekerjaan. Manfaat
dari pembagian pekerjaan ini adalah dapat meningkatkan produktivitas. Hal
ini disebabkan pekerja akan lebih terspesialisasi sehingga pekerjaan akan
lebih cepat diselesaikan.
2. Pengelompokan pekerjaan (departementalisasi)

12
Melakukan pembagian kerja adalah melakukan pengelompokan pekerjaan
dalam satu bagian yang sejenis. Pengelompokan pekerjaan dilakukan agar
koordinasi dan komunikasi antar pekerjaan yang masih berhubungan dapat
berjalan dengan baik. Terdapat desain struktur organisasi yang berhubungan
dengan beberapa pendekatan yang dapat digunakan dalam organisasi.
Pendekatan tersebut berdasarkan fungsional, berdasarkan produk, berdasarkan
pelanggan, berdasarkan geografis dan berdasarkan matriks.
3. Penentuan relasi antar bagian dalam organisasi (hierarki)
Setelah pekerjaan dikelompokkan maka langkah selanjutnya adalah membuat
hierarki dalam organisasi. Dalam penentuan hierarki organisasi tedapat span
of management control dan chain of command. Span of managemen cotrol
berkaitan dengan berapa jumlah orang atau bagian dibawah suatu departemen.
Jumlah orang atau bagian pada suatu departemen tergantung dari seberapa
besar dan seberapa rumit pekerjaan pada organisasi tersebut, semakin besar
dan rumit maka organisasi tersebut memiliki jumlah orang atau bagian yang
semakin banyak. Sedangkan chain of command berkaitan dengan garis
perintah yang menghubungkan semua orang dalam organisasi. Dalam chain
of command ini terdapat pula pembagian wewenang dan tanggung jawab
pada semua orang di dalam organisasi tersebut misalnya pekerja pada divisi
produksi hanya memiliki kewenangan pekerjaan di bagian produksi saja dan
juga serta pekerja tersebut hanya bertanggung jawab kepada kepala bagian
produksi saja.
4. Koordinasi
Koordinasi merupakan pilar terakhir dalam membangun struktur organisasi.
Koordinasi disini dapat diartikan sebagai proses pengintegrasian seluruh
aktivitas pada setiap bagian dalam organisasi agar tujuan dari organisasi
tersebut dapat tercapai. Koordinasi ini penting dilakukan agar setiap divisi
dalam melakukan aktivitas lebih terarah dan masing-masing divisi memiliki
cara pandang yang sama.

13
2.2.4 Aspek Keuangan
Aspek keuangan menjadi salah satu aspek yang krusial dalam melakukan
analisis kelayakan usaha karena dapat dilakukan perhitungan mengenai layak atau
tidaknya sebuah usaha yang dapat dilihat dari segi keuntungan yang diperoleh dan
beberapa indikator yaitu Break Event Point (BEP) dan Paybck Period (PP). Menurut
Suliyanto (2010), suatu ide bisnis disebut layak berdasarkan aspek keuangan jika
sumber dana untuk membiayai ide bisnis tersebut tersedia serta bisnis tersebut
mampu memberikan tingkat pengembalian yang menguntungkan dengan berdasarkan
asumsi-asumsi logis
Dalam menghitung besar penyusutan diperlukan metode yang untuk
dilakukan perhitungan salah satu metode untuk melihat besarnya penyusutan yaitu
dengan menggunakan metode garis lurus. Berikut rumus yang digunakaan pada
metode garis lurus (Keuangan LSM, 2011)
Harga Perolehan−Nilai Sisa
Besar Penyusutan= ………………...………
Umur Ekonomi
(2.1)
Setelah dilakukan penghitungan besar penyusutan, maka dapat dilakukan
perhitungan aspek keuangan dengan beberapa metode. Penemuan oleh Dedy (2014)
terdapat metode-metode yang digunakan dalam menghitung kelayaan investasi antara
lain (Broto, 2001 dan Alin, 2010) :
1. Payback Period (PP)
Metode yang digunakan untuk mengetahui berapa lama waktu yang
diperlukan untuk mengembalikan modal usaha yang digunakan untuk
berinvestasi pada sautu proyek. Rumus yang digunakan untuk menghitung
payback period (Santosa & Mubarok, 2022) :
I
Payback Period= …………………………………….…..…(2.2)
Ab
Dimana,
I = besarnya Investasi yang dibutuhkan
Ab = benefit bersih yang dapat diperoleh pada setiap tahunnya

14
Untuk kriteria penilaian payback period adalah:
- Jika payback period < waktu maksimum, maka usulan proyek tersebut
dapat diterima
- Jika payback period > waktu maksimum, maka usulan proyek tersebut
ditolak.

2. Net Present Value (NPV)


Metode yang digunakan untuk menghitung selisih antara nilai
sekarang dari alur kas dengan penegeluaran untuk keluaran investasi.
Untuk menghitung kelayakan investasi dengan menggunakan metode ini
rumus yang digunakan adalah:
n
CFt
NPV =∑ …………………………….…………………(2.3)
t=0 (1+k )t
Dimana,
CFt = cash flow atau arus kas pada periode t
k = biaya modal (project cost capital)
t = periode waktu
n = usia proyek
karakteristik penilain dengan menggunakan metode ini adalah:
- Jika hanya ada 1 usulan, maka NPV>0 akan diterima
- Jika lebih dari 1 usulan, maka mutually exclusive yang diterima
adalah yang memiliki NPV>0
3. Internal Rate of Return (IRR)
Metode untuk mencari suatu tingkat bunga (i) yang membuat nilai
NPV sama dengan nol. Dalam analisis investasi sebuah proyek IRR
berkaitan dengan MARR (minimum attractive rate of return). Sebuah
proyek dapat diterima apabila memiliki nilai IRR ang lebih besar daripada
MARR sehingga apabila dalam sebuah proyek pembiayaan diperoleh
dengan pinjaman ke bank maka dapat dikatakan proyek tersebut diterima

15
apabila nilai IRR dari proyek industri tersebut lebih besar daripada tingkat
bunga pinjaman dari bank. Untuk menghitung IRR dari suatu proek
terdapat du acara, cara yang pertama dengan menggunakan trial and error
dan menggunakan rumus. Rumus untuk memnghitung IRR adalah:
n n
(C )t (Co)t
∑ ( 1+i ) t =∑ ( 1+ i ) t ……………………………...…………...(2.4)
t =0 t=0

dimana,
(C)t = arus kas masuk pada tahun ke-t
(Co)t = arus kas keluar pada tahun ke-t
n = umur unit usaha hasil investasi
i = arus pengembalian
t = waktu
Seperti yang dijelaskan di atas, IRR memiliki hubungan dengan
MARR. Oleh karena itu sebelum menilai kelayakan sebuah proyek dengan
IRR maka terlebih dahulu menghitung MARR. Untuk menentukan MARR
dapat didasarkan pada biaya modal atau biaya hutang. Apabila
pembiayaan investasi proyek berasal dari modal sendiri dan hutang maka
dapat menggunakan WACC (weighted average cost of capital) dalam
menentukan MARR. Rumus dalam WACC adalah:
- Biaya hutang
Kh=Rh ( 1−t )………………………………..………………….(2.5)
dimana,
Kh : biaya modal berasal dari hutang setelah pajak (%)
Rh : suku bunga hutang/pinjaman (%)
t : pajak (%)
- Biaya modal (laba ditahan) hhhh
Ke=Rf + β (Rm−Rf )…………………………………...……..(2.6)
dimana,
Ke = biaya modal (%)
Rf = tingkat keuntungan bebas resiko (%)

16
Rm = tingkat keuntugan pasar modal (%)
B = sensitivitas perubahan pengembalian asset yang dimiliki terhadap setiap
perubahan pada tingkat pengembalian pasar..

2.3 Penelitian Terdahulu


Penelitian mengenai kelayakan usaha banyak ditemukan di berbagai macam
jurnal maupun thesis. Penelitian yang menjadi bahan referensi dalam penelitian tugas
akhir ini adalah yang pertama dilakukan oleh Purnamasari dan Hendrawan (2013)
dengan judul artikel “Analisisi Kelayakan Bisnis Usaha Roti Ceriwis sebagai Oleh-
Oleh Khas Kota Batam”. Pada penelitian tersebut dilakukan analisis kelayakan
sebuah pendirian saha yang bergerak di bidang kuliner yaitu oleh-oleh. Aspek yang
ditinjau dalam penelitian tersebut adalah aspek pasar pasar dan pemasaran dari segi
potensi pasar dan strategi pemasaran. Kedua, aspek teknis dari segi lokasi, proses
produksi, dan pemilihan teknologi. Ketiga, aspek finansial segi kebutuhan modal dan
identifikasi biaya, sumber modal, identifikasi penerimaan. Dari analisis kelayakan
tesebut menunjukkan usaha yang dilakukan dalam pendirian roti ceriwis layak secara
aspek finansial dengan nilai NPV positif serta nilai IRR lebih besar dari suku bunga
kredit.
Penelitian kedua yang digunakan sebagai bahan referensi adalah jurnal yang
ditulis oleh Afiyah (2015) dengan judul artikel “Analisis Studi Klayakan Usaha
Pendirian Home Industri (studi kasus pada Home Industri Cokelat “Cozy”
Kademangan Blitar)”. Pada penelitian tesebut dilakukan analisis kelayakan usaha
dalam pendirian usaha home industry cokelat ”cozy”. Aspek yang ditinjau pada
penelitian tersebut adalah aspek pasar dan pemasaran dari segi permintaan pasar,
pesaing, pangsa pasar, strategi dan bauran pemasaran. Kedua, aspek teknis dan
produksi dari segi lokasi produksi, bahan baku, bahan tambahan, dan bahan penolong,
teknologi yang digunakan, dan proses produksi. Ketiga, aspek organisasi dan
manajemen dari segi struktur organisasi dan jumlah dan kualifikasi tenaga kerja.
Keempat, aspek finansial dari segi kebutuhan dana, sumber dana, dan modal kerja.
Dari penelitian tersebut menunjukkan usaha yang dilakukan Home Industri Cokelat

17
“cozy” layak secara aspek finansial dengan nilai NPV yang positif dan nilai IRR
yang lebih besar dari tingkat suku bunga deposito.
Bab III
Metode Penelitian

3.1 Diagram Alir Penelitian


Berikut merupakan diagram alir dari tahapan yang akan dilakukan untuk
menyelesaikan masalah dalam penelitian ini :

Mulai A

Identifikasi Masalah
Aspek Organisai dan
Manajemen

Studi Literatur

Aspek Keuangan

Pengumpulan Data
Kesimpulan dan Saran

Aspek Lokasi Usaha

Selesai

Aspek Pasar

Aspek Teknis dan


Teknologi

18
Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian

3.2 Tahap-Tahap Penelitian


Berikut merupakan penjealsan dari masing-masing tahapan penelitian yang
akan dilakukan :

3.2.1. Identifikasi Masalah


Langkah pertama yang dilakukan dalam penelitian ini adalah identifikasi
masalah yang akan menjadi topik dalam penelitian yang dilakukan. Identifikasi
masalah dilakukan dengan melakukan pengamatan awal terhadap usaha CV Kirana
Bahari Indonesia yang berlokasi di Pier Rembang Bangil. Dalam melakukan
pengamatan awal diketahui CV Kirana Bahari Indonesia akan melakukan perluasan
usaha dengan mendirikan pabrik baru yaitu CV Toyo Mili Lumintu yang berada di
daerah Dompu, Nusa Tenggara Barat. Untuk menghindari keasalahan dalam
melakukan perluasan usaha atau pembangunan pabrik baru diperlukan sebuah analisis
kelayakan usaha. Analisis kelayakan usaha pada pendirian CV Toyo Mili Lumintu ini
berdasar pada berbagai aspek yaitu aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan
teknologi, aspek manajemen dan organisasi, dan aspek keuangan.

3.2.2 Studi Lieratur


Permasalahan yang didapatkan pada saat melakukan pengamatan dapat
diselesaikan dengan mengkaji literatur yang ada. Dalam mengkaji studi literatur
tersebut dapat ditemukan macam-macam metode mengenai topik analisis kelayakan
usaha yang dapat digunakan dalam menyelesaikan masalah yang ada. Studi literatur
yang digunakan berkaitan dengan analisa kelayakan usaha yaitu aspek pasar, aspek
teknis dan teknologi, aspek manajemen, dan aspek keuangan serta metode-metode
yang dapat digunakan adalah NPV, IRR, dan Payback Period.

3.2.3 Pengumpulan Data


Tahapan selanjutnya yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah
melakukan pengumpulan data yang digunakan sebagai dasar analisis dalam

19
melakukan analisis kelayakan usaha. Metode yang digunakan dalam pengumpulan
data yaitu :

1. Wawancara
Wawancara dilakukan kepada pemilik dari CV Kirana Bahari Indonesia
Bapak Joko dan staf keuangan Bu Wahyu. Wawancara dilakukan untuk
mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan perencanaan pembangunan dan
hal-hal teknis yang akan digunakan dan diterapkan pada CV Toyo Mili
Lumintu
2. Survei
Survei digunakan untuk menentukan lokasi usaha untuk berdirinya pabrik
CV Toyo Mili Lumintu. Survei dilakukan di daerah Dompu Nusa
Tenggara Barat. Survei juga dilakukan untuk mengetahui peralatan apa
saja yang akan dibutuhkan, melihat kondisi sekitar untuk aspek-aspek
terkait dalam pendirian pabrik CV Toyo Mili Lumintu.

3.2.4 Analisis Lokasi Usaha


Lokasi usaha pendirian pabrik CV Toyo Mili Lumintu akan bertempat di
daerah Nusa Tenggara Barat tepatnya di Dusun Waduna’e desa Rasa Bou, Kecamatan
Hu’u Kabupaten Dompu. Penentuan lokasi tersebut ditetapkan oleh CV Kirana
Bahari mengingat diperlukan lahan yang luas dan bangunan tersebut telah dibeli oleh
CV Kirana Bahari Indonesia. Tempat lokasi usaha tersebut akan dilakukan analisis
terhadap kelayakan lokasi usaha.

3.2.5 Analisis Aspek Pasar


Tujuan menentukan aspek pasar adalah untuk mengetahui pangsa pasar yang
akan dituju dan sebagai peramalan jumlah permintaaan yang akan menjadi dasar
dalam menilai kelayakan usaha dari segi aspek keuangan. Peramalan permintaan
dilakukan dengan melakukan riset pasar dan hasil permintaan pasar dari CV Kirana
Bahari sebagai induk perusahaan dan penyebaran pasar yang lebih luas. Riset pasar
dilakukan di daerah yang akan dijadikan pendirian pabrik baru baru CV Toyo Mili
Lumintu. Berikut langkah-langkah yang dilakukan untuk menganalisis aspek pasar :

20
1. Melakukan wawancara terhadap bagian pemasaran CV Kirana Bahari
Indonesia untuk mendapatkan permintaan pasar dan sebaran pemasaran yang
telah dilakukan oleh CV Kirana Bahari Indonesia sebagai induk perusahaan.
2. Hasil dari wawancara terhadap bagian pasar dan pemasaran CV Kirana Bahari
Indonesia digunakan sebagai pembuatan seberapa besar presentase permintaan
yang didapatkan.
3. Hasil presentase permintaan akan dijadikan data permintaan pada pendirian
pabrik CV Toyo Mili Lumintu pada tahun pertama. Sedangkan pada tahun -
tahun selanjutnya akan dilakukan peramalan permintaan dengan
mempertimbangkan kondisi-kondisi yang akan terjadi pada masa mendatang.

3.2.6 Analisis Aspek Teknis dan Teknologi


Dalam analisis aspek teknis dan teknologi terdapat beberapa langkah-langkah
yang harus dilakukan. Berikut langkah-langkah dalam menganalisis aspek teknis dan
teknologi yang akan dilakukan :

1. Analisis terhadap kebijakan mengenai perencanaan produksi dari menentukan


jenis mesin dan alat bantu yang akan digunakan.
2. Melakukan analisis kelayakan alur produksi yang mengatur proses produksi
dari awal hingga akhir.
3. Melakukan analisis kelayakan terhadap tata letak (lay out) tempat usaha.

3.2.7 Analisis Aspek Manajemen


Dalam aspek manajamen akan dilakukan perancangan pembuatan struktur
organisasi dari pendirian CV Toyo Mili Lumintu. Berikut langkah-langkah yang
dilakukan dalam perancangan pembuatan struktur organisasi dalam aspek
manajemen:

1. Merencanakan aktifitas apa saja yang akan dilakukan dalam pendirian pabrik
CV Toyo Mili Lumintu.
2. Melakukan penyederhanaan terhadap perencanaan aktifitas yang telah
direncanakan.

21
3. Membuat perancangan struktur organisasi adalah dengan melakukan
pembagian tugas kerja dengan departementalisasi atau proses
pengelompokan pekerjaan yang sejenis.
4. Membuat hierarki organisasi yang berkaitan dengan penentuan jumlah
pekerja pada setiap departemen dan dilakukan penentuan kepala departemen.
5. Menentukan tugas dan wewenang bagi pekerja di setiap departemen.
6. Membuat perancangan pengaturan kompensasi yang diberikan bagi pekerja
mengenai besaran gaji pekerja serta pemberian bonus pada pekerja berupa
bonus lembur kerja, dan tunjangan hari raya (THR).

3.2.8 Analisis Aspek Keuangan


Analisis aspek Keuangan dilakukan untuk menilai apakah pendirian CV Toyo
Mili Lumintu menguntungkan secara finansial atau tidak sebagai penentu layak atau
tidak layak sebuah bisnis. Berikut adalah langkah penghitungan aspek keuangan
untuk pendirian pabrik CV Toyo Mili Lumintu :

1. Melakukan pembuatan arus kas selama umur proyek atau bisnis dengan
menghitung biaya investasi dan biaya operasional dari pendirian CV Toyo
Mili Lumintu serta Menghitung pendapatan dari peramalan permintaan yang
telah didapatkan.
2. Melakukan perhitungan payback period, NPV, dan IRR untuk mengetahui
apakah pendirian cabang baru dari CV Kirana Bahari Indonesia yaitu CV
Toyo Mili Lumintu layak secara finansial.

3.3 Kesimpulan dan Saran


Setelah dilakukan analisis dan pengolahan data akan dilakukan penarikan
kesimpulan. Penarikan kesimpulan dalam penelitian yang telah dilakukan akan
menjawab masalah-masalah yang ditemukan pada identifikasi masalah. Langkah
berikutnya adalah pemberian saran kepada pemilik CV Toyo Mili Lumintu yaitu CV
Kirana Bahari Indonesia terkait penelitian yang telah dilakukan mengenai analisis
kelayakan usaha dalam pendirian cabang baru yaitu CV Toyo Mili Lumintu.

22
23
Daftar Pustaka

Afiyah , A., Saifi, M., & Dwiatmoto. (2015). Analisis Studi Kelayakan Usaha
Pendirian Home Industry (Studi Kasus pada Home Industry Cokelat "Cozy"
Kademangan Blitar. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 23 No. 1.

Amiria, Y. S., & Rozi , A. (2022). Implementasi Sanitation Satandard Operating


Procedure (SSOP) Pada Proses Pembekuan Ikan Kakatua (Stanis Frenalis) Di
PT. Perikanan Indonesia Unit Pengolahan Ikan Kabupaten Simeulue. Jurnal
Perikanan Tropis Volume 9, Nomor 1.

Dedy Kuswanto, Y. E. (2014). Perancangan Usaha dan Analisis Kelayakan Usaha


PadaBisnis Digital Printing CV. Adimas Putera. Volume 2 No. 2.

Fauzi P M, E. C. (2019). Analisis Kelayakan Serta Perancangan Aplikasi Website


Pada Startup Digital Creative Fotografi Berdasarkan Aspek Pasr, Aspek
Teknis dan Aspek Finansial. Jurnal INTECH Teknik Industri Universitas
Serang Raya Vol 5 No 2.

Fitriani I N, A. S. (2018). Studi Kelayakan Bisnis Bakso Lotus Jembar. Jurnal


Gastronomi Wisata Volume 5 Nomor 1 , 4.

Laheng , S., Aliyas, Putri, D. U., Putri, I. W., Darmawati, & Adli, A. (2023).
Penyuluhan Potensi Komoditas Perikanan Kabupaten Tolitoli Dalam
Menumbuhkan Jiwa Kewirausahaan Siswa SMA Negeri 2 Tolitoli. Jurnal
Cendekia Mengabdi Berinovasi dan Berkarya Vol. 1 No. 1

LSM, K. (2023, Oktober 14). Metode Penyusutan (Depresiasi), Aktiva Tetap,


(online). Retrieved from
http://keuanganlsm.com/article/artikel-akuntansi/penyusutan-depresiasi-
aktiva-tetap/

24
Mulyadi. (2012). Studi Kelayakan Pembangunan Perumahan PT. Dermatama.
Indonesia: Tugas Sarjana, Teknik Industri Universitas Sumatera Utara 2012.

Purnamsari, D., & Hendrawan, B. (2013). Analisis Kelayakan BisnisUsaha Roti


Ceriwis sebagai Oleh-OlehKhas Kota Batam. Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan
Manajemen Bisnis.

Robbins S. P, T. A. (2008). Perilaku organisasi = Organizational behavior, Edisi 12,


penerjemah Diana Angelica. Jakarta: Salemba Empat.

Santosa, S., & Mubarok, S. Z. (2022). Analisis Kelayakan Investasi Penggemukan


Domba Pada Huda Farms Dusun Padasan Desa Mrangge Kecampatan
Polokarto Kabupaten Sukoharjo. Jurnal Ilmiah Edunomika Vol 6, No 2.

Suara NTB. (2023). Tahun 2022, Produksi Ikan Tangkap Dompu Capai Rp400
Miliar. Retrieved from SuaraNTB.com:
https://www.suarantb.com/2023/05/30/tahun-2022-produksi-ikan-tangkap-
dompu-capai-rp400-miliar/
Sulastri, L. (2016). Studi Kelayakan Bisnis untuk Wirausaha. Bandung: LGM -
LaGood’s Publishing.

Suliyanto. (2010). Studi Kelayakan Bisnis. Purwokerto: Andi Yogyakarta.

Sururi, M. Z. (2018). Analisis Kelayakan Usaha UD. Prana Jaya Sebagai Perusahaan
Berbasis Ekspor Di Desa Wringinrejo Kecamatan Gambiran Kabupaten
Banyuwangi. Skripsi Jember: Institut Agama Islam Negeri Jember Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam.

Tisnawati E S dan Saefullah K. (2005). Pengantar manajemen. Jakarta: Prenata


Media.

25
26

Anda mungkin juga menyukai