Anda di halaman 1dari 17

INTERAKSI EDUKATIF DAN FAKTOR YAN

G MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK VI

MASA NOTA TUGAS LASE NIM : 222107015


DEFRIANI WARUWU NIM : 222102014
ERNA ZAMASI NIM : 222102021

DOSEN PENGAMPU :
TRISMAN HAREFA, S.S., M.Pd.
MATA KULIAH :
BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN DAN


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NIAS
T.A. 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas anugrah, penyertaan, da
n kasihnya yang dia berikan sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini den
gan tema “Interaksi Edukatif dan Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar”. Dan kami juga
mengucapkan terimakasih kepada bapak Dosen Pengampu Mata Kuliah Belajar dan Pembelaj
aran, yang telah memberi kepercayaan kepada kami untuk meyelesaikan tugas makalah ini. D
engan mengerjakan tugas seperti ini, kami dapat lebih aktif, kreatif, termotivasi dan punya pe
ngalaman serta lebih mandiri untuk belajar.
Makalah ini masih jauh dari yang diharapkan, baik pengetikan, penataan dan lain seba
gainya. Oleh karena itu, penulis mohon saran dan kritik dari dosen pengampu mata kuliah da
n juga kepada teman-teman untuk perbaikan dan penyempurnaan dalam penyusunan berikutn
ya.

Gunungsitoli, 30 Oktober 2023


Penulis,

Kelompok VI
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................1
C. Tujuan Masalah.....................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................2
A. Interaksi Edukatif..................................................................................................2
B. Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar............................................................11
BAB III PENUTUP...........................................................................................................13
A. Kesimpulan...........................................................................................................13
B. Saran......................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATARBELAKANG

Interaksi edukatif merupakan interaksi belajar mengjar, yakni berupa prosesintera


ksi yang menghimpun sejumlah nilai berupa substansi sebagai medium antara guru dan sis
wa. Dalam mencapai hasil pembelajaran interaksi edukatif,guru harus berusaha agar siswa
belajar secara optimal. Guru diharapkan dapat menerapkan gaya mengajar yang modern da
n tidak harus terlena dengan gaya mengjar tradisionl. Guru dalam perannya harus memaha
mi prinsip-prinsip eduktif,menyiapkan materi pembelajran memilih mtode, model, alat pen
dekatan dan menggunakan efaluasi setelah akhir kegiatan pengajran yang dilaksanakan de
ngan pendekatan tersistem.

Materi pembelajaran yang direncanakan dalam suatu bentuk atau polatertentu ma


mpu mengaitkan bagian-bagian dalam proses. Tanpa suatu pola pelajaran dapat terpecah-p
ecah dan siswa sulit untuk memusatkan perhtiannya. Titik pusat perhatian dapat tercipta m
elalui upaya guru dalam merumuskan masalah yang hendak dicapai dengan memusatkan p
erhatiannya yang hendak dijawab dan ditemukan. Mengingat tugas dan tanggung jawab gu
ru sebagai tenaga pendidik dalam menentukan keberhasilan belajar siswa, maka guru perlu
mengatur strategi atau memilih metode pembelajaran sebaik mungkin untuk mengatasi ber
bagai kendala yang ditemui dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, sehingga tujuan
pengajaran dapat dicapai dan terlaksana dengan baik serta bisa meningkatkan mutu pembe
lajaran sesuai yang diharapkan.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa Pengertian Interaksi Edukatif ?
2. Apa Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar ?
C. TUJUAN
1. Mendeskripsikan Pengertian Interaksi Edukatif
2. Mendeskripsikan Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
BAB II
KAJIAN TEORITIS

A. INTERAKSI EDUKATIF
1. Pengertian Interaksi Edukatif
Interaksi edukatif adalah interaksi yang berlangsung dalam suatu ikatan untuk tuj
uan pendidikan dan pengajaran. Interaksi edukatif ini adalah sebagai suatu proses hubu
ngan timbal- balik antara pendidik dan peserta didik yang mempunyai tujuan tertentu, y
akni untuk mendewasakan peserta didik agar nantinya dapat berdiri sendiri,dapat mene
mukan jati dirinya secara utuh. Guru berperan sebagai pembimbing Seorang pembimbi
ng harus berusaha menghidupkan dan memberi motivasi agar terjadi proses interaksi ed
ukatif yang kondusif. Interaksi edukatif sebenarnya komunikasi timbal balik antara gur
u dan siswa, sudah mengandung maksud-maksud tertentu yakni untuk mencapai tujuan
(dalam kegiatan belajar berarti untuk mencapai tujuan belajar).Interaksi yang dikatakan
sebagai interaksi edukatif, apabila secara sadar mempunyai tujuan untuk mendidik, unt
uk mengantarkan anak didik kearah kedewasaannya. Banyak kegiatan yang harus dilak
ukan oleh guru didalam interaksi edukatif, diantaranya memahami prinsip-prinsip intera
ksi edukatif, menyiapkan bahan dan sumber belajar, memilih metode, dan alat bantu pe
ngajaran, memilih pendekatan, dan mengadakan evaluasi setelah akhir kegiatan pengaja
ran. Proses belajar-mengajar akan senantiasa proses kegiatan interaksi antara dua unsur
manusiawi, yakni siswa sebagai pihak yang belajar dan guru sebagai pihak yang menga
jar, dengan siswa sebagai subjek pokoknya. Dalam proses interaksi antara siswa dengan
guru, dibutuhkan komponen-komponen yang tidak dapat dipisahkan dalam proses belaj
ar mengajar. Komponen-komponen tersebut antara lain guru, siswa, motivasi, konsep b
elajar mengajar, tujuan pendidikan. Dan perlu ditegaskan bahwa proses teknis ini juga ti
dak dapat dilepaskan dari segi normatif yang mendasari proses belajar mengajar. Intera
ksi edukatif yang secara spesifik merupakan proses atau interaksi belajar mengajar itu,
memiliki ciri-ciri yang membedakan dengan bentuk interaksi yang lain.

Interaksi edukatif harus menggambarkan hubungan aktif dua arah dengan sejumla
h pengetahuan sebagai mediumnya, sehingga interaksi itu merupakan hubungan yang b
ermakna dan kreatif. Semua unsur interaksi edukatif harus berproses dalam ikatan tujua
n pendidikan. Proses interaksi edukatif adalah suatu proses yang mengandung sejumlah
norma. Semua norma itulah yang harus guru transfer kepada anak didik.
a. Interaksi Edukatif Menurut Ahli

1) Menurut B. Suryosuboto, Interaksi edukatif adalah hubungan timbal balik antar g


uru (pendidik) dan peserta didik (siswa), dalam suatu sistem pembelajaran, inter
aksi edukatif merupakan faktor penting dalam usaha mencapai terwujudnya situ
asi belajar dan mengajar yang baik dalam kegiatan pendidikan dan pengajaran.

2) Menurut Shuyadi dan Abu Achmadi pengertian interaksi edukatif adalah suatu ga
mbaran hubungan aktif dua arah antara guru dan anak didik yang berlangsung d
alam ikatan tujuan pendidikan.

3) Menurut Sardiman A.M. pengertian interaksi edukatif dalam pengajaran adalah pr


oses interaksi yang disengaja, sadar akan tujuan, yakni untuk mengantarkan ana
k didik ketingkat kedewasaannya.

Jadi dapat kita simpilkan bahwa interaksi edukati adalah hubungan timbal balik
antara guru (pendidik) dan peserta didik (siswa), dalam suatau pembelajaran int
eraksi edukatif, dan sebagai gambaran hubungan aktif dua arah antar guru dan a
nak didik, dimana proses interaksi yang disengaja sadar akan tujuan yakni untuk
mengantarkan anak didik ketingkat kedewasaannya.

b. Ciri-ciri Interaksi Edukatif

1) Interaksi edukatif mempunyai tujuan yang ingin dicapai

Tujuan dalam interaksi edukatif adalah untuk membantu peserta didik dala
m suatu perkembangan tertentu. Inilah yang dimaksud interaksi edukatif sadar ak
an tujuan, dengan menempatkan peserta didik sebagai pusat perhatian, sedangkan
unsur lainnya sebagai pengantar dan pendukung. Seorang guru harus menentukan
tujuan dari proses pembelajaran yang akan dilaksanakan. Dengan adanya tujuan y
ang akan dicapai, apa yang akan disampaikan oleh seorang guru akan menjadi leb
ih terarah

2) Mempunyai prosedur yang direncanakan untuk mencapai tujuan


Agar dapat mencapai tujuan secara optimal, maka dalam melakukan interak
si perlu ada prosedur atau langkah-langkah sistematik dan relevan. Untuk mencap
ai suatu tujuan pembelajaran yang satu dengan yang lain, mungkin akan membutu
hkan prosedur dan desain yang berbeda-beda. Dalam hal ini seorang guru harus m
ampu menyesuaikan antara materi yang disampaikan dengan penggunaan strategi,
metode dan juga media yang akan digunakan. Karena setiap materi pelajaran me
mbutuhkan strategi dan juga metode yang berbeda, supaya apa yang nantinya dije
laskan oleh guru dapat diterima dengan baik oleh para peserta didik.

3) Aktivitas peserta didik

Sebagai konsekuensi, bahwa peserta didik merupakan sentral, maka aktivita


s peserta didik merupakan syarat mutlak bagi berlangsungnya interaksi edukatif.
Dalam proses terjadinya interaksi edukatif atau interaksi dalam proses belajar me
ngajar, tidak hanya guru yang harus selalu menyampaikan materi, tetapi diharapk
an juga peserta didik untuk bisa lebih aktif dalam mengikuti proses pembelajaran
dan juga peserta didik bisa mencari dan mempelajari materi pembelajaran sebelu
m guru menjelaskan.

4) Guru berperan sebagai pembimbing

Dalam peranannya sebagai pembimbing, guru harus berusaha menghidupka


n suasana kelas dan memberikan motivasi kepada peserta didik agar terjadi proses
interaksi edukatif yang kondusif. Guru harus siap sebagai mediator dalam segala s
ituasi proses interaksi edukatif, sehingga guru akan merupakan tokoh yang akan d
ilihat dan ditiru tingkah lakunya oleh peserta didik. Guru diharapkan mampu me
mbimbing peserta didik dalam proses pembelajaran.

5) Interaksi edukatif membutuhkan disiplin

Dalam proses belajar mengajar harus ada sebuah peraturan yang harus disep
akati antara guru dan juga peserta didik. Disiplin dalam interaksi edukatif diartika
n sebagai suatu pola tingkah laku yang diatur menurut ketentuan yang sudah ditaa
ti dengan sadar oleh pihak guru maupun pihak peserta didik.

6) Mempunyai batas waktu


Untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu dalam sistem berkelas (kelom
pok anak didik), batas waktu menjadi salah satu ciri yang tidak bisa ditinggalkan.
Setiap tujuan akan diberi waktu tertentu, kapan tujuan harus sudah tercapai. Seora
ng guru harus mampu memanfaatkan jumlah jam pelajaran yang tersedia, supaya
tujuan pembelajaran yang sudah dirumuskan dapat tercapai.

7) Ada penilaian terhadap hasil interaksi.

Penilaian Hasil Belajar oleh Satuan Pendidikan adalah proses pengumpulan


informasi/data tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam aspek pengetahu
an dan aspek keterampilan yang dilakukan secara terencana dan sistematis dalam
bentuk penilaian akhir dan ujian sekolah/madrasah.

8) Diakhiri dengan evaluasi.

Dari seluruh kegiatan tersebut, masalah evaluasi merupakan bagian penting


yang tidak bisa diabaikan. Evaluasi harus guru lakukan untuk mengetahui tercapa
i atau tidak tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.

Untuk memahami pengetahuan tentang interaksi edukatif atau dalam kegiatan penga
jaran secara khusus dikenal dengan interaksi Belajar-Mengajar yang titik penekanan
nya pada unsur motivasi, maka terlebih dulu perlu dipahami hal-hal yang mendasari
nya. Sekurang-kurangnya harus memahami kapan suatu interaksi itu dikatakan sebag
ai interaksi edukatif, termasuk pemahaman terhadap konsep belajar dan mengajar. Se
telah itu perlu dikaji tujuan pendidikan dan pengajaran sebagai dasar motivasi denga
n segala jenisnya serta apa pula yang dimaksud dengan motivasi dan kegiatan dalam
belajar. Dan persoalan dasar yang tidak dapat ditinggalkan dalam pembicaraan intera
ksi belajarmengajar ini, adalah pemahaman terhadap siapa guru

yang dikatakan sebagai tenaga profesional kependidikan itu dan siapa pula siswa yan
g dikatakan sebagai subjek belajar itu. Bagi guru yang memahami akan keprofesiann
ya dan mengerti tentang diri anak didiknya, maka dapat melakukan kegiatan interaks
i dan motivasi secara mantap. Kemudian operasionalisasinya, guru harus juga mema
hami dan melaksanakan pengelolaan interaksi belajar-mengajar

2. Komponen-komponen Interaksi Edukatif


Adapun komponen-komponen interaksi edukatif antara lain sebagai berikut:
a. Tujuan
Dalam melaksanakan interaksi edukatif pada dasarnya tidak bisadilakukan den
gan gegabah dan diluar kesadaran kita, apalagi tidakadanya rencana tujuan, karena k
egiatan interkasi edukatif merupakan suatu kegiatan yang secara sadar dilakukan ole
h guru, atas dasar itulah guru membuat rencana pengajaran dengan prosedur dan lng
kah-lagkah yang dijalankan dengan baik dan sesuai dengan tujuan yang diinginkan.
Setiap kegiatan guru dalam memprogram kegiatan pembelajaran yang tidak pernah a
bsen dalam agenda merupakan pembuatan tujuan pembelajaran, yang mana tujuan p
embelajaran tersebut mempunyai arti penting dalam proses kegiatan interaksi edukat
if. Karena dengan tujuan tersebut dapat memberikan arah yang lurus, jelas dan pasti,
langkah apa yang akan dilaksanakan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran. Belajar
merupakan hal yang kompleks. Kompleksitas belajar tersebut dapat dipandang dari d
ua subjek, yaitu dari anak didik dan dari guru. Dari segi anak didik, belajar dialami s
ebagai suatu proses. Anak didik mengalami proses mental dalam mengadapi bahan b
elajar. Dari segi guru, proses belajar tersebut tampak sebagai perilaku belajar tentang
sesuatu.

Adapun tujuan pembelajaran terhimpun sebuah norma yang akan ditanamkan


ke dalam diri setiap anak didik. Tercapai tidaknya tujuan pembelajaran dapat diketah
ui dari penguasaan anak didik terhadap bahan yang diberikan selama kegiatan intera
ksi edukatif berlangsung.

Dalam tujuan pendidikan atau pengajaran yang bersifat umum atau khusus, umumny
a berkisar pada tiga jenis, yaitu:

1) Tujuan kognitif, menekankan pada aspek intelektual (pengetahuan, pemahaman, p


enerapan, analisis, sintesis dan evaluasi).

2) Tujuan afektif, yaitu sikap, perasaan, emosi, dan karakteristik moral yang diperluk
an untuk kehidupan di masyarakat. Menurut Bloom tujuan afektif ini terbagi menj
adi lima tingkatan, yaitu: penerimaan (receiving), sambutan (responding), menilai
(valuing), organisasi, dan karakterisasi.

3) Tujuan psikomotorik, ranah ini menekankan pada gerakan-gerakan jasmaniah dan


kontrol fisik.

b. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran yang dimaksud disini merupakan kegiatan anak didik a
tau kegiatan belajar yang perlu dilakukan oleh peserta didik dalam berinteraksi deng
an objek atau sumber belajar untuk mencapai penguasaan kompetensi dasar dan mat
eri pembelajaran. Pelaksanaan proses pembelajaran merupakan inti kegiatan pendidi
kan, yang mana segala sesuatu yang diprogramkan akan dilaksanakan dalam kegiata
n pembelajaran, semua komponen akan berproses didalamnya, dari semua kompone
n tersebut yang paling inti adalah manusiawi, dalam hal ini guru dan anak didik mela
ksanakan kegiatan dengan tugas dan tanggung jawab dalam kebersamaan berlandask
an pada interaksi edukatif untuk bersama sama mencapai tujuan pembelajaran yang
diinginkan.

Setiap kegiatan pembelajaran untuk pengelolaan pembelajaran dan pengelolaa


n kelas, guru memperhatikan perbedaan anak didik dalam aspek biologis, psikologis
dan intelektual, dengan memperhatikan ketiga aspek tersebut nantinya akan memban
tu guru dalam menentukan dan mengelompokkan anak didik dalam kelas. Pada inter
aksi edukatif yang terjadi, juga dipengaruhi oleh cara guru dalam memahami perbae
daan individual peserta didik, setiap interaksi edukatif yang terjadi dalam kelas meru
pakan interaksi yang terjadi antara guru dengan anak didik dan antara anak didik den
gan anak didik yang lainnya ketika proses pembelajaran berlangsung. Dalam hal ini
segala daya upaya belajar yang dilakukan seoptimal mungkin oleh anak didik sangat
menentukan kualitas interaksi edukatif yang terjadi di dalam kelas.Maka dari itu seti
ap kegiatan belajar mengajar bagaimanapun bentuknya sangat ditentukan oleh baik ti
daknya program pengajaran yang telah direncanakan.

c. Bahan atau Materi Pengajaran


Beberapa pengertian tentang bahan ajar, yaitu sebagai berikut:
1) Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan oleh guru dalam melkasan
akan kegiatan belajar mengajar di kelas.
2. Bahan ajar merupakan informasi, alat dan / atau teks yang diperlukan oleh guru un
tuk perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran.
3. Bahan ajar adalah seperangkat materi yang disusun secara sistematis, baik tertulis
maupun tidak tertulis sehingga tercipta lingkungan atau suasana yang memungkin
kan anak didik untuk belajar.
Setiap guru sebelum melaksanakan proses belajar mengajar terlebih dahulu harus me
mpersiapkan materi apa yang akan disampaikan, begitu juga bahan pengajaran, yang
mana bahan pengajaran merupakan materiyang akan disampaikan dalam proses pem
belajaran dan terjalin dalam sebuah interaksi edukatif, apabila bahan pengajaran tida
k ada maka proses interaksi edukatif tidak akan berjalan dengan baik, oleh sebab itu
guru yang akan melaksanakan pengajaran sudah pasti mempelajari danmempersiapk
an materi pelajaran yang akan disampaikan pada anak didik.

d. Alat atau Media

Media dalam kegiatan proses belajar berfungsi sebagai instrument. Artinya, m


edia hanya berfungsi sebagai alat belajar, bukan berfungsi sebagai tujuan. Jadi sebag
ai alat, media bisa digunakan untuk beragam tujuan, tetapi tidak untuk semua tujuan
karena setiap media memiliki karakteristik masing-masing yang khas sehingga bisa j
adi, suatu media dengan media yang lain digunakan untuk setiap tujuan yang berbed
a Pula. Alat atau media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat dipergun
akan dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran, disamping sebagai pelengkap jug
a dapat membantu dan mempermudah dalam usaha mencapai tujuan interaksi edukat
if.

Pada dasarnya media pembelajaran digunakan guru untuk:

1) Memperjelas informasi/pesan pengajaran

2) Memberi tekanan pada baggian-bagian yang penting

3) Memberi variasi pengajaran

4) Memperjelas struktur pengajaran

5) Memotivasi proses belajar anak didik.

e. Metode

Melihat dari tujuan pendidikan di atas, jelaslah bahwa Pendidikan harus benar-
benar diperhatikan dengan memperhatikan komponen- komponen pendidikan yang s
alah satunya adalah metode, karena metode adalah alat untuk mencapai tujuan yang
hendak dicapai.artinya apabila dapat memilih metode yang tepat, tujuan akan dicapai
secara optimal.

Metode merupakan suatu cara yang digunakan untuk mencapai tujuan yang tel
ah ditetapkan, sehingga dalam setiap kegiatan belajar mengajar metode sangat diperl
ukan oleh guru untuk kepentingan pembelajaran, dalam menjalankan tugasnya guru j
arang sekali menggunakan satu metode tetapi kebanyakan guru menggunakan lebih
dari satu metode sebab setiap karakteristik metode mempunyai kelebihan dak kekura
ngan, sehingga dengan demikian menuntut para guru untuk memakai metode yang b
ervariasi. Dalam penggunaan metode tersebut guru harus memperhatikan setiap peng
gunaan metode, karena ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi dalam pengg
unaan metodemengajar, antara lain tujuan dengan berbagai jenis dan fungsinya, mate
ri atau bahan pelajaran yang akan disampaikan, anak didik dengan berbagai tingkat k
ematangannya, situasi dengan berbagai keadaannya, pribadi guru dengan kemampua
n profesionalnya yang berbeda-beda dan fasilitas dengan berbagai kuantitasnya.

f. Evaluasi

Ada tiga istilah yang saling berkaitan, yakni: evaluasi, pengukuran (measurem
ent), dan assessment. Ketiga pengertian tersebut digunakan dalam rangka peniliaian.
Evaluasi merupakan kegiatan yang dilakukan oleh guru dengan tujuan supaya menda
patkan data yang dibutuhkan, sejauh mana keberhasilan anak didik dalam belajar da
n keberhasilan guru dalam mengajar. Dalam melaksanakan evaluasi guru mengguna
kan seperangkat instrumen guna mencari data seperti tes lisan dan tes perbuatan. Bai
k evaluasi proses yang diarahkan keberhasilan guru dalam mengajar maupun evaluas
i produk yang diarahkan pada keberhasilan anak didik, kedua-duanya digunakan unt
uk mengumpulkan data sebanyakbanyaknya yang berkaitan dengan kemampuan ana
k didik atau kualitas yang dimiliki guru, yang berguna untuk sebab akibat dari suatu
aktifitas pengajaran dan hasil belajar anak didik yang dapat membantu dalam menge
mbangkan kemampuan belajar. Dengan demikian tujuan evaluasi adalah untuk meny
impulkan datadata yang membuktikan taraf kemajuan anak didik dalam mencapai tuj
uan yang diharapkan sehingga memungkinkan guru menilai aktifitas

3. Prinsip-Prinsip Edukatif

a. Prinsip Motivasi
Menurut pendapat Djamarah (2011: 152-155) ada beberapa prinsip motivasi dalam b
elajar seperti dalam uraian berikut:

1) Motivasi sebagai dasar penggerak yang mendorong aktivitas belajar.

2) Motivasi intrinsik lebih utama dari motivasi ekstrinsik dalam belajar.

3) Motivasi berapa pujian lebih baik daripada hukuman.

b. Prisip Persepsi

Rangsangan yang diterima akan tergantung pada apa yang pernah ia pelajari, apa yan
g pada suatu saat menarik perhatiaanya, dan kearah mana persepsi itu mempunyai ke
cenderungan. Ini berarti juga bahwa ada keterbatasan dalam kemampuan seseorang
untuk menerima rangsangan.

c. Prinsip Fokus
Prinsip titik fokus menonjolkan salah satu unsur untuk menarik perhatian. Misalnya
antara merek dan ilustrasi.

d. Prinsip Keterpaduan
Prinsip keterpaduan menjamin adanya integrasi atau keterpaduan materi pendidikan
orang dewasa. Rencana pembelajaran dalam pendidikan orang dewasa harus meng-c
over materi-materi yang sifatnya terintegrasi menjadi suatu kesatuan materi yang utu
h, tidak partial atau terpisah-pisah.

e. Prinsip Pemecahan Masalah


Pola pemecahan masalah merupakan langkah-langkah yang dilakukan peserta didik
dalam mengatasi masalah. Ditemukan 3 pola pemecahan berdasarkan tingkat kemam
puan pemecahan masalah yaitu pola pemecahan masalah pada kemampuan sangat ti
nggi, tinggi dan rendah.

f. Prinsip mencari
menemukan, dan mengembangkan sendiri. Guru hanya memberikan stimulus melalu
i informasi singkat kepada anak didik. Selebihnya, anak didik (tentu dengan difasilit
asi) disuruh mencari, menemukan, dan mengembangkan temuannya sendiri.

g. Prinsip belajar sambil bekerja


Belajar dengan cara melakukan apa yang dipelajari, itu jauh lebih meenghantarkan si
swa pada pemahaman yang realistic, di samping siswa juga menjadi aktif.

h. Prinsip hubungan sosial


Proses belajar yang baik dan efektif tidak bisa dilakukan sendiri, tetapi juga bisa dila
kukan dalam bentuk kelompok belajar, kelompok diskusi, bahkan dialog hangat anta
ra guru dan anak didik. Dengan begitu siswa dapat mengembangkan aspek afektifny
a.

i. Prinsip keunikan individu.


Keunikan dari individu mengandung arti bahwa tidak ada dua orang individu yang s
ama persis di dalam aspek-aspek pribadinya, baik aspek jasmaniah maupun rohaniah
Individu yang satu berbeda dari individu yang lainnya.

B. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR


Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa yaitu berasal dari faktor internal terd
iri dari jasmaniah, psikologis, dan kelelahan. Dan faktor eksternal terdiri dari sekolah, kelu
arga, dan juga lingkungan masyarakat (Slameto, 2015).

1. Faktor Internal
a. Jasmaniah
Jika kesegaran jasmani siswa terpelihara dengan baik maka proses pembelajaran yan
g dilakukan akan lancar sehingga penyerapan ilmu pada semua mata pelajaran oleh s
iswa akan semakin baik. Dengan demikian jelaslah bahwa kesegaran jasmani sangat
berperan terhadap siswa dalam proses belajar dan hasil yang diperoleh.
b. Psikologis
faktor psikologis yang utama me- pengaruhi proses belajar adalah kecerdasan siswa,
motivasi, minat, sikap dan bakat. Selain karakteristik siswa atau faktor-faktor endoge
n, faktor-faktor eksternal juga dapat memengaruhi proses belajar siswa.

2. Faktor Ekternal
a. Sekolah
Lingkungan sekolah salah satu faktor yang dapat meningkatkan proses pembelajaran
secara efektif melalui suasana sekolah dan berbagai pelaksanaan kegiatan pembelaja
ran yang berlangsung guna mengembangkan potensi siswa, baik yang menyangkut a
spek moral, spiritual, intelektual, emosional, maupun sosial.
b. Keluarga
Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga berupa; cara orang tua me
ndidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah tangga dan keadaan ekonomi k
eluarga.
c. Lingkungan Masyarakat
Lingkungan juga dapat memberikan pengaruh pada anak secara fisik. Anak yang tin
ggal di lingkungan sempit dan bising, kepribadiannya tentu akan terpengaruh. Lingk
ungan yang tidak menyenangkan daat membuat anak menutupi hal-hal negatif, sehin
gga lebih tertutup.

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Interaksi edukatif adalah interaksi yang berlangsung dalam suatu ikatan untuk tujuan
pendidikan dan pengajaran. Juga sebagai suatu proses hubungan timbal- balik antara pendi
dik dan peserta didik yang mempunyai tujuan tertentu, yakni untuk mendewasakan peserta
didik agar nantinya dapat berdiri sendiri,dapat menemukan jati dirinya secara utuh.

Fakor internal dan Faktor eksternal menentukan hasil belajar siswa, dimana jika ada niat d
ari dalam siswa tersebut akan mempengaruhi hasil belajar siswa dan juga factor dari luar d
iri siswa sangatlah mempengaruhi hasil belajar siswa.

B. SARAN
Kami dari kelompok enam menyarankan agar materi yang telah dicantumkan dialam
makalah ini, dapat dilihat, dibaca dan dipelajari oleh pelajar dan anak bangsa, guna untuk
menambah wawasan dan pengetahuan khususnya tentang “Interaksi Edukati dan Faktor-Fa
ktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar”

DAFTAR PUSTAKA
Fahyuni Eni Fariyatul. 2016. “Psikologi Belajar & Mengajar”. Sidoarjo. Nizamia Learning
Center.
Wirda Yendri. 2020. ” Faktorfaktor Determinan Hasil Belajar Siswa Faktorfaktor Determina
n Hasil Belajar Siswa”. Jakarta. Pusat Penelitian Kebijakan, Badan Penelitian dan Pengem
bangan dan Perbukuan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Anda mungkin juga menyukai