Anda di halaman 1dari 13

Persiapan Pemodelan Jaringan untuk

Prediksi Kebutuhan Pergerakan

SI 4141 Pemodelan Transportasi


Persiapan Pengembangan Model Jaringan

• Pengenalan terhadap wilayah studi adalah


syarat utama dalam mengembangkan model
jaringan yang baik, terutama terhadap:
– Pola pergerakan di wilayah studi
– Sistem tata guna lahan
– Lokasi-lokasi kemacetan dan penyebabnya
– Kondisi jalan
Penetapan Wilayah Studi
• Disesuaikan dengan sasaran/tujuan pembentukan
model atau permasalahan yang dikaji

• Untuk kajian strategis sebaiknya mayoritas perjalanan


berasal dari dalam wilayah studi

• Mencakup daerah pengaruh dari prasarana yang dikaji

• Wilayah studi sebaiknya sedikit lebih besar


dibandingkan daerah yang dikaji
Penetapan Sistem Zona
• Batas zona idealnya konsisten dengan penggunaan lahan (zona homogen),
disebut sebagai TAZ: Transport Analysis Zones

• Makin besar ukuran zona, makin kecil arus lalu lintas (dibanding arus lalu
lintas terobservasi) yang dapat dimodelkan dan makin sedikit prasarana
jalan yg dapat dimodelkan arusnya

• Sebagai penyederhanaan, zona seringkali disesuaikan dengan wilayah


administrasi (wilayah sensus/statistik) untuk memudahkan pengumpulan
data sekunder (zona heterogen)

• Setelah batas-batas zona sudah ditentukan, berikutnya adalah menetapkan


pusat zona (zone centroids) yang tidak selalu merupakan titik berat zona.

• Biasanya dibedakan menjadi zona internal (yang dimodelkan secara detail)


dan zona external
Zona dan Pergerakan
• Pergerakan di dalam Zona Internal
– Dalam Zona
– Antar-Zona

• Pergerakan dari/ke Zona Internal-Eksternal

• Pergerakan dari/ke Zona Eksternal-Eksternal


Penetapan Sistem Jaringan
Transportasi
• Ruas (link) mana saja yang akan dilingkup
dalam model, harus konsisten dengan tujuan
dan lingkup pemodelan serta ukuran zona

• Ruas terlingkup yang terlalu sedikit cenderung


akan menghasilkan peramalan arus lalu lintas
yang lebih tinggi dibanding yang seharusnya

• Sementara, ruas terlingkup yang terlalu banyak


akan menghasilkan ruas-ruas dengan arus = 0

• Dihindari ruas-ruas yang tidak tersambung


dengan ruas lain (stab link)

• Pusat zona (centroids) dan jaringan


dihubungkan oleh centroid connector yang
merepresentasikan jaringan transportasi lokal
dalam zona.
Zona Eksternal 3

Zona Eksternal 2

Zona Eksternal 6

Zona Internal

Zona Eksternal 1

Zona Eksternal 4

Zona Eksternal 5

Sistem zona Wilayah


Studi Kota Bandung
Centroid Wilayah Studi
Kota Bandung
Jaringan Jalan Wilayah
Studi Kota Bandung
Jaringan Jalan Wilayah
Studi Kota Bandung
93
95 90

91

96 92

98
97

Zona Internal

Zona Eksternal I

Zona Eksternal II

90 No. Zona Eksternal

Sistem zona Wilayah


Studi Kota Surabaya
Centroid Wilayah
Studi Kota Surabaya
Jaringan yang Dimodelkan
untuk Kota Surabaya

Anda mungkin juga menyukai