Tujuan : Mempelajari hubungan kuat arus, tegangan, dan hambatan total pada rangkaian
hambatan yang tersusun secara seri dan paralel
No. Nama Alat / Bahan Jumlah No. Nama Alat / Bahan Jumlah
1. Meter Dasar 2 6. Papan Rangkaian 1
2. Kabel Pengubung Merah 3 7. Sakelar Satu Kutub 1
3. Kabel Penghubung Hitam 3 8. Jembatan Penghubung 7
4. Hambatan Tetap 47 Ω 1 9. Catu Daya 1
5. Hamabtan Tetap 100 Ω 1
1. Setelah rangkaian tersusun, hidupkan catu daya (on), kemudian tutup sakelar S (posisi 1).
2. Baca pada alat ukur kuat arus dan tegangan untuk hambatan R 1, misalnya masing masing
(i1) dan (V1) kemudian catat hasilnya ke dalam tabel hasil pengamatan,
3. Buka sakelar S (posisi 0), kemudian pindahkan voltmeter ke titik B dan C.
4. Tukarkan tempat jembatan penghubung (2) dengan amperemeter, kemudian tutup sakelar
S (posisi 1).
5. Baca pada alat ukur kuat arus yang mengalir dan tegangan pada hambatan R 2 misalnya
masing-masing i2 dan V2, kemudian catat hasilnya ke dalam tabel hasil pengamatan.
6. Buka sakelar S (posisi 0), kemudian pindahkan voltmeter ke titik A dan C.
7. Tukarkan tempat jembatan penghubung (I) di dekat C dengan amperemeter, kemudian
tutup sakelar S (posisi I).
8. Baca kuat arus dan tegangan untuk rangkaian misalnya masing-masing i tot dan Vtot
kemudian catat hasilnya ke dalam tabel hasil pengamatan.
9. Ulangi langkah 1 sampai 8 dengan sumber tegangan yang berbeda, kemudian catat
hasilnya ke dalam table pengamtan.
V1 V2 Vtot V1 + V2 i1 i2 itot
(volt) (volt (volt) (ampere) (ampere) (ampere)
)
1. Setelah rangkaian tersusun, hidupkan catu daya (on), kemudian tutup sakelar S (posisi 1).
2. Baca pada alat ukur kuat arus dan tegangan untuk hambatan R 1, misalnya masing masing
(i1) dan (V1) kemudian catat hasilnya ke dalam tabel hasil pengamatan,
3. Buka sakelar S (posisi 0), kemudian pindahkan voltmeter ke titik C dan D.
4. Tukarkan tempat jembatan penghubung (2) di sekitar C dengan amperemeter, kemudian
tutup sakelar S (posisi 1).
5. Baca pada alat ukur kuat arus dengan tegangan pada hambatan R 2 misalnya masing-
masing i2 dan V2, kemudian catat hasilnya ke dalam tabel hasil pengamatan.
6. Buka sakelar S (posisi 0), kemudian pindahkan voltmeter ke titik P dan Q.
7. Tukarkan tempat jembatan penghubung (1) di sekitar P dengan amperemeter, kemudian
tutup sakelar S (posisi 1).
8. Baca pada alat ukur kuat arus dan tegangan seluruh rangkaian misalnya masing-masing
itot dan Vtot, kemudian catat hasilnya ke dalam tabel hasil pengamatan.
9. Ulangi langkah 1 sampai 8 dengan sumber tegangan yang berbeda.
V1 V2 Vtot i1 i2 itot i 1 + i2
(volt (volt) (volt) (ampere) (ampere) (ampere)
)
1/R1 = i1 / V1 1/R2 = i2 / V2 1/Rtot = itot / Vtot 1/R1 + 1/R2
VII. Pembahasan : Pada eksperimen ini, terdapat dua rangkaian yang diamati, yaitu
rangkaian hambatan seri dan rangkaian hambatan paralel. Setiap
rangkaian memiliki langkah-langkah eksperimen yang sama, yaitu
mengukur tegangan (V) dan kuat arus (I) pada setiap hambatan dan
pada rangkaian secara keseluruhan. Hasil pengukuran ini kemudian
digunakan untuk menghitung nilai hambatan (R) masing-masing
hambatan dan total hambatan rangkaian.
2. Kuat arus total (itot) dalam rangkaian seri adalah sama pada semua
hambatan karena mereka berada dalam satu jalur arus, I total = I1 = I2
= I3….=In. Dalam eksperimen ini, itot adalah 0,03 A.
2. Kuat arus total (itot) dalam rangkaian paralel adalah jumlah kuat
arus yang mengalir melalui masing-masing hambatan (i1 dan i2).
Dalam eksperimen ini, itot adalah 0,12 A.
VII. : 1. Dalam rangkaian seri, tegangan total adalah jumlah tegangan pada
Kesimpulan masing-masing hambatan, sedangkan kuat arus total sama pada semua
hambatan. Hambatan total adalah jumlah hambatan masing-masing
hambatan.
4. Dalam rangkaian paralel, kuat arus total lebih besar daripada kuat
arus pada setiap hambatan individu, sementara dalam rangkaian seri,
kuat arus total sama pada semua hambatan.