Anda di halaman 1dari 17

CBR (CRITICAL BOOK REPORT)

OSILASI TEREDAM PADA PEGAS

OLEH:
KELOMPOK 4

1. AMALIA ANGGRENI BR GINTING (4213210031)

2. DEDEK FEBBRIANI (4211210004)

3. FAYRUZA RIFDHA SIAHAAN (4211210007)

4. FITRI MUTIA (4211210006)

5. PEGGY ANANDA PUTRI ADI YUNITA (4212210001)

6. RINI THERESIA R SILALAHI (4203510003)

DOSEN PENGAMPU: ELFRIDA GINTING, M.Si.,Ph.D

PSKM21B
PROGRAM STUDI KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat-Nya dan karunia-Nya kami
dapat menyelesaikan makalah singkat tepat pada waktunya. Adapun judul dari makalah singkat
ini osilasi teredam pada pegas.
Pada kesempatan kali ini, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen mata
kuliah kimia kuantum yang telah membimbing kami untuk menyelesaikan makalah singkat ini.
Selain itu, kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu
kami dalam menyelesaikan makalah singkat ini.
Kami menyadari bahwa dalam menulis makalah singkat ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun diharapkan dapat membuat
makalah singkat ini menjadi lebih baik serta bermanfaat bagi kami dan pembaca.

Medan, 30 September 2023

Kelompok 4

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................. 1


BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................... 1
1.1 LATAR BELAKANG........................................................................................................ 1
1.2 TUJUAN ............................................................................................................................ 1
1.3 MANFAAT ........................................................................................................................ 2
BAB II.......................................................................................................................................... 3
IDENTITAS BUKU .................................................................................................................... 3
BAB III RINGKASAN BUKU .................................................................................................. 4
A. BUKU 1............................................................................................................................... 4
B. BUKU 2 ............................................................................................................................... 7
BAB IV KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BUKU .......................................................... 11
4. 1 KELEBIHAN BUKU 1................................................................................................... 11
4.2 KEKURANGAN BUKU 1 .............................................................................................. 11
4.3 KELEBIHAN BUKU 2.................................................................................................... 12
4.4 KEKURANGAN BUKU 2 .............................................................................................. 12
BAB V PENUTUP ................................................................................................................... 13
5.1 KESIMPULAN ................................................................................................................ 13
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................ 14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Bergetar atau peristiwa getaran bolak balik disekitar daerah keseimbangan merupakan
gejala fisis yang terjadi di kebanyakan sistem fisis ada banyak sekali getaran yang terjadi di alam
ini misal getaran pada bandul yang diayunkan atau pun pegas yang bergetar. Namun pada
kenyataannya bila dianalisa secara fisis maka akan menimbulkan beberapa jenis getaran. Dalam
sistem fisis tersebut secara garis besar getaran digolongkan menjadi getaran harmonik sederhana
dan getaran teredam dan getaran paksa.
Getaran merupakan gerakan osilasi dari suatu sistem yang dapat berupa gerakan beraturan
dan berulang secara kontinu atau dapat juga berupa gerakan tidak beraturan atau acak. Ketika
sebuah getaran atau osilasi terulang sendiri, ke depan dan ke belakang, pada lintasan yang
sama,gerakan tersebut disebut periodik (Giancoli,2001)). Gerak periodik yang terjadi
secarateratur disebut gerak harmonis. Contoh bentuk sederhana dari gerak periodik adalah benda
yang berosilasi pada ujung pegas (Susilo, 2012).
Namun pada kali ini yang akan ditinjau yakni getaran teredam, getaran teredam sendiri
merupakan getarann yang secara nyata ada karena dialam ini kebanyakan getaran suatu benda itu
teredam alias akan berhenti pada waktu tertentu.
Gerakan periodik atau getaran merupakan gerakan sebuah objek secara berulang ulang
yang dimana objek secara berulang ulang yang dimana objek kembali ke posisi awal setelah
beberapa waktu. Dalam identifikasi kehidupan sehari-hari misal posisi bumi ketika setelah
mengelilingi matahari. Dan pada suatu kasus khusus terdapat gejala getaran pada suatu sistem
mekanik yang diakibatkan oleh sebuah gaya pemulih dari sebuah objek kekentalan misal sebuah
bandul yang diayunkan maka lama kelamaan akan berhenti akibat energi hilang.

1.2 TUJUAN

1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Kimia Kuantum.


2. Untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam meringkas, menganalisa dan
membandingkan serta memberi kritik pada suatu buku.
3. Memperkuat pemahaman pembaca tentang Osilasi Teredam pada Pegas.

1
1.3 MANFAAT

1. Manfaat melakukan critical book report adalah agar buku yang dikritik dapat direvisi
sesuai dengan konten ataupun konteks yang dikritik. Hal dilakukan agar buku yang
dikritik bisa menjadi lebih baik lagi,baik isi maupun tampilan buku.

2
BAB II
IDENTITAS BUKU

A. BUKU UTAMA
Judul Buku : Dasar-Dasar Getaran Mekanis
Penulis : Tunggo Bhimodi Koryoso
Penerbit : ANDI Yogyakarta
Tempat Terbit : Yogyakarta
Tahun Terbit : 2011
Jumlah Halaman : 288 halaman
ISBN : 978 -979 - 29 - 1683 - 6
Bab Yang di Review : Bab III

B. BUKU PEMBANDING
Judul Buku : Gelombang Optik Terkoneksi Ayat
Al-Qur’an
Penulis : Sri Maiyena, S.Pd.,M.Sc.
Penerbit : CV. Mitra Cendekia Media
Tempat Terbit : Sumatera Barat
Tahun Terbit : 2023
Jumlah Halaman : 164 halaman
ISBN : 978 -623 - 179 - 288 - 4
Bab Yang di Review : Bab I

3
BAB III
RINGKASAN BUKU

A. BUKU 1

a) SDOF Teredom dengon Eksilosi dori Mesin Tidak Balance


Setiap benda berputar akan menimbulkan gaya inersia yang juga berputar Apabila putaran
tersebut adalah torak-engkol mesin dan torak-engkol merupakan benda tidak simetri, maka akan
menimbulkan kondisi tidak balance, atau kondisi di mana terjadi putaran dengan disertai gerakan
tersentak-sentak. Akibatnya, putaran menjadi tak dapat menunjukkan kecepatan putar kontinu.

Masa penyanggah ini dapat merupakan atau berasal dari mesin lain, semisal dengan total
massa dari mesin yang sama dan dengan notasi M. Dua massa eksentrik diasumsikan dengan
harga 'm / 2'. Alasan setiap massa putar bersama massa m/2 untuk penye-derhanaall persamaan
getaran. Jika kelompok massa putar ada tiga maka massa masing-masing adalah m/3 dan
seterusnya. Jika posisi angular massa diukur dari posisi horizontal, total komponen verlikal dari
eksitasi biasa diberikan dengan rumus gaya sentrifugal yaitu, F(t) : m e w² sinwt. Persamaan
getaran SDOF mesin penyanggah beban gaya eksitasi dari putaran tidak balance menjadi:

Hasil dari persamaan SDOF sebagai persamaan steady state persamaan 3.49 ini adalah
sebagai berikut:

Variasi harga numerik dari 'MX/me' dengan variasi 'r 'untuk harga'('yang berbeda
dltunlukkan identik seperti pada Gambar 3'13' Harga fungsi "MX/me" dinyatakan sebelah kanan
kurva. Dengan kata lain, kurva dari terhadap " r " seperti tampak pada Gambar 3.19(b).

4
Berikut ini pengamatan yang dibuat dari persamaan 3.53, yaitu:
1) Semua kurva dimulai dari amplitudo nol. Resonansi ditandai oleh pengaruh redaman. Jika
mesin bekerja pada daerah resonansi ini. Redaman berperan untuk menghindari terjadinya
amplitudo sangat besar yang dapat menjadi berbahaya.
2) Pada kecepatan dengan harga ro yang sangat tinggi, MX/me umumnya menjadi berharga
sama dengan satu, dan pengaruh dari seberapapun besar harga redaman sudah dapat
diabaikan.
3) Maksimum MX/rne terjadidalam kondisi seperti berikut:

Maka jawab dari persamaan 3.55 menunjukkan harga 'r' sama dengan:

Mengacu pada persamaan di atas, puncak resonansi terjadi pada posisi di sebelah kanan
dari nilai resonansi'r =1l'.

b) SDOF Teredom oleh Coulomb Domping


Setiap gesekan dari getaran benda selalu menimbulkan sifat redaman dari gaya gesek
tersebut. Sifat redaman ini secara umum disebut sebagai redaman oleh Coulomb Damping.
Contoh dalam sub bab ini adalah eksitasi gaya SDOF dengan pendekatan harmonik sederhana
berbentuk sinus. Sifat redaman getaran dinyatakan sebagai gaya gesek yang sama dengan
perkalian koefisien gesek dengan gaya normal yang terjadi. SDOF dengan coulomb damping
diasumsikan sebagai gaya harmonik F(t) : F sin wt seperti yang terlihat pada Gambar 3.17.
Sehingga persamaan getaran SDOF dinyatakan sebagai berikut:

5
Jika konstanta ekuivalen viscous damping dinyatakan dengan Ceq, maka energi yang
terdisipasi akibat gesekan selama satu siklus penuh adalah:

Dengan mensubstitusikan persamaan 3.58 ke persamaan 3.57 diperoleh konstanta


ekuivalen viscous damping dan konstanta antplitudo displacement steady state,yaitu:

Rasio redaman ekuivalen n-renjadi persamaan berikut:

6
B. BUKU 2

a) Getaran Harmonis
Getaran harmonis adalah getaran yang mempunyai periode tertentu. Getaran harmonis
dapat dibedakan menjadi dua yaitu:
1) Getaran harmonis sederhana
Getaran harmonis sederhana memiliki ciri-ciri yaitu;
a. Amplitudo getaran tetap
b. Gerak benda
hanya dipengaruhi oleh gaya-gaya konservatif, seperti gaya berat, gaya pegas, gaya elektrostatika
dan gaya magnet.
2) Getaran harmonis teredam
a. Amplitudo getaran makin lama makin berkurang b. Gerak benda dipengaruhi oleh gaya-
gaya non konservatif seperti gaya gesek
Persamaan gerak harmonis dapat dinyatakan dengan fungsi periodik yaitu;
1) Sinusoidal (sinus atau cosinus) berbentuk

2) Eksponensial kompleks

a. Osilator harmonis sederhana


1. Osilator massa pegas
Sistem osilasi pegas-massa terdiri atas sebuah benda bermassa m yang berkaitan dengan
pegas yang mempunyai konstanta pegas k, sedangkan pegas diikat dengan dinding.

7
Resultan gaya pada benda dalam arah horizontal dinyatakan sebagai berikut:

2. Pendulum
Sebuah bandul digantungkan pada seutas tali dengan disimpangkan dengan sudut
simpangan yang kecil, kemudian dilepaskan sehingga bandul berayun. Osilasi bandul
ditunjukkan pada gambar

Kecepatan tangensial bandul dinyatakan dengan:

8
3. Rangkaian LC
LC sederhana ditunjukkan Rangkaian gambar 3.

Tegangan pada kapasitor dan induktor pada rangkaian yang diberi sumber arus AC dinyatakan
sebagai berikut:

a. Osilasi teredam
1) Getaran harmonis teredam tanpa gaya pemaksa
Sistem getaran teredam tanpa gaya pemaksa dapat digambarkan dengan sistem osilasi
pegas-massa dengan unsur gaya gesekan atau gaya redaman yang besarnya sebanding dengan
kecepatan geraknya.

9
a) Teredam Kurang
Pada kondisi teredam kurang, berlaku syarat Wo>Y. Sehingga solusinya menjadi:

b) Teredam Lebih
Syarat untuk teredam lebih adalah: y> wo. sehingga akar-akar persamaan karakteristiknya
menjadi:

c) Teredam kritis
Pada kondisi teredam kritis y = Wo sehingga terdapat satu akar p tunggal yaitu: -y

2) Getaran harmonis teredam dengan gaya paksa


Sistem getaran dengan gaya pemaksa dapat digambarkan dengan sistem pegas-massa
yang mempunyai gaya gesek Fg=-bv dan gaya pemaksa F(t) = Focos(wt+0o) seperti pada gambar

10
BAB IV
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BUKU

4. 1 KELEBIHAN BUKU 1

1. Dalam buku ini terdapat daftar isi beserta nomor halaman sehingga memudahkan
pembaca dalam membaca dan mencari informasi dari buku dengan cepat
2. Terdapat banyak tabel yang memudahkan pembaca membaca data yang disajikan
dengan mudah
3. Di dalam buku ini setiap bab pembelajaran disertai tujuan dari materi yang dibahas
sehingga pembaca dapat terlebih dahulu mengetahui tujuan dari chapter yang hendak
dibaca
4. Setiap chapter disertai dengan penjelasan teori serta contoh dari topik yang dibahas
5. Terdapat Uji kepahaman untuk satu topik yang telah dibahas berupa soal soal
6. Menggunakan bahasa yang baku dan mudah dipahami pembaca
7. Dilengkapi dengan rumus rumus sesuai dengan topik yang dibahas
8. Buku ini sangat lengkap dengan banyak materi yang dibahas di dalamnya
9. Adanya gambar dan grafik memudahkan pembaca dalam memahami konsep yang
dijelaskan
10. Terdapat daftar pustaka di akhir setiap bab sebagai bahan rujukan pembaca

4.2 KEKURANGAN BUKU 1

1. Bahasa yang digunakan dalam buku terlalu teknis atau sulit dipahami, sehingga
pembaca merasa kesulitan untuk mengikuti materinya.
2. Kurangnya solusi latihan: Untuk belajar efektif, sehingga pembaca mungkin kesulitan
untuk menguasai materi.

11
4.3 KELEBIHAN BUKU 2

1. Buku ini menjelaskan materi tentang osilasi disertai dengan penurunan rumus rumus
yang berkaitan tentang osilasi
2. Terdapat keterangan simbol dari rumus rumus yang dipaparkan dalam buku
3. Buku ini disertai dengan gambar gambar yang berkaitan dengan materi sehingga
memudahkan pembaca dalam memahami materi
4. Penurunan rumus di dalam buku ini dijelaskan secara rinci
5. Pemaparan materi berupa pengertian pengertian dari teori dikaitkan dengan rumus
rumus yang digunakan

4.4 KEKURANGAN BUKU 2

1. Kurangnya penyajian materi, seperti kurangnya ilustrasi, contoh, atau penjelasan yang
jelas, dapat membuat pemahaman pembaca menjadi sulit.
2. Buku nya terlalu fokus pada topik tertentu sehingga tidak mencakup aspek-aspek lain
yang relevan dalam getaran mekanik, atau sebaliknya, bisa terlalu umum sehingga
tidak memberikan wawasan mendalam yang diperlukan.

12
BAB V
PENUTUP

5.1 KESIMPULAN

Setiap benda berputar akan menimbulkan gaya inersia yang juga berputar Apabila putaran
tersebut adalah torak-engkol mesin dan torak-engkol merupakan benda tidak simetri, maka akan
menimbulkan kondisi tidak balance, atau kondisi di mana terjadi putaran dengan disertai gerakan
tersentak-sentak. Semua kurva dimulai dari amplitudo nol. Resonansi ditandai oleh pengaruh
redaman. Jika mesin bekerja pada daerah resonansi ini. Redaman berperan untuk menghindari
terjadinya amplitudo sangat besar yang dapat menjadi berbahaya. Setiap gesekan dari getaran
benda selalu menimbulkan sifat redaman dari gaya gesek tersebut. Contoh dalam sub bab ini
adalah eksitasi gaya SDOF dengan pendekatan harmonik sederhana berbentuk sinus. SDOF
dengan coulomb damping diasumsikan sebagai gaya harmonik. Sistem osilasi pegas-massa terdiri
atas sebuah benda bermassa m yang berkaitan dengan pegas yang mempunyai konstanta pegas ,
sedangkan pegas diikat dengan dinding. Sistem getaran teredam tanpa gaya pemaksa dapat
digambarkan dengan sistem osilasi pegas-massa dengan unsur gaya gesekan atau gaya redaman
yang besarnya sebanding dengan kecepatan geraknya.

5.2 SARAN

Pada buku 1 di tingkatkan lagi, yang dimana dalam bahasa yang digunakan pada buku agar tidak
terlalu teknis supaya pembaca tidak sulit untuk memahami materinya. Dan juga di tingkatkan lagi
dalam hal soal-soal latihan, agar pembaca mudah memahami materinya dari latihan soal.

Pada buku 2 di tingkatkan lagi, penyajian materi, ilustrasi, contoh, atau penjelasan yang jelas,
agar pembaca mudah untuk memahami materinya. Dan buku 2 ini terlalu fokus pada topik
tertentu sehingga tidak mencakup aspek-aspek lain yang relevan dalam getaran mekanik, atau
sebaliknya, bisa terlalu umum sehingga tidak memberikan wawasan mendalam yang diperlukan.

13
DAFTAR PUSTAKA

Dasar-dasar Getaran Mekanis. (2011). (n.p.):: ANDI Yogyakarta.


Gelombang Optik Terkoneksi Ayat Al-Qur’an. (2023). (n.p.): CV. Mitra Cendekia
Media.

14

Anda mungkin juga menyukai