Anda di halaman 1dari 31

Plagiarism Checker X Originality Report

Similarity Found: 15%

Date: Wednesday, June 29, 2022


Statistics: 1280 words Plagiarized / 8531 Total words
Remarks: Low Plagiarism Detected - Your Document needs Optional Improvement.
-------------------------------------------------------------------------------------------

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG MASALAH Sekolah Dasar (SD) merupakan


jenjang pendidikan yang penting, sebab pada usia SD adalah awal penanaman suatu
konsep pendidikan yang sesuai. Tujuan Pendidikan sekolah dasar yaitu memberi
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia serta keterampilan untuk peserta didik
melanjutkan pendidikan selanjutnya. Pada sekolah dasar guru diharapkan mempunyai
banyak peran agar dapat mencapai tujuan belajar yang diinginkan. Anak sekolah dasar
umumnya berusia 6-12 tahun.

Usia tersebut anak mengalami perkembangan fisik maupun psikologis. Perkembangan


fisik diantaranya seperti, bertambah tinggi, bertambah berat badan, maupun
berkembangnya sistem otak di dalam tubuh anak. Sedangkan pertumbuhan psikis
seperti pemahaman diri anak ataupun kepercayaan diri anak.

Syamsu Yusuf LN (2004:24) menjelaskan bahwa peserta didik di sekolah dasar pada
berusia tujuh sampai tiga belas tahun. Dalam hal ini ada beberapa ciri yang paling
penting yaitu: rasa ingin bersama dengan anak seusianya, rasa ingin tahu dengan dunia
sekitar dan perkembangan fisik. Dalam sebuah proses belajar disekolah tentunya
ditemukan bermacam-macam karakteristik yang berberbeda-beda pada setiap peserta
didik.

Setiap anak memiliki kemampuan, watak, prilaku yang berbeda. Ada anak yang rajin dan
malas, anak aktif dan pasif. Begitu juga anak yang bisa membaca lancer dan tidak.
Dalam hal ini guru di sekolah memiliki tugas membimbing ana-anak tersebut agar dapat
mencapai tujuan belajarnya. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti di SD
Miftahul Ulum Menganti, menunjukkan bahwa terdapat peserta didik yang berkesulitan
membaca.
Kesulitan tersebut diantaranya, tidak hafal dengan huruf alfabeth. Sehingga hal tersebut
menyebabkan peserta didik tersebut kesulitan Ketika membaca. Dikelas II dari 30 jumlah
peserta didik terdapat dua peserta didik yang mengalamikesulitan belajar khususnya
membaca, anak tersebut berinisial AK dan AR. Hal ini membuat peneliti melakukan
observasi terhadap peserta didik tersebut.

Hasil observasi yang peneliti lakukan yaitu, peserta didik tersebut seringkali tidak
mengerjakan tugas, Ketika ditunjuk untuk membaca di depan kelas tidak mau dan
bahkan seringkali tidak masuk sekolah. Peneliti juga melakukan observasi kerumah AK
dan AR. Dari hasil observasi dan wawancara kepada keluarga KK dan AR. Menurut
keluarga dan orangtua AR memang tidak pernah mau belajar bahkan orangtua sudah
mendaftarkan AR ditempat Les namun AR tidak mau, serta orangtua tidak bisa setiap
hari mengawasai AR karna mereka sibuk bekerja.

Sedangkan hasil observasi yang dilakukan kepada KK yaitu, KK mengalami masalah


dalam keluarga karena KK dari kecil ditinggal oleh ayahnya sedangkan ibunya sibuk
bekerja, sehingga KK diserahkan ke pondok pesantren.Dalam melakukan observasi
kepada KK dan AR di awal penelitian mengalami kendala yaitu sulitnya mencari KK dan
AR diluar lingkungan sekolah dikarenakan AR dan KK seringkali bermain jauh dari rumah
serta sifat pemalu yang dimiliki AR dan KK.

Namun seiring berjalannya waktu peneliti tidak kesulitan mencari keberadaan AR dan
KK, serta sifat pemalu AR dan KK mulai tidak terlihat. Menurut hasil wawancara kepada
beberapa guru di SD Miftahul Ulum Menganti juga menuturkan demikian, bahwa
memang terdapat dua peserta didik yang mengalami kesulitan membaca hal ini
dibenarkan karena peserta didik tersebut masih belum hafal dengan huruf alfabeth.

Berdasarkan uraian latar belakang dan kenyataan diatas, menarik perhatian peneliti
untuk memperoleh gambaran realita secara jelas tentang anak yang berkesulitan belajar
membaca. Kesulitan belajar anak tersebut termasuk gangguan belajar pada peserta
didik dan perlu adanya bimbingan khusus. Salah satu cara yang ditempuh untuk
mempelajari secara mendalam tentang kasus tersebut, maka peneliti melakukan
penelitian dengan judul “Bimbingan Belajar Untuk Anak Berkesulitan Belajar Mmembaca
Kelas II Di SD Miftahul Ulum Menganti(Studi Kasus)” RUMUSAN PENELITIAN
Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah diuraikan diatas, maka dirumuskan
masalah sebagai berikut: Kesulitan belajar apa yang dialami pada peserta didik tersebut?
Apa penyebab peserta didik tersebut mengalami kesulitan belajar? TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan rumusan masalah, maka penelitian ini bertujuan untuk: Mengetahui
kesulitan belajar seperti apa yang dialami oleh peserta didik tersebut. Mengetahui apa
saja yang menyebabkan anak tersebut mengalamai kesulitan belajar.

MANFAAT PENELITIAN Penelitian ini memiliki beberapa manfaat praktis: Bagi peserta
didik Penelitan ini diharapkan dapat memberikan informasi dan pemahaman mengenai
bimbingan belajar membaca agar peserta didik tidak mengalami kesulitan belajar
membaca. Bagi guru Penelitian ini dapat digunakan untuk memberikan gambaran
kesulitan belajar membaca pada peserta didik di SD Miftahul Ulum Menganti sehingga
guru mampu menangani dan membimbing peserta didik agar tidak mengalami
kesulitan belajar membaca.

Bagi sekolah Penelitian ini dapat digunakan sebagai pemberi gambaran dan
pemahaman mengenai kesulitan belajar membaca pada peserta didik di SD Miftahul
Ulum Menganti. BATASAN MASALAH Berdasarkan permasalahan yang diidentifikasi
penelitian ini memiliki ruang lingkup yang luas dan keterbatasan waktu, maka penelitian
ini perlu adanya pembatasan masalah, dalam penelitian ini diberikan batasan masalah
sebagai berikut: Penelitian ini dilakukan di SD Miftahul Ulum Menganti, dengan dibatasi
pada dua peserta didik dikelas II yang berinisial AR dan KK. Penelitian ini menggunakan
metode penelitian kualitatif dengan bentuk penelitian studi kasus.

DEFINISI OPERASIONAL Kesulitan belajar membaca merupakan salah satu gangguan


belajar yang dimiliki oleh peserta didik. BAB II KAJIAN TEORI Kesulitan Belajar Membaca
Kesulitan Belajar Kesulitan belajar merupakan salah satu yang dialami peserta didik
sebagai siswa disekolah dasar, bahkan bisa dialami oleh peserta didik pada tingkat
belajar yang lebih tinggi.

Kesulitan belajar dapat dilihat dari kebiasaan peserta didik yang memperoleh nilai
kurang bagus dalam beberapa pelajaran yang diikutinya. Martini
Jamaris(2013:3)menjelaskan bahwa kesulitan belajar disebut dengan permasalahan yang
membuat peserta didik kesulitan belajar secara efektif. Mulyono Abdurahman(2003:6)
menjelaskan bahwa kesulitan belajar adalah sesuatu yang dapat menyebabkan peserta
didik kesulitan dalam memahami penggunaan bahasa dan tulisan yang digunakan.

Deded Koswara(2013:7)”kesulitan belajar sering dikaitkan dengan ketidak mampuan


belajar, tidak dapat mengikuti pelajaran yang menyebabkan peserta didik tertinggal
dalam pembelajaran Kesulitan Belajar Membaca Meskipun media televisi mengganti
dengan media cetak, namun membaca tetap harus menjadi hal yang sangat penting
bagi semua orang. Dengan ilmu pengetahuan yang sangat pesat manusia harus terus
menerus mempengarbarui pengetahuan dan keterampilan.

Namun pada kenyataannya masih terdapat banyak individu yang masih mengalami
kesulitan dalam membaca, terutama pada anak usia sekolah dasar. Hakikat Membaca
Lerner (Mulyono Abdurrahman, 2009:200)”membaca adalah bagian utama dalam
mengerti semua pelajaran.”. Jika peserta didik disekolah tidak bisa membaca mereka
akan mengalami banyak kesulitan disekolah. Farida Rahim dan H.

Amalina(2012:14) membaca menjadi lebih spesifik, kegiatan membaca meliputi tiga


keterampilan dasar yaitu recording, decoding dan meaning. Recording merujuk pada
kata-kata kalimat, dengan system tulisan yang digunakan. Proses decoding merujuk
pada prose penerjemah rangkaian kedalam kata-kata. Sedangkan meaning proses
memahami makna yang berlangsung dari tingkat pemahaman.

Dari pengertian beberapa tokoh diatas dapat di simpulkan membaca adalah proses
mengenal dan mengasosiasi huruf sehingga menjadi kata atau kalimat yang benar.
Kesulitan Belajar Membaca Mulyono Abdurrahman(2009:204)”kesulitan belajar
membaca sering dikaitkan dengan suatu gejala kesulitan dalam mempelajari kata dan
kalimat. Peserta didik yang mengalami kesulitan belajar membaca mengalami satu atau
lebih kesulitan dalam memproses informasi, seperti kammpuan dalam menyampaikan
dan menerima sebuah informasi.

Peserta didik yang berkesulitan membaca sering merasa tegang seperti gelisah, ketika
membaca nada suara sangat rendah, serta seringkali tidak mau melakukan ketika
ditunjuk untuk membaca atau maju kedepan. Karakteristik Siswa Berkesulitan Belajar
Membaca menjadi huruf-huruf, (b)memiliki kekurangan dalam memori visual,
(c)kesulitan dalam mempelajari asosiasi symbol-simbol (khusu yang berbahasa inggris),
(d)kesulitan dalam mengurutkan kata-kata atau kalimat-kalimat, (e)membaca Deded
Koswara (2013:65)”peserta didik yang mengalami kesulitan belajar membaca memiliki
ciri seperti :(a) membaca terbalik huruf b di baca d, u dibaca n (b)menunjuk setiap kata
yang dibaca, (c) menggerakkan kepala bukan mata yang bergerak, (d) menempatkan
buku terlalu dekat dengan mata, (e)sering melihat gambar jika ada, (f)mulut
komat-kamit ketika membaca,(g) membaca tanpa ekspresi, (h)nada suara tegang.

Hargove dan poteet(Mulyono Abdurrahman,2009:206)”anak yang mengalami kesulitan


belajar membaca mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: (a)tidak dapat merubah kata kata
demi kata-kata. Faktot Penyebab Kesulitan Belajar Membaca Martini
Jamaris(2002:137-139)”faktor yang menyebabkan kesulitan belajar adalah: Faktor Fisik
Hal ini meliputi kesulitan penglihatan, kesulitan ketajaman pendengaran Faktor
Psikologis Seperti kesulitan dalam mengendalikan emosi, dan IQ kurang Faktor
Penyelenggaraan Pendidikan Yang Kurang Tepat Faktor ini berkaitan dengan hal
sebagai berikut: (1) harapan guru yang terlalu tinggi tidak sesuai ddengan kemampuan
anak,(2)pengeloaan kelas yang kurang efektif,(3)guru yang sering memarahi peserta
didik.

Layanan Bimbingan Belajar Untuk Siswa Berkesulitan Belajar Membaca Pengertian


Bimbingan Belajar Sunaryo Kartadinata(1998:5)” bimbingan adalah bantuan, makna
bantuan dalam bimbingan ialah mengembangkan lingkungan yang kondusif bagi
perkembangan siswa, memberikan dorongan dan semangat, menumbuhkan keberanian
bertindak dan bertanggung jawab”. Bimo Walgito (2004: 5)”bimbingan adalah memberi
petolongan kepada peserta didik dalam mengatasi kesulitan belajar sehingga bisa
mencapai tujuannya.”.

Bimbingan dapat dijelaskan yaitu: Layanan bimbingan merupakan bantuan kepada


indvidu tertentu bimbingan adalah bantuan, makna bantuan dalam bimbingan ialah
mengembangkan lingkungan yang kondusif bagi perkembangan siswa, memberikan
dorongan dan semangat, menumbuhkan keberanian bertindak dan bertanggung jawab
Dengan layanan bantuan itu diharapkan, agar peserta didik yang bersangkutan dapat
mencapai tujuannya. Layanan bimbingan merupakan proses pengenalan, pemahaman,
penerimaan, dan pengarahan.

Dari beberapa pendapat tokoh di atas peneliti menyimpulkan bahwa bimbingan belajar
adalah bantuan yang diberikan oleh guru atau tenaga ahli kepada siswa untuk
membantu memecahkan masalah belajar peserta didik sesuai dengan bakat dan minat
yang dimilikinya Tujuan Bimbingan Belajar Syamsu Yusuf (2012: 13)” tujuan bimbingan
adalah agar siswa dapat:(1) merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembang
karir serta kehidupannya di masa yang akan datang, (2)mengembangkan seluruh
potensi dan kekuatan yang dimilikinya seoptimal mungkin, (3)menyesuaikan diri dengan
lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat.

Tahapan Bimbingan Belajar Abin Syamsuddin (2013: 283), bimbingan belajar secara
umum melalui tahapan sebagai berikut: Identifikasi Masalah Langkah ini ditunjukkan
kearah menjawan pertanyaan: masalah apa yang dialami peserta didik dan bagaimana
karakteristik masalah itu? Permasalahan tersebut yaitu pendidikan, masalah pribadi,
emosional dan moralitas.: Melalakukan Tindakan Remidial Jika jenis permasalahan masih
berhubungan dengan system belajar dan masih berada dalam.

kesangupan dan kemampuan para guru seyogyanya bantuan bimbingan itu dilakukan
oleh guru itu sendiri.Namun kalau permasalahannya lebih mendalam dan menyangkut
aspek yang lebih luas lagi, maka selayaknya tugas guru hanya membuat rekomendasi
kepada para ahli yang berkompeten pada bidang tersebut. Evaluasi Cara manapun yang
ditempuh, evaluasi atas usaha pemecahan masalah tersebut seharusnya dilakukan.
Jika usaha bantuan remidi dilakukan guru, diharapkan guru yang bersangkutan meneliti
atas pengaruh remidi dan memecahkan masalah tersebut.. Strategi Layanan Bimbingan
Abin Syamsudin (2012: 293)”Strategi layanan bimbingan sekurang-kurangnya dapat
dibedakan dengan pendekatan dalam mengariskan layanan strategi bimbingan” strategi
berdasarkan permasaahan dan masalahnya Sesuai dengan permasalahannya layanan
bimbingan dapat diberikan kepada salah satu peserta didik atau kelompok.

Layanan bimbingan kelompok Diadakan apabila terdapat beberapa peserta didik yang
mempunyai masalah yang sama atau yang dialami oleh seseorang (kerjasama, toleransi,
dan interaksi sosial lainnya). Bimbingan ini dilakukan secara langsung seperti diskusi,
ceramah, remidial teaching, sosio drama, dan lain sebagainya. Layanan bimbingan
individual Layanan bimbingan perorangan akan lebih tepat digunakan kalau
permasalahan yang dihadapi seseorang itu lebih bersifat pribadi dan memerlukan
proses-proses melakukan pilihan, pengambilan keputusan yang menuntun kesadaran,
pemahaman penerimaan, usaha dan kesulitan belajar (membaca, menulis, dan
sebagainya) yang memerlukan ketekunan dan usaha atau pelatihan yang seksama dari
seseorang yang bersangkutan.

Teknik layanan bimbingan Langkah-langkah kegiatan pemberian bimbingan, yang


ternyata berpusat pada dua kegiatan pokok, yaitu: (1) mendapat d informasi selengkap
secara langsung dari seseorang yang bersangkutan maupun dari informasi lainnya
sesuai dengan tahapan layananya, (2) membuat hubungan yang baik dengan seseorang
yang memberikan informasi yang benar, membantunya dalam melakukan pilihan dan
pengambilan keputusan mengenai cara untuk mengatasi masalah yang sedang
dialaminya.

Peran Sekolah Dalam Pemberian Bimbingan Untuk Siswa Berkesulitan Belajar Membaca
Ketika di sekolah terdapat peserta didik yang mengalami kesulitan belajar, hal ini tidak
hanya menjadi tanggung jawab guru sendiri, tetapi harus menjadi tanggung jawab
semua warga sekolah, karena peserta didik akan mengikuti proses pembelajaran tidak
hanya di dalam kelas namun peserta didik akan mengikuti pembelajaran di lingkungan
sekolah dengan semua teman yang ada di sekolah Studi Kasus Pengertian Studi Kasus
Studi Kasus berasal dari terjemahan dalam bahasa Inggris “A Case Study” atau “Case
Studies”.

Penelitian studi kasus menurut (Polit & Beck, 2004) “adalah suatu penelitian yang pada
pengertian dan perilaku manusia berdasarkan pada pendapat manusia.” Herdiansyah
(2015)“menjelaskan penelitian studi kasus adalah penelitian yang bersifat mendalam,
dan serta lebih berfokus sebagai upaya untuk memahami masalah – masalah“. Dari
pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa studi kasus merupakan bentuk penelitian
kualitatif yang mendalam, rinci, serta lebih diarahkan sebagai upaya untuk memahami
masalah-masalah.

Manfaat Penelitian Studi Kasus Lincoln dan Guba dalam Mulyana (2013: 201-202),
keistimewaan studi kasus meliputi hal-hal sebagai berikut: Studi kasus merupakan
sarana efektif untuk menunjukkan hubungan antara peneliti dengan seorang informan
Studi Kasus memberikan “uraian tebal” yang diperlukan bagi penilaian atas
permasalahan Studi Kasus terbuka bagi penilaian yang turut berperan bagi pemaknaan
atas fenomena dalam permasalahan tersebut.

Penelitian Yang Relevan Hasil penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah:
Penelitian ini dilakukan oleh Linda Feronika (2006) dengan judul studi Analisis Tentang
Kesulitan Membaca (Dyslexia) Serta Upaya Mengatasinya Pada Siswa VB SD
Muhammadiyah 22 Sruni, Surakarta. Dari penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa
penyebab peserta didik tersebut mengalami kesulitan dikarenakan orangtua kurang
memperhatikan perkembangan anaknya, kurangnya motivasi siswa yang mengalami
kesulitan belajar Penelitian ini dilakukn oleh Umi Ulfa Sakinatun (2014) dengan judul
Bimbingan Belajar Untuk Siswa Berkesulitan Belajar Membaca Di SD Negeri Gembongan
Kecamatan Sentolo Kabupaten Kulon Progo.

Dari penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa strategi bimbingan belajar yang
dilakukan oleh pihak sekolah maupun guru yaitu dengan melibatkan anak tersebut
dalam kegiatan dan pembelajaran dikelas dan tidak memisahkan anak tersebut dengan
teman sekelasnya. Kerangka Berfikir Kerangka berpikir yang akan dilakukan peneliti
dapat digambarkan sebagai berikut : sebagai berikut : BAB III METODE PENELITIAN Jenis
Penelitian Djam’an Satori dan Aan Komariah (2011:28)“penelitian ini ditandai dengan
langkah kerja untuk menggambarkan suatu objek, keadaan, atau peraturan sosial dalam
tulisan yang bersifat naratif”. Menjelaskan sesuatu berarti menggambarkan apa,
mengapa dan bagaimana suatu permasalahan terjadi.

Pendekatan studi kasus yang dimaksud penelitian yang akan mempelajari secara
mendalam tentang kesulitan belajar membaca di SD Miftahul Ulum Menganti
Kabupaten Gresik di kelas II peserta didik berinisial AR dan KK Tempat Dan Waktu
Penelitian Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Miftahul Ulum Menganti.
SD Miftahul Ulum Menganti terletak di Dusun Tlogo Bedah, Desa Hulaan, Kecamatan
Menganti, Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa Timur, Indonesia.

Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran
2020/2021 dalam kurun waktu tanggal 22 Juli - 063Agustus 2020. Subjek Peelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik yang berinisial AR dan KK kelas II SD
Mitahul Ulum Menganti Kabupaten Gresik yang mengalami kesulitan belajar membaca.

Kelas II dijadikan sebagai subjek penelitian berdasarkan hasil observasi di lapangan dan
wawancara dari beberapa guru menyatakan bahwa ada anak yang mengalami kesulitan
belajar membaca di kelas tersebut. Sumber Data Suharsimi Arikunto (2013:172)
mengatakan sumber data adalah subjek dari mana data dapat diperoleh. Sumber data
dalam penelitian ini adalah orang sebagai informasi dan benda sebagai data
pendukung. Sumber data pada penelitian ini menggunakan sumber asli.

Penetapan informan atau pemberi informasi sebagai sumber data sebagai berikut :
Subjek itu sendiri Orang tua subjek (ayah dan ibu) yang merupakan orang terdekat
dengan subjek dan mengerti keadaan subjek Kepala sekolah, guru kelas II, guru agama,
guru bahasa Inggris, sebagai orang yang mengetahui keadaan siswa selama berada di
sekolah Fokus Penelitian Penelitian ini fokus penelitiannya yakni: Kesulitan belajar
membaca seperti apa yang dialami oleh peserta didik tersebut.

Apa yang menyebabkan anak tersebut mengalami kesulitan belajar membaca Prosedur
Penelitian Kegiatan penelitian seluruhnya direncanakan sebagai berikut: Tahap
Persiapan Pada tahap ini mencakup: Memilih lokasi penelitian Berarti menentukan
tempat penelitian dan menentukan kasus yang akan diangkat didalam penelitian ini.
Mengurus perizinan Tujuannya untuk mendapatkan izin untuk melakukan penelitian di
tempat tersebut Meninjau lokasi penelitian Peneliti dapat menemukan kasus yang ada
disekolah tersebut Memilih informan Pemilihan informan dalam sebuah penelitia n
sangatlah penting, karena informan merupakan orang yang akan dijadikan sumber
untuk memberikan informasi tentang apa saja dalam penelitian Menyusun proposal
penelitian, instrumen penelitian, validasi instrumen penelitian.

Menyiapkan perlengkapan penelitian Perlengkapan penelitian antara lain, kamera, alat


tulis, buku catatan, dan lain-lain. Tahap Pelaksanaan Memasuki tempat penelitian Disini
peneliti menempati sekolah sebagai tempat observasi dan wawancara, selain itu juga
mendatangi rumah subjek untuk melaksanakan wawancara. Verifikasi data
Mengelompokkan data untuk mempermudah penelitian.

Tahap Analisis Data Tahap ini, hasil dari pengumpulan data akan disajikan dan dianalisis.
Merumuskan hasil analisis data yang berupa sajian hasil penelitian. Pembahasan temuan
yang dikemukakan menurut gagasan peneliti keterkaitan antar kategori, keterkaitan
temuan penelitian dengan hasil penelitian sebelumnya, penafsiran dan penjelasan
temuan, pembuatan kesimpulan yang mendasar dan kebenaran data Teknik dan
Instrumen Pengumpulan Data Sebuah penelitian memerlukan data untuk menjawab
rumusan masalah, maka teknik dan instrumen pengmpulan data berguna sebagai alat
untuk memperoleh data.

Sugiyono (2016:225)“pada penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan pada


natural setting (kondisi yang alamiah), sumber data primer dan teknik pengumpulan
data lebih banyak pada observasi berperan serta (participan observation), wawancara
mendalam (in depth interview) dan dokumentasi”. Mahmud (2011:165) teknik penelitian
yang dimaksud disini adalah cara yang dipakai dalam mengumpulkan data, sedangkan
instrumen atau alat penelitian merupakan alat bantu yang digunakan dalam
mengumpulkan data“.

Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data diatas meliputi Observasi Observasi
yaitu pengambilan data melalui pengamatan secara langsung kondisi peserta didik yang
diduga mengalami kesulitan belajar membaca. Mahmud (2011:168) “menyatakan bahwa
mencatat data observasi bukan sekedar mencatat, tetapi mengadakan pertimbangan,
kemudian dinilai ke dalam suatu skala bertingkat”.

Observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi tak berstruktur.
Observasi ini tidak mempersiapkan secara sistematis tentang apa yang akan diobservasi.
Menurut Sugiyono (2016:228) “pada saat melakukan pengamatan, peneliti tidak
menggunakan instrumen yang telah baku, tetapi hanya berupa rambu-rambu
pengamatan”. Teknik pengumpulan data observasi ini dilakukan saat melakukan
observasi pengumpulan data ke rumah subjek.

Wawancara Menurut Mahmud (2011:173) “wawancara adalah teknik pengumpulan data


dengan mengajukan pertanyaan kepada responden dan mencatat atau merekam
jawaban responden”. Wawancara digunakan untuk memperoleh data pada saat
melakukan penelitian dengan melibatkan informan. Jenis wawancara yang digunakan
dalam penelitian ini adalah wawancara tak terstruktur.

Tujuan dari wawancara jenis ini adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih
terbuka, dimana pihak terwawancara diminta pendapat dan ide-idenya. Pada tahap ini
peneliti juga menyusun pedoman wawancara sebagai acuan dalam wawancara yang
akan dilakukan untuk menggali informasi terkait perilaku sosial negatif yang terjadi
pada subjek penelitian AR dan KK. Wawancara ini digunakan untuk memperoleh data
pada saat melakukan penelitian dengan melibatkan (AR) tujuh informan.

Tujuh informan tersebut adalah subjek, ayah subjek, ibu subjek, kepala sekolah, wali
kelas II, guru agama dan guru bahasa inggris. Sedangkan untuk (KK) lima informan. Lima
informan tersebut yaitu subjek, pengawas pondok, kepala sekolah, wali kelas II, guru
agama dan guru bahasa inggris. Dokumentasi Dokumentasi digunakan untuk
memperoleh foto atau gambar segala sesuatu yang berhubungan dengan penelitian
yang akan dilakukan.

Dari hasil dokumentasi tersebut dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam


mengerjakan laporan dan menarik kesimpulan. Dokumentasi dalam penelitian ini
berupa foto pada saat wawancara dengan para informan. Teknik Analisis Data Setelah
data selesai dikumpulkan, maka peneliti melakukan analisis data.

Data Reduction (reduksi data) Sugiyono (2009:245-255) mengatakan dalam penelitian


kualitatif, data lebih difokuskan dengan pengumpulan data. Miles dan Huberman
(Sugiyono, 2013:92) mengatakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan
secara langsung seacra terus menerus sampai tuntas. Sugiyono (2016:247) merangkum,
memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, serta dicari tema
dan polanya.

Langkah yang dilakukan peneliti dalam penelitian ini adalah mencatat semua data
secara sesuai dengan hasil observasi atau pengamatan dan wawancara dilapangan. Data
Display (Penyajian Data) Sugiyono (2016:249)“yang paling sering digunakan untuk
menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat benar”.

Conclusion Drawing/Verification (Penarikan Kesimpulan/Verifikasi) Sugiyono (2016:253)


kesimpulan dalam penelitian kualitatif adalah temuan baru yang sebelumnya belum
pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu objek yang
sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas,
dapat berupa hubungan kausal atau interaktif, hipotesis atau teori.

Kesimpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menyajikan data yang sesuai
secara cermat dan dihubungkan dengan teori yang ada, kemudian dilihat apakah hasil
data sesuai dengan teori atau tidak. Pengecekan Keabsahan Data Pengecekan
keabsahan data dilakukan dengan tujuan agar data yang diperoleh cocok dan valid
dalam penelitian. Moleong (2016:324) “ada empat kriteria yang digunakan,yaitu ukuran
kepercayaan (credibility), keteralihan (transferability), kebergantungan (dependability),
dan kepastian (confirmability).”

Pengecekan keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji kredibilitas
(derajat kepercayaan) dengan cara triangulasi pada saat proses analisis data dan
membercheck pada saat data itu sudah dianalisis berupa laporan akhir. Moleong
(2016:330) “Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keaslian data yang memanfaatkan
sesuatu yang lain.
Di luar data itu untuk keperluan pengecekkan atau sebagai pembanding terhadap data
itu”. Sumber untuk pengumpulan data pada penelitian ini adalah peserta didik AR dan
KK sebagai subjek itu sendiri, orang tua (ayah dan ibu) subjek, kepala sekolah, wali kelas
II, guru agama, guru bahasa inggris, dan teman pengawas pondok. Triangulasi metode
dalam penelitian ini yaitu, observasi, wawancara, dan dokumentasi.

Uji kredibilitas selanjutnya yaitu membercheck, proses pengecekan data yang diperoleh
dari pemberi data. Tujuan membercheck adalah untuk mengetahui seberapa jauh data
yang diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh pemberi data. Sebagai bukti
telah melakukan membercheck, terdapat surat pernyataan yang di tanda tangani oleh
peneliti dan informan.

Tanda tangan kedua belah pihak memiliki arti bahwa isi laporan penelitian telah
disepakati bersama. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Deskripsi
Pelaksanaan Penelitian Deskripsi Lokasi Penelitian Tempat penelitian yang digunakan
peneliti berada di Sekolah Dasar (SD) Miftahul Ulum Menganti Kabupaten Gresik.

SD Miftahul Ulum Menganti berada dalam sebuah lingkup Pondok Pesantren Miftahul
Ulum yang letaknya di dalam Desa Hulaan, Dusun Tlogobedah RW.04 RT.08 Kecamatan
Menganti, Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa Timur, Indonesia. SD Miftahul Ulum berada
dalam satu lingkup dengan Pondok Pesantren Miftahul Ulum yang berdampingan
dengan PG-TK MIftahul Ulum, TPA Miftahul Ulum dan Asrama Santri Deskripsi Subjek
Penelitian Penelitian ini menggunakan dua subjek penelitian yaitu AR dan KK.

Berdasarkan hasil pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi


diperoleh data sebagai berikut : Subjek pertama Subjek AR tinggal bersama neneknya
beserta kakeknya. Alasan tidak tinggal dengan orang tua karena kedua orang tua
sama-sama bekerja. Tempat tinggal nenek dan kakek subjek cukup sederhana. Kakak
subjek laki-laki sudah tidak bersekolah karena membantu orangtua berdagang buah
dan adek subjek perempuan masih berusia 3 tahun.

Hasil Observasi Nama : AR (Inisial) Kelas : II (dua) Agama : Islam Jumlah saudara : 3
bersaudara Anak ke- : kedua Nama ayah : SG Pekerjaan : Pedagang Buah Nama ibu : LN
Pekerjaan : Pedagang Buah Berdasarkan hasil observasi pra peneliti yang dilakukan
peneliti melalui informasi dari wali kelas II terhadap subjek ketika berada didalam kelas,
diketahui bahwa berkesulitan membaca sering terjadi dalam kegiatan belajar sehari-hari,
seperti membaca masih terbata-bata, serta ketika menulis kata atau kalimat sering kali
huruf tidak lengkap. Seperti menulis ”Hidung” subjek hanya menulis “Hidng”.

Peneliti juga melakukan observasi penelitian ketika subjek AR dengan mendatangi AR ke


rumahnya bersamaan dengan melakukan wawancara kepada AR, dan orangtua AR. Hasil
Wawancara Kegiatan wawancara pengambilan data pada penelitian ini dilakukan selama
enam hari pada bulan Juli-Agustus dengan delapan informan. Waktu dan tanggal
wawancara pengambilan data tersebut berbeda-beda, berikut tabel pelaksanaan
wawancara. Tabel 4.1

Pelaksanaan Wawancara No _Nama _Tanggal wawancara _Waktu _Keterangan _ _ _ _Juli


_Agustus _ _ _ _ _ _22 _23 _24 _25 _3 _ _ _ _1. _AR _ _ _ _ _ _09.30 WIB _Iniforman 1 _ _2.
_SG _ _ _ _ _ _15.00 WIB _Iniforman 2 _ _3. _LN _ _ _ _ _ _15.30 WIB _Iniforman 3 _ _4.
_Muhamad Jazuli, S.Pd _ _ _ _ _ _08.00 WIB _Iniforman 4 _ _5. _Yulia Aini, S.Pd _ _ _ _ _
_09.30 WIB _Iniforman 5 _ _6. _Nanda Yuli Hartati, S.Pd _ _ _ _ _ _09.00 WIB _Iniforman 6 _
_7.

_Ekto Rendi Ono, S.Pd _ _ _ _ _ _10.00 WIB _Iniforman 7 _ _ Hasil wawancara yang
dilakukan peneliti dari 8 (delapan) informan yaitu subjek (AR), ayah AR, ibu AR, wali
kelas III, guru agama, guru bahasa Iniggris, dan guru olahraga, dan teman AR adalah
sebagai berikut: c.1.

Wawancara dengan subjek Wawancara dengan subjek yaitu AR dilakukan di rumah


nenek AR di Dusun Tlogobedah Kecamatan menganti Kabupaten Gresik. Wawancara
dilakukan pada hari sabtu tanggal 25 Juli 2020 pukul 09.30 WIB. Dari wawancara yang
peneliti lakukan dengan AR dapat ditemukan beberapa informasi diantaranya subjek AR
mengatakan bahwa dia sudah ingin pergi ke sekolah lagi dan belajar bersama buguru
serta teman-teman. Hal ini sesuai dengan pemaparan AR dalam wawancara: “Iya mbk,
kapan sekolah lagi.

Aku sudah kangen teman-teman, pengen belajar bersama Ustadzah dan


teman-temanku”. (T1,I1,PW8) Subjek AR mengaku jika dia belajar ketika ada tugas saja.
Dia merasa tidak nyaman ketika belajar. Hal itu dibuktikan dengan wawancara: “ Belajar
kalau disuruh, soalnya aku ngak pernah belajar sama mama. Mama ngak pernah ada
dirumah jadi aku males”.

(T1,I1,PW12) Kebiasaan malas belajar dan tidak bisa membaca dikarenakan tidak pernah
ada yang menemani belajar, sesuai dengan paparan AR: “ karena aku mau belajar mbak,
tapi harus ditemani mama. Tapi mama sibuk jualan terus gak pernah nemenin aku
belajar.” (T1,I1,PW14) AR tidak begitu hafal dengan huruf alfabet, sehingga ketika
membaca tidak bisa dan seringkali kurang ejaan ketika menulis kata atau kalimat.

Sesuai dengan paparan AR: “ Aku lo mbak tidak hafal huruf, masih bingung mangkanya
kalau disuruh buguru membaca aku binggung, kalau nulis sering didikti sama bu guru”.
(T1,I1,PW18) AR juga mengatakan jika ia tidak bisa membaca, hal ini seperti yang
dikatakan AR dalam wawancara: “ Enggak kak ( sambil menggelengkan kepala dan
tersenyum)”.

(T1,I1,PW20) Ketika AR disekolah mengalami kesulitan buguru sering membantunya: “


Iya buguru juga sering membantuku”. (T1,I1,PW26) Ketika dirumah AR mengaku tidak
setiap hari bermain sampe malam: “ Aku main sama temen-temen sampe sore terus aku
mengaji, kalau pulang ngaji aku main lagi sampe malam”. (T1,I1,PW29) c.2.

Wawancara dengan Ayah Subjek Wawancara dengan orang tua subjek yaitu SG sebagai
ayah subjek dilakukan di kios buah miliknya di Kecamatan Menganti Kabupaten Gresik.
Wawancara dilakukan pada hari senin tanggal 03 Agustus 2020 pukul 15.00 WIB. Hasil
wawancara dengan ayah subjek adalah sebagai berikut : Ayah AR mengungkapkan jika
AR jarang belajar tapi banyak main, karena dirumah tidak ada yang menemani AR
belajar. Hal tersebut sesuai dengan pemaparan ayah AR dalam wawancara : “Agak susah
ya dek. AR anaknya jarang mau belajar.

Ibunya sibuk jualan tidak bisa menemani AR belajar. Saya sendiri gak bisa dampingi
belajar karena kerja” (T2,I2,PW06) “Namanya anak laki-laki ya dek. Jadi ya suka main di
luar rumah. Mangkanya ibunya sering marah juga kalau main terus tapi ibunya juga gak
bisa menemani, jadi bingung saya kalau AR main terus tapi belajarnya susah”
(T2,I2,PW10) Ayah AR juga mengatakan jika AR tidak bisa membaca dan tidak hafal
huruf alfabet, dapat dibuktikan dengan wawancara : “Saya itu kadang tahu kalau AR
disuruh saudara atau orangrumah baca tulisan itu dia sering jawab ga bisa kadang diam
saja, pernah saya itu nyuruh AR baca tulisan di lembaran gitu trus AR mau membaca
tapi salah.”

(T2,I2,PW14) c.3. Wawancara dengan Ibu Subjek Wawancara dengan ibu subjek yaitu LN
dilakukan di kios buah miliknya di Kecamatan Menganti Kabupaten Gresik. Wawancara
dilakukan pada hari senin tanggal 03 Agustus 2020 pukul 15.30 WIB. Dari wawancara
yang peneliti lakukan dengan ibu AR dapat ditemukan beberapa informasi diantaranya,
AR masih belum lancar membaca.

Hal tersebut sesuai pemaparan yang di jelaskan ibu subjek dalam wawancara : “ AR itu
tidak bisa membaca mbak, jadi bingung saya harus gimana.” (T3,I3,PW07) Ibu AR juga
menuturkan bahwa AR tidak begitu hafal dengan huruf alfabet. “ AR itu menurut saya
masih bingung soal huruf alfabet, masih sering salah jadi mungkin itu ya mbak yang
membuat AR jadi susah untuk belajar membaca.”

(T3,I3,PW15 ) Ibu AR menuturkan bahwa tidak pernah menemani AR belajar dikarenakan


tidak tinggal satu rumah dan sibuk bekerja. “ kalau ditanya AR dirumah belajar apa
tidak, jujur mbak saya bisa dikatakan hamper tidak pernah menemani AR belajar, saya
juga tidak tahu AR dirumah belajar apa tidak, karena setau saya AR setiap hari bermain,
saya kadang mikir salah sebagai orang tua karna tidak pernah mengontrol aktivitas anak
dirumah, tidak pernah memperhatikan, ya ini mbak karna saya sibuk jualan. AR dan
adiknya saja sampek saya titipkan di rumah neneknya.” (T3,I3,PW17) c.4.

Wawancara dengan Kepala Sekolah Wawancara dengan Kepala Sekolah yaitu bapak
Muhamad Jazuli, S.Pd yang dilakukan di dalam ruangan kepala sekolah SD Miftahul
Ulum Menganti di Dusun Tlogobedah Kecamatan menganti Kabupaten Gresik. Peneliti
bisa bertemu dengan kepala sekolah langsung namun dengan janji terlebih dahulu
dikarenakan semua guru sedang melakukan Work From Home (WFH).

Wawancara dilakukan pada hari rabu tanggal 22 Juli 2020 pukul 08:00 WIB. Dari
wawancara yang peneliti lakukan dengan bapak kepala sekolaj dapat ditemukan
beberapa informasi diantaranya terdapat dua anak berkesulitan membaca didalam kelas
II tersebut. Hal ini sesuai dengan pemaparan bapak kepala sekolah dalam wawancara:
“Iya mbak ada, ada dua peserta didik yang berkesulitan namanya AR dan KK.

Mereka duduk di bangku kelas dua”. (T4,I4,PW-05 ) Kepala sekolah juga mengatan
adanya pemberian perilaku khusus seperti : “ Disini sebelum jam pelajaran dimulai
anak-anak diajak ke masjid untuk mengaji mbak, lah untuk AR dan KK dan teman-teman
yang belum bisa membaca diajak ke salah satu ruangan kadang ruang guru untuk diajak
belajar membaca bahkan kadang saya sendiri yang mengajari membaca.”

(T4,I4,PW-09 ) Kepala sekolah kadang ikut terjun langsung dalam mengajari anak
tersebut, hal tersebut seperti hasil pemaparan wawancara : “ Tidak ada guru khusus
dalam mengajari membaca, hanya guru kelas saja yang setiap pagi membimbing.
Kadang saya sendiri yang ikut membimbing anak tersebut setiap pagi”. (T4,I4,PW-11 )
Pihak sekolah belum membuat ruangan khusus untuk digunakan sebagai ruangan
bimbingan membaca peserta didik, hal tersebut seperti hasil pemaparan wawancara : “
belum mbak, disini belum tersedia ruangan khusus untuk bimbingan belajar membaca,
jadi ketika bimbingan anak diajak ke kelas yang kosong atau jika saya sendiri yang
membimbing ya saya ajak anak tersebut kedalam ruangan saya”.

(T4,I4,PW-13 ) Kepala sekolah juga mengatakan tidak ada perlakuan khusus untuk anak
berkesulitan membaca. “ tidak mbak, disini kami tidak memberikan perlakuan khusus,
hanya saja saya meminta kepada guru kelas untuk lebih memperhatikan anak tersebut
dan dibantu ketika merasa kesulitan”. (T4,I4,PW- 17) c.5. Wawancara dengan wali kelas II
Wawancara dengan wali kelas yaitu ibu Yulia Aini, S.Pd yang dilakukan di dalam ruangan
kelas sekolah SD Miftahul Ulum Menganti di Dusun Tlogobedah Kecamatan menganti
Kabupaten Gresik.

Peneliti bisa bertemu dengan ibu wali kelas langsung namun dengan janji terlebih
dahulu melali telefon dikarenakan semua guru sedang melakukan Work From Home
(WFH). Wawancara dilakukan pada hari kamis tanggal 23 Juli 2020 pukul 09:30 WIB. Dari
wawancara yang peneliti lakukan dengan ibu Yulia selaku wali kelas dapat ditemukan
beberapa informasi diantaranya terdapat ibu Yulia membenarkan jika didalam kelas
terdapat dua anak berkesulitan membaca.

Hal ini sesuai dengan pemaparan ibu Yulia dalam wawancara: “ iya mbak benar didalam
kelas terdapat dua anak yang belum lancar membaca.” (T5,I5,PW- 07) Ibu Yulia juga
menerima keberadaan peserta didik tersebut, seperti hasil wawancara berikut “Ya
menerima lah mbak, itu kan hak setiap orang untuk memperoleh pendidikan.”

(T5,I5,PW- 11) Ibu Yulia juga mengatakan ketika belajar didalam kelas bersikap enjoy
dan senang agar AR tidak merasa tertekan, hal ini sesuai dengan pemamparan ibu Yulia
“ Ya, saya akan membantu sebisa saya, berdasarkan pengalaman saya mengajar di sini,
ya dibuat enjoy dibuat senang aja supaya mereka juga tidak merasa tertekan didalam
kelas.”

(T5,I5,PW-13 ) Ibu Yulia selaku wali kelas juga pernah menyarankan orangtua AR untuk
mengikuti bimbingan belajar diluar sekolah atau Les “ iya mbak saya pernah
menyarankan untuk belajar diluar sekolah , karena saya tau orang tuanya AR itu sibuk
mencari nafkah, sehingga orang tuanya itu jarang memperhatikan anak-anaknya, orang
tinggal aja tidak serumah jadi saya pernah menyarankan untuk ikut Les.”

(T5,I5,PW-17 ) Ibu Yulia mengatakan kesulitan AR yaitu belum begitu menghafal huruf
alfabet sehingga hal tersebut menyebabkan berkesulitan membaca. “ kesulitan AR
belum begitu hafal dengan huruf alfabet mbak, kadang huruf b di baca d, l dibaca Ib,
sehingga menyebabkan mereka kesulitan dalam membaca, mereka bisa membaca
namun tidak begitu jelas dan seringkali ketika menulis itu ada beberapa huruf yang
kurang”.

(T5,I5,PW-19 ) Ketika kegiatan belajar berlangsung bu Yulia sering kali memberikan


reward termasuk kepada AR “ Ya, pernah mbak, biasanya saya berikan pujian seperti “
bagus nak, kamu pintar” saat dia berhasil menjawab soal walaupun masih salah.”
(T5,I5,PW- 25) c.6. Wawancara dengan Guru Bahasa Inggris Wawancara dengan guru
Bahasa Inggris yaitu ibu Nanda Yuli Hartati, S.Pd yang dilakukan melalui Telefon.
Peneliti tidak bisa bertemu dengan guru Bahasa Inggris secara langsung namun hanya
melalui telefon karena guru sedang melakukan Work From Home (WFH). Wawancara
dilakukan pada hari Jumat tanggal24 Juli 2020 pukul 09:00 WIB. Dari wawancara yang
peneliti lakukan dengan ibu Nanda selaku Bahasa Inggris dapat ditemukan beberapa
informasi diantaranya Ibu Nanda membenarkan jika didalam kelas terdapat dua anak
berkesulitan membaca. Hal ini sesuai dengan pemaparan ibu Nanda dalam wawancara:
“Saya jadi prihatin mbak, kok masih ada ya siswa seperti itu”.

(T6,I6,PW-07) Bu Nanda tidak berani menyarankan untuk mengikuti kegiatan bimbingan


belajar diluar kelas seperti yang di paparkan dalam wawancara berikut : “ Tidak pernah
mbk, karena saya merasa tidak ada hak untuk itu kan saya hanya guru bahasa inggris
bukan wali kelas”. (T6,I6,PW-15) Ibu Nanda juga mengatakan jika AR memang
mengalami kesulitan belajar seperti tidak lancar dalam membaca dan seringkali salah
dalam menulis karena terdapat huruf yang kurang dalam penulisan.

“Yang saya tahu dia itu tidak bisa membaca, menulis dan akibatnya selalu tidak bisa
mengikuti pelajaran saya mbak bahkan nilai itu ada yang kosong.” (T6,I6,PW-17) Bu
Nanda sering membantu AR dalam belajar seperti : “ Saya hanya mencoba mengajarinya
membaca dan menulis sebisa saya mbak seperti kata-kata dalam Bahasa Inggris.”
(T6,I6,PW-21) c.7. Wawancara dengan Guru Agama Wawancara dengan guru Agama
Islam yaitu bapak Ekto Rendi Ono, S.Pd yang dilakukan melalui Telefon.

Peneliti tidak bisa bertemu dengan Guru Agama secara langsung namun hanya melalui
telefon karena guru sedang melakukan Work From Home (WFH). Wawancara dilakukan
pada hari Kamis tanggal 23 Juli 2020 pukul 10:00 WIB. Dari wawancara yang peneliti
lakukan dengan bapak Rendi selaku Guru Agama Islam dapat ditemukan beberapa
informasi diantaranya Bapak Rendi membenarkan jika didalam kelas terdapat dua anak
berkesulitan membaca.

Hal ini sesuai dengan pemaparan Bapak Rendi dalam wawancara: “AR kurang lancar
membaca, sering terbalik dan kurang ketika menulis huruf”. (T7,I7,PW-10) Pak Rendi
juga kadang membantu AR dalam belajar “Yang paling sering saya membantunya
mengerjakan tugas Mbak termasuk menulis ayat Al-Quran.” (T7,I7,PW-16) Pak Rendi
mengatakan tidak ada perlakuan khusus “ Kalau perlakuan khusus tidak ada mbak, saya
samakan dengan siswa lain mbak.”

(T7,I7,PW-20) Hasil Dokumentasi Dokumentasi yang di dapatkan ada di lampiran


halaman-75 Subjek kedua Subjek KK tinggal asrama pondok pesantren Miftahul Ulum
Menganti bersama dengan anak pesantren lainnya. KK tinggal dipesantren sejak
ditinggal oleh ayahnya meninggal tepatnya ketika KK memasuki kelas I SD. Alasan KK
ditaruh dipondok pesantren adalah ibunya bekerja di sebuah pabrik sehingga dirumah
KK tidak ada yang menjaga dan mengawasi.

Hasil Obsevasi Nama : KK (Inisial) Kelas : II (dua) Agama : Islam Jumlah saudara : 1
bersaudara (anak tunggal) Anak ke- : 1 Nama ayah : Almarhum Pekerjaan : - Nama ibu :
DS Pekerjaan : Karyawan Pabrik Berdasarkan hasil observasi pra peneliti yang dilakukan
peneliti melalui informasi dari wali kelas II serta kakak yang mengawasi dipondok KK
terhadap subjek ketika berada didalam kelas, diketahui bahwa berkesulitan membaca
sering terjadi dalam kegiatan belajar sehari-hari, seperti membaca masih terbata-bata,
serta ketika menulis kata atau kalimat sering kali huruf tidak lengkap. Dan KK masih
belum begitu hafal dengan huruf alfabet.

Peneliti juga melakukan observasi penelitian ketika subjek AR dengan mendatangi KK ke


rumahnya bersamaan dengan melakukan wawancara kepada KK, dan orangtua KK. Hasil
Wawancara Kegiatan wawancara pengambilan data penelitian ini dilakukan selama
empat hari pada bulan Juli dengan delapan informan. Waktu dan tanggal wawancara
pengambilan data tersebut berbeda-beda, berikut table pelaksanaan wawancara : Tabel
4.2 No.

_Nama _Tanggal Wawancara _Waktu _Keterangan _ _ _ _Juli _ _ _ _ _ _22 _23 _24 _25 _ _ _
_ _KK _ _ _ _ _09.30 WIB _Informan 1 _ _ _Muhamad Jazuli, S.Pd _ _ _ _ _08.30 WIB
_Informan 2 _ _ _Yulia Aini, S.Pd _ _ _ _ _09.00 WIB _Informan 3 _ _ _Nanda Yuli Hartati,
S.Pd _ _ _ _ _09:00 WIB _Informan 4 _ _ _Ekto Rendi Ono, S.Pd _ _ _ _ _10:00 WIB
_Informan 5 _ _ _WT _ _ _ _ _16:00 WIB _Informan 6 _ _Pelaksanaan Wawancara Hasil
wawancara yang dilakukan peneliti dari 6 (enam) informan yaitu subjek (KK), , kepala
sekolah, wali kelas. guru bahasa Inggris, dan guru agama, dan pengawas pondok adalah
sebagai berikut : c.1.

Wawancara dengan subjek Wawancara dengan subjek yaitu KK dilakukan di Mushola


Pondok Pesantren Miftahul Ulum Menganti Kabupaten Gresik. Wawancara dilakukan
pada hari sabtu tanggal 24 Juli 2020 pukul 09.30 WIB. Dari wawancara yang peneliti
lakukan dengan KK dapat ditemukan beberapa informasi diantaranya subjek KK
mengatakan bahwa kangen sekolah dan bermain bersama lagi dengan
teman-temannya.

Hal ini sesuai dengan pemaparan KK dalam wawancara: “ Iya, aku pengen sekolah
pengen belajar sama bermain sama temen-temen disekolah biar KK ada temannya.
Emang kapan sekolahnya masuk?.”(T1,I1,PW-10) Subjek KK mengaku jika dia belajar
kalau ada temennya yang belajar. Dia merasa tidak nyaman ketika belajar sendiri. Hal itu
dibuktikan dengan wawancara: “Ya aku belajar kalau ada temen e, kalau gak ada ya aku
kluar pondok main sama anak-anak kampong, kadang sama temen-temen yang ada
dipondok.”

(T1,I1,PW-14) Kebiasaan malas belajar dan tidak bisa membaca dikarenakan tidak
pernah ada yang menemani belajar, sesuai dengan paparan KK: “ Aku mau belajar mbak,
tapi harus ada temen e. kadang aku ditemeni sama diajari sama yang besar-besar tapi
banyak yang sibuk sekarang” (T1,I1,PW-16) KK hafal dengan huruf alfabet namun KK
masih bingung karena kadang terbalik ketika membaca huruf alfabet, sehingga ketika
membaca tidak bisa dan seringkali kurang ejaan ketika menulis kata atau kalimat.

Sesuai dengan paparan KK: “ Aku binggung mbak sama huruf A-Z, masih bingung
mangkanya kalau disuruh buguru membaca aku ngak mau, kalau nulis sering didikti
sama bu guru soalnya lama”. (T1,I1,PW-20) KK mengatakan bahwa bu guru sering
membantunya dikelas “ Iya buguru juga sering membantuku.” (T1,I1,PW-28) c.2.
Wawancara dengan Kepala Sekolah Wawancara dengan Kepala Sekolah yaitu bapak
Muhamad Jazuli, S.Pd yang dilakukan di dalam ruangan kepala sekolah SD Miftahul
Ulum Menganti di Dusun Tlogobedah Kecamatan menganti Kabupaten Gresik.

Peneliti bisa bertemu dengan kepala sekolah langsung namun dengan janji terlebih
dahulu dikarenakan semua guru sedang melakukan Work From Home (WFH).
Wawancara dilakukan pada hari rabu tanggal 22 Juli 2020 pukul 08:00 WIB. Dari
wawancara yang peneliti lakukan dengan bapak kepala sekolaj dapat ditemukan
beberapa informasi diantaranya terdapat dua anak berkesulitan membaca didalam kelas
II tersebut. Hal ini sesuai dengan pemaparan bapak kepala sekolah dalam wawancara:
“Iya mbak ada, ada dua peserta didik yang berkesulitan namanya AR dan KK.

Mereka duduk di bangku kelas dua”. (T4,I4,PW-05 ) Kepala sekolah juga mengatan
adanya pemberian perilaku khusus seperti : “ Disini sebelum jam pelajaran dimulai
anak-anak diajak ke masjid untuk mengaji mbak, lah untuk AR dan KK dan teman-teman
yang belum bisa membaca diajak ke salah satu ruangan kadang ruang guru untuk diajak
belajar membaca bahkan kadang saya sendiri yang mengajari membaca.”

(T4,I4,PW-09 ) Kepala sekolah kadang ikut terjun langsung dalam mengajari anak
tersebut, hal tersebut seperti hasil pemaparan wawancara : “ Tidak ada guru khusus
dalam mengajari membaca, hanya guru kelas saja yang setiap pagi membimbing.
Kadang saya sendiri yang ikut membimbing anak tersebut setiap pagi”. (T4,I4,PW-11 )
Pihak sekolah belum membuat ruangan khusus untuk digunakan sebagai ruangan
bimbingan membaca peserta didik, hal tersebut seperti hasil pemaparan wawancara : “
belum mbak, disini belum tersedia ruangan khusus untuk bimbingan belajar membaca,
jadi ketika bimbingan anak diajak ke kelas yang kosong atau jika saya sendiri yang
membimbing ya saya ajak anak tersebut kedalam ruangan saya”.

(T4,I4,PW-13 ) Kepala sekolah juga mengatakan tidak ada perlakuan khusus untuk anak
berkesulitan membaca. “ tidak mbak, disini kami tidak memberikan perlakuan khusus,
hanya saja saya meminta kepada guru kelas untuk lebih memperhatikan anak tersebut
dan dibantu ketika merasa kesulitan”. (T4,I4,PW- 17) c..3. Wawancara dengan wali kelas
Wawancara dengan wali kelas yaitu ibu Yulia Aini, S.Pd yang dilakukan di dalam ruangan
kelas sekolah SD Miftahul Ulum Menganti di Dusun Tlogobedah Kecamatan menganti
Kabupaten Gresik.

Peneliti bisa bertemu dengan ibu wali kelas langsung namun dengan janji terlebih
dahulu melali telefon dikarenakan semua guru sedang melakukan Work From Home
(WFH). Wawancara dilakukan pada hari kamis tanggal 23 Juli 2020 pukul 09:30 WIB. Dari
wawancara yang peneliti lakukan dengan ibu Yulia selaku wali kelas dapat ditemukan
beberapa informasi diantaranya terdapat ibu Yulia membenarkan jika didalam kelas
terdapat dua anak berkesulitan membaca.

Hal ini sesuai dengan pemaparan ibu Yulia dalam wawancara: “ iya mbak benar didalam
kelas terdapat dua anak yang belum lancar membaca.” (T5,I5,PW- 07) Ibu Yulia juga
menerima keberadaan peserta didik tersebut, seperti hasil wawancara berikut “Ya
menerima lah mbak, itu kan hak setiap orang untuk memperoleh pendidikan.”

(T5,I5,PW- 10) bu Yulia juga mengatakan ketika belajar didalam kelas bersikap enjoy dan
senang agar KK tidak merasa tertekan, hal ini sesuai dengan pemamparan ibu Yulia “ Ya,
saya akan membantu sebisa saya, berdasarkan pengalaman saya mengajar di sini, ya
dibuat enjoy dibuat senang aja supaya mereka juga tidak merasa tertekan didalam
kelas.” (T5,I5,PW-12) Ibu Yulia mengatakan kesulitan KK yaitu belum begitu menghafal
huruf alfabet sehingga hal tersebut menyebabkan berkesulitan membaca.

“Kalau KK itu sulit konsentrasi dan awal KK masuk itu hamper belum hafal sama sekali
mengenai alfabet. Mangkane sama dengan AR, KK sering kurang teliti dalam menulis
kata atau kalimat mesti ada satu atau dua huruf yang kurang.” . (T5,I5,PW-16 ) Ketika
kegiatan belajar berlangsung bu Yulia sering kali memberikan reward termasuk kepada
KK “ Ya, pernah mbak, biasanya saya berikan pujian seperti “ bagus nak, kamu pintar”
saat dia berhasil menjawab soal walaupun masih salah.” (T5,I5,PW- 20) c.4.

Wawancara dengan guru bahasa inggris Wawancara dengan guru Bahasa Inggris yaitu
ibu Nanda Yuli Hartati, S.Pd yang dilakukan melalui Telefon. Peneliti tidak bisa bertemu
dengan guru Bahasa Inggris secara langsung namun hanya melalui telefon karena guru
sedang melakukan Work From Home (WFH). Wawancara dilakukan pada hari Jumat
tanggal24 Juli 2020 pukul 09:00 WIB.

Dari wawancara yang peneliti lakukan dengan ibu Nanda selaku Bahasa Inggris dapat
ditemukan beberapa informasi diantaranya Ibu Nanda membenarkan jika didalam kelas
terdapat dua anak berkesulitan membaca. Hal ini sesuai dengan pemaparan ibu Nanda
dalam wawancara: “Saya jadi prihatin mbak, kok masih ada ya siswa seperti itu”.
(T6,I6,PW-07) Bu Nanda tidak berani menyarankan untuk mengikuti kegiatan bimbingan
belajar diluar kelas seperti yang di paparkan dalam wawancara berikut : “ Tidak pernah
mbk, karena saya merasa tidak ada hak untuk itu kan saya hanya guru bahasa inggris
bukan wali kelas”.

(T6,I6,PW-15) Ibu Nanda juga mengatakan jika AR memang mengalami kesulitan belajar
seperti tidak lancar dalam membaca dan seringkali salah dalam menulis karena terdapat
huruf yang kurang dalam penulisan. “Yang saya tahu dia itu tidak bisa membaca,
menulis dan akibatnya selalu tidak bisa mengikuti pelajaran saya mbak bahkan nilai itu
ada yang kosong.”

(T6,I6,PW-17) Bu Nanda sering membantu AR dalam belajar seperti : “ Saya hanya


mencoba mengajarinya membaca dan menulis sebisa saya mbak seperti kata-kata
dalam Bahasa Inggris.” (T6,I6,PW-21) c.5. Wawancara dengan guru agama Wawancara
dengan guru Agama Islam yaitu bapak Ekto Rendi Ono, S.Pd yang dilakukan melalui
Telefon. Peneliti tidak bisa bertemu dengan Guru Agama secara langsung namun hanya
melalui telefon karena guru sedang melakukan Work From Home (WFH).

Wawancara dilakukan pada hari Kamis tanggal 23 Juli 2020 pukul 10:00 WIB. Dari
wawancara yang peneliti lakukan dengan bapak Rendi selaku Guru Agama Islam dapat
ditemukan beberapa informasi diantaranya Bapak Rendi membenarkan jika didalam
kelas terdapat dua anak berkesulitan membaca.

Hal ini sesuai dengan pemaparan Bapak Rendi dalam wawancara: “AR kurang lancar
membaca, sering terbalik dan kurang ketika menulis huruf”. (T7,I7,PW-10) Pak Rendi
juga kadang membantu AR dalam belajar “Yang paling sering saya membantunya
mengerjakan tugas Mbak termasuk menulis ayat Al-Quran.” (T7,I7,PW-16) Pak Rendi
mengatakan tidak ada perlakuan khusus “ Kalau perlakuan khusus tidak ada mbak, saya
samakan dengan siswa lain mbak.” (T,I7,PW-20) c.6.

Wawancara dengan pengawas pondok Wawancara dengan pengawas pondok


pesantren yaitu WT, penelitian dilakukan diruang tamu pondok pada hari kamis, 23 juli
2020. Dari hasil wawancara dengan pengawas pondok peneliti menemukan hasil
wawancara seperti: Pengawas pondok tidak mengetahui betul tentang KK mengingat
jumlah santri dipondok tidak sedikit, seperti yang dikatakan yaitu: “ Ya gimana ya mbak,
saya tidak begitu hafal dengan benar masing-masing santri disini karna tidak hanya KK
saja yang harus saya awasi dari dia bangun sampai tidur, namun setau saya KK sama
seperti teman-teman yang lain, ketika waktunya main ya main, ngaji ya ngaji sekolah ya
sekolah, namun KK anaknya lebih pendiam ketimbang teman-teman yang lain” (
T9,I9,PW-8) Pengawas juga mengatakan bahwa ia jarang melihat KK ikut belajar
bersama dengan teman-temannya “ Saya jarang melihat KK belajar, karna KK jika main
dia kadang lupa dengan waktu” ( T9,I9,PW-12) Pengawas juga mengatakan ada teguran
untuk KK jika KK melakukan kesalahan “Jelas ada mbak, namun itu tidak bisa saya kasih
tau tegurannya seperti apa” ( T9,I9,PW-14) Hasil Dokumentasi Dokumentasi yang di
dapatkan ada di lampiran halaman-75 Temuan Hasil Penelitian Berdasarkan hasil
wawancara yang telah dilakukan kepada beberapa informan, dapat disimpulkan bahwa :
Kesulitan Yang Dialami AR Tidak bisa membaca Belum terlalu hafal dengan huruf alfabet
Sering salah dalam menulis KK Kurang lancar membaca Belum hafal dengan huruf
alfabet Kurang teliti dalam menulis sehingga sering salah dalam penulisan kata atau
kalimat Penyebab Yang Mempengaruhi AR Lingkungan Kesibukan orang tua Tidak ada
yang mengawasi dan menemani belajar KK Tidak ada yang menemani belajar
Lingkungan Akibat yang Terjadi AR Tidak ada yang menemani sehingga timbul rasa
malas belajar Orang tua yang terlalu sibuk bekerja membuat AR tidak pernah belajar
dirumh Tidak bisa menerima materi yang diberikan disekolah dengan maksimal Nilai
sering kurang bahkan kosong KK Tidak ada yang menemani sehingga timbul rasa malas
belajar Pengawas pondok pesantren seringkali kurang teliti melihat adik-adik didiknya
Tidak bisa menerima materi yang diberikan disekolah dengan maksimal Nilai sering
kurang bahkan kosong Pembahasan Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang
telah peneliti lakukan di SD Miftahul Ulum Menganti Kabupaten Menganti mengenai
peserta didik yang kesulitan dalam belajar membaca di sekolah menunjukkan bahwa di
sekolah tersebut terdapat siswa yang mengalami kesulitan belajar membaca. Siswa
tersebut adalah AR dan KK (bukan nama sebenarnya) yang duduk di kelas dua.

Guru yang mengajar di kelas dua berpendapat bahwa AR dan KK memang memerlukan
layanan bimbingan agar dapat mengatasi kesulitan yang dialaminya. Peserta didik yang
berkesulitan belajar membaca seperti berawal dari tidak hafal huruf alfabet sehingga
berakibat kurang lancar dalam membaca sehingga AR dan KK memerlukan bimbingan
agar dapat mengatasi permasalahannya tersebut.

Identifikasi kasus yang telah dilakukan oleh para guru dan kepala sekolah merupakan
langkah penting dalam proses bimbingan. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Abin
Syamsuddin (2012: 284) bahwa tahapan identifikasi kasus ditujukan untuk mengetahui
siapa siswa (individu atau sejumlah individu) yang dapat dianggap atau diduga
memerlukan layanan bimbingan.
Martini Jamaris (2013: 140) dan Meita Shanty (2012: 18-20) yang menyatakan bahwa
ciri-ciri siswa yang mengalami kesulitan belajar membaca antara lain; (1) membaca
secara terbalik tulisan yang dibaca seperti d dibaca b atau p dibaca q, (2) menulis huruf
secara terbalik, (3) sulit dalam mengikuti perintah yang diberikan secara lisan, (4)
mengalami kesulitan dalam mengenal bentuk huruf dan mengucapkan bunyi huruf, (5)
kesulitan mempelajari susunan alfabet, (6) tidak mampu membaca, dan(7) sulit mengeja
Identifikasi kasus yang telah dilakukan juga ditindak lanjuti guru dengan
mengidentifikasi masalah yang dialami oleh AR dan KK.

Berdasarkan temuan dari peneliti, guru kelas dua dan mata pelajaran sudah dapat
mengidentifikasi kesulitan yang dialami siswa tersebut yaitu: Kesulitan itu berupa:
kesulitan menulis huruf kurang lancar membaca tidak teliti dalam menulis tidak hafal
alfabet. Penyebab yang mempengaruhi AR Orangtua yang hampir tidak setiap hari
bertemu dengan anak tersebut membuat AR menjadi sulit belajar, karena AR tidak mau
belajar jika tidak ada yang menemani. Serta tidak adanya pengawasan atau batasan
waktu bermain sehinggal AR terlalu asik bermain dilingkungan rumah sampai lupa
waktunya belajar.

KK Tidak adanya jam malam serta tempat khusus untuk belajar, dam tidak ada yang
menemani belajar membuat KK menjadi malas. Hal ini dikarenakan pengawas pondok
seringkali kurang teliti melihat adik didiknya. Identifikasi kasus dan masalah yang sudah
dilakukan oleh para guru tidak ditindak lanjuti dengan diagnosis atau analisis masalah.

Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah,wali kelas serta guru yang
mengajar dikelas menujukkan meraka semua mengetahui penyebab kesulitan belajar
yang dialami oleh AR dan KK. Perbedaan dan masalah yang dialami oleh anak. Tahapan
selanjutnya yaitu pelaksanaan bimbingan, pada tahap ini guru kelas sudah memberikan
bimbingan belajar kepada AR dan KK selama proses pembelajaran walaupun belum
terencana secara sistematis.

AR dan KK sering dibimbing membaca oleh wali kelas secara maksimal, Tidak jauh
berbeda dengan guru kelas, para guru mata pelajaran juga memberikan bimbingan
kepada AR dan KK dalam pembelajaran. Temuan tersebut mendukung pendapat Deded
Koswara (2013:2), bahwa anak berkesulitan belajar dengan segala kelebihan dan
keterbatasan yang mereka miliki, memerlukan bimbingan khusus yang yang berbeda
dengan anak-anak pada umumnya sehingga masalah yang dihadapi anak dapat
diminimalisasi.Temuan dari peneliti di atas tidak sependapat dengan Martini Jamaris
(2013: 145), bahwa strategi peningkatan pengenalan kata dan mambaca lancar bagi
siswa berkesulitan belajar membaca dapat dilakukan dengan phonic method, metode
fernald techniqe dan multisensory.

Bimbingan yang sudah diberikan guru kepada siswa berkesulitan belajar membaca juga
didukung oleh pemberian reward. Reward yang diberikan umumnya berupa bentuk
verbal, pemberian reward dapat memotivasi siswa agar lebih bersemangat dan giat
dalam belajar yang tentunya bisa membantu peserta didik dalam menangani
kesulitannya.

Hal ini sependapat dengan Meita Shanty (2012: 48) menyatakan bahwa untuk peserta
didik yang berkesulitan belajar, reward system sangat bermanfaat untuk membangun
motivasi mereka. Tahapan terakhir dalam proses bimbingan adalah evaluasi, guru sudah
memberikan evaluasi kepada AR dan KK dalam pembelajaran sehari-hari namun disini
para guru belum melakukan evaluasi dalam memberikan bimbingan kepada AR dan KK.

Guru beranggapan bahwa mereka sudah memberikan bimbingan kepada AR dan KK


secara maksimal semampu mereka. Semua usaha yang dilakukan oleh guru dalam
pemberian bimbingan bagi peserta didik berkesulitan belajar membaca, didukung oleh
peran sekolah dalam dalam pemberian bimbingan untuk peserta didik yang mengalami
kesulitan belajar membaca secara maksimal.

Keterbatasan Penelitian Dalam pelaksaan penelitian ini, peneliti menyadari bahwa masih
terdapat banyak kekurangan walaupun penulis telah berupaya semaksimal mungkin
untuk menghasilkan penelitian yang mendekati sempurna.Dalam penelitian ini, peneliti
menghadapi keterbatasan yang dapat mempengaruhi kondisi dari penelitian yang
dilakukan.

Adapun keterbatasan tersebut diantaranya : Peneliti hanya membahas secara mendalam


penyebab anak tersebut mengalami permasalahan dalam belajar. Waktu observasi yang
singkat pada saat melakukan penelitian dikarenakan kondisi alam yang sedang tidak
kondusif akibat adanya pandemi Covid-19 (Corona Virus Disease 2019).

Meskipun sebelumnya peneliti telah melakukan observasi pra-penelitian BAB V


PENUTUP KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian studi kasus yang telah dilakukan
peneliti dapat disimpulkan sebagai berikut : Berdasarkan observasi dan wawancara dari
beberapa informan, kesulitan belajar yang di alami oleh AR adalah tidak bisa membaca,
belum terlalu hafal dengan huruf alfabeth, sehingga hal ini menyebabkan AR seringkali
salah dalam menulis kata atau kalimat.

Berdasarkan observasi dan wawancara kesulitan belajar yang dialami KK adalah kurang
lancar membaca, KK juga belum terlalu hafal dengan alfabeth, serta kurang teliti dalam
menulis sehingga hal ini juga dapat menyebabkan KK seringkali salah dalam penulisan
kata atau kalimat. Penyebab yang mempengaruhi AR adalah orangtua yang terlalu sibuk
bekerja sehingga tidak pernah bisa menemani AR belajar, kurangnya pengawasan
sehingga ketika AR bermain seringkali lupa waktunya belajar.

Penyebab yang mempengaruhi KK adalah kurangnya tempat dan jam malam untuk
belajar, tidak adanya pembimbing atau pengawas pondok yang menemani KK dalam
belajar hal ini menyebabkan KK malas belajar Pihak sekolah sudah memberikan
bimbingan membaca untuk KK dan AR setiap pagi sebelum jam belajar dimulai. Bapak
dan ibu guru yang mengajar dikelas juga sudah membeikan reward kepada KK dan AR
agar mereka menjadi lebih semangat lagi dalam belajar.

SARAN Berdasarkan hasil kesimpulan diatas, maka saran yang dapat diberikan adalah
sebagai berikut : Kepada Subjek AR dan KK Sebaiknya AR dan KK tetap rajin belajar
meskipun tidak ada orangtua yang menemani, AR dan KK bisa meminta bantuan kepada
siapa saja orang yang lebih tua atau bisa, agar AR dan KK tidak tertinggal dengan teman
lainnya. Kepada Orang tua Sebaiknya orangtua meluangkan waktunya untuk anak,
karena bimbingan orangtua sangat bermanfaat.

Peran orangtua memberikan motivasi dan perhatian kepada anak juga sangat di
perlukan serta orangtua diharapkan dapat mendampingi dan membimbing anak dalam
belajar Kepada Pondok Pesantren Diharapkan pihak pondok pesantren menyediakan
tempat khusus untuk belajar serta diharapkan pengawas atau senior dipondok dapat
mendampingi dan mengajari adik didiknya dalam belajar.

Pihak Sekolah Terdapat satu tahapan bimbingan yang masih belum telaksana, yaitu
evaluasi bimbingan, guru hendaknya berusaha untuk menerapkan satu tahapan yang
belum terlaksana agar mengetahui kemajuan atau kemampuan peserta didik setelah
diadakan bimbingan tersebut.

INTERNET SOURCES:
-------------------------------------------------------------------------------------------
<1% -
http://siat.ung.ac.id/files/wisuda/2012-2-86201-111409108-bab1-05022013072402.pdf
<1% -
https://radarkudus.jawapos.com/pendidikan/27/02/2022/pentingnya-pendidikan-dasar-
untuk-anak-usia-sd/
<1% -
https://www.researchgate.net/publication/334674451_Tampilan_Perilaku_Anti_Sosial_Pa
da_Siswa_Sekolah_Dasar
<1% -
https://www.idntimes.com/life/inspiration/aprilia-nurul-aini-1/penting-dipahami-sedini-
mungkin-c1c2
<1% - https://edumasterprivat.com/contoh-kegiatan-kognitif-anak-perkembangannya/
<1% - https://www.academia.edu/27453279/GURU_SEBAGAI_PEMBIMBING
<1% -
https://roboguru.ruangguru.com/forum/berdasarkan-hasil-observasi-yang-dilakukan-ter
hadap-siswa-kelas-xi-ips-2-sma_FRM-8W3VY1WB
<1% -
https://www.coursehero.com/file/p7008r13/Dari-hasil-observasi-yang-peneliti-lakukan-
di-TK-LKIA-II-Pontianak-Selatan-bahwa/
<1% -
https://indonesia-sunda.terjemahansunda.com/terjemahan7/1567930-namun-seiring-be
rjalannya-waktu-aku-sudah-semakin-tumbuh-menjadi-seorang-remaja-dimana-rasa-ing
in-ta
<1% -
https://www.coursehero.com/file/p40u4ec9/METODE-PENELITIAN-Berdasarkan-uraian-l
atar-belakang-dan-rumusan-masalah-diatas/
<1% -
http://www.antotunggal.com/2022/01/kesulitan-belajar-siswa-faktor-dan-cara.html
<1% - https://www.academia.edu/30844060/Anak_dengan_Berkesulitan_Belajar
<1% - https://files1.simpkb.id/guruberbagi/rpp/238978-1607858082.pdf
<1% -
https://www.blogpendidikan.net/2021/06/apa-saja-yang-menyebabkan-siswa.html
<1% -
https://123dok.com/article/manfaat-penelitian-tujuan-dan-manfaat-penelitian.q2n1ovv2
<1% - http://repo.uinsatu.ac.id/20627/8/BAB%20V.pdf
<1% -
https://www.kompasiana.com/fanishoffa12/61928769c26b7763f5323d62/bimbingan-bel
ajar-untuk-mengatasi-peserta-didik-kesulitan-membaca-dyslexia
<1% -
https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/14190/31/BAB%20I%2C%20IV%2C%20DAFTAR%2
0PUSTAKA.pdf
<1% - http://digilib.uinsby.ac.id/355/5/Bab%203.pdf
<1% - https://idr.uin-antasari.ac.id/17369/6/6.%20bab%20III.pdf
<1% - http://eprints.ums.ac.id/63834/4/BAB%20II..pdf
<1% -
https://www.academia.edu/81071162/Pengaruh_Gaya_Belajar_Dan_Kecerdasan_Emosion
al_Terhadap_Minat_Belajar_Peserta_Didik_Kelas_X_Dan_X1_SMK_Bina_Utama_Depok
<1% -
https://guru.smkn1pacitan.sch.id/dickyfauzi/2016/10/13/kesulitan-belajar-peserta-didik/
1% - http://eprints.ums.ac.id/64663/4/BAB%20II.pdf
<1% - https://azmi648.blogspot.com/2016/02/keterampilan-membaca.html
<1% -
https://www.academia.edu/32294606/MEMAHAMI_HAKIKAT_DAN_ASPEK_ASPEK_DALA
M_READING_MEMBACA
<1% - https://eprints.umm.ac.id/35579/3/jiptummpp-gdl-ulfipebrir-47443-3-babii.pdf
<1% - http://repo.uinsatu.ac.id/17584/7/BAB%20IV.pdf
<1% -
https://tr-ex.me/terjemahan/bahasa+indonesia-bahasa+inggris/terlalu+dekat+dengan+
mata
<1% - https://core.ac.uk/download/pdf/33511853.pdf
<1% -
https://www.academia.edu/11662481/BIMBINGAN_UNTUK_TUNA_NETRA_umi_rini
<1% - http://repositori.uin-alauddin.ac.id/7459/1/A%20R%20F%20I%20N%20I_opt.pdf
<1% - http://repo.uinsatu.ac.id/285/3/BAB%20II%20Kajian%20Pustaka.docx
<1% -
https://goresanviolet.blogspot.com/2016/04/perencanaan-pelaksanaan-bimbingan-karir
.html
<1% - http://repo.uinsatu.ac.id/20056/8/BAB%20V.pdf
<1% - https://eprints.umm.ac.id/61634/3/BAB%20II.pdf
<1% -
https://www.academia.edu/41210869/LATIHAN_DIAGNOSIS_DAN_SOLUSI_MASALAH_PE
RKEMBANGAN_PESERTA_DIDIK
<1% -
https://snhrp.unipasby.ac.id/prosiding/index.php/snhrp/article/download/208/173/569
<1% -
https://www.academia.edu/30654240/BIMBINGAN_BELAJAR_AKADEMIK_DALAM_MEMB
ANTU_KESULITAN_BELAJAR_PESERTA_DIDIK
<1% - https://penerbitbukudeepublish.com/teknik-pengumpulan-data/
<1% -
https://www.juragandesa.net/2019/10/aspek-aspek-pendidikan-yang-menjadi.html
<1% - https://www.academia.edu/38324397/STUDI_KASUS
<1% - https://www.duniadosen.com/penelitian-studi-kasus/
<1% - https://pelajar.net/penelitian-kualitatif/
<1% - http://repository.uinbanten.ac.id/8521/5/BAB%20III.pdf
<1% - https://kc.umn.ac.id/18044/10/BAB_III.pdf
<1% - https://eprints.umm.ac.id/73257/45/BAB%20II.pdf
<1% - https://onesearch.id/Record/IOS2728.46664/TOC
<1% -
https://fatkhan.web.id/upaya-guru-dalam-mengatasi-penghambat-motivasi-belajar-sisw
a/
<1% -
https://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4902/4/T2_162007071_BAB%20III.pdf
<1% - https://eprints.umk.ac.id/1901/3/BAB_III.pdf
<1% - https://desahulaan.gresikkab.go.id/
<1% - http://digilib.iainkendari.ac.id/119/4/BAB%20III.pdf
<1% - https://eprints.umm.ac.id/56955/4/BAB%20III.pdf
<1% -
https://text-id.123dok.com/document/myjdop3py-sumber-data-pengertian-sumber-dat
a-menurut-suharsimi-arikunto-2010-172.html
<1% - http://digilib.uinsby.ac.id/11284/8/bab%203.pdf
<1% -
http://repositori.uin-alauddin.ac.id/11714/1/Analisis%20Kesulitan%20Belajar%20Peserta
%20Didik%20dalam%20Mata%20Pelajaran%20Pendidikan%20Agama%20Islam%20di%2
0SMP%20Negeri%20Sinjai.pdf
<1% -
https://akademik.unand.ac.id/images/PERATURAN/Prosedur%20Penelitian%20Bagi%20P
eneliti%20Asing.pdf
<1% -
https://roboguru.ruangguru.com/forum/amin-dipilih-sebagai-informan-penelitian-karen
a-ia-adalah-satu-satunya-orang-yang_FRM-OZXPZ8JM
<1% -
http://repo.mahadewa.ac.id/id/eprint/1742/1/1.%20Buku%20Instrumen%20Penelitian.p
df
<1% - http://digilib.uinsby.ac.id/12872/53/Bab%203.pdf
<1% -
http://repository.stiedewantara.ac.id/1994/5/BAB%20III%20METODE%20PENELITIAN.pdf
<1% - https://eprints.umm.ac.id/42483/4/BAB%20III.pdf
<1% -
https://123dok.com/article/alat-bantu-pengumpulan-data-metode-pengambilan-data.y
4w6r08r
<1% - https://pintek.id/blog/teknik-pengumpulan-data/
<1% - https://educhannel.id/blog/artikel/kesulitan-belajar.html
<1% - https://www.ketelair.com/2020/12/metode-observasi.html
<1% -
https://tudepoin.com/observasi-pengertian-menurut-para-ahli-dan-perbedaan-observa
si-terstruktur-dan-tidak-terstruktur/
<1% - http://repo.uinsatu.ac.id/13255/6/BAB%20III%20.pdf
<1% -
https://www.konsistensi.com/2013/04/wawancara-sebagai-metode-pengumpulan.html
<1% - https://eprints.walisongo.ac.id/6611/4/BAB%20III.pdf
<1% - http://repo.uinsatu.ac.id/21512/6/BAB%20III.pdf
<1% - https://eprints.umm.ac.id/38521/4/BAB%20III.pdf
<1% - https://eprints.umm.ac.id/35375/4/jiptummpp-gdl-dendrikart-48627-4-bab3.pdf
<1% - https://dqlab.id/teknik-analisis-data-tujuan-cara-dan-prosedur-analisis
<1% -
https://123dok.com/article/teknik-pengolahan-analisis-data-reduksi-data-data-reductio
n.ynpw2rlz
<1% -
https://caridokumen.com/download/analisis-data-penelitian-kualitatif-model-miles-dan
-huberman-_5a460526b7d7bc7b7ae8309b_pdf
<1% - http://repository.stiedewantara.ac.id/1782/5/12.%20BAB_3.pdf
<1% - http://repo.uinsatu.ac.id/10456/6/BAB%20III%20.pdf
<1% - http://repository.radenintan.ac.id/1799/6/Bab_III.pdf
<1% -
https://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14161/4/T1_162013021_BAB%20III.pd
f
<1% -
https://123dok.com/article/pedoman-penerapan-smk-penerapan-sistem-kesehatan-kes
elamatan-kerja.qo5xv1ek
<1% -
https://123dok.com/article/pengecekan-keabsahan-data-metode-penelitian.zwrdo6gy
<1% -
https://www.slideshare.net/MuhammadAlfiansyah1/kriteria-dan-teknik-pemeriksaan-kea
bsahan-data-68081251
<1% - http://etheses.iainkediri.ac.id/4683/4/931302515_Bab_III%5B1%5D.pdf
<1% - http://repository.untag-sby.ac.id/1962/3/BAB%20III.pdf
<1% - https://www.academia.edu/37611743/BAB_II_Triangulasi
<1% - http://repository.unpas.ac.id/33070/5/10_BAB%20III.pdf
<1% -
https://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/20317/3/T1_362014047_BAB%20III.pd
f
<1% -
https://www.academia.edu/5847561/PENGUJIAN_KEABSAHAN_DATA_PENELITIAN_KUAL
ITATIF
<1% - https://greatdayhr.com/id-id/blog/surat-perjanjian-kerja/
<1% - http://repository.unpas.ac.id/27115/8/BAB%20IV.pdf
<1% -
https://gresikkab.go.id/documents/1618887232-BOSDA%20TW%202%20TAHUN%2020
18.pdf
<1% -
https://pendidikanislamgo.blogspot.com/2016/06/miftahul-ulum-lirap-pesantren-nahw
u.html
<1% -
https://www.mistar.id/edukasi/efek-psikologi-dan-perilaku-anak-dari-kedua-orangtua-y
ang-bekerja/
<1% - https://idr.uin-antasari.ac.id/17662/6/BAB%20III.pdf
<1% -
https://hai.kemenkeu.go.id/news/posts/info-update-sakti-per-sabtu-tanggal-25-juli-202
0
<1% - https://www.memberiartikel.my.id/contoh-wawancara-dengan-orang-tua/
<1% -
http://makassar.karantina.pertanian.go.id/detailpost/tanggal-03-agustus-2020-rapat-dar
ing-operasional-perkarantinaan
<1% - https://kucing.web.id/gimana-caranya-biar-peliharaan-suka-main-diluar-rumah/
<1% -
https://langit7.id/read/6601/1/benarkah-nabi-muhammad-saw-sama-sekali-tidak-bisa-
membaca-dan-menulis-1636009914
<1% -
https://www.genpi.co/tanya-ahli/157756/saya-masih-bingung-soal-kripto-bagaimana-ti
psnya
<1% -
https://www.postinganbaik.my.id/contoh-pertanyaan-wawancara-dengan-kepala-sekola
h-sd/
<1% -
https://hai.kemenkeu.go.id/news/posts/info-update-sakti-per-rabu-tanggal-22-juli-2020
<1% -
https://adoc.pub/lampiran-1-pedoman-wawancara-pertanyaan-untuk-kepala-sekolah.ht
ml
<1% -
https://deddy-d3y.blogspot.com/2012/03/standarisasi-ruang-bimbingan-dan.html
<1% - http://eprints.ums.ac.id/28712/12/NASKAH_PUBLIKASI.pdf
<1% -
https://www.solopos.com/ruang-kelas-rusak-siswa-sdn-2-penawangan-ujian-di-teras-se
kolah-1334938
<1% -
https://www.coursehero.com/file/p16cbt8/menggunakan-air-PDAM-di-Kota-Malang-W
awancara-dilakukan-pada-hari-Kamis-tanggal/
<1% -
https://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2977/8/T2_942010006_Lampiran.pdf
<1% - https://basasunda.com/laporan-wawancara-bahasa-sunda-dengan-guru-kelas-9/
<1% -
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/07/31/06522341/idul-adha-transjakarta-be
roperasi-mulai-pukul-0900-wib
<1% -
https://www.coursehero.com/file/p621db1c/71-Dalam-wawancara-yang-peneliti-lakuka
n-Ibu-Radna-Wati-S-Pd-selaku-guru-Agama/
<1% - https://nusacaraka.com/2019/02/02/tkegiatan-bimbingan-belajar/
<1% -
https://id.quora.com/Apa-yang-harus-saya-lakukan-pada-diri-saya-sendiri-karena-saya-
merasa-jelek-dibandingkan-teman-teman-saya-yang-lain-Saya-merasa-tidak-ada-pria-y
ang-suka-saya-karena-saya-jelek
<1% -
https://rumaysho.com/10947-benarkah-nabi-muhammad-tidak-bisa-membaca-dan-me
nulis.html
<1% -
https://sosek.ub.ac.id/2022/06/22/seminar-hasil-mahasiswa-pada-hari-kamis-tanggal-2
3-juni-2022-pukul-10-00-wib/
<1% -
https://123dok.com/article/faktor-faktor-yang-menyebabkan-remaja-kurang-mampu-m
embaca.y87o584z
<1% - http://www.ditjenpas.go.id/tak-ada-perlakuan-khusus-kepada-djoni-rosadi/
<1% - https://saintif.com/contoh-proposal-penelitian/
<1% - https://eprints.umm.ac.id/58621/4/BAB_III%5B1%5D.pdf
<1% - https://www.pakbob.id/2021/08/takut-sama-yang-besar-besar/
<1% -
https://adoc.pub/bab-4-hasil-penelitian-pengumpulan-data-dari-kegiatan-wawanc.html
<1% - http://digilib.uinsby.ac.id/16385/5/Bab%204.pdf
<1% -
https://www.popbela.com/career/working-life/nurul-ayu-utami/30-kata-dalam-bahasa-i
ndonesia-yang-sering-salah-penulisan
<1% - https://www.halopsikolog.com/siswa-dengan-kesulitan-belajar/
1% - http://semnas.tsb.ac.id/index.php/semnastsb2019/article/download/136/90/
<1% -
https://suryah90105.blogspot.com/2008/08/prosedur-umum-layanan-bimbingan-dan.ht
ml
<1% - https://www.beinyu.com/contoh-hasil-evaluasi-diri-dalam-rangka/
<1% - https://www.academia.edu/24012843/Hasil_Wawancara_dengan_kepala_sekolah
<1% -
https://text-id.123dok.com/document/wq23wokrz-cara-mengatasi-hambatan-atau-mas
alah-yang-dialami-oleh-orang.html
<1% -
https://www.slideshare.net/IndahLestari28/peran-guru-dan-wali-kelas-dalam-bimbingan
-konseling
<1% -
https://www.kompasiana.com/christinnatalia1224/6075440dd541df121f7617a2/pembina
an-karakteristik-dan-kebutuhan-anak-berkebutuhan-khusus-abk
<1% -
https://www.academia.edu/39037563/Prosedur_Penyusunan_Tes_Hasil_belajar_Prosedur
e_and_Contruct_Test_
<1% -
https://123dok.com/article/keterbatasan-penelitian-deskripsi-dan-analisis-data.yd748pl
g
<1% - http://repository.wima.ac.id/id/eprint/19429/7/BAB%205.pdf
<1% - http://repository.uinbanten.ac.id/1492/4/BAB%20III%20skripsi%20afifah.pdf
<1% - https://bp-guide.id/AXwEYzQ0
<1% - http://scholar.unand.ac.id/36586/5/Kesimpulan%20dan%20Saran.pdf

Anda mungkin juga menyukai