Anda di halaman 1dari 1

yang berpangkal pada sesuatu yang pasti, faktual, nyata, dari apa yang diketahui Teorisasi Pendekatan induktif

dan berdasarkan data empiris.


Metodologi Penelitian Dasar  Aliran ini menolak sesuatu seperti metafisik dan ilmu gaib dan tidak mengenal
adanya spekulasi. Aliran ini berpandangan bahwa manusia tidak pernah
Filosofi terbentuknya metode penelitian : mengetahui lebih dari fakta-fakta, atau apa yang nampak, manusia tidak pernah
a. Filosofi metode kuantitatif dan kualitatif mengetahui sesuatu dibalik fakta-fakta.
b. Teorisasi Pendekatan induktif dan deduktif  Ajaran positivisme muncul pada abad 19 dan termasuk jenis filsafat abad modern.
Perbandingan penelitian kuantitatif dan kualitatif Kelahirannya hampir bersamaan dengan empirisme. Kesamaan diantara keduanya
antara lain bahwa keduanya mengutamakan pengalaman. Perbedaannya,
positivisme hanya membatasi diri pada pengalaman-pengalaman yang objektif,
Asumsi sedangkan empirisme menerima juga pengalaman-pengalaman batiniah atau
pengalaman yang subjektif.
 Tokoh terpenting dari aliran positivisme adalah August Comte (17981857), John
Stuart Mill (1806-1873), dan Herbert Spencer (1820-1903). Dalam
perkembangannya aliran ini diletakkan dalam hubungan statika dan dinamika,
dimana statika yang dimaksud adalah kaitan Teorisasi Pendekatan deduktif
 Metode positif ini mempunyai 4 ciri, yaitu:
1. Metode ini diarahkan pada fakta-fakta
2. Metode ini diarahkan pada perbaikan terus meneurs dari syarat-syarat hidup.
3. Metode ini berusaha ke arah kepastian.
4. Metode ini berusaha ke arah kecermatan.

Filosofi metode kualitatif


 Post positivisme merupakan sebuah aliran yang datang setelah positivisme dan
Filosofi metode kuantitatif memang amat dekat dengan paradigma positivisme. Salah satu indikator yang
membedakan antara keduanya bahwa post positivisme lebih mempercayai proses Proses Teorisasi dan Penelitian Kualitatif di bidang BK
verifikasi terhadap suatu temuan hasil observasi melalui berbagai macam metode.
 Post positivisme merupakan aliran yang ingin memperbaiki kelemahankelemahan
positivisme yang hanya mengandalkan kemampuan pengamatan langsung
terhadap objek yang diteliti
 Di mulai tahun 1970-1980an. Pemikirannya dinamai “postpositivisme”.
Tokohnya; Karl R. Popper, Thomas Kuhn, para filsuf mazhab Frankfurt
(Feyerabend, Richard Rotry).
 Paham ini menentang positivisme, alasannya tidak mungkin menyamaratakan
ilmu-ilmu tentang manusia dengan ilmu alam, karena tindakan manusia tidak
bisa di prediksi dengan satu penjelasan yang mutlak pasti, sebab manusia selalu
berubah.

Filsafat Positivisme :
 Kata Positivisme merupakan turunan dari kata positive. John M. Echols
https://media.neliti.com/media/publications/177169-ID-seni-memehami-penelitian-
mengartikan positive dengan beberapa kata yaitu positif (lawan dari negatif),
kuliatatif-dala.pdf
tegas, pasti, meyankinkan. Dalam filsafat, positivisme berarti suatu aliran filsafat

Perbandingan penelitian kuantitatif dan kualitatif 7. Implikasi Hasil Riset


Dapat dilihat dari 9 perbedaan berikut : Kualitatif: Hasil penelitan kualitatif memiliki implikasi yang terbatas pada
1. Desain Penelitian situasi-situasi tertentu. Sehingga, hasil penelitian kualitatif tidak bisa
Kualitatif bersifat umum, fleksibel, dan dinamis. Penelitian kualitatif sendiri digeneralisasi dalam setting berbeda.
dapat berkembang selama proses penelitian berlangsung Kuantitatif: Hasil penelitian kuantitatif berupa fakta/teori yang berlaku secara
Kuantitatif memiliki sifat yang khusus, terperinci, dan statis. Alur dari penelitian umum (generalized). Kapanpun dan di manapun, fakta itu berlaku.
kuantatif sendiri sudah direncanakan sejak awal dan tidak dapat diubah lagi. 8. Macam Metode
2. Analisis Data Kualitatif: Fenomenologi, etnografi, studi kasus, historis, grounded theory.
Kualitatif dapat dianalisis selama proses penelitian berlangsung. Kuantitatif: Eksperimen, survey, korelasi, regresi, analisis jalur, expost facto.
Kuantitatif dapat dianalisis pada tahap akhir sebelum laporan. 9. Tujuan Penelitian
3. Istilah Subjek Penelitian Kualitatif: Memperoleh pemahaman mendalam, mengembangkan teori,
Kualitatif memiliki subjek penelitian yang biasa disebut dengan narasumber. mendeskripikan realitas dan kompleksitas sosial.
Kuantitatif memiliki subjek penelitian yang biasa disebut dengan responden. Kuantitatif: Menjelaskan hubungan antar variabel, menguji teori, melakukan
4. Cara Memandang Fakta generalisasi fenomena sosial yang diteliti
Kualitatif: Penelitian kualitatif memandang "Fakta/Kebenaran" tergantung pada
cara peneliti menginterpretasikan data. Hal ini dikarenakan ada hal-hal kompleks
yang tidak bisa sekedar dijelaskan oleh angka, seperti perasaan manusia.
Penelitian kuantitatif berangkat dari data yang kemudian dijelaskan oleh teori-
teori yang dianggap relevan, untuk menghasilkan suatu teori yang menguatkan
teori yang sudah ada.
Dapat dibaca sumber berikut :
Kuantitatif: Penelitian kuantitatif memandang "Fakta/Kebenaran" berada pada
objek penelitian di luar sana. Peneliti harus netral dan tidak memihak. Apapun
https://www.researchgate.net/publication/279645679_Landasan_Filsafat_Dan_Metode_P
yang ditemukan di lapangan, itulah fakta. Penelitian kuantitatif berangkat dari
enelitian_Kualitatif
teori menuju data.
5. Pengumpulan Data
Kualitatif: Penelitian kualitatif lebih berfokus pada sesuatu yang tidak bisa diukur
oleh hitam putih kebenaran, sehingga pada penelitian kualitatif peneliti mengorek
data sedalam-dalamnya atas hal-hal tertentu, sehingga kualitas penelitian
kualitatif tidak terlalu ditentukan oleh banyaknya narasumber yang terlibat, tetapi
seberapa dalam peneliti menggali informasi spesifik dari narasumber yang
dipilih.
Kuantitatif: Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan serangkaian
instrumen penelitian berupa tes/kuesioner. Data yang terkumpul kemudian
dikonversikan menggunakan kategori/kriteria yang sudah ditetapkan sebelumnya.
Kualitas penelitian kuantitatif ditentukan oleh banyaknya responden penelitian
yang terlibat.
6. Representasi Data
Kualitatif: Hasil penelitian kualitatif berupa interpretasi peneliti akan sebuah
fenomena, sehingga laporan penelitian akan lebih banyak mengandung deskripsi.
Kuantitatif: Hasil penelitian kuantitatif dipresentasikan dalam bentuk hasil
penghitungan matematis. Hasil penghitungan dianggap sebagai fakta yang sudah
terkonfirmasi. Keabsahan penelitian kuantitatif sangat ditentukan oleh validitas
dan reliabilitas instrumen yang digunakan.

Anda mungkin juga menyukai