B. PENGERTIAN POSITIVISME
Jadi, Positivisme adalah suatu aliran filsafat yang menyatakan ilmu alam sebagai satu-
satunya sumber pengetahuan yang benar dan menolak aktifitas yang berkenaan dengan
metafisik. Positivisme dianggap bisa memberikan sebuah kunci pencapaian hidup manusia
dan ia dikatakan merupakan satu-satunya formasi sosial yang benar-benar bisa dipercaya
kehandalan dan dan akurasinya dalam kehidupan dan keberadaan masyarakat.
Comte sering disebut “Bapak Positivisme“ karena aliran filsafat yang didirikannya
tersebut. Positivisme adalah nyata, bukan khayalan. Positivisme merupakan suatu paham
yang berkembang dengan sangat cepat, ia tidak hanya menjadi sekedar aliran filsafat tapi juga
telah menjadi agama humanis modern. Positivisme telah menjadi agama dogmatis karena ia
telah melembagakan pandangan dunianya menjadi doktrin bagi ilmu pengetahuan. Pandangan
dunia yang dianut oleh positivisme adalah pandangan dunia objektivistik. Pandangan dunia
objektivistik adalah pandangan dunia yang menyatakan bahwa objek-objek fisik hadir
1
NAMA : MUHAMMAD ISWIN
NIM / KELAS / SEM : 2250 1000 18 (PAI-C / II)
HAL : Tugas Mandiri I Resume Filsafat Positivisme (Metodologi
Penelitian Pendidikan)
independen dari mental dan menghadirkan properti- properti mereka secara langsung melalui
data indrawi. Apa yang dilihat adalah realitas sebagaimana adanya.
C. PERKEMBANGAN POSITIVISME
Ia menikah dengan seorang pelacur bernama Caroline Massin yang kemudian dia
menyesali perkawinan itu. Dari kecil pemikiran-pemikiran Comte sudah mulai kelihatan,
kemudian setelah ia menyelesaikan sekolahnya pada jurusan politeknik di Paris 1814-1816,
dia diangkat menjadi sekretaris oleh Saint Simon yaitu seorang pemikir yang dalam merespon
dampak negatif renaissance menolak untuk kembali pada abad pertengahan akan tetapi harus
direspon dengan menggunakan basis intelektual baru, yaitu dengan berfikir empirik dalam
mengkaji persoalan-persoalan realitas sosial. Pergulatan intelektual dengan Saint Simon
inilah yang kemudian membuat pola fikir Comte berkembang. Karena ketidak cocokan
Comte dengan Saint Simon akhirnya ia memisahkan diri dan kemudian Comte menulis
sebuah buku yang berjudul “System of Positive Politics, Sistem Politik Positif” tahun 1824.
D. CIRI-CIRI POSITIVISME
1. Dikotomi yang tegas antara fakta dan nilai mengharuskan subjek peneliti mengambil
jarak dari realitas dengan bersikap bebas nilai. Hanya melalui fakta-fakta yang
teramati dan terukur, maka pengetahuan kita tersusun dan menjadi cermin dari
realitas (korespondensi).
2. Ilmu pengetahuan hanya berbicara tentang realitas berupa impresi-impresi tersebut.
Substansi metafisis yang diandaikan berada di belakang gejala-gejala penampakan
ditolak (antimetafisika).
3. Nominalisme, bagi positivisme hanya konsep yang mewakili realitas partikularlah
yang nyata.
2
NAMA : MUHAMMAD ISWIN
NIM / KELAS / SEM : 2250 1000 18 (PAI-C / II)
HAL : Tugas Mandiri I Resume Filsafat Positivisme (Metodologi
Penelitian Pendidikan)
a. Kelebihan Positivisme
Positivisme lahir dari faham empirisme dan rasional, sehingga kadar dari faham
ini jauh lebih tinggi dari pada kedua faham tersebut.
Hasil dari rangkaian tahapan yang ada didalamnya, maka akan menghasilkan
suatu pengetahuan yang mana manusia akan mempu menjelaskan realitas
kehidupan tidak secara spekulatif, arbitrary, melainkan konkrit, pasti dan bisa jadi
mutlak, teratur dan valid.
Dengan kemajuan dan dengan semangat optimisme, orang akan didorong untuk
bertindak aktif dan kreatif, dalam artian tidak hanya terbatas menghimpun fakta
juga meramalkan masa depannya.
b. Kelemahan Positivisme
Akibat dari ketidakpercayaannya terhadap sesuatu yang tidak dapat diuji
kebenarannya, maka faham ini akan mengakibatkan banyaknya manusia yang
nantinya tidak percaya kepada Tuhan, Malaikat, Setan, surga dan neraka.
Manusia akan kehilangan makna, seni atau keindahan, sehingga manusia tidak
dapat merasa bahagia dan kesenangan itu tidak ada.
Positivisme pada kenyataannya menitik beratkan pada sesuatu yang nampak yang
dapat dijadikan obyek kajiaannya, di mana hal tersebut adalah bergantung kepada
panca indera. Sehingga kajiannya terbatas pada hal-hal yang nampak saja,
padahal banyak hal yang tidak nampak dapat dijadikan bahan kajian.
3
NAMA : MUHAMMAD ISWIN
NIM / KELAS / SEM : 2250 1000 18 (PAI-C / II)
HAL : Tugas Mandiri I Resume Filsafat Positivisme (Metodologi
Penelitian Pendidikan)