Anda di halaman 1dari 34

ANALISIS ASET TETAP PADA PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR TBK

Dose Mata Kuliah Akuntansi Keuangan Menengah :


Resti Jayeng Ramadhanti S.E., M.S.Ak.

Kelompok 5 :
Samuel Etsukusi J0314211023
Siti Kurnia Hesya Nugraha J0314211050
Farichah L iya Mumtazah J0314211063
BR Ninda SANABELA J0314211261
Anjeli Gimsa Siagian J0314211348

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


SEKOLAH VOKASI
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah tentang
"Analisis Aset Tetap Pada PT Indofood Sukses Makmur Tbk".
Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah turut memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Tentunya,
tidak akan bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan,
baik dari penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam karya ilmiah
ini. Oleh karena itu, kami dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari
pembaca agar kami dapat memperbaiki karya ilmiah ini.
Kami berharap semoga makalah yang kami susun ini memberikan manfaat
dan juga inspirasi untuk pembaca

Bogor, November 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii


I. PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah .................................................................................... 1
1.3. Tujuan ....................................................................................................... 2
II. TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................. 3
2.1. Pengertian Aset Tetap .............................................................................. 3
2.2. Jenis-jenis Aset Tetap ............................................................................... 3
2.3. Pengakuan Aset Tetap .............................................................................. 4
2.4. Pengukuran Aset Tetap ............................................................................ 8
2.5. Pelaporan Aset Tetap ................................................................................ 9
III. SEJARAH .................................................................................................. 10
3.1. Sejarah PT Indofood Sukses Makmur Tbk. ........................................... 10
3.2. Struktur Organisasi PT Indofood Sukses Makmur Tbk. ........................ 12
IV. PEMBAHASAN ........................................................................................ 15
4.1. Kebijakan Aset Tetap PT Indofood Sukses Makmur Tbk ..................... 15
4.2. Pengakuan Aset Tetap PT Indofood Sukses Makmur Tbk .................... 15
1. Tanaman Hidroponik .............................................................................. 15
2. Aset Tetap Lainnya ................................................................................ 16
4.3. Pengukuran Aset Tetap PT Indofood Sukses Makmur Tbk ................... 16
1. Tanaman Hidroponik .............................................................................. 16
2. Aset Tetap Lainnya ................................................................................ 17
4.4. Pencatatan Aset Tetap PT Indofood Sukses Makmur Tbk..................... 19
4.5. Pelaporan Aset Tetap PT Indofood Sukses Makmur Tbk ...................... 21
4.6. Evaluasi Aset Tetap PT Indofood Sukses Makmur Tbk ........................ 26
V. KESIMPULAN .............................................................................................. 29
5.1. Simpulan ................................................................................................. 29
5.2. Saran ....................................................................................................... 30
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 31

iii
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Salah satu investasi dalam perusahaan adalah aset, aset digunakan
untuk kegiatan operasional perusahan yang memiliki umur ekonomis
lebih dari satu tahun. Aset memerlukan pemeliharaan dan pencatatan
akuntansi dalam penggunaannya. Aset tetap memiliki nilai yang relatif
tinggi dan memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun.
Aset tetap adalah aset yang tidak dibeli dengan maksud
diperjualbelikan, jika diperjualbelikan maka aset tersebutr dikatakan
persediaan perusahaan. Salah satu karakteristik aset tetap yaitu memiliki
wujud fisik dan nyata. Pada saat pemakaian aset tetap akan muncul biaya
biaya yang bisa dianggap sebagai capital expenditure atau revenue
expenditure. Jika aset tetap tidak bermanfaat lagi, aset tersebut bisa
dijual, ditukar dengan aset yang lain atau dibuang.
PT Indofood Sukses Makmur Tbk adalah perusahaan yang
bergerak dalam bidang produksi makanan, mulai dari produksi dan
pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir yang tersedia di
pasar. Aset tetap yang dimiliki PT Indofood Sukses Makmur Tbk berupa
tanaman produktif, peralatan kantor, mesin, dan tanah.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan aset tetap memiliki
kedudukan yang sangat penting dan berpengaruh terhadap kegiatan
operasional perusahaan. Oleh karena itu perusahaan perlu melakukan
pencatatan akuntansi dimulai dari pengakuan, pengukuran, pencatatan,
pelaporan, dan evaluasi. Terkait dengan hal itu, maka dibuatlah laporan
untuk menganalisis aset tetap di PT Indofood Sukses Makmur Tbk

1.2. Rumusan Masalah


1. Bagaimana kebijakan akuntansi terkait aset tetap di PT Indofood
Sukses Makmur Tbk ?
2. Bagaimana Pengakuan terkait aset tetap di PT Indofood Sukses
Makmur Tbk ?
3. Bagaimana Pengukuran terkait aset tetap di PT Indofood Sukses
Makmur Tbk ?

1
2

4. Bagaimana Pencatatan terkait terkait aset tetap di PT Indofood


Sukses Makmur Tbk ?
5. Bagaimana Pelaporan terkait aset tetap di PT Indofood Sukses
Makmur Tbk ?

1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui kebijakan akuntansi terkait aset tetap di PT
Indofood Sukses Makmur Tbk
2. Untuk mengetahui pengakuan terkait aset tetap di PT Indofood
Sukses Makmur Tbk
3. Untuk mengetahui pengukutan terkait aset tetap di PT Indofood
Sukses Makmur Tbk
4. Untuk mengetahui pencatatan terkait terkait aset tetap di PT
Indofood Sukses Makmur Tbk
5. Untuk mengetahui pelaporan terkait aset tetap di PT Indofood
Sukses Makmur Tbk
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Aset Tetap
Aset tetap merupakan aset berwujud yang digunakan dalam operasi
perusahaan dan tidak dimaksudkan untuk dijual dalam kegiatan normal
perusahaan. Aset semacam ini biasanya memiliki masa pemakaian yang
lama atau relatif permanen, dan diharapkan dapat memberi manfaat pada
perusahaan selama bertahun-tahun seperti tanah, bangunan, mesin dan
peralatan. Manfaat yang diberikan aset tetap umumnya semakin lama
semakin menurun kecuali tanah.
Menurut IAI (SAK ETAP, 2009) Aset tetap adalah aset berwujud
yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang
atau jasa, untuk disewakan ke pihak lain, atau untuk tujuan administratif
dan diharapkan akan digunakan lebih dari satu periode”. Diakui sebagai
aset jika memenuhi prinsip pengakuan pada saat perolehan : harga beli,
biaya-biaya yang dapat di atribusikan secara langsung atas perolehan aset
tetap dan estimasi awal biaya pembongkaran aset, biaya pemindahan dan
biaya restorasi lokasi. Sedangkan menurut Ferdinan (2012) Aset tetap
adalah aset yang memiliki karakteristik sebagai berikut:
a. Memiliki wujud fisik.
b. Diperoleh untuk digunakan dalam kegiatan usaha perusahaan, dan
tidak dimaksudkan untuk dijual.
c. Memberikan manfaat ekonomi untuk periode jangka panjang, dan
merupakan subjek depresiasi.
Berdasarkan definisi tersebut diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
aset tetap merupakan harta yang diperoleh untuk kegiatan perusahaan atau
untuk disewakan ke pihak lain yang memiliki wujud fisik dan merupakan
kekayaan perusahaan yang digunakan dalam jangka waktu lebih dari satu
tahun

2.2. Jenis-jenis Aset Tetap


Menurut S. Munawir (2007) jenis-jenis aktiva atau aset tetap adalah
sebagai berikut:

3
4

1. Lahan – Lahan adalah bidang tanah terhampar baik yang


merupakan tempat bangunan maupun yang masih kosong. Dalam
akuntansi apabila ada lahan yang didirikan bangunan diatasnya
harus dipisahkan pencatatan dari lahan itu sendiri.
2. Bangunan Gedung – Gedung adalah bangunan yang berdiri di atas
bumi ini baik di atas lahan/air. Pencatatannya harus terpisah dari
lahan yang menjadi lokasi gedung.
3. Mesin – Mesin termasuk peralatan-peralatan yang menjadi bagian
dari mesin yang bersangkutan.
4. Kendaraan – Semua jenis kendaraan seperti alat pengangkut, truk,
grader, traktor, forklift, mobil, kendaraan bermotor dan lain-lain.
5. Perabot – Dalam jenis ini termasuk perabotan kantor, perabot
laboratorium, perabot pabrik yang merupakan isi dari suatu
bangunan
6. Inventaris – Peralatan yang dianggap merupakan alat-alat besar
yang digunakan dalam perusahaan seperti inventaris kantor,
inventaris pabrik, inventaris laboratorium, inventaris gudang dan
lain-lain
7. Prasarana – Prasarana merupakan kebiasaan bahwa perusahaan
membuat klasifikasi khusus prasarana seperti: jalan, jembatan,
roil, pagar dan lain-lain
2.3. Pengakuan Aset Tetap
Aset Tetap diakui pada saat manfaat ekonomi masa depan dapat
diperoleh dan nilainya dapat diukur dengan andal. Pengakuan Aset Tetap
akan sangat andal bila Aset Tetap telah diterima atau diserahkan hak
kepemilikannya dan/atau pada saat penguasaannya berpindah. Kriteria
untuk dapat diakui sebagai Aset Tetap adalah:
a. Berwujud;
b. Mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan;
c. Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal;
d. Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi normal entitas; dan
e. Diperoleh atau dibangun dengan maksud untuk digunakan.
5

Aset Tetap yang diperoleh dari hibah/donasi diakui pada saat Aset
Tetap tersebut diterima dan/atau hak kepemilikannya berpindah. Aset
Tetap yang diperoleh dari sitaa/jrampasan diakui pada saat terdapat
keputusan instansi yang berwenang yang memiliki kekuatan hukum tetap.
Pengakuan atas Aset Tetap berdasarkan jenis transaksinya, antara
lain perolehan, pengembangan, pengurangan serta penghentian dan
pelepasan. Penjelasan masing-masing transaksi dimaksud adalah sebagai
berikut:
a. Perolehan adalah suatu transaksi perolehan aset tetap sampai
dengan aset tersebut dalam kondisi siap digunakan.
b. Pengembangan adalah suatu transaksi peningkatan nilai Aset Tetap
yang berakibat pada peningkatan masa manfaat, peningkatan
efisiensi, peningkatan kapasitas, mutu produksi dan kinerja
dan/atau penurunan biaya pengoperasian.
c. Pengurangan adalah suatu transaksi penurunan nilai Aset Tetap
dikarenakan berkurangnya volume/nilai Aset Tetap tersebut atau
dikarenakan penyusutan.
d. Penghentian dan pelepasan adalah suatu transaksi penghentian dari
penggunaan aktif atau penghentian permanen suatu aset tetap.
Kepemilikan atas Tanah ditunjukkan dengan adanya bukti bahwa telah
terjadi perpindahan hak kepemilikan dan/atau penguasaan secara hukum
seperti sertifikat tanah. Dalam hal terdapat Tanah belum disertifikatkan
atas nama pemerintah dan/atau dikuasai atau digunakan oleh pihak lain,
maka:
a. Dalam hal tanah belum ada bukti kepemilikan yang sah, namun
dikuasai dan/atau digunakan oleh pemerintah, maka tanah tersebut
tetap harus dicatat dan disajikan sebagai aset tetap tanah pada
neraca pemerintah, serta diungkapkan secara memadai dalam
Catatan atas Laporan Keuangan.
b. Dalam hal tanah dimiliki oleh pemerintah, namun dikuasai
dan/atau digunakan oleh pihak lain, maka tanah tersebut tetap
harus dicatat dan disajikan sebagai aset tetap tanah pada neraca
6

pemerintah, serta diungkapkan secara memadai dalam Catatan atas


Laporan Keuangan, bahwa tanah tersebut dikuasai atau digunakan
oleh pihak lain.
c. Dalam hal tanah dimiliki oleh suatu entitas pemerintah, namun
dikuasai dan/atau digunakan oleh entitas pemerintah yang lain,
maka tanah tersebut dicatat dan disajikan pada neraca entitas
pemerintah yang mempunym bukti kepemilikan, serta diungkapkan
secara memadai dalam Catatan atas Laporan Keuangan. Entitas
pemerintah yang menguasm dan/ atau menggunakan tanah cukup
mengungkapkan tanah tersebut secara memadai dalam Catatan atas
Laporan Keuangan
d. Perlakuan tanah yang masih dalam sengketa atau proses
pengadilan:
1) Dalam hal belum ada bukti kepemilikan tanah yang sah,
tanah tersebut dikuasai dan/atau digunakan oleh
pemerintah, maka tanah tersebut tetap harus dicatat dan
disajikan sebagai aset tetap tanah pada neraca pemerintah,
serta diungkapkan secara memadai dalam Catatan atas
Laporan Keuangan.
2) Dalam hal pemerintah belum mempunyai bukti
kepemilikan tanah yang sah, tanah tersebut dikuasai
dan/atau digunakan oleh pihak lain, maka tanah tersebut
dicatat dan disajikan sebagai aset tetap tanah pada neraca
pemerintah, serta diungkapkan secara memadai dalam
Catatan atas Laporan Keuangan.
3) Dalam hal bukti kepemilikan tanah ganda, namun tanah
tersebut dikuasai dan/atau digunakan oleh pemerintah,
maka tanah tersebut tetap harus dicatat dan disajikan
sebagai aset tetap tanah pada neraca pemerintah, serta
diungkapkan secara memadai dalam Catatan atas Laporan
Keuangan.
7

4) Dalam hal bukti kepemilikan tanah ganda, namun tanah


tersebut dikuasai dan/atau digunakan oleh pihak lain, maka
tanah tersebut tetap harus dicatat dan disajikan sebagai aset
tetap tanah pada neraca pemerintah, namun adanya
sertifikat ganda harus diungkapkan secara memadai dalam
Catatan atas Laporan Keuangan.

Pengakuan tanah di luar negeri sebagai Aset Tetap hanya


dimungkinkan apabila perjanjian penguasaan dan hukum serta perundang-
undangan yang berlaku di negara yang bersangkutan mengindikasikan
adanya penguasaan yang bersifat permanen.
Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP) merupakan aset tetap yang
masih dalam proses pembangunan/pengerjaan dan belum siap digunakan
pada tanggal pelaporan. Aset Tetap harus diakui sebagai Konstruksi
Dalam Pengerjaan jika aset tetap dimaksud masih dalam proses
pembangunan/pengerjaan.
Suatu Konstruksi Dalam Pengerjaan diakui saat biaya
perolehannya dapat diukur secara andal dan diperoleh keyakinan yang
memadai bahwa belanja yang dikeluarkan atau transaksi yang terjadi
untuk perolehan aset tetap tersebut tidak langsung mengakibatkan barang
tersebut siap pakai untuk digunakan. Tidak termasuk saat pengakuan suatu
Konstruksi Dalam Pengerjaan apabila belanja yang dikeluarkan atau
transaksi yang terjadi tidak/belum menimbulkan hak/klaim penguasaan
atau kepemilikan bagi pemerintah atas perolehan suatu aset tetap di masa
mendatang seperti uang muka pelaksanaan pekerjaan.
Konstruksi Dalam Pengerjaan dipindahkan ke Aset Tetap yang
bersangkutan setelah pekerjaan pembangunan/pengerjaan/konstruksi
tersebut dinyatakan selesai dan siap digunakan sesuai dengan tujuan
perolehannya. Suatu aset dinyatakan selesai dan siap digunakan setelah
adanya Berita Acara Serah Terima (BAST) pekerjaan dari pihak penyedia
barang/jasa kepada satuan kerja. Dalam beberapa kasus, suatu KDP dapat
saja dihentikan pembangunannya oleh karena ketidaktersediaan dana,
8

kondisi politik, ataupun kejadian-kejadian lainnya. Penghentian KDP


dapat berupa penghentian sementara dan penghentian permanen.
Apabila suatu KDP dihentikan pembangunannya untuk sementara
waktu, maka KDP tersebut tetap dicantumkan ke dalam neraca dan
kejadian ini diungkapkan secara memadai di dalam Catatan atas Laporan
Keuangan. Namun, apabila pembangunan KDP diniatkan untuk dihentikan
pembangunannya secara permanen karena diperkirakan tidak akan
memberikan manfaat ekonomik di masa depan, ataupun oleh sebab lain
yang dapat dipertanggungjawabkan, maka KDP tersebut harus dieliminasi
dari neraca dan kejadian ini diungkapkan secara memadai dalam Catatan
atas Laporan Keuangan.
2.4. Pengukuran Aset Tetap
1. Pengukuran Saat Pengakuan Aset Tetap
Komponen biaya perolehan menurut PSAK Nomor 16 paragraf 16
meliputi:
a. Harga perolehannya, termasuk bea impor dan pajak
pembelian yang tidak dapat dikreditkan setelah dikurangi
diskon dan potongan lain.
b. Setiap biaya yang dapat diatribusikan secara langsung
untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan
supaya aset siap digunakan sesuai dengan intensi
manajemen.

2. Pengukuran Setelah Pengakuan Aset Tetap


Setelah perolehan PSAK 16 pragraf 30-31 mengakui adanya 2
metode dalam perlakuan akuntansi aset tetap tersebut. Kedua
metode ini adalah :
1) Metode Biaya. Model biaya adalah model yang selama ini kita
kenal, yaitu setelah pengakuan awal, aset tetap dicatat pada
biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan
akumulasi rugi penurunan nilai.
2) Metode Revaluasi. Setelah pengakuan sebagai aset, aset tetap
yang nilai wajarnya dapat diukur secara andal dicatat pada
9

jumlah revaluasian, yaitu nilai wajar pada tanggal revaluasi


dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan
nilai setelah tanggal revaluasi. PSAK 16 paragraf 55
menyebutkan bahwa penyusutan suatu aset dimulai ketika aset
siap untuk digunakan, yaitu ketika aset berada pada lokasi dan
kondisi yang diperlukan supaya aset siap digunakan sesuai
dengan intensi manajemen

2.5. Pelaporan Aset Tetap


Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
Laporan keuangan mengungkapkan, untuk setiap kelompok aktiva tetap:
1. Dasar pengukuran yang digunakan dalam menentukan jumlah
tercatat bruto;
2. Metode penyusutan yang digunakan;
3. Umur manfaat atau tarif penyusutan yang digunakan;
4. Jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan (dijumlahkan
dengan akumulasi rugi penurunan nilai) pada awal dan akhir
periode; dan
5. Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode yang
menunjukkan.
Laporan keuangan juga mengungkapkan:
1. Keberadaan dan jumlah restriksi atas hak milik, dan aktiva tetap
yang dijaminkan untuk liabilities;
2. Jumlah pengeluaran yang diakui dalam jumlah tercatat aktiva tetap
yang sedang dalam pembangunan;
3. Jumlah komitmen kontraktual dalam perolehan aktiva tetap; dan
4. Jumlah kompensasi dari pihak ketiga untuk aktiva tetap yang
mengalami penurunan nilai, hilang atau dihentikan yang dima
III. SEJARAH
3.1. Sejarah PT Indofood Sukses Makmur Tbk.
PT Indofood Sukses Makmur Tbk. merupakan salah satu
perusahaan mie instant dan makanan olahan terkemuka di Indonesia yang
menjadi salah satu cabang perusahaan yang dimiliki oleh Salim Group.
Pada awalnya, PT Indofood Sukses Makmur Tbk. adalah
perusahaan yang bergerak dibidang pengolahan makanan dan minuman
yang didirikan pada tahun 1971. Perusahaan ini mencanangkan suatu
komitmen untuk menghasilkan produk makanan bermutu, aman, dan halal
untuk dikonsumsi. Aspek kesegaran, higienis, kandungan gizi, rasa,
praktis, aman, dan halal untuk dikonsumsi senantiasa menjadi prioritas
perusahaan ini untuk menjamin mutu produk yang selalu prima. Akhir
tahun 1980, PT Indofood Sukses Makmur Tbk. mulai bergerak di pasar
Internasional dengan mengekspor mi instan ke beberapa negara ASEAN,
Timur Tengah, Hongkong, Taiwan, China, Belanda, Inggris, Jerman,
Australia, dan negara-negara di Afrika.
Pada tahun 1994, terjadi penggabungan beberapa anak perusahaan
yang berada di lingkup Indofood Group, sehingga mengubah namanya
menjadi PT Indofood Sukses Makmur Tbk. yang khusus bergerak dalam
bidang pengolahan mie instan. Divisi mie instan merupakan divisi terbesar
di Indofood dan pabriknya tersebar di 15 kota, diantaranya Medan,
Pekanbaru, Palembang, Tangerang, Lampung, Pontianak, Manado,
Semarang, Surabaya, Banjarmasin, Makasar, Cibitung, Jakarta, Bandung
dan Jambi, sedangkan cabang tanpa pabrik yaitu Solo, Bali dan Kendari.
Hal ini bertujuan agar produk yang dihasilkan cukup didistribusikan ke
wilayah sekitar kota dimana pabrik berada, sehingga produk dapat
diterima oleh konsumen dalam keadaan segar serta membantu program
pemerintah melalui pemerataan tenaga kerja lokal.
Produk yang dihasilkan ke lima belas pabrik tersebut telah
terstandarisasi secara menyeluruh, diantaranya bahan baku, parameter
proses, mesin/peralatan, manpower (tenaga kerja), dan barang jadi.
Standarisasi yang berlaku di semua pabrik tersebut telah disertifikasi oleh
SGS melalui sertifikasi International Standard Operation (ISO) termasuk

10
11

PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Selain itu PT Indofood Sukses Makmur


Tbk. juga memiliki Sertifikat Hazard Analysis Critical Control Point
(HACCP) dan Sertifikat halal yang berlaku untuk semua produk
internasional. Pada 21 Maret 1998 PT Indofood Sukses Makmur Tbk.
memperoleh sertifikat manajemen mutu ISO versi 9001 yang diserahkan
di Jakarta pada 3 Maret 1999. Kemudian pada 5 Februari 2004 PT
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. diperoleh sertifikasi ISO 9001:2000
(ISO 9001 versi 2000) dari badan akreditasi SGS International of
Indonesia. Hal ini ditunjukan melalui slogan yang terdapat pada logo
Indofood “The Symbol of Quality Foods” atau “Lambang Makanan
Bermutu” yang mengandung konsekuensi hanya produk bermutulah yang
dihasilkan. Produk bermutu tidak hanya dibuat dari bahan baku pilihan,
tetapi diproses secara higienis dan memenuhi unsur kandungan gizi dan
halal.
PT Indofood Sukses Makmur Tbk. memiliki orientasi pasar,
dimana produksi yang dilakukan oleh perusahaan disesuaikan dengan
permintaan pasar. Perusahaan selalu berusaha memenuhi kebutuhan
konsumen, baik dalam kuantitas maupun kualitas produk. Oleh karena itu,
perusahaan selalu mengembangkan inovasi guna memenuhi kepuasan
pelanggan, khususnya selera konsumen.
Produk yang dihasilkan PT Indofood Sukses Makmur Tbk. divisi mie
instan terdiri dari 2 kelompok besar yaitu :
1) Bag Noodle, yaitu mie instan dalam kemasan bungkus; dan
2) Mie telor, yaitu mi yang dalam proses pembuatannya tidak
digoreng melainkan dikeringkan.
Karakteristik perusahaan dalam melakukan kegiatan produksi yang
dimiliki PT Indofood Sukses Makmur Tbk. yakni bersifat mass
production, yaitu jenis barang yang diproduksi relatif sedikit tetapi dengan
volume produksi yang besar, permintaan produk tetap/stabil demikian juga
desain produk jarang sekali berubah bentuk dalam jangka waktu pendek
atau menengah.
12

Disamping produksi PT Indofood Sukses Makmur Tbk. pun turut


memperhatikan pemasaran produk sehingga memungkinkan perusahaan
untuk semakin berkembang. Berbagai cara kegiatan promosi dilakukan,
seperti advertising (periklanan) baik itu di media cetak maupun media
elektronik dan papan-papan reklame. Sedangkan kegiatan sales promotion
meliputi pembagian hadiah baik secara langsung maupun tidak langsung
melalui undian-undian berhadiah.
Kultur perusahaan ini dikenal dengan nama “CONSISTENT”
(Consumer, Innovation, Staff, Excellence, and Team Work). Sumber
kekuatan dalam menghadapi tantangan ini bisa dilihat dari sisi konsumen,
inovasi, karyawan, keunggulan produk dan kerjasama tim. Maksud dari
akronim “CONSISTENT” adalah keberhasilan perusahaan tergantung
kepada kepuasan pelanggan, inovasi merupakan kunci pertumbuhan di
masa depan, staff yang handal merupakan aset terbesar perusahaan,
kesempurnaan adalah pandangan hidup perusahaan, dan kerjasama tim
menjadikan perusahaan ini sebagai pemenang.
3.2. Struktur Organisasi PT Indofood Sukses Makmur Tbk.
3.3.1. Board of Commissioners
President Commissioner : Manuel V.Pangilinan
Commissioner : Benny S.Santoso
Commissioner : Christopher H Young
Commissioner : Joseph Hon Pong Ng
Commissioner : John William Ryan
Independent Commissioner : Utomo Josodirdjo
Independent Commissioner : Hans Kartikahadi
Independent Commissioner : Bambang Permadi Soemantri
Brodjonegoro
3.3.2. Board of Directors
President Director : Anthoni Salim
Director
1) Franciscus Welirang
2) Axton SalimDirectorTjhie Tje Fie (Thomas Tjhie)
3) Taufik Wiraatmadja
13

4) Alamsyah
5) Moleonoto (Paulus Moleonoto)
6) Joedianto Soejonopoetro
7) Hendra Widjaja
8) Tan Suzi Indriani
9) Tan Elly (Elly Betty)
3.3.3. Audit Committee
Chairman : Hans Kartikahadi (Independent Commissioner)
Members :
1) Timotius (External Independent Professional)
2) Amelia Setiawan (External Independent Professional)
3.3.4. Nominaton and Remuneration Committee
Chairman : Utomo Josodirdjo (Independent Commissioner)
Members :
1) Benny S.Santoso(Commissioner)
2) Melia Setiawati(General Manager of Compensation,
Benefit & HR Administration
3.3.5. Operations
Consumer Branded Products
Noodles
Domestic : Taufik Wiraatmadja
International :
1) Darmawan Sarsito (Kevin Sietho)
2) Tan Elly (Elly Betty)
Dairy :
1) Axton Salim
2) Steven Tan
Snack Foods : Suaimi Suriady
Food Seasonings
1) Sulianto Pratama
2) Taufik Wiraatmadja
Nutrition & Special Foods : Robert Arifin
14

Beverages : Joedianto Soejonopoetro


Packaging : T. Eddy Hariyanto
Bogasari: Franciscus Welirang
Agribusiness
Plantations :
1) Mark Wakeford
2) Moleonoto (Paulus Moleonoto)
Edible Oil & Fats : Suaimi Suriady
Distribution : Joedianto Soejonopoetro
3.3.6. Corporate Functions
Corporate Treasury :
1) Rusmin Kasim
2) Susanto Sentausa
Corporate Controller : Hendra Widjaja
Corporate Legal : Ayda Wijaya
Corporate Internal Audit : Adrian Jogi
Corporate Information Technology : Hantoro Tanoto
Corporate Secretary : Tjhie Tje Fie (Thomas Tjhie)
Investor Relations : Mark Wakeford
Procurement : Alexander A. Aditio
Corporate Human Resources : Franciscus Welirang
Corporate Communication : Stefanus Indrayana
Enterprise Risk Management : Adrian Jogi
Corporate Secretary : Victor Suhendra
IV. PEMBAHASAN
4.1. Kebijakan Aset Tetap PT Indofood Sukses Makmur Tbk
PT Indofood Sukses Makmur Tbk telah melakukan penerapan atas
seluruh standar baru dan revisi yang berlaku efektif untuk periode yang
dimulai 1 Januari 2021, termasuk standar baru yang memperngaruhi
laporan keuangan konsolidasi PT Indofood Sukses Makimur Tbk. Pada
tahun 2021 PT Indofood Sukses Makmur Tbk melakukan perbaikan
sesuai dengan PSAK yang berlaku. Salah satunya yaitu perbaikan sesuai
PSAK 48: Penurunan nilai aset, tentang ruang lingkup penurunan aset dan
menghapus perbedaan dengan IFRS pada IAS 36 paragraf 4(a)

4.2. Pengakuan Aset Tetap PT Indofood Sukses Makmur Tbk


Aset tetap pada awalnya diakui sebesar biaya perolehan, yang
terdiri atas harga perolehan dan biaya-biaya tambahan yang dapat
distribusikan langsung untuk membawa aset ke kondisi dan lokasi yang
diinginkan agar aset siap digunakan. setelah pengakuan awal, aset tetap
dinyatakan pada biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan
kerugian penurunan nilai, jika ada.

1. Tanaman Hidroponik
Tanaman produktif adalah tanaman hidup yang digunakan
dalam produksi atau penyediaan produk agrikultur; diharapkan
untuk menghasilkan produk untuk jangka waktu lebih dari satu
periode; dan sangat jarang dijual sebagai produk agrikultur, kecuali
untuk penjualan sisa hanya sesekali
Jumlah tercatat komponen dari suatu tanaman produktif
dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat sudah
tidak ada lagi manfaat ekonomi masa depan yang diharapkan dari
penggunaan maupun pelepasannya. Keuntungan atau kerugian
yang timbul dari penghentian pengakuan tersebut (ditentukan
sebesar selisih antara jumlah hasil pelepasan neto dan jumlah
tercatatnya) dimasukkan ke dalam laba rugi pada periode/tahun
penghentian pengakuan tersebut dilakukan.

15
16

Umur manfaat aset dan metode penyusutan dievaluasi


setiap akhir tahun pelaporan dan disesuaikan secara prospektif jika
dipandang perlu.
2. Aset Tetap Lainnya
Aset tetap pada awalnya diakui sebesar biaya perolehan,
yang terdiri atas harga perolehan dan biaya-biaya tambahan yang
dapat diatribusikan langsung untuk membawa aset ke kondisi dan
lokasi yang diinginkan agar aset siap digunakan. Kelompok Usaha
juga mengakui sebagai bagian dari biaya perolehan aset tetap
estimasi awal atas biaya pembongkaran dan pemindahan aset tetap
dan restorasi lokasi aset dan biaya untuk mengganti komponen dari
aset tetap pada saat penggantian jika kriteria pengakuan terpenuhi.
Penilaian atas nilai tercatat aset tetap dilakukan jika terjadi
peristiwa atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa
nilai tercatat aset mungkin tidak dapat terpulihkan seluruhnya.
Nilai tercatat komponen dari suatu aset tetap dihentikan
pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat sudah tidak ada lagi
manfaat ekonomi masa depan yang diharapkan dari penggunaan
atau pelepasannya. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari
penghentian pengakuan tersebut (ditentukan sebesar selisih antara
jumlah hasil pelepasan neto dan nilai tercatatnya) dimasukkan ke
dalam laba rugi pada saat penghentian pengakuan tersebut
dilakukan.

4.3. Pengukuran Aset Tetap PT Indofood Sukses Makmur Tbk


1. Tanaman Hidroponik
Tanaman produktif dalam pengukurannya belum
menghasilkan dinyatakan sebesar biaya perolehan yang meliputi
akumulasi biaya persiapan lahan, penanaman bibit, pemupukan,
pemeliharaan dan alokasi biaya tidak langsung lainnya sampai
dengan saat tanaman yang bersangkutan dinyatakan menghasilkan
dan dapat dipanen. Biaya-biaya tersebut juga termasuk kapitalisasi
biaya pinjaman dan biaya-biaya lainnya yang terjadi sehubungan
17

dengan pendanaan pengembangan tanaman produktif belum


menghasilkan. Kapitalisasi beban pinjaman tersebut berakhir
ketika pohon-pohon telah menghasilkan dan siap untuk dipanen.
Tanaman produktif belum menghasilkan tidak diamortisasi.
Tanaman produktif menghasilkan dicatat sebesar biaya
perolehan, dan diamortisasi dengan metode garis lurus selama
taksiran masa manfaat ekonomis dari tanaman produktif utama
berikut ini:
Tanaman Produktif Tahun
Kelapa Sawit 25
Karet 25
Tebu 4
Tabel 1 Masa Manfaat Ekonomis Tanaman Produktif
Jumlah tercatat tanaman produktif direviu atas penurunan
nilai jika terdapat peristiwa atau perubahan keadaan yang
mengindikasikan bahwa jumlah tercatat mungkin tidak dapat
seluruhnya terealisasi.
Jumlah tercatat komponen dari suatu tanaman produktif
dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat sudah
tidak ada lagi manfaat ekonomi masa depan yang diharapkan dari
penggunaan maupun pelepasannya. Keuntungan atau kerugian
yang timbul dari penghentian pengakuan tersebut (ditentukan
sebesar selisihantara jumlah hasil pelepasan neto dan jumlah
tercatatnya) dimasukkan ke dalam laba rugi pada periode/tahun
penghentian pengakuan tersebut dilakukan.
2. Aset Tetap Lainnya
Setelah pengakuan awal, aset tetap dinyatakan pada biaya
perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan kerugian
penurunan nilai, jika ada. Penyusutan dan amortisasi aset dimulai
pada saat aset tersebut siap untuk digunakan sesuai maksud
penggunaannya dan dihitung dengan menggunakan metode garis
lurus berdasarkan estimasi masa manfaat ekonomis aset sebagai
berikut:
18

Aset Tetap Lainnya Tahun


Sarana dan prasarana tanah 5-25
Bangunan, struktur dan pengembangan bagunan 3-30
Mesin dan peralatan 3-25
Alat-alat transpoortasi 3-30
Perabotan dan peralatan kantor 2-15
Pengembangan gedung yang disewa 3-30
Galon 2
Tabel 2 Masa Manfaat Ekonomis Aset Tetap
Lainnya
Tanah dinyataka sebesar biaya perolehan dan tidak
diamortisasi karena manajemen berpendapat bahwa kemungkinan
besar hak atas tanah tersebut dapat diperbaharui/diperpanjang
pada saat jatuh tempo kecuali hak atas tanah tertentu diamortisasi
selama 62 tahun.
Biaya pengurusan legal hak atas tanah dalam bentuk Hak
Guna Usaha (“HGU”), Hak Guna Bangunan (“HGB”) dan Hak
Pakai (“HP”) ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai
bagian dari biaya perolehan tanah pada akun “Aset Tetap” dan
tidak diamortisasi.
Aset tetap dalam pembangunan dinyatakan sebesar biaya
perolehan. Biaya perolehan termasuk kapitalisasi beban bunga dan
laba/rugi selisih kurs, jika ada, atas pinjaman dan biaya lainnya
yang terjadi sehubungan dengan pembiayaan aset tetap dalam
pembangunan dan/atau pembangunan tersebut (Catatan 2, “Biaya
Pinjaman”). Akumulasi biaya perolehan akan direklasifikasi ke
aset tetap yang bersangkutan pada saat pembangunan dan/atau
instalasi selesai dan aset tersebut telah siap untuk dipergunakan.
Aset tetap dalam pembangunan tidak disusutkan karena belum
tersedia untuk digunakan.
Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan
metode garis lurus berdasarkan estimasi masa manfaat ekonominya.
Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 2
sampai dengan 30 tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan
dalam industri di mana Kelompok Usaha menjalankan bisnisnya.
19

Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat


mempengaruhi masa manfaat ekonomi dan nilai sisa aset, dan karenanya
beban penyusutan masa depan dapat direvisi. Nilai tercatat neto aset tetap
Kelompok Usaha pada tanggal-tanggal pelaporan diungkapkan dalam
Catatan 12.
Biaya Pembongkaran Aset, kelompok Usaha mencadangkan biaya
restorasi atas tanah yang disewa berdasarkan kewajiban yang bersifat legal
ataupun konstruktif. Hal ini membutuhkan estimasi beban untuk
merestorasi tanah berdasarkan estimasi terbaik terhadap pengeluaran yang
diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban tersebut pada saat akhir tahun
pelaporan, dihitung berdasarkan tingkat diskonto sebelum pajak yang
mencerminkan kondisi pasar terkini atas nilai waktu dari uang dan risiko
yang terkait liabilitas tersebut. Nilai tercatat liabilitas diestimasi atas biaya
pembongkaran aset tetap Kelompok Usaha pada tanggal-tanggal pelaporan
diungkapkan dalam Catatan 12.

4.4. Pencatatan Aset Tetap PT Indofood Sukses Makmur Tbk


Aset tetap yang dimiliki oleh PT Indofood Sukses Makmur
dibangun sendiri oleh perusahaan, seperti tanaman produktif serta aset
yang lainnya yang diperoleh dengan melakukan pembelian seperti tanah,
bangunan, mesin, dan alat transportasi.
PT Indofood Sukses Makmur Tbk, mencatat semua nilai aset tetap
pada tanggal-tanggal pelaporan sehingga aset tetap dapat terealisasi
seluruhnya dan oleh karena itu, tidak diperlukan adanya penyisihan atas
kerugian penurunan nilai aset tetap, kecuali atas aset tetap tertentu yang
dimiliki oleh divisi agribisnis, biskuit, divisi minuman dan divisi diary
diturunkan menjadi sebesar nilai terpulihkannya.
Pencatatan atas aset tetap yang dilakukan oleh PT Indofood Sukses
Makmur Tbk. dilakukan sebagai berikut:
20
21

4.5. Pelaporan Aset Tetap PT Indofood Sukses Makmur Tbk


Pada tanggal 31 Desember 2021, aset tetap Kelompok Usaha yang
telah disusutkan penuh namun masih digunakan terutama terdiri dari (i)
bangunan, struktur dan pengembangan bangunan; (ii) mesin dan
peralatan; dan (iii) alat-alat transportasi dengan nilai perolehan sebesar
Rp7.234.767.
22

Jenis kepemilikan hak atas tanah Kelompok Usaha, termasuk tanah


perkebunan, berupa HGB, HGU, dan HP. Hak atas tanah tersebut akan
berakhir pada berbagai tanggal sampai tahun 2069. Manajemen
berpendapat bahwa kepemilikan hak atas tanah tersebut dapat
diperbaharui/diperpanjang pada saat jatuh tempo sampai dengan tahun
2069.
Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat semua aset tetap pada
tanggal-tanggal pelaporan dapat terealisasi seluruhnya dan oleh karena
itu, tidak diperlukan adanya penyisihan atas kerugian penurunan nilai aset
tetap, kecuali atas aset tetap tertentu yang dimiliki oleh divisi agribisnis,
biskuit, divisi minuman dan divisi dairy diturunkan menjadi sebesar nilai
terpulihkannya.
Pada tanggal 31 Desember 2021, aset tetapdiasuransikan terhadap
risiko kebakaran dan risikolainnya berdasarkan paket polis dengan jumlah
pertanggungan sebesar Rp55.088.271 (31 Desember 2020:
Rp50.148.952), yang menurut pendapat manajemen cukup untuk menutup
kemungkinan kerugian dari risiko yang dipertanggungkan (Catatan 32).
Kelompok Usaha mengakui liabilitas diestimasi atas biaya
pembongkaran, pemindahan dan restorasi lokasi atas beberapa bangunan
dan mesin tertentu pada saat berakhirnya periode sewa atas tanah, di mana
aset tersebut berada. Bagian liabilitas jangka panjang pada tanggal 31
Desember 2021 sebesar Rp112.095 (31 Desember 2020: Rp111.418)
dikapitalisasi sebagai bagian dari biaya perolehan aset tetap dan disajikan
sebagai “Liabilitas Estimasi atas Biaya Pembongkaran Aset Tetap” pada
laporan posisi keuangan konsolidasian.
Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan
metode garis lurus berdasarkan estimasi masa manfaat ekonominya.
Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 2
sampai dengan 30 tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan
dalam industri di mana Kelompok Usaha menjalankan bisnisnya.
Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat
mempengaruhi masa manfaat ekonomi dan nilai sisa aset, dan karenanya
23

beban penyusutan masa depan dapat direvisi. Nilai tercatat neto aset tetap
Kelompok Usaha pada tanggal-tanggal pelaporan diungkapkan dalam
Catatan 12.
24
25
26

4.6. Evaluasi Aset Tetap PT Indofood Sukses Makmur Tbk


Pada tahun 2021 PT Indofood Sukses Makmur Tbk melakukan
perbaikan sesuai dengan PSAK yang berlaku. Salah satunya, perbaikan
berdasarkan PSAK 48 yaitu Penurunan nilai aset, tentang ruang lingkup
penurunan aset dan menghapus perbedaan dengan IFRS pada IAS 36
paragraf 4(a). PT Indofood Sukses Makmur Tbk sendiri telah menerapkan
standar baru dan revisi yang sudah berlaku untuk periode yang dimulai 1
Januari 2021 yaitu standar baru yang mempengaruhi laporan keuangan
konsolidasi PT Indofood Sukses Makimur Tbk.
Pada kebijakan baru yang ditetapkan oleh PT Indofood Sukses
Makmur Tbk memiliki perubahan terhadap asumsi yang digunakan oleh
manajemen dalam menentukan jumlah terpulihkan, termasuk tingkat
diskonto dan tingkat pertumbuhan majemuk, dapat berdampak signifikan
27

pada hasil pengujian. Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat


alasan yang memungkinan bahwa asumsi utama tersebut di atas dapat
berubah sehingga nilai tercatat goodwill yang dialokasikan pada masing-
masing UPK menjadi lebih tinggi dari nilai terpulihkannya secara
material.
Oleh karena itu, perubahan tersebut sangatlah berdampak karena
proyeksi estimasi arus kas setelah periode yang dicakup dalam proyeksi,
diekstrapolasi menggunakan estimasi tingkat pertumbuhan majemuk
tersebut di atas. Tingkat diskonto yang diterapkan pada proyeksi estimasi
arus kas dihasilkan dari rata-rata tertimbang biaya modal dari masing-
masing UPK. Tingkat pertumbuhan majemuk yang digunakan tidak
melebihi tingkat rata-rata pertumbuhan jangka panjang pada industri di
negara tempat entitas beroperasi.
Pada setiap tanggal pelaporan, PT Indofood mengevaluasi apakah
terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset
keuangan mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai atas aset keuangan
atau kelompok aset keuangan dianggap telah terjadi, terdapat bukti yang
obyektif mengenai penurunan nilai sebagai akibat dari satu atau lebih
peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa
yang merugikan) dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada
estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset
keuangan yang dapat diestimasi secara handal
Bukti penurunan nilai tersebut dapat meliputi indikasi pihak
peminjam atau kelompok pihak peminjam mengalami kesulitan keuangan
signifikan, tunggakan pembayaran bunga atau pokok, terdapat
kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan melakukan
reorganisasi keuangan lainnya dan pada saat data yang dapat diobservasi
mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus
kas masa datang, seperti meningkatnya tunggakan atau kondisi ekonomi
yang berkorelasi dengan wanprestasi.
Selain itu, juga terdapat standar akuntansi yang telah diterbitkan
namun belum berlaku efektif yaitu, amandemen PSAK 16 mengenai aset
28

tetap dimana hasil sebelum penggunaan yang diintensikan. Amandemen


tersebut tidak memperbolehkan entitas mengurangi kepada biaya
perolehan suatu aset tetap, hasil dari penjualan barang yang diproduksi
saat menyiapkan aset tersebut yang diperlukan agar dapat beroperasi
dengan cara yang dimaksudkan oleh manajemen. Sebaliknya, entitas
mengakui dalam laba rugi hasil penjualan barang-barang tersebut dan
biaya perolehan barang-barang tersebut.
Amandemen tersebut berlaku efektif untuk periode pelaporan
tahunan yang dimulai pada 1 Januari 2023 dan jika dilihat dari belakang
amandemen ini diterapkan untuk digunakan pada atau setelah awal dari
periode sajian paling awal dimana entitas pertama kali menerapkan
amandemen tersebut. Namun, jika PT Indofood menerapkan kebijakan
baru ini diperkirakan tidak akan berdampak material terhadap pelaporan
keuangan dari PT Indofood itu sendiri.
V. KESIMPULAN
5.1. Simpulan
PT Indofood Sukses Makmur Tbk dalam kegiatan perusahaan telah
melakukan penerapan atas seluruh standar baru dan revisi yang berlaku
efektif untuk periode yang dimulai 1 Januari 2021, termasuk standar baru
yang memperngaruhi laporan keuangan konsolidasi PT Indofood Sukses
Makimur Tbk.
PT Indofood Sukses Makmur Tbk memiliki bebagai macam aset
tetap yaitu tanaman hidroponik dan aset tetap lainnnya. Aset tetap pada
awalnya diakui sebesar biaya perolehan, yang terdiri atas harga perolehan
dan biaya-biaya tambahan yang dapat distribusikan langsung untuk
membawa aset ke kondisi dan lokasi yang diinginkan agar aset siap
digunakan. setelah pengakuan awal, aset tetap dinyatakan pada biaya
perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan kerugian penurunan nilai,
jika ada.
Pengukuran tanaman dalam asset tetap yang belum menghasilkan
yang dimiliki PT Indofood Sukses Makmur Tbk. dilakukan dengan
menyatakan sebesar Biaya perolehan yang meliputi akumulasi biaya
persiapan lahan, penanaman bibit, pemupukan, pemeliharan, dan alokasi
biaya tidak langsung lainnya sampai dengan asset tersebut menghasilkan
dan dapat dipanen. Kemudian, pengukuran asset tetap lainnya dilakukan
dengan mengurangi biaya perolehan dengan akumulasi penyusutan dan
kerugian pada penurunan nilai, jika ada.
Pencatatan untuk asset tetap PT Indofood Sukses Makmur Tbk.
dilakukan dengan mencatat semua nilai aset tetap pada tanggal
dilakukannya pelaporan, sehingga aset tetap dapat terealisasi seluruhnya.
Pada tanggal 31 Desember 2021, aset tetap Kelompok Usaha yang
telah disusutkan penuh namun masih digunakan terutama terdiri dari (i)
bangunan, struktur dan pengembangan bangunan; (ii) mesin dan
peralatan; dan (iii) alat-alat transportasi dengan nilai perolehan sebesar
Rp7.234.767. Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat semua aset
tetap pada tanggal-tanggal pelaporan dapat terealisasi seluruhnya. Oleh
karena itu, tidak diperlukan adanya penyisihan atas kerugian penurunan
nilai aset tetap.
Terdapat evaluasi aset tetap dari PT Indofood. Standar akuntansi
yang telah diterbitkan namun belum berlaku efektif yaitu, amandemen
PSAK 16 mengenai aset tetap dimana hasil sebelum penggunaan yang
diintensikan. Amandemen tersebut berlaku efektif untuk periode
pelaporan tahunan yang dimulai pada 1 Januari 2023 dan jika dilihat dari
belakang amandemen ini diterapkan untuk digunakan pada atau setelah
awal dari periode sajian. Jika PT Indofood menerapkan kebijakan baru ini
diperkirakan tidak akan berdampak material terhadap pelaporan keuangan
dari PT Indofood itu sendiri.

29
30

5.2. Saran
Sebaiknya PT.Indofood Sukses Makmur,Tbk akan lebih baik
apabila pihak perusahaan memperhatikan dalam pengelolaan
operasionalnya dengan melakukan pembaharuan persediaan barang agar
lebih maksimal dalam merespon kebutuhan konsumen agar Fixed Asset
Tetap seimbang dengan penjualan yang menguntungkan agar kinerja
perusahaan pada periode tahun yang akan datang menunjukan
peningkatan lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Effendi, R. (2015). ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS ASET
TETAP BERDASARKAN SAK ETAP pada CV. Sekonjing Ogan Ilir.
Palembang. Statement and Fixed Asets.

31

Anda mungkin juga menyukai