Anda di halaman 1dari 6

KISI-KISI US1 BAHASA INDONESIA

1. 5 opini dalam teks editorial

Kritik, penilaian, saran, harapan dan prediksi

2. Contoh kalimat opini kritik

3. Cara mengungkapkan isi teks editorial

4. Contoh konjungsi kausalitas

Menggunakan kata : sebab, oleh sebab itu, karena

5. Struktur teks editorial

1. Pengenalan isu

2. Menyampaikan pendapat atau argumen

3. Penegasan ulang

6. Pengertian aktual

Peristiwa yang sedang menjadi isu hangat, perbincangan, sorotan.

7. Pernyataan yang benar terkait fakta dan opini

8. Isi argumentasi teks editorial


Pembahasan mengenai tanggapan dari redaksi terhadap isu yang dibahas dan

sudah dikenalkan sebelumnya.

9. Kalimat fakta

Mendiknas meresmikan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah

Jakarta, pada tanggal 5 Juni 2003.

10. Kalimat opini

Liverpool sepertinya akan menjadi juara Liga Inggris musim ini.

11. Yang bukan kaidah kebahasaan teks editorial

Yang merupakan kaidahnya sebagai berikut :

1. Menggunakan kalimat retoris

2. Menggunakan kata-kata populer

3. Menggunakan kata ganti penunjuk yang merujuk pada waktu, tempat,

peristiwa atau hal lainnya yang menjadi fokus ulasan

4. Menggunakan konjungsi kausalitas

12. Majas personifikasi

Membuat benda mati seolah hidup. Menggambarkan adanya sifat manusia pada

sebuah benda mati.

13. Menentukan latar tempat, waktu dan suasana


14. Penggambaran watak tokoh dalam cerita

Pengarang dapat menyampaikan watak tokoh melalui cara langsung dan tidak

langsung. Penyampaian watak secara langsung (analitik) adalah melalui

pengarang itu sendiri. Pengarang akan mendeskripsikan seorang tokoh melalui

penjelasan berupa kalimat-kalimat. Penyampaian watak secara tidak langsung

adalah melalui percakapan antartokoh, pikiran tokoh, tindakan tokoh, serta

pendapat tokoh lain.

15. konjungsi temporal

Konjungsi temporal adalah kata penghubung yang menyatakan urutan waktu.

Contoh : Setelah komputer dimatikan, kemudian matikan juga layar monitor.

Cristiano Ronaldo mengalami cedera, lalu ia harus absen selama 6 bulan.

Cuaca di wilayah Jakarta sudah mulai membaik, selanjutnya pemerintah

daerah akan melakukan penanggulangan banjir.

16. Jenis-jenis peran dalam watak tokoh

Tokoh protagonis (baik)

Tokoh antagonis (jahat)

Tokoh tritagonis (penengah)

17 dan 18. Terkait kutipan novel, yang disuruh menentukan latar suasananya

Gembira, sedih, kecewa, marah, lelah.


19. Nilai-nilai yang terkandung dalam cerita (unsur ekstrinsik)

Nilai moral, nilai agama, nilai sosial dan budaya.

20. Kaidah kebahasaan surat lamaran kerja

1. Menggunakan bentuk surat yang standar

2. Menggunakan bahasa yang baik dan benar

3. Menggunakan kata-kata yang sopan

4. Menggunakan kata pengantar yang jelas, singkat, padat informatif dan

tepat sasaran

5. Tulisan bersih, mudah dibaca dan sesuai dengan kaidah ejaan

6. Melengkapi bagian-bagian surat dengan norma bahasa surat (seperti

penulisan unsur hal, tempat/tinggal, alamat, salam pembuka, isi surat,

salam penutup, tanda tangan dan nama terang)

21. Kalimat penolakan surat


Halo, (nama pelamar), Terima kasih atas ketertarikan anda untuk melamar

posisi (jabatan) di (nama perusahaan). Kami telah membaca resume anda,

namun tidak dapat meneruskannya ke seleksi tahap selanjutnya.

22. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan surat lamaran kerja

23. Penyajian novel sejarah


Bersifat naratif/deskriptif. Novel sejarah termasuk ke dalam teks naratif jika

disajikan secara urutan waktu dan peristiwa. Namun, jika novel sejarah

disajikan secara simbolisasi verbal, novel tergolong ke dalam teks deskriptif.

24. Struktur cerita novel sejarah

1. Pengenalan situasi cerita (orientasi)

2. Pengungkapan peristiwa (cerita awal akan munculnya konflik)

3. Munculnya konflik

4. Konflik memuncak

5. Penyelesaian (resolusi)

6. Koda (kesimpulan)

25. Contoh kata kerja mental

Memahami, merasakan, menebak, mengenali, memperhatikan, berharap, ingin,

mengharapkan, membayangkan, mendengar, melihat, menangis, memilih,

mengingat, melupakan, menebak, percaya.

Materi Tambahan

1. majas/gaya bahasa

>Personifikasi

Majas personifikasi adalah perumpamaan atau pelambangan benda mati sebagai


orang atau manusia

Contoh : Bencana alam ini menegur kita untuk lebih menjaga lingkungan.
Bulir padi menunduk seraya mengucapkan selamat pagi kepada para

pejalan kaki.

>Hiperbola

Majas hiperbola adalah majas yang mengungkapkan ungkapan yang berlebihan,


melampaui batas dan tidak masuk akal.

Contoh : Dentuman itu menggelegar membelah angkasa.

>Metafora

Majas metafora adalah majas yang menggunakan perbandingan dua objek berbeda,
namun memiliki kemiripan.

Contoh : Perusahaan itu bangkrut karena ulah tikus berdasi.

Si jago merah melahap habis puluhan toko di pasar baru.

Tikus kantor masih banyak di negeri ini.

>Metonimia

Majas metonimia adalah majas yang mengungkapkan suatu hal dengan memakai
kata lain karena memiliki hubungan yang sangat erat, dan juga sudah
disepakati/diakui.

Contoh : Bapak ke kantor naik kijang.

Aku dan keluargaku naik Air Asia ke Tanah Suci.

2. Sudut pandang

1. Orang pertama (aku, saya, kita)

2. Orang kedua (kamu, anda)

3. Orang ketiga (dia, mereka)

Anda mungkin juga menyukai