Anda di halaman 1dari 4

Nama : Dimas Rizqi Agung Nugroho

Nim : 2352010077

Kelas : A2

Fakultas : Teknik Sipil

Besaran Turunan

Pengertian besaran turunan

Sesuai dengan namanya, besaran turunan merupakan besaran yang diturunkan dari

besaran pokok. Misalnya, luas diperoleh dari perkalian antara panjang dan lebar dari

suatu bidang. Panjang dan lebar sama-sama memilih satuan meter, jadi:

Luas = panjang x lebar = m x m = m2

Maka besaran turunan dari luas adalah m2. Selain luas, contoh besaran turunan yang

lain, diantaranya volume, massa jenis, kecepatan, dan lain sebagainya.

Tabel besaran turunan

Besaran Turunan Satuan Internasional Dimensi Simbol dan Rumus

Gaya Newton (kg m/s2) N : MLT-2 F = m.a

Percepatan L T-2 (m/ s2) a : LT-2 a= Δv / Δt

Massa jenis Rho (kg/m3) ρ ρ = m/V

Luas m2 [L]2 L=PxL

Volume M3 [L]3 V=PxLxT

Tekanan Pascal (Pa) (N/m2) [M][T]-2 [L]-1

1.Volume
Volume merupakan contoh besaran turunan yang kerap ditemui pada pelajaran matematika
untuk menghitung bangun tiga dimensi. Volume diturunkan dari besaran pokok panjang,
sehingga rumusnya adalah panjang dikali lebar dikali tinggi. Satuan turunan volume adalah
meter kubik (m3).
Penggunaan ny dalam dunia sipil antara lain :
 Perhitungan Volume tanah
 Mengukur Volume balok
 Menghitung Material Kontruksi

2. Luas

Berasal dari besaran pokok panjang, nilai luas diperoleh lewat perkalian antara panjang dan
lebar (p x 1). Satuan yang dipakai adalah meter kubik (m2) dan rumus ini biasanya dipakai
untuk menghitung luas dari bangun datar atau dua dimensi besaran turunan. Contoh
penggunaannya dalam teknik sipil diantaranya:

Menghitung luas bangunan Menghitung luas lahan


Menentukan jumlah paving yang akan dipasang pada sebuah ukuran tanah

3. Gaya

Merupakan besaran turunan yang satuannya berasal dari perkalian antara massa dan
percepatan, jika digambarkan satuannya adalah (kg m/s2) dikenal juga dengan sebutan
satuan Newton. Untuk menghitung besaran turunan gaya, perlu memasukkan satuan
Newton dan ini biasanya ditemukan pada pelajaran Fisika dengan rumus gaya yaitu F = m. a.
contoh nya dalam dunia sipil adalah:
 Desain Jembatan: Ketika merancang jembatan, insinyur sipil harus memperhitungkan
berbagai gaya yang bekerja pada struktur tersebut.
 Perencanaan Bangunan Tinggi: Dalam perencanaan bangunan tinggi, seperti gedung
pencakar langit, gaya angin dan gempa adalah faktor penting yang harus
dipertimbangkan
 Pondasi Bangunan: Ketika mendesain pondasi untuk sebuah bangunan, insinyur sipil
harus mempertimbangkan berat bangunan itu sendiri dan bagaimana gaya tersebut
akan didistribusikan ke tanah.

4. Percepatan
Dihasilkan dari perhitungan besaran turunan kecepatan dan waktu tempuh, besaran turunan
ini akan dibagi dengan waktu tempuh yang sudah dilakukan. Percepatan disimbolkan dengan
huruf a, rumus besaran turunan percepatan yakni a Av/ At. Contoh dalam kegiatan ilmu sipil
adalah:
 Desain Struktur Bangunan: Percepatan gempa adalah faktor penting dalam desain
 struktur bangunan di daerah berpotensi gempa bumi.
 Desain Jembatan: Ketika merancang jembatan, perlu memperhitungkan percepatan
angin yang mungkin mempengaruhi jembatan. Ini penting untuk memastikan
keamanan
 jembatan dan kendaraan yang melintasinya.
 Perencanaan Drainase: Percepatan aliran air adalah faktor penting dalam
perencanaan sistem drainase kota. Ini membantu menghitung debit air hujan yang
masuk ke saluran pembuangan dan menentukan ukuran saluran yang diperlukan.

5. Tekanan

Merupakan kelompok besaran turunan dari besaran turunan gaya, dan besaran turunan luas
jika ditulis menjadi N/m2, rumus dari besaran turunan ini adalah P-F/A. Besaran turunan ini
bisa sering dijumpai dalam mata pelajaran Fisika. Contoh penggunaannya dalam ilmu teknik
sipil adalah:
 Tekanan Hidrostatik dalam Kolam Renang: Kolam renang adalah contoh lain di mana
tekanan sangat penting. Tekanan hidrostatik dari air dalam kolam harus seimbang
dengan tekanan tanah di sekitarnya agar kolam tetap utuh dan tidak bocor.
 Tekanan dalam Jembatan dan Struktur Penyeberangan: Saat merancang jembatan
atau struktur penyeberangan, perlu memperhitungkan tekanan yang akan
ditanggung oleh beban lalu lintas dan beban hidup lainnya. Tekanan ini harus
didistribusikan dengan
 Benar melalui elemen struktural.
 Tekanan dalam Saluran Air dan Pipa: Dalam perencanaan sistem air dan pipa,
tekanan fluida dalam saluran air harus diperhitungkan dengan cermat untuk
memastikan aliran yang efisien dan aman.

6. Massa jenis

Merupakan besaran turunan yang berasal dari besaran pokok massa dan turunan dari
besaran pokok panjang (m3). Menciptakan satuan seperti (kg/m3) kilogram per meter kubik.
Nama besaran turunan massa jenis adalah Rho, sementara rumusnya p N penggunaannya
dalam ilmu sipil adalah:
 Pembangunan Bangunan Tinggi: Dalam proyek bangunan tinggi, pemilihan beton
yang memiliki masa jenis yang tepat sangat krusial. Beton yang terlalu ringan dapat
membuat bangunan kurang stabil, sementara beton yang terlalu berat dapat
menambah beban struktural. Masa jenis beton harus dipilih dengan cermat untuk
memastikan bangunan

 Tahan terhadap beban dan angin. Pembangunan Jembatan: Masa jenis bahan
konstruksi dalam pembangunan jembatan mempengaruhi kekuatan, stabilitas, dan
umur jembatan. Misalnya, saat merencanakan jembatan yang akan melintasi sungai,
insinyur harus mempertimbangkan masa jenis bahan bangunan yang akan digunakan
dan memastikan bahwa struktur tersebut mampu

 Menahan beban yang ada. Rehabilitasi Struktur: Dalam proyek rehabilitasi struktur,
pemahaman tentang masa jenis sangat penting. Insinyur harus memeriksa apakah
struktur yang ada dapat menahan perubahan massa jenis akibat korosi atau
perubahan material. Ini dapat mempengaruhi kekuatan dan keberlanjutan struktur
yang ada.

Anda mungkin juga menyukai