Anda di halaman 1dari 6

LA ( Land Application )

Oleh :
Ali Ramdani

PT. SALONOK LADANG MAS


(UNION SAMPURNA TRI PERSADA GROUP 2023)
1. Pengertian LA (Land Application)

Land Application atau aplikasi lahan adalah pemanfaatan limbah cair dari industri
kelapa sawit untuk digunakan sebagai bahan penyubur atau pemupukan tanaman kelapa sawit
dalam areal perkebunan kelapa sawit itu sendiri.

Dalam proses pengolahan TBS menjadi minyak kelapa sawit mentah ( Crude Palm
Oil = CPO ), di perkiakan setiap ton TBS yang diolah akan menghasilkan 0,6 – 0,8 m3 limbah
cair dengan BOD ( Biological Oxigen demand ) berkisar 20.000 - 60.000 mg/I, maka dari itu
pengolahan limbah cair di PKS perlu mendapatkan perhatian yang khusus, karena limbah yang
di hasilkan cukup banyak.

Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit ( LCPKS ), mempunyai potensi besar sebagai bahan
pupuk organik, karena dalam 100 ton limbah cair PKS terdapat unsur hara N,P,K dan Mg yang
setara dengan 156 kg urea, 25 kg TSP, 250 kg KC1 dan 100 grm kisriet.

Manfaat tehadap tanaman kelapa sawit adalah : untuk meningkatkan produktivitas dan
mengurangi penggunaan pupuk anorganik.

Sedangkan manfaat bagi llingkugan adalah : mengurangi pencemaran lingkungan yanng


berasal dari limbah cair PKS dari satu tempat ke tempat lainya seperti pada bagian badan
sungai.

➢ Manfaat bagi perusahaan


✓ Mengurangi biaya pembelian pupuk anorganik.
✓ Pengeluaran biaya untuk pembelian pupuk pertahun
✓ Nol limbah
2. Metode pemanfaatan LA di dalam blok atau lahan kelapa sawit
➢ Dibuat di gawangan mati
✓ Flatbad : sistem parit datar dimana limbah cair dari kolam limbah PKS di
tampung atau di alirkan dengan kolam- kolam bersambung (untuk lahan
dengan ketingiian atau relatif tidak sama atau miring.
✓ Longbad : sistem saluran memanjang sama dengan parit N

✓ Furrow : sama dengan flatbad akan tetapi tidak mempunyai sekat atau
overfluw untuk menyalurkan dari flatbad satu ke flatbad yang lain.

➢ Dosis dan frekuensi di dalam SOP dan IKA Agronomi USTP


✓ Dosis rekomendasi per ha per tahun adalah 375 m3 atau 750 m3 /ha/tahun.
✓ Semuadosis rekomendasi diaplikasikan 3 kali setahun atau 4 bulan sekali.
➢ Cara aplikasi
✓ Limbah cair diaplikasikan pada tanaman dengan jarak lebih dari 100 meter
dari pinggir sungai.
✓ Dalam 1 baris flatbed, 2 flatbedterakhir tidak boleh diisi oleh limbah cair
(dikosongkan) karena akan digunakan untuk menampung tumpahan dari
flatbedsebelumnya.
✓ Limbah cair PKS diaplikasikan di tanah mineral non pasir yang bertopo-
grafi datar hingga agak bergelombang. Tanah pasir serta gambut tidak
direkomendasikan.
✓ Areal aplikasi harus memiliki kedalaman air tanah ≥ 75 cm dari permu-
kaan tanah.
✓ Blok-blok yang banyak dilalui oleh parit dan sungai serta rendahan tidak
direkomendasikan untuk diaplikasi limbah cair.
✓ Limbah cair PKS dialirkan melalui pipa utama dan pipa distribusi ke dalam
blok-blok yang sudah ditentukan.
✓ Seorang mandor bertugas mengelola aplikasilimbah cair dan mengko-
munikasikan waktu aplikasi dengan operator mesin pompa di PKS.
✓ Aplikasi limbah cair PKS dilakukan secara jalur per jalur di dalam blok di
bawah pengawasan seorang pekerja. Apabila menggunakan sistem
gravitasi, maka harus dipastikanbahwa flatbedterjauh telah teraplikasi.
✓ Pada saat bersamaan dapat dilakukan aplikasi beberapa jalur bergantung
kepada jarak dan tekanan air yang keluar dari pipa distribusi. Tekanan yang
terlalu besar harus dikurangi dengan cara membuka jalur aplikasi lainnya
agar pipa distribusi tidak pecah. Sebaliknya apabila tekanan ter-lalu kecil
maka aplikasi hanya dikerjakan pada jalur-jalur yang berdekatan saja untuk
meningkatkan prestasi aplikasi yang diperoleh.
✓ Lamanya jam operasi bergantung kepada debit yang keluar dari pipa
distribusi yang ditentukan oleh jarak dan kapasitas pompa.
✓ Aplikasi pada flatbedyang berdekatan dengan badan air, seperti parit dan
sungai, harus dilakukan secara hati-hati. Hal yang harus diperhatikan:
1) Menaikkan tanggul pembatas pada flatbedyang berdekatan dengan
badan air.
2) Pastikan bahwa masih ada jarak atau sisa tempat di dalam
flatbedyang tidak terisi dengan limbah cair, sebagai cadangan
apabila turun hujan dengan intensitas yang tinggi.
3) Setelah aplikasi, seluruh peralatan pendukung seperti putaran kran
air harus dilepas dan disimpan di tempat yang aman.
➢ PembuatanFlat bed
✓ Jalur Flat beddibuat di setiap gawangan mati.
Pada areal landai sampai dengan bergelombang dibuat flat bed yang
panjangnya bervariasi sesuai kondisi areal :
- Panjang Bed 3 m
- lebar Bed 2 m
- dengan kedalaman 60 cm atau kedalaman efektif 12.5 cm, sehingga masih
ada cadangan 12,5 cm untuk air hujan.
✓ Pipa distribusi ukuran 2 inch dipasang pada posisi tertinggi di setiap jalur
flatbed atau longbedsehingga pengisian Bed dapat dilakukan secara over-
flow atau gravitasi.
✓ Pada areal landai sampai dengan bergelombang jalur flatbeddibuat
mengikuti arah kontur.
✓ Dengan lebar flatbed 2 m standar, kebutuhan jumlah flatbed per ha ter-
gantung pada panjangnya dan kedalaman efektif per flatbed. Panjang
flatbed disesuaikan dengan topografi, 2 m pada areal bergelombang sampai
dengan 3 m pada areal landai.
➢ Contoh perhitungan:
Dosis : 375 m3/ha/tahun atau 125 m3/ha/rotasi
Rotasi : 3 x/tahun
Panjang flatbe drata-rata : 3 mtr
Lebar flatbed : 2 mtr
Kedalaman flatbed : 0,125 mtr (12,5 cm) dengan overflow

Kapasitas efektif per flatbed : panjang x lebar x kedalaman


= 3 x 2 x 0,125
= 0,75 m3/flatbed
𝑑𝑜𝑠𝑖𝑠 /ℎ𝑎 /𝑟𝑜𝑡𝑎𝑠𝑖
Maka Jumlah flatbed yang dibutuhkan per ha :
𝑘𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑒𝑓𝑒𝑘𝑡𝑖𝑓

125 𝑚3
=
0,75 𝑚3
= 167 𝑓𝑙𝑎𝑡𝑏𝑎𝑑
Jarak antar flatbed dibuat 0,5 mtr (50 cm) dan jarak flatbed dengan
jalan CR atau jalan Kontrol adalah 3-4 mtr. Kedalaman overflow dari
setiap bed adalah 12,5 cm

Anda mungkin juga menyukai