Anda di halaman 1dari 2

BI Summative Ibu

Ibuku lahir pada tanggal 25 Desember 1980 bersama adik kembarnya, saat dia berumur 3 tahun
dia harus dipisahkan oleh orang tuanya karena masalah keuangan mereka. Jadi dia dipinjam oleh
keluarganya dan ketika dia berumur sekitar 4 atau 5 tahun, dia
kembali ke orang tuanya dan kembarannya lagi. Ibuku dan saudara kembarnya selalu bersatu
karena mereka tidak pernah berpisah, mereka belajar di tempat yang sama
taman kanak-kanak dan sekolah dasar bersama-sama. Ia berangkat ke sekolah dengan
mengendarai becak dan ketika duduk di bangku sekolah dasar ia menggunakan mobil untuk pergi ke
sekolah dan pulang dengan membawa becak. Ketika dia lulus SD dia belajar di sekolah katolik yang dekat
dengan rumahnya, jadi dia hanya berjalan kaki ke sekolah atau berjalan kaki pulang dan di sekolah ini dia
perlahan mulai menjadi dewasa dan bertanggung jawab tetapi dia juga sebenarnya belajar dan di kelas
rangkingnya selalu di 10 besar, tapi di sana dia juga dipisahkan dari saudara perempuannya.

Disana ibuku tampil, bahkan saat masih kecil dia sudah menjadi koreografer. Dia telah disuruh
oleh gurunya untuk membuat gerakan tari untuk seluruh kelas 8, dan ketika dia masih di kelas 9 dia
memenangkan juara pertama kompetisi karaoke. Kemudian ketika dia lulus SMP, dia pindah ke sekolah
bernama 'Santa Maria', namun sekolahnya sangat jauh. Jadi dia harus mengendarai sepedanya sampai ke
depan lingkungan rumahnya, di SMA dia harus bangun jam 6 pagi karena sekolahnya jauh dan dia harus
mengendarai tiga kendaraan untuk sampai ke sana. Pertama dia harus naik sepeda sampai depan
lingkungannya, kemudian dia naik angkot naik ke terminal dan naik bus ke sekolah, dulu di sekolah dia
tidak mempunyai banyak teman tetapi dia tetap mempunyai teman sekitar 2 atau 3 orang. tapi ibuku
bukan orang yang sangat terkenal.

Lalu ketika ia duduk di bangku kelas 12, ia tidak terlalu banyak belajar karena adanya kerusuhan
nasional yang menuntut Presiden Soeharto, presiden Indonesia saat itu, untuk mundur, terjadilah perang
yang disebut dengan perang ras. Saking banyaknya teman-temannya yang keturunan Tionghoa yang
harus dideportasi keluar negeri, 40 teman ibu saya yang sekarang ada 20 orang di kelasnya, masih
bertahan. Di sekolah ibuku banyak suku tionghoa ada, suku jawa ada, suku batak ada, suku toraja ada,
tapi yang dari cina banyak yang keluar negeri, dan ketika akhirnya lulus SMA dia tidak mau
kuliah tapi mendapat pekerjaan. Jadi pada hari Sabtu dia melamar kurikulum yang sesuai ke
toko-toko, di mal mana saja, pada dasarnya kemudian pada akhirnya dia tetap kuliah dan hanya bekerja
sebagai kasir di toko perlengkapan bayi. Hal yang menggembirakan baginya karena dia bisa mendapatkan
uang sendiri, kemudian dia lulus kuliah dan memutuskan untuk tidak tinggal bersama celananya, dia
bekerja di luar surabaya di NTT, dan di sana dia bertemu dengan ayah saya, hubungan yang bertahan 2
tahun sebelum mereka menikah pada tahun 2008.
BI summative Ayah

Anda mungkin juga menyukai