Anda di halaman 1dari 54

SNAKE

AWARENESS
TRAINING

1
INFORMASI UMUM

NAMA ILMIAH

• Kerajaan : Animalia
• Phyllum : Chordata
• Kelas : Sauropsida
• Ordo : Squamata
• Subordo : Serpentes
INFORMASI UMUM
MORFOLOGI

Tubuh ular dibagi kedalam 3 bagian yaitu kepala, badan dan ekor
Informasi Umum

Dekat dengan kehidupan manusia.

Menjaga keseimbangan ekosistem

Misterius

Adalah makhluk eksotis, unik, indah, menantang,


sangat banyak ragamnya.
KEBIASAAN ULAR

• Secara Umum Nokturnal


• Senang dikala hujan gerimis
• Eksoterm -> Poikiloterm
• Ular terbiasa mencerna makanan dengan tidur
panjang.
• Selalu mencari tempat berlidung
INFORMASI UMUM

• 2700+ Jenis Ular di dunia.


380 Jenis di Indonesia(55 jenis di laut).
• 33 jenis ular berbahaya di Indonesia.
INFORMASI UMUM

Kenapa Iklim Tropis

Memiliki Suhu yang


cukup Stabil
Cara Mendapatkan Makan

Berburu Menghadang

Memancing
Cara memangsa
INFORMASI UMUM

Mengapa Ular Menyerang Kita???


Manusia bukan merupakan mangsa bagi ular melainkan hanya
sebagai ancaman yang akan di serang jika ular merasa terganggu.
Indra Penciuman
Organ Sensor Panas ( PIT )

Indra sensor panas


Indra Pendengaran

Bagaimana dengan
suara suling ??
Pewarnaan
Pergerakan
Tipe Gigi Ular

Aglypha Ophistoglypha
Tidak bertaring bisa Bertaring belakang

Proteroglypha Solenoglypha
Bertaring depan
Bertaring depan, melipat
Habitat Ular

Aquatic Arboreal

Semi Aquatic
Terrestrial
JENIS ULAR BERDASARKAN HABITAT

Menurut habitatnya, ular terdiri dari 5 jenis yaitu :

 Ular air : aktivitas dalam air misalnya ular laut


(Laticauda laticauda)

 Ular semiperairan : kadang-kadang melakukan aktivitas


di air dan darat misalnya ular bandotan (Natrix
piscutor), ular phyton
JENIS ULAR BERDASARKAN HABITAT

 Ular darat : aktivitas di darat misalnya ular kayu (Ptyas


mucosus)

 Ular pohon : aktivitas di pohon misalnya ular cincin mas


(Boiga dendrophila), ular hijau, ular phyton

 Ular gurun : aktivitasnya di gurun miaslnya ular derik


(Crotalus artox)

21
JENIS ULAR BERDASARAKAN HABITAT
A. Menurut habitatnya, ular terdiri dari 5 jenis yaitu :

Ular darat
Ular air Ular semiperairan

Ular pohon
Ular gurun
KATEGORI BISA ULAR
A. ULAR BERBISA RENDAH
ular dengan bisa namun serangan nya tidak menimbulkan
akibat yang berbahaya bagi manusia, bengkak disekitar
serangan,ular dengan taring terletak di belakang rahang atas

B. ULAR BERBISA SEDANG


ular dengan kandungan bisa yang berbahaya bagi
manusia namun tidak mematikan, diantaranya
menyebabkan kebusukan sebagian jaringan tubuh
atau kelumpuhan sebagian tubuh
Contoh : ular tanah

C. ULAR BERBISA TINGGI


ular yang dapat mengeluarkan racun mematikan
Contoh : ular cobra
KELENJAR RACUN/VENOM/BISA ULAR
Taring bisa
MEMBEDAKAN
ULAR BERBISA DAN TIDAK
BERBISA ??
Perbedaan
Berbisa Tinggi
1. Gerakannya lambat
2. Beraktifitas di malam hari
3. Membunuh mangsanya dengan menyuntikkan bisa
4. Bentuk kepalanya segitiga
5. Memiliki taring bisa
6. Kanibal Tidak Berbisa

1. Gerakannya cepat
2. Beraktifitas di siang hari
3. Membunuh mangsanya dengan membelit
4. Bentuk kepalanya bulat
5. Tidak memiliki taring bisa
Gigitannya tidak mematikan
6.
JENIS RACUN/VENOM/BISA ULAR

• Neurotoxin : bisa ular yang merusak jaringan syaraf dan menyebar


setelah 30 menit s.d. 1 jam. Contoh : Cobra

• Haemotoxin : bisa ular yang merusak jaringan darah, dimana racun akan
masuk ke dalam sistem peredaran darah dan mengakibatkan sel darah
merah menjadi lisis (pecah). Contoh : Ular belang

• Myotoxin : bisa ular yang merusak otot, terutama jaringan obtys


dengan cara mengigit yang mengakibatkan oto menjadi membiru dan
membusuk. Contoh : Cobra
Efek Gigitan Ular Tidak Berbisa

Ular ini memiliki tipe gigi Aglypha (tidak bertaring)


dan tidak memiliki kelenjar bisa. Jika tergigit ular
jenis ini hanya akan luka, tidak ada penanganan
khusus. Hanya perlu obat antiseptik. Tidak
berbahaya dan jumlah serta jenis nya sangat
banyak.
Efek Gigitan Berbisa Menengah

Kebanyakan ular kelompok ini memiliki tipe gigi Ophistoglypha, dan


telah memiliki kelenjar bisa. Efek bisanya pada manusia adalah
• Pendarahan
• Demam
• Perubahan suhu tubuh yang drastis dan cenderung menyebabkan
rasa sakit serta pembengkakan di sekitar luka gigitan

Penanganan :

korban hanya perlu diberi suplai makanan dan minuman bergizi,


istirahat untuk meningkatkan stamina tubuh
Efek Gigitan Ular berbisa Tinggi

Ular ini memiliki tipe gigi Proteroglypha dan Solenoglypha. Jika


manusia tergigit kelompok ini adalah.
• Pembengkakan pada luka, diikuti perubahan warna
• Rasa sakit di seluruh persendian tubuh
• Mulut terasa kering
• Pusing, mata berkunang - kunang
• Demam, menggigil
• Efek lanjutan akan muntah, lambung dan liver (hati) terasa sakit,
pinggang terasa pegal, akibat dari usaha ginjal membersihkan darah.
• Jika tak tertolong mengakibatkan kematian
GEJALA GIGITAN ULAR BERBISA

• Gejala ringan adalah:


• rasa pening, mual, muntah dan perasaan tidak enak.
• Pembengkakan 1 – 2 jam (neurotoxin) atau 30 menit – 1 jam
(haemotoxin) setelah gigitan pada bagian yang tergigit.
• Kelemanyuh (necrosis) terjadi umumnya pada gigitan ular
berbisa neurotoxin.
• Gejala –gejala ini diakibatkan reaksi tubuh terhadap antigen
bisa ular.
GEJALA GIGITAN ULAR BERBISA
• Gejala berat akibat gigitan ular Familia Elapidae (kobra,
welang, weling, dsb) berupa:
• rasa kantuk yang hebat tanpa menguap,
• demam,
• menurunnya kesadaran,
• nafas terengah–engah,
• sulit menggerakkan anggota badan,
• sulit menelan, bicara kurang jelas,
• anak mata membesar, dan kelopak mata menutup.
• Luka gigitan tidak begitu sakit, tapi sangat cepat membunuh.
GEJALA GIGITAN ULAR

• Gejala berat akibat gigitan ular anggota Familia


Viperidae (Truno bamban, Bandotan puspo,
Ular Edor dsb) berupa:
– membesarnya luka patukan karena luka dalam akibat
kerja senyawa bisa,
– perasaan demam, rasa haus yang hebat,
– pendarahan pada gusi dan pembuluh darah di daerah
bekas luka patukan.
– lendir dari paru–paru (sputum) mengandung darah.
– timbul bercak-bercak darah di seluruh tubuh, dapat
disertai batuk darah, kencing darah, dsb.
– luka gigitan terasa nyeri dan bengkak.
– pembekuan darah terhambat, banyak berkeringat dan
detak jantung melemah.
Efek Gigitan Bisa Neurotoxin

• Menyerang dan mematikan jaringan syaraf


• Terjadi kelumpuhan pada alat pernafasan
• Kerusakan pada pusat otak
• Efek gigitan yang langsung terasa adalah
korban merasa ngantuk, kesemutan, sulit
berbicara (cadel)
Efek Gigitan Bisa Haemotoxin

• Menyerang darah dan sistem sirkulasinya


• Terjadi haemolysis
• Transport O2 ke tubuh terganggu, terutama metabolisme sel
PERTOLONGAN PERTAMA & PENGOBATAN

• Prinsip Pertolongan Pertama pada korban gigitan ular adalah,


meringankan sakit, menenangkan pasien dan berusaha agar bisa
ular tidak terlalu cepat menyebar ke seluruh tubuh sebelum
dibawa ke rumah sakit.

• Penanganan yang lebih baik yakni metode pembalut dengan


penyangga. Idealnya digunakan pembalut dari kain tebal, akan
tetapi jika tidak ada dapat juga digunakan sobekan pakaian atau
baju yang disobek menyerupai pembalut. Metode ini
dikembangkan setelah dipahami bahwa bisa menyebar melalui
pembuluh limfa dari korban.
…..Langkah-Langkah Penanganannya…:

a) Jika terpatuk, langsung gunakan pembalut atau bahan lain yang serupa dan
bebatkan dengan kencang.
Bebatkan seluas mungkin daerah yang dipatuk. Usahakan menggunakan penyangga
atau kain penggantung. Kurangi aktifitas atau gerakan korban untuk mencegah
penyebaran bisa. Selalu posisikan daerah yang terpatuk lebih rendah dari jantung.

b) Jangan pernah memperlebar luka bekas gigitan


Karena dapat menyebabkan infeksi dan trauma pada korban. Juga jangan pernah
menghisap darah dari bekas luka patukan. Selain beresiko jika ada luka pada mulut
penolong, juga tidak terlalu efektif dalam mengurangi jumlah bisa yang masuk.

c) Penting untuk meyakinkan korban


Bahwa kemungkinan selamatnya tinggi karena telah banyak antivenom (baik
monovalent maupun polivalent) di rumah sakit – rumah sakit, sehingga tidak perlu
panik yang berlebihan yang mengakibatkan tekanan darah meningkat.
…..Langkah-Langkah Penanganannya…:

d) Jangan pernah izinkan pasien untuk meminum alkohol.


e) Segera bawa ke rumah sakit atau puskesmas terdekat.
Informasikan kepada dokter mengenai penyakit yang diderita pasien seperti asma dan
alergi pada obat – obatan tertentu, atau pemberian antivenom sebelumnya. Ini penting
agar dokter dapat memperkirakan kemungkinan adanya reaksi dari pemberian antivenom
selanjutnya.
f) Kenali jenis ular yang mematuk.
Apabila anda ragu dan agar lebih amannya maka bunuhlah ular yang mematuk agar hasil
identifikasi lebih positif. Hal ini penting untuk menentukan pemberian antivenom yang
monovalent, sehingga efeknya lebih tepat dan cepat. Jika tidak pun tidak apa – apa,
sebab ada antivenom polyvalent yang dapat menetralisir bisa dari berbagai jenis ular.
(Warsito, 2011)
Obat-obatan Alternatif
Herbal sebagai obat
- Daun biduri (Calotropis gigantean)
- Getah blustru (Luffa cylindrical)
- Daun picisan (Pyrrosia nummularifolia)
- Air kelapa hijau muda (Cocos nucivera)
- Air putih
Untuk biduri, blustru dan picisan, digunakan air perasannya dan ditempel pada luka atau
dapat dengan mengkonsumsi ekstraknya setelah direbus.
Kelapa hijau muda digunakan dengan cara meminum airnya sampai perut terasa penuh.
DASAR HUKUM
Ular Yang Dilindungi menurut:
Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun 1999
Mengenai, Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa

NAMA ILMIAH NAMA INDONESIA

1. Chondropython viridis Sanca hijau


2. Python molurus Sanca bodo
3. Phyton timorensis Sanca Timor
TEHNIK PENCEGAHAN ULAR
TEHNIK PENCARIAN ULAR

Tanda-tanda Keberadaan Ular


• Ada bekas kelongsongan (kulit mati ular setelah pergantian kulit)
• Bekas kotoran
• Rerumputan yang rusak, dikala ular menerkam mangsa
• Jejak ular di sekitar lubang di alam
Bila Bertemu

STOP
S = Stop
T = Thinking
O = Observe
P = Prepare
47
TEHNIK PENANGKAPAN

a. Membaca karakteristik ular


Terganggu
Lapar
b. Membaca karakteristik lingkungan
Ular di dataran rendah cenderung lebih agresif
Ular lumpur lebih banyak memilih lari daripada menyerang
Ular pohon banyak bertahan bersiap diri
Ular laut sangat jarang menyerang manusia kecuali kalau benar terusik
Ular tidak suka belerang, minyak tanah, bensin, api dan bau yang
menyengat
TEHNIK PENANGKAPAN

Cara konvensional

• Alat sederhana (mudah dijumpai)


- Hampir seluruh asesories yang ada disekitar kita bisa digunakan.
- Ranting polos.
- Ranting bercabang.
- Batu, digunakan untuk mengalihkan perhatian.
- Kain untuk menutup mata ular sehingga mempermudah penangkapan.
TEHNIK PENANGKAPAN

Cara modern
· Penggunaan alat-alat penangkapan (snake tang, brubu, dll)
TEHNIK PENANGKAPAN

- Posisikan diri pada daerah diluar jangkaun serangan ular yang


dijumpai.

- Hindari serangan ular dengan mengawasi arah pandangannya dan


tujuan serangan dari posisi kepala dan badan ular (tergantung jenis
ular)

- Lakukan identifikasi ular dengan cepat, setidaknya diketahui tergolong


pada tingkat ”bisa/venom” apa ular yang akan ditangkap/dijumpai.
TEHNIK PENANGKAPAN

Menggunakan kain untuk mengalihkan perhatiannya atau untuk


menutup matanya, jika tidak ada maka benda apapun dapat digunakan
untuk mengalihkan perhatian

Melakukan penangkapan dengan mengunci kepala sehingga tidak dapat


menyerang, bisa dilakukan dengan cara menekan bagian leher, jika
terlatih bisa dilakukan dengan tangan kosong namun usahakan dengan
mata ular yang telah tertutup, jika tidak sebaiknya menggunakan alat
bantu.
TEHNIK PENANGKAPAN

Dalam penangkapan ular dengan menangkap ekor terlebih dahulu dapat


dilakukan dengan syarat penggunaan sepatu tinggi, celana panjang
tebal dan sarung tangan karet harus dipenuhi untuk menghindari
kemungkinan serangan, dan hanya berlaku untuk ular dengan panjang
kurang dari tinggi penangkap ular.
TEHNIK PENANGKAPAN

Untuk jenis ular raksasa seperti sanca dengan ukuran dewasa (panjang
>3 meter) penggunaan alat kurang efektif karena perlawanan dengan
otot-ototnya yang kuat, kecuali penggunaan laso namun akan melukai
ularnya.

Dalam penangkapan sanca kepala ular harus digenggam cukup kuat


dan bagian tubuh direntangkan, jangan sampai membelit, dibutuhkan 2
orang pria dewasa untuk merenggangkan ular sanca dengan ukuran
lebih dari 4 meter.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai