Anda di halaman 1dari 4

PROSES PENGOLAHAN TEMBAKAU PASCA PANEN

BATCH DASAR

Pengolahan tembakau Pasca Panen Menjadi Penting, Sebagai proses pembentukan Citarasa
Tembakau selain pada proses Budidaya .
Pada proses ini selain Dikategorikan sebagai proses kiuring (curing) yaitu proses untuk
mengubah daun tembakau segar menjadi kerosok sehingga akhirnya daun tembakau dapat
dimanfaatkan baik sebagai bahan baku rokok pabrikasi maupun linting, proses curring menjadi
bagian yang penting, untuk pembentukan cita rasa pada tahap kedua, dan juga menjadi bagian
dari proses pengawetan.
Pada Proses Pengawetan inipun Tanaman yang dipotong ( Rajang ) atau daun yang dicabut
segera diproses menyusaikan kebetuhan di mana pada proses ini, berbeda-beda tergantung
jenis tembakau yang ditanam dan produk akhir yang dituju :
Udara :
Tembakau yang diawetkan dengan udara digantung di gudang yang berventilasi baik dan
dibiarkan kering selama empat hingga delapan minggu. Tembakau yang diawetkan dengan
udara rendah gula, sehingga memberikan asap tembakau rasa yang ringan, manis, dan
kandungan nikotin yang tinggi. Tembakau cerutu dan burley diawetkan dengan udara.
Api :
Tembakau yang diawetkan dengan api digantung di gudang-gudang besar di mana pembakaran
kayu keras dilakukan dengan api kecil terus-menerus atau sebentar-sebentar dan memakan
waktu antara tiga hari hingga sepuluh minggu, tergantung pada proses dan
tembakaunya. Pengawetan api menghasilkan tembakau rendah gula dan tinggi
nikotin. Tembakau pipa, tembakau kunyah, dan tembakau dikeringkan dengan api

Pengasapan :
Tembakau yang diawetkan dengan peroses asap awalnya daun digantung pada tiang-tiang di
gudang pengawetan yang secara tradisional juga disebut oats. Lumbung-lumbung ini memiliki
cerobong asap yang mengalir dari kotak api yang disalurkan secara eksternal, memanaskan
tembakau tanpa membuatnya terkena asap, dan secara perlahan menaikkan suhu selama
proses pengawetan. Sejak Pada tahun 1960an, pengasapan dengan mengunakan kayu mulai
dikonversi ke sistem berbahan bakar gas karena berkaitan dengan pemberlakuan undang
undang lingkungan di beberapa negara yang ketat. Prosesnya umumnya akan memakan waktu
sekitar satu minggu. Cara ini menghasilkan tembakau dengan kandungan gula tinggi dan kadar
nikotin sedang hingga tinggi. Di Sumatera, Proses pengasapan tembakau pasca panen juga
mengunakan proses pengasapan terbuka, mengunakan bahan baku kayu, berbeda dengan
daerah luar, proses ini sendiri tembakau langsung terpapar asap dari kayu, menghasilkan cita
rasa tembakau, rendah gula, kadar nikotin rendah, bercitarasa Smooky, sedangkan di daerah
Sulawesi Proses pengasapan dilakukan dengan memberikan treatment comfound pada daun
tembakau mengunakan Gula merah yang sudah dilarutkan dengan tambahan beberapa
campuran rempah, mengunakan wadah bambo dan diporses pengasapan selama beberapa
hari, menghasilkan cita rasa tembakau yang manis, gurih dengan kadar nikotin rendah hingga
tinggi daya simpan hingga bertahun lamanya.

Matahari
Tembakau yang dikeringkan dengan sinar matahari hanya berarti mengeringkan daunnya di
bawah sinar matahari sampai berwarna coklat dan layu.
Metode ini sebagian besar digunakan di Turki , Yunani , Bulgaria , Makedonia Utara , Rumania ,
dan seluruh Mediterania untuk memproduksi tembakau oriental, namun tembakau yang
diawetkan dengan sinar matahari juga diproduksi di India dan Afrika. Tembakau yang dihasilkan
melalui proses ini pengeringan dengan sinar matahari, menhasilkan tembakau rendah gula dan
nikotin tetapi harum, herbal, dan pedas.
Di India , pengeringan dengan sinar matahari digunakan untuk menghasilkan apa yang
disebut tembakau "putih".dari varietas burley. Tembakau burley yang dikeringkan dengan sinar
matahari digiling dengan sangat halus menjadi bubuk kering, dan memiliki khasiat yang luar
biasa.

Fermentasi :
Beberapa tembakau seperti Cavendish dan Perique mengalami tahap pengawetan kedua yang
disebut fermentasi atau keringat. Tembakau Cavendish mengalami proses fermentasi di bawah
tekanan besar (seringkali dalam mesin press ) dan uap. Sebelum dikukus, ia "dibungkus" dalam
larutan yang sebagian besar terdiri dari gula, namun kadang-kadang bisa mengandung perasa.
Perique istimewa dalam proses fermentasinya, karena setelah diawetkan dengan udara, secara
tradisional ia difermentasi di bawah tekanan yang sangat besar (melalui beban besar atau
pengepres hidrolik) selama beberapa bulan hingga satu tahun. Proses ini menghasilkan
tembakau yang sangat kuat baik dalam rasa maupun nikotin, tembakau jenis ini digemari oleh
pencampur tembakau pipa karena rasa dan aromanya yang pedas dan gurih.

DASAR PENGOLAHAN :

Tobacco flavour atau dengan istilah umum yang beredar di kalangan pelaku industri rokok
disebut dengan ” SAOS ROKOK “. Saos ini digunakan pada tembakau sebagai bahan baku utama
rokok untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu. Saos rokok dengan pada umumnya
hampir sama dengan essen yang digunakan di industri makanan. Proses Pegolahan ini di
bedakan menjadi dua bagian :

Proses Organick : Pada proses organick ini, tembakau diberikan perasa buah atau paduan
rempah, yang dilakukan secara organick tampa pemberian Essensial, pada proses ini selain,
memberikan citarasa tembakau yang bervariasi tampa menghilangkan keaslian tembakau, juga
menambah kelembaban tembakau, berat hingga usia simpan yang variative.

Proses Liquid : dengan penggunaan. Essen rokok atau saos rokok agar bisa digunakan pada
tembakau harus dilarutkan dulu dengan Ethyl Alkohol, dan beberapa Bahan Lainnya

PROSES PENGOLAHAN ROKOK

Dalam rangka pemahaman tobacco flavour diperlukan latar belakang pengetahuan tentang rokok itu sendiri.
Di Indonesia secara umum dikenal terdapat dua jenis rokok, yaitu, rokok kretek rokok putih.

Perbedaan dari kedua jenis rokok tersebut terletak pada penggunaan cengkeh (clove) dan tipe cita-rasanya,
rokok kretek menggunakan clove (hanya terdapat di Indonesia) terdiri dari dua kategori, yaitu SKT (Sigaret
Kretek Tangan) dan SKM (Sigaret Kretek Mesin) sedangkan rokok putih tidak menggunakan clove
(internasional) dikenal dengan SPM (Sigaret Putih Mesin). Perbedaan tipe cita-rasanya adalah sebagai berikut:

Rokok Kretek

Terdapat dua tipe cita-rasa, yaitu:


Tipe berdasarkan penggunaan flavour:
1. High Flavour: tipe sweet spicy (Gudang Garam, Djarum, lainnya);
2. tipe nutty fruity (Bentoel International, Grendel, lainnya).
3. Low Flavour: tipe natural (234, Mild, Saritoga, lainnya)

Tipe berdasarkan kandungan tar dan nicotine


1. Low Tar & Nic (< 15 mg tar/cig. & < 1,1 mg nic./cig.): A Mild, Star Mild, & L.A.
2. Medium Tar & Nic (15 < mg tar/cig. < 20 & 1,1 < mg nic/cig. < 1,5): Bentoel Mild, A International, &
234 Filter.
3. Regular : selain no 1 dan no 2.

Rokok Putih
Terdapat dua tipe cita-rasa, yaitu:
1) American Blend: sweet aromatic anissed & typical acid fruit, chocolate & fermented (Marlboro, Lucky
Strick, lainnya).
2) Virginia Blend: typical virginia smoke taste & fermented acid taste (Ardhat, 555, lainnya) termasuk
English type dan Asia type (Japan Tob., China Tob., lainnya)

Anda mungkin juga menyukai