Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

“ STUDI KELAYAKAN AGRIBISNIS ”

Dosen Pembimbing:
Abdus Samad, M.Kom

Di susun oleh:
Moch Syukron Ramadani (2021502031)
Fiqih Arif Novaldy (2021502014)
Moh. Sofyan Alfandy (2021502041)

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS IBRAHIMY
SITUBONDO-JAWA TIMUR
2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr. wb.


Segala puji bagi Allah SWT. atas segala nikmat dan rahmat-Nya yang senantiasa
memberi kehidupan kepada makhluk-Nya, dan dengan kasih sayang-Nya lah hingga penulis
dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat dan salam senantiasa kami
sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa manusia dari zaman
jahiliyah hingga zaman yang beradab seperti saat ini.
Dalam rangka memenuhi tugas dari Bapak Ahmad Baijuri M,Kom M.Kom selaku
dosen mata kuliah Pengantar Jaringan, dengan ini penulis membuat makalah yang berjudul
“Jaringan Kompute”. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca umumnya, dan
khususnya bagi penulis. Penulis sadar bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran sangat diharapkan untuk mempermudah penulisan-penulisan
berikutnya.
Wassalamu’alaikum wr. wb.

Sukorejo, 20 Oktober 2023

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................................3
1. Pengertian Studi Kelayakan............................................................................................................5
2. Tahapan studi kelayakan usaha.......................................................................................................5
A. Identifikasi..................................................................................................................................5
B. Seleksi Pendahuluan...................................................................................................................7
C. Pengkajian atau Studi Kelayakan Usaha.....................................................................................7
D. Penilaian atau Appraisal.............................................................................................................8
E. Pelaksanaan.................................................................................................................................8
F. Evaluasi.......................................................................................................................................8
3. Aspek-aspek kelayakan usaha.........................................................................................................8
4. Analisis finansial...........................................................................................................................11
Daftar Pustaka.......................................................................................................................................12
1. Pengertian Studi Kelayakan
Sebelum menyusun Proposal usaha pada uumnya dilakukan studi kelayakan usaha
terlebih dahulu. Studi kelayakan usaha diartikan sebagai suatu pengkajian sistematis
dari suatu gagasan atau rencana usaha, Baik usaha baru maupun usaha yang sudah ada,
dari berbagai aspek yang mempengaruhi usaha tersebut. KAjian ini dianggapa penting
karena kita menyadari. bahwa tidak setiap kegiatan usaha selalu sesuai dengan yang
kita harapkan. Hal ini dapat terjadi karena berbagai faktor yang dapat mempengaruhi
usaha.

Tujuan dilakukannya studi kelayakan usaha adalah untuk membantu para pelaku usaha
agrbisnis, pemilik modal dan pengambil kebijakan/pemerintah didalam menentukan
apakah suatu usaha layak atau tidak untuk dilaksanakan. Dengan studi kelayakan ini
para pelaku usaha agribisnis dan pemilik modal mempunyai pegangan serta keyakinan
akan segala hal yang berhubungan dengan prospek suatu usaha pada masa yang akan
datang dari sejumlah modal yang diinvestasikan.

Studi kelayakan usaha akan dapat menentukan secara akurat jenis-jenis usaha apa saja
yang akan dilakukan sehubungan dengan adanya kelangkaan dan keterbatasan dana.
Kemudian bagi pemilik modal (Bank, perorangan atau lembaga-lembaga keuangan
bukan bank) dapat dijadikan sebagai bahan penilaian apakah rencana usaha yang
diajukan memang benar-benar layak untuk dibiayai.

2. Tahapan studi kelayakan usaha

Studi kelayakan merupakan bagian dari suatu perencanaan dengan tahapan sebagai
berikut :

A. Identifikasi
Identifikasi yaitu penentuan kegiatan usaha yang potensial.
Suatu usaha biasanya diawali dengan ide. Ide usaha yang baik harus didasarkan
pada pemikiran yang logis tentang adanya peluang usaha. Tercetusnya ide untuk
berusaha dapat timbul dari berbagai sebab, antara lain :

(1) adanya kecenderungan meningkatnya permintaan terhadap produk atau jasa


agribisnis tertentu.
(2) adanya peluang memanfaatkan teknologi baru.
(3) adanya keterampilan tertentu, dan
(4) adanya saran / pendapat dari para pakar, dll.

Menurut Husnan dan Suwarsoso (1999) beberapa cara yang dapat


dilakukan di dalam identifikasi kesempatan usaha terdiri atas :
(1) Mempelajari impor
(2) Menyelidiki materi lokal
(3) Mempelajari keterampilan tenaga kerja
(4) Melakukan studi industri
(5) Menerapkan kemajuan teknologi
(6) Mempelajari hubungan antar industri
(7) Menilai rencana pembangunan
(8) Melakukan pengamatan di tempat lain.
B. Seleksi Pendahuluan
Pada tahap identifikasi akan dihasilkan sejumlah alternatif usaha. Dari sejumlah
alternatif usaha yang ada selanjutnya dilakukan penilaian pendahuluan untuk
menentukan usaha-usaha mana yang paling mungkin dilakukan. Didalam seleksi
pendahuluan harus dipertimbangkan faktor- faktor yang mungkin menjadi
penghambat dan pendukung dipilihnya suatu usaha. Dari hasil analisa diatas dapat
diketahui alternatif usaha yang memiliki faktor pendukung yang banyak dan faktor
penghambat yang paling sedikit. Kemudian diurut berdasarkan faktor pendukung
dan penghambatnya, dan dipilihnya sesuai urutan tersebut.

Untuk memperoleh hasil seleksi yang tepat dapat menggunakan analisis KEKEPAN
(Kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancamann) atau SWOT Analysis (Strengths,
Weaknesses, Opportunities, Threats).

Strategi yang dihasilkan dari Analysis SWOT (Rangkuti, 1998) terdiri atas :

(1) S-O : Strategi memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan


memanfaatkan peluang sebesr-besarnya.
(2) S-T : Strategi memanfaatkan kekuatan dengan mengatasi ancaman
(3) W-O : Strategi memanfaatkan peluang dengan meminimalkan
kelemahan.
(4) W-T : Strategi meminimalkan kelemahan yang ada serta
menghindari ancaman.

Langkah-langkah analisis SWOT terdiri atas :


1. Identifikasi faktor-faktor Internal dan faktor Eksternal
2. Menentukan Strategi dengan menggunakan 2 cara, yaitu dengan menggunakan
matriks dan skoring.
3. Membuat rekomendasi berdasarkan strategi yang dipilih.

C. Pengkajian atau Studi Kelayakan Usaha


Pada tahap ini, alternatif usaha sudah dipilih berdasarkan analisa pada studi
pendahuluan, dinilai secara mendalam terhadap berbagai aspek yang mungkin
sangat mempengaruhi. Aspek-aspek yang perlu dianalisis antara lain ; aspek pasar,
aspek yuridis, aspek teknis, (produksi)/fisik/ pelayanan, aspek pengelolaan
(organisasi & manajemen), aspek sosial & lingkungan dan aspek finansial.

Aspek-aspek diatas dikumpulkan datanya dan dianalisis secara cermat. Dari hasil
analisis tersebut dapat diperoleh informasi sebagai bahan pertimbangan untuk
mengambil keputusan menentukan kelayakan usaha yang akan dilaksanakan.

Hal-hal yang menjadi pertimbangan pada tahap ini antara lain :


(1) jumlah modal dan sumber modal yang diperlukan,
(2) agroekologi dari komoditas yang akan diusahakan (Budidaya),
(3) ketersediaan bahan baku (kualitas, kuantitas, dan kontinyuitas),
(4) ketersediaan sarana dan prasarana produksi,
(5) ketersediaan tenaga kerja (tenaga kerja ahli/biasa), (6) Prosspek pemasaran.

Berdasarkan penilaian dari seleksi pendahuluan ini akan diperoleh suatu


skalaprioritas usaha. Alternatif usaha yang paling banyak faktor pendukungnya
atau paling sedikit faktor penghambatnya akan menempati prioritas pertama.

D. Penilaian atau Appraisal


Setelah suatu usaha ditelaah melalui kegiatan pengkajian, maka dilakukan tahap
selanjutnya yaitu penilaian (appraisal).

Tahap ini akan member kesempatan kepada pembuat/penyusun kelayakan


usahauntuk meneliti/menilai kembali aspek-aspek yang sudaha dianalisis dalam
kelayakan usaha, apakah asumsi-asumsi yang digunakan dapat diterima atau tidak.
Pada tahap ini benar-benar akan dapat diketahui apakah usaha yang dianalisis layak
untuk dilaksanakan atau tidak.

Usaha yang layak untuk dilaksanakan disebut Go Projet , dan yang tidak layak
untuk dilaksanakan disebut No Go Project.

E. Pelaksanaan
Tahap ini merupakan tahap akhir dalam penyusunan suatu kelayakan usaha. Tahap
pelaksanaan merupakan tahap mengimplementasikan segala sesuatu yang telah
dirumuskan dan direkomendasikan dalam kelayakan usaha.

Dalam pelaksanaan ini semua yang direkomendasikan harus diimplementasikan


secara konsekuen.

F. Evaluasi
Pada tahap ini dilakukan penilaian terhadap keberhasilan atau kegagalan untuk
usaha yang sedang atau sudah dijalankan.

Hasil evaluasi akan menjadi masukan berharga (perbaikan/ penyempurnaan) bagi


pengusaha, pemilik modal, dan pemerintah di dalam memilih usaha yang sejenis di
masa yang akan datang
Secara umum suatu usaha dikatakan layak apabila :
(1) Secara teknis dapat dilaksanakan (technically possible)
(2) Secara ekonomis menguntungkan (economically feasible)
(3) Secara social diterima (socially aceptable)
(4) Memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh perbankan (bankable)

3. Aspek-aspek kelayakan usaha


Aspek-aspek yang harus diperhatikan dalam kelayakan usaha adalah sbb :
a. Aspek Pasar
(1) Perkembangan Pasar
Bagaimana kecendrungan pemasaran produk yang akan dipasarkan selama ini
(permintaan, harga, volume penjualan, saluran pemasaran yang ada, dll. Bagian
ini memerlukan data statistik atau hasil pengamatan pasar.
(2) Pangsa Pasar
Jelaskan berapa persen prediksi pangsa pasar (market share) yang akan menjadi
sasaran pemasaran produk tersebut selama periode usaha. Pasar mana yang dituju
(pasar tradisional atau pasar eksklusif,. pasar domestik atau lokal; Pasar global).
Jelaskan yang mendasari penetapan pangsa pasar tersebut
(3) Strategi Pemasaran
Jelaskan strategi pemasaran yang akan dipilih (minimal menggunakan Bauran
pemasaran (Marketing Mix) 4 P : (1) Produk (Product) : bentuk, kemasan, ciri-
ciri/ sifat-sifat, gaya, mereka dagang, usuran, layanan, jaminan. (2). Harga (Price)
: potongan harga, daftar harga, jangka waktu pembayaran, syarat-syarat kredit,
penghargaan (allowece). (3). Tempat/ distribusi (Place) : lokasi, saluran, liputan,
persediaan, dan transportasi, dan
(4) Promosi (Promotion):
Iklan, penjualan tatap muka, promosi penjualan, dan publisitas.

b Aspek Yuridis
(1) Produk
Jelaskan legalitas dari produk yang akan diusahakan berdasarkan ketentuan yang
ada dari instansi berwenang (sertifikat halal (halal food), bebas pestisida, bukan
tanaman terlarang, dll).
(2) Badan Hukum Perusahaan
Jelaskan badan hukum yang dimiliki (perusahaan perseorangan, Koperasi, CV,
dan PT), Untuk kelompok tani misalnya surat pengukuhan kelompok, dll.
(3) Kegiatan Usaha
Jelaskan dokumen yang dimiliki untuk menunjang kelancaran usaha : Hak-
pemilikan tanah (Hak Milik, HGB, Hak pakai), izin usaha (HO, SIUP,
IMB,IPB,Asosiasi,Gapoktan,dll).

c. Aspek Teknis (Produksi)/Fisik/Pelayanan


(1) Keadaan lokasi usaha
Jelaskan keadaan fisiklokasi usaha (untuk usahatani misalnya agroekologi,
Kedekatan dengan jalan, pasar, dll)
(2) Proses Produksi
Jelaskan bagaimana proses produksi secara sistematis mulai tahap awal sampai
akhir kegiatan produksi.
Jelaskan teknologi produksi yang digunakan (tradisional /semi modern/
modern). Untuk usahatani : monokultur atau polikultur, dll.
Jelaskantaksiran-taksiran kebutuhan input fisik yang diperlukan (misalnya
tanah, bangunan, peralatan, bahan baku/sarana produksi,dll), dan bagaimana
cara memproleh kebutuhan input tersebut.
Sajikan tabel-tabel taksiran kebutuhan input tersebut.
Jelaskan taksiran produk akhir yang akan diperoleh dari seluruh proses tersebut.

d. Aspek Pengelolaan
(1) Pola pengelolaan usaha
Jelaskan siapa manajer/pimpinan usaha ini, siapa pelaksana, siapa pengawas/
mandor, dan bagaimana mekanisme kerja serta pengawasannya.
(2). Struktur Organisasi
Jelaskan struktur organisasi dan pembagian kerja sebagai konsekuensi dari
seluruh tahapan kegiatan usaha yang akan dilakukan. Lengkapi dengan gambar
struktur organisasinya.
(3) Kebutuhan Tenaga Kerja
Berdasarkan struktur organisasi tersebut pada 5.2 jelaskan jumlah tenaga
kerja serta kualifikasi yang dibutuhkan untuk menempati posisi yang ada.

e. Aspek Sosial dan lingkungan


(1) Dampak terhadap masyarakat
Jelaskan manfaat adanya kegiatan usaha bagi penciptaan lapangan kerja,
peningkatan pendapatan daerah (retribusi dan pajak), penerimaan/
penghematan devisa.
Jelaskan backward linkage dan forward lingkage dari kegiatan usaha tersebut.
(2) Dampak terhadap lingkungan
Jelaskan dampak positif dari kegiatan usaha tersebut terhadap lingkungan,
peluang timbulnya dampak negatif terhadap lingkungan, dan rencana
pencegahan serta penanggulangannya dari dampak negatif yang mungkin
timbul.

f. Aspek Finansial
(1) Kebutuhan biaya investasi
Berdasarkan seluruh proses kegiatan usaha, jelaskan biaya investasi yang
diperlukan, dan baagaimana cara menaksir kebutuhan biaya investasi tersebut.
Sajikan hasil perhitungannya,
(2) Kebutuhan modal kerja
Berdasarkan seluruh proses kegiatan usaha,jelaskan modal kerja yang
diperlukan, dan bagaimana cara menaksir kebutuhan modal tersebut. Sajikan
hasil perhitungannya.
(3) Sumber pendanaan
Jelaskan bagaimana cara membiayai kebutuhan dana investasi dan modal kerja
tersebut (sumber dan cara memproleh dana tersebut)
(4) Pelunasan kredit (bagi yang menggunakan dana kredit)
Jelaskan bagaimana prosedur dan tahapan pelunasan kredit yang menjadi
kewajiban usaha yang bersangkutan. Jelaskan kapan kredit tersebut dapat
dilunasi. Sajikan hasil perhitungannya.
(5) Analisis kelayakan finansial
Buatlah beberapa analisis kelayakan finansial dari rencana kegiataan usaha
tersebut.
Jelaskan dasar-dasar perhitungan yang digunakan dan hasil analisisnya.
Beberapa analisis yang dapat digunakan :
- Analisis yang tidak dapat memperhitungkan faktor waktu atas nilai uang.
- Anggaran arus kas (Cash Flow budget), Proyeksi laba ruggi, Revenue-Cost
Ratio (R/C), Titik Pulang Pokok (Break Even Point/BEP),Periode
pengembalian usaha (Paybac period).
- Analisis yang memperhitungkan faktor waktu atas nilai uang. Kelayakan
investasi : Net Present Value (NPV), Benefit – Cost ratio (B/C), Internal Rate
of Return (IRR).
- Analisa Kepekaan (Sensitivity analysis)

Proyeksi anggaran kas dan laba rugi dibuat untuk suatu periode tertentu
(misalnya : 5 tahun, 10 tahun, atau lebih dari 10 tahun).
4. Analisis finansial

a Analisis yang tidak memperhatikan nilai uang karena factor waktu Analisis yang
dapat digunakan adalah Revenue/Cost(R/C), Break even Point (BEP) dan Periode
pengembalian (Payback periods).

Suatu usaha dikatakan layak untuk dilaksanakan apabila :

o R/C lebih dari satu. R/C merupakan perbandingan antara penerimaan dan
biaya yang tidak dikalikan dengan faktor diskon tertentu

o BEP lebih kecil dibandingkan dengan penerimaan (Revenue) BEP


merupakan titik dimana usaha yang kita laksanakan tidak mengalami
kerugian dan tidak memperoleh keuntungan

o Periode pengembalikannya (Payback period) lebih pendek dibandingkan


dengan umur Proyek yang direncanakan. Payback period merupakan
jumlah tahun yang diperlukan untuk memperoleh kembali semua modal
yang telah diinvestasikan.

b. Analisis yang memperhatikan nilai uang karena factor waktu Analisis yang
dapat digunakan adalah Net Present Value (NPV) Benefit/Cost ( B/C) , dan
Internal Rate of Return (IRR).
,
Suatu usaha dikatakan layak untuk dilaksanakan apabila :
o NPV positif.
NPV merupakan perbedaan antara nilai keuntungan dan biaya pada saat
ini. Nilai NPV lebih besar nol (positif) dapat diterima, namun jika lebih
kecil dari nol harus ditolak
o B/C lebih dari satu.
B/C merupakan perbandingan antara penerimaan dan biaya yang
telah dikalikan dengan faktor diskon tertentu.

o IRR lebih besar dibandingkan dengan suku bunga bank.


IRR merupakan tingkat diskon yang menyamai nilai dan keuntungan dan
biaya saat ini. Jika IRR lebih besar dari biaya pinjaman atau biaya modal
maka usaha dapat diterima(layak)).

c. Analisis kepekaan (Sensitivity Analysis)


Analisis ini mencoba untuk melihat sejauh mana perubahan yang terjadi apabila
ada satu atau lebih variabel mengalami perubahan,
Daftar Pustaka

Dedi dan Nurdin. 2017. Studi Kelayakan Bisnis edisi-1 cetakan ke-2. Depok : PT.
RajaGrafindo Persada.

Dewi, et.al . 2014. Manajemen Keuangan Edisi Revisi. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Fahmi, Irham. 2015. Manajemen Investasi edisi 2. Jakarta Selatan : Salemba Empat.

Anda mungkin juga menyukai