Anda di halaman 1dari 2

1.

Teori Dramaturgi menjelaskan ketidakstabilan identitas manusia yang


merupakan bagian dari jiwa yang mandiri. Identitas seseorang sangat
berubah tergantung situasi dan orang yang berinteraksi dengannya. Di
sinilah letak inti teori ini: bagaimana manusia dapat mengendalikan
interaksi yang terjadi.
Teori dramaturgi berfokus pada bagaimana seseorang melakukan
sesuatu, bukan apa yang mereka lakukan, apa yang ingin mereka lakukan,
dan mengapa mereka melakukannya. Berdasarkan gagasan Kenneth
Burke, memahami perilaku seseorang harus didasarkan pada tindakan
yang dilakukan. Dramaturgi berfokus pada aspek ekspresif/mengesankan
aktivitas perilaku manusia. Artinya dalam setiap tindakan yang dilakukan
manusia, ia mempunyai kesempatan untuk mengekspresikan dirinya dan
mengungkapkan apa yang dirasakannya saat berinteraksi dengan
pasangan yang ekspresif.
Inti dari teori dramaturgi Goffman adalah pandangan bahwa ketika
orang berinteraksi dengan orang lain, mereka berusaha mengembangkan
dan mengelola citra diri mereka, yaitu membangun citra dan
meninggalkan kesan pada penonton. Dalam pandangan Goffman, diri
bukanlah milik aktor, namun merupakan interaksi dramatis antara aktor
dan penonton. Diri adalah efek dramatis yang muncul dari suasana yang
digambarkan. Diri adalah interaksi yang dramatis, sehingga perhatian
mudah teralihkan selama pertunjukan.(Amin, 2022)

2. Contohnya ketika saya mengikuti proses OSMB UT di hotel Lorin. Saya berpakaian
serba hitam mulai dari kemeja lengan panjang dan celana sampai ke sepatu karena
pakaian ini membuat saya lebih percaya diri. Kemudian saat kegiatan di mulai saya
berbicara dengan calon mahasiswa baru yang lain dengan mengikuti cara bicara
mereka namun tetap sopan. Saya juga berusaha untuk melakukan senyum dan sapa
agar tidak merasa canggung di proses kegiatan OSMB, saya berusaha untuk memberi
gestur yang baik tata bahasa dan intonasi yang baik agar dapat membangun
pertemanan dengan berbicara pada orang lain. Sesekalis saya tersenyum bahkan
tertawa ketika ada obrolan dengan teman teman yang kami rasa lucu. hal ini
menambah kepercayaan diri saya dan membangun citra saya dengan baik, sehingga
teman-teman yang ada di sekitar saya tidak merasakan canggung dan segan untuk
menegur sapa. Saya juga membuat orang nyaman dengan sikap yang saya tunjukan
mungkin karena umur saya yang beradah di atas teman teman lainnya sehingga saya
merasa punya sedikit kelebihan dalam melakukan percakapan dengan teman teman
lainnya. Namun, meskipun saya melakukan hal-hal itu saya sesekali terlihat canggung
dan kaku karena saya merasa umur saya jauh di atas teman teman lainnya yang rata-
rata baru lulus SMA semua apalagi saya berasal dari luar pulau jawa. Setelah
serangkaian acara selesai saya pun pulang ke kos saya dan merasa lelah. Karena di
kos saya cenderung pendiam selain karna sendiri saya tidak begitu akrab dengan
teman kos lainnya. Lelahnya saya sepertinya berkaitan dengan energi saya yang telah
saya lepas di kegiatan tersebut berinteraksi dengan teman-teman dan memperhatikan
pemateri dalam kegiatan.

a) Expression given (ekspresi individu yang tidak sengaja ditampilkan pada


individu lain).
saya berusaha untuk memberi gestur yang baik tata bahasa dan intonasi
yang baik agar dapat membangun pertemanan dengan berbicara pada orang
lain. Sesekalis saya tersenyum bahkan tertawa ketika ada obrolan dengan
teman teman yang kami rasa lucu,
b) Expression given off (ekspresi individu yang sengaja ditampilkan pada
individu lain).
Namun, meskipun saya melakukan hal-hal itu saya sesekali terlihat
canggung dan kaku karena saya merasa umur saya jauh di atas teman teman
lainnya yang rata-rata baru lulus SMA semua apalagi saya berasal dari luar
pulau jawa.
c) Impression management performance (individu berusaha mengelola apa
yang ingin ditampilkan sehingga berkesan pada individu lain).
Saya berpakaian serba hitam mulai dari kemeja lengan panjang dan
celana sampai ke sepatu karena pakaian ini membuat saya lebih percaya diri,
berbicara dengan calon mahasiswa baru yang lain dengan mengikuti cara
bicara mereka namun tetap sopan .
d) Frontstage (individu memainkan peran publiknya saat terlibat dalam interaksi
sosial),
Saya juga membuat orang nyaman dengan sikap yang saya tunjukan
mungkin karena umur saya yang beradah di atas teman teman lainnya
sehingga saya merasa punya sedikit kelebihan dalam melakukan percakapan
dengan teman teman lainnya.
e) Backstage (individu memainkan peran diri sendiri saat tidak terlibat dalam
interaksi sosial)
Setelah serangkaian acara selesai saya pun pulang ke kos saya dan
merasa lelah. Karena di kos saya cenderung pendiam selain karna sendiri saya
tidak begitu akrab dengan teman kos lainnya. Lelahnya saya sepertinya
berkaitan dengan energi saya yang telah saya lepas di kegiatan tersebut
berinteraksi dengan teman-teman dan memperhatikan pemateri dalam
kegiatan,

Sumber :
Amin, L. A. & S. (2022). ANALISIS SELF-PRESENTING DALAM TEORI DRAMATURGI
ERVING GOFFMAN PADA TAMPILAN INSTAGRAM MAHASISWA. 1(2), 173–187.

Anda mungkin juga menyukai