Anda di halaman 1dari 12

Tugas

RUANG LINGKUP TELEMATIKA I

KASUS PELANGGARAN UU ITE PENCEMARAN NAMA BAIK YANG MELIBATKAN


NIKITA MIRZANI Vs DITO MAHENDRA

Marissa Kusumawati
2274101016

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG


PROGRAM PASCASARJANA

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusia telah bergaul dengan manusia lainnya sejak dilahirkan dalam wadah
yang kita kenal sebagai masyarakat. Mula-mula ia berhubungan dengan orang tuanya,
setelah usianya meningkat dewasa ia hidup bermasyarakat, didalam masyarakat
tersebut manusia saling berhubungan dengan manusia lainnya. Sehingga menimbulkan
kesadaran pada diri manusia bahwa kehidupan dalam masyarakat berpedoman pada
suatu aturan yang oleh sebagian besar warga masyarakat tersebut ditaati. Hubungan
antara manusia dengan manusia dan masyarakat diatur oleh serangkaian nilai-nilai dan
kaidah-kaidah.
Hukum akan selalu berkembang seiring dengan perkembangan masyarakat,
seiring dengan permasalahannya, juga akan ikut berkembang sesuai dengan
perkembangan yang terjadi pada masyarakat, karena itu salah satu sifatnya yang
dinamis. Setiap kita berhadapan dengan hukum, pikiran kita menuju ke arah sesuatu
yang mengikat perilaku seseorang di dalam masyarakat nya. Di dalamnya terdapat
ketentuan tentang apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan, serta
akibatnya.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi termasuk telekomunikasi, media
dan telematika secara global telah membawa dampak pada perubahan pola pikir dan
cara pandang masyarakat dalam melakukan berbagai kegiatan yang ber orientasi pada
aspek kemudahan dan kecepatan dalam pertukaran akses informasi. Perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi yang demikian pesat juga menyebabkan hubungan
dunia menjadi tanpa batas dan menyebabkan perubahan sosial, ekonomi, dan budaya
secara signifikan berlangsung demikian cepat. Perubahan tersebut merupakan peluang
yang harus dimanfaatkan secara optimal sebagai modal dasar untuk mempersatukan
bangsa dan memberdayakan masyarakat menuju suksesnya pembangunan nasional
yang berkesinambungan untuk menciptakan rasa aman, tentram dan tertib, dalam
masyarakat.
Tingkat kriminalitas di Indonesia meningkat karena adanya pengaruh globalisasi.
Merebaknya kriminalitas dewasa ini, menuntut para penegak hukum semakin efektif
dan efisien dalam meningkatkan kinerjanya untuk menegakkan keamanan dan

2
keadilan, serta perlu diadakannya reformasi hukum. Mengikuti perkembangan sesuai
dengan kondisi yang terjadi saat ini. Adanya Undang - Undang Nomor. 11 Tahun 2008
sebagaimana telah diubah dengan Undang - Undang Nomor 19 tahun 2016 tentang
Informasi dan Transaksi Elektronik yang seterusnya akan disebut UU ITE menjadi bukti
bahwa Negara menjamin keamanan dan melindungi siapa saja warga negaranya yang
beraktifitas dalam dunia teknologi.
Undang - Undang Informasi dan Transaksi Elektronik adalah ketentuan yang
berlaku untuk setiap orang yang melakukan perbuatan hukum sebagaimana diatur
dalam undang - undang ini, baik yang berada di wilayah hukum Indonesia maupun di
luar wilayah hukum Indonesia, yang memiliki akibat hukum di wilayah hukum Indonesia
dan/ atau di luar wilayah hukum Indonesia dan merugikan kepentingan Indonesia.
Undang - Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) mengatur berbagai
perlindungan hukum atas kegiatan yang memanfaatkan internet sebagai medianya,
baik transaksi maupun pemanfaatan informasinya. Undang - Undang ITE juga
mengatur berbagai ancaman hukuman bagi kejahatan melalui internet.
Media baru dalam bentuk internet dan media sosial mulai menggeser posisi
media lama dalam penyampaian informasi. Media sosial bisa diakses kapan dan
dimana saja dan memiliki sumber tanpa batas membuat posisinya menjadi lebih
mendominasi. Misalnya, media televisi yang menyampaikan informasi secara
audiovisual mulai bersaing dengan kehadiran Youtube, Instagram, Tiktok, dan lain lain.
Beragam konten video bisa diakses dalam Youtube, Instagram maupun Tiktok
mulai dari Musik, Film, Berita dan Informasi, Olahraga, Gaya hidup, Gaming, dan Vlog.
Vlog atau Video Blog, sesuai namanya adalah blog berbentuk video. Lebih jelasnya
lagi, Vlog adalah satu video berisi mengenai opini, cerita atau kegiatan harian yang
biasanya dibuat tertulis pada blog. Sejak kemunculan Youtube di tahun 2005, maka
pembuatan Vlog menjadi semakin populer.

3
B. Masalah
Vlog Nikita Mirzani merupakan salah satu dari sekian banyak vlog yang ada di
channel Youtube, Instagram dan Tiktok yang menjadi perbincangan dan memiliki
banyak pengikut dalam setiap unggahannya, terlepas hal tersebut bermuatan positif
atau negatif. Beberapa unggahannya terkadang menjadi sorotan publik karena
keberaniannya dalam melakukan pembuatan konten tanpa mempertimbangkan hal
yang akan terjadi selanjutnya. Salah satu konten yang sempat viral dan menjadi
perbincangan nasional adalah unggahan Nikita Mirzani di Instagram yang membuat
Dito Mahenra merasa namanya telah dicemarkan. Nikita juga sempat dijemput paksa
terkait kasus ini hingga akhirnya ditahan.
Nikita Mirzani mempunyai nama lengkap Nikita Mirzani Mawardi (lahir di Jakarta,
Indonesia 17 Maret 1986; umur 37 tahun) adalah seorang pemeran, model, dan
pembawa acara televisi Indonesia. Sebelum menjadi seorang artis, diketahui Nikita
Mirzani pernah bekerja sebagai seorang sekertaris di salah satu perusahaan batu bara
di Indonesia. Tidak banyak yang tahu, bahwa Nikita Mirzani mengambil jurusan
Hubungan Internasional ketika kuliah. Nikita Mirzani memulai karirnya sebagai salah
satu peserta ajang pencarian jodoh, karena dianggap memiliki penampilan yang
menarik, maka sebuah agensi majalah menarik Nikita Mirzani menjadi model
sampulnya. Sejak saat itu, Nikita Mirzani mulai memiliki banyak tawaran sebagai foto
model majalah. Karena dinilai memiliki postur tubuh yang proporsional dan bakat
berpose di depan kamera. Kemudian merambah ke dunia seni peran setelah sukses
sebagai model. Nikita Mirzani pernah memainkan peran sebagai figuran pada film Lihat
Boleh, Pegang Jangan. Selain itu, ia juga telah membintangi beberapa judul film layar
lebar, yaitu: (1) Perempuan-Perempuan Liar, tahun 2011, (2) Nenek Gayung, tahun
2012, (3) Pacarku Kuntilanak Kembar, tahun 2012. Nikita juga pernah menjadi
presenter, salah satunya adalah program Pagi-Pagi Pasti Happy (2017-2018). Kini
mulai merambah ke dunia bisnis, mulai dari busana pakaian dalam, hingga salon
kecantikan. Nikita Mirzani juga memiliki pengikut pada media sosial Instagram dengan
akun @nikitamirzanimawardi_17 sebanyak 10 juta pengikut, walaupun pada akhirnya
akun tersebut hilang yang ke -16 kalinya. (Tribunnews.com; kamis, 24 Desember 2020;
15:44 WIB). Nikita Mirzani membuat akun baru yakni @nikitamirzanimawardi_172 yang
hingga saat ini memiliki 10,3 juta pengikut. Diduga hilangnya akun tersebut

4
menandakan bahwasanya Nikita Mirzani merupakan aktris penuh kontroversi, yang
banyak mengundang respon negatif.
Kasus pencemaran nama baik yang melibatkan Nikita Mirzani dan Dito
Mahendra berawal pada Mei 2022, Nikita Mirzani melalui unggahan Instagram Story-
nya mengunggah dua gambar atau foto yang diduga Dito Mahendra. Gambar atau foto
tersebut diambil Nikita Mirzani dari mesin pencarian Google dan situs berita daring.
Setelahnya, Nikita Mirzani menyunting dengan menambahkan kata-kata yang diduga
mengandung unsur penghinaan dan atau pencemaran nama baik Dito Mahendra. Kata-
kata yang menyertai gambar Dito Mahendra tersebut kira-kira berbunyi sebagai berikut
: "Abang propam, jangan mau percaya sama omongan yang banyak menipu atau PHP.
Kepada para senior, namanya Dito Mahendra,".
Postingan instastory tersebut diketahui oleh Haerul Yusi, yang merupakan
karyawan Dito Mahendra, yang akhirnya dilaporkan kepada Dito, karena merasa
keberatan atas unggahan tersebut, Dito Mahendra akhirnya memutuskan untuk
melaporkan Nikita Mirza ke Polresta Serang Kota pada 16 Mei 2022. Laporan yang
teregistrasi dengan nomor LP/B/263/V/2022/SPKT.C/POLRESTA SERANG
KOTA/POLDA BANTEN itu terkait kasus dugaan pencemaran nama baik. Nikita Mirzani
disangkakan dengan pasal 27 Ayat (3) jo Pasal 45 Ayat (3) atau Pasal 36 jo Pasal 51
Ayat (2) Undang Undang Nomor 19 Tahun 2016 Tentang Perubahan atas Undang
Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang ITE, dan atau pensitaan (fitnah) dengan tulisan
sebagaimana Pasal 311 KUHP.
Setelah adanya laporan tersebut, penyidik Polresta Serang Kota akhirnya
menetapkan Nikita Mirzani sebagai tersangka. Hal tersebut tertulis dalam Surat
Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan (SPDP) Nomor:
A.3/80/VI/RES.2.5/2022/Reskrim tertanggal 04 Juni 2022 yang diterima oleh
Kejaksaan Negeri Serang.

5
BAB II
PEMBAHASAN

Pemerintah membentuk UU ITE untuk mendukung pengembangan teknologi


informasi melalui infrastruktur hukum dan pengaturannya sehingga pemanfaatan
teknologi informasi dilakukan secara aman untuk mencegah penyalahgunaannya
dengan memperhatikan nilai-nilai agama dan sosial budaya masyarakat Indonesia.
Kehadiran UU ITE memiliki beberapa manfaat jika dilaksanakan dengan benar, berikut
beberapa manfaat UU ITE:
 Menjamin kepastian hukum untuk masyarakat yang melakukan transaksi elektronik
 Mendorong adanya pertumbuhan ekonomi di Indonesia
 Salah satu upaya mencegah adanya kejahatan yang dilakukan melalui internet
 Melindungi masyarakat dan pengguna internet lainnya dari berbagai tindak
kejahatan online.
UU No. 19 Tahun 2016 tentang Perubahan UU No. 11 Tahun 2008 tentang
Informasi dan Transaksi Elektronik menjelaskan secara rinci apa saja perbuatan yang
dilarang. Bagi mereka yang melanggar UU ITE berpotensi mendapat hukuman berupa
denda hingga kurungan penjara. Berikut beberapa perbuatan yang dilarang UU ITE:
1. Menyebarkan Video Asusila
Setiap orang yang melanggar kesusilaan sebagaimana dimaksud dalam pasal 27
ayat (1) UU ITE dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 tahun dan/atau
denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).
2. Judi Online
Pasal 27 ayat (2) UU ITE memuat larangan perbuatan yang bermuatan perjudian.
Hukuman untuk mereka yang melanggar adalah dipidana dengan pidana penjara
paling lama 6 tahun dan/atau denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar
rupiah).
3. Pencemaran Nama Baik
Pasal 27 ayat (3) UU ITE juga mengatur tentang pencemaran nama baik. Pelaku
yang dijerat dengan pasal ini bakal dipidana dengan pidana penjara paling lama 4
tahun dan/atau denda paling banyak Rp750.000.000,00 (tujuh ratus lima puluh juta
rupiah). Selanjutnya pada revisi UU No. 19 Tahun 2016, dijelaskan bahwa
ketentuan pada pasal 27 ayat (3) merupakan delik aduan.

6
4. Pemerasan dan Pengancaman
Orang yang melakukan pemerasan dan pengancaman juga berpeluang dijerat pasal
27 ayat (4) UU ITE. Hukumannya adalah dipidana dengan pidana penjara paling
lama 6 tahun dan/atau denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar
rupiah).
5. Berita Bohong
Berita bohong juga dilarang dalam pasal 28 ayat (1) UU ITE yang berbunyi bahwa
setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan berita bohong dan
menyesatkan yang mengakibatkan kerugian konsumen dalam transaksi elektronik.
Bagi para pelaku penyebar berita bohong akan dipidana dengan pidana penjara
paling lama 6 tahun dan/atau denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar
rupiah).
6. Ujaran Kebencian
Orang yang menyebarkan informasi dengan tujuan untuk menimbulkan rasa
kebencian atau permusuhan individu dan/atau kelompok masyarakat tertentu
berdasarkan atas suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) juga merupakan
perbuatan yang dilarang dalam pasal 28 ayat (2) UU ITE.
Hukuman pelaku ujaran kebencian sebagaimana dijelaskan pada pasal 28 ayat (2)
adalah dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 tahun dan/atau denda paling
banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).
7. Teror Online
Pada pasal 29 UU ITE mengatur pelarangan perbuatan teror online. Pasal ini bakal
menjerat setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak mengirimkan informasi
elektronik dan/atau dokumen elektronik yang berisi ancaman kekerasan atau
menakut-nakuti yang ditujukan secara pribadi. Hukuman bagi pelaku teror online
yang bersifat menakut-nakuti orang lain dengan adalah pidana penjara paling lama
4 tahun dan/atau denda paling banyak Rp750.000.000,00 (tujuh ratus lima puluh
juta rupiah).

7
Beberapa perbuatan lain yang juga dilarang oleh UU ITE :
1. Mengakses, mengambil, dan meretas sistem elektronik milik orang lain dengan cara
apapun (pasal 30)
2. Melakukan intersepsi atau penyadapan terhadap sistem elektronik milik orang lain
dari publik ke privat dan sebaliknya (pasal 31)
3. Mengubah, merusak, memindahkan ke tempat yang tidak berhak, menyembunyikan
informasi atau dokumen elektronik, serta membuka dokumen atau informasi rahasia
(pasal 32)
4. Mengganggu sistem elektronik (pasal 33)
5. Menyediakan perangkat keras atau perangkat lunak, termasuk sandi komputer dan
kode akses untuk pelanggar larangan yang telah disebutkan (pasal 34)
6. Pemalsuan dokumen elektronik dengan cara manipulasi, penciptaan, perubahan,
penghilangan, dan pengrusakan (pasal 35).
Sesuai dengan pembahasan tersebut, Nikita Mirzani terancam pidana penjara
maksimal 12 tahun penjara atas kasus pencemaran nama baik terhadap Dito
Mahendra.
Nikita didakwa dengan Pasal 36 juncto Pasal 27 ayat (3) juncto Pasal 51 ayat (2),
Undang-undang Republik Indonesia nomor 19 Tahun 2016, tentang perubahan atas
UU nomor 11 tahun 2008, tentang Informasi dan Transaksi elektronik (ITE). Hal
tersebut tertulis dalam surat dakwaan yang diunggah ke website
sipp.pnserang.go.id/index.php/detil_perkara, dengan nomor perkara
853/Pid.Sus/2022/PN Srg dan nomor surat pelimpahan B-5101/M.6.10/Eku.2/11/2022.
Diketahui, Pasal 36 UU ITE berbunyi: "Setiap orang dengan sengaja dan tanpa
hak atau melawan hukum melakukan perbuatan sebagaimana yang dimaksud dalam
Pasal 27 sampai Pasal 34 yang mengakibatkan kerugian bagi orang lain"
Sementara Pasal 51 ayat (2) UU ITE berbunyi: "Setiap Orang yang memenuhi unsur
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 dipidana dengan pidana penjara paling lama
12 (dua belas) tahun dan/atau denda paling banyak Rp12.000.000.000,00 (dua belas
miliar rupiah)"
Dalam surat dakwaan juga tertulis awal mula kasus Nikita hingga dilaporkan oleh
Dito Mahendra. Saat itu saksi Hairul Yusi sedang membuka akun Instagram miliknya
@lampukuning5678 dan melihat unggahan di akun IG @nikitamirzanimawardi_172
yang dianggap memojokkan Dito Mahendra. Unggahan itu kemudian disimpan dengan

8
cara screenshoot.
"Saksi Harul Yusi memberitahukan postingan tersebut kepada saksi Dito Mahendra dan
atas pemberitahuan tersebut, maka saksi Dito Mahendra merasa dirugikan dan nama
baiknya dicemarkan sehingga melaporkan perbuatan terdakwa tersebut kepada pihak
Kepolisan di Polres Serang,
Unggahan instastory Nikita Mirzani yang dinilai mencemarkan nama baik Dito
menyebabkan transaksi sepatu merk Hermes yang hendak dijual Dito dibatalkan oleh
calon konsumennya yang bernama Melisa. Masih dalam surat dakwaan, Melisa
menghubungi Hairul Yusri untuk membatalkan pembelian sepatu berharga Rp 17,5
juta, serta meminta pengembalian uang tanda jadi yang sudah diberikan. "Bahwa akibat
perbuatan terdakwa tersebut, maka saksi Mahendra Dito mengalami kerugian materiil
sebesar Rp. 17,5 juta," tulis surat dakwaan tersebut.
Setelah melewati serangkaian proses sidang, putusan PN Serang No. Reg
853/Pid.Sus/2022/PN.Srg, dalam salah dua petitumnya, majelis hakim menyatakan :
(1) penuntutan Penuntut Umum atas diri Terdakwa Nikita Mirzani binti (Alm) Mawardi
tersebut di atas tidak diterima,
(2) memerintahkan Terdakwa untuk dibebaskan dari tahanan segera setelah putusan
ini diucapkan.
Amar putusan PN Serang itu bukan bermakna bahwa Nikita Mirzani bebas murni
(vrijspraak) alias diputus bebas, atau dibebaskan dari tuntutan hukum atau juga
dibebaskan dari pemidanaan. Dalam amar putusannya, majelis hakim memerintahkan
untuk membebaskan Nikita karena posisinya pada saat itu sedang ditahan. Mengingat
bahwa dakwaannya dinyatakan tidak dapat diterima, maka Nikita Mirzani dibebaskan
dari tahanan. Jadi, “bebas” dalam amar putusan tersebut bukan bermakna bebas dari
pemidanaan, tetapi dibebaskan dari tahanan.
Lebih lanjut, jika membaca Putusan PN Serang No. Reg
853/Pid.Sus/2022/PN.Srg, majelis hakim dalam pertimbangannya menyatakan bahwa
tindak pidana penghinaan dan pencemaran nama baik dalam bidang ITE yang
digunakan untuk menjerat Nikita Mirzani merupakan delik aduan, maka ada syarat yang
harus dipenuhi oleh penyidik maupun oleh penuntut umum. Syaratnya adalah
penyidikan dan penuntutan kepada terdakwa harus berdasarkan pengaduan dari
korban. Mengingat JPU pada saat persidangan tidak mampu menghadirkan pihak
korban, maka majelis hakim menganggap syarat klarch delict tidak terpenuhi, sehingga

9
tuntutan untuk meminta pertanggungjawaban pidana kepada terdakwa “tidak dapat
diterima”.
Menurut Yahya Harahap, apabila tindak pidana yang didakwakan dalam
pemeriksaannya tidak memenuhi syarat yang diminta atau ditentukan oleh undang-
undang, maka hakim (pengadilan negeri) menjatuhkan putusan akhir yang menyatakan
“tuntutan tidak dapat diterima”. Terhadap putusan tersebut, dapat diajukan upaya
hukum banding dan kasasi.
Putusan yang menyatakan “tuntutan tidak dapat diterima” ini tidak bersifat final.
Artinya meskipun putusan tersebut telah berkekuatan hukum tetap alias inkracht, tidak
melekat unsur nebis in idem. Artinya, karena putusan yang menyatakan “tuntutan tidak
dapat diterima” diputus sebelum adanya pemeriksaan materi pokok perkara atau pokok
dakwaan, maka perkara tersebut masih bisa diajukan kembali didasarkan atas
pengaduan orang yang berhak.
Pada kasus Nikita Mirzani, saat proses persidangan, Dito Mahendra sebagai
saksi korban tidak pernah menghadiri persidangan, maka pemeriksaan pokok perkara
belum dilakukan. Oleh karena itu akhirnya majelis hakim menjatuhkan putusan
“Tuntutan tidak dapat diterima.” Selanjutnya, konsekuensi hukum dari putusan yang
menyatakan tuntutan tidak dapat diterima adalah berkas perkara sangat mungkin
diajukan kembali oleh JPU apabila JPU bisa menghadirkan Dito Mahendra ke
persidangan. Hal tersebut menjadi alasan kuat mengapa Nikita Mirzani mengajukan
banding. Nikita ingin mendapatkan kepastian hukum bahwa kasusnya ini tidak akan
diperiksa kembali.

10
BAB III
KESIMPULAN / SARAN

Nikita Mirzani memang dikenal oleh masyarakat sebagai sosok perempuan yang
memiliki karakter ceplas-ceplos, frontal, berani mengatakan sesuatu yang menurut
dirinya benar, dan tidak segan melawan orang lain yang menurutnya salah dan akan
merugikan banyak orang. Dari sini kita dapat mengambil pelajaran berharga, meskipun
seseorang berkata benar dan memiliki bukti untuk mempertanggungjawabkan
perbuatannya, jika seseorang tersebut tidak tahu aturan atau terlalu frontal maka akan
dapat dipermasalahkan karena dianggap melanggar Undang undang.
Di era terbuka saat ini, berkata benar dan jujur saja tidak cukup untuk membuat
seseorang selamat dari masalah, karena sering kali orang yang benar dan berkata
jujurlah yang akan dijadikan sebagai kambing hitam oleh orang-orang yang memiliki
kepentingan. Terlalu ikut campur dengan permasalahan orang lain yang tidak ada
hubungannya dengan diri sendiri juga dapat merugikan, terutama jika seseorang yang
masalahnya dicampuri tidak terima dan merasa bahwa kita telah masuk terlalu jauh
kedalam sebuah masalah yang bukan ranah kalian.
Kemajuan teknologi juga harus disikapi dengan bijak, adanya aturan undang-
undang ITE yang mengatur aktivitas warganet di dalam penggunaan media sosial juga
tidak bisa disepelekan. UU tersebut bisa membawa siapapun dalam masalah besar jika
melanggar aturan dan merugikan orang lain.

11
DAFTAR ACUAN

 Soerjono, Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta: Rajawali Pers, 2011.hlm.


3
 Putri, J., Juandi, J. Ujaran Kebencian dalam Laman Vlog Nikita Mirzani. Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Galuh. Jurnal Diksatrasia Volume 5.
Nomor 2. Juli 2021
 Artikel detiknews, "Perjalanan Kasus Nikita Mirzani, Dibebaskan Hakim Usai Dito
Mahendra Absen" selengkapnya https://news.detik.com/berita/d-
6489136/perjalanan-kasus-nikita-mirzani-dibebaskan-hakim-usai-dito-mahendra-
absen.
 "Kronologi Kasus Nikita Mirzani Vs Dito Mahendra, Instagram Story Berujung Bui".
https://www.kompas.com/hype/read/2022/10/26/074252166/kronologi-kasus-nikita-
mirzani-vs-dito-mahendra-instagram-story-berujung?page=all
 "Isi Unggahan Instagram Story Nikita Mirzani yang Dipermasalahkan Dito
Mahendra". https://www.kompas.com/hype/read/2022/06/26/113832366/isi-
unggahan-instagram-story-nikita-mirzani-yang-dipermasalahkan-dito
 ”Mengenal Apa Itu UU ITE & Apa Saja yang Diatur di Dalamnya”.
https://www.cnbcindonesia.com/tech/20220816154256-37-364266/mengenal-apa-
itu-uu-ite-apa-saja-yang-diatur-di-dalamnya
 ”Nikita Mirzani Didakwa Pasal UU ITE, Terancam 12 Tahun Penjara”.
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20221108160706-12-871145/nikita-mirzani-
didakwa-pasal-uu-ite-terancam-12-tahun-penjara.
 “Alasan Mengapa Nikita Mirzani Mengajukan Banding”. https://klikhukum.id/alasan-
mengapa-nikita-mirzani-mengajukan-banding/
 Harahap, M.Yahya. PEMBAHASAN PERMASALAHAN DAN PENERAPAN KUHAP
: Pemeriksaan Sidang Pengadilan, Banding, Kasasi, dan Peninjauan Kembali. Edisi
(2). Jakarta : Sinar Grafika 2009.

12

Anda mungkin juga menyukai