Anda di halaman 1dari 6

Nama : Neneng Kartika

NIM : 20201510025
Kelas : PGSD 4C
Mata Kuliah : Bumi dan Antariksa

Tugas BAB 3 Halaman 58

1. Jelaskan asal alam semesta menurut model Big Bang!


Jawab:
Model Big Bang adalah teori kosmologi yang menjelaskan asal usul alam semesta.
Menurut teori ini, alam semesta berasal dari keadaan yang sangat padat dan panas sekitar
13,8 miliar tahun yang lalu. Berikut adalah ringkasan langkah-langkah asal alam semesta
menurut model Big Bang:
Awalnya, alam semesta dalam keadaan sangat padat dan panas yang disebut
"singularity." Pada titik ini, semua materi dan energi terkompresi menjadi satu titik.
Kemudian, terjadi peristiwa yang disebut Big Bang, di mana singularity meledak dengan
hebat. Alam semesta mulai membesar dan mendingin seiring berjalannya waktu. Setelah
ledakan, energi dan materi mulai menyebar ke seluruh ruang kosmos. Partikel dasar seperti
proton, neutron, dan elektron terbentuk, membentuk materi yang akan membentuk bintang,
galaksi, dan planet di masa depan. Seiring berjalannya waktu, alam semesta terus
membesar dan mendingin. Bintang-bintang dan galaksi terbentuk dari materi yang tersebar.
Proses ini menghasilkan evolusi alam semesta, seperti pembentukan bintang, galaksi, dan
planet. Selama miliaran tahun, kita sampai pada kondisi alam semesta yang kita kenal
sekarang.
Model Big Bang didukung oleh bukti-bukti observasional seperti latar belakang
radiasi gelombang mikro kosmik dan pengamatan pergeseran merah dari galaksi-galaksi.
Teori ini telah menjadi dasar bagi pemahaman kita tentang asal usul alam semesta.

2. Apa yang disebut radius Schwarzschild?


Jawab:
Radius Schwarzschild adalah konsep penting dalam relativitas umum Albert
Einstein. Ini merujuk pada jarak atau radius kritis di sekitar suatu objek massa ekstrim,
seperti lubang hitam. Radius Schwarzschild ini merupakan batas di mana tidak ada objek
atau partikel yang dapat melarikan diri dari gravitasi objek tersebut.
Untuk objek dengan massa yang sangat besar yang mengalami keruntuhan gravitasi, seperti
lubang hitam, radius Schwarzschild dapat dihitung menggunakan rumus berikut:
2𝐺. 𝑀
𝑟𝑠 =
𝐶2
Keterangan:
𝑟𝑠 adalah Radius Schwarzschild
𝐺 adalah konstanta gravitasi universal
𝑀 adalah massa objek yang mengalami keruntuhan gravitasi (misalnya, massa lubang
hitam).
C adalah kecepatan Cahaya

Jika suatu objek menyusut ke radius Schwarzschildnya, ia akan menjadi lubang hitam,
dan tidak ada apa pun, termasuk cahaya, yang dapat melarikan diri dari tarikan gravitasi di
dalam radius tersebut. Radius Schwarzschild ini adalah titik di mana teori relativitas umum
mencapai batasnya dan menghasilkan fenomena unik yang dikenal sebagai horizon
peristiwa lubang hitam.

3. Bagaimana Nasib pesawat Antariksa yang berada dalam lubang hitam?


Jawab:
Nasib pesawat antariksa yang masuk ke dalam lubang hitam sangatlah misterius
dan ekstrim, sesuai dengan apa yang diperkirakan oleh teori relativitas umum. Dalam
konteks relativitas umum, lubang hitam adalah objek yang memiliki gravitasi sangat kuat
sehingga bahkan cahaya pun tidak bisa melarikan diri darinya. Oleh karena itu, segala
sesuatu yang melewati batas yang disebut horizon peristiwa lubang hitam tidak akan dapat
kembali atau memberikan informasi ke luar. Berikut beberapa hal yang dapat diperkirakan
terjadi pada pesawat antariksa yang memasuki lubang hitam:
 Pemanjangan dan Pencabutan: Ketika pesawat antariksa mendekati horizon peristiwa
lubang hitam, perbedaan gravitasi di antara bagian atas dan bawahnya dapat
menyebabkan pemanjangan dan pencabutan yang ekstrem (tidal forces), yang akan
merobohkan pesawat antariksa menjadi serangkaian partikel.
 Meraba Horizon: Seiring pesawat antariksa semakin mendekati horizon peristiwa, ia
akan meraba efek relativistik yang memperpanjang waktu saat ia mencoba menjelajahi
lubang hitam. Bagi pengamat di luar lubang hitam, pesawat antariksa akan tampak
menjadi semakin lambat hingga akhirnya tampak membeku di dekat horizon.
 Tidak Ada Kembalinya Informasi: Informasi tentang apa yang terjadi di dalam lubang
hitam tidak dapat mencapai dunia luar, sehingga kita tidak akan pernah tahu dengan
pasti apa yang terjadi dengan pesawat antariksa atau benda lain yang memasuki lubang
hitam.
Dalam esensi, lubang hitam adalah salah satu fenomena alam yang paling misterius dan
ekstrem dalam fisika, dan teori relativitas umum menggambarkan kondisi di mana hukum
fisika yang kita kenal berhenti berlaku. Karena itu, nasib pesawat antariksa yang memasuki
lubang hitam masih menjadi teka-teki yang belum terpecahkan.

4. Jelaskan perbedaan nova dan supernova!


Jawab:
Nova dan supernova adalah dua fenomena astronomic yang melibatkan bintang,
namun mereka berbeda dalam tingkat kecerahan, penyebab, dan dampaknya. Berikut
adalah perbedaan utama antara keduanya:
Penyebab:
 Nova: Nova terjadi ketika bintang yang disebut bintang katai putih (white dwarf) dalam
sistem bintang ganda mengumpulkan materi dari bintang pendampingnya. Ketika
cukup materi terakumulasi di permukaan bintang katai putih, terjadi ledakan fusi nuklir,
menghasilkan kilatan cahaya yang terlihat sebagai peningkatan kecerahan sementara.
Ini tidak menghancurkan bintang katai putih dan fenomena ini dapat terulang beberapa
kali.
 Supernova: Supernova adalah ledakan bintang yang sangat kuat yang melepaskan
energi yang sangat besar. Supernova terjadi ketika bintang masif melewati salah satu
dari dua skenario: supernova tipe I terjadi ketika bintang katai putih melewati batas
massa kritis dan meledak, sementara supernova tipe II terjadi ketika bintang masif habis
bahan bakar nuklirnya dan runtuh secara spektakuler.
Tingkat Kecerahan:

 Nova: Nova menghasilkan peningkatan kecerahan yang signifikan, tetapi ini bersifat
sementara dan kemudian bintang katai putih kembali ke keadaan semula.
 Supernova: Supernova menghasilkan ledakan yang jauh lebih kuat dan lebih terang,
yang bisa menjadi jutaan kali lebih terang daripada bintang biasa. Supernova bisa
terlihat bahkan dari jarak yang sangat jauh.
Dampak:
 Nova: Nova tidak menghancurkan bintang katai putih yang terlibat. Bintang katai putih
masih ada dan dapat mengalami lebih banyak letusan nova di masa depan.
 Supernova: Supernova dapat menghancurkan bintang induknya sepenuhnya,
meninggalkan puing-puing seperti nebula dan kadang-kadang membentuk bintang
katai putih atau lubang hitam, tergantung pada jenis supernova.
Jadi, perbedaan utama antara nova dan supernova adalah tingkat kecerahan, penyebab,
dan dampak yang dihasilkan oleh ledakan tersebut. Supernova adalah salah satu fenomena
paling dramatis dalam alam semesta dan dapat memiliki dampak besar pada evolusi
kosmos.
5. Apakah quasar selalu memancarkan radiasi frekuensi radio dengan kuat?
Jawab:
Tidak, quasar tidak selalu memancarkan radiasi frekuensi radio dengan kuat.
Quasar adalah objek astronomi yang terkenal karena memancarkan radiasi kuat pada
berbagai panjang gelombang, termasuk radiasi optik dan ultraviolet yang sangat terang.
Radiasi frekuensi radio juga dapat dipancarkan oleh quasar, tetapi intensitasnya bervariasi
dari satu quasar ke quasar lainnya.
Beberapa quasar memang memancarkan radiasi frekuensi radio yang kuat dan
dapat terlihat sebagai radio quasar. Namun, banyak quasar tidak memiliki emisi radio yang
signifikan. Intensitas emisi radio quasar tergantung pada sejumlah faktor, termasuk struktur
dan aktivitas pusat quasar, sifat medium antarbintang, dan interaksi dengan lingkungan
sekitarnya.
Penting untuk di ingat bahwa quasar pada dasarnya adalah inti galaksi yang sangat
aktif, mungkin mengandung lubang hitam supermasif di pusatnya. Mereka sering kali
memancarkan radiasi kuat di berbagai panjang gelombang karena proses akresi materi ke
dalam lubang hitam, yang menghasilkan energi besar. Oleh karena itu, sifat emisi radiasi
quasar, termasuk radiasi frekuensi radio, bervariasi secara signifikan antara berbagai
quasar.
Tugas BAB 4 Halaman 80

1. Jika konstanta matahari = 2.0 langley per menit, hitung energi matahari yang di terima
bumi per satuan waktu, dan jika energi ini di sebarkan serbasama ke seluruh permukaan
bumi, berapa jumlah energi yang diterima per satuan luas dan per satuan waktu pada
puncak atmosfer.
Jawab:
Konstanta matahari, yang juga di kenal sebagai konstanta surya atau fluks surya,
mengukur jumlah energi matahari yang mencapai satu satuan luas di luar atmosfer bumi,
konstanta matahari biasanya dinyatakan dalam unit watt per meter persegi (W/m²).
I Langley per menit = 697 W/m² (konversi umum)
Maka, S=2,0 Langley per menit X 697 W/m² = 1394 W/m².
Jadi, konstanta matahari (S) adalah 1394 W/m².

2. Pada waktu cerah, mengapa langit tampak biru. Kapan langit tampak putih kemerah-
merahan?
Jawab:
Warna langit bergantung pada penyebaran cahaya matahari oleh partikel-partikel
kecil di atmosfer Bumi. Pada waktu cerah, sinar matahari mengandung berbagai warna,
namun udara di atmosfer lebih efektif menyebarkan sinar dengan panjang gelombang
pendek, seperti biru.
Ketika matahari rendah di langit, seperti saat matahari terbenam atau terbit, cahaya
harus melewati lebih banyak atmosfer, menyebabkan penyebaran sinar dengan panjang
gelombang lebih panjang seperti oranye dan merah. Ini menghasilkan efek langit tampak
lebih kemerahan atau merah pada saat-saat tersebut.

3. Bagaimana energi matahari di hasilkan?


Jawab:
Energi matahari dihasilkan melalui reaksi nuklir di inti matahari. Proses ini disebut
fusi nuklir, di mana inti atom hidrogen bergabung membentuk helium. Selama reaksi fusi,
sejumlah kecil massa berubah menjadi energi dalam bentuk radiasi elektromagnetik,
termasuk cahaya dan panas. Proses ini memancarkan energi yang luar biasa besar,
memberikan sumber energi yang konstan dan vital bagi kehidupan dan dinamika atmosfer
di Bumi.
4. Sebutkan alasan – alasan, mengapa posisi tinggi matahari menghasilkan insolasi lebih
kuat di bandingkan posisi rendah matahari?
Jawab:
Posisi tinggi matahari menghasilkan insolasi lebih kuat karena cahaya matahari
harus menempuh jarak atmosfer yang lebih pendek saat menembus atmosfer Bumi. Ketika
matahari berada di atas kepala (titik zenith), sinar matahari datang hampir secara vertikal,
mengurangi jarak yang harus ditempuh cahaya melalui lapisan atmosfer. Akibatnya,
intensitas cahaya matahari yang mencapai permukaan Bumi lebih besar, sehingga
menghasilkan insolasi yang lebih kuat. Pada posisi rendah matahari, cahaya harus melewati
lapisan atmosfer yang lebih tebal, menyebabkan sebagian sinar tersebar dan meresap ke
atmosfer, mengurangi intensitasnya saat mencapai permukaan Bumi.

5. Jelaskan, mengapa di ekuator panjang siang dan malam hari sama tidak bergantung pada
musim?
Jawab:
Di ekuator, panjang siang dan malam hari relatif konstan sepanjang tahun karena
sumbu Bumi tegak lurus terhadap sinar matahari. Hal ini menghasilkan distribusi sinar
matahari yang merata sepanjang tahun di sekitar ekuator, sehingga tidak terjadi variasi
signifikan dalam panjang siang dan malam hari. Oleh karena itu, di ekuator, tidak ada
pengaruh musim yang signifikan terhadap perubahan panjang siang dan malam.

6. Jelaskan, mengapa pada waktu ekinoks tempat – tempat di bumi mempunyai panjang
siang dan malam hari sama?
Jawab:
Pada waktu ekinoks, panjang siang dan malam hari sama karena sumbu Bumi tegak
lurus terhadap garis yang menghubungkan Bumi dengan Matahari. Ini berarti seluruh
permukaan Bumi menerima waktu yang sama untuk eksposur langsung terhadap sinar
matahari, menyebabkan panjang siang dan malam menjadi hampir sama di semua lokasi di
Bumi.

Anda mungkin juga menyukai