Anda di halaman 1dari 17

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena atas karunia-
Nya kami dapat menyelesaikan Rangkuman Mata Kuliah (RMK) Pengantar
Bisnis dengan materi "Bisnis dan lingkungan” dengan baik dan tepat waktu
sebagai pemenuhan tugas kelompok mata kuliah Pengantar Bisnis.

Kami berterimakasih kepada Ibu Ni Made Wulandari Kusumadewi, SE., MSc


sebagai dosen mata kuliah Pengantar Manajemen serta sebagai pengampu
penyusunan Rangkuman Mata Kuliah (RMK) ini. Serta apresiasi terhadap
kerjasama yang baik dari kelompok 1 dalam pembuatan Rangkuman mata Kuliah
(RMK) ini.

Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembacanya guna menambah
informasi mengenai materi “Bisnis dan Lingkungan” kedepannya. Kritik dan
saran untuk membenahi kekurangan dalam makalah ini kami terima dengan
sepenuh hati, baik dari dosen pengampu maupun teman-teman. Atas perhatiannya
kami ucapkan terimakasih.

Jimbaran, 26 September 2023

Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................1

DAFTAR ISI..........................................................................................................................2

BAB I...................................................................................................................................3
PENDAHULUAN..................................................................................................................4

1.1 LATAR BELAKANG......................................................................................................4

1.2 RUMUSAN MASALAH...............................................................................................4

1.3 TUJUAN.....................................................................................................................4

1.4 MANFAAT..................................................................................................................4

BAB II..................................................................................................................................4

PEMBAHASAN....................................................................................................................4

2.1 PENGERTIAN BISNIS..................................................................................................4

2.2 Kesempatan Bisnis....................................................................................................4

2.3 Pengaruh Lingkungan...............................................................................................4

2.4 Pendekatan Dalam Melihat Bisnis dan Lingkungan...................................................4

2.5 Hakikat Bisnis............................................................................................................4

2.6 Alasan Belajar Bisnis.................................................................................................4

BAB III.................................................................................................................................4

KESIMPULAN......................................................................................................................4

3.1 KESIMPULAN............................................................................................................4

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................4
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Kehidupan manusia dapat selalu dikaitkan dengan kegiatan ekonomi
dimana manusia sering disebut sebagai makhluk ekonomi. Manusia disebut
sebagai makhluk ekonomi karena manusia menggunakan akal dan pikirannya
untuk menciptakan barang-barang dan jasa guna memenuhi kebutuhannya yang
semakin banyak dan beragam, sementara sumber daya untuk memenuhi
kebutuhan tersebut terbatas. Dikutip dari laman sumber.belajar.kemdikbud.go.id,
alasan manusia disebut sebagai makhluk ekonomi karena memiliki sifat selalu
berusaha mencari kepuasan dan kesejahteraan hidup dengan mempertimbangkan
pengorbanan yang harus dilakukan. Manusia sebagai seorang konsumen, akan
membelanjakan uang yang ada padanya untuk memperoleh kepuasan, sedangkan
manusia sebagai seorang produsen atau pengusaha atau pembisnis, akan selalu
berusaha untuk memperoleh laba sebesar-besarnya melalui kesempatan-
kesempatan yang ada.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1.2.1 Apa itu bisnis?
1.2.2 Apa itu kesempatan bisnis?
1.2.3 Apa itu pengaruh lingkungan?
1.2.4 Bagaimana pendekatan dalam melihat bisnis dan lingkungan?
1.2.5 Apa itu hakikat bisnis?
1.2.6 Mengapa harus belajar bisnis?

1.3 TUJUAN
1.3.1 Untuk mengetahui apa itu bisnis
1.3.2 Untuk mengetahui kesempatan bisnis yang ada
1.3.3 Untuk mengetahui pengaruh lingkungan
1.3.4 Untuk mengetahui pendekatan dalam melihat bisnis dan lingkungan
1.3.5 Untuk mengetahui hakikat bisnis
1.3.6 Untuk mengetahui alasan harus belajar bisnis
1.4 MANFAAT
1.3.1 Dapat menambah pengetahuan mengenai apa itu bisnis
1.3.2 Dapat menambah pengetahuan mengenai kesempatan bisnis dan
jenis-jenis bisnis yang ada

1.3.3 Dapat menambah pengetahuan mengenai pengaruh lingkungan dan


faktor-faktornya
1.3.4 Dapat menambah pengetahuan mengenai pendekatan dalam melihat
bisnis dan lingkungan
1.3.5 Dapat menambah pengetahuan mengenai hakikat bisnis
1.3.6 Dapat menambah pengetahuan mengenai alasan harus belajar bisnis
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN BISNIS


Bersumber dari buku Pengantar Bisnis: Etika, Hukum & Bisnis Internasional, kata
“bisnis” berasal dari kata “busy” dalam bahasa Inggris yang berarti sibuk.
Dimana dapat diartikan bisnis adalah sibuk dalam menjalankan aktivitas atau
pekerjaan yang menghasilkan keuntungan. Adapun pengertian bisnis menurut para
ahli, yakni :

a. Hugher dan Kapoor dalam Arifin (2009), bisnis adalah suatu kegiatan
usaha individu yang terorganisir untuk menghasilkan dan menjual barang
dan jasa guna mendapatkan keuntungan dalam memenuhi dan memuaskan
kebutuhan dari masyarakat.
b. Boone dan Kurtz (2007), bisnis adalah jenis aktivitas dan usaha untuk
Griffin dan Ebert (2006), bisnis adalah suatu organisasi yang menyediakan
barang atau jasa dan dibuat untuk mendapatkan laba.
c. Raymond E. Glosh (2011), bisnis adalah perusahaan, yaitu organisasi yang
memproses perubahan keahlian dan sumber daya ekonomi menjadi barang
dan jasa bagi pemuasan kebutuhan konsumen, serta diharapkan akan
memperoleh laba bagi pemiliknya.
d. Sukirno (2010), bisnis adalah kegiatan untuk memperoleh keuntungan.
Semua orang atau individu maupun kelompok melakukan kegiatan bisnis
untuk mencari keuntungan agar kebutuhan hidupnya terpenuhi. Tidak ada
orang yang melakukan bisnis untuk mencari kerugian.

Dapat disimpulkan bahwa Bisnis adalah suatu kegiatan atau aktivitas yang
dilakukan oleh individu atau sekelompok orang (organisasi) yang disebut
pembisnis/pengusaha dalam menciptakan barang atau jasa (create of good and
service) kepada konsumen dengan tujuan mendapatkan laba, serta memenuhi dan
memuaskan kebutuhan dari masyarakat tanpa mengalami kerugian.
2.2 Kesempatan Bisnis
Seorang pembisnis atau pengusaha harus selalu cepat tanggap dalam
melihat perubahan-perubahan yang ada terhadap kebutuhan masyarakat yang
harus diubah menjadi sebuah kesempatan atau peluang mencari keuntungan. Hal
ini lah yang dapat disimpulkan sebagai kesempatan bisnis. Abraham Maslow,
menyebutkan bahwa kebutuhan manusia memiliki struktur yang bertingkat, sesuai
teorinya, “Teori Hierarki Kebutuhan Manusia” yang nantinya dapat dikaitkan
dengan kesempatan bisnis.

1. Kebutuhan dasar / fisiologik

Dapat menjalankan bisnis makanan, miuman, pakaian, rumah atau


tempat tinggal sesuai kebutuhan primer / dasar manusia, yaitu
sandang, pangan dan papan.

2. Kebutuhan rasa aman


Dapat menjalankan bisnis helm, alat pelindung berenang atau
pagar untuk rumah yang berkaitan dengan keamanan manusia.
3. Kebutuhan sosial
Dapat menjalankan bisnis pendidikan, keterampilan, pendidikan
olahraga dan sebagainya.
4. Kebutuhan harga diri
Dapat menjalankan bisnis mode yang sedang trendy, TV atau
restoran mewah. Dimana binis yang dijalani dapat menggambarkan
mutu yang lebih baik.
5. Kebutuhan aktualisasi diri
Dapat menjalankan bisnis pameran lukisan, pameran budaya,
pameran kendaraan bermotor atau mobil yang mampu
menunjukkan jati diri konsumennya.

Oleh karena itu, kesempatan bisnis dapat didapatkan dengan menjalani bisnis itu
sendiri. Adapun jenis-jenis bisnis berdasarkan beberapa kelompok, yaitu:

a. Bisnis berdasarkan jenis aktivitasnya


1. Bisnis Ekstratif
Bisnis yang bergerak di bidang pertambangan dengan melakukan
penggalian bahan-bahan tambang yang ada didalam dan terkandung di
perut bumi.
Contoh: Pertamina (minyak dan gas bumi) atau Pabrik semen,
alumunium, tembaga.

2. Bisnis Agraris
Bisnis yang bergerak di bidang pertanian, peternakan, perkebunan,
perikanan dan kehutanan.

3. Bisnis Industri
Bisnis yang bergerak di bidang industri manufacturing
Contoh : Industri pesawat terbang, motor, mobil, rokok, garmen,
tekstil, kapal, mebel, kertas.

4. Bisnis Jasa
Bisnis yang pergerakkannya dalam bidang jasa yang menghasilkan produk
tidak dalam bentuk fisik
Contoh: Jasa asuransi, instansi pendidikan, pariwisata, kesehatan,
perbankan, kecantikan.

b. Jenis bisnis berdasarkan kegunaannya


1. Kegunaan Bentuk (Form Utility)
Bisnis yang mengubah suatu benda menjadi benda lain
dengan bentuk berbeda.
Contoh: Bakery (tepung menjadi roti) , toko baju (benang menjadi
kain menjadi baju).

2. Kegunaan Tempat (Place Utility)


Bisnis yang berkaitan dengan transportasi atau
pengangkutan dimana memindahkan suatu barang dari satu tempat
menuju tempat lain dimana barang tersebut akan menjadi lebih
bermanfaat.
Contoh: Mobil dapat memindahkan sayur dari desa ke kota untuk
di jual sehingga nilainya akan lebih tinggi atau Gojek
memindahkan manusia dari rumah ke tempat kerja. Pengangkutan
dari darat, air maupun udara lainnya juga termasuk bisnis dengan
kegunaan tempat.

3. Kegunaan Waktu (Time Utility)


Bisnis yang berupaya menyimpan barang dengan tujuan
barang dari suatu waktu apabila manfaatnya kurang bisa disimpan
terlebih dahulu untuk meningkatkan manfaatnya.
Contoh: Produksi bendera yang disimpan hingga hari kemerdekaan
untuk merayakan hari kemerdekaan indonesia, atau produksi
kembang api ketika menjelang pergantian kembang api untuk
meramaikan suasana dan semarak tahun baru.
4. Kegunaan Pemilikan (Possession Utility)
Bisnis yang berkaitan dengan perdagangan atau pertokoan
dimana bisnis ini memindahkan kepemilikan suatu barang milik
pabrik yang memproduksi menjadi barang milik masyarakat luas.
Contoh : Indomaret, alfamart, dsb.

c. Jenis Bisnis Berdasarkan Motifnya


1. Bisnis Berorientasi
Bisnis yang mencari keuntungan atau profit oriented
Contoh : Perusahaan perorangan, PT, minimarket.
2. Bisnis Tidak Berorientasi
Bisnis yang berfokus pada mendukung kebijakan pemerintah demi
masyarakat itu sendiri yang tidak mencari keuntungan atau disebut
sebagai bisnis nirlaba
Contoh : Sekolah, yayasan, PDAM, pengaturan tata tertib oleh
polisi.

2.3 Pengaruh Lingkungan


Perkembangan masyarakat sangat dipengaruhi oleh lingkungan alam Dan
sosial. Masyarakat akan cenderung beradaptasi dengan lingkungan hidup mereka,
sehingga mereka akan lebih memilih untuk menggunakan sesuatu yang tersedia
Di lingkungan mereka dibandingkan untuk mencari sesuatu diluar lingkungan
hidup mereka. Dengan demikian, hal ini akan sangat berdampak Dalam
pengembangan bisnis Di masyarakat. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi
lingkungan tersebut, yaitu:

1. Faktor Alam

Faktor alam mempengaruhi perkembangan Bisnis Di suatu daerah.


Misalnya, negara yang memiliki daerah lautan yang Luas akan cenderung
untuk mengembangkan industri perikanan mereka, sedangkan negara yang
tidak memiliki Luas daerah yang sempit akan cenderung untuk
mengembangkan industri di bidang teknologi. Dengan demikian penting
untuk mengetahui potensi dari suatu wilayah sebelum mendirikan Bisnis.

2. Faktor Ekonomi

Kondisi Ekonomi dari suatu daerah juga memberikan pengaruh


besar untuk seorang wirausahawan. Apabila kondisi Ekonomi suatu daerah
mengalami peningkatan, maka masyarakat akan cenderung memiliki
kebutuhan yang lebih banyak sehingga terjadi peningkatan Jenis usaha.
Sedangkan bagi suatu daerah yang mengalami penurunan keuangan, maka
masyarakat di daerah tersebut akan lebih berhati-hati dalam
membelanjakan uangnya yang membuat sedikitnya Jenis usaha yang
memungkinkan di daerah tersebut. Contohnya apabila suatu wilayah
mengalami depresiasi keuangan maka Bisnis yang cocok adalah Bisnis
yang menyediakan kebutuhan dasar/pokok, sebab masyarakat yang ada Di
wilayah mengalami depresiasi keuangan akan memenuhi kebutuhan pokok
dan lebih berhati-hati dalam membelanjakan uangnya.

3. Faktor Teknologi
Teknologi merupakan sesuatu ilmu yang digunakan untuk
menciptakan suatu metode yang lebih efektif Dan efisien Dalam
melakukan suatu kegiatan. Dalam perkembangan Bisnis, faktor teknologi
ini tentunya sangat penting supaya perusahaan dapat beroperasi dengan
efektif dan efisien. Oleh Karena itu, penting bagi seorang yang ingin
membangun Bisnis untuk memahami teknologi yang ada.

4. Faktor Sosial
Adanya perkembangan Dalam lingkungan sosial juga dapat
memberikan dampak signifikan Dalam Bisnis. Contohnya seperti, adanya
perkembangan terkait generasi muda yang cerdas Dan berpendidikan,
maka cocok untuk mendirikan Bisnis Dalam bidang pendidikan tinggi Dan
kursus kursus yang sekiranya dapat sesuai dengan perkembangan sosial Di
daerah tersebut.

5. Faktor Budaya
Ketika masuknya budaya asing ke Indonesia maka trend pakaian
Di tanah air pun akan berubah. Hal ini akan menjadi peluang bagi seorang
pelaku Bisnis untuk mengikuti trend pakaian guna menarik perhatian dari
para konsumen.

6. Faktor Pemerintahan

Kebijakan pemerintah juga menjadi Salah satu faktor yang


mempengaruhi perkembangan Bisnis. Dengan adanya kebijakan dan
regulasi dari pemerintah ini diharapkan perkembangan bisnis di Indonesia
semakin maju dan menjadi lebih baik. Contoh dari regulasi Pemerintah
tersebut Ada pada repelita I-V. Dimana setelah adanya repelita V, ekspor
non migas Indonesia mencapai 70% dari sebelumnya hanya 20% pada
repelita III. Dunia bisnis Indonesia juga semakin berkembang dengan total
ekspor yang semakin lama semakin meningkat.

7. Faktor hubungan internasional

Dengan hubungan internasional maka seluruh negara akan menjadi terikat


satu sama lain sehingga terjadi proses globalisasi. Dengan kata lain,
apabila suatu negara memiliki kegiatan Bisnis yang baik maka akan dapat
mempengaruhi negara lain pula. Contohnya seperti perusahaan coca cola
yang sudah beroperasi di banyak negara, hal ini terjadi Karena perusahaan
coca cola memiliki kegiatan bisnis yang baik sehingga dapat masuk ke
negara negara lain dan menjadi perusahaan multi Nasional.

Semua faktor diatas mempengaruhi kesempatan dan potensi Bisnis


serta pergeseran-pergeseran terhadap potensi Bisnis itu sendiri, kita juga
nantinya harus cepat menyesuaikan diri dengan faktor-faktor yang ada
sehingga tetap mendapatkan sisi persaingan yang baik.

2.4 Pendekatan Dalam Melihat Bisnis dan Lingkungan


Kesempatan bisnis akan selalu dipengaruhi oleh lingkungan. Hubungan
antar bisnis dengan lingkungan sangat erat. Perusahaan yang tidak mampu
menyesuaikan diri dengan lingkungan akan tersingkir dari persaingan bisnis. Pada
mulanya telaah dilakukan secara tradisional yaitu mereka beranggapan bahwa
bisnisnyalah yang merupakan hal yang terpenting atau yang menduduki titik
sentral sedangkan lingkungan merupakan hal sekunder yang mengelilingi
bisnisnya. Pandangan tradisional tersebut sering disebut dengan yang berorientasi
produsen atau “Producer Oriented Aproach”. Pandangan itu memang cocok
dengan kondisi saat itu , dimana pada saat itu keadaannya disebut sebagai
“seller’s market”, yang artinya produsen masih langka sehingga barang apapun
yang dihasilkan akan selalu terjual.

Akan tetapi keadaan itu berubah, dimana pengusaha menjadi bertambah


banyak dan masyarakat menjadi lebih selektif sehingga timbulah persaingan yang
ketat diantara para pengusaha. Hanya pengusaha yang mampu menyesuaikan diri
dengan kebutuhan konsumenlah yang mampu bertahan. Keadaan ini disebut
“buyer’s market” atau “pasar pembeli” yaitu keadaan dimana pembeli yang akan
menentukan semuanya dan bukan bukan penjual.

Dalam hal ini siapa yang berhasil mendekati konsumen dialah yang akan
bertahan dalam kancah persaingan bisnis. Pada saat seperti inilah pengusaha harus
pandai melihat faktor lingkungan. Jadi dalam hal ini yang merupakan factor yang
sentral adalah masyarakat atau konsumen sedangkan pengusaha atau bisnisman
mengelilinginya untuk melayani kebutuhan secara lebih baik sesuai dengan selera
konsumen. Pandangan ini disebut “Consumer Oriented Approach” atau
“pendekatan yang berorientasi konsumen”.

A. Perusahaan Sebagai Suatu Sistem Logistik dan Sistem Manajemen


Lingkungan masyarakat disekitar perusahaan dapat berupa keadaan
ekonomi, teknologi, pendidikan, politik, hubungan internasional, dan lainnya.
Lingkungan masyarakat akan selalu berubah dan berkembang, perusahan yang
mampu menyesuaikan keadaan akan berhasil melangsungkan kehidupan
perusahaanya. Dalam hal ini perusahan dapat dibedakan menjadi dua proses :
a. Proses Logistik
Merupakan proses atau transformasi dari faktor-faktor produksi yang
berasal dari masyarakat menjadi produk atau jasa yang kemudia
dilemparkan ke pasar.
b. Proses Manajemen
Meliputi pengendalian informasi yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan
di dalam proses logistik. Input dalam proses manajemen adalah informasi
tentang kegiatan-kegiatan dalam proses logistik, sedangkan outputnya
merupakan instruksi-instruksi untuk mengatur kembali kegiatan yang ada
di dalam proses logistik.
Manajemen sebagai suatu proses meliputi 3 macam kegiatan atau keputusan :
1. Keputusan strategis membentuk hubungan antara perusahaan
dengan lingkungan dan perhatian utamanya kepada pembentukan dan
pemeliharaan kombinasi produk dan jasa yang ditawarkan di pasar.
2. Keputusan administratif berhubungan dengan pembentukan truktur
organisasi perusahaan.
3. Keputusan operasional berkaitan dengan penentuan kegiatan-
kegiatan pada bagian operasional di perusahaan dalam hubungannya
dengan proses produksi atau proses logistik.

B. Strategi Perusahaan
Strategi perusahaan merupakan rencana kegiatan untuk mencapai tujuan
dengan memperhatikan keterbatasan faktor-faktor produksi, perubahan
lingkungan, dan persaingan atau strategi juga sering dikenal dengan kiasan
“Doing the right thing”. Dalam melakukan perencanaan, perusahaan biasanya
lebih memprioritaskan keputusan jangka pendek yang bersifat operasional,
sedangkan perencanaan strategis yang bersifat jangka panjang akan
dikesampingkan. Suatu gejala yang muncul bagi suatu perusahaan yang tidak
memperhatikan perencanaan strategis menduga bahwa perubahan lingkungan
akan membawa akibat yang dapat dirasakan secara tidak langsung dan berangsur-
angsur terhadap proses logistiknya. Akibat tersebut dapat berupa keadaan dimana
permintaan produk menjadi menyusut, masalah mulai timbul dalam penyaluran
distribusi barang, persaingan harga dan lain sebagainya.a Keadaan ini akan terus
berlanjut dan apabila dibiarkan kondisi ini akan menjadi semakin parah dan
tindakan penyembuhannya akan terlambat.
Dalam melakukan analisis terhadap persoalan yang timbul dalam proses
logistik, perusahaan yang berpandangan jangka pendek akan melihat ke persoalan
di bagian operasional. Mungkin akan ditemukan persoalan pada bagian tersebut
dan tindakan pencegahan masih dapat dilakukan, akan tetapi masalah pokok
masih belum terpecahkan karena yang biasanya terlihat hanya gejalanya saja
masalah intinya belum dapat diselesaikan. Apabila masalah menjadi lebih serius
maka perusahaan akan berfikir lebih dalam dan mengambil keputusan
administratif. Setelah perusahaan menjadi gawat maka pemecahan persoalan
penyeimbangan tentang lingkungan baru akan dilakukan dan hal itu biasanya
terlambat. Oleh karena itu sejak awal perusahaan harus selalu berfikir jangka
panjang sebagai dasar dari kebijaksanaan jangka pendek. Dengan kata lain
perusahaan harus melakukan sinkronisasi terhadap persoalan jangka panjang dan
jangka pendek atau persoalan operasional, administrative, dan strategis.

2.5 Hakikat Bisnis


Hakikat Bisnis merupakan usaha untuk melayani kebutuhan masyarakat
baik dengan motif keuntungan maupun yang tidak bermotif mencari keuntungan.
Seorang wirausahawan akan melihat kebutuhan masyarakat lingkungannya. Selain
itu, dia juga akan memperhitungkan adanya persaingan yang timbul dari
pengusaha lain yang juga bergerak dalam melayani kebutuhan pasar yang sejenis.
Pengusaha haruslah memikirkan tersedianya sumber daya serta sumber dana
beserta cara-cara yang sebaik-baiknya guna melayani kebutuhan pasar tersebut
dengan memproduksikan dan menyajikan barang atau jasa yang dihasilkannya itu
kepada masyarakat. Dari kegiatan produksi, pengusaha harus dapat me manage
faktor-faktor produksinya untuk menciptakan barang atau jasa yang akan
diberikan kepada masyarakat. Masyarakat nantinya akan memberikan uang
sebagai imbalan dari barang yang diberikan.

2.6 Alasan Belajar Bisnis


Perkembangan dunia bisnis di Indonesia sedang gencar-gencarnya
ditingkatkan dan banyak memiliki peminat. Berbagai profesi lain berkeinginan
untuk mempelajari bisnis. Berikut alasan dapat menjadi alasan mengapa kita harus
mempelajari bidang bisnis:
1. Karier di masa depan
Bisnis telah berkembang seirama dengan perkembangan bangsa
pada khususnya maupun dunia pada umumnya. Perkembangan ini tentu
saja membawa konsekuensi logis bahwa akan terbuka lebarnya lapangan
kerja di bidang bisnis ini. Bidang- bidang karier ini pada umumnya
meliputi keahlian di bidang-bidang: Keuangan/Perbankan, Pemasaran,
Akuntansi, Produksi dan Operasi Data Processing, dan Personalia.
2. Membuka bisnis sendiri atau berwiraswasta.
Alasan ini banyak pula yang dikemukakan oleh para pelajar atau
mahasiswa. Hal ini dimaksudkan untuk mempelajari prinsip dasar serta
konsep dan metode untuk menjalankan bisnis secara lebih profesional dan
menguntungkan. Alasan ini banyak pula dimiliki oleh para pengusahaa
yang telah berwiraswasta untuk memperbaiki performance bisnis mereka
selama ini.
3. Pengendalian masalah-masalah sosial
Semua orang akan selalu terlibat dengan kegiatan bisnis. Hal ini
tidak jarang kegiatan bisnis menimbulkan gangguan masyarakat dan
lingkungan baik gangguan alami maupun gangguan manusiawi. Gangguan
tersebut dapat berupa polusi udara, polusi suara, polusi air limbah industri,
pelestarian hutan/satwa serta alam yang lain. Masalah-masalah perburuhan
juga akan muncul dari kegiatan bisnis ini misalnya tentang upah minimum
keselamatan kerja, kesejahteraan karyawan, bahkan program KB Nasional
pun banyak terkait keberhasilannya dengan kegiatan bisnis ini.
BAB III

KESIMPULAN

3.1 KESIMPULAN
Suatu bisnis tidak akan dapat beroperasi tanpa adanya faktor sumber daya
manusia. Dimana selain disebut sebagai makhluk sosial, manusia juga merupakan
makhluk ekonomi yang hidupnya selalu berkaitan dengan kegiatan ekonomi atau
bisnis. Kebutuhan-kebutuhan manusia dapat diubah menjadi kesempatan atau
peluang bisnis oleh seorang pembisnis atau pengusaha. Mulai dari ketika kita
memulai hari sampai menutup hari, segala hal yang kita jumpai berkaitan dengan
kegiatan bisnis didalamnya di dalam lungkup lingkungan kita. Dengan itu
Perkembangan bisnis sangat dipengaruhi oleh lingkungan alam dan sosial yang
juga terdapat 7 faktor yang mempengaruginya, yaitu faktor alam, ekonomi,
teknologi, sosial, budaya, pemerintah dan hubungan internasional yang akan
selalu menimbulkan kesempatan bisnis itu sendiri. Bisnis itu sendiri tidak luput
dari berbagai tantangan dan persaingan yang ada, seorang pembisnis harus selalu
cepat beradaptasi, melihat peluang dan bersaing agar nantinya dapat bertahan di
dunia bisnis, disinilah pendekatan dalam melihat bisnis dan lingkungan
dibutuhkan. Sistem logistik dan sistemn manajemen, konsep laba, dan strategi
inilah yang harus diteliti lebih lanjut bagi seorang pembisnis demi
mempertahankan bisnisnya.
DAFTAR PUSTAKA

Gitosudarmo, Indriyo. 2018. Pengantar Bisnis Edisi 2. Yogyakarta. BPFE-


YOGYAKARTA

Shaid, Nur Jamal. 2022. Manusia sebagai Makhluk Ekonomi dan Faktor yang
Memengaruhinya. Di akses pada 26 september 2023. Manusia sebagai Makhluk
Ekonomi dan Faktor yang Memengaruhinya (kompas.com)

2023. Jenis-Jenis Bisnis Pengertian, Fungsi, Tujuan & Manfaatnya. Di akses pada
26 September 2023. Jenis-Jenis Bisnis : Pengertian, Fungsi, Tujuan & Manfaatnya
(sarjanaekonomi.co.id)

2023. 17 Pengertian Bisnis Menurut Para Ahli – Fungsi, Bentuk, Tujuan,


Manfaat, Faktor, Masalah & Jenis. Di akses pada 26 September 2023. 17
Pengertian Bisnis Menurut Para Ahli - Faktor & Jenis (dosenpendidikan.co.id)

Pratama, Dicky Cahya. 2022. Teori Hierarki Kebutuhan Abraham Maslow. Di


akses pada 26 September 2023. Teori Hierarki Kebutuhan Abraham Maslow
(kompas.com)

Anda mungkin juga menyukai