Anda di halaman 1dari 40

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil penelitian

Penelitian ini dilakukan pada dua (2) Pasien Diare . Dalam penelitian

ini peneliti melakukan Asuhan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi Pada Anak

dengan Diare. Penelitian dilakukan di Puskesmas Waai dengan menggunakan

lima tahap proses keperawatan meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan,

perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi yang adalah sebagai berikut :

1. Pengkajian

a. Pengumpulan data

1) Biodata Pasien

a) Pasien I

An.V umur 8 Tahun , jenis kelamin Perempuan,

Agama Kristen Protestan ,Alamat sektor efrata desa Waai ,

An.V masuk Puskesmas tanggal 27 April 2022 dengan

diagnosa medis Diare , Tanggal Pengkajian 27 April 2022

b) Pasien II

An.F umur 11 tahun, jenis kelamin Laki-laki, agama

Kristen Protestan, Alamat Pante Hope Desa Waai , An. F

masuk Puskesmas tanggal 30 April 2022 dengan diagnosa

medis Diare, Tangal Pengkajian 30 April 2022


2) Identitas Orang tua

a) Pasien I

(1) Ayah

Nama Ayah Tn.O umur 53 tahun, pendidikan

terakhir SMA, pekerjaan wiraswasta, Agama Kristen

Protestan , Alamat sektor Efrata desa Waai.

(2) Ibu

Nama Ibu Ny.P, umur 47 tahun pendidikan terahir

S1, Pekerjaan Guru , Agama Kristen Protestan , Alamat

sektor Efrata desa Waai.

(3) Identitas saudara kandung

Tabel 3. Identitas saudara Kandung pasien I


NO NAMA USIA HUBUNGAN STATUS KESEHATAN

1 An.O 17 th Kakak Kandung Baik

2 An.U 19 th Kakak Kandung Baik

Sumber : data primer

b) Pasien II

(1) Ayah

Nama Ayah Tn.M umur 39 tahun, pendidikan

terakhir SMA, Pekerjaan Ojek , agama Kristen Protestan ,

Alamat Pante Hope desa Waai.


(2) Ibu

Nama Ibu Ny. R umur 32 tahun pendidikan SMA ,

pekerjaan Ibu Rumah Tangga, agama Kristen Protestan ,

Alamat Pante Hope desa Waai.

(3) Identitas saudara kandung

Tabel 4. Identitas saudara Kandung pasien II


NO NAMA USIA HUBUNGAN STATUS KESEHATAN

1 An.A 20 th Kakak Kandung Baik

Sumber : data primer

3) Keluhan Utama

a) Pasien I

Keluhan Utama : Pasien masuk dengan keluhan utama Ibu

pasien mengatakan bahwa anaknya tidak nafsu makan, BAB

cair 3 kali disertai mual dan muntah sebanyak 4 kali,

b) Pasien II

Keluhan Utama : Ibu pasien mengatakan bahwa anaknya

BAB cair 5 kali disertai mual muntah 4 kali dan tidak nafsu

makan sejak tadi pagi.

4) Riwayat Penyakit Sekarang

a) Pasien I
Bapak pasien mengatakan anaknya merasakan mual dan

muntah sebanyak 4 kali, BAB cair 3 kali, dan tidak nafsu

makan sejak kemarin pagi tanggal 26 april 2022, selama di

rumah anaknya belum diberikan obat. Kemudian pada tanggal

27 april 2022 pukul 10.00 WIT pasien dibawa ke Puskesmas

waai untuk diberi pertolongan serta dianjurkan untuk

dilakukan rawat jalan.

b) Pasien II

Ibu pasien mengatakan anaknya BAB cair 5 kali dalam

sehari disertai mual,muntah sebanyak 4 kali dan tidak nafsu

makan sejak 29 april 2022 pagi hari, selama di rumah anaknya

belum diberikan obat apapun. Kemudian pada tanggal 30

April 2022 pukul 10.30 WIT pasien dibawa ke Puskesmas

Waai untuk dilakukan pengobatan Kemudian Pasien

dianjurkan untuk rawat Jalan.

5) Alasan Masuk Rumah Sakit

a) Pasien I

Ibu Pasien mengatakan anaknya Diare sudah 1 hari yang

lalu, Pasien BAB 3 kali/sehari dengan konsistensi cair, dan

muntah 3 kali/sehari , nafsu makan menurun dan dibawah ke

Puskesmas Waai. Pada tanggal 27 April 2022 pukul 10.00

WIT ,dan mendapatkan perawatan , Saat dilakukan pengkajian

didapatkan data bahwa An.V: keadaan umum lemah, mukosa


bibir kering, mata cekung, Pasien tampak bersih , BB 19 kg,

Suhu : 38,1 oc, Pernapasan : 32x/menit, Nadi : 150x/menit.

b) Pasien II

Ibu An.F mengatakan sebelum An.F di bawa ke

Puskesmas An.F mengalami BAB 5 kali/sehari,muntah

sebanyak 4 kali/sehari dan tidak ada nafsu makan,

Kemudian An.F di bawa ke Puskesmas waao pada tanggal

30 April 2022 Pukul 10.30 WIT, untuk mendapat

pertolongan. Saat dilakukan pengkajian di dapatkan data

bahwa An.F keadaan umum lemah, mual , mukosa bibir

kering, mata cekung, Pasien tampak bersih, BB 34 kg,

Suhu : 36,6oc, Pernapasan : 20x/menit, Nadi : 115x/menit.

6) Riwayat Penyakit Dahulu.

a) Pasien I

Menurut ibu An.V tidak pernah menderita penyakit

infeksi lainya Imunisasi lengkap, tidak pernah mengalami

keracunan.

b) Pasien II

Menurut ibu An.F tidak pernah menderita penyakit

infeksi lainya Imunisasi lengkap, tidak pernah mengalami

keracunan.

7) Riwayat alergi.
a) Pasien I

An.V Tidak mempunyai riwayat alergi.

b)Pasien II

An.F Tidak mempunyai riwayat alergi.

8) Riwayat Kesehatan Keluarga

a) Pasien I

Tidak ada penyakit keturunan yang di derita oleh An.V

silsilah tiga generasi keluarga An.V dapat di lihat pada

gambar berikut ini :

Gambar 2
Genogram Tiga Generasi

8 thn

Keterangan :

laki - laki

perempuan

tinggal serumah
pasien

garis keturunan
Sumber : Data Primer 2022

b) Pasien II

Tidak ada penyakit keturunan yang di derita oleh An.F

silsilah tiga generasi keluarga An.F dapat di lihat pada

gambar berikut ini :

Gambar 3
Genogram Tiga Generasi

11thn

Keterangan :

laki - laki

perempuan

tinggal serumah

pasien

garis keturunan

Sumber : Data Primer 2022

9) Riwayat Psikososial
a) Pasien I

(1) Identitas An.V tinggal dirumah bersama kedua orang

tuanya, beserta kakak Kandungnya

(2) Identifikasi kehidupan perkawinan orang tua An.V orang

tua memiliki hubungan yang baik dalam perkawinan

dan saling menjaga dan menyayangi antara ayah, ibu dan

anaknya .

(3) Hubungan antar anggota keluarga.

Keluarga saling menghargai dan menjaga satu sama lain

dengan sikap keluarga yang selalu menemani An.V saat

dibawa ke puskesmas kemudian dilakukan perawatan

dirumah.

b) Pasien II

(1) Identitas An.F tinggal dirumah bersama kedua orang

tuanya, beserta kakak dan adik kandungnya

(2) Identifikasi kehidupan perkawinan orang tua An.F orang

tua memiliki hubungan yang baik dalam perkawinan dan

saling mengasihi antara ayah, ibu dan anaknya .

(3) Hubungan antar anggota keluarga

Keluarga saling menyayangi dan saling menghargai dengan

sikap keluarga yang selalu menemani An.F saat dibawa ke

puskesmas dan dilakukan pengobatan dirumah.

10) Riwayat spiritual


a) Pasien I

An.V selalu didoakan oleh kedua orang tuanya setiap hari untuk

kesembuhannya.

b) Pasien II

An.F selalu didoakan oleh kedua orang tuanya setiap hari untuk

kesembuhannya.

11) Reaksi hospitalisasi

a) Pasien I

Pemahaman keluarga tentang sakit : Orang tua

mengatakan alasan membawa anaknya ke Puskesmas

karena di rumah sudah dilakukan pertolongan secara herbal

dengan menggunakan obat-obatan tumbuhan namun tidak ada

perubahan, maka dibawah ke Puskesmas yang memberikan

pertolongan dan pelayanan yang akan menyembuhkan

penyakit anaknya. Dokter sudah memberitahukan penyakit

yang di alami oleh An.V dan orang tua sangat mencemaskan

keadaan anaknya.

b) Pasien II

Orang tua mengatakan alasan membawa anaknya ke

rumah sakit karena di rumah tidak bisa di lakukan

pertolongan, di Puskesmas yang memberikan pertolongan dan

pelayanan rawat jalan yang akan menyembuhkan penyakit

anaknya. Dokter sudah memberitahukan penyakit yang di


alami oleh An.F dan orang tua sangat mencemaskan keadaan

anaknya.

12) Aktifitas sehari-hari dapat di lihat pada tabel berikut ini :

a) Pasien I

Tabel 5. Aktivitas sehari-hari pasien I

Jenis aktivitas Sebelum sakit Saat sakit

1 2 3

Nutrisi
a. Selera makan dalam a. Selera makan a. Selera makan kurang,
24 jam bagus ,porsi makan porsi makan tidak
b. Frekuensi makan di habiskan dihabiskan
c. Makanan yang b. 2 – 3 kali sehari b. 1– 2 kali sehari
disukai c. Nasi,ikan, dan sayur c. Tidak ada
d. Makanan pantangan d. Tidak ad d. tidak makan makan
yang berlemak dan
e. Pembatasan pola e. Tidak ada yang menyebabkan
makan diare
f. Cara makan f. Makan sendiri e. tidak ada
f. Di suap sama ibunya

Cairan
a. Jenis cairan a. Susu, air putih dan a. Air putih ,susu
b. Frekuensi minum teh manis b. 1 – 2 gelas /hari
b. 1 - 4 gelas / hari (1gelas 200 cc)
( 1gelas 200cc)
Eiliminasi BAK
a. Tempat a. Kamar mandi a. Kamar mandi
pembuangan b. 2 - 3 kali per hari b. Tidak menentu
b. Frekuensi c. Kuning c. Kuning pekat
c. Warna d. Khas d. bau amoniak
d. Bau e. Tidak ada e. Tidak ada
e. Cara menangani
Eliminasi BAB
a. Tempat a. WC a. WC
pembuangan b. 1 - 2 kali/ hari b. 3 - 4 kali/ hari
b. Frekuensi c. Kuning c. kuning bercampur
c. Warna d. Lembek cairan
d. Konsistensi e. Dilakukan sendiri d. Encer
e. Cara menangani e. Dibantu orang
tuannya dan kadang
juga saudaranya

1 2 3

Istirahat tidur
a. Apakah cepat tidur a. Ya a. Tidak
b. Jam tidur siang b. Jam 14.00 wit b. Tidak menentu
c. Jam tidur malam c. Jam tidur malam jam c. Tidak menentu, karna
d. Kebiasaan sebelum 22.00.wit sering terbangun
tidur d. Tidak ada d. Tidak ada
Personal hygiene
a. Mandi a. 2 - 3 kali/hari a. 1 kali/hari( lap badan)
b. Cuci rambut b. Cuci rambut setiap b. Tidak
c. Gunting kuku kali mandi
d. Gosok gigi c. 1 - 2 kali/ minggu c. Tidak
d. Setiap hari d. Tidak

Aktivitas /mobilitas
fisik
a.bermain bersama a. Terbaring di tempat
a. Kegiatan sehari-hari teman- temannya tidur
b. Pengaturan jadwal b. Tidak ada
harian b.Tidak ada
c. Penggunaan alat c. Tidak ada
c.Tidak ada
bantu
d. Tidak ada
d. Kesulitan d.Tidak ada
menggerakan tubuh
tubuh
Sumber : data primer 2022
b) Pasien II

Tabel 6. Aktivitas sehari-hari Pasien II

Jenis aktivitas Sebelum sakit Saat sakit

1 2 3

Nutrisi
a. Selera a. Selera makan baik a. Selera makan kurang,
makan dan porsi makan di porsi makan tidak
dalam 24 habiskan dihabiskan
jam b. 3 kali sehari b. 1 - 2 kali sehari
b. Frekuensi c. Nasi , ikan , sayur c. Tidak ada
makan d. Tidak ada d. tidak makan makan
c. Makanan e. Tidak ada yang berlemak dan yang
yang f. Makan sendiri menyebabkan diare
disukai e. tidak ada
d. Makanan f. Di suap sama ibunya
pantangan
e. Pembatasa
n pola
makan
f. Cara
makan

Cairan
a. Jenis a. air putih, , teh manis a. air putih hangat
cairan b. 1 – 5 gelas/ hari b. 1 gelas /hari
b. Frekuensi ( 1gelas 200cc) (1 gelas 200 cc)
minum
Eiliminasi BAK
a. Tempat a. Kamar Mandi a. Kamar Mandi
pembuanga b. 2 – 3 kali per hari b. Tidak menentu
n c. Kuning c. Kuning pekat
b. Frekuensi d. Khas d. bau amoniak
c. Warna e. Tidak ada e. Tidak ada
d. Bau
e. Cara
menangani
1 2 3

Eliminasi BAB
a. Tempat a. Wc a. Wc
pembuanga b. 1 – 2 kali/ hari b. 5 kali/ hari
n c. Kuning c. kuning bercampur cairan
b. Frkuensi d. Lembek d. Encer
c. Warna e. Di lakukan sendiri e. Di bantu oleh orang
d. Konsistensi tuanya
e. Cara
menangani
Istirahat tidur
a. Apakah a. Ya a. Tidak
cepat tidur b. Jam 13.00 wit b. Tidak menentu
b. Jam tidur c. Jam tidur malam c. Tidak menentu, karna
siang 22.00.wit sering terbangun
c. Jam tidur d. Main Hp d. Tidak ada
malam
d. Kebiasaan
sebelum
tidur
Personal
hygiene
a. Mandi a. 3 kali/hari a. 1-2 kali/hari (lap badan)
b. Cuci b. Cuci rambut setiap b. Tidak
rambut kali mandi c. Tidak
c. Gunting c. 1 – 2kali/ minggu d. Tidak
kuku d. Gosok gigi setiap hari
d. Gosok gigi
Aktivitas
/mobilitas fisik
a. Kegiatan a. bermain bersama a. Terbaring di tempat
sehari-hari teman-temannya tidur
b. Pengaturan b. Tidak ada b. Tidak ada
jadwal c. Tidak ada c. Tidak ada
harian
c. Kesulitan
menggerak
an tubuh

Sumber : data primer 2022


13) Pemeriksaan fisik

a)Pasien I

(1) Keadaan umum Pasien I

An.V tampak lemah, pucat ,penampilan sesuai usia,

berpakaian baju tidur anak dan kebersihan umum baik.

(2) Tanda – tanda vital

Pada pemeriksaan tanda –tanda vital diperoleh hasil, Suhu :

300c, Pernapasan : 26x/menit, Nadi : 110x/menit.

(3) Antropometri

Pada pemeriksaan antropometri An.V didapatkan tinggi

badan 120 cm berat badan 19 kg.

(4) pemeriksaan head to toe

(a) Kepala

Bentuk kepala normal, rambut tipis dan hitam,

tidak ada ketombe, tidak ada lesy pada kulit kepala,

kulit kepala bersih.

(b) Mata

Mata simetris kiri dan kanan, refleks terhadap

cahaya positif, kunjungtiva anemis, mata cekung,

refleks ada pada pupil , tidak ada kelainan.


(c) Telinga

Struktur telinga normal kiri dan kanan, tidak ada

kelainan pada bentuk telinga, pendengaran baik/normal,

telinga simetris kiri dan kanan dan tidak ada serum.

(d) Hidung

Keadaan lubang hidung normal, tidak ada

pembengkakan/ kelainan, tidak ada pernapasan cuping

hidung, fungsi penciuman normal, tidak ada

pengeluaran sekret.

(e) Mulut

Keadaan mulut normal, gigi belum lengkap tidak

ada karies, membran mukosa bibir kering, lidah

bersih tidak ada sariawan, gusi warna merah muda

dan bibir tampak pucat.

(f) Leher

tidak ada pembesaran vena jugularis, kelenjar tiroid

dan pembesaran atau kelainan pada daerah leher.

(g) Kulit

Bersih , turgor baik , wana kulit putih, ada kelembaban.

(h) Paru – paru


bentuk dada simetris kiri dan kanan, ekspansi paru

seirama, pengembangan dada normal. tidak terdengar

bunyi napas tambahan.

(i) Jantung

tidak ada bunyi tambahan/ kelainan.

(j) Abdomen

tidak tampak ada masalah pada abdomen.

(k) Genitalia

Tidak ada kelainan pada genitalia di daerah sekitar

anus terlihat tidak ada memar, dan bersih.

(l) Ekstremitas

Rentang gerak aktif, kekuatan otot baik, ekstermitas

atas dan bawah tidak ada kelainan, tidak

mengunakan alat bantu untuk aktivitas.

14) Terapi saat sakit

Zinc 1x1 cts/Po , Oralit 200ml ( tiap muntah) , Vct.B.comp s 3dd

1/2tb 50mg .

b) Pasien II

(1) Keadaan Umum Klien II

An.F tampak lemah,Pucat, penampilan sesuai usia, ,

berpakaian kaos serta celana pendek dan kebersihan umum

baik.
(2) Tanda – tanda vital

Pada pemeriksaan tanda – tanda vital diperoleh hasil, Suhu : 37,0c,

Pernapasan : 26x/menit, Nadi : 100x/menit.

(3) Antropometri

Pada pemeriksaan antropometri An.F didapatkan tinggi badan

140 cm, berat badan 34 kg.

(4) Pemeriksaan head to toe

(a) Kepala

Lingkar kepala 45 cm, bentuk kepala normal, rambut tebal

dan hitam, tidak ada ketombe ,kulit kepala bersih.

(b) Mata

Mata simetris kiri dan kanan, refleks terhadap cahaya

positif, kunjungtiva anemis, mata cekung, ada refleks pupil,

tidak ada kelainan, sklera tidak ikterus

(c) Telinga

Struktur telinga normal kiri dan kanan, tidak ada kelainan

pada bentuk telinga, pendengaran normal dapat mendengar,

telinga simetris kiri dan kanan dan tidak ada serum.

(d) Hidung

Keadaan lubang hidung normal, tidak ada pembengkakan/

kelainan, fungsi penciuman berfungsi dengan normal, tidak

ada pengeluaran sekret.


(e) Mulut

Keadaan mulut normal, gigi belum lengkap tidak ada

karies, membran mukosa bibir kering, lidah bersih, ada

sariawan, gusi warna merah muda dan Bibir tampak pucat.

(f) Leher

Tidak ada pembesaran vena jugularis, kelenjar tiroid

dan pembesaran atau kelainan pada daerah leher.

(g) Kulit

Terlihat bersih, turgor menurun , wana kulit kecoklatan,

ada kelembaban.

(h) Paru – paru

Bentuk dada simetris kiri dan kanan, ekspansi paru

seirama, pengembangan dada normal. tidak terdapat bunyi

ronkhi dan weezing, tidak terdengan bunyi napas tambahan.

(i) Jantung

Tidak ada bunyi murmur dan tidak ada bunyi tambahan/

kelainan.

(j) Abdomen

Tidak tampak ada masalah pada abdomen, terdengar suara

bising usus 20 kali/menit.

(k) Genitalia
Tidak ada kelainan pada genitalia tetapi di daerah

sekitar anus terlihat memar, dan anus nampak kotor dan bau.

(l) Ekstremitas

Rentang gerak aktif, kekuatan otot baik, ekstermitas atas

dan bawah tidak ada kelainan, tidak mengunakan alat bantu

untuk aktivitas.

15) Terapi saat sakit

Zinc 1x1 cts/Po , Oralit 200ml ( tiap muntah) , Vct.B.comp s 3dd

1/2tb 50mg .

16) Data fokus

Setelah dilakukan pengkajian terhadap An.P pada tanggal 7 April

2022 di ruangan anak dan An.R pada tanggal 8 April 2022 di ruang

anak Rumah Sakit Al-Fatah Ambon maka peneliti menyusun

klasifikasi data yang dapat dilihat pada tabel 6 berikut ini :

Tabel 9.
Data Fokus Pada Pasien An.V Dan An.F Dengan Diare
Di Puskesmas waai

Data subjektif Data objektif

Pasien I: Pasien I :

1. Ibu pasien mengatakan bahwa Keadaan umum :


anaknya tidak nafsu makan, BAB 1. Keadaan umum pasien tampak
cair 3 kali disertai mual dan muntah sedang
sebanyak 4 kali dalam sehari sejak 26 2. BB pasien selama sakit 34 kg
april pagi. (sebelum sakit 36 kg)
3. Pasien tampak lemas.
2. Ibu pasien mengatakan bahwa 4. TTV :
selama sakit anaknya tidak nafsu - N: 110x/menit
makan, hanya mau makan 3 sendok - S: 37˚C
dan hanya minum 5 gelas saja yaitu 2 - RR : 26x/menit
gelas susu dan 3 gelas air putih 5. Porsi makan tampak utuh di meja
dengan frekuensi sedikit sedikit. makan
6. Mulut dan bibir tampak pucat dan
sedikit kering

Pasien II:
Pasien II :
1. Ibu pasien mengatakan bahwa
anaknya BAB cair 5 kali disertai Keadaan umum:
mual muntah 4 kali dan tidak nafsu 1. pasien tampak sedang.
makan sejak 29 april pagi. 2. BB pasien selama sakit 19 kg
(sebelum sakit 22 kg).
2. Ibu pasien mengatakan bahwa 3. Pasien tampak lemas dan pucat.
selama sakit anaknya tidak mau 4. TTV :
makan karna tidak nafsu makan, TD : - mmhg
namun hanya mau minum 3 gelas air N: 158x/menit
putih dan 2 gelas teh gula sedikit S: 37˚C
demi sedikit dalam sehari. RR : 27x/menit
5. Porsi makan tampak utuh di meja
makan.
6. Mulut Terdapat sariawan dan bibir
tampak pucat.

Sumber : data primer 2022

Tabel 10.
Analisa Data Pada Pasien An.V Dan An.F Dengan Diare
di Puskesmas Waai

NO Data Etiologi Masalah

1 Pasien I :

Ibu “An.V” mengatakan:


Ketidakmampuan
a. “An.V” BAB 3 kali / hari, Mengasorbsi Defisit nutrisi
disertai mual dan muntah nutrient
sebanyak 4 kali Cemas deng
kondisi anaknya
b. Keadaan umum lemah
c. Mata cekung
d. Mukosa bibir kering
e. Konjungtiva anemis
f. BB : 22 Kg
g. TTV :
N: 110x/menit
S: 37˚C
RR : 26x/menit

2 Pasien II :
Ketidakmampuan
Ibu “An.F” mengatakan : mengasorbsi Defisit nutrisi
nutrien
h. “An.F ” BAB 5 kali/hari,
disertai mual muntah 4 kali
dan tidak nafsu makan Cemas
dengan kondisi anaknya
i. Keadaan umum lemah
j. Konjungyiva anemis
k. Mukosa bibir kering
l. Turgor kulit menurun
m. Mata cekung
n. BB : 20 kg
o. TTV
Suhu : 37 ˚C
Pernapasan : 27 x/menit
Nadi : 158 x/menit

Sumber : data primer 2022


2. Diagnosa keperawatan

Pasien I : Setelah di lakukan pengkajian terhadap An.V pada tanggal

27 April 2022 Maka peneliti merumuskan diagnosa

keperawatan yang dirumuskan pada An.V yaitu Defisit nutrisi

berhubungan dengan ketidakmampuan mengasorbsi nutrient

yang ditandai dengan Ibu An.V mengatakan An.V BAB 3


kali / hari, disertai mual dan muntah sebanyak 4 kali keadaan

umum lemah, Mata cekung, Mukosa bibir kering, Konjungtiva

anemis, BB : 19 kg N: 110x/menit S: 37˚C RR : 26x/menit.

Pasien II : Setelah dilakukan pengkajian terhadap An.F pada tanggal

30 April 2022 Maka peneliti merumuskan diagnosa

keperawatan yang muncul pada An.F yaitu Defisit Nutrisi

berhubungan dengan Ketidakmampuan mengasorbsi

nutrient ,yang ditandai dengan dengan Ibu An.F mengatakan

An.F BAB 5 kali/hari, disertai mual muntah 4 kali Kurang nafsu

makan dan Keadaan umum lemah, Konjungyiva anemis,

Mukosa bibir kering , Turgor kulit menurun , Mata cekung ,

BB : 34 kg , Suhu : 37 ˚C Pernapasan : 27 x/menit Nadi : 158

x/menit

3. Rencana Asuhan Keperawatan

Adapun rencana asuhan keperawatan yang di lakukan pada

An.V dan An.F adalah menajemen nutrisi dan pemantauan nutrisi dengan

Diare di Puskesmas Waai dapat dilihat pada tabel dibawah ini:


Tabel 11.
Perencanaan Asuhan Keperawatan Pada Pasien An.V Dan An.F
dengan Diare Di Puskesmas Waai

No Diagnosa keperawatan Tujuan Dan Kriteria Prencanaan


Hasil
dx Intervensi

1 2 3 4

1 Pasen I :

Defisit nutrisi berhubungan Setelah dilakukan intervensi Observasi


dengan ketidakmampuan keperawatan 2x24 jam
mengasorbsi nutrient yang diharapkan Kebutuhan nutrisi 1) Identifiksi status nutrisi
ditandai dengan Ibu An.V tercukupi dengan kriteria hasil 2) Identifikasi makanan yang
mengatakan An.V BAB 3 kali / : disukai
hari, disertai mual dan muntah a) nafsu makan meningkat 3) Monitor kebutuhan kaloti dan
sebanyak 4 kali keadaan umum b) porsi makan disediakan jenis nutrien
lemah, Mata cekung, Mukosa habis 4) Monitor asupan makanan
bibir kering, Konjungtiva anemis, c) Berat badan Kembali 5) Monitor berat badan
BB : 19 kg N: 110x/menit S: normal Terapeutik
37˚C RR : 26x/menit. d) Nyeri abdomen
menurun 1) Lakukan oral hygine
sebelum makan
2) Berikan makanan tinggi
serat untuk mencegah
konstipasi
3) Berikan makanan tinggi
kalori dan protein
4) Berikan suplemen
makanan ,jika perlu

Edukasi

1) Anjurkan posisi duduk


2) Anjurkan diet yang
diprogramkan

Kolaborasi

1) Kolaborasi pemberian
medikasi sebelum makan
Tabel 8 Lanjutan

1 2 3 4

1 Pasien II : Setelah dilakukan intervensi Obsevasi


Defisit nutrisi berhubunga keperawatan 2x24 jam diharapkan
dengan ketidakmampuan kebutuhan nutrisi tercukupi dengan 1) Monitor kebutuhan
mengasorbsi nutrient kriteria hasil : kaloti dan jenis nutrien
ditandai dengan Ibu An.F 2) Monitor asupan
mengatakan An.F BAB 5 a) porsi makan makanan
kali/hari, disertai mual disediakan habis 3) Monitor berat badan
muntah 4 kali Kurang nafsu b) Berat badan
Kembali normal Terapeutik
makan dan Keadaan umum
lemah, Konjungyiva anemis, 1) Berikan makanan
Mukosa bibir kering , Turgor tinggi serat untuk
kulit menurun , Mata cekung , mencegah konstipasi
BB : 34 kg , Suhu : 37 ˚C 2) Berikan makanan
Pernapasan : 27 x/menit tinggi kalori dan
Nadi : 158 x/menit. protein
3) Berikan suplemen
makanan ,jika perlu

Edukasi

1) Anjurkan diet yang


diprogramkan

Kolaborasi

1) Kolaborasi dengan ahli


gizi untuk menentukan
jumlah kalori dan jenis
nutrisi yang
dibutuhkan.

Sumber : data primer 2022


3. Implementasi Keperawatan

Pasien I dan II :

Berdasarkan rencana tindakan Keperawatan pada Pasien An.V

yang berumur 8 tahun , tanggal masuk Puskesmas 27 April 2022 tanggal

pengkajian 27 April 2022 dengan diagnosa Medis Diare, dan pasien An.F

berumur 11 tahun, tanggal masuk rumah sakit 30 April 2022 tanggal

pengkajian 30 April 2022 dengan diagnosa diare maka peneliti melakukan

pelaksanaan atau tindakan keperawatan seperti tercantum pada tabel

dibawah ini :

Tabel 12.
Pelaksanaan Tindakan Keperawatan Pada Pasien An.V Dan An.F dengan
Diare Di Puskesmas Waai

Hari/tgl No Dx Jam Implementasi Paraf

1 2 3 4 5
Pasien I

Rabu 1 10.00 1) mengidentifiksi status nutrisi


27 april – 2) mengidentifikasi makanan yang disukai
2022 12.00 3) Menganjurkan makanan porsi kecil dan
wit sering secara bertahap
4) Memonitor asupan makanan
5) Memonitor berat badan
6) Kolaborasi dalam pemebrian obat diare
Kamis 09.00 1) Mengidentifikasi riwayat pemberian
28 April – makan
2022 1 11.00 2) Mengidentifikasi makanan yang disukai
wit 3) Menganjurkan makanan porsi kecil dan
sering secara bertahap
4) Memberikan makanan tinggi serat untuk
mencegah konstipasi
5) Memonitor berat badan
6) Kolaborassi dalam pemberian obat diare

Pasien II 10.30 1) Mengidentifikasi status nutrisi


1
– 2) Mengidentifikasi makanan yang disukai
Sabtu 12.00 3) Memberikan makanan yang tinggi
30 april protein dan kalori
2022 4) Menganjurkan makan dalam porsi kecil
dan diberikan secara bertahap
5) Memonitor berat badan

12.00 a) Mengidentifikasi riwayat pemberian


Minggu – makan
1 mey 1 14.45 b) Mengidentifikasi makanan yang disukai
2022 wit c) Menganjurkan makanan porsi kecil dan
sering secara bertahap
d) Memberikan makanan tinggi serat untuk
mencegah konstipasi
e) Memonitor berat badan
f) Kolaborassi dalam pemberian obat diare

Sumber : data primer 2022


Tabel 13.
Catatan Perkembangan Pada An.V Dan An.F Dengan Diare
Di Puskesmas Waai

No Tanggal/Jam No.Dx Evaluasi (SOAP) Paraf

1 2 3 4 5

1 Pasien I : 1 Subjek : Ibu An.V mengatakan


anaknya BAB 2 kali per
Rabu hari dan Pasien masih
27 April 2022 merasa mual dan muntah 1-
2 kali per hari.
Jam : 12.30
wit Objektif :

a) Keadaan umum masih lemah


b) Nafsu makan mulai meningkat
berangsur angsur
c) Makanan tidak dihabiskan 1 porsi
d) Mukosa bibir kering
e) Mata cekung

Analisa : Masalah belum teratasi

Perencanaan : intervensi dilanjutkan

1 Subjektif : Ibu An.V mengatakan


Kamis anaknya BAB 2 kali perhari
28 April 2022 dan pasien tidak merasa mual
dan muntah lagi .
Jam : 11.30
Objektif :

a) Keadaan umum membaik


b) BAB 2 kali per hari encer
c) Tidak muntah lagi
d) Nafsu makan berangsur baik
e) Porsi makan sudah bisa
dihabiskan

Analisa : Masalah teratasi

Perencanaan : intervensi dihentikan

1 2 3 4 5
Pasien II : 1 Subjektif : Ibu An.F mengatakan masih
BAB 5 kali/hari dengan
Sabtu konsistensi cair dan
30 April 2022 pasien masih merasa mual
dan muntah .
Jam : 12.30
Objektif :

a. K/u masih lemah


b. Porsi makanan tidak dihabiskan
c. Nafsu makan masih belum
meningkat
d. Berat badan belum ada perubahan
e. Mata tampak masih cekung
f. Mukosa bibir kering

Analisa : Masalah belum teratasi

Perencanaan : intervensi dilanjutkan

Subjek : -

Objek :
Minggu 1
10 April 2022 a. Ibu “An.V”mengatakan masih
BAB 2 kali/hari dengan
Jam : 15.00 konsistensi cair
b. Masih cemas dengan kondisi
anaknya
c. BAB 2 kali/hari

Analisa : Masalah Teratasi

Perencanaan : Intervensi Dihentikan

Sumber : data primer 2022


A. Pembahasan

Setelah peneliti melakukan asuhan keperawatan pada An.V dan An.F

dengan Diare yang diberikan pengobatan di Puskesmas Waai , maka pada

bagian ini peneliti akan melakukan pembahasan dimana peneliti

membandingkan antara tinjauan kasus yang peneliti dapat pada BAB IV

dengan tinjauan teori pada BAB II sebagai berikut :

1. Pengkajian

Pengkajian merupakan langkah awal dari proses keperawatan, dan

pada tahap ini semua data atau informasi tentang pasien yang dibutuhkan

dikumpulkan dan dianalisa untuk menentukan diagnosa keperawatan.

Berdasarkan hasil pengkajian data yang dikumpulkan selama penelitian ini

berlangsung, terhadap pasien An.V dan An.F dengan Diare Di Puskesmas

Waai . sebelum Pengkajian peneliti awali dengan memperkenalkan diri dan

menjelaskan tujuan dari pengumpulan data kepada keluarga An.V dan An.F.

data yang di kumpulkan antara lain data umum yaitu : identitas pasien,

keluhan utama, riwayat kesehatan sekarang dan masa lalu, pola aktifitas

pasien saat di rumah dan di rumah sakit, riwayat spiritual, riwayat

hospitalisasi, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang dan terapi yang di

berikan. Pada tinjauan kasus, data yang ditemukan saat pengkajian adalah

Ny. P mengatakan bahwa “An.V” BAB 3 kali / hari ,mual dan muntah 4x/

hari sedangkan Ny.R Cemas deng kondisi anaknya yang mual dan muntah

dan BAB yang melewati batas normal .


2. Diagnosa

Fokus diagnosa keperawatan yaitu risiko deficit nutrisi

berhubungan dengan ketidakmampuan untuk mengabsorbsi nutrient. Penulis

membenarkan terhadap focus diagnose keperawatan tersebut. Bakteri

dan virus penyebab diare menyebabkan infeksi pada sel sel kemudian

menyebabkan Enterotoksin dan Cytotoksin dimana akan merusak sel sel

atau akan melekat pada dinding usus penderita (Ida Mardalena, 2018).

Setelah dilakukan pembenaran, fokus diagnosa keperawatan yaitu

risiko deficit nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan untuk

mengarbsorbsi nutrient, yang ditandai dengan pasien satu (An. V)

dengan Ibu An.V mengatakan bahwa selama sakit anaknya tidak nafsu

makan, hanya mau makan 3 sendok dan hanya minum 5 gelas saja yaitu 2

gelas susu dan 3 gelas air putih dengan frekuensi sedikitsedikit, dengan

berat badan saat sakit 22kg dan sebelum sakit 23 kg, lalu diberikan

diit bubur halus TKTP. Sedangkan pada paien kedua yaitu An. F

diperoleh data dengan Ibu pasien mengatakan bahwa selama sakit anaknya

tidak mau makan karna tidak nafsu makan, namun hanya mau minum 2

gelas air putih dan 3 botol susu sedikit demi sedikit dalam sehari, dengan

berat badan sebelum sakit 13 kg dan saat sakit 11.5 kg, lalu diberikan diit

bubur halus TKTP.

3. Perencanaan

Intervensi keperawatan yang dilakukan pada pasien satu dan dua

adalah kaji tanda tanda vital pasien, berikan informasi tentang kebutuhan
nutrisi, anjurkan makan selagi hangat dengan porsi sedikit namun sering,

berikan makanan sesuai diitnya, timbang berat badan anak setiap hari, dan

monitor mual muntah.

4. Implementasi

Dalam melaksanakan tindakan keperawatan pada An.V dan An.F

dengan Diare di Puskesmas Waai, peneliti mengacu pada perencanaan

keperawatan yang telah di tetapkan dalam intervensi keperawatan sesuai

dengan kebutuhan An.V dan An.F Tindakan keperawatan yang dapat

peneliti lakukan pada An.V dan An.F dengan Diare Penyelesaian masalah

risiko deficit nutrisi dengan rencana keperawatan yang telah

diimplementasikan kepada pasien satu An. F yaitu dengan keluhan Ibu An.

V mengatakan bahwa selama sakit anaknya tidak nafsu makan, hanya mau

makan 3 sendok dan hanya minum 5 gelas saja yaitu 2 gelas susu dan 3

gelas air putih dengan frekuensi sedikitsedikit. Sedangkan pada pasien dua

didapatkan keluhan yaitu An. F dengan Ibu pasien mengatakan bahwa

selama sakit anaknya tidak mau makan karna tidak nafsu makan, namun

hanya mau minum 2 gelas air putih dan 3 botol susu sedikit demi sedikit

dalam sehari.

Hal tersebut sesuai dengan teori Mahardini, 2018 yang menyatakan

bahwa diare adalah penyakt infeksi yang melukai atau mengiritasi sel sel

usus yang disebabkan oleh disebabkan oleh infeksi virus dan Rotavirus

selain itu juga disebabkan oleh bakteri Salmonella atau parasite Giardia

yang mesuk ke dalam makanan yang dikonsumsinya yang kemudian


menginfeksi selsel dan bahkan dapat merusak selatau akan melekat pada

usus penderita, sehingga menyebabkan diare dan tidak nafsu makan.

Kemudian tindakan keperawatan yang pertama adalah mengkaji tanda

tanda vital pasien, mengukur berat badan pasien dengan data pasien satu

yaitu An. V dengan Tekanan Darah : 95/56 mmHg, Suhu : 37 oC, Nadi

110x/menit, Respiratorik 26 x/menit; tinggi badan 120 cm dan berat badan

saat sebelum sakit 23 kg menjadi 22 kg saat sakit. Sedangkan untuk pasien

kedua yaitu An.F dengan Suhu : 37 oC, Nadi 158 x/menit, Respiratorik 27

x/menit; dan berat badan badan sebelum sakit 13 kg menjadi 11.5 kg saat

sakit.Tindakan keperawatan mengkaji tandatanda vital diperlukan untuk

memantau kondisi vital pasien selama dirawat.

Langkah berikutnya adalah melakukan tindakan keperawatan

menimbang berat badan anak setiap hari. Pada kasus risiko defisit nutrisi,

biasanya terjadi penurunan berat badan sekitar <10% dari berat badan ideal

hal tersebut dikarenakan pasien diare akan mengalami mual muntah dan

kehilangan nafsu makan (Ida Mardalena, 2018), seperti yang didapatkan

dari hasil penimbangan berat badan pada kedua pasien yaitu An. V dengan

berat badan saat sebelum sakit 23 kg menjadi 22 kg saat sakit dan An. F

dengan badan badan sebelum sakit 13 kg menjadi 11.5 kg saat sakit

Kemudian dilakukan tindakan keperawatan dengan memberikan informasi

tentang kebutuhan nutrisi kepada orangtua pasien satu dan dua dengan hasil

orang tua menjadi lebih tau mengenai informasi yang telah disampaikan
kepada perawat. Tindakan tersebut diperlukan untuk menambah

pengetahuan orang tua pasien.

Langkah berikutnya adalah melakukan tindakan keperawatan

menganjurkan makan selagi hangat dengan porsi sedikit namun sering,

dengan hasil orangtua pasien satu dan dua mampu menjalankan anjuran dari

perawat untuk memberikan makanan kepada anaknya dengan porsi sedikit

namun sering dalam keadaan selagi hangat yaitu ditandai dengan

meningkatnya nafsu makan kedua pasien perharinya. Tindakan keperawatan

ini perlu dilakukan untuk mengurangi rasa mual dan muntah pada pasien

anak. Karena rasa mual muntah akan hilang bila perut tidak kosong dan

terus terisi dengan makanan walau dengan porsi sedikit namun sering.

Kemudian tindakan keperawatan terakhir adalahmemonitor mual

muntah. Tindakan keperawatan tersebut diperlukan dalam perawatan pasien

diare untuk memastikan frekuensi mual dan muntah pasien apakah mual

muntah pasien tersebut bertambah ataukah berkurang setiap harinya

Tindakan keperawatan yang di lakukan dapat berjalan dengan baik

berkat dukungan dari keluarga klien yang dengan patuh mengikuti ajaran-

ajaran yang di berikan, serta bantuan yang di berikan oleh perawat ruangan,

saat penelitian tidak menemui hambatan dalam melaksanakan tindakan

keperawatan .

4. Evaluasi

Kriteria hasil yang ditetapkan pada saat disusun rencana keperawatan

yang menjadi tolak ukur keberhasilan pelaksanaan asuhan keperawatan.


Sementara evaluasi setelah tindakan keperawatan pada kasus nyata telah

dilakukan berupa catatan perkembangan yang setiap hari dilaksanakan.

Dalam mengevaluasi hasil penilitian selama dua hari dapat disimpulkan

bahwa dari diagnosa tersebut semua kriteria dapat dicapai dengan maksimal,

pada tanggal 28 April 2022 evaluasi untuk pasien An. V. masalah teratasi

dan pada tanggal 1 Mey 2022 Evaluasi untuk pasien An.R masalah teratasi.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dan pembahasan Dari laporan kasus Asuhan

Keperawatan pada pasien anak dengan penyakit diare dengan fokus studi

risiko defisit nutrisi pada pasien An. V dan An. F di Puskesmas Waai

maka dapat disusun simpulan sebagai berikut :

1. Pengkajian

Berdasarkan pengkajian yang telah dilaksanakan oleh penulis

kepada An. V yang berusia 8 dan An. F yang berusia 11 tahun ditemukan

bahwa pasien mengalami mual dan muntah, BAB cair lebih dari batas

frekuensi normal yaitu 5 kali dalam sehari, dan mengalami penurunan

nafsu makan juga mengalami penurunan berat badan 10%.

2. Diagnosa Keperawatan

Diagnose keperawatan yang dapat ditegakkan dari Analisa data

yang diperoleh penulis dari pengkajian pasien An. Y dan An. R yaitu

risiko defisit nutrisi yang berhubungan dengan ketidakmampuan untuk

mengabsorbsi nutrient. Diagnosa tersebut didukung oleh data objektif dan

data subjektif yang diperoleh penulis pada saat pengkajian.

3. Perencanaan Keperawatan

Perencanaan Keperawatanyang telah disusun penulis dalam

mengatasi masalah risiko deficit nutrisi telah mengacu pada kriteria hasil
dan rencana yang telah dibuat sesuai dengn SMART yaitu Spesific (tujuan

yang ditetapkan harus jelas dan spesifik), Measurable (tujuan yang

ditetapkan harus dapat diukur), Achievable (tujuan yang ditetapkan harus

dapat dicapai), Reasonable (tujuan yang ditetapkan harus dapat

dipertanggungjawabkan), dan Timely (tujuan yang ditetapkan dapat

tercapai dalam jangka waktu yang telah ditentukan). Tujuan yang

diharapkan setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam

diharapkan tidak terjadi kurang nutrisi,nafsu makan meningkat dan porsi

makan yang disediakan habis.Intervensi keperawatan yang dilakukan oleh

perawat kepada pasien An. V dan An. F adalah kaji tanda tanda vital,

berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi, anjurkan makan selagi hangat

dengan porsi sedikit namun sering, timbang berat badan anak setiap hari,

monitor mual muntah, sajikan makanan sesuai diet.

4. implementasi

Pada tahap implementasi, penulis melakukan beberapa tindakan

keperawatan pada An. V dan An. F, diantaranya mengkaji tanda tanda

vital,memberikan informasi tentang kebutuhan nutrisi, menganjurkan

makan selagi hangat dengan porsi sedikit namun sering, menimbang berat

badan anak setiap hari, memonitor mual muntah. Semua tindakan

keperawatan tersebut dilakukan selama 3 hari. Dalam pelaksaanan

implementasi oleh penulis kepada kedua pasien anak, terdapat 2 faktor

yaitu factor pendukung dan faktor penghambat. Untuk factor

pendukungnya sendiri berasal dari keluarga yang sangat kooperatif,


antusias, dan mensupport penulis dalam melaksanakan proses asuhan

keperawatan risiko deficit nutrisi pada diare ini. Sedangkan untuk factor

penghambatnya berasal dari salah seorang pasien anak terutama yaitu anak

F yang sedikit rewel dan kurang kondusif pada saat dilakukan proses

asuhan keperawatan risiko defisit nutrisi pada diare.

5. Evaluasi

Hasil evaluasi keperawatan yang didapatkan pada kasus

pengelolaan keperawatan risiko deficit nutrisi pada pasien An. V dan An.

F didapatkan berdasarkan data subjektif dan data objektif yang telah

ditemukan pada pasien An.V dan An. F. untuk analisisnya ditetapkan

bahwa masalah teratasi sebagian dengan kriteria hasil nafsu makan

meningkat .

Hasil evaluasi keperawatan pada pasien An. V pada hari ke 3 yaitu

dengan respon Subjektif (S) : Bapak pasien mengatakan “anak saya sudah

mau makan ¼ porsi, setengah potong roti, dan separuh buah” dan Bapak

pasien mengatakan “anak saya masih mual dan muntah tapi sudah

berkurang, sebanyak 1 kali”. Respon Objektif (O) : Tampak porsi makan

habis ¼ porsi, roti dan buah sisa setengah, Pasien tampak lebih baik dari

sebelumnya, BB pasien tampak menunjukkan angka 22,4 kg, Tekanan

Darah : 110/50 mmHg, Suhu : 36,2C, Nadi 125 x/menit, Respiratorik 24

x/menit. Analisa(A) : Masalah keperawatan risiko defisit nutrisi teratasi

sebagian, dengan data subjektif Bapak pasien mengatakan “anak saya

sudah mau makan ¼ porsi, setengah potong roti, dan separuh buah” dan
Bapak pasien mengatakan “anak saya masih mual dan muntah tapi sudah

berkurang, sebanyak 1 kali” dan data objektif Tampak porsi makan habis

¼ porsi, roti dan buah sisa setengah, Pasien tampak lebih baik dari

sebelumnya, BB pasien tampak menunjukkan angka 22,4 kg, Tekanan

Darah : 110/50 mmHg, Suhu : 36,2oC, Nadi 125 x/menit, Respiratorik 24

x/menit. Planning (P) : Pertahankan Intervensi dengan kaji tandatanda

vital, monitor mual muntah, timbang berat badan anak setiap hari,

anjurkan makan selagi hangat dengan porsi sedikit namun sering.

Adapun hasil evaluasi keperawatan pada An. F pada hari ke 3 yaitu

dengan respon Subjektif (S) : Ibu pasien mengatakan “anak saya sudah

mau makan ¼ porsi, ngemil ½ potong buah, dan 2 buah biskuit” dan Ibu

pasien mengatakan “anak saya masih mual dan muntah tapi sudah

berkurang, sebanyak 1 kali”. Respon Objektif (O) : Tampak porsi makan

habis ¼ porsi, buah tersisa ½ potong, dan biskuit tersisa kemasannya saja,

Pasien tampak lebih baik dari sebelumnya, BB pasien tampak

menunjukkan angka 11,9 kg, Suhu : 36,0oC, Nadi 160 x/menit,

Respiratorik 25 x/menit. Analisa(A) : Masalah keperawatan risiko defisit

nutrisi teratasi sebagian, dengan data subjektif Ibu pasien mengatakan

“anak saya sudah mau makan ¼ porsi, ngemil ½ potong buah, dan 2 buah

biskuit” dan Ibu pasien mengatakan “anak saya masih mual dan muntah

tapi sudah berkurang, sebanyak 1 kali” dan data objektif Tampak porsi

makan habis ¼ porsi, buah tersisa ½ potong, dan biskuit tersisa


kemasannya saja, Pasien tampak lebih baik dari sebelumnya, BB pasien

tampak menunjukkan angka 11,9 kg, Suhu : 36,0 oC, Nadi 160 x/menit,

Respiratorik 25 x/menit. Planning (P) : Pertahankan Intervensi dengan kaji

tandatanda vital, monitor mual muntah, timbang berat badan anak setiap

hari, anjurkan makan selagi hangat dengan porsi sedikit namun sering.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas maka peneliti dapat mengemukkan

beberapa saran yang kiranya dapat bermanfaat dan di terapkan dalam

menangani klien .

1. Bagi Pasien dan Keluarga

Diharapkan terus meningkatkan kesehatan secara mandiri, dan

sebaik mungkin makanan yang sesuai dengan usia ,menjaga peralatan

makan agar tidak terkontaminasi dengan bakteri yang dapat

mencetuskan diare, dan juga dapat menjaga kebersihan lingkungan agar

penyakit seperti diare tidak dapat terjadi lagi.

2. Bagi institusi pendidikan

Hendaknya Karya Tulis Ilmiah ini menjadi salah satu rekomendasi

untuk dijadikan sebagai salah satu Standar Operasional Prosedur (SOP).

Pada asuhan keperawatan pasien dengan Diare di Ruangan Anak.

3. Bagi institusi rumah sakit

di harapkan menggunakan hasil Karya Tulis Ilmiah ini untuk

mengembangkan dan meningkatkan mutu pelayanan dalam

memberikan asuhan keperawatan, serta dapat dijadikan sebagai salah


satu Standar Operasional Prosedur (SOP) di Rumah Sakit Al-Fatah

Ambon khusunya di Ruangan Anak .

Anda mungkin juga menyukai