A. Hasil penelitian
Penelitian ini dilakukan pada dua (2) Pasien Diare . Dalam penelitian
1. Pengkajian
a. Pengumpulan data
1) Biodata Pasien
a) Pasien I
b) Pasien II
a) Pasien I
(1) Ayah
(2) Ibu
b) Pasien II
(1) Ayah
3) Keluhan Utama
a) Pasien I
b) Pasien II
BAB cair 5 kali disertai mual muntah 4 kali dan tidak nafsu
a) Pasien I
Bapak pasien mengatakan anaknya merasakan mual dan
b) Pasien II
a) Pasien I
b) Pasien II
a) Pasien I
keracunan.
b) Pasien II
keracunan.
7) Riwayat alergi.
a) Pasien I
b)Pasien II
a) Pasien I
Gambar 2
Genogram Tiga Generasi
8 thn
Keterangan :
laki - laki
perempuan
tinggal serumah
pasien
garis keturunan
Sumber : Data Primer 2022
b) Pasien II
Gambar 3
Genogram Tiga Generasi
11thn
Keterangan :
laki - laki
perempuan
tinggal serumah
pasien
garis keturunan
9) Riwayat Psikososial
a) Pasien I
anaknya .
dirumah.
b) Pasien II
An.V selalu didoakan oleh kedua orang tuanya setiap hari untuk
kesembuhannya.
b) Pasien II
An.F selalu didoakan oleh kedua orang tuanya setiap hari untuk
kesembuhannya.
a) Pasien I
keadaan anaknya.
b) Pasien II
anaknya.
a) Pasien I
1 2 3
Nutrisi
a. Selera makan dalam a. Selera makan a. Selera makan kurang,
24 jam bagus ,porsi makan porsi makan tidak
b. Frekuensi makan di habiskan dihabiskan
c. Makanan yang b. 2 – 3 kali sehari b. 1– 2 kali sehari
disukai c. Nasi,ikan, dan sayur c. Tidak ada
d. Makanan pantangan d. Tidak ad d. tidak makan makan
yang berlemak dan
e. Pembatasan pola e. Tidak ada yang menyebabkan
makan diare
f. Cara makan f. Makan sendiri e. tidak ada
f. Di suap sama ibunya
Cairan
a. Jenis cairan a. Susu, air putih dan a. Air putih ,susu
b. Frekuensi minum teh manis b. 1 – 2 gelas /hari
b. 1 - 4 gelas / hari (1gelas 200 cc)
( 1gelas 200cc)
Eiliminasi BAK
a. Tempat a. Kamar mandi a. Kamar mandi
pembuangan b. 2 - 3 kali per hari b. Tidak menentu
b. Frekuensi c. Kuning c. Kuning pekat
c. Warna d. Khas d. bau amoniak
d. Bau e. Tidak ada e. Tidak ada
e. Cara menangani
Eliminasi BAB
a. Tempat a. WC a. WC
pembuangan b. 1 - 2 kali/ hari b. 3 - 4 kali/ hari
b. Frekuensi c. Kuning c. kuning bercampur
c. Warna d. Lembek cairan
d. Konsistensi e. Dilakukan sendiri d. Encer
e. Cara menangani e. Dibantu orang
tuannya dan kadang
juga saudaranya
1 2 3
Istirahat tidur
a. Apakah cepat tidur a. Ya a. Tidak
b. Jam tidur siang b. Jam 14.00 wit b. Tidak menentu
c. Jam tidur malam c. Jam tidur malam jam c. Tidak menentu, karna
d. Kebiasaan sebelum 22.00.wit sering terbangun
tidur d. Tidak ada d. Tidak ada
Personal hygiene
a. Mandi a. 2 - 3 kali/hari a. 1 kali/hari( lap badan)
b. Cuci rambut b. Cuci rambut setiap b. Tidak
c. Gunting kuku kali mandi
d. Gosok gigi c. 1 - 2 kali/ minggu c. Tidak
d. Setiap hari d. Tidak
Aktivitas /mobilitas
fisik
a.bermain bersama a. Terbaring di tempat
a. Kegiatan sehari-hari teman- temannya tidur
b. Pengaturan jadwal b. Tidak ada
harian b.Tidak ada
c. Penggunaan alat c. Tidak ada
c.Tidak ada
bantu
d. Tidak ada
d. Kesulitan d.Tidak ada
menggerakan tubuh
tubuh
Sumber : data primer 2022
b) Pasien II
1 2 3
Nutrisi
a. Selera a. Selera makan baik a. Selera makan kurang,
makan dan porsi makan di porsi makan tidak
dalam 24 habiskan dihabiskan
jam b. 3 kali sehari b. 1 - 2 kali sehari
b. Frekuensi c. Nasi , ikan , sayur c. Tidak ada
makan d. Tidak ada d. tidak makan makan
c. Makanan e. Tidak ada yang berlemak dan yang
yang f. Makan sendiri menyebabkan diare
disukai e. tidak ada
d. Makanan f. Di suap sama ibunya
pantangan
e. Pembatasa
n pola
makan
f. Cara
makan
Cairan
a. Jenis a. air putih, , teh manis a. air putih hangat
cairan b. 1 – 5 gelas/ hari b. 1 gelas /hari
b. Frekuensi ( 1gelas 200cc) (1 gelas 200 cc)
minum
Eiliminasi BAK
a. Tempat a. Kamar Mandi a. Kamar Mandi
pembuanga b. 2 – 3 kali per hari b. Tidak menentu
n c. Kuning c. Kuning pekat
b. Frekuensi d. Khas d. bau amoniak
c. Warna e. Tidak ada e. Tidak ada
d. Bau
e. Cara
menangani
1 2 3
Eliminasi BAB
a. Tempat a. Wc a. Wc
pembuanga b. 1 – 2 kali/ hari b. 5 kali/ hari
n c. Kuning c. kuning bercampur cairan
b. Frkuensi d. Lembek d. Encer
c. Warna e. Di lakukan sendiri e. Di bantu oleh orang
d. Konsistensi tuanya
e. Cara
menangani
Istirahat tidur
a. Apakah a. Ya a. Tidak
cepat tidur b. Jam 13.00 wit b. Tidak menentu
b. Jam tidur c. Jam tidur malam c. Tidak menentu, karna
siang 22.00.wit sering terbangun
c. Jam tidur d. Main Hp d. Tidak ada
malam
d. Kebiasaan
sebelum
tidur
Personal
hygiene
a. Mandi a. 3 kali/hari a. 1-2 kali/hari (lap badan)
b. Cuci b. Cuci rambut setiap b. Tidak
rambut kali mandi c. Tidak
c. Gunting c. 1 – 2kali/ minggu d. Tidak
kuku d. Gosok gigi setiap hari
d. Gosok gigi
Aktivitas
/mobilitas fisik
a. Kegiatan a. bermain bersama a. Terbaring di tempat
sehari-hari teman-temannya tidur
b. Pengaturan b. Tidak ada b. Tidak ada
jadwal c. Tidak ada c. Tidak ada
harian
c. Kesulitan
menggerak
an tubuh
a)Pasien I
(3) Antropometri
(a) Kepala
(b) Mata
(d) Hidung
pengeluaran sekret.
(e) Mulut
(f) Leher
(g) Kulit
(i) Jantung
(j) Abdomen
(k) Genitalia
(l) Ekstremitas
1/2tb 50mg .
b) Pasien II
baik.
(2) Tanda – tanda vital
(3) Antropometri
(a) Kepala
(b) Mata
(c) Telinga
(d) Hidung
(f) Leher
(g) Kulit
ada kelembaban.
(i) Jantung
kelainan.
(j) Abdomen
(k) Genitalia
Tidak ada kelainan pada genitalia tetapi di daerah
sekitar anus terlihat memar, dan anus nampak kotor dan bau.
(l) Ekstremitas
untuk aktivitas.
1/2tb 50mg .
2022 di ruangan anak dan An.R pada tanggal 8 April 2022 di ruang
Tabel 9.
Data Fokus Pada Pasien An.V Dan An.F Dengan Diare
Di Puskesmas waai
Pasien I: Pasien I :
Pasien II:
Pasien II :
1. Ibu pasien mengatakan bahwa
anaknya BAB cair 5 kali disertai Keadaan umum:
mual muntah 4 kali dan tidak nafsu 1. pasien tampak sedang.
makan sejak 29 april pagi. 2. BB pasien selama sakit 19 kg
(sebelum sakit 22 kg).
2. Ibu pasien mengatakan bahwa 3. Pasien tampak lemas dan pucat.
selama sakit anaknya tidak mau 4. TTV :
makan karna tidak nafsu makan, TD : - mmhg
namun hanya mau minum 3 gelas air N: 158x/menit
putih dan 2 gelas teh gula sedikit S: 37˚C
demi sedikit dalam sehari. RR : 27x/menit
5. Porsi makan tampak utuh di meja
makan.
6. Mulut Terdapat sariawan dan bibir
tampak pucat.
Tabel 10.
Analisa Data Pada Pasien An.V Dan An.F Dengan Diare
di Puskesmas Waai
1 Pasien I :
2 Pasien II :
Ketidakmampuan
Ibu “An.F” mengatakan : mengasorbsi Defisit nutrisi
nutrien
h. “An.F ” BAB 5 kali/hari,
disertai mual muntah 4 kali
dan tidak nafsu makan Cemas
dengan kondisi anaknya
i. Keadaan umum lemah
j. Konjungyiva anemis
k. Mukosa bibir kering
l. Turgor kulit menurun
m. Mata cekung
n. BB : 20 kg
o. TTV
Suhu : 37 ˚C
Pernapasan : 27 x/menit
Nadi : 158 x/menit
x/menit
An.V dan An.F adalah menajemen nutrisi dan pemantauan nutrisi dengan
1 2 3 4
1 Pasen I :
Edukasi
Kolaborasi
1) Kolaborasi pemberian
medikasi sebelum makan
Tabel 8 Lanjutan
1 2 3 4
Edukasi
Kolaborasi
Pasien I dan II :
pengkajian 27 April 2022 dengan diagnosa Medis Diare, dan pasien An.F
dibawah ini :
Tabel 12.
Pelaksanaan Tindakan Keperawatan Pada Pasien An.V Dan An.F dengan
Diare Di Puskesmas Waai
1 2 3 4 5
Pasien I
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
Pasien II : 1 Subjektif : Ibu An.F mengatakan masih
BAB 5 kali/hari dengan
Sabtu konsistensi cair dan
30 April 2022 pasien masih merasa mual
dan muntah .
Jam : 12.30
Objektif :
Subjek : -
Objek :
Minggu 1
10 April 2022 a. Ibu “An.V”mengatakan masih
BAB 2 kali/hari dengan
Jam : 15.00 konsistensi cair
b. Masih cemas dengan kondisi
anaknya
c. BAB 2 kali/hari
1. Pengkajian
pada tahap ini semua data atau informasi tentang pasien yang dibutuhkan
menjelaskan tujuan dari pengumpulan data kepada keluarga An.V dan An.F.
data yang di kumpulkan antara lain data umum yaitu : identitas pasien,
keluhan utama, riwayat kesehatan sekarang dan masa lalu, pola aktifitas
berikan. Pada tinjauan kasus, data yang ditemukan saat pengkajian adalah
Ny. P mengatakan bahwa “An.V” BAB 3 kali / hari ,mual dan muntah 4x/
hari sedangkan Ny.R Cemas deng kondisi anaknya yang mual dan muntah
dan virus penyebab diare menyebabkan infeksi pada sel sel kemudian
atau akan melekat pada dinding usus penderita (Ida Mardalena, 2018).
dengan Ibu An.V mengatakan bahwa selama sakit anaknya tidak nafsu
makan, hanya mau makan 3 sendok dan hanya minum 5 gelas saja yaitu 2
gelas susu dan 3 gelas air putih dengan frekuensi sedikitsedikit, dengan
berat badan saat sakit 22kg dan sebelum sakit 23 kg, lalu diberikan
diit bubur halus TKTP. Sedangkan pada paien kedua yaitu An. F
diperoleh data dengan Ibu pasien mengatakan bahwa selama sakit anaknya
tidak mau makan karna tidak nafsu makan, namun hanya mau minum 2
gelas air putih dan 3 botol susu sedikit demi sedikit dalam sehari, dengan
berat badan sebelum sakit 13 kg dan saat sakit 11.5 kg, lalu diberikan diit
3. Perencanaan
adalah kaji tanda tanda vital pasien, berikan informasi tentang kebutuhan
nutrisi, anjurkan makan selagi hangat dengan porsi sedikit namun sering,
berikan makanan sesuai diitnya, timbang berat badan anak setiap hari, dan
4. Implementasi
peneliti lakukan pada An.V dan An.F dengan Diare Penyelesaian masalah
diimplementasikan kepada pasien satu An. F yaitu dengan keluhan Ibu An.
V mengatakan bahwa selama sakit anaknya tidak nafsu makan, hanya mau
makan 3 sendok dan hanya minum 5 gelas saja yaitu 2 gelas susu dan 3
gelas air putih dengan frekuensi sedikitsedikit. Sedangkan pada pasien dua
selama sakit anaknya tidak mau makan karna tidak nafsu makan, namun
hanya mau minum 2 gelas air putih dan 3 botol susu sedikit demi sedikit
dalam sehari.
bahwa diare adalah penyakt infeksi yang melukai atau mengiritasi sel sel
usus yang disebabkan oleh disebabkan oleh infeksi virus dan Rotavirus
selain itu juga disebabkan oleh bakteri Salmonella atau parasite Giardia
tanda vital pasien, mengukur berat badan pasien dengan data pasien satu
yaitu An. V dengan Tekanan Darah : 95/56 mmHg, Suhu : 37 oC, Nadi
kedua yaitu An.F dengan Suhu : 37 oC, Nadi 158 x/menit, Respiratorik 27
x/menit; dan berat badan badan sebelum sakit 13 kg menjadi 11.5 kg saat
menimbang berat badan anak setiap hari. Pada kasus risiko defisit nutrisi,
biasanya terjadi penurunan berat badan sekitar <10% dari berat badan ideal
hal tersebut dikarenakan pasien diare akan mengalami mual muntah dan
dari hasil penimbangan berat badan pada kedua pasien yaitu An. V dengan
berat badan saat sebelum sakit 23 kg menjadi 22 kg saat sakit dan An. F
tentang kebutuhan nutrisi kepada orangtua pasien satu dan dua dengan hasil
orang tua menjadi lebih tau mengenai informasi yang telah disampaikan
kepada perawat. Tindakan tersebut diperlukan untuk menambah
dengan hasil orangtua pasien satu dan dua mampu menjalankan anjuran dari
ini perlu dilakukan untuk mengurangi rasa mual dan muntah pada pasien
anak. Karena rasa mual muntah akan hilang bila perut tidak kosong dan
terus terisi dengan makanan walau dengan porsi sedikit namun sering.
diare untuk memastikan frekuensi mual dan muntah pasien apakah mual
berkat dukungan dari keluarga klien yang dengan patuh mengikuti ajaran-
ajaran yang di berikan, serta bantuan yang di berikan oleh perawat ruangan,
keperawatan .
4. Evaluasi
bahwa dari diagnosa tersebut semua kriteria dapat dicapai dengan maksimal,
pada tanggal 28 April 2022 evaluasi untuk pasien An. V. masalah teratasi
dan pada tanggal 1 Mey 2022 Evaluasi untuk pasien An.R masalah teratasi.
BAB V
A. KESIMPULAN
Keperawatan pada pasien anak dengan penyakit diare dengan fokus studi
risiko defisit nutrisi pada pasien An. V dan An. F di Puskesmas Waai
1. Pengkajian
kepada An. V yang berusia 8 dan An. F yang berusia 11 tahun ditemukan
bahwa pasien mengalami mual dan muntah, BAB cair lebih dari batas
2. Diagnosa Keperawatan
yang diperoleh penulis dari pengkajian pasien An. Y dan An. R yaitu
3. Perencanaan Keperawatan
mengatasi masalah risiko deficit nutrisi telah mengacu pada kriteria hasil
dan rencana yang telah dibuat sesuai dengn SMART yaitu Spesific (tujuan
perawat kepada pasien An. V dan An. F adalah kaji tanda tanda vital,
dengan porsi sedikit namun sering, timbang berat badan anak setiap hari,
4. implementasi
makan selagi hangat dengan porsi sedikit namun sering, menimbang berat
keperawatan risiko deficit nutrisi pada diare ini. Sedangkan untuk factor
penghambatnya berasal dari salah seorang pasien anak terutama yaitu anak
F yang sedikit rewel dan kurang kondusif pada saat dilakukan proses
5. Evaluasi
pengelolaan keperawatan risiko deficit nutrisi pada pasien An. V dan An.
meningkat .
dengan respon Subjektif (S) : Bapak pasien mengatakan “anak saya sudah
mau makan ¼ porsi, setengah potong roti, dan separuh buah” dan Bapak
pasien mengatakan “anak saya masih mual dan muntah tapi sudah
habis ¼ porsi, roti dan buah sisa setengah, Pasien tampak lebih baik dari
sudah mau makan ¼ porsi, setengah potong roti, dan separuh buah” dan
Bapak pasien mengatakan “anak saya masih mual dan muntah tapi sudah
berkurang, sebanyak 1 kali” dan data objektif Tampak porsi makan habis
¼ porsi, roti dan buah sisa setengah, Pasien tampak lebih baik dari
vital, monitor mual muntah, timbang berat badan anak setiap hari,
dengan respon Subjektif (S) : Ibu pasien mengatakan “anak saya sudah
mau makan ¼ porsi, ngemil ½ potong buah, dan 2 buah biskuit” dan Ibu
pasien mengatakan “anak saya masih mual dan muntah tapi sudah
habis ¼ porsi, buah tersisa ½ potong, dan biskuit tersisa kemasannya saja,
“anak saya sudah mau makan ¼ porsi, ngemil ½ potong buah, dan 2 buah
biskuit” dan Ibu pasien mengatakan “anak saya masih mual dan muntah
tapi sudah berkurang, sebanyak 1 kali” dan data objektif Tampak porsi
tampak menunjukkan angka 11,9 kg, Suhu : 36,0 oC, Nadi 160 x/menit,
tandatanda vital, monitor mual muntah, timbang berat badan anak setiap
hari, anjurkan makan selagi hangat dengan porsi sedikit namun sering.
B. Saran
menangani klien .