Anda di halaman 1dari 8

TUGAS FTS SEMI PADAT

“RANGKUMAN SEDIAAN SUSPENSI”

DISUSUN OLEH :

NAMA : ASYRIANTI RASYMI


NIM : F201903001
KELAS : C5NR

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


UNIVERSITAS MANDALA WALUYA
KENDARI
2021
1. Definisi Sediaan Suspensi
a. Suspense adalah yang mengandung bahan obat padat dan bentuk halus
dan tidak larut, terdispersidalam cairan pembawa (FI III hal: 32)
b. Suspensi adalah sediaan cair yang mengandung partikel tidak larut
yang terdispersi dalamfase cair (FI IV hal : 17)
c. Suspensi adalah sediaan cair yang mengandung obat padat, tidak
melarut dan terdispersikansempurna dalam cairan pembawa atau
sediaan padat terdiri dari obat dalam bentuk serbuk sangathalus,
dengan atau tampa zat tambahan yang akan terdispersikan sempurna
dalam cairan pembawa yang di tetapkan (formularium nasional hal : 3)
d. Suspensi adalah sediaan yang mengandung bahan obat padat dalam
bentuk halus dan tidak larut, terdispersi dalam cairan pembawa (IMO
hal : 149)
e. Suspensi merupakan sistem heterogen yang terdiri dari dua fase. fase
kontinue atau fase luar umumnya merupakan cairan atau semi padat
dan fase terdispersi atau fase dalam terbuat dari partikel” kecil, yang
pada dasarnya tidak larut, tetapi terdispersi seluruhnya dalam fase
kontinuzat yang tidak larut bisa dimaksudkan untuk diabsorpsi
fisiologis atau untuk fungsi pelapisandalam dan luar (leon lachman hal
: 985)
2. Suspensi terdiri dari beberapa jenis yaitu :
a. Suspensi Oral adalah sediaan cair yang mengandung partikel padat
yang terdispersidalam pembawa cair dengan bahan pengaroma yang
sesuai dan ditujukkan untuk penggunaan oral.
b. Suspensi Topikal adalah sediaan cair mengandung partikel padat yang
terdispersi dalam pembawa cair yang ditujukkan untuk penggunaan
pada kulit.
c. Suspensi Optalmik adalah sediaan cair steril yang mengandung
partikel-partikel yangterdispersi dalam cairan pembawa yang
ditujukkan untuk penggunaan pada mata.
d. Suspensi tetes telinga adalah sediaan cair yang mengandung partikel-
partikel halus yangditujukkan untuk diteteskan pada telinga bagian
luar.
e. Suspensi untuk injeksi adalah sediaan berupa suspensi serbuk dalam
medium cair yangsesuai dan tidak disuntikan secara intravena atau
kedalam saluran spinal.
Suspensi untuk injeksi terkontinyu adalah sediaan padat kering
dengan bahan pembawa yangsesuai untuk membentuk larutan yang
memenuhi semua persyaratan untuk suspensi steril setelah penambahan
bahan pembawa yang sesuai.
3. Keuntungan sediaan suspense
a. baik digunakan untuk orang yang sulit mengkonsumsi tablet, pil,
kapsul. terutama untuk anak-anak
b. memiliki homogenitas yang cukup tinggi
c. lebih mudah di absorpsi daripada tablet, karna luas permukaan kontak
dengan permukaan saluran cerna tinggi
d. dapat menutupi rasa tidak enak/pahit dari obat
e. dapat mengurangi penguraian zat aktif yang tidak stabil dalam air
4. Kekurangan Sediaan Suspensi
a. Alasan dalam pembuatan sediaan suspensi oral salah satunya adalah
karena sifat dari beberapa obat tertentu yang tidak stabil secara kimia
bila ada dalam larutan tapi stabil bila disuspensi.
b. Namun ada beberapa kekurangan sediaan suspensi jika terbentuk
caking akan sulit terdispersi kembali sehingga homogenitasnya akan
buruk. Selain itu aliran yang terlalu kental menyebabkan sediaan sulit
untuk dituang, maka dari itu harus dilakukan pengocokan sebelum
digunakan.
c. Pada saat penyimpan juga kemungkina perubahan sistem dispersi akan
meningkat apabila terjadi perubahan temperatur pada tempat
penyimpanan.
d. Terdapat banyak pertimbangan dalam pengembangan dan pembuatan
suatu suspensi yang baik. Disamping khasiat terapeutik, peranan
seorang ahli farmasi adalah untuk membuat sediaan suspensi menjadi
lebih stabil dari sifat fisikokimia komponen formulasinya, satbilitas
penyimpanan dan estetika dari sediaan agar lebih menarik
tampilannya.
e. Sifat sifat yang diinginkan dalam bentuk sediaan suatu suspensi adalah
mengendap secara lambat dan harus terdispersi (homogen) kembali
ketika dikocok kembali.
5. Hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Suspensi :
Ada beberapa hal yang dapat merusak stabilitas dari suatu sediaan
suspensi. Oleh karena itu harus diperhatikan sekali beberapa hal yang
dapat merusak stabilitas suspensi, diantaranya:
a. Disimpan di kotak obat
b. Hindari kontak langsung dengan matahari
c. Jauhkan dari jangkauan anak anak
d. Kocok dahulu sebelum dituangkan
6. Stabilitas Suspensi
Salah satu problem yang dihadapi dalam proses pembuatan suspensi
adalah cara memperlambat penimbunan partikel serta menjaga
homogenitas dari pertikel. Cara tersebut merupakan salahsatu tindakan
untuk menjaga stabilitas suspensi. Beberapa faktor yang mempengaruhi
stabiltassuspensi adalah :
a. Ukuran Partikel
Ukuran partikel erat hubungannya dengan luas penampang partikel
tersebut serta daya tekankeatas dari cairan suspensi itu. Hubungan
antara ukuran partikel merupakan perbandinganterbalik dengan luas
penampangnya. Sedangkan antar luas penampang dengan daya
tekankeatas merupakan hubungan linier. Artinya semakin besar ukuran
partikel maka semakinkecil luas penampangnya.
b. Kekentalan/Viskositas
Kekentalan suatu cairan mempengaruhi pula kecepatan aliran dari
cairan tersebut, makinkental suatu cairan kecepatan alirannya makin
turun (kecil). Hal ini dapat dibuktikan dengan hukum ” STOKES” :

V = 2d (p – p0) g/n

Ket :
V = Kecepatan Aliran
d = Diameter Dari Partikel
p = Berat Jenis Dari Partikel
p0 = Berat Jenis Cairang = Gravitasi
n = Viskositas Cairan
c. Jumlah Partikel / Konsentrasi
Apabila didalam suatu ruangan berisi partikel dalam jumlah besar,
maka partikel tersebutakan susah melakukan gerakan yang bebas
karena sering terjadi benturan antara partikel tersebut.
Benturan itu akan menyebabkan terbentuknya endapan dari zat
tersebut, oleh karena itumakin besar konsentrasi partikel, makin besar
kemungkinan terjadinya endapan partikeldalam waktu yang singkat.
d. Sifat / Muatan Partikel
Dalam suatu suspensi kemungkinan besar terdiri dari beberapa macam
campuran bahan yangsifatnya tidak terlalu sama. Dengan demikian ada
kemungkinan terjadi interaksi antar bahantersebut yang menghasilkan
bahan yang sukar larut dalam cairan tersebut. Karena sifat
bahantersebut sudah merupakan sifat alami, maka kita tidak dapat
mempengruhi.
Ukuran partikel dapat diperkecil dengan menggunakan pertolongan
mixer, homogeniser,colloid mill dan mortir. Sedangkan viskositas fase
eksternal dapat dinaikkan dengan penambahan zat pengental yang
dapat larut kedalam cairan tersebut. Bahan-bahan pengentalini sering
disebut sebagai suspending agent (bahan pensuspensi), umumnya
besifat mudah berkembang dalam air (hidrokoloid).
7. Bagaimana Membedakan Sediaan Yang Mengalami Kerusakan dan Yang
Baik :
a. Lakukan pengenalan secara visual, dengan cara dilihat secara
organoleptik mulai dilihat dari bau, rasa dan warna.
b. Jika suspensi mengalami kerusakan maka aroma dan warna yang akan
lebih terlihat perubahannya.
c. Selanjutnya ketika akan dituangkan akan terlihat butiran butiran kristal
yang terdapat pada suspensi, biasanya ini dipengaruhi oleh
peningkatan suhu. Maka suspensi harus disimpan dalam tempat yang
sejuk.
d. Disarankan untuk para konsumen harus memperhatikan cara
penggunaan dan penyimpanan obat khususnya pada sediaan suspensi.
e. Sebelum digunakan lakukan pengocokan terlebih dahulu agar sediaan
terdispersi kembali.
f. Hindari penyimpanan yang terpapar langsung dibawah sinar matahari
agar sushu tetap stabil. Llihat kondisi obat secara visual lalu perhatikan
tanggal kadaluarsa.
DAFTAR PUSTAKA

Ditjen POM. 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Departemen Kesehatan RI.
Jakarta

Ditjen POM. 1979. Farmakope Indonesia Edisi IV. Departemen Kesehatan RI.
Jakarta

Anonim. 1978. Formularium Nasional. Edisi kedua. Depkes RI. Jakarta

Ansel, H.C., 1995, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. UI Press; Jakarta

SG Rudisill, MD DiVito, A. Hubel, A. Stein, In vitro kolagen fi bril


keselarasan melalui penggabungan nanokristalin selulosa, Acta
Biomater. 12 (2015) 122- 128 .

AH Torbati, PT Mather, A hidrogel pembentuk cairan kristal elastomer


memamerkan bentuk memori lembut, J. polym. Sci. B: polym.
Phys. 54 (2016) 38-52 .

Fu, Q.; Medina, L.; Li, Y.; Carosio, F.; Hajian, A.; Berglund, L. A.
Nanostructured Wood Hybrids for Fire-Retardancy Prepared by
Clay Impregnation into the Cell Wall. ACS Applied Materials &
Interfaces 2017, 9, 36154-36163.
Zhuang, G.; Zhang, Z.; Peng, S.; Gao, J.; Jaber, M. Enhancing the rheological
properties and thermal stability of oil-based drilling fluids by
synergetic use of organomontmorillonite and organo-sepiolite.
Applied Clay Science 2018, 161, 505-512.
Nash, A. R., 1996, Pharmaceutical Suspensions, in Herbert A. Lieberman,
Martin M. Rieger, Gilberts, Banker, Pharmeceutical Dosage Forms :
Disperse Systems, Vol. 2, New York.

Lachman Leon, 2007. Teori dan Praktek Farmasi Industri, Edisi Ketiga.
Penerbit Universitas Indonesia Press : Jakarta.

Penulis : Novaliana Devianti Sagita, Program Magister Farmasi, Konsentrasi


Farmasetika dan Teknologi Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas
Padjadjaran

Anda mungkin juga menyukai