Anda di halaman 1dari 3

Bagaimana Sempadan Sungai

Melindungi Lingkungan?
26 September 2022

Oleh Devane Sharma

Tingginya permintaan penggunaan lahan, mendesak penggunaan lahan pertanian


untuk lebih efisien dan produktif. Namun, penting untuk memastikan bahwa praktik-
praktik tersebut berkelanjutan, sehingga lahan tetap produktif dan tidak merusak
ekosistem di sekitarnya.

Satu aspek penting adalah interaksi antara perkebunan dengan badan air di
sekitarnya. Kebun mungkin membutuhkan badan air untuk irigasi, tetapi pupuk yang
digunakan di kebun dapat menurunkan kualitas air, di antara isu-isu lainnya. Untuk
mencegah risiko tersebut, Musim Mas menyisihkan area sempadan sungai di sekitar
perkebunan sebagai koridor.

Sempadan sungai ini berperan penting dalam meningkatkan kualitas air dan
mendukung kesehatan seluruh wilayah ekologis. Apa sebenarnya sempadan sungai
itu? Mari kita cari tahu, mengapa hal ini penting untuk pertanian yang berkelanjutan,
dan apa yang Musim Mas lakukan untuk melestarikannya.

Apa itu Zona Ekosistem Sungai?


Sempadan sungai (riparian buffer zones) juga dikenal sebagai riparian strips,
riparian woodlands, atau riparian forests. Ini merupakan jalur dengan vegetasi di
sepanjang sungai – dimana habitat air dan darat bertemu. Utah State University
menyebutnya sebagai “green ribbons of life alongside streams1.”

Sempadan sungai diketahui berpotensi kaya akan flora dan fauna karena mereka
menangkap dan menyaring sedimen. Hal ini adalah salah satu cara dari sempadan
sungai yang paling signifikan untuk memelihara lingkungan. Dengan menyaring
polutan, sempadan sungai membantu melestarikan dan meningkatkan kualitas air.
Khususnya di daerah yang mengalami perubahan penggunaan lahan yang cepat,
zona riparian (atau juga dikenal sebagai zona ekosistem sungai) merupakan elemen
penting dari pengelolaan sumber daya alam karena dapat mendukung penyediaan
air yang aman.
Mengapa Zona Ekosistem Sungai Diperlukan untuk
Memelihara Lingkungan?
1. Kesehatan Tanah

Zona ekosistem sungai menyaring partikel dan menyerap polutan laut seperti nitrat.
Nitrat digunakan dalam pupuk dan penting untuk banyak tanaman tetapi berbahaya
bagi ekosistem air. Mikroba di tanah dalam penyangga ini secara alami memecah
sebagian darinya.

2. Memelihara Satwa Liar

Penyangga ini menyediakan habitat bagi amfibi, serangga, dan bentuk satwa liar
lainnya.

3. Konektivitas

Mereka juga menyediakan koridor hutan yang membantu pergerakan satwa liar,
mendukung keanekaragaman hayati.

4. Penyerapan Karbon

Tumbuh-tumbuhan di sempadan sungai membantu menyerap karbon dari atmosfer.

5. Menjaga Kualitas Air

Masalah umum yang terjadi pada lahan pertanian adalah limpasan tanah dan erosi,
yang mempengaruhi kualitas air. Sempadan sungai membantu mengurangi
masalah-masalah ini dan membantu menstabilkan tepian sungai. Menjaga kualitas
air tidak hanya penting untuk kehidupan akuatik. Banyak komunitas lokal juga
bergantung pada sungai setempat.
Bagaimana Cara Kerja Zona Ekosistem Sungai?
Untuk menjalankan fungsi-fungsi ekosistemnya, vegetasi pada area penyangga
bekerja seperti spons. Contoh umum tumbuhan tersebut
adalah sedges dan rushes (keduanya adalah jenis semak belukar), yang menyerap
limpasan air, nutrisi, dan polutan. Vegetasi riparian perlahan melepaskan air kembali
ke aliran atau sungai, mencegah luapan dan mengurangi erosi.

Banyak faktor alami yang dapat mempengaruhi sempadan sungai, termasuk tanah,
topografi, persediaan air, dan iklim. Faktor manusia seperti kegiatan pertanian,
penggembalaan, konstruksi jalan, pengembangan lahan, bendungan, dan kegiatan
penebangan juga dapat menghambat fungsi zona ekosistem sungai.

Anda mungkin juga menyukai