Anda di halaman 1dari 22

POLITEKNIK PRAKTEK MESIN D3 TEKNIK

PERKAPALAN FLUIDA PERMESINAN


NEGERI KAPAL
SURABAYA FRANCISE TURBIN D3 MEIIA

LAPORAN PRAKTIKUM
MESIN FLUIDA
FRANCISE TURBIN

Disusun oleh :
Achmad Yoga Budi S. (0322030002)
Demas Eka Aprilniko (0322030011)
Diki Zaka Arzaqy (0322030013)
M. Fachry Aulia B.R. (0322030023)

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK PERMESINAN KAPAL


JURUSAN TEKNIK PERMESINAN KAPAL
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
2022/2023
POLITEKNIK PRAKTEK MESIN D3 TEKNIK
PERKAPALAN FLUIDA PERMESINAN
NEGERI KAPAL
SURABAYA FRANCISE TURBIN D3 MEIIA

DAFTAR ISI
BAB I .................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................................... 1
I.1 Latar Belakang ............................................................................................................ 1
I.2 Rumusan Masalah ............................................................................................... 1
I.3 Tujuan ................................................................................................................. 1
BAB II ................................................................................................................................... 3
DASAR TEORI ....................................................................................................................... 3
II.1 Definisi Turbin Francis ............................................................................................... 3
II.2 Komponen-komponen Pompa .................................................................................. 3
II.3 Cara kerja / Prinsip Kerja Turbin Francis ................................................................... 5
II.4 Rumus Perhitungan Turbin Francis (Pump) .............................................................. 6
BAB III .................................................................................................................................. 8
METODOLOGI ..................................................................................................................... 8
III.1 Persiapan Percobaan ............................................................................................... 8
III.2 Prosedur Percobaan Turbin Francis (pump) ............................................................ 8
BAB IV.................................................................................................................................. 9
DATA DAN ANALISA ............................................................................................................ 9
IV.1 Data Hasil Percobaan ............................................................................................... 9
IV.2 Perhitungan dan Analisa Percobaan ...................................................................... 10
IV.2.1 Perhitungan Pump RPM 950............................................................................... 11
IV.2.2 Perhitungan Turbin RPM 1050 ........................................................................... 12
IV.2.3 Perhitungan Pump RPM 1150............................................................................. 13
IV.3 Grafik Hasil Perhitungan ........................................................................................ 14
IV.3.1 Grafik Torsi.......................................................................................................... 14
IV.3.2 Grafik Debit ......................................................................................................... 15
IV.3.3 Grafik Efisiensi Total ........................................................................................... 16
BAB V................................................................................................................................. 17
KESIMPULAN ..................................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 18
POLITEKNIK PRAKTEK MESIN D3 TEKNIK
PERKAPALAN FLUIDA PERMESINAN
NEGERI KAPAL
SURABAYA FRANCISE TURBIN D3 MEIIA

BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Pada praktikum turbin air, mahasiswa dapat melihat proses kerja secara
langsung. Turbin air memanfaatkan aliran air untuk menggerakkan poros yang
biasanya dihubungkan dengan generator atau motot sehingga dapat menghasilkan
energi listrik. Turbin air francis merupakan jenis turbin yang paling sering digunakan
karena turbin air francis dapat beroperasi pada elevasi dan debit aliran sedang serta
perkembangannya dalam dekade terakhir telah memberikan dampak yang besar dalam
pengembangan aplikasi-aplikasi baru. Dengan dilaksanakannya praktikum turbin air
Francis ini diharapkan mahasiswa akan memiliki pengetahuan tentang mesin konversi
energi yang dalam hal ini adalah turbin air.

I.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana karakteristik dari pompa sentrifugal dengan menggunakan guide
vane?
2. Bagaimana pengaruh kecepatan putaran terhadap efisiensi torsi maupun debit?

I.3 Tujuan
Tujuan Intruksi Umum :
• Setelah melakukan praktikum mahasiswa diharapkan dapat mengerti
karakteristik dari pompa sentrifugal dengan menggunakan guide
vane.
Setelah melakukan praktikum mahasiswa dapat mengerti karakteristik
Turbin Francis.

1
POLITEKNIK PRAKTEK MESIN D3 TEKNIK
PERKAPALAN FLUIDA PERMESINAN
NEGERI KAPAL
SURABAYA FRANCISE TURBIN D3 MEIIA

Tujuan Intruksi Khusus :


• Setelah melakukan praktikum mahasiswa diharapkan dapat membuat
hubungan H – Q dari pump.
• Setelah melakukan praktikum mahasiswa di harapkan dapat mengerti
pengaruh pengaturan diffuser pada performance pompa.
• Setelah praktikum mahasiswa di harapkan dapat mengerti pengaruh
pengaturan diffuser pada performance turbin.
• Setelah melakukan praktikum mahasiswa di harapkan dapat mengerti
tentang kavitasi.

2
POLITEKNIK PRAKTEK MESIN D3 TEKNIK
PERKAPALAN FLUIDA PERMESINAN
NEGERI KAPAL
SURABAYA FRANCISE TURBIN D3 MEIIA

BAB II
DASAR TEORI

II.1 Definisi Turbin Francis


Turbin Francis yaitu turbin yang dikelilingi dengan sudu pengaruh dan
semuanya terbenam ke dalam air. Turbin francis digunakan untuk pemanfaatan potensi
menengah (dari beberapa puluh meter sampai 100 m). turbin francis merupakan salah
satu turbin reaksi. Turbin francis dipasang diantara sumber air tekanan tinggi dibagian
masuk dan air bertekanan rendah dibagian keluar. Turbin ini mempunyai 3 bagian
utama yaitu runner, guide wave (sudu pengarah), dan casing (rumah turbin).

II.2 Komponen-komponen Pompa


1. Runner
Bagian turbine francis yang dapat berputar, terdiri dari poros dan sudu
turbin yang berfungsi mengubah energi kinetik menjadi energi mekanik.
2. Casing
Saluran yang menyerupai rumah siput dengan bentuk penampang
melintang lingkaran. Berfungsi menampung fuida yang terletak di guide vane
dan memaksimalkan tekanan.

Gambar 2.1 Casing


(Sumber : dokumen pribadi)

3. Guide Vane

3
POLITEKNIK PRAKTEK MESIN D3 TEKNIK
PERKAPALAN FLUIDA PERMESINAN
NEGERI KAPAL
SURABAYA FRANCISE TURBIN D3 MEIIA

Sebagai pengarah aliran air dari katup pengatur kapasitas dari casing ke
runner dan berfungsi menaikkan kecepatan aliran air sebelum menuju runner.

Gambar 2.2 Guide Vane


(Sumber : dokumen pribadi)

4. Inlet Pipe
Bagian yang berfungsi untuk meneruskan air yang masuk ke casing.

Gambar 2.3 Inlet Pipe


(Sumber : dokumen pribadi)

5. Draft Tube
Bagian yang berfungsi untuk meneruskan air dari turbine kesaluran
pembuangan dengan menggunakan tinggi jatuh air.

4
POLITEKNIK PRAKTEK MESIN D3 TEKNIK
PERKAPALAN FLUIDA PERMESINAN
NEGERI KAPAL
SURABAYA FRANCISE TURBIN D3 MEIIA

Gambar 2.4 Draft Tube


(Sumber : dokumen pribadi)

II.3 Cara kerja / Prinsip Kerja Turbin Francis


Turbin Francis bekerja dengan memakai proses tekanan lebih. Pada waktu air
masuk ke roda jalan, sebagian dari energi tinggi jatuh telah bekerja di dalam sudu
pengarah diubah sebagai kecepatan arus masuk. Sisa energi tinggi jatuh dimanfaatkan
di dalam sudu jalan, dengan adanya pipa isap memungkinkan energi tinggi jatuh
bekerja di sudu jalan dengan semaksimum mungkin. Pada sisi sebelah keluar roda
jalan terdapat tekanan kerendahan (kurang dari 1 atmosfir) dan kecepatan aliran air
yang tinggi. Di dalam pipa isap kecepatan aliran akan berkurang dan tekanannya akan
kembali naik, sehingga air dapat dialirakan keluar lewat saluran air bawah dengan
tekanan seperti keadaan sekitarnya.

Turbin Francis yang dikelilingi dengan sudu pengarah semuanya terbenam di


dalam air. Air yang dimasukan ke dalam turbin air bisa dialirkan melalui pengisian air
dari atas atau melalui rumah yang berbentuk spiral. Roda jalan semuanya selalau
bekerja. Daya yang dihasilkan turbin air dapat diatur dengan cara mengubah posisi
pembukaan sudu pengarah, dengan demikian kapasitas air yang masuk ke dalam roda
turbin air bisa diperbesar atau diperkecil. Turbin Francis diletakan dengan posisi poros
vertikal atau horizontal.

5
POLITEKNIK PRAKTEK MESIN D3 TEKNIK
PERKAPALAN FLUIDA PERMESINAN
NEGERI KAPAL
SURABAYA FRANCISE TURBIN D3 MEIIA

Gambar 2.5 Skema Turbin Francis

II.4 Rumus Perhitungan Turbin Francis (Pump)


1. Pump Total Head and Trubine Head Drop

𝑯 = (𝑯𝒑 − 𝑯𝒔) + 𝑷𝒂𝒕𝒎

Catatan : perhitungan ini pengurangan dari perbedaan tekanan tetap yang


demikian antara 2 titik ditambah dengan tekanan atmosfer.

𝟑
2. Flow Quantity Q (𝒎 ⁄𝒉𝒓)

Didapat dari pengukuran perbedaan tekanan pada orifice plate dengan


menggunakan tabel, maka akan didapat nilai Q, dapat juga dicari menggunakan
rumus :

𝐐 = 𝟑, 𝟓𝟏𝟐 × √ ∆𝐏

6
POLITEKNIK PRAKTEK MESIN D3 TEKNIK
PERKAPALAN FLUIDA PERMESINAN
NEGERI KAPAL
SURABAYA FRANCISE TURBIN D3 MEIIA

3. Mechanical Power (PW)

𝟐𝒙𝝅𝒙𝑵𝒙𝑻
𝑾𝒎 =
𝟑𝟔𝟎𝟎

Dimana : 𝑇 = 𝐹𝑥 𝑅, 𝑅 = 0.248

4. Electrical Power ( Pe)

𝑷𝒆 = 𝟐 𝝅 × 𝒏 × 𝑻𝒒

5. Pump Hydraulic Efficiency (𝜼𝒑 )

𝑷𝒘
𝜼𝒑 = × 𝟏𝟎𝟎%
𝑷𝒆

7
POLITEKNIK PRAKTEK MESIN D3 TEKNIK
PERKAPALAN FLUIDA PERMESINAN
NEGERI KAPAL
SURABAYA FRANCISE TURBIN D3 MEIIA

BAB III
METODOLOGI
III.1 Persiapan Percobaan
1. Mengisi tangki dengan air bersih.
2. Memastikan semua valve terbuka terlebih dahulu sebelum praktikum dimulai.
3. Menghubungkan mesin uji dengan instalasi listrik 380 V – 50/60 Hz dengan
kabel yang tersedia.
4. Melakukan preming terlebih dahulu dengan meter tekanan.

III.2 Prosedur Percobaan Turbin Francis (pump)


1. Tutup valve no.1 , kemudian buka valve no. 2.
2. Switch on kan dan perhatikan lampu indikator harus menyala.
3. Putar switch selector pada arah pump.
4. Atur kecepatan sesuai dengan yang dikehendaki dengan cara menekan tombol
increase untuk penambahan kecepatan dan decrease untuk pengurangan.
5. Atur pembukaan defusser.

8
POLITEKNIK PRAKTEK MESIN D3 TEKNIK
PERKAPALAN FLUIDA PERMESINAN
NEGERI KAPAL
SURABAYA FRANCISE TURBIN D3 MEIIA

BAB IV
DATA DAN ANALISA

IV.1 Data Hasil Percobaan


Tabel 1 Data Hasil Praktikum Turbine Francis (Pump)
No N ▲P F R Tq Q H Pw Pe 𝛈P

1 950 12 5 0,248 1,24 12,165 1,1 0,0033791 7401,59 0,009563%

2 1050 13 6,5 0,248 1,612 12,66 1,12 0,0017844 10634,91 0,03656%

3 1150 17 8 0,248 1,98 14,48 1,2 0,0040574 14306,81 0,002833%

9
POLITEKNIK PRAKTEK MESIN D3 TEKNIK
PERKAPALAN FLUIDA PERMESINAN
NEGERI KAPAL
SURABAYA FRANCISE TURBIN D3 MEIIA

IV.2 Perhitungan dan Analisa Percobaan


Debit Q diperoleh dari grafik orrifice plate diagram pada gambar dibawah ini

10
POLITEKNIK PRAKTEK MESIN D3 TEKNIK
PERKAPALAN FLUIDA PERMESINAN
NEGERI KAPAL
SURABAYA FRANCISE TURBIN D3 MEIIA

IV.2.1 Perhitungan Pump RPM 950


1. Head Pump (∆H)
∆H = (𝐻𝑝 − 𝐻𝑠) + 𝑃𝑎𝑡𝑚
= (0,1 − 0) + 1
= 1,1 bar
Mencari Hp
∆𝐻
HP =
𝜌 ×𝑔
1,1
= 1000 ×9,8

= 0,000102041 m
2. Debit (Q)
Q = 3,512 × √∆𝑃
= 3,512 × √12
= 12,165 mm3/hr

3. Mechanical Poros (Pw)


Pw = 𝑄 × 𝜌 × 𝑔 × 𝐻𝑝
= 12,165 × 1000 × 9,8 × 0,000102041
= 0,0033791 Watt

4. Elektrical Poros (Pe)


Pe = 2𝜋 × 𝑛 × 𝑇𝑞
= 2𝜋 × 950 × 1,24
= 7401,59 watt

5. Efisisensi Pump (𝜂p)


𝑝
𝜂p = 𝑝𝑤 × 100%
𝑒

0,0033791
= × 100%
7401,59

= 0,009563%

11
POLITEKNIK PRAKTEK MESIN D3 TEKNIK
PERKAPALAN FLUIDA PERMESINAN
NEGERI KAPAL
SURABAYA FRANCISE TURBIN D3 MEIIA

IV.2.2 Perhitungan Turbin RPM 1050


1. Head Pump (∆H)
∆H = (𝐻𝑝 − 𝐻𝑠) + 𝑃𝑎𝑡𝑚
= (0,12 − 0) + 1
= 1,12 bar
Mencari Hp
∆𝐻
HP =
𝜌 ×𝑔
1,12
= 1000 ×9,8

= 0,00011428 m
2. Debit (Q)
Q = 3,512 × √∆𝑃
= 3,512 × √13
= 12,66 mm3/hr

3. Mechanical Poros (Pw)


Pw = 𝑄 × 𝜌 × 𝑔 × 𝐻𝑝
= 12,66 × 1000 × 9,8 × 0,00011428
= 0,0017844 Watt

4. Elektrical Poros (Pe)


Pe = 2𝜋 × 𝑛 × 𝑇𝑞
= 2𝜋 × 1050 × 1,612
= 10634,91 watt

5. Efisiensi Pump (𝜂p)


𝑝
𝜂p = 𝑝𝑤 × 100%
𝑒

0,0017844
= 10634,91 × 100%

= 0,03656%

12
POLITEKNIK PRAKTEK MESIN D3 TEKNIK
PERKAPALAN FLUIDA PERMESINAN
NEGERI KAPAL
SURABAYA FRANCISE TURBIN D3 MEIIA

IV.2.3 Perhitungan Pump RPM 1150


1. Head Pump (∆H)
∆H = (𝐻𝑝 − 𝐻𝑠) + 𝑃𝑎𝑡𝑚
= (0,2 − 0) + 1
= 1,2 bar
Mencari Hp
∆𝐻
HP =
𝜌 ×𝑔
1,2
= 1000 ×9,8

= 0,00012244 m
2. Debit (Q)
Q = 3,512 × √∆𝑃
= 3,512 × √17
= 14,48 mm3/hr

3. Mechanical Poros (Pw)


Pw = 𝑄 × 𝜌 × 𝑔 × 𝐻𝑝
= 14,48 × 1000 × 9,8 × 0,00012244
= 0,0040547 Watt

4. Elektrical Poros (Pe)


Pe = 2𝜋 × 𝑛 × 𝑇𝑞
= 2𝜋 × 1150 × 1,98
= 14306,81 watt

5. Efisiensi Pump (𝜂p)


𝑝
𝜂p = 𝑝𝑤 × 100%
𝑒

0,0040547
= 14306,81 × 100%

= 0,002833%

13
POLITEKNIK PRAKTEK MESIN D3 TEKNIK
PERKAPALAN FLUIDA PERMESINAN
NEGERI KAPAL
SURABAYA FRANCISE TURBIN D3 MEIIA

IV.3 Grafik Hasil Perhitungan

IV.3.1 Grafik Torsi


GRAFIK TORSI
2,5

1,5

0,5

0
RPM 950 RPM 1050 ROM 1150

TORSI

Grafik 4.2 Grafik Torsi Pada RPM 950, 1050, 1150

Pada grafik 4.2 menunjukkan hubungan antara besarnya torsi terhadap


kecepatan putaran. Nilai torsi turbin semakin besar seiring naiknya kecepatan putaran.
Sehingga, semakin besar kecepatan putaran maka semakin besar torsi yang dihasilkan.

14
POLITEKNIK PRAKTEK MESIN D3 TEKNIK
PERKAPALAN FLUIDA PERMESINAN
NEGERI KAPAL
SURABAYA FRANCISE TURBIN D3 MEIIA

IV.3.2 Grafik Debit


GRAFIK DEBIT
15

14,5

14

13,5

13

12,5

12

11,5

11
RPM 950 RPM1050 RPM 1150

Debit air

Grafik 4.3 Grafik Debit Pada RPM 950, 1050, 1150

Pada grafik 4.3 menunjukkan hubungan antara debit terhadap kecepatan


putaran. Pada pompa, semakin besar debitnya maka semakin besar kecepatan putaran.
Sehingga, semakin besar kecepatan putaran maka semakin besar debit yang dihasilkan.

15
POLITEKNIK PRAKTEK MESIN D3 TEKNIK
PERKAPALAN FLUIDA PERMESINAN
NEGERI KAPAL
SURABAYA FRANCISE TURBIN D3 MEIIA

IV.3.3 Grafik Efisiensi Total


GRAFIK EFISIENSI
0,04

0,035

0,03

0,025

0,02

0,015

0,01

0,005

0
RPM 950 RPM 1050 RPM 1150

Grafik 4.4 Grafik Efisiensi Total pada RPM 950, 1050, 1150

Pada grafik 4.4 menunjukkan hubungan antara besarnya efisiensi terhadap


kecepatan putaran.

16
POLITEKNIK PRAKTEK MESIN D3 TEKNIK
PERKAPALAN FLUIDA PERMESINAN
NEGERI KAPAL
SURABAYA FRANCISE TURBIN D3 MEIIA

BAB V
KESIMPULAN
Pada pengujian francis turbine terdapat dua pengkondisian, yaitu
pengoperasian pompa sentrifugal dan pengoperasian turbin francis.

1. Semakin besar kecepatan putaran turbin maka semakin besar head yang
dihasilkan.
2. Semakin besar kecepatan putaran turbin maka, semakin besar daya mekanikal
poros yang dihasilkan.
3. Semakin besar kecepatan putaran turbin maka semakin besar daya pump yang
dihasilkan.

17
POLITEKNIK PRAKTEK MESIN D3 TEKNIK
PERKAPALAN FLUIDA PERMESINAN
NEGERI KAPAL
SURABAYA FRANCISE TURBIN D3 MEIIA

DAFTAR PUSTAKA
Cakrawala 2021. “Pengertian Turbin Francis beserta Komponen dan Prinsip
Kerjanya”,https://www.gesainstech.com/2021/06/turbin-francis-
indonesia.html

18
POLITEKNIK PRAKTEK MESIN D3 TEKNIK
PERKAPALAN FLUIDA PERMESINAN
NEGERI KAPAL
SURABAYA FRANCISE TURBIN D3 MEIIA

19
POLITEKNIK PRAKTEK MESIN D3 TEKNIK
PERKAPALAN FLUIDA PERMESINAN
NEGERI KAPAL
SURABAYA FRANCISE TURBIN D3 MEIIA

Anda mungkin juga menyukai