NAMA : RADIATUNISA
STAMBUK : 17031014107
PEMBIMBING 1 : apt. Nur Ida, S.Si., M.Si.
PEMBIMBING 2 : apt. Andi Nur Zam Zam S.Si., M.Si.
BAB I
PENDAHULUAN
hayati yang sangat melimpah. Hal ini yang mendorong daya tarik
berkhasiat obat.
1
2
2013).
berbunyi:
Artinya :
alam agar mereka tahu bahwa hanya Allah saja yang berhak untuk
suatu dispersi yang tersusun baik dari partikel anorganik yang kecil
atau molekul organik yang besar dan saling diserapai cairan (Ansel :
398).
sifat dari bahan padat. Viskositas dari gel umumnya tergantung dari
rasa dingin, sejuk dan mempunyai penetrasi yang cepat pada kulit. Gel
yang sederhana terdiri dari satu macam bahan pembentuk gel dalam
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Uraian Tanaman
1. Kunyit Putih
Dunia : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledonae
Bangsa : Zingiberales
Suku : Zingiberaceae
Marga : Curcuma
b. Morfologi Tanaman
besar. Mahkota bunga berwarna putih, dengan tepi bergaris merah tipis
d. Khasiat Tanaman
luka, Kunyit putih terbukti memiliki efek farmakologis yaitu memiliki sifat
1999).
2. Kunyit
Sulawesi, Kalimantan, Bima dan daerah lainnya (Hartati & Balittro., 2013).
Dunia : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledonae
Bangsa : Zingiberales
Suku : Zingiberaceae
Marga : Curcuma
b. Morfologi Tanaman
dan bunganya muncul dari puncuk batang semu dengan panjang sekitar
wangi aromatis dan rasanya sedikit manis. Bagian utamanya dari tanaman
zat warna, yakni sebanyak 2,5 – 6%.Pigmen kurkumin ini yang dapat
9
memberi warna kuning orange pada rimpang (Winarto, 2004). Salah satu
kimia yang terdapat didalam rimpang kunyit yaitu minyak atsiri, pati, zat
kunyit sekitar 3 – 5%. Selain itu, kunyit juga mengandung zat warna lain,
(Winarto, 2004).
d. Khasiat Tanaman
B. Uraian Gel
Gel merupakan suatu sistem setengah padat yang terdiri dari suatu
dispersi yang tersusun baik dari partikel anorganik yang kecil atau molekul
rasa dingin, sejuk dan mempunyai penetrasi yang cepat pada kulit. Gel
yang sederhana terdiri dari satu macam bahan pembentuk gel dalam
a. Sweeling/Mengembang
dengan gel. Pengembangan gel kurang sempurna bila terjadi ikatan silang
b. Sineresis
permukaan gel. Proses ini disebut dengan sinersis. Hal ini tidak terjadi
hanya pada hydrogel organik, tetapi juga terjadi pada organel dan
11
c. Efek Suhu
pemanasan hingga suhu tertentu. Polimer seperti MC, HPMC < terlarut
hanya pada air yang dingin membentuk larutan yang kental. Pada
d. Efek elektrolit
terhadap pelarut yang ada dan koloid digaramkan (melarut). Gel yang
1996).
f. Rheologi
jaringan yang merupakan bagian penting dari sistem gel. Termasuk dalam
Kebanyakan dari sistem tersebut berfungsi dalam media air, selain itu ada
suatu langkah khusus berkenaan dengan sifat mengembang dari gel. Gel
umumnya merupakan suatu sediaan semi padat yang jernih dan tembus
membentuk suatu sediaan padat. Gel juga dapat dibentuk oleh selulosa
2008).
C. Uraian Kulit
dan rangsangan luar. Kulit terdiri dari 3 lapisan yaitu (Bodiyono, 2011)
a. Epidermis
Tersusun sebagai tiang pagar atau polisadi sebagai lapisan terbawah dari
seperti duri.
4. Lapisan tanduk/korneum
b. Dermis (korium)
ikat yang memiliki 2 lapisan, pars papilaris yang terdiri atas sel fibrabiast
adipase, yaitu sebagai batalan antara kulit dan struktur internal seperti otot
penampungan energi.
1. Sebagai pelindung
15
2. Sebagai pengontrol
D. Komposisi Gel
1. Zat aktif
Zat aktif adalah suatu senyawa kimiawi yang terdapat dalam suatu
tanaman tersebut atau memiliki kandungan beberapa zat aktif obat (Ansel,
2008).
2. Gelling agent
Gelling agent merupakan basis dari sediaan gel dan harus bersifat
inert, aman serta tidak reaktif terhadap komponen lain dalam suatu
termasuk dalam kelompok ini adalah gum alam, turunan selulosa, dan
selain itu ada yang membentuk gel dalam cairan nonpolar. Beberapa
dispersi dalam air), meskipun dalam jumlah kecil ada yang bermuatan
yang lembut, mudah tersebar, dan membentuk lapisan/film yang tahan air
suhu tinggi (di atas 800C) kemudian langsug didinginkan dengan cepat
Diperlukan konsentrasi yang lebih besar pembuatan gel untuk cairan polar
17
- Surfaktan
mineral, air, dan konsentrasi yang tinggi (20-40%) dari surfaktan anionik.
gel ini adalah produk pembersih rambut (Lieberman Herbert A, dkk 1996).
- Gellants lain
nonpolar seperti bees wax, carnauba wax, setil ester wax (Lieberman
- Polivinil alkohol
mongering secara cepat. Film yang terbentuk sangat kuat dan plastis
bentuk dan saat gaya nya dihilagkan benda tidak dapat kembali kebentuk
awalnya) sehingga memberikan kontak yang baik antara obat dan kulit.
3. Humektan
mencegah pecahnya gel atau terjadinya kerak sisa gel setelah komponen
tertutup sedangkan pada suhu tinggi dan dalam keadaan terbuka akan
asetat. Propilen glikol akan tetap stabil jika ditambahkan dengan gliserin
4. Pengawet
5. Pelarut
dan sediaan farmasi, dapat digunakan juga sebagai cairan fisiologis tubuh
larutan obat (Excepient 6th : 338). Kelarutan aquadest yaitu larut dalam
- Uji Organoleptik
dilakukan dengan menilai perubahan bentuk, warna dan bau (Ditjen POM,
2000).
-Uji Homogenitas
20
yang cocok, sediaan harus menunjukan susunan yang homogen dan tidak
sediaan tidak dapat meyebar kembali atau lebih kurang 1 menit setelah
pemberian beban. Diameter daya sebar sediaan yang baik antara 5-7 cm
-Uji pH
apakah gel yang dibuat mempunyai nilai pH yang dapat diterima oleh kulit
karena jika pH gel yang tidak sesuai dapat mengiritasi kulit. Apabila
sediaan gel terlalu asam dari ph kulit dikhawatirkan akan mengiritasi kulit
tetapi apabila terlalu basa maka kulit dikhawatirkan akan kering. Syarat pH
F. Ekstrak
menyari simplisia nabati atau hewani menurut cara yang cocok, di luar
metode ekstraksi dan jenis pelarut yang dipilih. Selain itu pada metode
G. Uraian Ekstraksi
1. Maserasi
penyari (pelarut).
22
2. Perkolasi
bahan.
3. Refluks
didihnya, selama waktu tertentu dan jumlah pelarut yang relatif konstan
4. Sokletasi
5. Digesti
6. Infus
7. Dekok
uap air dari ketel secara kontinu dan diakhiri dengan kondenisasi fase
pemisahan sebagian.
H. Uraian Bahan
RM/BM : C3H8O3/76,09
lembab
Kegunaan : Humektan
pengeringan
organic lainya.
25
pengeringan
dan kering
RM/BM : C7H8O3/92,09
menguap
Kegunaan : Sebagai
RM/BM : H2O/1802
Kegunaan : Pelarut
RM/BM : C6H7O2K/150,22
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Pengambilan Sampel
dengan cara mencabut tanaman kunyit dan kunyit putih lalu memilih
2. Pengolahan Sampel
3. Ekstraksi Sampel
ekstrak kental rimpang kunyit dan ekstrak rimpang kunyit putih (Direktur
Gliserin Humektan 10 10 10
Propilenglikol Humektan 10 10 10
basis dan dihomogenkan. Gel yang telah jadi kemudia dimasukn kedalam
wadah.
1. Organoleptik
1989)
2. Homogenitas
gel pada kaca objek, sediaan harus menunjukan susunan yang homogeny
3. Uji pH
larutan dapar standar pH netral (pH 7,00) da larutan pH asam (pH 4,00)
(Rawlins, E.A., 2003). PH sediaan basis gel harus sesuai dengan pH kulit
menit lalu diukur diameter konstan (Astuti, 2010). Daya sebar 5-7 cm
Daftar Pustaka
Al-Qur’an Asy-syu’ra
32
Chiew, Y.W. (1992). Novel drug delivery system 2nd edition. New : Harcel
Dekker Inc.
Garg, A., Anggarwal, D., Garg, S., dan Sigla, A.K. 2002. Spreading of
Semisolid Formulation: An Update. Pharmaceutical Tecnology. 84-
102.
Hartati, S.Y., Balittro. (2013). Khasiat Kunyit Sebagai Obat Tradisional dan
Manfaat Lainnya. Warta Penelitian dan Perkembangan Tanaman
Industri. Jurnal puslitbang perkebunan. 19 : 5-9.
Rathi, P., Pengaruh Krim Ekstrak Kunyit Putih (Curcuma manga) Untuk
Pengobatan Luka Iris Anjing (Canis Familiaris). Skripsi Kedokteran
Hewan : Universitas Gadja Mada.
Windono, Tri, Parfati, dan Nani. 2002. “Curcuma zedoaria (Berg) Rosc :
Kajian Pustaka Kandungan kimia dan aktivitas Farmakologi”.
Dalam Prosiding Seminar Nasional Tumbuhan Obat Indonesia
XXI, 27-28 Maret 2002, Fakultas Farmasi Universitas Surabaya.
Zats, J.L. dan Kushla, G.P., 1998, Gels, Dalam Lieberman, H.A., Rieger
M. M., Banker, G.S., Pharmaceutical Dossage Form: Disperse
System, Volume 2, Marcell Dekker Inc., New York, Hal. 399-418.
Proses maserasi
Ekstrak kental
Formulasi gel
FI FII FIII