Interpretasi : Angka tertinggi distribusi penduduk berdasrakan usia dan jenis
kelamin terdapat pada usia 15-49 tahun sebanyak 267 jiwa dan angka terendah terdapat pada usia 0-11 bulan sebanyak 1 jiwa.
Interpretasi : Angka tertinggi penduduk berdasarkan pendidikan adalah tingkat
SD sebanyak 126 jiwa dan angka terendah sebanyak 18 jiwa tidak sekolah. Interpretasi : Angka tertinggi penduduk berdasarkan agama sebanyak 413 jiwa menganut agama Islam dan angka terendah sebanyak 13 jiwa beragama katolik.
Interpretasi : Angka tertinggi penduduk berdasarkan pekerjaan sebanyak 123 jiwa
adalah pelajar/mahasiswa dan angka terendah sebanyak 1 jiwa adalah pensiunan. Interpretasi : Angka tertinggi pada tipe perumahan adalah tipe perumahan permanen yaitu sebanyak 60 bangunan dan angka terendah tipe perumahan tidak permanen sebanyak 20 bangunan. Interpretasi : Angka tertinggi pada status kepemilikan rumah adalah milik sendiri sebanyak 79 KK dan angka terendah sebanyak 6 KK menumpang.
Interpretasi : Angka tertinggi pada jenis lantai menggunakan semen sebanyak 50
Rumah dan angka terendah sebanyak 21 rumah menggunakan papan. Interpretasi : Angka tertinggi sebanyak 112 rumah memiliki ventilasi dan angka terendah sebanyak 2 rumah tidak memiliki ventilasi.
Interpretasi : Angka tertinggi sebanyak 109 rumah memiliki sistem pencahayaan
rumah pada siang hari terang dan angka terendah tidak ada rumah yang gelap. Interpretasi : Angka tertinggi sebanyak 79 rumah dekat kurang dari 5 meter dan angka terendah sebanyak 8 rumah jauh lebih dari 5 meter.
Interpretasi : Angka tertinggi sebanyak 81 rumah memiliki halamn di sekitar
rumah dan angka terendah sebanyak 33 rumah tidak memiliki halaman. Interpretasi : Angka tertinggi sebanyak 35 rumah tidak memanfaatkan pekarangan dan angka terendah sebanyak 4 rumah memanfaatkan halaman rumah sebagai kolam. Interpretasi : Angka tertinggi sebanyak 87 KK memakai mata air gunung kapur sebagai sumber air bersih untuk masak dan minum dan angka terendah sebanyak 5 KK membeli air bersih untuk masak dan minum. Interpretasi : Angka tertinggi sebanyak 108 KK sistem pengolahan air minum secara di masak dan angka terendah sebanyak 6 KK tidak di masak.
Interpretasi : Mayoritas masyarakat menggunakan air sumur sebagai sumber air
untuk mencuci dan mandi. Interpretasi : Angka tertinggi sebanyak 74 KK memiliki jarak sumber air kurang dari 10 meter dan angka terendah sebanyak 9 KK jarajnya lebih dari 10 meter.
Interpretasi : Angka tertinggi sebanyak 63 KK menggunakan gentong sebagai
tempat penampungan air sementara dan angka terendah sebanyak 5 KK menggunakan ember.
Interpretasi : Angka tertinggi 73 KK kondisi tempat penampungan air
sementaranya dalam keadaan tertutup dan angka terendah sebanyak 41 KK dalam keadaan terbuka. Interpretasi : Angka tertinggi sebanyak 54 KK kondisi airnya tidak berasa/tidak berwarna dan angka terendah sebanyak 25 KK kondisi airnya berbau.
Interpretasi : Angka tertinggi sebanyak 94 KK membuang sampah secara di bakar
dan angka terendah sebanyak 1 KK menjadikan sampah sebagai pupuk. Interpretasi : Angka tertinggi sebanyak 110 KK memilki tempat penampungan sampah sementara dan sebanyak 4 KK tidak memiliki tempat sampah sementara.
Interpretasi : Angka tertinggi 88 KK kondisi tempat penampungan sampah
sementaranya dalam keadaan terbuka dan angka terendah sebanyak 22 KK tempat sampahnya tertutup. interpretasi : Angka tertinggi sebanyak 80 KK jarak tempat penampungan sampah dengan rumah kurang ari 5 meter dan angka terendah sebanyak 30 KK jaraknya lebih dari 5 meter.
Interpretasi : angka tertinggi sebanyak 113 KK memiliki WC sendiri dan sebanyak
1 KK tidak memiliki WC. Interpretasi : Angka tertinggi sebanyak 61 rumah membuang air limbah di saluran tertutup dan angka terendah sebanyak 53 rumah membuang air limbah di saluran terbuka.