disusun oleh:
Irfan Tanri Atmaja
Ajun Brigadir Taruna Taruna No.Ak 21.026
No. Absen 11 Kelas H
AKADEMI KEPOLISIAN
SEMARANG
2022
1
1. ADAT ISTIADAT
Masyarakat daerah Bengkulu adalah masyrakat yang sangat menjunjung
tinggi adat istiadatnya. Keluarga Batih, yaitu keluarga yang terdiri dari anak-
anak yang belum berkeluarga yang dipimpin oleh seorang ayah dan ibu.
Dalam hal ini semua anak tunduk dan patuh kepada ayah, ibunya dan dalam
pergaulan sehari-hari anak-anak tidak akan memanggil nama yang lebih tua
darinya, tapi dia akan memanggil dengan kata ganti nama yang disebut
dengan tuturan. Pembentukan keluarga batih ini diawali dengan upacara
perkawinan. Tempat tinggal pasangan yang baru nikah ini disesuaikan
dengan perjanjian sebelum upacara perkawinan. Menurut asen bekulo atau
perasaan adat sejati ketentuan tempat tinggal itu ada tiga macam yaitu :
Asen beleket, artinya sang isteri ikut bertempat tinggal di lingkungan
keluarga besar pihak suami (patrilokal). Pergi beleket berarti nyep
(hilang) ia tidak berhak lagi memperoleh pembagian harta warisan
orang tuanya.
Asen Semendo artinya setelah kawin sang suami pindah berdiam turut
ke lingkungan keluarga isterinya (matrilokal). Tetapi kekuasaan rumah
tangga tetap pada suami. Berbeda dengan beleket bahwa laki-laki di
sini masih berhak mendapat pembagian warisan orang tuanya.
Semendo Rajo-rajo. Ini terjadi biasanya kalau kedudukan orang tua
kedua belah pihak sama kuat maka soal tempat tinggal ini bebas
menurut pilihan pasangan keluarga baru itu (biloka).
Sejalan dengan tiga macam perjanjian tersebut maka garis keturunannya tiga
macam pula. Yang pertama Patrilinial (asen semendo rajo-rajo). Kesimpulan
ini diambil berdasarkan analisis keterangan ahli adat dan tampak pada
kenyataan bahwa bagi perempuan beleket sebenarnya tidak diperkenankan
kembali ke tempat orang tuanya lagi. Ia sudah diberi dengan uang jemputan
cukup besar.
2
orang tua itu sendiri. Keluarga luas. Yang dimaksud dengan keluarga luas
adalah keluarga besar, Tobokaben, tumbang. Keluarga besar adalah tingkat
tingkat lebih atau dari duluhnya kecil atau keluarga batih yang berpusar pada
satu nenek moyang. Termasuk sebagai anggota keluarga besar adalah :
Poyang, nenek (mbah), ayah, anak, cucu dan cicitnya, termasuk pula
menantu, ipar sampai tingkat bawah yang sama. Dengan kata atau istilah lain
disebut juga sanak atau famili. Semua anggota keluarga ini tidak dibenarkan
untuk saling kawin mengawini. Di dalam kehidupan sehari-hari terlihatlah cara
bergaul mereka yang sangat akrab, karena di antara mereka masih ada
hubungan dara, pada masyarakat suku Serawai kerabat yang disebut Jughai
dan jengku dapat dimasukkan dalam pengertian keluarga luas. Jughai adalah
semua anak cucu dan cicit dari poyang atau moyang. Lingkungan Jughai
lebih besar dari lingkungan keluarga luas. Semua keturunan puyang sampai
kepada cicit-cicitnya adalah anggota Jughai. Dalam lingkungan Jughai dapat
terjadi perkawinan, dengan catatan harus membayar denda adat berupa
memotong seekor kambing pada waktu presmian perkawinan. Jengku adalah
sekelompok masyarakat yang asalnya satu mulo jadi atau satu nenek
moyang. Nenek moyang ini dalam bahasa Serawai disebut kepuyangan. Di
dalam lingkungan satu kepuyangan, boleh saja terjadi perkawinan dengan
syarat harus membayar denda adat seperti yang telah dijelaskan pada Jughai
di atas.
3
memakai sopan santun yang tidak berbeda terhadap ayah dan ibunya sendiri,
walaupun saudara ayah atau saudara ibunya lebih kecil umurnya. Adapun
panggilan anak kepada saudara ayah atau ibu adalah sebagai berikut : Endah
adalah panggilan kepada adik dari ayah atau ibu yang perempuan,
sedangkan untuk yang laki-laki di panggil dengan sebutan Wan, sedangkan
Bakdang adalah panggilan anak kepada kakak laki-laki ayah atau ibu yang
tertua, sedangkan untuk yang perempuan dipanggil dengan sebutan
Makdang.Turun-temurun di atas, senantiasa dipakai di dalam pergaulan
sehari-hari. Adalah sangat tercela sekali di dalam masyarakat, bila mana
anak atau siapapun yang tidak menggunakan tutur yang semestinya.
4
berkeluarga untuk ikut menari. Tari ini disebut tari kebanyakan, kalu hanya
ditarikan bujang dan gadis maka tari tersebut dinamakan tari lelawanan.