Anda di halaman 1dari 10

BAB IV

TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
Pengkajian yang peneliti temukan pada tangal 03 September 2022
pukul 09.00 WIB, data umum keluarga Ny.R (65 tahun) bertempat tinggal di
Mantrijrron, Wirobrajan, Kota Yogyakarta Pendidikan terakhir SD. Ny.R
sudah menikah namun suaminya sudah meninggal sekitar 1 tahun yang lalu
dan Ny.R tinggal bersama anak terahirnya yang sudah menikah dan
mempunyai 2 anak. Tipe keluarga Ny.R yaitu 5 The Extenden Family adalah
keluarga yang terdiri dari tiga generasi yaitu keluarga yang hanya terdiri dari
ibu, anak dan cucu. Ny.R berasal dari suku jawa dan Bahasa yang di pakai
sehari-hari dalam rumah yaitu bahasa jawa dan untuk berbincang-bincang
dengan tetangga juga mengunkan Bahasa jawa. Agama yang dianut keluarga
Ny.R yaitu agama islam, tidak ada perbedaan agama dalam anggota keluarga
dan perbedaan praktek ibadah, keluarga Ny.R mengatakan mengusahakan
untuk melaksanakan sholat lima waktu. Keluarga Ny.R mengatakan agama itu
penting sebagai landasan dasar atas kayakinan, Ny.R mengatakan sekarang
lebih mendekatkan diri pada allah karena sudah tua dan ingin kembali kepada
allah dengan yang baik.
Status sosial dan ekonomi budaya yaitu: Ny.R sebagai kepala keluarga
sendiri dan untuk pendapatanya Ny.R menjaga warung kelontong dan
terkadang di kasih uang oleh anaknya tetapi untuk mencukupi kehidupan
sehari hari Ny.R seperti makan dan kebutuhan lainya cukup dengan status
ekonomi menengah kebawah. Keluarga Ny.R menggunakan uangnya untuk
kebutuhan sehari-hari seperti untuk makan, beli obat jika sakit, dan terkadang
memberi uang jajan ke cucunya serta selebihnya di tabung untuk keperluan
mendadak. Ny.R mengatakan bahwa dirinya merasa cukup dengan
penghasilanya saat ini. Ny.R mengatakan berinteraksi dengan tetangga baik
ketika ada tetangga belanja walaupun pendengaran Ny.R kurang. Ny.R

50
51

mengatakan untuk rekreasi atau hiburan hanya menonton Tv dan berkumpul


di rumahnya dengan anak-anaknya dan cucu-cucunya saat lebaran.
Riwayat dan tahap perkembangan keluarga Ny.R saat ini yaitu tahap
perkembangan lanjut usia dimana Ny.R sudah berumur 65 tahun dan dalam
KK sendiri walaupun serumah dengan anak, menantu dan 2 cucunya. Ny.R
Mengatkan tidak memiliki riwayat penyakit apapun tetapi 2 bulan ini Ny.R
tensinya naik setelah lebaran. Ny.R mengatakan kesehariannya hanya
menjaga warung dan terkadang bermain dengan cucunya, bahkan tempat tidur
Ny R di dalam warung serta ada TV untuk menonton TV sambil menunggu
warungnya. Ny.R mengatakan makanya tidak teratur dan suka makan yang
berkuah seperti sup,santan bahkan kadang makan mie instan memakai nasi
dan Ny.R suka minum teh manis bisa sehari 2-3 gelas. Ny.R mengatakan juga
jarang beraktivitas keluar jalan-jalan depan rumah atau bahkan main ke rumah
tetangga karena justru tetangga yang belanja di warung, Ny.R ketika jalan
hanya ke kamar mandi dan ketika kedapur untuk mengambil makanan dan
minuman selebihnya di habisnya tiduran sambil menunggu warung.
Lingkungan keluarga Ny.R memiliki karakteristik rumah : rumah yang
ditinggali Ny.R sekeluarga adalah rumah permanen dengan jumlah ruang 3
kamar tidur, 1 ruang tamu, 1 ruang keluarga/ruang makan, 1 dapur, 1 kamar
mandi sekaligus Wc didalam, dan 1 toko kelontong yang di tempati Ny.R.
Rumah beratap genteng, dinding batu bata, lantai semen, sumber air yang
digunakan oleh keluarga berasal dari tanah (sumur katrol) dan airnya tidak
berasa, tidak berwarna dan tidak berbau. Pada saat hari mulai gelap
pencahayaan rumah Ny.R terbilang terang. Perkumpulan keluarga dan
interaksi dengan masyarakat : interaksi keluarga Ny.R dengan masyarakat
atau orang terjalin dengan baik.
Struktur keluarga pada keluarga Ny.R saat ini yaitu: Ny.R
mengatakan bahwa komunikasi dengan anaknya baik terbuka namun Ny.R
juga tidak mau membebani keluarga anaknya. Bila ada masalah dalam
keluarga, Ny.R mendiskusikan dengan anaknya tetapi terkadang
52

menyembunyikan apa yang Ny.R mau, waktu yang biasanya digunakan untuk
komunikasi pada saat santai yaitu pagi hari dan waktu makan bersama dengan
keluarga anaknya. Bahasa yang digunakan sehari-hari yaitu Bahasa jawa.
Pemegang keputusan dikeluarga adalah Ny.R sebagai kepala keluarga, tetapi
tidak menutup kemungkinan anaknya yang tingal bersama Ny.R, misalnya
pada saat membeli keperluan rumah . Bila Ny.R sakit hanya minum obat
warung jika tidak ada perkembangan Ny.R meminta anaknya mengantar
periksa ke petugas kesehatan terdekat. Saling terbuka antar anggota keluarga
serta anak dan menantunya merupakan kekuatan juga bagi keluarga Ny.R.
Struktur peran, keluarga Ny. R melaksanakan perannya sendiri seperti
mencari nafkah sendiri dengan berdagang toko kelontong walaupun hasilnya
tidak banyak tetapi cukup setidaknya tidak merepotkan anaknya walaupun
kadang-kadang dikasih anak-anaknya uang. Ny. R juga berperan sebagai ibu
serta nenek, walau bagaimanapun Ny.R mengangap anaknya masih seperti
anak kecil dan Ny. R sering menjaga cucunya yang masih kecil. Norma
keluarga, keluarga Ny. R memiliki norma atau aturan yang berlaku didalam
keluarganya yaitu setiap anggota keluarga harus sopan santun dari segi
perkataan, prilaku perbuatan terutama kepada orang yang lebih tua, walaupun
itu orang yang tidak dikenal dan saling membantu satu sama lain.
Fungsi keluarga pada keluarga Ny.R saat ini yaitu: Ny.R megatakan
anggota keluarga satu dengan yang lain saling memiliki dan dimiliki, saling
memberikan perhatian dan kasih sayang serta saling mendukung diantara
anggota keluarga, menjujung tinggi kebersamaan. Interaksi antar anggota
keluarga terjalin baik, masing-masing anggota keluarga masih memperhatikan
dan menerapkan etika atau sopan santun dalam berprilaku. Pengambilan
keputusan Ny.R mengatakan jika sakit biasanya dibelikan obat di apotik
terdekat, dan jika tidak ada perkembangan Ny.R memeriksakan ke tenaga
kesehatan terdekat.
Fungsi perawatan kesehatan tugas perawatan keluarga yaitu mengenal
masalah keluarga, keluarga Ny. R merasa mampu mengenali masalah
53

kesehatan keluarga,Ny. R mengatakan jika dirinya pusing berati dirinya


sedang tidak enak badan. Ny. R berkerja menjaga toko kelontong sehari-
harinya hanya duduk tiduran sambil menonton TV sembari menjaga
warungnya dan Ny. R jarang beraktivitas keluar rumah sekedar jalan
dihalaman, Ny. R keluar kamar ketika ke kamar mandi, kedapur dan
terkadang ke pasar seminggu sekali ketika barang dagangannya habis.
Mengambil keputusan tentang masalah kesehatan keluarga Ny. R berdiskusi
dengan anaknya, Ny. R mengatakan bahwa dirinya sering merasa malas
kemana-mana dan lebih suka di rumah saja karena merasa dirinya sudah tua.
Dalam merawat anggota keluarga yang sakit, keluaga Ny. R biasanya jika ada
yang sakit maka anak dan menantunya yang merawat dirinya serta
membelikan obat di apotik jika tidak kunjung membaik di periksakan di
Puskesmas atau di Rumah Sakit. Memelihara lingkungan keluarga Ny. R
setiap hari selalu membersihkan tempat tidurnya dan warungnya.
Menggunakan fasilitas kesehatan / pelayanan kesehatan jika sakit yang
dirasakan tidak kunjung membaik.
Stress dan koping keluarga pada Ny. R saat ini yaitu: Ny.R
mencemaskan bahwa dirinya sudah tidak punya apa-apa kecuali anaknya
menantunya dan cucunya maka darin itu Ny.R tidak mau menuntut atau
merepotkan anaknya, karena Ny.R merasa sudah bersukur karena di temani
masa-masa tua oleh anaknya , Ny.R hanya membantu sebisanya seperti
menemani cucunya bahkan Ny.R sangat sayang sekali sama cucunya,
terkadang Ny.R juga mengatakan merasa bahwa dirinya kurang motivasi
untuk aktivitas dan hanya bermain di dalam rumah sama cucunya Ny R
merasa bahwa dirinya suka malas keluar rumah karena untuk ngobrol dengan
tetangga ketika tetangga ada yang beli kewarung.
Pemeriksaan fisik Ny.R keadaan umum baik, BB: 57kg, TB: 150cm,
IMT: 25,33 TTV: TD: 140/90 mmHg, Nadi: 98x/menit, RR: 23x/menit, Suhu:
36,4oC. pemeriksaan kepala: inspeksi: kepala tampak bersih, rambut hitam
panjang sebahu diselingi rambut putih dan bersih, tidak tampak lesi, palpasi:
54

Tidak teraba benjolan. Mata: pengelihatan tampak baik, konjungtiva anemis,


sklera tidak ikterik, retraksi pupil normal, palpasi: Tidak terdapat nyeri tekan
dan benjolan. Hidung: inspeksi: hidung tampak bersih, lubang hidung tampak
simetris, tidak tampak sinusitis atau polip, penciuman baik, palpasi: tidak
terdapat nyeri tekan dan benjolan pada hidung. Mulut: inspeksi: Mulut tampak
bersih, mukosa sedikit kering, lidah bersih, gigi sudah tidak lengkap, gigi
tidak berlubang. Telinga: Inspeksi: Pendengaran baik, telinga tampak simetris,
telinga terlihat bersih, tidak terdapat perdarahan, tidak ada serumen, palpasi:
Tidak teraba nyeri tekan dan benjolan pada telinga. Leher: inspeksi: leher
tampak bersih, palpasi: Tidak terdapat pembengkakan kelenjar limfe dan
tiroid, tidak terdapat nyeri tekan. Dada: inspeksi: Simetris antara kanan dan
kiri, tidak ada, tidak ada retraksi dada, palpasi: Tidak terdapat nyeri tekan dan
benjolanpada dada. Paru-paru: inspeksi: perkembangan dada simetris palpasi:
tidak ada pembengkakan ataupun nyeri tekan, perkusi: terdengar suara sonor,
auskultasi: suara nafas vesikuler. Jantung: inspeksi: ictus cordis tidak tampak
palpasi: tidak ada pembengkakan ataupun nyeri tekan, perkusi: redup,
auskultasi: Irama teratur, tidak ada suara tambahan, S1 dan S2 reguler.
Abdomen: inspeksi: Perut tampak cembung, tidak ada lesi dan tida terdapat
jejas, auskultasi: bising usus 15x/menit, palpasi: tidak terdapat nyeri tekan dan
benjolan pada abdomen, perkusi: timpani. Genetalia: perempuan sudah
menopouse, ekstremitas: inspeksi: berfungsi dengan baik, reflek baik, tidak
ada hambatan maupun pembengkakan pada ektremitas atas dan bawah tidak
tampak varises maupun edema nampak tremor. Palpasi: tidak terdapat nyeri
tekan ataupun benjolan pada ekstremitas.
Harapan keluarga tantang kesehatan: keluarga Ny.R mengharapkan
agar petugas kesehatan dapat menjalankan tugasnya dengan baik, mampu
memberikan pelayanan yang optimal, dan semoga petugas kesehatan selalu
dibetikan kemudahan dan perlindungan dalam menjalankan tugasnya.
55

B. Analisa Data
Tabel 4.1 analisa data
NO Symto m Etiologi Problem
1. DS: Hambatan Prilaku
 Ny.R mengatakan jarang kurang kesehatan
beraktivitas sekedar jalan- pemahaman cenderung
jalan di halaman rumah beresiko
dan olahraga
 Ny.R mengatankan
makanya tidak teratur dan
suka makan yang
berkuah,seperti,sup,santan
bahkan mie instan di
makana sama nasi dan
sukan minum teh manis 2-
3 gelas / hari, apa lagi 2
bulan terahir ketika
lebaran banyak makanan
yang bersantan.
 Ny. R mengatakan bahwa
dirinya sering merasa
malas kemana-mana dan
lebih suka di rumah saja
karena merasa dirinya
sudah tua.
DO:
 Ny.R tampak kurang
paham terhadap pola
hidup sehat yang bisa
menyebab obesitas
 Ny.R nampak selalu
menonton tv sambil
tiduran ketika tidak ada
pembeli
 Pemeriksaan fisik BB:
57kg, TB: 150cm, IMT:
25,33 TTV: TD: 140/90
mmHg, Nadi: 98x/menit,
RR: 23x/menit, Suhu:
36,4oC.
56

C. Diagnosa Keperawatan
Prilaku kesehatan cenderung beresiko berhubungan dengan hambatan
kurang pemahaman
Data Subjektif
 Ny.R mengatakan jarang beraktivitas sekedar jalan-jalan di halaman
rumah dan olahraga
 Ny.R mengatankan makanya tidak teratur dan suka makan yang berkuah
seperti sup,santan bahkan mie instan di makana sama nasi dan sukan
minum teh manis 2-3 gelas / hari, apa lagi 2 bulan terahir ketika lebaran
banyak makan yang bersantan.
 Ny. R mengatakan bahwa dirinya sering merasa malas kemana-mana dan
lebih suka di rumah saja karena merasa dirinya sudah tua.
Data Objektif
 Ny.U tampak kurang paham terhadap pola hidup sehat penyebab obesitas
 Ny.R nampak selalu menonton tv sambil tiduran ketika tidak ada pembeli
 Pemeriksaan fisik: BB: 57kg, TB: 150cm, IMT: 25,33 TTV: TD: 140/90
mmHg, Nadi: 98x/menit, RR: 23x/menit, Suhu: 36,4oC.
D. Intervensi Keperawatan
Intervensi keperawatan yang dilakukan pada tanggal 04 September
2022 berdasarkan diagnosa keperawatan yaitu: Prilaku kesehatan cenderung
beresiko berhubungan dengan hambatan kurang pemahaman dengan tujuan
umum: setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x2 jam diharapkan
tidak terjadi prilaku kesehatan cenderung beresiko dan tujuan kusus setelah
dilakukan tindakan keperawatan selama 2x2 jam diharapkan Ny.R mampu
memperbaiki: Prilaku Kesehatan (L.12107) kemampuan dalam mengubah
gaya hidup / prilaku untuk memperbaiki status kesehatan, dengan kriteria hasil
: menerapkan penerimaan terhadap perubahan setatus kesehatan, kemampuan
melakukan tindakan pencegahan masalah kesehatan, kemampuan peningkatan
57

kesehatan dan pencapaian pengendalian kesehatan dengan merubah gaya


hidup yang sehat serta mencegah masalah kesehatan untuk kedamaian dirinya.
Intervensi yang diberikan Modifikasi Prilaku (I.13485), obsevasi:
identifikasi masalah pasien terkait dengan istilah prilaku, terapuetik: kenalkan
pasien pada orang atau kelompok lansia unntuk melakukan kegiatan (seperti
senam lansia seta posyandu lansia) yang telah berhasil melewati pengalaman
yang sama, edukasi: berikan penkes tentang resiko obesitas dengan prilaku
gaya hidup sehat, motivasi pasien terhadap perlunya perubahan prilaku,
kuatkan keputusan pasien yang konstruktif yang memberikan perhatian
terhadap kebutuhan kesehatan, dan dukung pasien untuk memeriksa
perilakunya sendiri, kolaborasi: kolaborasi dengan keluarga dalam proses
modifikasi (prilaku) gaya hidup pasien. Rasional agar keluarga Ny.R mampu
merubah kebiasaan gaya hidup yang tidak sehat, sehingga merubah status
kesehatan pasien atau klien.
E. Implementasi
Pada tanggal 04 September 2022 implementasi dilakukan dengan
diagnosa prilaku kesehatan cenderung beresiko behubungan dengan hambatan
kurang pemahaman. Implementasi yang diberikan, mengidentifikasi masalah
resiko obesitas, memberikan pendidikan kesehatan tentang Obesitas dengan
prilaku gaya hidup tidak sehat (pengertian obesitas, masalah kesehatan yang
mungkin muncul ketika obesitas dan pencegahan obesitas), motivasi pasien
untuk melakukan olahraga, makanan sehat guna meningkatkan kesehatan
dengan prilaku gaya hidup sehat, kerja sama dengan keluarga untuk
memotivasi pasien untuk sering olahraga dan ikut posyandu lansia secara
teratur.
Pada tanggal 05 September 2022 implementasi kedua dengan diagnosa
prilaku kesehatan cenderung beresiko berhubungan dengan hambatan kurang
pemahaman. Implementasi yang di berikan mengobservasi dan mewawancara
prilaku gaya hidup klien (makanannya,aktivitas fisiknya dan pemeriksaan
kesehatanya), berkolaborasi dengan keluarga untuk membantu untuk makanya
58

yang sehat klien serta memotivasi aktivitas olahraga serta pemeriksaan


kesehatan posyandu lansia.

F. Evaluasi
Evaluasi dilakukan pada tanggal 04 September 2022 dari diagnosa
prilaku kesehatan cenderung beresiko berhubungan dengan hambatan kurang
pemahaman. S : klien mengatakan akan melakukan pala hidup sehat dengan
memakan makanan yang sehat dan akan mengikuti senam lansia serta rutin
posyandu lansia. O : keluarga mampu mengenal masalah: keluarga terlihat
paham dan dapat menjelaskan kembali tentang bahaya obesitas dengan prilaku
hidup tidak sehat yang ia sering lakukan tanpa disadari. A: masalah prilaku
kesehatan cenderung beresiko teratasi sebagian. P: Mengaplikasikan dan
intervensi dilanjutkan: obsevasi prilaku hidup sehat (makanan,olahraga serta
pemeriksaan kesehatan posyandu lansia), kolaborasi dengan keluarga untuk
memotivasi klien dalam menerapkan prilaku hidup sehat.
Evaluasi dilakukan pada tanggal 05 September 2022 dari diagnosa
prilaku kesehatan cenderung beresiko berhubungan dengan hambatan kurang
pemahaman. S : klien mengatakan sudah mulai menerapkan makan sehat
dengan makan sayuran dan buah-buahan, jalan-jalan di halaman rumah pada
pagi hari dan akan mengikuti posyandu lansia setiap tanggal 22. O : keluarga
Ny. R nampak sedang menyiapkan makanya sayuran dan buah-buahan. A:
masalah prilaku kesehatan cenderung beresiko teratasi sebagian. P:
Mengaplikasikan dan intervensi dihentikan.
G. Hasil Penerapan Tindakan Keperawatan
Hasil penerapan pendidikan kesehatan dengan pencegahan obesitas
yang dilakukan pada keluarga Ny. R selama 30 menit dengan durasi 10 menit
menjelaskan tentang apa itu obesitas dan bahaya yang mungkin dialami , 10
menit menjelaskan tentang pencegahan obesitas dengan prilaku pola hidup
sehat, dan 10 menit digunakan untuk diskusi. didapatkan bahawa Ny. R dan
59

keluarga sangat antusias dalam menyimak pendidikan kesehatan yang peneliti


berikan. Pada saat diskusi keluarga Ny. R mengatakan ingin menerapkan pola
hidup sehat untuk meningkatkan kesehatan pada keluarganya dan harapanya
agar keluarga sehat dan setelah mendapatkan pendidikn kesehatan akan
lakukan aktivitas olahraga dan pemeriksaan kesehatan seperti mengikuti
posyandu lansia.

Anda mungkin juga menyukai