Anda di halaman 1dari 21

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

T
STIKES SURYA GLOBAL YOGYAKARTA

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TUAN S DENGAN DIAGNOSA


MEDIS BENIGNA PROSTATE HYPERPLASIA (BPH)
Di Ruang : IBS RSUD KOTA YOGYAKARTA

Tgl. Masuk : 13 Februari 2022 PENGKAJIAN


Jam : 20.30 WIB Tanggal : 14 Februari 2022
No. CM : 76xxxx Jam : 09.00 WIB
Dx. Medis : Benigna Prostate Hyperplasia Data diperoleh dari : Pasien & RM
(BPH)

IDENTITAS
Pasien Penanggung jawab Pasien
Nama : S Tn. Nama : V Ny.
Jenis Kelamin : Laki-laki Umur : 32 tahun
Umur : 65 tahun Agama : Islam
Agama : Islam Pendidikan : SMA
Pendidikan : SMA Pekerjaan : Wiraswasta
Pekerjaan : Pensiunan guru Hubungan dengan pasien : Anak
Alamat : Gedongkiwo
Status Pernikahan : Kawin

PENGKAJIAN PRAOPERATIF
DATA FOKUS

No Tanggal Data Subyektif (DS) Data objektif (DO)


1. 14/02/2022 - Pasien mengatakan merasakan nyeri - Pasien nampak menahan nyeri
(09.00- pada bagian penis. terutama
09.15WIB) P: Pasien mengatakan pasien merasakan - Pasien tampak melindungi area
nyeri semakin terasa ketika BAK dan nyeri.
bergerak. - Pasien tampak meringis
Q : Pasien mengatakan pasien merasa
- TD: 129/88
nyeri seperti disayat benda tajam
- N: 67
(perih) dan terasa seperti terbakar.
- T: 36,7 C
R : Pasien mengatakan merasakan nyeri
- RR: 21
pada alat kelaminnya.
- SpO2 : 100%
- Rontgen : Kesan: BPH
S : Pasien mengatakan skala nyeri 4
- Pasien terlihat cemas
(menggunakan skala nyeri numerik).
T : Pasien mengatakan nyeri hilang - Wajah pasien pucat
timbul saat merasa ingin kencing.
- Pasien terlihat tegang
- Pasien mengatakan ini pertama kali
dilakukan operasi
- Pasien mengatakan takut dioperasi
- Pasien mengatakan apakah operasi akan
berhasil apa tidak

ANALISA DATA

No Tgl/Jam Data (subjektif & objektif) Etiologi Problem


1. 14/02/2022 DS: Agen cedera biologis Nyeri Akut
(09.00- - Pasien mengatakan nyeri pada
09.15 bagian penis.
WIB) P: Pasien mengatakan nyeri
semakin terasa ketika BAK
dan bergerak.
Q: Pasien mengatakan nyeri
seperti disayat benda tajam
(perih) dan terasa seperti
terbakar.
R: Nyeri pada alat kelaminnya.
S: Pasien mengatakan skala nyeri
4 (menggunakan skala nyeri
numerik).
T: Pasien mengatakan nyeri
hilang timbul saat merasa
ingin kencing.

DO:
- Pasien nampak menahan nyeri
terutama
- Pasien tampak melindungi area
nyeri.
- Pasien tampak meringis
- TD: 129/88
- N: 67
- T: 36,7 C
- RR: 21
- SpO2 : 100%
- Rontgen : Kesan: BPH

2. 14/02/2022 Krisis situasional Anxietas


DS:
(09.00- (operasi)
 Pasien mengatakan ini
09.15)
pertama kali dilakukan
operasi
 Pasien mengatakan takut
dioperasi
 Pasien mengatakan apakah
operasi akan berhsil apa
tidak
DO:
 Pasien terlihat cemas
 Wajah pasien pucat
 Pasien meringis
kesakitan
 Pasien terlihat tegang
 TD: 170/100
- N: 112
- T: 36,5 C
- RR: 22
- SpO2 : 100%
DIAGNOSA KEPERAWATAN

No Tanggal/Jam Diagnosa Keperawatan Prioritas


1. 30/12/2021 Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera I
(10.00- 10.15 biologis.
WIB)
2. Ansietas berhubungan dengan Krisis II
situasional(operasi)
PERENCANAAN KEPERAWATAN

No Tanggal/Jam Diagnosa Keperawatan NOC NIC TTD


1. 30/12/2021 Nyeri akut berhubungan Manajeman nyeri (1400)
(11.00- 11.25 dengan agen cidera biologis. 1. Observasi reaksi nonverbal dari
WIB) ketidaknyamanan.
2. Lakukan pengkajian nyeri
secara komprehensif termasuk
lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas dan faktor
presipitasi.
3. Gunakan teknik komunikasi
terapeutik untuk mengetahui
pengalaman nyeri pasien.
4. Ajarkan tentang teknik non
farmakologi.
5. Berikan informasi mengenai
penyebab nyeri.
6. Kolaborasikan dengan dokter
jika ada keluhan dan tindakan
nyeri tidak berhasil.

Setelah dilakukan tindakan keperawatan


selama1x24 jam diharapkan tingkat
ansietas(L09093) menurun
Dengan Kreteria hasil :
 Verbalisasi khawatir akibat kondisi yang
2. 30/12/2021 Anxietas berhubungan dengan dihadapi dari meningkat (1) menjadi Reduksi Ansietas (1.09314)
Krisis situasional(operasi) menurun (5)  Monitor tanda-tanda ansietas
 Perilaku gelisah meningkat (1) menjadi
 Ciptakan suasana terapeutik
menurun (5)
untuk menumbuhkan
 Perilaku tegang meningkat (1) menjadi
kepercayaan
menurun (5)
 Temani pasien untuk
 Tekanan darah meningkat (1) menjadi
mengurangi kecemasan
menurun (5)
 Dengarkan dengan penuh
Pucat meningkat (1) menjadi menurun (5
perhatian
 Gunakan pendekatan yang
tenang dan menyakinakan
 Jelaskan prosedur, termasuk
sensasi yang dialami
 Informasikan secara factual
mengenai
diagnosis,pengobatan dan
prognosis.
 Latih tekhnik relaksasi
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Evaluasi
No Diagnosa Tanggal/jam Implementasi
Jam: 11.35
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen 30/12/2021 1. Mengobservasi reaksi nonverbal dari S:
cidera biologis (10.25- 110.35 ketidaknyamanan. - Pasien merasakan nyeri
WIB) 2. Melakukan pengkajian nyeri secara pada bagian penis.
komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, P: Pasien mengatakan pasien
durasi, frekuensi, kualitas dan faktor merasakan nyeri semakin
presipitasi. terasa ketika BAK dan
3. Menggunakan teknik komunikasi terapeutik bergerak, nyeri hilang
untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien. ketika tidur.
4. Mengajarkan tentang teknik non farmakologi. Q: Pasien mengatakan merasa
5. Memberikan informasi mengenai penyebab nyeri seperti disayat benda
nyeri. tajam (perih) dan terasa
6. Berkolaborasi dengan dokter jika ada keluhan seperti terbakar.
dan tindakan nyeri tidak berhasil. R: Pasien mengatakan
merasakan nyeri pada alat
kelaminnya.
S: Pasien mengatakan skala
nyeri 5 (menggunakan skala
nyeri numerik).
T: Pasien mengatakan nyeri
hilang timbul saat merasa
ingin kencing.

O:
- Pasien nampak menahan
nyeri terutama saat
melakukan mobilisasi, dn
pasien tampak melindungi
area nyeri.
- TD: 170/100
- N: 100
- T: 36,5 C
- RR: 21
- SpO2 : 100%
Rontgen : Kesan: BPH
A: Masalah teratasi sebagian.
P: Lanjutkan intervensi,
- Lakukan pengkajian
nyeri secara
komprehensif
termasuk lokasi,
karakteristik, durasi,
frekuensi,
kualitas dan faktor
presipitasi
- Mengobservasi reaksi
nonverbal dari
ketidaknyamanan
- Kolaborasikan dengan
dokter jika ada keluhan
dan tindakan nyeri
tidak berhasil.

2 Anxietas berhubungan dengan Krisis 30/12/2012 1) Melihat langsung tanda Ansietas pasien
situasional(operasi)
2) Menciptakan suasana terapeutik untuk S:
menumbuhkan kepercayaan  pasien mengatakan
- Menaanyakan pasien apakah sudah masih merasa takut
pernah operasi apa belum untuk operasi akan tetapi
- Memberitahu pasien bahwa nanti sudah sedikit berkurang
diruang operasi hanya tertidur pulas  pasien mengatakan siap
- Memberitahu pasien bahwa untuk dilakukan operasi
operasinya tidak sakit agar penyakitnya bisa
sembuh
- Mengajarkan pasien untuk selalu
O:
berdoa untuk kelancaran operasi
 Pasien kooperatif
 Vital sign :
3) Mendampingi pasien untuk mengurangi
rasa cemas  TD: 150/90 mmHg
4) Mendengarkan semua keluh kesah pasien  N: 90 x/menit
5) Mengunakan pendekatan yang tenang dan  R: 20 x/menit
penuh meyakinkan  S : 360C
6) Menjelaskan prosedur operasi A : Masalah cemas teratasi
7) Menjelaskan secara rinci tentang diagnosa sebagian
pasien
8) Melatih tekhnik relaksasi nafas dalam P : Lanjutkan intervensi
apabila merasa cemas
PENGKAJIAN INTRAOPERATIF
LAPORAN OPERASI
Nama Pasien : Tn. S
Dx Medis : Benigna Prostat Hiperlepsia
(BPH) No. RM : 06xxxxx

A. Persiapan Sebelum Operasi


1. Persiapan Ruangan
- Ruang steril
- Suhu 20oc
- Kelembaban ruangan 52%
- Tekanan udara positif
- Lampu operasi
- Meja/ bed operasi
- Trolley
- Mesin anastesi
- Bladder irrigation set
- Layar monitor
- Tempat sampah medis dan non medis
2. Persiapan alat dan ruang:
Alat- alat di meja instrumen:
- Endourology
- Sheath dan obturator
- Working elemen dengan lensa dancutting loopc
- Collins knifed
- Pisau sachsee
- Sachsef
- resektoskop
- Timberlake type obturator
- Forcep biopsi rigid
- Alat Bedah Set Urologi Uretoterapi
- Needle holder
- Needle cutting edge
- Gunting
- Pinset cirrugis
- Neir kabel
- Kom
- Suction
- Kassa steril
- Pinset anatomis
- Pinset sirugis
- Gunting benang
- Metzenboum scissors
- Surgical scissors
- Handvat mess
- Towel forcep
- sponge holding forcep
- pean mosquito anak
- baby kocher lurus
- langen back
3. Persiapan perawat:
a. Menggunakan APD (masker medis, helm face shield/ kacamata google, handscon
bersih dan steril, serta surgeon gown )
b. Scrubing, gowing, dan gloving.
4. Persiapan pasien di meja operasi:
a. Pasien sudah memakai nurse cap dan gown operasi.
b. Pasien dilakukan anastesi Spinal.
c. Pasien diposisikan litotomi.
d. Dilakukan desinfeksi dibagian yang akan dilakukan tindakan TURP
menggunakan alkohol 70 dan povidon iodine.
e. Drapping.
B. Proses Pelaksanaan Operasi
 Sign In
1. Pasien telah dikonfirmasi
- Pasien memakai gelang identitas.
- Lokasi Operasi .
- Prosedur telah dijelaskan.
- Infomed consent operasi telah disetujui.
- Informed consent anastesi telah disetujui.
2. Tim terdiri dari :
- Dokter operator : Dr.G
- Dokter anastesi : Dr.D
- Scrub nurse/asisten : Ns. A
- Perawat instrument: Ns. W
3. Memposisikan pasien litotomi diatas meja operasi
4. Memasang bedside monitor untuk memantau perkembangan kondisi vital sign
pasien selama operasi.
5. Perawat instrument, dokter telah mencuci tangan dengan melakukan gowing &
gloving.
6. Perawat instrument memakai baju operasi, sarung tangan steril, dan mengecek
peralatan yang akan digunakan operasi.
7. Pasien diberikan anastesi spinal pada tulang belakang.
8. Lalu memasang duk.
 Time Out
1. Operator menyebutkan nama pasien, rekam medis, tanggal lahir, diagnosa medis dan
tindakan.
2. Kesiapan operator, asisten, instrumen dan anastesi dalam melakukan operasi.
Intrumen khusus: working elemen yang sudah di set dengan cutting loop no 24/27
beserta optiknya/telescope
3. Pasien diberikan antibiotik
4. Berdoa bersama sebelum melakukan operasi.
5. Operasi dimulai pukul 10.45 WIB.
 Sign out
1. Klarifikasi tindakan yang telah dilakukan.
2. Klarifikasi alat-alat yang telah digunakan.
3. Klarifikasi ada perdarahan atau tidak.
4. Klarifikasi material atau hasil dari tindakan operasi.
5. Setelah semua terklarifikasi barulah dilakukan penutupan pada lokasi operasi.
6. Cek respon dan pantau kondisi pasien beberapa saat.

DATA FOKUS

No Tanggal Data Subjektif (DS) Data Objektif (DO)


1. 30/12/2021 - Pasien mengatakan - Pasien tampak gelisah
(11.00- 11.10 “iya” saat di - Pasien tampak merasa tidak
WIB) intruksikan untuk nyaman
tenang. - Pasien tampak kurang senang
dengan situasi
- TD: 150/90
- N: 90
- T: 36,5 C
- RR: 20
- SpO2 : 100%
ANALISA DATA

No Tanggal / Data (Subjektif & Objektif) Etiologi Problem


Jam
1. 30/12/2021 DS: Program Gangguan rasa
(11.00-
- Pasien mengatakan “iya” saat di pengobatan nyaman
11.10 WIB)
intruksikan untuk tenang.
DO :
- Pasien tampak gelisah
- Pasien tampak merasa tidak
nyaman
- Pasien tampak kurang senang
dengan situasi
- TD: 150/90
- N: 90
- T: 36,5 C
- RR: 20
- SpO2 : 100%

DIAGNOSA KEPERAWATAN

No Tanggal/Jam Diagnosa Keperawatan Prioritas


1. 30/12/2021 Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan I
(11.00- 11.10
program pengobatan.
WIB)
PERENCANAAN KEPERAWATAN

No Tanggal/Jam Diagnosa Keperawatan NOC NIC TTD


1. 30/12/2021 Hambatan rasa nyaman Setelah dilakukan tindakan keperawatan Peningkatan keamanan (5380):
(11.00- 11.10 berhubungan dengan program selama dioperasi diharapkan tidak 1. Sediakan lingkungan yang tidak
WIB) pengobatan. mengalami hambatan rasa nyaman mengancam.
dengan kriteria hasil : 2. Tunjukan ketenangan.
Indikator Saat Tujuan 3. Luangkan waktu bersama pasien.
dikaji 4. Berada di sisi pasien dan sediakan
Ketidaknyamanan 3 4 jaminan keamanan selama
Kuran kesabaran 3 4 periode kecemasan.
Gangguan alam 3 4 5. Jangan timbulkan situasi emosi
Perasaan yang kuat.
Keterangan: 6. Jelaskan semua prosedur pada
1= Berat pasien/ keluarga.
2= Cukup berat
3= Sedang
4= Ringan
5= Tidak ada
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

No Diagnosa Tanggal/jam Implementasi Evaluasi (Jam: 11.50)


1. Hambatan rasa nyaman 30/11/2021 1. Menyiapkan lingkungan yang tidak S:
berhubungan dengan (11.10- 11.45 mengancam.
- Pasien mengatakan “iya”
program pengobatan. WIB) 2. Menunjukan ketenangan.
3. Meluangkan waktu bersama pasien. saat di intruksikan untuk
4. Berada di sisi pasien dan sediakan
tenang.
jaminan keamanan selama periode
kecemasan. O:
5. Tidak menimbulkan situasi emosi
- Pasien tampak lebih tenang
yang kuat.
6. Menjelaskan semua prosedur pada dari sebelumnya.
pasien/ keluarga.
- TD: 150/88
- N: 90
- T: 36,5 C
- RR: 20
- SpO2 : 100%
A: Masalah teratasi sebagian.
P: lanjutkan intervensi,
- Menunjukan ketenangan.
- Meluangkan waktu bersama
pasien.
- Berada di sisi pasien dan
sediakan jaminan keamanan
selama periode kecemasan.
- Tidak menimbulkan situasi
emosi yang kuat.
PENGKAJIAN PASCA OPERATIF
LAPORAN OPERASI
IDENTITAS :
Nama Pasien : Tn.S
Dx Medis : Benigna Prostat Hiperlepsia
(BPH) No. RM : 06xxxxx
Monitor keadaan pasein :

- TD: 150/88
- N: 90
- T: 36,5 C
- RR: 20
- SpO2 : 100%

Steward Score

Steward Score Evaluasi

Keterangan Score 30 30
’ ’
Nilai warna
Merah muda 2 2 2
Pucat 1
Sianosis 0
Pernapasan
Dapat bernapas dalam dan 2 2 2
Batuk
Dangkal namun pertukaran 1
udara adekuat
Apnoea atau obstruksi 0
Sirkulasi
Tekanan darah 2 2 2
menyimpang <20% dari
Normal
Tekanan darah 1
menyimpang 20-50%
dari normal
Tekanan darah 0
menyimpang > 50% dari
Normal
Kesadaran
Sadar, siaga dan orientasi 2 2 2
Bangun namun cepat 1
kembali tertidur
Tidak berespons 0
Aktivitas
Seluruh ekstremitas dapat 2
digerakkan
Dua ekstremitas dapat 1 2 1
digerakkan
Tidak bergerak 0
Score 10 9
Ket : jika jumlah >5, penderita dapat dipindahkan ke ruangan

DATA FOKUS

No Tanggal Data Subjektif (DS) Data Objektif (DO)


1. 30/12/2021 - Pasien mengatakan tidak bisa - Aktivitas pasien nampak
beraktivitas secara mandiri dan dibantu oleh keluarga dan
(11.50-
dibantu oleh keluarga. tenaga kesehatan (post operasi
12.00 WIB) - Pasien mengatakan tidak bisa TURP).
mobilisasi atau berpindah saat - Penis tampak diguyur/irigasi
diintruksikan untuk berpindah melalui selang kateter.
bed secara mandiri. - Pasien tampak bingung saat
diintruksikan untuk berpindah
tempat secara mandiri.

ANALISA DATA

No Tanggal/Jam Data (Subjektif & Objektif) Etiologi Problem


1. 30/12/2021 DS: Nyeri Hambatan
(11.50-12.00 - Pasien mengatakan tidak bisa mobilitas fisik
beraktivitas secara mandiri
WIB)
dan dibantu oleh keluarga.
- Pasien mengatakan tidak bisa
mobilisasi atau berpindah
saat diintruksikan untuk
berpindah bed secara
mandiri.
DO:
- Aktivitas pasien nampak
dibantu oleh keluarga dan
tenaga kesehatan (post
operasi TURP).
- Penis tampak diguyur/irigasi
% melalui selang kateter.
- Pasien tampak bingung saat
diintruksikan untuk
berpindah
tempat secara mandiri.

DIAGNOSA KEPERAWATAN

No Tanggal/Jam Diagnosa Keperawatan Prioritas


1. 30/12/2021 Hambatan mobilitas fisik berhubungan I
(11.50-12.00 dengan nyeri
WIB)
PERENCANAAN KEPERAWATAN

No Tanggal/Jam Diagnosa Keperawatan SLK SIKI TTD


I
1. 30/12/2021 Hambatan mobilitas fisik Setelah dilakukan tindakan keperawatan Pengeturan posisi (0840)
selama 1 x 15 menit tingkat 1. Observasi kemampuan sebelum
(12.00-12.10 berhubungan dengan nyeri
ketidaknyamanan (2109) pasien dapat: melakukan perubahan posisi.
WIB) 1. Nyeri dari 3 (sedang) ke 4 (ringan) 2. Dorong pasien untuk terlibat
2. Menderita dari 3 (sedang) ke 4 (ringan) dalam perubahan posisi.
3. Monitor lokasi dan
Indikator Saat Tujuan kecenderungan adanya nyeri
dikaji dari ketidaknyamanan selama
pergerakan/aktivitas.
Nyeri 3 4 4. Kolaborasi dengan keluarga
Menderita 3 4 dalam melakukan mobilisasi
dengan pasien.
Keterangan:
1= Berat Manajemen Alam Perasaan
2= Cukup berat (5330)
3= Sedang 1. Monitor fungasi kognitif
4= Ringan (misalnya konsentrasi,
5= Tidak ada perhatian, ingatan).
2. Memonitor perawatan diri.
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Evaluasi
No Diagnosa Tanggal / jam Implementasi
(Jam: 12.20- 12.30 WIB)
1. Hambatan mobilitas fisik 30/12/2021 1. Mengobservasi kemampuan S:
sebelum melakukan perubahan Pasien mengatakan dapat duduk dan miring
berhubungan dengan (12.10-12.20
posisi. kanan serta kiri kadang di bantu oleh keluarga
nyeri WIB) 2. Mendorong pasien untuk terlibat dan kadang dilakukan sendiri. Selama di RS
dalam perubahan posisi. belum pernah mandi dan ingatan sudah
3. Memonitor lokasi dan berkurang.
kecenderungan adanya nyeri
dari ketidaknyamanan selama O:
pergerakan/aktivitas. Pasien nampak dibantu oleh keluarga, nampak
4. Memonitor fungsi kognitif tidak rapi dan ingatan berkurang.
(misalnya konsentrasi,
perhatian, ingatan). A: Masalah teratasi sebagian.
5. Memonitor perawatan diri.
6. Berkolaborasi dengan keluarga P: Lanjutkan intervensi,
dalam melakukan mobilisasi - Monitor lokasi dan kecenderungan adanya
dengan pasien. nyeri dari ketidaknyamanan selama
pergerakan/aktivitas.
- Memonitor perawatan diri.
- Monitor fungasi kognitif (misalnya
konsentrasi, perhatian, ingatan).

Anda mungkin juga menyukai