4.1 Pengantar
Prinsip utama beton bertulang adalah kerja sama beton dan baja tulangan
dalam menahan gaya, dimana gaya tekan ditahan oleh beton dan gaya tarik
ditahan oleh baja tulangan. Bagaimana mekanisme kerja baja tulangan dan
beton akan dibahas berikut ini, yaitu "Gaya lekat" antara baja tulangan dan
beton
-·-------
{a)
�-�__,1.___;2
{C)
(d)
(b)
Gagal lekat
Kegagalan tarik bisa terjadi bila selimut beton dan jarak tulangan baja
besar dibanding diameter tulangan baja
Dari perilaku material, kerja sama antara beton dan baja tulangan dalam
menahan gaya yang dijelaskan diatas, maka akan dilanjutkan dengan
pembahasan panjang penyaluran baja tulangan sesuai ketentuan SNI 2847-
2019 pasal 25.4, yaitu:
a) Panjang penyaluran batang tarik Ld sesuai pasal 25.4.2
b) Panjang penyaluran batang tarik dengan kait standar Ldh sesuai
pasal 25.4.3
c) Panjang penyaluran batang ulir berkepala Ldt sesuai pasal 25.4.4
d) Sambungan lewatan batang tekan Ldc sesuai pasal 25.4.9
T� (a)
Ld
T:nk p&)-ai-.=z
:-J!aqE
T� 90,;
(b)
Ou:nert:
f."
Ldh
I ·1
T 7.k paiyal.rm
/ :-·•;m,::m
T� (d)
0.Jlll�.
-..jt.
,,
dh
(e)
'P,'P•q,.r d
l·
iuff.
/,
d
= 25.4.2.3(a)
( c• 1. •
,
tr
IC.,= 40A.,.
sn
(25-4-2_3b)
Tabel 4.2 Panjang penyaluran batang ulir dan kawat ulir dalam kondisi Tarik
( SNI 2847-2019 pasal 25.4.2, tabel 25.4.2.2)
Spasi dan selimut beton Batang D19 dan Batang D22
yg lebih kecil dan yg lebih
besar
Spasi bersih batang atau kawat yang
disalurkan atau disambung lewatkan tidak
( /,'I','I'• )
kurang dari db, selimut beton paling
sedikit db, dan Sengkang atau
sengkang ikat sepanjang M tidak kurang '¥ d
( 2,Ufl'
J,'¥, , }b
dari standar minimum, atau
(Kondisi-1) 1, 72..Jli b
'¥
J ( J, J
Kondisi - kondisi lain nya '1' '1'
db
(Kondisi-3) l,UJT'
( l,4Jfl'
f, , , '¥, , d1
• - J.J),,/l ( c, t") .
dimana ada tambahan faktor 4'g sebagai faktor grade baja tulangan sesuai
dengan ACI 318-2019 Tabel 25.4.2.5 (halaman 474) berikut:
Grade 280 atau 420 MPa maka 4'g =1.00
Grade 550 MPa maka 4'g =1.15
Grade 700 MPa maka 4'g =1.30
Jadi pemakaian baja tulangan grade 550 MPa keatas mempunyai pengaruh
terhadap panjang penyaluran tulangan dan ketentuan lainnya.
•
•
Gambar 4.6 - Kondisi-1 dan kondisi-2 dalam rumus panjang penyaluran
tulangan ulir tarik pada tabel 4.2 diatas (James Wight, 2016)
Bila ketentuan kondisi-1 dan 2 tidak terpenuhi dimana spasi tulangan yang
lebih dekat atau terdapat selimut yang kurang, maka ada penalti sehingga
menjadi kondisi-3, panjang penyaluran -td menjadi lebih besar
Tabel 4.4 Panjang penyaluran batang ulir dan kawat ulir Tarik (db)
Mutu beton {Mpa)
Ukuran
Tulangan 30 40
Bottom Top Bottom Top
Kondisi-1:
Spasi bersih batang atau kawat yang disalwtan atau disambung lewatkan tidak kurang dari
db, seiimut beton paling sedikit db, dan Sengkang atau sengkang ikat sepanjang hi fidak
kurang dari standar minimum, atau
Kondisi-2:
Spasi befsih batang atau kawat yang disalurkan atau disambung lewatkan paling sedikit 2cib
dan selimut beton alin sedlkit db
010 - 019 40.0 52.0 36.5 47.5 33.8 43.9 31.6 41.1
022 - 057 49.4 64.2 45.1 58.6 41.8 54.3 39.1 50.8
Kondisi-3: Lain nya
010 - 019 60.0 78.0 54.8 712 50.7 65.9 47.4 61.7
022 - 057 76.4 99.3 69.7 90.6 64.5 83.9 60.4 78.5
--
Batang D19 dan yg lebih Batang D19 dan yg lebih Batang D19 dan yg lebih
( f, ,'¥,} ( J, , ,}
.t,, 121, a,&
b
d• 2,U..[l; 2,U.,..[l;
b
25{,;
f,( '¥,'¥,)
Batang D22 dan yg lebih Batang D22 dan yg lebih Batang D22 dan yg lebih
¥ '¥
( f,', , )
besar besar besar
:u,aj:U.
db
f1
1, 12..[J;
=
� . 5{,f 1, 12..[J; db
Kondisi -2: Kondisi -2: Kondisi -2:
Batang D19 dan yg lebih Batang D19 dan yg lebih Batang D19 dan yg lebih
kecil kecil kecil
t, 1B�aft,t.
J J
= o/ o/ o/
d; 25./i: db db
A.jl;
Batang D22 dan yg lebih
( lf,,4o/, , ( 1f,,4l.jl;
, ,
Batang D22 dan yg lebih Batang D22 dan yg lebih
SNI 2002 mulai SNI 2013 dan 2002 SNI 2019 sama dengan
memberikan panjang hanya perubahan notasi, 2013
sambungan lewatan semula aJ3 menjadi
secara detail berdasarkan IJltlJle
mutu beton, baja tulangan
dan kondisi lain nya yang
terkait
Dari tabel diatas terlihat bahwa ada perbedaan panjang penyaluran tulangan
tarik Ld pada masing-masing Konsultan Perencana, sehingga perlu ada
keterangan tambahan pada tabel panjang penyaluran tulangan tarik Ld yang
lebih jelas. Nilai Ld yang disajikan pada gambar standar detail itu pada
kondisi apa, kondisi 1,2, dan 3, Tulangan atas atau bawah, seperti Tabel 4.4.
Contoh Soal:
Sebuah balok ukuran 300x600 mm mempunyai tulangan atas 6D25, seperti
gambar dibawah. Mutu beton fc'=40 MPa, mutu baja tulangan fy= 420 MPa
Posisi tulangan sama dengan kondisi-1
Solusi:
Dari Tabel 4.4 dicari:
Kondisi -1 tulangan atas
Mutu beton fc' =40 MPa, diameter D25
didapat Ld= 50.8 db= 1270 mm
Tltikbelok
,,
11-
Hto.a ..
___ ,.. ___
- ..!_1011t. _.,ll I
-=-=�llt �I
II l 1 ::0====111:=====
•11=:t:r.;::
----Bengkokan
Batas penampang 0
kritis
Ldh
= 0.24fy'Pe'Pc'Pr
;.,ffei
dimana:
► Mutu beton fc' = 40 MPa
► Mutu tulangan fy= 400 MPa
► Faktor bobot beton: A =1.0 beton normal
► Tulangan tidak dilapis: 4'e =1.0
► Selimut beton normal: 4'c =1.0
► Tulangan pengekang: 4'r=1.0
.. ,,.
---
! r•1
/-
' y
t � /4
.
I I'\.
f
,_
I
.. - ... - '' I
�34
a) b)
Ambil study kasus: Mutu beton bervariasi; 25, 30, 35, 40, dan 45 MPa,
dan Mutu tulangan fy= 420 MPa, maka panjang penyaluran tulangan dengan
kait standar Ldh dapat dihitung dengan rumus pada tabel 4. 7 dan hasilnya
dirangkum dalam tabel berikut:
Tabel 4.9 Panjang penyaluran batang tarik dengan kait standar Ldh (mm)
Ukuran fc' (J4Pal
Tul. (mm) 25 30 35 40 45
fy = 420 MPa
Panjang Ldh pada tabel 4.9 sudah diperiksa terhadap 3 syarat sesuai pasal
25.4.3.1 berikut:
1. Ldh
= o.24/y
J1ci
2. Ldh � 8db
3. Ldh � 150 mm
Head bearing�
- .
Bond stress along bar '-..'\
II
,' ,' ,' ,' '�""
, ¼'
Idealized driving wedge /
-----i«----·-1
Gambar 4.12 Panjang penyaluran tulangan berkepala Ldt
(Jack Moehle, 2015)
Panjang penyaluran baja tulangan tarik berkepala diatur dalam SNI 2847-
2019 pasal 25.4.4 dirangkum dalam tabel 4.10 dibawah.
Tabel 4.12 Panjang penyaluran batang TEKAN SNI 2847-19 pasal 25.4.9
Penjelasan Pasal No.
25.4.9 Penyaluran batang ulir dan kawat ulir dalam 25.4.9
kondisi tekan.
1. Panjang penyaluran tdc untuk batang ulir dan kawat 25.4.9.1
ulir dalam kondisi tekan harus yang terbesar dari a)
dan b)
a) Panjang yang dihitung berdasarkan 25.4.9.2
b) 200 mm 25.4.9.2
2. Nilai tdcharus yang terbesar dari a) dan b),
menggunakan faktor modifikasi sesuai dengan
25.4.9.3:
,l._ '#c Id
( 0 24/,'¥ ',
a) I '_ Y �
b
A C /
b) 0,043�'P,d1, 25.4.9.3
3. Untuk perhitungan ldc, faktor modifikasi harus
mengikuti Tabel 25A.9.3, kecuali faktor 4-'r diizinkan
untuk diambil sebesar 1,0.
Dari rumus pasal 25.4.9.3 diatas, diambil contoh kasus dengan mutu beton
20 MPa hingga 40 MPa dan mutu baja tulangan fy = 420 MPa, maka didapat
hasil panjang Panjang penyaluran batang tekan Ldc seperti disusun dalam
tabel 4.11 dibawah
a) ( o,:/i., )d•
b) 0,043/,'¥/},,
dimana:
Faktor A =1.0, beton normal
Faktor 4Jr =1.0, kasus lain nya
Baja tulangan itu punya standar panjang dari pabrik umumnya 12.0 meter, .
semetara dalam kebutuhan dalam struktur rangka bangunan diperlukan lebih
dari 12.0 meter, maka perlu ada sambungan lewatan pada pelat lantai,
balok, kolom, dan dinding struktur.
Sambungan lewatan baja tulangan diatur dalam SNI 2847-19 pasal 25.5
untuk diameter tulangan sampai ukuran D32, dan untuk baja tulangan sama
atau lebih besar dari D36 harus memakai sambungan mekanis atau Coupler.
c----...,fy'�,I ------------ ••
17 �
At, ly
-, c
··
f• = c✓',,"------------.....ji,..-_y_,1-0,,..li
'-._ t .
I Mll'lbungalllewalan ,✓
I
Ld
Baja Tulangan Maks. &I> atau
150mm
Baja Tulangan
Tabel 4.16 Panjang sambungan lewatan batang ulir dan kawat ulir
dalam kondisi Tarik (SNI 2847-19 Tabel 25.5.2.1)
As,t/As,p [1] Maks. Persentase
Type
sepanjang As lewatan dim
sambungan panjang lewatan
sambungan Lst
lewatan
lewatan yang diperlukan
Terbesar 1.0 Ld dan
50 kelasA
> 2.0 dari 300mm
100 kelas B Terbesar 1.3 Ld dan
< 2.0 semua klas kelas B dari 300mm
[1] Rasio luas tulangan yang terpasang (As,t) terhadap luas tulangan yang
diperlukan (As,p) sesuai analisis pada lokasi sambungan lewatan.
Catatan:
1. Tabel 4.17 diatas untuk sambungan lewatan kelas A, harus disambung
dengan selang seling (staggered). Bila diselang seling maka
sambungan lewatan menjadi kelas B, maka panjang sambungan
lewatan menjadi 1.30 Ld
2. Tabel 4.17 diatas berlaku untuk ukuran diameter tulangan D32, dan
diameter 036 atau lebih harus memakai sambungan mekanis
�---
--
-- --:::--::---=-_=:---=c--==:_ - ';-- -�
-- -- -�- -
(h}
-�������
-
- - -
Ketentuan sambungan mekanis atau sambungan las diatur dalam SNI 2847-
19 pasal 25.5. 7.1 dimana harus mampu mengembangkan tarik dan tekan
seperti disyaratkan, paling sedikit 1,25 fy batang tulangan dan pasal 18.2. 7
Gambar 4.17 Foto Test tarik coupler di Lab internal PT. Fujibolt Indonesia
Sumber: https://www.youtube.com/watch?v= 5 -1 IJPwKss (9 juli 2021-9.00)
Berikut ini contoh hasil test coupler diameter 25 mm D25 sebelum dan
sesudah di test.
Hasil test menunjukkan bahwa batang putus pada baja tulangan dan bagian
sambungan coupler masih utuh
a) Sebelum Test
a) Sesudah Test
Gambar 4.18 Contoh hasil test coupler D25 sebelum dan sesudah test
Baja tulangan boleh memakai sambungan lewatan sesuai SNI 2847-19 pasal
25.5.7. Sambungan mekanis atau sambungan las harus mampu
mengembangkan tarik dan tekan, seperti disyaratkan, paling sedikit 1,25 fy
batang tulangan, dan juga pada pasal 18.2.8
Tabel 4.19 Ketentuan sambungan Las menurut SNI 2847-19 pasal 18.2.8
Penjelasan Pasal No.
l�!l
�
�c::=- ==EEi
b) Tulangan tekan
Karbon ekivalen CE diatur dalam ASTM A615, ASTM A706 dan SNI 2052-.
2017 yang dirangkum dalam tabel berikut:
ASTM A615
Karbon ekivalen CE dim %
Mn
CE= C+
6
CE<= tidak tersedia
ASTM A706
Karbon ekivalen CE dalam %
CE<= 0.55 %
SNI 2052-2017
Karbon ekivalen CE dim %
+ :!._
Ceq = C. + M6 + +
n Si Ni Cr Mo
+ +
24 40 5 4 14
CE<= 0.50 %
Nilai karbon ekivalen CE sama dengan atau lebih kecil dari 0.55 % ( ASTM
A706) dan sama dengan atau lebih kecil dari 0.50 % (SNI 2052-2017) dari
formula diatas
- -
mill sertificate:
Produsen Baja P1
l
SB1C1HI 1
S22XQM 1
l
' . G.120.
UUUlM :l
.· •·/ .. ,.,
Unsur kimia yang ada hanya C, Si, dan Mn, unsur kimia yang lain; Ni, Cr,
Mo, dan V terlalu kecil tidak signifikan sehingga tidak dimasukkan dalam
sertificate. Dari mill sertificate diatas maka nila CE adalah
CE= C
+ Si + Mn
24 6
CE=0.30+0.30/24+0.85/6
= 0.30+0.0125+0.142=0.4545 < 0.50 OK
Dari nilai CE < 0.50 berarti tulangan ini memenuhi syarat untuk disambung
dengan memakai sambungan LAS
..,
Produsen Baja P2
a..�
.. ,
. ,--
C Si Ma s a, Ni ;C, V Mo t-
.,,
r-1 , ... .: .., in-I 110"" x.t.rs :111.rs sift' n xur'
v
· .1n
4
�•It l
•••4 win"'
10
.,,,..,,
7'120390 29 II
19 71
I
9
1,
,,.
21
9
a 26
26
J3 I
I
I
43
43
.,...
JJ 29
.,
16 79&20071
471221
19
30
11
It
12
9J
I
9 Ii
D . 42
16 21
21
ID
J
I
1
2
44
22
2$
2'
172206
192DIW3
"9IDm4
)2
2IJ
28
JI
J9
fl
,..
91
76
9
.,
11
13
21
26
12
i4
I
30
l.l
24
lJ
28
to
I
0
I
l
"?
I
43
4?
J:Z lt200340 ZI 23 73 9 14 n ltl 30 J I 41
b)
Gambar 4.21 Sambungan tulangan bundle;
a) cara menyambung yang salah
b) cara menyambung yang betul sesuai ketentuan SNI