Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

Membandingkan Perbedaan, Kelebihan dan Kekurangan Ideologi Liberalisme, Komunisme


Pancasila
Dosen Pengampu : Barto Mansyah S.PD.,MH

Oleh Kelompok 2

1. Evita Aulia : PO6220123100


2. Muhammad Ramadhani Rifani : PO6220123111
3. Jhen Friaga : PO6220123106
4. Alibi Aulia Rahman : PO6220123090
5. Youan Mandala Putra : PO6220123116
6. Sherly Natalia Putri : PO6220123122
7. Desti Natalia Putri : PO6220123095
8. Siti Lailatul Badriah : PO6220123123
9. Marissa Adelia Putri : PO6220123110
10. Elvi : PO6220123099

D-III KEPERAWATAN REGULER XXVI C


POLTEKKES KEMENKES PALANGKA RAYA
Jl. George Obos No.30 Kota Palangka Raya Provinsi Kalimantan Tengah
KATA PENGANTAR

Dengan rasa syukur dan hormat, kami menyampaikan puji dan terima kasih kepada Allah SWT,
Tuhan Yang Maha Esa, yang senantiasa memberikan berkat dan anugerah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan penulisan makalah ini dengan judul "Membandingkan Perbedaan, Kelebihan, dan
Kekurangan, Ideologi Liberalisme, Komunisme, Pancasila". Kami juga ingin mengucapkan terima
kasih kepada Bapa Barto Mansyah S., Pd selaku dosen mata kuliah Pancasila yang telah
memberikan tugas ini kepada kami.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pancasila kami.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih terbatas dan jauh dari sempurna karena keterbatasan
pengetahuan, pengalaman, dan waktu yang kami miliki. Namun, kami telah berusaha dan bekerja
keras untuk membuat makalah ini bermanfaat bagi pembaca.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan pemahaman yang lebih baik tentang
perbedaan, kelebihan, dan kekurangan dari tiga ideologi yang berbeda, yaitu liberalisme,
komunisme, dan Pancasila. Kami memohon maaf apabila terdapat kekurangan dalam penulisan
makalah ini dan kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk
penyempurnaan makalah ini.

Palangka Raya, 22 November 2023


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................................3
BAB 1.........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................4
BAB II.........................................................................................................................................................5
MASALAH.................................................................................................................................................5
BAB III........................................................................................................................................................7
RUMUSAN MASALAH............................................................................................................................7
BAB IV.......................................................................................................................................................8
PENUTUP...................................................................................................................................................8
1.2 KESIMPULAN...........................................................................................................................8
1.3 SARAN.......................................................................................................................................8
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ideologi adalah gagasan yang berisi ide, budaya dan pola hidup tertentu. Ilmu tentang ideologi
penting untuk dipelajari bagi orang yang mendalami bidang politik. Ideologi menjadi lensa yang
digunakan untuk memandang dunia.
Oleh karena itu Indonesia sebagai negara yang berlandaskan Pancasila memiliki ideologi yang
berbeda dengan negara-negara lainnya. Namun, tak jarang kita mendengar istilah ideologi
liberalisme dan komunisme yang sering dibanding-bandingkan dengan Pancasila. Dalam artikel ini,
kita akan membahas persamaan dan perbedaan ideologi Pancasila, liberalisme, dan komunisme.
Ideologi Liberalisme Liberalisme adalah sebuah ideologi politik yang menekankan pada
kebebasan individu. Ideologi ini menekankan pada kebebasan berpendapat, kebebasan berekspresi,
kebebasan beragama, kebebasan berusaha, dan kebebasan berdagang. Liberalisme juga
menekankan pada hak asasi manusia dan keadilan sosial.
Ideologi Komunisme Komunisme adalah sebuah ideologi politik yang menekankan pada
kepemilikan bersama atas sumber daya dan produksi. Ideologi ini menolak kepemilikan pribadi dan
sistem kapitalisme. Komunisme juga menekankan pada persamaan dan keadilan sosial.
Pada praktiknya, komunisme sering diimplementasikan melalui pemerintahan otoriter dan
pengambilalihan penuh terhadap ekonomi dan sosial. Namun, implementasi komunisme ini sering
kali memunculkan masalah, seperti penindasan terhadap kebebasan individu dan ketidakmampuan
untuk menciptakan efisiensi dan kemakmuran
Ideologi Pancasila adalah ideologi yang menjadi dasar negara Indonesia. Pancasila terdiri dari
lima prinsip, yaitu ketuhanan yang maha esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan
Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Prinsip-prinsip
Pancasila tidak hanya menjadi dasar negara, tapi juga menjadi pedoman bagi kehidupan berbangsa
dan bernegara. Dalam Pancasila, terdapat unsur-unsur keagamaan, kemanusiaan, nasionalisme,
demokrasi, dan sosialisme yang diintegrasikan secara harmonis.
Secara keseluruhan, ideologi Pancasila, liberalisme, dan komunisme memiliki persamaan dan
perbedaan mendasar. Pancasila menempatkan keseimbangan antara kebebasan individu dan
kepentingan kolektif, sementara liberalisme menekankan pada kebebasan individu dan komunisme
menekankan pada kebebasan kolektif. Dalam Pancasila, terdapat unsur-unsur keagamaan,
kemanusiaan, nasionalisme, demokrasi, dan sosialisme yang diintegrasikan secara harmonis.
BAB II
MASALAH

Liberalisme merupakan paham dan tradisi politik yang menjunjung tinggi kebebasan dan
persamaan hak dalam berbagai bidang kehidupan masyarakat.
Bidang tersebut meliputi ekonomi, politik, sosial, agama dan lain-lain. Dengan demikian, negara
dan pemerintah wajib menghiormati kebebasan dan hak warga negara dalam semua bidang
kehidupan. Paham liberalisme tumbuh dan berkembang di negara dengan sistem demokrasi. Hal ini
dikarenakan keduanya mempunyai konsep yang sama, yaitu konsep kebebasan. Meski demikian,
kebebasan yang dijunjung tinggi tetap memiliki batasan dan aturan yang dapat
dipertanggungjawabkan. Dan Liberalisme memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan yaitu
 Kelebihan
 Menumbuhkan inisiatif dan kreasi masyarkat dalam mengatur kegiatan ekonomi.
Masyarakat tidak perlu menunggu komando dari pemerintah.
 Setiap individu bebas untuk memiliki sumber-sumber daya produksi. Hal ini
mendorong partisipasi masyarakat dalam perekonomian.
 Timbul persaingan untuk maju karena kegiatan ekonomi sepenuhnya. diserahkan
kepada masyarakat.
 Menghasilkan barang-barang bermutu tinggi, karena barang yang kurang bermutu
tidak akan laku di pasar.
 Efisiensi dan efektivitas tinggi karena setiap tindakan ekonomi didasarkan atas
motif mencari keuntungan.
 Kontrol sosial dalam sistem pers liberal berlaku secara bebas. Berita-berita ataupun
ulasan yang dibuat dalam media massa dapat mengandung kritik- kritik tajam, baik
ditujukan kepada perseorangan lembaga atau pemerintah.
 Masyarakat dapat memilih partai politik tanpa ada gangguan dari siapapun.
 Kekurangan
 Sulit melakukan pemerataan pendapatan. Karena persaingan bersifat bebas,
pendapatan jatuh kepada pemilik modal atau majikan. Sedangkan golongan pekerja
hanya menerima sebagian kecil dari pendapatan.
 Pemilik sumber daya produksi mengeksploitasi golongan pekerja, sehingga yang
kaya makin kaya, yang miskin makin miskin

Ideologi komunisme telah menjadi topik yang kontroversial sejak awal munculnya pada abad ke-
19. Konsep ini menjunjung tinggi kesetaraan sosial dan kepemilikan bersama atas sumber daya.
Namun, seperti halnya ideologi lainnya, komunisme juga memiliki kelebihan dan kekurangan yang
perlu diperhatikan dan dipertimbangkan dengan bijaksana. Dalam artikel ini, kita akan
mengeksplorasi beberapa kelebihan dan kekurangan utama dari ideologi komunisme
 Kelebihan
 Dengan paham ini dirasa akan lebih mudah untuk mengendalikan adanya
pengangguran, inflasi, dan keburukan ekonomi yang telah terjadi. Dikarenakan
dalam hal ini pemerintahan memiliki kuasa penuh dalam segala hal.
 Setiap individu memiliki kedudukan yang sama, sehingga tidak ada pihak yang
menganggap dirinya lebih unggul dari yang lain, sehingga tidak ada rasa iri antar
masyarakat Jarang sekali terjadi masalah ekonomi seperti krisis ekonomi atau kasus
kelaparan. Sebab, pemerintah telah mengatur segala permasalahan yang ada dan
masyarakat tinggal mengikutinya.
 Kekurangan
 Berpotensi besar untuk terjadi kasus monopoli yang dilakukan oleh aparat
pemerintah yang bisa berdampak merugikan masyarakatnya.
 Dalam sebuah ideologi komunisme, biasanya tidak menghargai adanya hak asasi
manusia.Tidak terdapat kepercayaan adanya Tuhan yang menjadi salah satu harapan
si pembawa komunisme pertama kali yakni Karl Marx
 Dalam sebuah negara yang menganut ideologi komunisme masyarakat sama sekali
tidak memiliki kebebasan secara individu karena segala hal yang dilakukan disetir
penuh oleh pihak pemerintah Menurunkan atau menghilangkan motivasi individu
untuk menjadi pribadi yang lebih baik sebab mereka tidak dapat mempunyai usaha
sendiri. Sekeras apapun usahanya, maka kedudukannya juga akan tetap sama
dengan yang lain.

Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Pancasila merupakan peraturan atau
pedoman berkelakuan baik bagi seluruh bangsa Indonesia. Dan perlu diketahui sebenarnya istilah
Pancasila sudah ada sejak pertengahan abad XIV S.M. dalam buku Nagara Kertagama yang ditulis
oleh Empu Prapanca. Memiliki arti lima peraturan tingkah laku yang penting. Secara estimologis
pengertian Pancasila adalah “panca” dan “syiila” yang berarti lima pedoman atau sendi kehidupan
bagi bangsa Indonesia.
 Kelebihan
 Mencakup nilai – nilai positif yang diambil dari berbagai ideology
 Menutup kelemahan dari kedua ideology yang bertentangan.
 Ekonomi yang menyangkut hajat hidup orang banyak dikuasai oleh Pemerintah
sehingga tidak mengorbankan rakyat.
 Bersifat fleksibel yang artinya mengikuti perkembangan Zaman
 Kekurangan
 Dapat Menimbulkan tafsir yang berbeda – beda
 Terlalu ditinggi-tinggikan (berlebihan)
 Para elite politik cenderung hanya memanfaatkan gelombang reformasi ini guna
meraih kekuasaan sehingga tidak mengherankan apabila banyak terjadi perbenturan
kepentingan politik.
 Menjadikan Pancasila sebagai ideologi tanpa memperhatikan relevansinya.
 Kehidupan masyarakat yang dipenuhi konflik dan kondisinya tidak rukun. Dapat
menimbulkan pelanggaran hak dan kewajiban. Menimbulkan rasa tidak aman dan
tidak nyaman, serta kondisi masyarakat tidak tertib
BAB III
RUMUSAN MASALAH

Ideologi merupakan konsep fundamental dan aktual dalam sebuah negara. Hampir semua bangsa tidak dapat
lepas dari pengaruh ideologi.Pancasila merupakan ideologi dari bangsa Indonesia. Pancasila sebagai dasar
negara dan pandangan hidup memiliki status yang resmi dan tercantum pada alinea IV Undang-Undang
Dasar 1945 Republik Indonesia. Dikutip dari situs Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia,
ancaman di bidang ideologi datang dari dalam maupun luar negeri. Seperti paham radikalisme, adu domba
dari pihak asing, dan lain-lain.
Untuk menghadapi perbedaan ideologi liberalisme, komunisme, dan Pancasila, penting untuk memahami
bahwa masyarakat seringkali memiliki keberagaman pandangan. Beberapa cara menghadapi perbedaan
ideologi tersebut melibatkan :

 Dialog Terbuka : Fasilitasi dialog terbuka untuk memahami sudut pandang masing-masing ideologi
tanpa prasangka. Diskusi yang rasional dan informatif dapat membantu mencerahkan perbedaan.
 Berpikir Kritis : Ajarkan dan terapkan kemampuan berpikir kritis untuk mengevaluasi argumen dan
ideologi secara obyektif. Ini membantu menghindari stereotip dan generalisasi yang tidak akurat.
 Mencari Kesamaan : Temukan nilai atau tujuan bersama yang dapat diakui oleh berbagai ideologi.
Mencari titik temu ini dapat membantu membangun pemahaman dan kerjasama.
 Pentingnya Kompromi : Pahami bahwa mungkin tidak selalu mungkin mencapai keselarasan
sepenuhnya. Oleh karena itu, terkadang perlu ada sikap kompromi untuk mencapai keseimbangan
yang dapat diterima oleh berbagai pihak.
 Pendidikan : Tingkatkan pemahaman tentang masing-masing ideologi melalui pendidikan. Dengan
memahami dasar-dasar ideologi tersebut, orang dapat lebih baik menghargai perspektif yang
berbeda.
BAB IV
PENUTUP

1.2 KESIMPULAN
Kesimpulan perbandingan ideologi liberalisme, komunisme, dan Pancasila adalah bahwa ketiganya
memiliki prinsip-prinsip dasar yang berbeda dalam hal pandangan terhadap hak asasi individu, kepemilikan
produksi, dan nilai-nilai moral. Liberalisme menekankan pada kebebasan individu dan pasar bebas,
komunisme mengejar kesetaraan sosial dan kepemilikan kolektif, sementara Pancasila menggabungkan
nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Setiap ideologi memiliki
pendekatan unik terhadap organisasi sosial dan ekonomi.

1.3 SARAN
Untuk menghadapi kelebihan dan kekurangan ideologi, penting untuk memahami dengan mendalam
setiap ideologi dan implikasinya dalam konteks yang relevan.
Mengembangkan sikap kritis terhadap ideologi membantu mengidentifikasi kelemahan dan keunggulan
yang mungkin terlewatkan atau disalahpahami
Mampu mengadaptasi elemen-elemen positif dari berbagai ideologi dapat membantu menciptakan
pendekatan yang seimbang dan sesuai dengan kondisi sosial, ekonomi, dan politik yang berubah. Terlibat
secara aktif dalam proses politik dan sosial membuka kesempatan untuk meresapi dampak ideologi dalam
kehidupan sehari-hari dan berkontribusi pada perubahan positif.

Anda mungkin juga menyukai