Anda di halaman 1dari 7

Tugas resume yang berjudul

Si Mardan “jejak kasih ibu”


Dosen pengampu : Ika Purnamasari S.Pd, M.Si

Di susun oleh Nama : Hiu Yuri Manik

Kelas : Regurel E

Nim : 3233121027

FAKULTAS ILMU SOSIAL

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

T.A 2023/2024
Kata pengantar

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan rahmatnya saya
dapat mengerjakan tugas ini dengan baik, tugas ini adalah bentuk resume dari teater
yang saya tonton yang berjudul “Si Mardan, jejak kasih ibu” yang menceritakan kasih
sayang seorang ibu kepada anaknya

Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya


kepada dosen pengampu yang telah memberikan tugas tersebut kepada saya sehingga
saya dapat menyelesaikan tugas tersebut

Bagi saya sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan tugas makalah ini. Untuk itu saya mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca untuk penyempurnaan makalah ini

Medan,19 september 2023

Hiu Yuri Manik


Judul opera : Si Mardan “ Jejak Kasih Ibu”

Hari/tanggal pertunjukan : Jumat, 15 september 2023

Tempat : Auditorium Unimed

Lama Durasi : 2 jam

Sutradara : Russel Cezta

Resume tentang Si Mardan “Jejak kasih Ibu”

 sinopsinya
Cerita ini berasal dari Tanjung balai dan pada cerita tersebut menceritakan
kisah asmara antara seorang pemuda yang bernama si Mardan dan seorang wanita
yang bernama si Tiur dan juga ingin megubah nasib dan memperbaiki derajat orang
tuanya. Alkisah menceritakan ketika pada suatu daerah sedang mengalami kenaikan
bahan pokok sehingga sebagian masyarakatnya tidak sanggup untuk membeli bahan
pokok. Jadi ada seorang pemuda yang sangat bertekad ingin mengubah nasib dan
mengangkat derajat orang tuanya tapi sebelum ia pergi untuk merantau , ia bertemu
dengan seorang wanita yang bernama Tiur dan keduanya saling berbicara tentang
menyatakan perasaan mereka satu sama lain dan kemudian si pemuda berbicara juga
tentang tekadnya ingin mengadu nasibnya dengan merantau ke kota untuk
memperbaiki derajat orang tua serta melamar wanita pujaannya tersebut.

Setelah pembicaraan yang cukup Panjang, mereka pun berpisah dan pergi
dengan saling memengang teguh dengan janji yang mereka buat. Setelah itu, Mardan
pulang dan ketika sampai rumah mardan langsung bercerita dengan ibunya tentang
tekadnya yang ingin mengadu nasib di perantauan untuk menaiki derajat orang
tuanya. Ketika Mardan selesai bercerita pada ibunya, ibunya pun menasehatinya dan
berusaha mencegah Mardan untuk pergi keluar kota dengan menanyakan apa yang
kamu punya untuk bisa perantau ke kota.

Namun mardan berpegang teguh dengan pendiriannya dengan


menggangtungkan semuanya dengan sebuah keberuntungan. Dan ingin
membahagiakn mamaknya dan pada akhirnya mamaknya pun menyetujui Mardan
untuk pergi akan tetapi mamaknya tetap meinginkan anaknya untuk tetap tinggal
karena mardan tidak mempunyai Pendidikan yang cukup serta tidak adanya
keluarganya dikota sehingga mamaknya mencoba mencegah anaknya untuk pergi.

Setelah mamaknya menyutujui anaknya untuk pergi,kemudian mardan


menemui uwaknya untuk meminta izin juga akan tetapi setelah mereka bertemu,
mardan juga mendapat nasehat dari uwaknya. Nasehat tersebut yaitu agar mardan
tidak naif dan salah langkah untuk memilih masa depannya karena uwaknya pun
khawatir dengan keadaannya di perantauan. Tapi mardan tetap teguh dengan
pendiriannya yang akan pergi merantau.

Di sisi lain, yaitu si Tiur, setelah kepergian si mardan beberapa tahun, pada
saat ia pulang dari berkebun, ada seseorang pria yang mencegatnya dan menawarkan
pernikahan. Beliau tersebut adalah seorang juragan kaya di desanya dengan balasan
akan melunaskan hutang keluarganya. Namun tiur menolak tawaran dari sang juragan
dan tetap mempertahankan harga dirinya untuk tidak mau menikah dengannya dan
juragan tersebut menghina si Tiur bahwa harga dirinya yang tinggi itu akan hancur
berkeping-keping dan akan menjadi istrinya. Sang juragan kemudian meninggalkan si
Tiur setelah menghina, Tiur pun menangis setelah kepergian jurangan itu.

Setelah beberapa tahun di perantauan, Mardan bekerja dengan rajin sehingga


membuat sang pimpin yang bernama Puan jatuh hati kepadanya. Pada suatu hari
Mardan dipanggil oleh Puan untuk membicarakan hal penting, yaitu hubungan
keduanya dan bermaksud untuk menikah dengan Mardan. Mardan merasa terhormat
dengan tawaran yang diberikan oleh Puan, Namun Mardan menolak dan tetap
mencintai Wanita pujaan nya dan Puan pun menyuruh Mardan untuk memilih antara
meninggalkan Tiur dan menikah dengannya atau tetap mencintai Tiur dan
Meninggalkan Pekerjaan nya. Tetapi dengan pendiriannya yang kuat, Mardan pun
Menolak tawarannya sang Puan dan Puan pun sakit hati serta menyuruh mardan
untuk meninggalkan pekerjaannya. Singkat cerita, Setelah, sepuluh tahun
diperantauan, Simardan telah sukses diperantauan dan kini Kembali kekampung
halamannya.Kemudian Mardan mendatangi Tiur tetapi mardan merasa Tiur menjauh
darinya. Dan mardan menanyakan kenapa tiur menjauhinya dan tiur menjawab karena
dia merasa tak pantas lagi untuknya.

Namun, Mardan tetap mencintai Tiur dan ingin memenuhi janji kepada tiur
sepuluh tahun yang lalu dimana mereka berjanji. Kemudain datang mamaknya
Mardan dan menyuruh Mardan untuk menjauhi Tiur karena Tiur adalah seorang
Wanita yang berdosa karena Tiur adalah yang telah membunuh ayahnya. Tapi
Mardan menolak pendapat mamaknya dan menyalahkan semuanya yang mengetahui
masalah Keluarga Tiur tetapi malah memilih Diam dan juga menyalahkan juragan
yang bersikap buruk kepada keluarga tiur.

Mamaknya Mardan pun marah terhadap Mardan dan menyuruh menjaga


ucapannya, Lalu Mardan pun pergi dari hadapan Emaknya dan memilihi
menghampiri cinta sejatinya yaitu Tiur. Kemudia Uwaknya Mardan datang dan
menasehatii mamaknya mardan bahwa mardan itu pantas dengan Tiur karena Mardan
menjadi seperti sekarang ini karena rasa ingin Bersama dengan Tiur dan ingin
menolong Kelurganya. Tetapi mamaknya Mardan menolaknya dan merasa Mardan
lebih pantas untuk Wanita yang lebih baik dan sederajat dengannya. Uwaknya
Kembali menasehatinya dan mematah argument dari mamaknya mardan dan akhirnya
mamaknya Mardan luluh dan menerima kenyataan bahwa anaknya sangat mencintai
Tiur. Kemudian mardan Kembali menjumpai Tiur dan Kembali menyatakan bahwa
dia menerima apa adanya keadaan Tiur dan tak peduli apa yang dikatakan oleh orang
lain. Kemudian mamaknya mardan datang dan menerima bersatunya Mardan dan
Tiur.

 Nilai-nilai yang terkandung dalam cerita tersebut


o Nilai Pendidikan
Penting cinta dalam kehidupan manusia, selalu bekerja keras demi
mengubah nasib kehidupan
o Nilai sosial
Bersikap baik dengan sesama
o Nilai agama
Taat kepada perintah allah
o Nilai moral
Kasih sayang ibu terhadap anaknya

 Keterkaitan dengan masa kini


Banyak kisah anak yang durhaka terhadap ibunya pada masa sekarang
seperti: anak yang rela meninggalkan semuanya kemewahan yang diberikan
orang tua demi cinta sejatinya karena tidak dapat restu dari orang tuanya sama
ada juga walaupun tidak direstuin sama kedua orang tuanya mereka tetap
menikah tanpa restu tersebut

 Solusi untuk masalah tersebut

Kita bisa bertannya langsung secara baik-baik kepada orang tua kita
mengapa tidak merestui hubungan tersebut dan setelah kita mengetahui
alasannya, kita bisa mencari solusi yang tepat dalam mengatasi masalah itu
seperti; jika kita sudah mengetahui alasan mengapa hubungan tersebut tidak
disertui, ajaklah orang tue untuk berbicara secara hati ke hati janganlah kita
memotong pembicaraan orang tua lebih baik kita mendengarkan pendapat
mereka dengan kepala dingin agar mereka tidak tersinggung setelah itu, coba
yakinkan secara perlahan bahwa pasanganmu tidak seburuk pendapat orang
tuamu. Jika kamu terus berusaha dengan gigih maka orang tuamu pasti akan
luluh dan menerima pasanganmu secara objektif

Anda mungkin juga menyukai