Abstrak
Keselamatan pasien telah menjadi isu global dan merupakan komponen penting dari mutu pelayanan kesehatan. Pelaporan
insiden merupakan langkah pertama yang penting untuk meningkatkan keselamatan pasien. Sistem pelaporan Insiden
keselamatan pasien memberikan informasi tentang terjadinya keselamatan pasien yaitu insiden untuk mengurangi risiko,
memperbaiki sistem, belajar dari kesalahan, dan berbagai pembelajaran. Berdasarkan data pelaporan insiden keselamatan
pasien di Indonesia periode 2006–2011 tercatat 877 insiden. Data tentang keselamatan pasien di Indonesia masih sulit
diperoleh karena masalah pada sistem pelaporan, berdasarkan laporan tahunan untuk tahun 2011, hanya 132 insiden yang
dilaporkan oleh 132 fasilitas pelayanan kesehatan, karena terdapat 2.267 fasilitas pelayanan kesehatan di Indonesia maka
kurang dari 6% jumlah total fasilitas pelayanan kesehatan yang berpartisipasi dalam pelaporan. Hal ini menunjukkan tingkat
pelaporan insiden keselamatan pasien yang rendah. Pelaporan insiden keselamatan pasien merupakan salah satu kendali
mutu untuk dapat memecahkan masalah sehingga kejadian yang sama tidak terulang kembali serta harus ditingkatkan agar
tercipta budaya keselamatan pasien, namun yang menjadi permasalahan besar adalah adanya hambatan-hambatan
terkait pelaporan insiden, terdapat beberapa faktor yang memengaruhi pelaporan insiden keselamatan pasien antara
lain faktor individu yaitu usia, jenis kelamin, pendidikan terakhir, masa kerja dan status kepegawaian, faktor psikologi yaitu
persepsi, sikap dan motivasi, serta faktor organisasi yaitu kepemimpinan.
Abstract
Patient safety has become a global issue and is an important component of the quality of health services. Incident reporting
is an important first step to improve patient safety. The patient safety incident reporting system provides information about
patient safety incidents, namely incidents to reduce risk, improve the system, learn from mistakes, and various lessons.
Based on patient safety incident reporting data in Indonesia for the 2006–2011 period, 877 incidents were recorded. Data
on patient safety in Indonesia is still difficult to obtain due to problems with the reporting system, based on the annual
report for 2011, only 132 incidents were reported by 132 health service facilities, because there are 2,267 health service
facilities in Indonesia, less than 6% of the total number of service facilities health participating in the reporting. This
indicates a low patient safety incident reporting rate. Reporting patient safety incidents is one of the quality controls to be
able to solve problems so that the same incidents do not recur and must be improved in order to create a culture of patient
safety, but the big problem is that there are obstacles related to reporting incidents, there are several factors that influence
incident reporting patient safety includes individual factors, namely age, gender, last education, work experience and
employment status, psychological factors, namely perception, attitude and motivation, and organizational factors, namely
leadership.
Key words: Patient safety, incident report
Korespondensi: Bayu Anggileo Pramesona, alamat Jl. Prof. Dr. Ir. Sumantri Brojonegoro, Gedung
Meneng, Bandar Lampung, HP 081274004767, e-mail bayu.pramesona@fk.unila.ac.id.
status kepegawaian yang berbeda, tidak melakukan tindakan yang seharusnya tidak
menyadari kesalahan telah terjadi karena dilakukan17.
ketidakmampuan untuk mengidentifikasi Tujuan keselamatan pasien yaitu
insiden, sikap melaporkan kesalahan hanya mengindentifikasi pasien secara benar,
jika kesalahan tersebut mengakibatkan meningkatkan komunikasi efektif,
kerugian, kurangnya motivasi untuk meningkatkan keamanan dari pengobatan
melaporkan, takut untuk melaporkan, resiko tinggi, mengeliminasi kesalahan
persepsi bahwa tempat kerja memiliki budaya penempatan, kesalahan pengenalan pasien,
keselamatan yang rendah, takut disalahkan, kesalahan prosedur operasi, mengurangi risiko
reaksi negatif dari pimpinan, kepemimpinan infeksi yang berhubungan dengan pelayanan
organisasi yang lemah terhadap keselamatan kesehatan, mengurangi risiko pasien terluka
18
pasien15 . Kegagalan untuk melaporkan insiden karena jatuh . Standar keselamatan pasien
dianggap sebagai masalah yang signifikan yang wajib dipatuhi oleh fasilitas pelayanan
dalam manajemen risiko. Sikap tidak kesehatan yaitu hak pasien, pendidikan bagi
melaporkan insiden membuat sulit untuk pasien dan keluarga, keselamatan pasien
mengidentifikasi insiden bagi pasien dan dalam kesinambungan pelayanan, pendekatan
mengurangi kesempatan belajar bagi tenaga peningkatan kinerja, peran kepemimpinan,
kesehatan16 . pendidikan staf tentang keselamatan pasien,
Kementerian Kesehatan Republik komunikasi bagi staf 17.
Indonesia telah mengatur keselamatan pasien Sasaran keselamatan pasien yaitu
di fasilitas pelayanan kesehatan yaitu, setiap identifikasi pasien secara tepat, meningkatkan
fasilitas pelayanan kesehatan harus komunikasi yang efektif, meningkatkan
menyelenggarakan dan melaporkan IKP setiap keamanan obat-obatan yang harus
bulan sebagai tolak ukur untuk menilai tingkat diwaspadai, memastikan lokasi pembedahan,
keberhasilan mutu kebijakan Kementerian prosedur dan pasien yang benar, mengurangi
Kesehatan Republik Indonesia. Puskesmas risiko infeksi terkait perawatan kesehatan,
juga diwajibkan untuk melaksanakan mengurangi risiko cedera pasien akibat jatuh.
pengukuran indikator nasional mutu secara Tujuh langkah menuju keselamatan pasien
berkala17 . yaitu membangun kesadaran akan nilai
Terdapat banyak penelitian mengenai keselamatan pasien, memimpin dan
pelaporan IKP di rumah sakit baik di dunia mendukung staf, mengintegrasikan aktivitas
maupun di Indonesia. Namun, masih sedikit pengelolaan risiko, mengembangkan sistem
penelitian di Indonesia yang meneliti pelaporan, melibatkan dan berkomunikasi
mengenai faktor-faktor yang memengaruhi dengan pasien, belajar dan berbagi
pelaporan IKP di puskesmas. Oleh karena itu, pengalaman tentang keselamatan pasien,
kami tertarik untuk menganalisis faktor-faktor mencegah cedera melalui implementasi
yang memengaruhi pelaporan insiden keselamatan pasien 17.
keselamatan pasien pada tenaga kesehatan Insiden Keselamatan Pasien
puskesmas di kota Bandar Lampung tahun Insiden keselamatan pasien/ patient
2022. safety incident adalah suatu kejadian atau
Keselamatan Pasien situasi yang dapat atau kemungkinan dapat
Keselamatan pasien (patient safety) menimbulkan harm (penyakit, cedera, cacat
merupakan suatu proses yang dilaksanakan dan kematian) yang seharusnya tidak terjadi.
dalam suatu institusi kesehatan untuk Insiden keselamatan pasien merupakan
memberikan pelayanan yang lebih aman kejadian dan kondisi yang tidak diinginkan
kepada pasien meliputi; menilai risiko, yang mengakibatkan atau memungkinkan
mengidentifikasi dan manajemen risiko mengakibatkan cedera pasien yang dapat
pasien, melaporkan dan menganalisis insiden, dicegah 8 .
mempelajari dan menindaklanjuti insiden, dan Insiden keselamatan pasien di fasilitas
mengurangi dampak risiko untuk mencegah pelayanan kesehatan meliputi Kejadian Tidak
cedera saat melakukan tindakan atau tidak Diharapkan (KTD) merupakan cedera yang
disebabkan oleh kejadian yang tidak
diharapkan pada pasien karena tindakan perilaku; Motivasi merupakan sifat psikologis
“commission” atau karena tidak bertindak manusia yang berkontribusi terhadap tingkat
“omission”, bukan karena “underlying komitmen seseorang 19.
disease” atau kondisi pasien; Kejadian Nyaris Faktor organisasi antara lain sumber
Cedera (KNC) yaitu suatu kejadian yang tidak daya kerja yang meliputi aspek fisik,
mengakibatkan cedera pasien ataupun belum psikologis, sosial atau organisasi dari
sampai terpapar ke pasien; Kejadian Tidak pekerjaan yang bertujuan untuk mengurangi
Cedera (KTC) merupakan suatu kejadian yang tuntutan kerja dan biaya fisiologis dan
sudah terpapar ke pasien, tetapi tidak psikologis, fungsional untuk mencapai tujuan
mengakibatkan cedera, dapat bersifat kerja; kepemimpinan adalah usaha
"keberuntungan" atau "peringanan"; Kondisi menggunakan pengaruh untuk memotivasi
Potensial Cedera (KPC) yaitu suatu kondisi individu untuk mencapai tujuan tertentu;
yang sangat berpotensi menyebabkan cedera, imbalan dengan tujuan untuk menarik orang
tetapi belum terjadi insiden; Kejadian Sentinel untuk bergabung dengan organisasi, menjaga
merupakan suatu kejadian tidak diharapkan staf tetap bekerja dan memotivasi staf untuk
yang mengakibatkan kematian atau cedera mencapai tingkat pekerjaan yang tinggi 19.
serius, dimana kejadian tersebut tidak dapat Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien
diterima 8. Pelaporan Insiden merupakan sistem
Faktor-faktor yang mempengaruhi untuk mendokumentasikan laporan insiden
kinerja adalah faktor individu termasuk keselamatan pasien, menganalisis dan
kemampuan dan keterampilan, latar belakang mendapatkan rekomendasi serta solusi dari
dan demografi; faktor psikologis termasuk tim keselamatan pasien (KP) fasilitas
persepsi, sikap, kepribadian, pembelajaran pelayanan kesehatan17. Tujuan pelaporan
dan motivasi sedangkan faktor organisasi insiden keselamatan pasien secara umum
termasuk sumber daya, kepemimpinan dan adalah mengurangi insiden keselamatan
imbalan19. pasien serta meningkatkan mutu pelayanan
Faktor individu meliputi kemampuan dan keselamatan pasien, selain itu bagi
dan keterampilan yaitu suatu sifat yang fasilitas pelayanan kesehatan yaitu
memungkinkan seseorang untuk melakukan menerapkan sistem untuk melaporkan dan
sesuatu secara mental maupun fisik, serta mencatat insiden keselamatan pasien di
latar belakang dan demografi yang fasilitas pelayanan kesehatan, mengetahui
mempengaruhi kinerja seorang adalah akar penyebab insiden keselamatan pasien
perbedaan gender, keragaman ras dan serta mempelajari cara meningkatkan
budaya, pendidikan terakhir, masa kerja dan pelayanan pasien untuk mencegah kejadian
status kepegawaian 19. serupa di masa depan dan tujuan pelaporan
Faktor psikologi meliputi persepsi yaitu insiden keselamatan pasien bagi KKPRS antara
suatu proses dimana seseorang menggunakan lain memperoleh data mengenai angka IKP,
kemampuan kognitifnya untuk memahami memperoleh pembelajaran untuk
lingkungannya. Persepsi membantu individu meningkatkan mutu pelayanan dan langkah-
untuk memilih, mengatur, menyimpan langkah keselamatan pasien untuk puskesmas
berbagai stimulus yang melibatkan lain dan terwujudnya keselamatan pasien
penerimaan dan menafsirkan dari suatu secara praktis untuk fasilitas pelayanan
rangsangan untuk mempengaruhi perilaku kesehatan di Indonesia8.
dan membentuk sikap; Sikap merupakan Pelaporan insiden keselamatan pasien
perasaan positif atau negatif atau keadaan dapat melalui alur sebagai berikut yaitu jika
mental yang dipelajari dan diatur melalui suatu kejadian terjadi di fasilitas pelayanan
pengalaman serta memiliki pengaruh kesehatan maka harus segera dipantau dan
terhadap orang lain; Kepribadian merupakan ditindaklanjuti dengan membuat laporan
sifat dan watak yang menentukan persamaan insiden (paling lambat 2x24 jam) dan segera
dan perbedaan tingkah laku; Pembelajaran serahkan kepada atasan langsung, atasan akan
merupakan pendorong untuk menciptakan, segera meninjau laporan dan melakukan
menggunakan dan menyampaikan perubahan grading risiko terhadap insiden yang