Anda di halaman 1dari 6

Amalia Tirzaningrum, Bayu Anggileo Pramesona, Khairun Nisa Berawi, Sutarto | Literature Review Terkait Faktor Yang

Memengaruhi Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien Pada Tenaga Kesehatan

LITERATURE REVIEW TERKAIT FAKTOR YANG MEMENGARUHI PELAPORAN


INSIDEN KESELAMATAN PASIEN PADA TENAGA KESEHATAN
Amalia Tirzaningrum1, Bayu Anggileo Pramesona2, Khairun Nisa Berawi3, Sutarto4
1
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung
2
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
3
Bagian Ilmu Fisiologi, Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
4
Bagian Ilmu Kedokteran Komunitas, Fakultas Kedokteran Universitas Lampung

Abstrak
Keselamatan pasien telah menjadi isu global dan merupakan komponen penting dari mutu pelayanan kesehatan. Pelaporan
insiden merupakan langkah pertama yang penting untuk meningkatkan keselamatan pasien. Sistem pelaporan Insiden
keselamatan pasien memberikan informasi tentang terjadinya keselamatan pasien yaitu insiden untuk mengurangi risiko,
memperbaiki sistem, belajar dari kesalahan, dan berbagai pembelajaran. Berdasarkan data pelaporan insiden keselamatan
pasien di Indonesia periode 2006–2011 tercatat 877 insiden. Data tentang keselamatan pasien di Indonesia masih sulit
diperoleh karena masalah pada sistem pelaporan, berdasarkan laporan tahunan untuk tahun 2011, hanya 132 insiden yang
dilaporkan oleh 132 fasilitas pelayanan kesehatan, karena terdapat 2.267 fasilitas pelayanan kesehatan di Indonesia maka
kurang dari 6% jumlah total fasilitas pelayanan kesehatan yang berpartisipasi dalam pelaporan. Hal ini menunjukkan tingkat
pelaporan insiden keselamatan pasien yang rendah. Pelaporan insiden keselamatan pasien merupakan salah satu kendali
mutu untuk dapat memecahkan masalah sehingga kejadian yang sama tidak terulang kembali serta harus ditingkatkan agar
tercipta budaya keselamatan pasien, namun yang menjadi permasalahan besar adalah adanya hambatan-hambatan
terkait pelaporan insiden, terdapat beberapa faktor yang memengaruhi pelaporan insiden keselamatan pasien antara
lain faktor individu yaitu usia, jenis kelamin, pendidikan terakhir, masa kerja dan status kepegawaian, faktor psikologi yaitu
persepsi, sikap dan motivasi, serta faktor organisasi yaitu kepemimpinan.

Kata kunci: Keselamatan pasien, pelaporan insiden

Abstract
Patient safety has become a global issue and is an important component of the quality of health services. Incident reporting
is an important first step to improve patient safety. The patient safety incident reporting system provides information about
patient safety incidents, namely incidents to reduce risk, improve the system, learn from mistakes, and various lessons.
Based on patient safety incident reporting data in Indonesia for the 2006–2011 period, 877 incidents were recorded. Data
on patient safety in Indonesia is still difficult to obtain due to problems with the reporting system, based on the annual
report for 2011, only 132 incidents were reported by 132 health service facilities, because there are 2,267 health service
facilities in Indonesia, less than 6% of the total number of service facilities health participating in the reporting. This
indicates a low patient safety incident reporting rate. Reporting patient safety incidents is one of the quality controls to be
able to solve problems so that the same incidents do not recur and must be improved in order to create a culture of patient
safety, but the big problem is that there are obstacles related to reporting incidents, there are several factors that influence
incident reporting patient safety includes individual factors, namely age, gender, last education, work experience and
employment status, psychological factors, namely perception, attitude and motivation, and organizational factors, namely
leadership.
Key words: Patient safety, incident report

Korespondensi: Bayu Anggileo Pramesona, alamat Jl. Prof. Dr. Ir. Sumantri Brojonegoro, Gedung
Meneng, Bandar Lampung, HP 081274004767, e-mail bayu.pramesona@fk.unila.ac.id.

Pendahuluan pembelajaran kasus dan tindakan serta solusi


Keselamatan pasien merupakan salah implementasi untuk mengurangi resiko1.
satu nilai untuk menjamin berlangsungnya Keselamatan pasien merupakan aspek penting
pelayanan kesehatan yang paripurna di dari kualitas pelayanan sebagai perlindungan
fasilitas pelayanan kesehatan. Keselamatan terhadap pasien dari risiko serius atau
pasien sebagai pelayanan yang tidak potensial yang mungkin timbul dan
menyakiti pasien maupun sistem perawatan mengancam kesehatan pasien. Tindakan yang
pasien di fasilitas pelayanan kesehatan yang komprehensif dan responsive sangat
lebih aman dengan cara pengukuran resiko, diperlukan agar tidak terjadi insiden tak
pengenalan dan pengelolaan kesehatan terduga yang membahayakan keselamatan
pasien, pencatatan dan pengkuran kasus, pasien2. Strategi dalam merancang sistem
Agromedicine | Volume 9 | Nomor 2 | Desember 2022 | 81
Amalia Tirzaningrum, Bayu Anggileo Pramesona, Khairun Nisa Berawi, Sutarto | Literature Review Terkait Faktor Yang
Memengaruhi Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien Pada Tenaga Kesehatan

keselamatan pasien adalah mengenali Pelaporan insiden keselamatan pasien


kesalahan yang dilakukan melalui sistem di beberapa negara masih tergolong rendah.
pelaporan3. Salmasi et al (2015) dalam studinya pada
Sistem pelaporan insiden keselamatan enam Negara di Asia Tenggara: Singapore,
pasien memberikan informasi mengenai Malaysia, Thailand, Vietnam, Filipina, dan
terjadinya insiden keselamatan pasien untuk Indonesia, mengemukakan bahwa kurangnya
mengurangi risiko, meningkatkan sistem data terkait dengan medical error dari hampir
kesehatan, belajar dari kesalahan. Pelaporan 50% negara di Asia Tenggara merupakan bukti
IKP adalah inti dari mutu pelayanan yang adanya kelemahan sistem pelaporan di
berpedoman pada standar prosedur wilayah tersebut10. Di Indonesia terdapat
pelayanan kesehatan yang sangat dipengaruhi 1.227 rumah sakit yang telah terakreditasi,
oleh faktor sistemik terkait pelayanan yang namun hanya 668 insiden yang dilaporkan
melibatkan tenaga medis, pasien, pemerintah, pada tahun 2016 secara nasional 11.
manajemen instansi kesehatan dan budaya Keselamatan pasien adalah prinsip
keselamatan itu sendiri 4. dasar perawatan kesehatan dan merupakan
Institute of Medicine mencatat permasalahan global yang sangat serius.
sebanyak 44.000-98.000 orang meninggal Menurut WHO (2017) diperkirakan terdapat
setiap tahunnya di Amerika Serikat karena 421 juta pasien rawat inap terjadi di dunia
kesalahan medis. Angka kematian akibat setiap tahun, dan sekitar 42,7 jutanya terjadi
kejadian tidak diharapkan (KTD) pada pasien efek samping pada pasien selama mereka
di Amerika adalah 33.600.000 per tahun 5. dirawat di rumah sakit. Sekitar dua pertiga
National Patient Safety Agency melaporkan dari semua efek samping tersebut terjadi di
bahwa IKP di Inggris tahun 2016 sebanyak negara-negara berpenghasilan rendah dan
1.879.822 insiden. Laporan IKP di Inggris pada menengah. Insiden keselamatan pasien yang
tahun 2015 mencatat sebanyak 825.416 paling umum terjadi terkait dengan prosedur
insiden6. Hasil penelitian James (2013) juga bedah (27%), kesalahan pengobatan (18,3%)
menyatakan bahwa diperkirakan lebih dari dan infeksi terkait perawatan kesehatan
40.000 kasus kematian per tahun disebabkan (12,2%). Pada sebuah studi baru di Amerika
oleh cedera yang dapat dicegah7. Serikat, kesalahan medis adalah penyebab
Data pelaporan IKP di Indonesia yang kematian ketiga. Di Inggris, baru-baru ini
diterbitkan oleh Komite Keselamatan Pasien diperkiraan menunjukkan bahwa rata-rata,
Rumah Sakit (KKPRS) periode 2006–2011, satu Insiden keselamatan pasien dilaporkan
tercatat 877 insiden. Laporan IKP di Indonesia setiap 35 detik 12.
tahun 2011 yang dilaporkan adalah (11,23%) Tanpa adanya pelaporan terhadap
di unit keperawatan, (6,17%) di unit farmasi insiden keselamatan pasien, menyebabkan
dan (4,12%) oleh dokter. Laporan KKPRS di lebih banyak beban yang diterima oleh
Indonesia pada 2011, menemukan adanya individu, keluarga, maupun masyarakat secara
pelaporan kasus Kejadian Tidak Dihrapkan sosial dan ekonomi akibat kematian dan
(KTD) sebesar (14,41%) dan Kejadian Nyaris ketidakmampuan mencegah insiden 13.
Cedera (KNC) sebesar (18,53%) 8. Indonesia merupakan satu-satunya
Insiden keselamatan pasien yang negara di dunia yang melakukan akreditasi
terjadi di Indonesia berdasarkan hasil laporan puskesmas. Akreditasi puskesmas dilakukan
Daud (2020) diketahui bahwa terdapat 7.465 secara bertahap pada 9.740 puskesmas di
kasus pada tahun 2019, yang terdiri dari 171 Indonesia, begitu pula pada puskesmas di
kematian, 80 cedera berat, 372 cedera Kota Bandar Lampung provinsi Lampung.
sedang, 1183 cedera ringan, dan 5659 tidak Akreditasi puskesmas dapat tercapai melalui
ada cedera9. Data tentang keselamatan pasien perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi
di Indonesia masih sulit diperoleh karena terhadap keselamatan pasien14.
masalah pada sistem pelaporan. Idealnya, Faktor yang menghambat tenaga
semua fasilitas pelayanan kesehatan di kesehatan untuk melaporkan IKP adalah
Indonesia harus melaporkan insiden ke komite kinerja dan produktivitas menurun dengan
keselamatan pasien8. semakin meningkatnya usia, pegawai dengan

Agromedicine | Volume 9 | Nomor 2 | Desember 2022 | 82


Amalia Tirzaningrum, Bayu Anggileo Pramesona, Khairun Nisa Berawi, Sutarto | Literature Review Terkait Faktor Yang
Memengaruhi Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien Pada Tenaga Kesehatan

status kepegawaian yang berbeda, tidak melakukan tindakan yang seharusnya tidak
menyadari kesalahan telah terjadi karena dilakukan17.
ketidakmampuan untuk mengidentifikasi Tujuan keselamatan pasien yaitu
insiden, sikap melaporkan kesalahan hanya mengindentifikasi pasien secara benar,
jika kesalahan tersebut mengakibatkan meningkatkan komunikasi efektif,
kerugian, kurangnya motivasi untuk meningkatkan keamanan dari pengobatan
melaporkan, takut untuk melaporkan, resiko tinggi, mengeliminasi kesalahan
persepsi bahwa tempat kerja memiliki budaya penempatan, kesalahan pengenalan pasien,
keselamatan yang rendah, takut disalahkan, kesalahan prosedur operasi, mengurangi risiko
reaksi negatif dari pimpinan, kepemimpinan infeksi yang berhubungan dengan pelayanan
organisasi yang lemah terhadap keselamatan kesehatan, mengurangi risiko pasien terluka
18
pasien15 . Kegagalan untuk melaporkan insiden karena jatuh . Standar keselamatan pasien
dianggap sebagai masalah yang signifikan yang wajib dipatuhi oleh fasilitas pelayanan
dalam manajemen risiko. Sikap tidak kesehatan yaitu hak pasien, pendidikan bagi
melaporkan insiden membuat sulit untuk pasien dan keluarga, keselamatan pasien
mengidentifikasi insiden bagi pasien dan dalam kesinambungan pelayanan, pendekatan
mengurangi kesempatan belajar bagi tenaga peningkatan kinerja, peran kepemimpinan,
kesehatan16 . pendidikan staf tentang keselamatan pasien,
Kementerian Kesehatan Republik komunikasi bagi staf 17.
Indonesia telah mengatur keselamatan pasien Sasaran keselamatan pasien yaitu
di fasilitas pelayanan kesehatan yaitu, setiap identifikasi pasien secara tepat, meningkatkan
fasilitas pelayanan kesehatan harus komunikasi yang efektif, meningkatkan
menyelenggarakan dan melaporkan IKP setiap keamanan obat-obatan yang harus
bulan sebagai tolak ukur untuk menilai tingkat diwaspadai, memastikan lokasi pembedahan,
keberhasilan mutu kebijakan Kementerian prosedur dan pasien yang benar, mengurangi
Kesehatan Republik Indonesia. Puskesmas risiko infeksi terkait perawatan kesehatan,
juga diwajibkan untuk melaksanakan mengurangi risiko cedera pasien akibat jatuh.
pengukuran indikator nasional mutu secara Tujuh langkah menuju keselamatan pasien
berkala17 . yaitu membangun kesadaran akan nilai
Terdapat banyak penelitian mengenai keselamatan pasien, memimpin dan
pelaporan IKP di rumah sakit baik di dunia mendukung staf, mengintegrasikan aktivitas
maupun di Indonesia. Namun, masih sedikit pengelolaan risiko, mengembangkan sistem
penelitian di Indonesia yang meneliti pelaporan, melibatkan dan berkomunikasi
mengenai faktor-faktor yang memengaruhi dengan pasien, belajar dan berbagi
pelaporan IKP di puskesmas. Oleh karena itu, pengalaman tentang keselamatan pasien,
kami tertarik untuk menganalisis faktor-faktor mencegah cedera melalui implementasi
yang memengaruhi pelaporan insiden keselamatan pasien 17.
keselamatan pasien pada tenaga kesehatan Insiden Keselamatan Pasien
puskesmas di kota Bandar Lampung tahun Insiden keselamatan pasien/ patient
2022. safety incident adalah suatu kejadian atau
Keselamatan Pasien situasi yang dapat atau kemungkinan dapat
Keselamatan pasien (patient safety) menimbulkan harm (penyakit, cedera, cacat
merupakan suatu proses yang dilaksanakan dan kematian) yang seharusnya tidak terjadi.
dalam suatu institusi kesehatan untuk Insiden keselamatan pasien merupakan
memberikan pelayanan yang lebih aman kejadian dan kondisi yang tidak diinginkan
kepada pasien meliputi; menilai risiko, yang mengakibatkan atau memungkinkan
mengidentifikasi dan manajemen risiko mengakibatkan cedera pasien yang dapat
pasien, melaporkan dan menganalisis insiden, dicegah 8 .
mempelajari dan menindaklanjuti insiden, dan Insiden keselamatan pasien di fasilitas
mengurangi dampak risiko untuk mencegah pelayanan kesehatan meliputi Kejadian Tidak
cedera saat melakukan tindakan atau tidak Diharapkan (KTD) merupakan cedera yang
disebabkan oleh kejadian yang tidak

Agromedicine | Volume 9 | Nomor 2 | Desember 2022 | 83


Amalia Tirzaningrum, Bayu Anggileo Pramesona, Khairun Nisa Berawi, Sutarto | Literature Review Terkait Faktor Yang
Memengaruhi Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien Pada Tenaga Kesehatan

diharapkan pada pasien karena tindakan perilaku; Motivasi merupakan sifat psikologis
“commission” atau karena tidak bertindak manusia yang berkontribusi terhadap tingkat
“omission”, bukan karena “underlying komitmen seseorang 19.
disease” atau kondisi pasien; Kejadian Nyaris Faktor organisasi antara lain sumber
Cedera (KNC) yaitu suatu kejadian yang tidak daya kerja yang meliputi aspek fisik,
mengakibatkan cedera pasien ataupun belum psikologis, sosial atau organisasi dari
sampai terpapar ke pasien; Kejadian Tidak pekerjaan yang bertujuan untuk mengurangi
Cedera (KTC) merupakan suatu kejadian yang tuntutan kerja dan biaya fisiologis dan
sudah terpapar ke pasien, tetapi tidak psikologis, fungsional untuk mencapai tujuan
mengakibatkan cedera, dapat bersifat kerja; kepemimpinan adalah usaha
"keberuntungan" atau "peringanan"; Kondisi menggunakan pengaruh untuk memotivasi
Potensial Cedera (KPC) yaitu suatu kondisi individu untuk mencapai tujuan tertentu;
yang sangat berpotensi menyebabkan cedera, imbalan dengan tujuan untuk menarik orang
tetapi belum terjadi insiden; Kejadian Sentinel untuk bergabung dengan organisasi, menjaga
merupakan suatu kejadian tidak diharapkan staf tetap bekerja dan memotivasi staf untuk
yang mengakibatkan kematian atau cedera mencapai tingkat pekerjaan yang tinggi 19.
serius, dimana kejadian tersebut tidak dapat Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien
diterima 8. Pelaporan Insiden merupakan sistem
Faktor-faktor yang mempengaruhi untuk mendokumentasikan laporan insiden
kinerja adalah faktor individu termasuk keselamatan pasien, menganalisis dan
kemampuan dan keterampilan, latar belakang mendapatkan rekomendasi serta solusi dari
dan demografi; faktor psikologis termasuk tim keselamatan pasien (KP) fasilitas
persepsi, sikap, kepribadian, pembelajaran pelayanan kesehatan17. Tujuan pelaporan
dan motivasi sedangkan faktor organisasi insiden keselamatan pasien secara umum
termasuk sumber daya, kepemimpinan dan adalah mengurangi insiden keselamatan
imbalan19. pasien serta meningkatkan mutu pelayanan
Faktor individu meliputi kemampuan dan keselamatan pasien, selain itu bagi
dan keterampilan yaitu suatu sifat yang fasilitas pelayanan kesehatan yaitu
memungkinkan seseorang untuk melakukan menerapkan sistem untuk melaporkan dan
sesuatu secara mental maupun fisik, serta mencatat insiden keselamatan pasien di
latar belakang dan demografi yang fasilitas pelayanan kesehatan, mengetahui
mempengaruhi kinerja seorang adalah akar penyebab insiden keselamatan pasien
perbedaan gender, keragaman ras dan serta mempelajari cara meningkatkan
budaya, pendidikan terakhir, masa kerja dan pelayanan pasien untuk mencegah kejadian
status kepegawaian 19. serupa di masa depan dan tujuan pelaporan
Faktor psikologi meliputi persepsi yaitu insiden keselamatan pasien bagi KKPRS antara
suatu proses dimana seseorang menggunakan lain memperoleh data mengenai angka IKP,
kemampuan kognitifnya untuk memahami memperoleh pembelajaran untuk
lingkungannya. Persepsi membantu individu meningkatkan mutu pelayanan dan langkah-
untuk memilih, mengatur, menyimpan langkah keselamatan pasien untuk puskesmas
berbagai stimulus yang melibatkan lain dan terwujudnya keselamatan pasien
penerimaan dan menafsirkan dari suatu secara praktis untuk fasilitas pelayanan
rangsangan untuk mempengaruhi perilaku kesehatan di Indonesia8.
dan membentuk sikap; Sikap merupakan Pelaporan insiden keselamatan pasien
perasaan positif atau negatif atau keadaan dapat melalui alur sebagai berikut yaitu jika
mental yang dipelajari dan diatur melalui suatu kejadian terjadi di fasilitas pelayanan
pengalaman serta memiliki pengaruh kesehatan maka harus segera dipantau dan
terhadap orang lain; Kepribadian merupakan ditindaklanjuti dengan membuat laporan
sifat dan watak yang menentukan persamaan insiden (paling lambat 2x24 jam) dan segera
dan perbedaan tingkah laku; Pembelajaran serahkan kepada atasan langsung, atasan akan
merupakan pendorong untuk menciptakan, segera meninjau laporan dan melakukan
menggunakan dan menyampaikan perubahan grading risiko terhadap insiden yang

Agromedicine | Volume 9 | Nomor 2 | Desember 2022 | 84


Amalia Tirzaningrum, Bayu Anggileo Pramesona, Khairun Nisa Berawi, Sutarto | Literature Review Terkait Faktor Yang
Memengaruhi Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien Pada Tenaga Kesehatan

dilaporkan, hasil grading akan menentukan 2006. Available from:


bentuk investigasi dan analisis yang akan https://www.slideshare.net/setyo14/p
dilakukan, untuk grade biru dan hijau anduan-keselamatan-pasien
dilakukan investigasi sederhana, laporan hasil 2. Al Hamid, A., Malik, A., & Alyatama, S.
investigasi dan laporan insiden dilaporkan ke 2019. An exploration of patient safety
tim keselamatan pasien, tim keselamatan culture in Kuwait hospitals: a
pasien akan menganalisis kembali hasil qualitative study of healthcare
investigasi dan laporan insiden untuk professionals’ perspectives.
menentukan apakah diperlukan investigasi International Journal of Pharmacy
lanjutan, untuk grade kuning dan merah akan Practice.
dilakukan analisis akar masalah dan membuat https://doi.org/10.1111/ijpp.12574.
rekomendasi perbaikan dan pembelajaran 3. Suryanto, D.T.F. 2018. Hubungan
yang dilaporkan kepada kepala fasilitas Budaya Keselamatan Pasien dengan
pelayanan kesehatan dan dikembalikan ke Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien
unit kerja terkait serta disosialisasikan ke oleh Perawat di Ruang Rawat Inap
seluruh unit di fasilitas pelayanan kesehatan, Rumah Sakit, in Nursing
tim keselamatan pasien melakukan Administration. Universitas Sumatera
monitoring dan evaluasi terhadap insiden Utara: Medan.
keselamatan pasien8. 4. Iskandar H, Maksum H, Nafisah N.
Penangan insiden keselamatan pasien 2014. Faktor Penyebab Penurunan
dapat dilakukan melalui meningkatkan Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien
kualitas pelayanan kesehatan dan Rumah Sakit. Jurnal Kedokteran
keselamatan pasien, membentuk tim Brawijaya. 28(1): 72–7.
keselamatan pasien untuk melakukan 5. Institute of Medicine (IOM), 2004.
kegiatan penanganan insiden, tim Patient Safety: Achieving a New
keselamatan pasien melakukan kegiatan Standard for Care. Washington, DC:
berupa pelaporan, verifikasi, investigasi dan National Academy Press
analisis akar masalah tanpa menyalahkan, 6. National Patient Safety Agency (NPSA).
menghukum dan mempermalukan siapapun 2016. Manchester patient Safety
17
. Framework (MaPSaF). Univercity of
Manchester.
Ringkasan 7. James JT. 2013. A new, evidence-based
Rendahnya pelaporan insiden estimate of patient harms associated
keselamatan pasien yang masih terjadi di with hospital care. Patient Safety.
fasilitas pelayanan kesehatan dipengaruhi 9(3):122–8.
oleh beberapa faktor yaitu faktor individu, 8. Komite Keselamatan Pasien Rumah
faktor psikologi dan faktor organisasi. Dengan Sakit (KKPRS). 2015. Pedoman
mengetahui faktor-faktor penyebab Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien
rendahnya pelaporan insiden keselamatan (Patient safety incident report
pasien, diharapkan dapat membantu guideline). Komite Keselamatan Pasien
meningkatkan angka keselamatan pasien, Rumah Sakit (KKPRS): Jakarta.
mengurangi terjadinya kesalahan dan 9. Daud AW. 2020. Sistem pelaporan dan
memberikan gambaran dalam merumuskan pembelajaran keselamatan pasien
dan menetapkan kebijakan pelaporan insiden nasional (SP2KPN). Jakarta:
keselamatan pasien di fasilitas pelayanan Kementerian Kesehatan Republik
kesehatan. Indonesia. 6(12):738–43.
10. Salmasi S, Khan TM, Hong YH, Ming LC,
Wong TW. 2015. Medication errors in
Daftar Pustaka the Southeast Asian countries: A
1. Departemen Kesehatan RI. Panduan systematic review. PLos One. 10(9):1–
Nasional Keselamatan Pasien Rumah 19.
Sakit (Patient Safety) [Internet].
Jakarta: Departemen Kesehatan RI;
Agromedicine | Volume 9 | Nomor 2 | Desember 2022 | 85
Amalia Tirzaningrum, Bayu Anggileo Pramesona, Khairun Nisa Berawi, Sutarto | Literature Review Terkait Faktor Yang
Memengaruhi Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien Pada Tenaga Kesehatan

11. Dhamanti I, Leggat S, Barraclough S. https://doi.org/10.21776/ub.jkb.2015.


2020. Practical and cultural barriers to 028.02.16.
reporting incidents among health 16. Lee, W., et al,. 2018. Barriers to
workers in Indonesian public hospitals. reporting of patient safety incidents in
J Multidiscip Healthc. 13:351–9. tertiary hospitals: A qualitative study of
12. World Health Organization. Patient nurses and resident physicians in South
Safety Making health care safery Korea. International Journal of Health
[Internet]. Geneva; 2017. Available Planning and Management. 33(4):
from:http://apps.who.int/iris/bitstrea 1178–1188.
m/handle/10665/255507/WHO-HIS- 17. Kementerian Kesehatan Republik
SDS-2017.11- Indonesia, Peraturan Menteri
eng.pdf;jsessionid=0D217B73F50166F2 Kesehatan RI No 11 tahun 2017
D4D26D521C6993AF?sequence=1 tentang Keselamatan Pasien. 2017.
13. Mauti G, Githae M. 2019. Medical Kementerian Kesehatan RI: Jakarta.
error reporting among physicians and 18. JCI. 2017. Joint Commission
nurses in Uganda. Afr Health Sci. International Accreditation Standards
19(4):3107–17. for Hospitals: Including Standards for
14. Kementerian Kesehatan Republik Academic Medical Center Hospitals
Indonesia. 2021. Petunjuk Teknis (6th ed.). Joint Commission
Penggunaan Aplikasi Laporan Insiden International.
Keselamatan Pasien Di Puskesmas. 19. Gibson, J. L., Ivancevich, J. M.,
Kementerian Kesehatan RI: Jakarta. Donnelly, J. H., & Konopaske, R. 2012.
15. Gunawan, Widodo, F. Y., & Tatong Organizations: Behavior, Structure,
Harijanto. 2016. Analisis Rendahnya Processes (Fourteenth; P. Duchan, ed.).
Laporan Insiden Keselamatan Pasien di Americas, New York: McGraw-Hill.
Rumah Sakit. Jurnal Kedokteran
Brawijaya, 28(2): 206–213.

Agromedicine | Volume 9 | Nomor 2 | Desember 2022 | 86

Anda mungkin juga menyukai