Interprestasi
Interprestasi
Istilah interpretasi mungkin ini jarang kita gunakan dalam kehidupan sehari-
hari. Istilah ini lebih sering kita baca di artikel ilmiah atau pun berita di koran,
seperti interpretasi data, interpretasi sejarah, interpretasi karya seni, dan
sebagainya. Karena itu, banyak masyarakat awam yang tidak begitu paham
mengenai arti sebetulnya dari interpretasi ini.
Misalnya, sebuah lukisan abstrak yang kurang dapat dipahami maksudnya
bagi sebagian besar orang. Lukisan ini pun bisa menjadi objek interpretasi
sehingga orang awam bisa mengetahui makna yang terkandung pada lukisan
tersebut. Demikian juga pada karya seni lainnya, novel, semisal film, puisi,
atau lagu. Selain karya seni, interpretasi juga bisa dilakukan terhadap data,
seperti data statistik. Misalnya, data jumlah penduduk berdasarkan jenis
kelamin dan juga rata-rata penghasilan warga desa. Data-data ini bisa
diinterpretasikan untuk memperoleh informasi, seperti pengaruh besarnya
jumlah warga yang berjenis kelamin perempuan dibandingkan laki-laki
dengan tingkat penghaasilan masyarakat.
Interpretasi terhadap suatu objek antara satu orang dengan orang laiin bisa
saja berbeda. Interpretasi ini sangat bergantung dari sudut pandang dan latar
belakang orang yang menginterpretasikan. Akan tetapi, ini bisa menjadi hal
yang sangat positif karena kita bisa melihat dan memahami suatu objek dari
beberapa sudut pandang. Salah satu faktor yang sangat penting dalam
melakukan interpretasi terhaadap objek ialah latar belakang orang yang
bersangkutan. Orang yang menginterpretasikan sesuaatu hendaknya
mempunyai landasan ilmu pengetahuan dan pengalaman mumpuni yang
terkait erat dengan objek yg akan diinterpretasikan. Hal ini agar hasil
interpretasi bisa dipertanggungjawabkan.
Tujuan Interpretasi
Tujuan Interpretasi ini biasanya yaitu untuk dapat meningkatkan pengertian,
akan tetapi kadang, seperti halnya pada propaganda atau cuci otak,
tujuannya justru malah untuk mengacaukan tentang pengertian dan malah
membuat kebingungan. beberapa tujuan dari Interpretasi. Berikut bebeapa
tujuan yang terdapat pada Interpretasi adalah:
Teknik Interpretasi
Untuk melaksanakan kegiatan interpretasi tersebut bisa dilakukan dengan
beberapa cara/teknik. Menurut Sharpe (1982) secara garis besar terdapat dua
macam teknik interpretasi. a. Teknik secara langsung (attended service)
Adalah kegiatan interpretasi yang melibatkan langsung antara interpreter
(penginterpretasi), kelompok sasaran dengan obyek interpretasi yang ada
sehingga kelompok sasaran dapat secara langsung melihat, mendengar atau
bila mungkin mencium, meraba dan merasakan obyek-obyek intrepretasi
yang dipergunakan dan biasanya dengan tahap pelaksanaan sebagai berikut:
1. Sebelum perjalanan
Interpreter atau fasilitator harus tiba di tempat lebih awal agar dapat
menolong peserta untuk menemukan lokasi. Berbicara dengan peserta
begitu mereka tiba sehingga peserta merasa disambut dengan tangan
terbuka dan senang hati. Suatu pembicaraan informal dapat
membangun hubungan dengan peserta dan memungkinkan interpreter
mendapatkan pengetahuan mengenai kebutuhan dan minat, tingkat
pengetahuan, dan harapan dari para peserta yang mengikuti perjalanan
tersebut.
2. Penjelasan awal
Dalam penjelasan awal, peserta diberi informasi mengenai gambaran
kegiatan yang akan dilaksanakan, jarak dan kondisi jalan yang akan
ditempuh, serta hal – hal yang perlu diperhatikan oleh peserta, misalnya
tempat – tempat yang berbahaya. Selain itu ditanyakan pula pada
peserta mengenai kesiapan mereka baik fisik, mental maupun
perlengkapan yang diperlukan selama perjalanan.
3. Pada setiap pemberhentian
Ada tempat – tempat pemberhentian akan membantu peserta untuk
memfokuskan perhatian pada pesan yang ingin disampaikan,
mempelajari hal – hal yang mereka lihat sepanjang perjalanan dan
untuk memperpanjang minat mereka agar tidak cepat bosan. Di tempat
pemberhentian tersebut :
a ? Tarik perhatian peserta terhadap obyek yang ingin didiskusikan
dengan cara berdiri di sebelah obyek tersebut, menunjuknya atau
menjelaskan lokasi keberadaan obyek tersebut dan meminta peserta
untuk mencarinya.
b ? Memberikan penjelasan mengenai obyek yang dimaksud,
identifikasikan dan berikan informasi menarik yang disertai dengan
anekdot – anekdot yang lucu.
c ? Hubungkan diskusi tersebut dengan inti pesan yang ingin
disampaikan.
d ? Setelah selesai, persiapkan peserta untuk melanjutkan perjalanan
dan berikan sedikit gambaran mengenai apa yang akan mereka
temukan selanjutnya.
4. Hal – hal lain yang harus diperhatikan
Dalam perjalanan bisa diselingi dengan permainan, pengamatan dan
lain – lain. Jika diantara peserta terdapat seseorang yang memiliki
keterbatasan indra, maka aktifitas dapat dimodifikasi dengan
menambah ilustrasi, deskripsi dan lain – lain. b) Percakapan atau
diskusi di lokasi dengan/tanpa demonstrasi.
Cara ini biasanya dilakukan pada tempat-tempat khusus, misalnya
tempat-tempat yang memiliki keunikan flora dan fauna tertentu. Flora
biasanya dapat ditunjukkan secara langsung, sedangkan untuk fauna
dapat ditunjukkan di tempat-tempat yang menjadi tempat bermain,
mencari makan, tidur, dan sebagainya.
Beberapa jenis kegiatan yang termasuk interpretasi dengan teknik
tersebut antara lain : ? Bercerita
Sebuah cerita dapat menjadi bahan pendidikan sekaligus bahan
hiburan yang menyenangkan. Ada beberapa cerita yang memberikan
pelajaran atau pertanyaan – pertanyaan yang harus dijawab oleh
pendengar. Setiap orang, masyarakat atau kebudayaan memiliki cerita
sejarah dan tradisi yang berbeda – beda yang mempengaruhi cerita
yang mereka sampaikan.
Seperti suatu cerita rakyat, temanya akan berkaitan dengan sejarah
alam dan budayanya. Contohnya saja salah satu cerita rakyat
Pasundan atau Parahyangan, yaitu Sangkuriang. Tema dan latar
belakang ceritanya berkisar dari pegunungan, hutan, dan kerajaan. Hal
tersebut dikarenakan sebagian besar alam Bumi Pasundan terdiri dari
pegunungan dan hutan serta terdapat banyak kerajaan.
Si pencerita dapat menceritakan kembali peristiwa – peristiwa yang
aneh dan menakjubkan yang berkaitan dengan kehidupan sehari – hari
atau memberikan penjelasan bagaimana peristiwa – peritiwa tersebut
dapat terjadi. Dengan cara tersebut, interpreter dapat menangkap
perhatian sasaran dengan cerita – cerita imajinatif yang memiliki pesan
– pesan penting yang akan diingat oleh pendengar. Untuk sebagian
pendengar, dapat juga dilaksanakan diskusi cerita tersebut dan
bagaimana hal tersebut dapat mengungkapkan adanya interaksi antara
manusia dengan lingkungannya dan kepercayaan yang menjadi dasar
tingkah laku mereka. Pendengar (sasaran) juga dapat menjadi
pencerita. Setelah interpreter menceritakan suatu cerita dan
mendiskusikannya, pendengar (sasaran) tadi kemudian dirangsang
untuk menulis cerita atau essay yang bertemakan lingkungan dan
kemudian menceritakannya kembali kepada yang lain. Kegiatan
tersebut dapat menjadi suatu kegiatan yang kreatif dan menyenangkan
serta meningkatkan kemampuan dalam menggunakan bahasa yang
baik dan dalam menulis.
Untuk melaksanakan kegiatan Khayalan Terpandu, ada beberapa hal yang
harus dilakukan yaitu :
Merencanakan Interpretasi
Ada beberapa langkah penting untuk membuat interpretasi yang baik, yaitu: