Identitas Modul
a. Penyusun : Shintya Atika,S.Pd
b. Satuan Pendidikan : SMP Negeri 2 Jakarta
c. Kelas : VII
d. Topik Tema : Lingkungan Baru
e. Model Pembelajaran : Problem Based Learning
f. Kegiatan Pembelajaran : Individu
g. Metode Pembelajaran : Tanya Jawab dan Disksi
h. Target Peserta Didik : Seluruh Peserta Didik kelas VII
i. Sarana dan Prasarana : Laptop, Power Point, LCD
Pada modul ini bidang yang digunakan adalah bidang pribadi, sosial, belajar, dengan alur capaian
layanan (CL) yang akan dijelaskan pada tabel berikut :
Asessment
1. Asessment Tujuan Pembelajaran 1
Kemampuan Memahami Perbedaan
N
Nama Siswa Yang harus Yang harus
o
Ditinggal Diakukan
2. Asessment Formatif
No Siswa Keaktifan Dalam Diskusi
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Bimbingan Konseling
Identitas Modul
a. Penyusun : Shintya Atika, S.Pd
b. Satuan Pendidikan : SMPN 2 Jakarta
c. Kelas : VII
d. Topik Tema : Gaya Belajar
e. Model Pembelajaran : Problem Based Learning
f. Kegiatan Pembelajaran : Individu dan Kelompok
g. Metode Pembelajaran : Tanya Jawab dan Diskusi
h. Target Peserta Didik : Seluruh Peserta Didik kelas VII
i. Sarana dan Prasarana : Laptop, Power Point, LCD
Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan Kedua (2 x 45 menit)
A. Tahap Awal/ Pendahuluan (10 menit)
1. Guru BK membuka pertemuan dengan memberikan salam dengan penuh semangat
kepada peserta didik, kemudian dilanjutkan dengan berdoa.
2. Guru BK memberikan pengantar singkat tentang tujuan layanan materi Gaya Belajar
“Asikin Gaya Belajarmu!”
3. Guru BK Membina hubungan baik dengan peserta didik serta membuat suasana kegiatan
menjadi lebih semangat, diawali dengan ice breaking.
B. Tahap Inti
1. Guru BK menampilkan slide power point atau video layanan, atau yang lainnya yang
berhubungan dengan materi layanan tersebut.
2. Peserta didik mengamati, mencermati materi yang telah disampaikan
3. Guru BK mengajak peserta didik untuk curah pendapat dan tanya jawab.
4. Guru BK membagi kelas menjadi 9 kelompok, 1 kelompok 4 Peserta
5. Guru BK memberikan tugas kepada masing-masing kelompok
6. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-masing
7. Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya kemudian kelompok lain
menanggapinya, dan seterusnya bergatian samai selesai.
8. Peserta didik mengerjakan lembar activity
9. Guru BK mengajak peserta didik untuk melakukan refleksi terhadap materi yang
disampaikan
C. Tahap Penutup
1. Guru BK mengajak peserta didik untuk menyimpulkan terkait materi layanan
2. Guru BK menyampaikan rencana layanan yang akan datang dan mengakhiri kegiatan
dengan doa dan salam
Asessment
1. Asessment Tujuan Pembelajaran 2
Kemampuan Menghafal Dan Memahami Materi
2. Asessment Formatif
No Nama Siswa Keaktifan Dalam Diskusi
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Bimbingan Konseling
Setiap orang memiliki kemampuan dan keahlian yang berbeda satu dengan yang lainnya.
Begitu pula dengan gaya belajar masing-masing orang. Sebagian mungkin akan menangkap
informasi lebih cepat ketika mendengarkan. Terdapat pula yang lebih nyaman memahami
sesuatu melalui penglihatan maupun gerakan.
Gaya belajar VAK (Visual, Auditori, dan Kinestetik) adalah gaya belajar yang awalnya
dikenalkan oleh Walter Burke Barbe dan kemudian dikembangkan kembali oleh Neil
Fleming. Masing-masing tipe belajar menekankan pada alat indra yang kita miliki.
Visual
Tipe pembelajar visual cenderung fokus pada penglihatan. Belajar dengan gaya belajar visual
menggunakan indra mata dalam mengamati, menggambar, mendemonstrasikan, serta
membaca media. Tipe visual biasanya akan lebih nyaman belajar dengan mengakses citra
visual yang menonjol berupa paduan warna, garis, maupun bentuk.
Karakteristik tipe visual biasanya imajinatif karena dapat mengingat gambaran skenario yang
kompleks melalui gambar ataupun video. Grafik, diagram, peta, flowchart akan jauh
memudahkan tipe visual dalam belajar. Orang dengan gaya belajar ini terkadang juga susah
untuk memahami instruksi verbal dibandingkan tertulis. Kemampuan dalam menggunakan
indra penglihatan yang lebih membuat tipe visual cenderung mudah terganggu atau
terdistraksi melalui rangsangan visual seperti pop-up notification, duduk di samping jendela,
dan lainnya.
Auditori
Orang-orang yang mengandalkan pendengaran dalam menangkap informasi termasuk dalam
tipe auditori. Pernahkah kamu dapat mengulang pembicaraan orang lain atau guru ketika
menjelaskan materi dengan mudah? Mungkin gaya belajarmu adalah auditori karena dapat
mengingat hal-hal yang pernah kamu dengar dengan baik dan jelas.
Tipe auditori sangat mudah mengikuti instruksi verbal dibandingkan instruksi-instruksi
tertulis. Orang-orang dengan gaya belajar ini juga lebih sensitif dengan nada, suara, dan
ritme. Tipe auditori lebih mudah belajar dengan kembali mengulang dan membicarakan hal-
hal yang ingin diingat. Akan tetapi, tipe yang satu ini cukup mudah terdistraksi di tengah
kebisingan.
Kinestetik
Cara belajar kinestetik adalah metode belajar yang banyak melibatkan gerakan. Tipe yang
satu ini akan mudah mengingat informasi dengan langsung mempraktekannya dibanding
hanya mendengarkan atau membaca teori. Langsung menyentuh objek yang dipelajari akan
membantu tipe kinestetik.
Tipe kinestetik cenderung merasa nyaman mengekspresikan diri secara fisik seperti dalam
pertunjukan atau tari. Terkoordinasi secara fisik serta pandai olah raga dapat menjadi salah
satu kelebihannya. Belajar dengan mencoret-coret atau menggambar akan memudahkan
orang-orang dengan gaya belajar kinestetik. Akan tetapi, biasanya mereka mudah gelisah
apabila terlalu lama berdiam di suatu tempat.
Dengan memahami cara belajar yang paling sesuai, kamu akan lebih mudah memproses
setiap materi, pembelajar, atau informasi yang harus diserap. Gaya belajar juga dapat
memaksimalkan kualitas belajar sehingga bisa menjadi lebih optimal. Jadi, sudahkah kamu
mengenali dan lebih memahami gaya belajarmu?
MODUL AJAR
BIMBINGAN DAN KONSELING
Identitas Modul
a. Penyusun : Shintya Atika, S.Pd
b. Satuan Pendidikan : SMPN 2 Jakarta
c. Kelas : VII
d. Topik Tema : Motivasi Belajar
e. Model Pembelajaran : Problem Based Learning
f. Kegiatan Pembelajaran : Individu dan Kelompok
g. Metode Pembelajaran : Tanya Jawab dan Diskusi
h. Target Peserta Didik : Seluruh Peserta Didik kelas VII
i. Sarana dan Prasarana : Laptop, Power Point, LCD
N
Bidang Topik/Tema
o
Langkah-langkah Pertemuan
Pertemuan ketiga (2 x 45 Menit)
A. Tahap Awal/ Pendahuluan (10 menit)
1. Guru BK membuka pertemuan dengan memberikan salam dengan penuh semangat
kepada peserta didik, kemudian dilanjutkan dengan berdoa.
2. Guru BK memberikan pengantar singkat tentang tujuan layanan materi Motivasi Belajar
3. Guru BK Membina hubungan baik dengan peserta didik serta membuat suasana kegiatan
menjadi lebih semangat, diawali dengan ice breaking.
B. Tahap Inti
1. Guru BK menampilkan slide power point atau video layanan, atau yang lainnya yang
berhubungan dengan materi layanan tersebut.
2. Peserta didik mengamati, mencermati materi yang telah disampaikan
3. Guru BK mengajak peserta didik untuk curah pendapat dan tanya jawab.
4. Guru BK membagi kelas menjadi 9 kelompok, 1 kelompok 4 Peserta
5. Guru BK memberikan tugas kepada masing-masing kelompok
6. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-masing
7. Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya kemudian kelompok lain
menanggapinya, dan seterusnya bergatian samai selesai.
8. Peserta didik mengerjakan lembar activity
9. Guru BK mengajak peserta didik untuk melakukan refleksi terhadap materi yang
disampaikan
C. Tahap Penutup
1. Guru BK mengajak peserta didik untuk menyimpulkan terkait materi layanan
2. Guru BK menyampaikan rencana layanan yang akan datang dan mengakhiri kegiatan
dengan doa dan salam
Asessment
1. Asessment Tujuan Pembelajaran 3
Kemampuan Menghafal Dan Memahami Materi
2. Asessment Formatif
Keaktifan Dalam Diskusi
No Nama Siswa Aktif Sebagian Aktif Belum Aktif
(SKOR 4) (SKOR 2-3) (SKOR 2)
Pengayaan dan Remedial
1. Bagi peserta didik yang masuk kategori belum mendapatkan layanan serta belum
mengerjakan tugas yang diberikan akan dilakukan intervensi dan pendampingan oleh
guru dan orang tua/wali
2. Bagi peserta didik yang masuk kategori sudah paham akan materi layanan yang
diberikan sebagian akan dilakukan pendampingan oleh teman sejawatnya
3. Bagi peserta didiki yang masuk kategori memahami materi layanan seutuhnya akan
melanjutkan ke tujuan pembelajaran selanjutnya.
Refleksi
1. Bagi siswa
a. Apa yang Anda rasakan ketika memahami materi layanan ini ?
b. Kesulitan apa yang anda alami ketika memahami materi layanan ini?
c. Setelah anda mengetahui kesulitan yang dialami, apa yang anda akan lakukan
untuk mengatasi kesulitab tersebut?
2. Bagi guru
a. Apa saja yang tidak berjalan dengan baik saat saya melakukan kegiatan,
mengapa?
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Bimbingan Konseling
Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak baik dari dalam diri siswa maupun dari
luar siswa, sehingga menimbulkan hasrat, keinginan, semangat dan kegairahan dalam
kegiatan belajar demi mencapai suatu tujuan. Motivasi belajar merupakan sebuah dorongan
yang muncul secara sadar maupun tidak sadar dalam diri siswa pada saat kegiatan belajar
secara terus menerus untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai sehingga terjadi perubahan
tingkah laku.
Motivasi belajar adalah hasrat yang timbul dalam diri siswa yang menyebabkan terjadinya
kegiatan belajar. Adanya motivasi belajar akan menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar
dan yang memberikan pada arah kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh
subjek belajar itu dapat tercapai. Motivasi dan belajar adalah dua hal yang saling berkaitan.
Motivasi belajar merupakan hal yang pokok dalam melakukan kegiatan belajar, sehingga
tanpa motivasi seseorang tidak akan melakukan kegiatan pembelajaran.
Motivasi belajar adalah kecenderungan siswa dalam melakukan segala kegiatan belajar yang
didorong oleh hasrat untuk mencapai prestasi atau hasil belajar sebaik mungkin. Motivasi
belajar pada setiap individu dapat berbeda, sehingga ada siswa yang sekedar ingin
menghindari nilai yang jelek bahkan untuk menghindari hukuman dari guru, dan orientasinya
hanya untuk memperoleh nilai yang tinggi, namun ada pula siswa yang benar-benar ingin
mengembangkan wawasan dan pengetahuan.
Menurut Uno (2011), motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa
yang sedang belajar untuk mengadakan tingkah laku, pada umumnya dengan berupa indikator
atau unsur-unsur yang mendukung. Indikator-indikator tersebut, antara lain adanya hasrat dan
keinginan, dorongan dan kebutuhan dalam belajar, harapan dan cita-cita masa depan,
penghargaan dalam belajar dan lingkungan belajar yang kondusif.
Menurut Sardiman (2016), motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak di dalam
diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin keberlangsungan dari kegiatan
belajar dan memberi arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh
subjek dapat tercapai.
Menurut Sardiman (2016), terdapat beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk
menumbuhkan motivasi belajar pada siswa, antara lain yaitu sebagai berikut:
a. Memberi angka
Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajarnya. banyak siswa belajar, yang
utama justru untuk mencapai angka/nilai yang baik, sehingga siswa biasanya yang dikejar
adalah nilai ulangan atau nilai-nilai raport angkanya baik-baik.
b. Hadiah
Hadiah juga dapat dikatakan sebagai motivasi, tetapi tidaklah selalu demikian. Karena hadiah
untuk suatu pekerjaan, mungkin tidak akan menarik bagi seseorang yang tidak senang dan
tidak berbakat untuk sesuatu pekerjaan tersebut. Sebagai contoh hadiah yang diberikan untuk
gambar yang terbaik mungkin tidak akan menarik bagi seorang siswa yang tidak memiliki
bakat menggambar.
c. Saingan/Kompetisi
Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk mendorong belajar
siswa. Persaingan, baik persaingan individual maupun persaingan kelompok dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa. Memang unsur persaingan ini banyak dimanfaatkan di
dalam dunia industri atau perdagangan, tetapi juga sangat baik digunakan untuk
meningkatkan kegiatan belajar siswa.
d. Ego-involement
Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya tugas dan menerimanya
sebagai tantangan sehingga bekerja keras dengan mempertaruhkan harga diri, adalah sebagai
salah satu bentuk motivasi yang cukup penting. Seseorang akan berusaha dengan segenap
tenaga untuk mencapai prestasi baik dengan menjaga harga dirinya.
e. Memberi Ulangan
Para siswa akan menjadi giat belajar kalau mengetahui akan ada ulangan. Oleh karena itu,
memberi ulangan ini juga merupakan sarana motivasi.
f. Mengetahui Hasil
Dengan mengetahui hasil pekerjaan, apalagi kalau terjadi kemajuan, akan mendorong siswa
untuk lebih giat belajar. Semakin mengetahui bahwa grafik bahwa hasil belajar meningkat,
maka ada motivasi pada diri siswa untuk terus belajar, dengan suatu harapan hasilnya terus
meningkat.
g. Pujian
Apabila ada siswa yang sukses atau berhasil menyelesaikan tugas dengan baik, perlu
diberikan pujian. Pujian ini adalah bentuk reinforcement yang positif dan sekaligus
merupakan motivasi yang baik.
i. Minat
Motivasi muncul karena adanya kebutuhan, begitu juga dengan minat sehingga tepatlah kalau
minat merupakan alat motivasi yang pokok. Proses belajar itu akan berjalan lancar kalau
disertai dengan minat.
1. Dorongan kognitif, yaitu kebutuhan untuk mengetahui, mengerti, dan memecahkan masalah.
Dorongan ini timbul di dalam proses interaksi antara siswa dengan tugas/masalah.
2. Harga diri, yaitu ada siswa tertentu yang tekun belajar dan melaksanakan tugas-tugas bukan
terutama untuk memperoleh pengetahuan atau kecakapan, tetapi untuk memperoleh status dan
harga diri.
3. Kebutuhan berafiliasi, yaitu kebutuhan untuk menguasai bahan pelajaran/belajar dengan
niat guna mendapatkan pembenaran dari orang lain/teman-teman. Kebutuhan ini sukar
dipisahkan dengan harga diri.
Selain itu menurut Suryabrata (2011), beberapa hal yang dapat mempengaruhi motivasi
belajar siswa adalah:
1. Adanya sifat ingin tahu untuk belajar dan menyelidiki dunia yang lebih luas.
2. Adanya sifat yang kreatif pada manusia dan berkeinginan untuk terus maju.
3. Adanya keinginan untuk mendapatkan simpati dari orang tua, guru, dan teman-
teman.
4. Adanya keinginan untuk memperbaiki kegagalan yang lalu dengan usaha yang baik
melalui kooperasi maupun dengan kompetisi.
5. Adanya keinginan untuk mendapatkan kenyamanan bila menguasai pelajaran.
6. Adanya ganjaran atau hukuman sebagai akhir kegiatan pembelajaran.
MODUL AJAR
Identitas Modul
a. Penyusun : Shintya Atika, S.Pd
b. Satuan Pendidikan : SMPN 2 Jakarta
c. Kelas : VII
d. Topik Tema : Kenali Diri “Siapa Aku?”
e. Model Pembelajaran : Problem Based Learning
f. Kegiatan Pembelajaran : Individu dan Kelompok
g. Metode Pembelajaran : Tanya Jawab dan Diskusi
h. Target Peserta Didik : Seluruh Peserta Didik kelas VII
i. Sarana dan Prasarana : Laptop, Power Point, LCD
N Bidang Topik/Tema
o
Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan Keempat (2 x 45 menit)
A. Tahap Awal/ Pendahuluan (10 menit)
1. Guru BK membuka pertemuan dengan memberikan salam dengan penuh semangat
kepada peserta didik, kemudian dilanjutkan dengan berdoa.
2. Guru BK memberikan pengantar singkat tentang tujuan layanan materi Kenali Diri
“Siapa Aku?”
3. Guru BK Membina hubungan baik dengan peserta didik serta membuat suasana kegiatan
menjadi lebih semangat, diawali dengan ice breaking.
B. Tahap Inti
1. Guru BK menampilkan slide power point atau video layanan, atau yang lainnya yang
berhubungan dengan materi layanan tersebut.
2. Peserta didik mengamati, mencermati materi yang telah disampaikan
3. Guru BK mengajak peserta didik untuk curah pendapat dan tanya jawab.
4. Guru BK membagi kelas menjadi 9 kelompok, 1 kelompok 4 Peserta
5. Guru BK memberikan tugas kepada masing-masing kelompok
6. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-masing
7. Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya kemudian kelompok lain
menanggapinya, dan seterusnya bergatian samai selesai.
8. Peserta didik mengerjakan lembar activity
9. Guru BK mengajak peserta didik untuk melakukan refleksi terhadap materi yang
disampaikan
C. Tahap Penutup
1. Guru BK mengajak peserta didik untuk menyimpulkan terkait materi layanan
2. Guru BK menyampaikan rencana layanan yang akan datang dan mengakhiri kegiatan
dengan doa dan salam
Asessment
1. Asessment Tujuan Pembelajaran 4
Kemampuan Menghafal Dan Memahami Materi
2. Asessment Formatif
Keaktifan Dalam Diskusi
No Nama Siswa Aktif Sebagian Aktif Belum Aktif
(SKOR 4) (SKOR 2-3) (SKOR 2)
Pengayaan dan Remedial
1. Bagi peserta didik yang masuk kategori belum mendapatkan layanan serta belum
mengerjakan tugas yang diberikan akan dilakukan intervensi dan pendampingan oleh
guru dan orang tua/wali
2. Bagi peserta didik yang masuk kategori sudah paham akan materi layanan yang
diberikan sebagian akan dilakukan pendampingan oleh teman sejawatnya
3. Bagi peserta didiki yang masuk kategori memahami materi layanan seutuhnya akan
melanjutkan ke tujuan pembelajaran selanjutnya.
Refleksi
1. Bagi siswa
a. Apa yang Anda rasakan ketika memahami materi layanan ini ?
b. Kesulitan apa yang anda alami ketika memahami materi layanan ini?
c. Setelah anda mengetahui kesulitan yang dialami, apa yang anda akan lakukan
untuk mengatasi kesulitab tersebut?
2. Bagi guru
a. Apa saja yang tidak berjalan dengan baik saat saya melakukan kegiatan,
mengapa?
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Bimbingan Konseling
Konsep diri memiliki peranan penting dalam menentukan perilaku individu dalam
memandang percaya dirinya. Manfaat dari mengetahui konsep diri adalah individu bersikap
optimis, diri, senantiasa berfikir dan persikap serta berperilaku positif.
Banyak orang menjalani hidup tanpa mendapatkan pemahaman yang jelas tentang diri
mereka sendiri. Namun, bukan berarti bahwa hanya orang yang tidak bahagia yang perlu
mengenal diri sendiri dan meningkatkan kualitas diri. Bahkan, orang-orang hebat yang sudah
mengenal diri mereka dengan sangat baik dan selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas
diri pun, masih perlu memeriksa diri mereka lagi dari waktu ke waktu.
Ini adalah hal yang wajar, karena perubahan akan terus ada di dalam kehidupan kita.
Perubahan memang sedikit terlihat menakutkan, tetapi akan lebih menakutkan jika kita
mengabaikan hal ini. Jika kita mengenal diri sendiri dengan baik, maka sudah dipastikan kita
akan dapat menangani perubahan dengan lebih baik.
Tidak pernah ada kata terlambat untuk mengenal diri sendiri, karena saat kita melakukannya,
maka kita akan siap untuk menghadapi apapun yang akan terjadi di masa depan.
Berikut adalah beberapa tindakan yang perlu diterapkan untuk mengenal diri sendiri dengan
lebih baik:
Ini bukan berarti kita harus menjadi seorang yang egois atau terlalu percaya diri, namun
langkah ini bertujuan agar kita fokus mengenal diri sendiri, bukan sibuk dengan urusan orang
lain.
Ok, untuk mensukseskan langkah awal ini, coba rekan-rekan pembaca luangkan waktu untuk
melihat diri Anda sendiri. Tanyakan ini “Apa yang selama ini telah kita lakukan?”
“Bagaimana kita bereaksi terhadap situasi tertentu?” “Apa yang membuat kita bisa
tersenyum?” “Apa hal yang paling menyedihkan bagi kita?” serta serangkaian pertanyaan
lainnya tentang diri kita sendiri.
Lalu, bagaimana jika rekan pembaca kembali membanding-bandingkan diri dengan orang
lain? Baik, jika hal ini masih terjadi maka kita perlu menanyakan pada diri sendiri tentang
“Mengapa kita begitu terpaku pada mereka?”“Apa hal yang paling kita sukai dari mereka
sehingga kita hanya fokus dengan kehidupan mereka?” Cari tahu sendiri jawaban dari
pertanyaan tersebut, sampai titik permasalahan dapat dipecahkan.
Ini mungkin terdengar sedikit konyol, tapi kenyataannya masih banyak orang yang takut
untuk mengenal diri mereka lebih dalam. Ada yang tahu apa alasannya? Faktor utama dari
ketakutan ini adalah mereka belum siap untuk mengakui bahwa beberapa kelemahan yang
mereka benci ternyata ada pada diri mereka sendiri. Sebagai contoh, mereka membenci orang
yang pemalas.
Mereka tahu sebenarnya kekurangan tersebut ada di dalam diri mereka, namun mereka takut
untuk mengenal diri lebih dalam karena takut kecewa dengan fakta yang ada. Tetapi, jika kita
berhasil mengatasi kelemahan yang kita miliki ini, maka itu akan menjadikan kita menjadi
pribadi yang lebih baik. Dan secara tidak langsung, kita akan belajar dari kelemahan-
kelemahan yang ada, dan kita akan tahu lebih banyak tentang karakter diri sendiri.
Identitas Modul
a. Penyusun : Shintya Atika, S.Pd
b. Satuan Pendidikan : SMPN 2 Jakarta
c. Kelas : VII
d. Topik Tema : Kenali Potensi minat dan bakatmu!
e. Model Pembelajaran : Problem Based Learning
f. Kegiatan Pembelajaran : Individu dan Kelompok
g. Metode Pembelajaran : Tanya Jawab dan Diskusi
h. Target Peserta Didik : Seluruh Peserta Didik kelas VII
i. Sarana dan Prasarana : Laptop, Power Point, LCD
N Bidang Topik/Tema
o
Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuaan Kelima (2 x 45 menit)
A. Tahap Awal/ Pendahuluan (10 menit)
1. Guru BK membuka pertemuan dengan memberikan salam dengan penuh semangat
kepada peserta didik, kemudian dilanjutkan dengan berdoa.
2. Guru BK memberikan pengantar singkat tentang tujuan layanan materi Kenali Potensi.
Minat dan Bakatmu
3. Guru BK Membina hubungan baik dengan peserta didik serta membuat suasana kegiatan
menjadi lebih semangat, diawali dengan ice breaking.
B. Tahap Inti
1. Guru BK menampilkan slide power point atau video layanan, atau yang lainnya yang
berhubungan dengan materi layanan tersebut.
2. Peserta didik mengamati, mencermati materi yang telah disampaikan
3. Guru BK mengajak peserta didik untuk curah pendapat dan tanya jawab.
4. Guru BK membagi kelas menjadi 9 kelompok, 1 kelompok 4 Peserta
5. Guru BK memberikan tugas kepada masing-masing kelompok
6. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-masing
7. Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya kemudian kelompok lain
menanggapinya, dan seterusnya bergatian samai selesai.
8. Peserta didik mengerjakan lembar activity
9. Guru BK mengajak peserta didik untuk melakukan refleksi terhadap materi yang
disampaikan
C. Tahap Penutup
1. Guru BK mengajak peserta didik untuk menyimpulkan terkait materi layanan
2. Guru BK menyampaikan rencana layanan yang akan datang dan mengakhiri kegiatan
dengan doa dan salam
Asessment
1. Asessment Tujuan Pembelajaran 5
Kemampuan Menghafal Dan Memahami Materi
2. Asessment Formatif
Keaktifan Dalam Diskusi
No Nama Siswa Aktif Sebagian Aktif Belum Aktif
(SKOR 4) (SKOR 2-3) (SKOR 2)
Pengayaan dan Remedial
1. Bagi peserta didik yang masuk kategori belum mendapatkan layanan serta belum
mengerjakan tugas yang diberikan akan dilakukan intervensi dan pendampingan oleh
guru dan orang tua/wali
2. Bagi peserta didik yang masuk kategori sudah paham akan materi layanan yang
diberikan sebagian akan dilakukan pendampingan oleh teman sejawatnya
3. Bagi peserta didiki yang masuk kategori memahami materi layanan seutuhnya akan
melanjutkan ke tujuan pembelajaran selanjutnya.
Refleksi
1. Bagi siswa
a. Apa yang Anda rasakan ketika memahami materi layanan ini ?
b. Kesulitan apa yang anda alami ketika memahami materi layanan ini?
c. Setelah anda mengetahui kesulitan yang dialami, apa yang anda akan lakukan
untuk mengatasi kesulitab tersebut?
2. Bagi guru
a. Apa saja yang tidak berjalan dengan baik saat saya melakukan kegiatan,
mengapa?
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Bimbingan Konseling
Bakat merupakan potensi yang dimiliki oleh seseorang sebagai bawaan sejak lahir.
6. Minat ialah suatu proses pengembangan dalam mencampurkan seluruh kemampuan yang
ada untuk mengarahkan individu kepada suatu kegiatan yang diminatinya.
Semua orang memiliki minat, bakat dan potensinya masing-masing. Tetapi banyak
orang mengalami masalah dan kesulitan mengidentifikasikan minat, bakat dan potensinya,
sehingga, mereka tidak mengetahui apa bakat dan potensi yang dimilikinya.
Sebelum melanjutkan bagaimana menemukan potensi, minat dan bakat yang anda
miliki, ada baiknya kita mengetahui lebih dulu perbedaan antara potensi, minat dan bakat.
Potensi
Ada dua bentuk potensi yaitu potensi fisik dan potensi mental (psikis)
Potensi fisik --- >>> Adalah kemampuan yang dimiliki seseorang yang dapat
dikembangkan dan ditingkatkan apabila dilatih dengan baik.Kemampuan yang terlatih ini
akan menjadi suatu kecakapan, keahlian, dan ketrampilan dalam bidang tertentu. Potensi
fisik akan semakin berkembang bila secara intens dilatih dan dipelihara. Potensi fisik ini
seperti, tubuh, otot, wajah, ketahanan ataupun kesehatan.
Potensi psikis --- >>> Adalah bentuk kekuatan diri secara kejiwaan yang dimiliki
seseorang dan memungkinkan untuk ditingkatkan dan dikembangkan apabila dipelajari
dan dilatih dengan baik. Potensi psikis ini meliputi IQ(Intelligence Quotient),EQ
( Emotional Quotient), AQ ( Addversity quotient) dan SQ (Spiritual Quotient).
Jadi potensi adalah, kadar kemampuan yang dimiliki seseorang untuk mencapai hasil
yang maksimal.
Minat
Kata minat lebih menggambarkan motivasi, yang mempengaruhi perhatian, berpikir dan
berprestasi
Bakat
Bakat adalah sebuah sifat dasar, kepandaian dan pembawaan yang dibawa sejak lahir,
misalnya menulis (http://pusatbahasa.diknas.go.id). Ada juga kata “bakat yang terpendam”,
artinya bakat alami yang dibawah sejak lahir tapi tidak dikembangkan. Misalnya seseorang
memilki bakat menjadi seorang pelari, tetapi tidak dikembangkan, sehingga kemampuannya
untuk berlari juga tidak berkembang.
Kesimpulan:
Bakat adalah sesuatu yang melekat bahkan bisa dibawa sejak lahir sedangkan potensi
adalah sesuatu yang mungkin bisa dicapai atau dikembangkan atau dimiliki atau terjadi pada
seseorang. Orang yang berpotensi biasanya adalah orang-orang yang memiliki bakat-bakat
tertentu yang merupakan komponen-komponen dasar dari potensi. Sedangkan minat adalah,
motivasi yang hadir dalam diri individu untuk mengembangkan potensi dan bakat yang
dimiliki.
MODUL AJAR
Identitas Modul
a. Penyusun : Shintya Atika, S.Pd
b. Satuan Pendidikan : SMPN 2 Jakarta
c. Kelas : VII
d. Topik Tema : Stop Bullying!
e. Model Pembelajaran : Problem Based Learning
f. Kegiatan Pembelajaran : Individu dan Kelompok
g. Metode Pembelajaran : Tanya Jawab dan Diskusi
h. Target Peserta Didik : Seluruh Peserta Didik kelas VII
i. Sarana dan Prasarana : Laptop, Power Point, LCD
No Bidang Topik/Tema
Langkah-langkah Pembelajaran
A. Tahap Awal/ Pendahuluan (10 menit)
1. Guru BK membuka pertemuan dengan memberikan salam dengan penuh
semangat kepada peserta didik, kemudian dilanjutkan dengan berdoa.
2. Guru BK memberikan pengantar singkat tentang tujuan layanan materi Stop
Bullying
3. Guru BK Membina hubungan baik dengan peserta didik serta membuat suasana
kegiatan menjadi lebih semangat
B. Tahap Inti
1. Guru BK menampilkan slide power point
2. Peserta didik mengamati, mencermati materi yang telah disampaikan
3. Guru BK mengajak peserta didik untuk curah pendapat dan tanya jawab.
4. Guru Bk mengajak peserta didik untuk Ice Breaking
5. Guru BK mengajak peserta didik untuk melakukan refleksi terhadap materi yang
disampaikan
C. Tahap Penutup
1. Guru BK mengajak peserta didik untuk menyimpulkan terkait materi layanan
2. Guru BK menyampaikan rencana layanan yang akan datang dan mengakhiri
kegiatan dengan doa dan salam
Asessment
1. Asessment Tujuan Pembelajaran 6
Kemampuan Menghafal Dan Memahami Materi
2. Asessment Formatif
Keaktifan Dalam Diskusi
No Nama Siswa Aktif Sebagian Aktif Belum Aktif
(SKOR 4) (SKOR 2-3) (SKOR 2)
Refleksi
1. Bagi siswa
a. Apa yang Anda rasakan ketika memahami materi layanan ini ?
b. Kesulitan apa yang anda alami ketika memahami materi layanan ini?
c. Setelah anda mengetahui kesulitan yang dialami, apa yang anda akan lakukan
untuk mengatasi kesulitan tersebut?
2. Bagi guru
a. Apa saja yang tidak berjalan dengan baik saat saya melakukan kegiatan,
mengapa?
MATERI : BULLYING
Jenis-Jenis Bullying
1. Verbal Bullying/ Perundungan Verbal. Foto oleh Mikhail Nilov dari Pexels. ...
2. Physical Bullying/ Perundungan Fisik. Foto oleh Mikhail Nilov dari Pexels. ...
3. Social Bullying/ Perundungan Sosial. ...
4. Cyber Bullying/ Perundungan Dunia Maya. ...
Faktor penyebab bullying atau perundungan cukup beragam. Selain karena minimnya rasa
empati, masalah ini dapat diakibatkan hubungan anak dengan orangtua yang buruk, memiliki
saudara kandung yang abusif, hingga tidak percaya diri. Waspadalah, dampak
buruk bullying bisa bersifat jangka Panjang
Dampak bullying bisa terasa saat itu juga maupun berpuluh-puluh tahun
setelahnya. Dampak jangka pendek yang dirasakan antara lain gangguan psikologis seperti
depresi dan gangguan kecemasan, gangguan tidur, hingga penurunan prestasi di sekolah
maupun tempat kerja
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Bimbingan Konseling
Identitas Modul
Penyusun : Shintya Atika, S.Pd
Satuan Pendidikan : SMPN 2 Jakarta
Kelas : VII
Topik Tema : Dampak Media Sosial
Model Pembelajaran : Problem Based Learning
Kegiatan Pembelajaran : Individu dan Kelompok
Metode Pembelajaran : Tanya Jawab dan Diskusi
Target Peserta Didik : Seluruh Peserta Didik kelas VII
Sarana dan Prasarana : Laptop, Power Point, LCD
Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan Ketujuh (2 x 45 menit)
A. Tahap Awal/ Pendahuluan (10 menit)
1. Guru BK membuka pertemuan dengan memberikan salam dengan penuh semangat
kepada peserta didik, kemudian dilanjutkan dengan berdoa.
2. Guru BK memberikan pengantar singkat tentang tujuan layanan materi Dampak Media
Sosial
3. Guru BK Membina hubungan baik dengan peserta didik serta membuat suasana kegiatan
menjadi lebih semangat, diawali dengan ice breaking.
B. Tahap Inti
1. Guru BK menampilkan slide power point atau video layanan, atau yang lainnya yang
berhubungan dengan materi layanan tersebut.
2. Peserta didik mengamati, mencermati materi yang telah disampaikan
3. Guru BK mengajak peserta didik untuk curah pendapat dan tanya jawab.
4. Guru BK membagi kelas menjadi 9 kelompok, 1 kelompok 4 Peserta
5. Guru BK memberikan tugas kepada masing-masing kelompok
6. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-masing
7. Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya kemudian kelompok lain
menanggapinya, dan seterusnya bergatian samai selesai.
8. Peserta didik mengerjakan lembar activity
9. Guru BK mengajak peserta didik untuk melakukan refleksi terhadap materi yang
disampaikan
C. Tahap Penutup
1. Guru BK mengajak peserta didik untuk menyimpulkan terkait materi layanan
2. Guru BK menyampaikan rencana layanan yang akan datang dan mengakhiri kegiatan
dengan doa dan salam
Asessment
1. Asessment Tujuan Pembelajaran 7
No Nama Siswa Kemampuan Menghafal Dan Memahami Materi
2. Asessment Formatif
Keaktifan Dalam Diskusi
No Nama Siswa Aktif Sebagian Aktif Belum Aktif
(SKOR 4) (SKOR 2-3) (SKOR 2)
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Bimbingan Konseling
Identitas Modul
a. Penyusun : Tim BK SMP Negeri 2 Jakarta
b. Satuan Pendidikan : SMPN 2 Jakarta
c. Kelas : VII
d. Topik Tema : Bergaul dengan teman Sebaya
e. Model Pembelajaran : Problem Based Learning
f. Kegiatan Pembelajaran : Individu dan Kelompok
g. Metode Pembelajaran : Observatif
h. Assessment : Kognitif dan Non Kognitif
i. Target Peserta Didik : Reguler
j. Sarana dan Prasarana : Laptop, Power Point, LCD
N Bidang Topik/Tema
o
Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan Kedelapan (2 x 45 menit)
A. Tahap Awal/ Pendahuluan (10 menit)
1. Guru BK membuka pertemuan dengan memberikan salam dengan penuh semangat
kepada peserta didik, kemudian dilanjutkan dengan berdoa.
2. Guru BK memberikan pengantar singkat tentang tujuan layanan materi Bergaul dengan
teman sebaya
3. Guru BK Membina hubungan baik dengan peserta didik serta membuat suasana kegiatan
menjadi lebih semangat, diawali dengan ice breaking.
B. Tahap Inti
1. Guru BK menampilkan slide power point atau video layanan, atau yang lainnya yang
berhubungan dengan materi layanan tersebut.
2. Peserta didik mengamati, mencermati materi yang telah disampaikan
3. Guru BK mengajak peserta didik untuk curah pendapat dan tanya jawab.
4. Guru BK membagi kelas menjadi 9 kelompok, 1 kelompok 4 Peserta
5. Guru BK memberikan tugas kepada masing-masing kelompok
6. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-masing
7. Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya kemudian kelompok lain
menanggapinya, dan seterusnya bergatian samai selesai.
8. Peserta didik mengerjakan lembar activity
9. Guru BK mengajak peserta didik untuk melakukan refleksi terhadap materi yang
disampaikan
C. Tahap Penutup
1. Guru BK mengajak peserta didik untuk menyimpulkan terkait materi layanan
2. Guru BK menyampaikan rencana layanan yang akan datang dan mengakhiri kegiatan
dengan doa dan salam
Asessment
1. Asessment Tujuan Pembelajaran 8
Kemampuan Menghafal Dan Memahami Materi
2. Asessment Formatif
No Nama Siswa Keaktifan Dalam Diskusi
Aktif Sebagian Aktif Belum Aktif
(SKOR 4) (SKOR 2-3) (SKOR 2)
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Bimbingan Konseling
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Bimbingan Konseling
Tema :
Anggota :
2.
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Bimbingan Konseling
1 Nama Konseli :
2 Kelas/Semester :
3 Hari, Tanggal :
4 Pertemuan ke- :
5 Waktu :
6 Tempat : Ruang Konseling/ Ruang BK
7 Gejala yang
nampak/keluhan
Petunjuk :
Bacalah pernyataan di bawah ini dan berilah tanda centang (√) pada kolom skor sesuai
dengan apa yang Anda alami!
SKOR
No PERNYATAAN
1 2 3 4
1 Saya merasa nyaman dengan penerimaan guru BK
dalam konseling
2 Layanan konseling yang saya dapati sesuai dengan
harapan/kebutuhan saya
3
Jumlah Pertemuan konseling yang saya ikuti tepat dalam
membantu saya mengatasi masalah
LAPORAN KONSULTASI
SEMESTER... (GANJIL/GENAP) TAHUN PELAJARAN...
2 Kelas
3 Hari/Tanggal
4 Waktu
5 Topik Pembahasan
6 Konsultan/Nara Sumber
7 Peran Guru Bimbingan dan
Konseling atau Konselor
Mengetahui :
Kepala Sekolah, Guru BK/Konselor
....................................... .........................................
PEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTA
DINAS PENDIDIKAN
LAPORAN KOLABORASI
SEMESTER… (GANJIL/GENAP) TAHUN PELAJARAN…......
2 Kelas
3 Kegiatan
4 Tujuan
5 Hasil Kolaborasi
6 Tindak Lanjut
Mengetahui :
Kepala Sekolah, Guru BK/Konselor
....................................... .........................................
PEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTA
DINAS PENDIDIKAN
2 Kelas VII - A
Mengetahui :
Kepala Sekolah, Guru BK/Konselor
....................................... .........................................
PEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTA
DINAS PENDIDIKAN
NIS / Kelas :
Alamat :
B. HASIL KUNJUNGAN
1. Permasalahan yang dihadapi :
2. Hasil pemantauan selama kunjungan
3. KESIMPULAN
4. TINDAK LANJUT
Mengetahui,
Kepala Sekolah, Guru Bimbingan Konseling
.................................. ..............................................
PEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTA
DINAS PENDIDIKAN
Pihak 2
6 Kegiatan Guru BK
7 Laporan akhir
Mengetahui,
Kepala Sekolah, Guru Bimbingan Konseling
................................ ................................................
LAPORAN KONFERENSI KASUS BIMBINGAN KONSELING
A. Topik Permasalahan/Bahan :
B. Bidang Bimbingan :
C. Jenis Kegiatan :
D. Fungsi Kegiatan :
E. Tujuan Kegiatan / Hasil Yang Ingin Dicapai :
F. Subyek Yang Mengalami Masalah :
G. Gambaran Ringkas Masalah :
H. Tempat Penyelenggaraan :
I. Waktu dan Tanggal :
J. Penyelenggara Kegiatan :
K. Pihak-pihak Yang Disertakan Dalam Penyelenggaraan Kegitan dan Peran Masing-masing :
Mengetahui
Kepala Sekolah Konselor Sekolah
...................................... ..........................................