Anda di halaman 1dari 2

KAJIAN FILOLOGI NASKAH NADHAM NASIHAT

Aldin Alif Pratama

Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang


pratamaalif094@students.unnes.ac.id

LATAR BELAKANG

Dunia dan alam semesta diciptakan oleh Tuhan yang maha kuasa, kehidupan
di dunia yang sejatinya hanya sementara. Tuhan menciptakan dunia beserta isinya
ialah tidak lain untuk bersujud kepadanya. Manusia merupakan ciptaan Tuhan yang
paling sempurna dibandingkan dengan ciptaannya yang lain. Tuhan menciptakan
manusia dengan dibekali akal dan hawa nafsu. Sementara itu, Aziz mengemukakan
bahwa potensi manusia berdasarkan pandangan Islam merupakan wujud yang
diciptakan. Sehingga dengan penciptaan manusia ini sang pencipta telah memberi
potensi-potensi untuk hidup yang berkaitan dengan konsep fitrah manusia (Aziz,
2013). Pada hakikatnya diciptakannya manusia ialah untuk bersujud kepada Tuhan
dengan menjalankan segala kewajiban dan menjauhi larangannya. Perkembangan
zaman yang tidak terbendung seakan membuat manusia terlena dengan gemerlapnya
dunia. Nafsu manusia akan kehidupan di dunia yang semakin tidak terkendali,
membuat manusia itu sendiri lupa dengan sang pencipta. Hal tersebut membuat
manusia seakan lupa bahwa terdapat kehidupan yang kekal setelah kehidupan di dunia
ini.

Kehidupan di dunia yang semakin berkembang baik dari teknologi dan budaya
yang tidak dapat dibendung. Nasihat atau kata lain peringatan dirasa dapat menjadi
pengingat bagi manusia. Nasihat yaitu kajian bahasan tentang kebenaran dan
kebajikan dengan maksud mengajak orang yang dinasehati untuk menjauhkan diri
dari jalan yang dirasa kurang benar ke jalan yang bahagia dan berpaedah (Tapanuli
Selatan,2020). Dalam pandangan Islam nasihat mengenai kehidupan atau sebagai
pengingat bagi manusia sudah tertulis secara nyata baik dalam ayat-ayat suci Al-
Quran yang mengandung nasihat maupun hadis. Nasehat bagi seorang muslim
sangatlah penting, karena dengannya akan tercipta hubungan silaturahmi dan
persaudaraan yang kuat serta munculnya tradisi saling menjaga dalam kebenaran.
Selain itu, dalam Islam terdapat adab saling menasehati yang bertujuan untuk tidak
menyudutkan atau menyakiti hati orang yang dinasehati.

Ajaran dan nasehat tentang kehidupan telah ada sejak zaman dahulu berbagai
media yang dapat dijadikan sebagai media untuk menyebarkan nasehat mengenai nilai
kehidupan, salah satunya ialah naskah. Naskah merupakan warisan kuno yang telah
diwariskan secara turun-temurun dalam bentuk tulisan yang ditulis dengan beragam
tulisan aksara jawa atau pegon. Selain itu, isi yang terdapat dalam naskah mengenai
suatu informasi sejarah dan ajaran-ajaran dalam kehidupan (Astuti, 2019). Salah satu
naskah yang berisi tentang nasehat dalam menjalani kehidupan ialah naskah Nadham
Nasihat. Isi nasihat yang dimaksud ialah untuk menjalani kehidupan di dunia yang
hanya sementara agar tidak terlena dengan gemerlapnya dunia yang fana
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa dampak
berarti pada etika umat Islam di zaman modern ini. Oleh karena itu dibutuhkannya
suatu pengingat bagi manusia akan adanya sang pencipta yang telah menciptakan
dunia dan seisinya. Bahwasannya manusia hidup di dunia ini hanya sementara dan
semakin kesini semakin terbuai dengan kehidupan dunia tanpa memikirkan kehidupan
setelah hari akhir. Secara garis besar isi dalam naskah Nadham Nasihat berupa
dakwah sebagai pengingat bagi manusia. Dakwah adalah suatu proses penyampaian,
ajakan atau seruan kepada orang lain atau kepada masyarakat agar mau memeluk,
mempelajari, dan mengamalkan ajaran agama secara sadar. Keberadaan naskah
tersebut dirasa perlu mengingat terdapat nasihat mengenai menjalankan kehidupan
yang baik menurut pandangan Islam.

Dalam deskripsi naskah Nadham Nasihat berisi teks nazam (pusis tradisional
berbahasa Jawa) yang menceritakan tentang nasihat yang mengajarkan kita mengenai
kehidupan, termasuk kehidupan di dunia untuk berbuat kebaikan dengan beramal
soleh dan perbuatan yang terpuji. Dimana segala amal baik dan buruk manusia kelak
akan ditimbang dan dimintai tanggung jawab atas apa yang telah dilakukan di dunia.
Selain itu, terdapat nasihat mengenai peringatan untuk tidak terlalu bernafsu
memikirkan kehidupan di dunia tanpa memikirkan kehidupan setelah kematian, yaitu
di akhirat. Nasihat lain yaitu untuk bersungguh-sungguh dalam mengamalkan
kebaikan untuk bekal di akhirat kelak. Fastabiqul Khairat.

DAFTAR PUSTAKA

Damayanti, E., Nuryamin, N., Hamsah, F., & Suryati, S. (2021). Hakikat
Manusia (Perspektif Filsafat Pendidikan Islam). Al-Qalam: Jurnal Kajian Islam dan
Pendidikan, 13(1), 38-48

Pimay, A., & Savitri, F. M. (2021). Dinamika dakwah Islam di era


modern. Jurnal Ilmu Dakwah, 41(1), 43-55..

Junaidi, J. (2014). Islam dalam Jagad Pikir Melayu. Buletin Al-Turas, 20(1), 45-
55.

Jarbi, M., & Ag, S. (2022). Hakikat Manusia dalam Perspektif Pendidikan Islam.
Jurnal Pendidikan Dan Wawasan Keislaman, 4(1).

Anda mungkin juga menyukai