Anda di halaman 1dari 6

Vol.3 No.

8 Januari 2023 7405


……………………………………………………………………………………………………...
ANALISIS KEBIJAKAN PEMERINTAH MENGENAI SEKOLAH PENGGERAK

Oleh
Bella Khofifah1), Muhammad Syaifudin2)
1,2,3
Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, UIN Suska Riau
Jl. HR. Soebrantas Panam No.Km. 15, RW.No. 155, Tuah Karya, Kec. Tampan, Kabupaten
Kampar, Riau 28293
Email: 1bellakhofifah3010@gmail.com, 2muhammadsyaifudin74@gmail.com,

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisi kebijakan pemerintah mengenai sekolah penggerak.
Penulisan artikel menggunakan metode penelitian kepustakaan (Library Research). Dengan metode
pengumpulan data dengan memahami dan menggali teori-teori dari berbagai literatur terkait
penelitian, yang kegiatan penelitian ini tentunya sesuai dengan kegiatan kepustakaan yang telah
ditentukan di dalam metode penelitian mengenai kebijakan pemerintahan terhadap sekolah
penggerak. Kemendikbud mengeluarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 1177/M/2020 Tentang Program Sekolah Penggerak, yang menyatakan bahwa setiap
warga negara berhak mendapat pendidikan yang berkualitas. Melalui berbagai kebijakan, pemerintah
telah berhasil memperluas akses pendidikan dasar dan menengah secara signifikan. Program Sekolah
Penggerak berangkat dari asumsi bahwa transformasi satuan pendidikan dimulai dengan peningkatan
kualitas SDM. Sehingga dapat disimpulkan bahwa fokus utama program ini adalah memberikan
pendampingan dan pelatihan kepada kepala sekolah, guru, dan pemerintah daerah guna menciptakan
penyelenggaraan pendidikan lebih berkualitas.
Kata Kunci: Sekolah Penggerak

PENDAHULUAN Namun, meluasnya akses pendidikan


Tahun 2021, Kemendikbud mengeluarkan tersebut belum sepenuhnya berbanding lurus
Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dengan peningkatan dan pemerataan mutu
Republik Indonesia Nomor 1177/M/2020 pendidikan. Hasil survey PISA tahun 2018
Tentang Program Sekolah Penggerak. Berikut menunjukkan 60% sampai dengan 70% peserta
merupakan isi dari Keputusan Menteri didik di Indonesia masih berada di bawah standar
Pendidikan dan Kebudayaan tersebut. Pasal 31 kemampuan minimum dalam sains, matematika,
Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan dan membaca. Kesenjangan kualitas pendidikan
Republik Indonesia 1945 menyatakan bahwa antarwilayah juga masih menjadi isu. Hasil Ujian
setiap warga negara berhak mendapat pendidikan Nasional Berbasis Komputer yang terakhir pada
yang berkualitas. Melalui berbagai kebijakan, tahun 2019 menunjukkan skor rata-rata dari 2
pemerintah telah berhasil memperluas akses (dua) provinsi di pulau Jawa mengalahkan rata-
pendidikan dasar dan menengah secara rata skor kelompok 10% tertinggi di 10 (sepuluh)
signifikan. Angka partisipasi sekolah dan angka provinsi lain di luar pulau Jawa (Pemerintah
Rata-rata Lama Sekolah (RLS) meningkat. Pada Republik Indonesia, 2017).
1950, RLS penduduk Indonesia kurang dari 2 Diantara hal yang berkontribusi terhadap
(dua) tahun, kemudian meningkat menjadi 4 kendala peningkatan dan pemerataan mutu
(empat) tahun pada tahun 1990, dan berlipat pendidikan adalah kompetensi dan kinerja guru
ganda menjadi 8 (delapan) tahun saat ini rata-rata skor uji kompetensi guru di Indonesia
(Indonesia, 2015). yaitu 57 (lima puluh tujuh) dari skala 0-100.
Selain itu, kreativitas guru dalam mengajar juga

……………………………………………………………………………………………………...
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
7406 Vol.3 No.8 Januari 2023
………………………………………………………………………………………………………
menjadi isu penting. Studi The Trends in visi pendidikan Indonesia, yaitu sekolah yang
International Mathematics and Science Study berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa
(TIMSS) pada tahun 2015 menunjukkan interaksi secara holistik yang mencakup kompetensi
guru dan siswa dalam pembelajaran tidak literasi dan numerasi serta karakter untuk
merangsang adanya kemampuan analitis dan mewujudkan profil pelajar Pancasila yang
berpikir arah tinggi (higher order thinking skills). diawali dengan SDM yang unggul, yaitu kepala
Sebagai upaya untuk melanjutkan dan sekolah dan guru (INDONESIA, 2021).
mengembangkan kebijakan peningkatan dan Profil pelajar Pancasila merupakan bagian
pemerataan mutu pendidikan, Kementerian dari transformasi pendidikan karakter yang harus
Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dibangun dalam keseharian dan dihidupkan
menginisiasi Program Sekolah Penggerak. dalam diri setiap individu pelajar melalui budaya
Program Sekolah Penggerak berupaya sekolah, pembelajaran intrakurikuler,
mendorong satuan pendidikan melakukan kokurikuler, maupun ekstrakurikuler. Ada dua
transformasi diri untuk meningkatkan mutu hal yang mendasar untuk mewujudkan
pembelajaran di sekolah, kemudian melakukan keterlaksanaan suatu program di sekolah (baik
pengimbasan ke sekolah lain untuk melakukan itu program jangka pendek, program jangka
peningkatan mutu serupa. menengah, maupun program jangka panjang),
Secara umum, Program Sekolah Penggerak yaitu prilaku kepemimpinan kepala sekolah dan
bertujuan untuk mendorong proses transformasi prilaku guru yang ada pada sekolah itu sendiri.
satuan pendidikan agar dapat meningkatkan Prilaku kepemimpinan kepala sekolah sebagai
capaian hasil belajar peserta didik secara holistik motor penggerak utama di sekolah, sedangkan
baik dari aspek kompetensi kognitif maupun prilaku guru merupakan pendukung utama yang
non-kognitif (karakter) dalam rangka sangat integral dan tak mungkin dapat dipisahkan
mewujudkan profit pelajar Pancasila. dengan keberhasilan pelaksanaan program yang
Transformasi yang diharapkan tidak hanya tertuang dalam visi dan misi sekolah (Faiz &
terbatas pada satuan pendidikan, melainkan Faridah, 2022).
dapat memicu terciptanya ekosistem perubahan
dan gotong royong di tingkat daerah dan nasional METODE PENELITIAN
sehingga perubahan yang terjadi dapat meluas Metodologi penelitian ini bersifat kajian
dan terlembaga (Pemerintah et al., 2013). kepustakaan (library research) yang bersifat
kualitatif, kemudian dilakukan analisis teks dan
LANDASAN TEORI kontekstual. Dan pengumpulan data yang
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, digunakan sebagai bahan pertimbangan yang
dan Teknologi Republik Indonesia telah berkaitan dengan makna pluralitas beragama
membuat kebijakan baru melalui keputusannya yang bertujuan untuk memperkaya informasi
pada nomor 371/M/2021 tentang program yang optimal dan efisien (KULTSUM, 2016)
sekolah penggerak dengan harapan segera dapat
melakukan perubahan serta mendorong HASIL DAN PEMBAHASAN
percepatan proses transformasi pendidikan. Mengenai Program Sekolah Penggerak
Melalui program sekolah penggerak ini Program sekolah penggerak merupakan
diharapkan satuan pendidikan dapat sebuah katalis untuk mewujudkan visi
meningkatkan capaian hasil belajar peserta didik pendidikan Indonesia, yaitu sekolah yang
secara holistik baik dari segi aspek kompetensi berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa
kognitif maupun non kognitif secara secara holistik yang mencakup kompetensi
komprehensif. Program sekolah penggerak literasi dan numerasi serta karakter untuk
merupakan sebuah katalis untuk mewujudkan mewujudkan profil pelajar Pancasila yang
………………………………………………………………………………………………………
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.3 No.8 Januari 2023 7407
……………………………………………………………………………………………………...
diawali dengan SDM yang unggul, yaitu kepala kepala sekolah dan guru pada Program Sekolah
sekolah dan guru. Terdapat 5 intervensi dari Penggerak yaitu Merdeka Mengajar (Kemenkes,
Program Sekolah Penggerak yang saling terikat 2021).
dan tidak dapat dipisahkan yaitu: Mekanisme Penyelenggaraan Program
1. Pendampingan Konsultatif dan Asimetris Sekolah Penggerak
Program kemitraan antara Kemendikbud Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
dan pemerintah daerah bahwa dimana Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek)
Kemendikbud memberikan pendampingan dan menginisiasi Program Sekolah Penggerak.
implementasi Sekolah Penggerak terhadap Program Sekolah Penggerak berupaya
sekolah yang telah lulus seleksi. Pendampingan mendorong satuan pendidikan melakukan
konsultatif dan asimetris dimana Kementerian transformasi diri untuk meningkatkan mutu
memberikan bantuan kepada pemerintah daerah pembelajaran di sekolah, kemudian melakukan
yang tidak disama ratakan tetapi disesuaikan pengimbasan ke sekolah lain untuk melakukan
dengan kebutuhan dari masing-masing sekolah. peningkatan mutu serupa. Secara umum,
2. Penguatan SDM Sekolah Program Sekolah Penggerak bertujuan untuk
Penguatan Sumber Daya Manusia (SDM) mendorong proses transformasi satuan
sekolah yang terdiri dari kepala sekolah, penilik, pendidikan agar dapat meningkatkan capaian
dan guru melalui program pelatihan dan hasil belajar peserta didik secara holistik baik
pendampingan intensif (coaching) one to one dari aspek kompetensi kognitif maupun non-
dengan pelatih ahli yang disediakan oleh kognitif (karakter) dalam rangka mewujudkan
Kemdikbud. Bahkan Pelatih ahli tidak hanya profil pelajar Pancasila.
belajar dari Kementerian namun juga dari Transformasi yang diharapkan tidak hanya
pelatihpelatih ahli lainnya. terbatas pada satuan pendidikan, melainkan
3. Pembelajaran Kompetensi Holistik dapat memicu terciptanya ekosistem perubahan
Pembelajaran yang berorientasi terhadap dan gotong royong di tingkat daerah dan nasional
penguatan kompetensi dan pengembangan sehingga perubahan yang terjadi dapat meluas
karakter yang berdasarkan nilai-nilai Pancasila, dan terlembaga. Untuk mendukung dan
melalui kegiatan pembelajaran di dalam dan luar menjamin tercapainya tujuan Program Sekolah
kelas. Penggerak, perlu disusun mekanisme
4. Perencanaan Berbasis Data penyelenggaraan Program Sekolah Penggerak,
Perencanaan Berbasis Data dimana data yang nantinya akan digunakan sebagai panduan
yang dibutuhkan oleh sekolah adalah berbagai dalam melaksanakan Program Sekolah
jenis asesmen yang bisa diberikan guru kepada Penggerak.
peserta didik secara berkala untuk terus Ruang lingkup penyelenggaraan Program
bereksperimentasi dan mengetahui sejauh mana Sekolah Penggerak ini meliputi: 1. sosialisasi
keberhasilan pengerjaan tugas yang telah Program Sekolah Penggerak; 2. penetapan
dilakukan oleh peserta didik. Beranggapan provinsi/kabupaten/kota sebagai penyelenggara
bahwa guru adalah seperti seorang ilmu dengan Program Sekolah Penggerak; 3. penetapan satuan
menggunakan strategi kemudian melihat berhasil pendidikan sebagai pelaksana Program Sekolah
atau tidaknya strategi yang telah ia gunakan. Penggerak; 4. pelaksanaan kegiatan Program
5. Digitalisasi Sekolah Sekolah Penggerak pada pemerintah daerah
Penggunaan berbagai platform digital provinsi/kabupaten/kota; 5. Pelaksanaan
bertujuan untuk mengurangi kompleksitas, program sekolah penggerak; 6. Evaluasi
meningkatkan efisiensi, menambah inspirasi, dan penyelenggaraan program sekolah penggerak
pendekatan yang cusmomized atau disesuaikan. (Sibagariang et al., 2021).
Salah satu platform yang dapat digunakan oleh

……………………………………………………………………………………………………...
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
7408 Vol.3 No.8 Januari 2023
………………………………………………………………………………………………………
Pedoman Pembelajaran Pada Program 1) Berpusat pada peserta didik, berarti
Sekolah Penggerak pembelajaran yang dilaksanakan harus
Pembelajaran yang dilaksanakan pada memenuhi kepentingan peserta didik, keragaman
Program Sekolah Penggerak mengacu kepada potensi, kebutuhan perkembangan dan tahapan
profil pelajar Pancasila dalam rangka penguatan belajar. Semua tahapan dalam penyusunan
kompetensi dan karakter peserta didik sebagai kurikulum operasional sekolah selalu
salah satu komponen penting dalam pelaksanaan menjadikan Profil Pelajar Pancasila sebagai
pembelajaran. Profil pelajar Pancasila rujukan. Profil Pelajar Pancasila meliputi
merupakan perwujudan pelajar Indonesia beriman/bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
sebagai pelajar sepanjang hayat yang kompeten Esa, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global,
dan memiliki karakter sesuai nilai-nilai bergotong royong, mandiri, bernalar kritis serta
Pancasila, dengan enam ciri utama, yaitu kreatif.
beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha 2) Kontekstual, berarti kurikulum yang dibuat
Esa, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, harus sesuai dengan karakteristik satuan
bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan pendidikan dan memenuhi keunikan sekolah
kreatif. mengenai sosial, budaya, peserta didik, guru
Kerangka dasar kurikulum merupakan serta tenaga kependidikan.
landasan utama dalam pengembangan struktur 3) Esensial, berarti kurikulum dibuat dengan
kurikulum yang menjadi acuan pembelajaran. memuat semua unsur informasi penting yang
Kerangka dasar kurikulum mengarahkan dibutuhkan pada satuan pendidikan serta
kompetensi yang perlu dikuasai peserta didik, menggunakan bahasa yang lugas, ringkas dan
karakter yang perlu dibangun dan mudah dipahami.
dikembangkan, serta materi pelajaran yang perlu 4) Akuntabel, berarti kurikulum yang dibuat
dipelajari peserta didik. Kerangka dasar harus dapat dipertanggung jawabkan sebab
kurikulum juga mengatur prinsip-prinsip yang berbasis data dan actual (Sulastra, 2022).
perlu menjadi acuan guru ketika merancang Melibatkan berbagai pemangku
pembelajaran dan asesmen. Kerangka dasar kepentingan, berarti pengembangan kurikulum
kurikulum terdiri dari (Wijaya et al., 2020): satuan pendidikan melibatkan komite satuan
a. struktur kurikulum; pendidikan dan berbagai pemangku kepentingan
b. capaian pembelajaran; dan yang meliputi orang tua, organisasi, dan berbagai
c. prinsip pembelajaran dan asesmen. sentra serta dibawah koordinasi dan supervisi
Pemerintah menyediakan berbagai contoh dinas Pendidikan.
kurikulum operasional dan perangkat ajar untuk Manfaat PSP untuk Pemerintah Daerah:
membantu sekolah dan guru. a. Meningkatkan kompetensi SDM Sekolah
Sekolah penggerak dalam proses pembelajaran b. Membuat pembelajaran lebih menarik dan
menggunakan Kurikulum Opersional Satuan menyenangkan
Pendidikan yang disingkat dengan KOSP. c. Efek multiplier dari Sekolah Penggerak ke
Berdasarkan panduan pengembangan kurikulum sekolah lainnya
operasional pada sekolah penggerak dan SMK d. Mempercepat peningkatan mutu pendidikan
PK versi 25 juni 2021, menjelaskan terkait di daerah
beberapa hal dalam pengembangan kurikulum e. Peluang mendapatkan penghargaan sebagai
operasional (Sugiyarta et al., 2020). Daerah Penggerak Pendidikan
Prinsip Pengembangan Kurikulum f. Menjadi daerah rujukan praktik baik dalam
Operasional Satuan Pendidikan Adapun prinsip- pengembangan Sekolah Penggerak
prinsip pengembangan kurikulum operasional di g. Manfaat PSP untuk Pemerintah Sekolah:
satuan pendidikan sebagai berikut:
………………………………………………………………………………………………………
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.3 No.8 Januari 2023 7409
……………………………………………………………………………………………………...
h. Meningkatkan hasil mutu pendidikan dalam bimbingannya dan sarannya yang bersifat
kurun waktu 3 tahun ajaran membangun.
i. Meningkatnya Kompetensi kepala Sekolah,
Guru DAFTAR PUSTAKA
j. Percepatan digitalisasi sekolah dan [1]. Faiz, A., & Faridah, F. (2022). Program
Kesempatan untuk menjadi katalis Guru Penggerak Sebagai Sumber Belajar.
perubahan bagi sekolah lain Konstruktivisme : Jurnal Pendidikan Dan
k. Percepatan pencapaian profil pelajar Pembelajaran, 14(1), 82–88.
Pancasila https://doi.org/10.35457/konstruk.v14i1.1
l. Mendapatkan pendampingan intensif untuk 876
transformasi sekolah [2]. Indonesia, P. R. (2015). PP No 13 tahun
2015 Tentang Standar Nasional
PENUTUP Pendidikan. Lembaran Negara RI, 1, 1–5.
Kesimpulan [3]. INDONESIA, P. R. (2021). UNDANG-
Berbeda dengan berbagai intervensi UNDANG REPUBLIK INDONESIA
transformasi sekolah sebelumnya yang lebih NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG
berfokus pada pemberian bantuan anggaran dan SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL. 4(1),
fasilitas, Program Sekolah Penggerak berangkat 147–173.
dari asumsi bahwa transformasi satuan [4]. Kemenkes. (2021). Distribusi ii.
pendidikan dimulai dengan peningkatan kualitas Permenkes Nomor 96 Tahun 2014 Tentang
SDM. Oleh karenanya, fokus utama program ini Rencana Pita Lebar Indonesia Tahun
adalah memberikan pendampingan dan pelatihan 2014-2019, .Jakarta.
kepada kepala sekolah, guru, dan pemerintah [5]. KULTSUM, U. (2016). Pendidikan dalam
daerah guna menciptakan penyelenggaraan kajian hadits tekstual dan kontekstual.
pendidikan lebih berkualitas. [6]. Pemerintah, P., Indonesia, R., Atas, P.,
Program ini juga digerakkan oleh semangat Rahmat, D., Yang, T., Esa, M., &
gotong royong di bidang pendidikan. Dalam Indonesia, P. R. (2013). PP RI 32 2013
kerja gotong royong ini, setiap pemangku tentang standar nasional pendidikan.
kepentingan baik di tingkat pusat, daerah, [7]. Pemerintah Republik Indonesia. (2017).
maupun satuan pendidikan diharapkan dapat Peraturan Pemerintah RI No 19 Th 2017.
berkolaborasi membangun ekosistem yang dapat Indonesia, 107, 1–20.
mendorong peningkatan mutu pendidikan. www.peraturan.go.id
Hanya dengan kerja bersama inilah akan terjadi [8]. Sibagariang, D., Sihotang, H., Murniarti,
perubahan positif di tingkat mikro (satuan E., Smk, ), & Paramitha, P. (2021). Peran
pendidikan) yang secara agregat akan Guru Penggerak Dalam Pendidikan
meningkatkan mutu pendidikan di tingkat daerah Merdeka Belajar Di Indonesia. Jurnal
dan nasional. Dinamika Pendidikan, 14(2), 88–99.
Saran http://ejournal.uki.ac.id/index.php/jdpDOI
Dengan besar harapan dan kerendahan hati :https://doi.org/10.51212/jdp.v14i2.53
kami mohon saran dan kritiknya bila mana dalam [9]. Sugiyarta, S., Prabowo, A., A. Ahmad, T.,
penyusunan makalah ini masih banyak Purwinarko, A., & Siroj, M. . (2020).
kekurangan dan kami yakin bahwa dalam Identifikasi Kemampuan Guru Sebagai
penyusunan makalah ini masih banyak Guru Penggerak di Karesidenan Semarang.
kekurangan baik dalam susunan kalimat dan segi Jurnal Profesi Keguruan, 6(2), 215–221.
bahasa yang digunakan, maka kami memohon [10]. Sulastra, M. C. (2022). Pelatihan Program
Guru Penggerak Pendidikan Keluarga.

……………………………………………………………………………………………………...
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
7410 Vol.3 No.8 Januari 2023
………………………………………………………………………………………………………
ABDI MOESTOPO: Jurnal Pengabdian
Pada Masyarakat, 5(2), 157–168.
https://doi.org/10.32509/abdimoestopo.v5i
2.1899
[11]. Wijaya, A., Mustofa, M. S., & Husain, F.
(2020). Sosialisasi Program Merdeka
Belajar dan Guru Penggerak Bagi Guru
SMPN 2 Kabupaten Maros. Jurnal
Puruhita, 2(1), 46–50.
https://doi.org/10.15294/puruhita.v2i1.423
25

………………………………………………………………………………………………………
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)

Anda mungkin juga menyukai