Anda di halaman 1dari 20

ATTHULAB:

Islamic Religion Teaching & Learning Journal


Volume ... Nomor ... Tahun ...
http://journal.uinsgd.ac.id./index.php/atthulab/

Konsep Dasar Pengembangan Kurtilas dalam Mata Pelajaran SPI


di MAS Multazam

Muhammad Indra Maulana 1222020185


muhammadindramaulana62@gmail.com
Muhammad Raihan 1222020190
raihannmuhammad22@gmail.com
Nuraini Fadila 1222020224
fadilanuraini927@gmail.com
Nurpaya Dita Azahra 1222020227
nurfayaditaazahra@gmail.com

Abstract: Curriculum development is the most important part in improving the quality of
learning. The development of this curriculum is very important to increase the success of the
education system as a whole because the curriculum is a factor in improving the quality of
education. Along with the development of science and technology the government always makes
various improvement and efforts and improvement to the curriculum or material in educational
programs.
Keywords:
Curriculum, Education, Development

Abstrak: Pengembangan kurikulum merupakan bagian terpenting dalam meningkatkan kualitas


pembelajaran. Pengembangan kurikulum ini sangatlah penting untuk meningkatkan
keberhasilan sistem pendidikan secara menyeluruh karena kurikulum merupakan faktor
peningkat mutu pendidikan. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan juga
teknologi pemerintah selalu melakukan berbagai pembenahan serta upaya dan perbaikan
kurikulum atau materi dalam program pendidikan.
Kata Kunci:
Kurikulum, Pendidikan, Pengembangan

DOI: https://doi.org/10.15575/ath.xxx.xxx
Received: mm, yyyy. Accepted: mm, yyyy. Published: mm, yyyy.

1
Konsep Dasar Pengembangan Kurtilas dalam Mata Pelajaran SPI di MA Multazam

PENDAHULUAN
Kurikulum sebagai rancangan pendidikan mempunyai kedudukan yang cukup
sentral dalam keseluruhan kegiatan pembelajaran, menentukan proses
pelaksanaan dan hasil pendidikan. Sebagai alat penting dalam upaya pencapaian
pendidikan,kurikulum hendaknya berperan dan bersifat anticipatory dan
adaptif terhadap perubahan dan kemjuan ilmu pengetahuan dan teknologi
Mengingat pentingnya peran kurikulum dalam pendidikan dan dalam
perkembangan kehidupan peserta didik nantinya, maka pengembangan
kurikulum tidak bisa dikerjakan sembarangan, harus berorentasi kepada tujuan
yang jelas sehingga akan menghasilkan hasil yang baik dan sempurna. Untuk
bisa merancang kurikulum yang demikian, guru harus memiliki peranan yang
amat sentral. Oleh karena itu pula, kompetensi manajemen pengembangan
kurikulum perlu dimiliki oleh setiap guru di samping kompetensi teori belajar

METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif yaitu suatu
metode penelitian yang ditujukan untuk menggambarkan suatu kondisi atau
fenomena yang ada. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan kualitatif. Adapun informasi didapat melalui observasi, wawancara,
dan dokumentasi untuk mengamati konsep kurikulum yang digunakan oleh
MAS Multazam. Penelitian ini dilakukan pada Selasa, 23 April 2024 di MAS
Multazam yang terletak Jl. Asri N0.9 Gg Ciparumpung VII RT 003 RW 004,
Kelurahan Pasirlayung, Kecamatan Cibeunying Kidul, Kota Bandung 40192.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
wawancara, observasi dan dokumentasi.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pengertian Kurikulum 2013

Atthulab: Islamic Religion Teaching & Learning Journal ... (...) ...
Muhammad Indra Maulana, Muhamad Raihan, Nuraini Fadila, Nurpaya Dita Azahra

Kurikulum 2013 diluncurkan Kementerian Pendidikan Nasional mulai


tahun 2013. Merupakan bentuk pengembangan dari kurikulum sebelumnya
yaitu Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (kTSP) dan
secara komprehensif mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Hal ini
telah sesuai dengan ketentuan Pasal 1 Ayat 29 UU Nomor 1. Nomor 20 Tahun
2003 mengatur bahwa kurikulum adalah penetapan tujuan, isi dan bahan
pembelajaran serta cara menyelenggarakan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu. (Pratiwi, 2019)

Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang dikembangkan untuk


meningkatkan dan menyeimbangkan soft skill dan hard skill, yang mencakup
kemampuan, sikap, keterampilan, dan pengetahuan secara seimbang dan
terpadu. Kurikulum 2013 merupakan kurikulum terpadu berbasis kompetensi
dan karakter yang merupakan penyempurnaan dari kurikulum tingkat satuan
pendidikan (KTSP). Kurikulum 2013 merupakan bagian dari strategi
peningkatan capaian pendidikan. Kurikulum 2013 merupakan upaya
peningkatan mutu pendidikan di negara kita. Kurikulum 2013 diharapkan dapat
membina manusia Indonesia yang produktif, kreatif, inovatif dan efisien dengan
memperkuat sikap komprehensif. Pencapaian harapan tersebut sangat
bergantung pada berbagai faktor. Kurikulum 2013 merupakan penyerdehanaan
dan tematik integratif yang bertujuan untuk menciptakan generasi siap
menghadapi masa depan. (Identifikasi Masalah yang Dihadapi Guru, 2018)

Karena itu kurikulum disusun untuk mengantisipasi perkembangan di masa


depan. Fokusnya adalah mendorong peserta didik atau siswa agar lebih mampu
mengamati, bertanya, menalar dan mengkomunikasikan (mempresentasikan)
apa yang telah diperoleh atau diketahuinya setelah menerima materi pelajaran.
Objek pembelajaran yang dibangun dan disempurnakan dalam kurikulum 2013
menekankan pada fenomena alam, sosial, seni, dan budaya. Dengan cara ini
diharapkan peserta didik kita menjadi lebih dibekali sikap, keterampilan dan
pengetahuan. Mereka akan semakin kreatif, inovatif dan produktif, sehingga

Atthulab: Islamic Religion Teaching & Learning Journal ... (...) ...
Konsep Dasar Pengembangan Kurtilas dalam Mata Pelajaran SPI di MA Multazam

mampu sukses menghadapi berbagai permasalahan dan tantangan zaman serta


memasuki masa depan yang lebih baik. (Pratiwi, 2019)

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Kurikulum 2013


adalah kurikulum berbasis kompetensi dan karakter yang bertujuan untuk
meningkatkan pencapaian pendidikan dan diharapkan dapat menghasilkan
generasi muda yang produktif, kreatif, inovatif, dan efektif. Melalui program ini
peserta didik terlibat dalam berbagai kegiatan pembelajaran berdasarkan tujuan
pendidikan dan pembelajaran sehingga terjadi perubahan dan perkembangan
perilaku peserta didik.

B. Tujuan Kurikulum 2013


Tujuan Kurikulum 2013 adalah untuk menciptakan sistem pendidikan yang
lebih berkualitas dan relevan dengan tuntutan zaman. Beberapa tujuan utama
penerapan Kurikulum ini melibatkan perubahan paradigma pendidikan di
Indonesia dan peningkatan kualitas pembelajaran. Berikut adalah tujuan-tujuan
tersebut:
1. Mengucapkan Kompetensi Peserta Didik
a. Memberikan penekanan pada pengembangan kompetensi peserta
didik, termasuk aspek kognitif, afektif, dan psikomotor.
b. Mendorong peserta didik untuk memiliki pengetahuan, keterampilan,
dan sikap yang relevan dengan kehidupan sehari-hari dan tuntutan
dunia kerja.
2. Mengintegrasikan Pendidikan Karakter
a. Menanamkan nilai-nilai moral dan karakter dalam pembelajaran
sehari-hari.
b. Membentuk peserta didik yang memiliki sikap positif, seperti
integritas, tanggung jawab, kerjasama, dan kejujuran.
3. Pembelajaran Tematik dan Kontekstual

Atthulab: Islamic Religion Teaching & Learning Journal ... (...) ...
Muhammad Indra Maulana, Muhamad Raihan, Nuraini Fadila, Nurpaya Dita Azahra

a. Mengimplementasikan pembelajaran tematik, di mana materi


disajikan secara terpadu dan terkait dengan konteks kehidupan
peserta didik.
b. Mendorong pemahaman yang lebih mendalam melalui pendekatan
pembelajaran kontekstual.
4. Penilaian Formatif
a. Memberikan penilaian formatif yang berkelanjutan selama proses
pembelajaran.
b. Memberikan umpan balik kepada peserta didik dan guru untuk
mendukung perbaikan dan pengembangan selama pembelajaran.
5. Meningkatkan Keterlibatan Peserta Didik
a. Menyediakan ruang bagi peserta didik untuk aktif dalam proses
pembelajaran.
b. Mengintegrasikan kegiatan proyek dan pembelajaran kolaboratif
untuk meningkatkan keterlibatan peserta didik.
6. Menghasilkan Lulusan yang Siap Berkontribusi
a. Menyiapkan peserta didik untuk menjadi warga negara yang berdaya
saing, kreatif, dan memiliki kesiapan menghadapi perubahan.
b. Membentuk lulusan yang mampu memberikan kontribusi positif pada
masyarakat dan negara.
Melalui tujuan-tujuan di atas, peningkatan kualitas pendidikan Indonesia dapat
menciptakan lingkungan pembelajaran yang kondusif, dan menghasilkan
lulusan yang memiliki kompetensi serta karakter yang baik. (Arifkha, 2024)
C. Prinsip Pengembangan Kurikulum 2013
Nana Syaodih Sukmadinata mengetengahkan prinsip-prinsip
pengembangan kurikulum yang dibagi ke dalam dua kelompok : (1) prinsip-
prinsip umum : relevansi, fleksibilitas, kontinuitas, praktis, dan efektivitas; (2)
prinsip-prinsip khusus : prinsip berkenaan dengan tujuan pendidikan, prinsip
berkenaan dengan pemilihan isi pendidikan, prinsip berkenaan dengan
pemilihan proses belajar mengajar, prinsip berkenaan dengan pemilihan media

Atthulab: Islamic Religion Teaching & Learning Journal ... (...) ...
Konsep Dasar Pengembangan Kurtilas dalam Mata Pelajaran SPI di MA Multazam

dan alat pelajaran, dan prinsip berkenaan dengan pemilihan kegiatan penilaian.
(Elisa, 2021)
1. Prinsip-prinsip umum
a. Prinsip Relevansi
Ada dua macam relavansi internal dan relevansi eksternal. Relevansi
internal adalah bahwa setiap kurikulum harus memiliki keserasian
antara komponen-komponennya, yaitu keserasian antara tujuan yang
harus dicapai, isi, materi atau pengalaman belajar yang harus dimiliki
siswa, strategi atau metode yang digunakan serta alat penilaian untuk
melihat ketercapaian tujuan. Relevansi internal ini menunjukkan
keutuhan suatu kurikulum. Kurikulum eksternal berkaitan dengan
keserasian antara tujuan, isi dan proses belajar siswa yang tercakup
dalam kurikulum dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat.
b. Prinsip Fleksibelitas
Kurikulum itu harus bisa dilaksanakan sesuai dengan kondisi yang
ada. Kurikulum yang kaku tidak fleksibel akan sulit diterapkan.
c. Prinsip Kontinuitas
Prinsip ini mengandung arti bahwa perlu dijaga saling keterkaitan dan
berkesinambungan antara materi pada berbagai jenjang dan jenis
program pendidikan.
d. Prinsip Efektifitas
Prinsip efektifitas berkenaan dengan rencana dalam suatu kurikulum
dapat dilaksanakan dan tepat dicapai dalam kegiatan belajar
mengajar. Terdapat dua efektifitas dalam suatu pengembangan
kurikulum. Pertama, efektifitas yang berhubungan dengan guru
dalam melaksanakan tugas mengimplementasikan kurikulum di
kelas. Kedua, efektifitas kegiatan siswa dalam melaksanakan kegiatan
belajar.
e. Prinsip Efisiensi

Atthulab: Islamic Religion Teaching & Learning Journal ... (...) ...
Muhammad Indra Maulana, Muhamad Raihan, Nuraini Fadila, Nurpaya Dita Azahra

Prinsip efisiensi berhubungan dengan perbandingan antara tenaga,


waktu dan suara, serta biaya yang dikeluarkan dengan hasil yang
diperoleh. (Martikasari, 2013)
2. Prinsip-prinsip khusus
a. Kurikulum bukan hanya merupakan sekumpulan daftar mata
pelajaran karena mata pelajaran hanya merupakan sekumpulan
sumber materi pembelajaran untuk mencapai kompetensi.
b. Kurikulum didasarkan pada standar kompetensi lulusan yang
diterapkan untuk satu satuan pendidikan, jenjang pendidikan, dan
program pendidikan. Sesuai dengan kebijakan pemerintah mengenai
Wajib Belajar 12 Tahun maka Standar Kompetensi Lulusan yang
menjadi dasar pengembangan kurikulum adalah kemampuan yang
harus dimiliki peserta didik setelah mengikuti proses pendidikan
selama 12 tahun.
c. Kurikulum didasarkan pada model kurikulum berbasis kompetensi.
Model kurikulum berbasis kompetensi ditandai oleh pengembangan
kompetensi berupa sikap, pengetahuan, keterampilan berpikir, dan 12
keterampilan psikomotorik yang dikemas dalam berbagai mata
pelajaran.
d. Kurikulum didasarkan atas prinsip bahwa setiap sikap, keterampilan,
dan pengetahuan yang dirumuskan dalam kurikulum berbentuk
Kompetensi Dasar dapat dipelajari dan dikuasai setiap peserta didik
(mastery learning) sesuai dengan kaidah kurikulum berbasis
kompetensi.
e. Kurikulum dikembangkan dengan memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk mengembangkan perbedaan dalam kemampuan
dan minat.
f. Kurikulum berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan
kepentingan peserta didik serta lingkungannya. Kurikulum

Atthulab: Islamic Religion Teaching & Learning Journal ... (...) ...
Konsep Dasar Pengembangan Kurtilas dalam Mata Pelajaran SPI di MA Multazam

dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik berada pada


posisi sentral dan aktif dalam belajar.
g. Kurikulum harus tanggap terhadap perkembangan ilmu
pengetahuan, budaya, teknologi, dan seni.
h. Kurikulum harus relevan dengan kebutuhan kehidupan.
i. Kurikulum harus diarahkan kepada proses pengembangan,
pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung
sepanjang hayat.
j. Kurikukum didasarkan kepada kepentingan nasional dan
kepentingan daerah.
k. Penilain hasil belajar ditujukan untuk memenuhi dan memperbaiki
pencapain kompetensi. Instrumen penilaian hassil belajar adalah alat
untuk mengetahui untuk kekurangan yang dimilki setiap peserta
didik atau sekelompok peserta didik. Kekurangan tersebut harus
segera diikuti dengan proses memperbaiki kekurangan dalam aspek
hasil belajar yang dimilki seorang atau sekelompok peserta didik.
(Pratiwi, 2019)
D. Perbandingan kurikulum 2013 dengan KTSP 2006

Kurikulum pembelajaran merupakan instrumen penting yang diatur dan


dirancang khusus oleh kementerian pendidikan sebagai panduan dalam
melaksanakan proses pembelajaran di setiap lembaga pendidikan dari Tingkat
dasar sampai tingkat perguruan tinggi.
Dari tahun ke tahun berbarengan dengan zaman dan teknologi yang semakin
maju. kurikulum terus mengalami penyesuaian dalam perkembangan serta
perbaikan. hal ini hadir untuk mengevaluasi kurikulum sebelumnya yang
bertujuan untuk memperbaiki sistem pembelajaran yang kurang relevan
sehingga bisa lebih efektif dan efisien dalam proses kegiatan belajar dan
mengajar.

Atthulab: Islamic Religion Teaching & Learning Journal ... (...) ...
Muhammad Indra Maulana, Muhamad Raihan, Nuraini Fadila, Nurpaya Dita Azahra

Selama penerapan kurikulum. MAS Multazam telah menerapkan kedua


kurikulum ini dalam proses pembelajaran. yaitu kurikulum 2013 dan KTSP 2006.
Penerapan KTSP 2006 lebih dulu hadir sebagai acuan dalam pelaksanaan
pembelajaran selama beberapa tahun kebelakang dan akhirnya beralih ke
kurikulum 2013 sebagai acuan pelaksanaan pembelajaran yang baru dan masih
diterapkan sampai sekarang.
Terdapat perbedaan meliputi segi materi dan pembahasanya yang diterapkan
MA Al-Multazam antara kurikulum 2013 dengan KTSP 2006. Berikut
perbedaanya :
1. Materi
Terdapat penambahan dan pengurangan pada materi dalam kurikulum.
kurikulum baru yang disediakan tidak selalu melakukan penambahan
materi terhadap kurikulum lama bahkan terdapat materi yang dikurangi
dan materi yang ditiadakan pada kurikulum baru. Peniadaan materi pada
kurikulum baru dilakukan denga mempertimbangkan beberapa
faktor.salah satu Faktor penyebab ditiadakanya materi tersebut adalah
materi yang disediakan kurang relevan untuk dijadikan bahan ajar
kepada siswa yang menyebabkan ketidakpahaman dan salah memahami
siswa terhadap materi yang dibahas.
2. Pembahasan
Penghapusan beberapa pembahasan yang dianggap kurang relevan
apabila di terapkan dalam pembelajaran Sejarah peradaban
islam.pembahasan yang dihapus ini berdasarkan hasil analisis tim
penyusun kurikulum dengan mempertimbangkan beberapa faktor yang
salah satu faktor nya yaitu khawatir terjadi kesalah pahaman siswa dalam
mengolah materi sehingga dapat menimbulkan bahaya bagi dirinya
maupun orang lain.

Kurikulum 2013 dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan 2006 (KTSP)


memiliki beberapa perbedaan yang penting. Berikut adalah beberapa perbedaan
yang dapat diketahui:

Atthulab: Islamic Religion Teaching & Learning Journal ... (...) ...
Konsep Dasar Pengembangan Kurtilas dalam Mata Pelajaran SPI di MA Multazam

1. Mata Pelajaran
Kurikulum 2013 memiliki enam hingga tujuh mata pelajaran yang harus
dikuasai siswa, sedangkan KTSP memiliki sebelas mata pelajaran yang
harus dikuasai siswa.
2. Pendekatan Pembelajaran
Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan ilmiah (saintifik), yang
memuat adanya keseimbangan soft skills dan hard skills yang meliputi
kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Sementara itu, KTSP
lebih menekankan pada aspek pengetahuan, dan standar proses dalam
pembelajaran terdiri dari eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.
3. Jumlah Jam Pelajaran
Kurikulum 2013 memiliki lebih banyak jam pelajaran per minggu,
sedangkan KTSP memiliki lebih sedikit jam pelajaran per minggu.
4. Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
Dalam Kurikulum 2013, TIK bukan sebagai mata pelajaran, melainkan
sebagai media pembelajaran. Sedangkan di KTSP, TIK sebagai mata
pelajaran.
5. Penilaian
Kurikulum 2013 menggunakan penilaian otentik, yaitu mengukur semua
kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses
dan hasil. Sementara itu, KTSP lebih dominan pada aspek pengetahuan.
6. Bimbingan dan Konseling (BK)
Kurikulum 2013 lebih menekankan mengembangkan potensi siswa,
sedangkan KTSP lebih pada menyelesaikan masalah siswa.
7. Silabus
Dalam Kurikulum 2013, silabus yang digunakan adalah silabus dari
pusat, sehingga seluruh Indonesia menggunakan silabus yang sama.
Sedangkan di KTSP, silabus dibuat oleh masing-masing satuan
pendidikan yang berdasarkan silabus nasional.

Atthulab: Islamic Religion Teaching & Learning Journal ... (...) ...
Muhammad Indra Maulana, Muhamad Raihan, Nuraini Fadila, Nurpaya Dita Azahra

8. Sistem
Kurikulum 2013 menggunakan sistem peminatan, sedangkan KTSP
menggunakan sistem penjurusan.
9. Kompetensi Siswa
Kompetensi siswa SMA berbeda dengan siswa SMK pada KTSP[4].
Sedangkan pada Kurikulum 2013, kompetensi antara siswa SMA dan
SMK pun serupa dalam dasar pengetahuan, keterampilan dan sikap
10. Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang dimiliki oleh kurikulum 2013
ditentukan melalui Permendikbud no 54 tahun 2013, sedangkan untuk
KTSP ditentukan melalui Permendiknas no 23 tahun 2006.
E. Implikasi kurikulum 2013 dalam mata Pelajaran SPI

Kurikulum 2013 memiliki implikasi yang signifikan dalam mata pelajaran


sejarah peradaban Islam. Sejarah peradaban Islam di sekolah/madrasah
merupakan salah satu mata pelajaran yang menelaah tentang asal-usul,
perkembangan, peranan kebudayaan/peradaban Islam dan tokoh-tokoh yang
berpengaruh dalam sejarah Islam di masa lalu.
Mata pelajaran ini bertujuan untuk membangun kesadaran peserta didik
tentang pentingnya mempelajari ajaran dasar nilai dan norma Islam yang telah
dibangun oleh Rasulullah saw dalam rangka mengembangkan budaya dan
peradaban Islam. Selain itu, mata pelajaran Sejarah Peradaban Islam memiliki
andil dalam memberikan motivasi kepada siswa untuk mengetahui, memahami,
menghayati sejarah peradaban Islam yang mengandung nilai-nilai kearifan yang
dapat digunakan untuk melatih kecerdasan, membentuk sikap, watak, tingkah
laku dan kepribadian siswa.
Implikasi pada mata Pelajaran Sejarah peradaban islam anatara lain.sebagai
berikut :
1. Integrasi pendidikan karakter
Kurikulum 2013 mendorong guru untuk memberikan ruang seluas-
luasnya kepada peserta didik untuk belajar secara aktif. Hal ini mungkin

Atthulab: Islamic Religion Teaching & Learning Journal ... (...) ...
Konsep Dasar Pengembangan Kurtilas dalam Mata Pelajaran SPI di MA Multazam

akan mempengaruhi bagaimana guru mengajar sejarah pengembangan


Islam dalam penerapan kurikulum 2013.
2. Pendekatan saintifik
Kurikulum 2013 mendorong penerapan pendekatan saintifik secara
maksimal. Guru diharapkan mampu menerapkan pendekatan saintifik
secara maksimal dalam mata pelajaran sejarah pengembangan Islam. Hal
ini mungkin akan mempengaruhi bagaimana cara guru mengajar sejarah
pengembangan Islam dalam penerapan kurikulum 2013.

3. Sarana prasarana
Kurikulum 2013 memerlukan sarana prasarana yang mencukupi untuk
menunjang penerapan kurikulum. Dalam menunjang sarana
pembelajaran MA Al-Multazam menyediakan buku pegangan untuk
siswa berupa LKS dan buku Siswa dan untuk guru disediakan LKS dan
buku pegangan (buku panduan). Terdapat Kendala yang masih dihadapi
guru yaitu terbatasnya jumlah proyektor yang dimiliki sekolah sehingga
menghambat pemaparan materi yang memerlukan proyektor sebagai
instrumennya. upaya yang perlu dilakukan sekolah yaitu melengkapi
sarana prasana yang dibutuhkan guru dalam menunjang penerapan
pembelajaran kepada siswa. hal ini perlu dilakukan agar terciptanya
pembelajaran yang efektif dan efisien.
4. Teknik pendidikan karakter
Kurikulum 2013 menerapkan teknik pendidikan karakter yang berbasis
akhlakul karimah. Guru diharapkan mampu menerapkan teknik
pendidikan karakter dalam mata pelajaran sejarah pengembangan Islam.
Hal ini mungkin akan mempengaruhi bagaimana guru mengajar sejarah
pengembangan Islam dalam penerapan kurikulum 2013.
5. Kompetensi

Atthulab: Islamic Religion Teaching & Learning Journal ... (...) ...
Muhammad Indra Maulana, Muhamad Raihan, Nuraini Fadila, Nurpaya Dita Azahra

Kurikulum 2013 menerapkan kompetensi yang berbasis akhlakul


karimah. Guru diharapkan mampu menerapkan kompetensi yang
berbasis akhlakul karimah dalam mata pelajaran sejarah pengembangan
Islam. Hal ini mungkin akan mempengaruhi bagaimana guru mengajar
sejarah pengembangan Islam dalam penerapan kurikulum 2013.
6. Evaluasi
Kurikulum 2013 menerapkan evaluasi yang berbasis kompetensi. Guru
diharapkan mampu menerapkan evaluasi yang berbasis kompetensi
dalam mata pelajaran sejarah pengembangan Islam. Hal ini mungkin akan
mempengaruhi bagaimana guru mengajar sejarah pengembangan Islam
dalam penerapan kurikulum 2013.

Dalam rangka mempersiapkan guru yang berkompeten dalam materi


khsususnya mata Pelajaran SPI. Secara aturan di MA Multazam guru perlu
dibekali dengan pelatihan tenaga pendidik walaupun disekolah ini dalam segi
pelatihannya masih terdapat hambatan dalam pelaksanaanya.akan tetapi hal ini
tetap perlu dilaksanakan karena sebagai bentuk usaha mencetak guru yang
berkompeten sehingga mampu menguasai mulai dari tata cara mengaja baik dan
benar, penguasaan materi dan lain-lain.

Selama proses pembelajaran siswa yang di mentori oleh guru. MAS


Multazam mengadakan evaluasi tehadap penilaian kinerja guru selama proses
pembelajaran.pelaksanaan evaluasi ini tidak dilakukan setiap hari,minggu dan
bulan,tetapi pelaksanaanya dilaksanakan selama satu semester.penilaian kinerja
ini dilakukan oleh kepala sekolah langsung yaitu visitasi yang yakni berupa
pemeriksaan kelengkapan data guru.

F. Materi yang diajarkan di MA Multazam


Bagian kurikulum menjelaskan bahwa materi yang diajarkan kepada siswa
berupa ajaran yang bersumber dari KEMENAG yaitu buku yang dijadikan
sebagai acuan bahan ajar kepada murid, Dan pembelajarannya masih

Atthulab: Islamic Religion Teaching & Learning Journal ... (...) ...
Konsep Dasar Pengembangan Kurtilas dalam Mata Pelajaran SPI di MA Multazam

menggunakan KURTILAS karna memang untuk sekolah itu diwajibkan


menggunakan KURMER itu tahun depan,
Dan juga anak diberi buku pegangan belajar yaitu LKS yang diberikan
kepada siswa supaya siswa bisa mendalami materi pembelajaran SPI, Beliau
menuturkan bahwasannya di KURTILAS ada beberapa materi yang
ditambah,dikurangi maupun dihilangkan oleh KEMENAG.
G. METODE PPEMBELAJARAN SPI DI MA MULTAZAM
Bagian kurikulum menjelaskan bahwasanya ada beberapa metode yang
diajarkan kepada siswa ,yang pemilihan metodenya dipilih tergantung dari
bobot materi yang akan diajarkan ,beberapa metodenya yaitu:
1. Metode ceramah
2. Metode diskusi
3. Metode tanya jawab
4. Metode penugasan
5. Metode presentasi
Dan juga ada beberapa instrumen atau media pembelajaran yang ada di MA
Multazam yaitu :
1. Infocus/proyektor
2. Buku-buku
3. Spidol/papan tulis
4. Alat komunikasi/handphone

Itu adalah beberapa media pembelajaran yang ada di sekolah tersebut,beliau


mengatakan bahwasanna untuk infocus/proyektor sering terhambat karna
hanya ada satu ,maka guru harus berbagi infocus dengan yang lain
menyesuaikan bobot pelajaran yang akan diajarkan kepada siswa.

H. SISTEM EVALUASI PEMBELAJARAN DALAM KURIKULUM 2013


Dari delapan standar pendidikan, ada dua standar yang merupakan tugas
pokok bagi guru, yakni standar proses pembelajaran dan standar penilaian.

Atthulab: Islamic Religion Teaching & Learning Journal ... (...) ...
Muhammad Indra Maulana, Muhamad Raihan, Nuraini Fadila, Nurpaya Dita Azahra

Salah satu pembeda kurikulum 2013 dengan kurikulum sebelumnya adalah


proses penilaian. Kurikulum 2013 mengisyaratkan ada tiga ranah yang harus
dinilai oleh guru pada peserta didiknya, yaitu pengetahuan, sikap, dan
keterampilan. Untuk menilai ketiga ranah tersebut, kurikulum 2013
merekomendasikan lima karakteristik penilaian, yaitu: Belajar Tuntas, Autentik,
Berkesinambungan, Berdasarkan acuan kriteria, Menggunakan teknik penilaian
yang bervariasi.
Pengertian penilaian mengacu pada pengertian penilaian yang tertuang
dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 66 dan 81 tahun 2013
(2022), dimana dijelaskan bahwa pengertian penilaian sama dengan pengertian
assesmen, sehingga hanya 3 kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk melihat
perkembangan peserta didik, yaitu:
1. Pengukuran yang diartikan kegiatan membandingkan hasil pengamatan
dengan suatu kriteria atau ukuran. Hasil pengukuran berupa skor
2. Penilaian adalah proses mengumpulkan informasi/bukti melalui
pengukuran, menafsirkan, mendeskripsikan, dan menginterpretasi
bukti-bukti hasil pengukuran. Hasil penilaian ini berupa nilai di rapor
3. Evaluasi adalah proses mengambil keputusan berdasarkan hasil-hasil
penilaian. Hasil dari evaluasi ini adalah naik/tidak naik kelas, lulus atau
tidak lulus, remedial atau tidak remedial.

Berdasarkan observasi yang penulis lakukan di MA Multazam, sistem


evaluasi yang dipakai berupa tes lisan dan tulisan. Tes tersebut dikategorikan
berdasarkan waktu pelaksanaannya yaitu, tes harian, tes mingguan, tes tengah
semester (UTS), tes kenaikan semester (UAS) dan tes kelulusan. Pada saat
pelaksanaan evaluasi, soal yang digunakan bisa berupa pilihan ganda (PG),
Essay, maupun berbentuk pertanyaan yang menggunakan Google Form. Ketika
evaluasi sudah dilaksanakan akan tetapi indikator masih belum tercapai, akan
diadakan evaluasi ulang untuk siswa yang hasil nya tidak memenuhi KKM, dan
berupa pengayaan untuk siswa yang hasil nya melebihi KKM.

Atthulab: Islamic Religion Teaching & Learning Journal ... (...) ...
Konsep Dasar Pengembangan Kurtilas dalam Mata Pelajaran SPI di MA Multazam

I. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN KURIKULUM 2013 TERHADAP


PEMBELAJARAN SPI
Sebelum mengenali kelebihan dan kekurangan kurikulum 2013, kamu
mungkin perlu mengetahui tujuannya terlebih dahulu. Tujuan Kurikulum 2013
yang diterapkan oleh Kemendikbud tertuang pada Permendikbud No. 69 Tahun
2013 Tentang Kerangka Dasar Dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah
Atas/Madrasah Aliyah) yang berbunyi:

“Tujuan Kurikulum 2013 adalah mempersiapkan manusia Indonesia agar


memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga Negara yang beriman,
produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada
kehidupan bermasyarakat, berbangsa,bernegara, dan peradaban dunia.”

Dalam tujuan kurikulum 2013, siswa dituntut untuk berpikir lebih kreatif,
inovatif, cepat dan tanggap dan selain itu dalam kurikulum 2013 siswa dilatih
untuk menumbuhkan keberanian dalam dirinya. Siswa akan dilatih kemampuan
berlogika dalam memecahkan suatu permasalahan. Dalam kurikulum 2013 ini
juga diberikan atau dimasukkan unsur-unsur kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara serta unsur keagamaan untuk membentuk siswa yang
berkarakter.

Kelebihan Kurikulum 2013, menurut (Habibi):


1. Menuntut Siswa Lebih Mandiri, Kreatif dan Inovatif. Dibandingkan
dengan kurikulum yang lama, kurikulum 2013 melatih siswa untuk lebih
mandiri, kreatif, dan inovatif. Siswa tak hanya mendapatkan informasi
dan materi dari guru, melainkan juga dilatih untuk mencari informasi di
luar kelas secara aktif.
2. Proses Penilaian Dilakukan Dari Semua Aspek. Dalam kurikulum 2013,
sikap siswa di dalam kelas juga termasuk salah satu aspek yang dinilai.
Karena itu penerapan kurikulum 2013 juga memiliki tujuan yang baik

Atthulab: Islamic Religion Teaching & Learning Journal ... (...) ...
Muhammad Indra Maulana, Muhamad Raihan, Nuraini Fadila, Nurpaya Dita Azahra

yaitu mendorong anak untuk memiliki sikap yang lebih baik di sekolah,
pada teman sejawat, dan terhadap lingkungannya.
3. Menekankan Kepada Pendidikan Karakter. Kelebihan kurikulum 2013
lainnya adalah menekankan pada pendidikan karakter. Hal ini
memberikan kesempatan bagi lembaga pendidikan untuk lebih maksimal
dalam membentuk karakter peserta didik. Upaya pembangunan karakter
dan juga budi pekerti luhur ini ditekankan pada semua program studi
yang ada. Sehingga, memungkinkan karakter anak bangsa semakin
terbentuk.
4. Hal yang paling menarik dari kurikulum 2013 ini adalah sangat tanggap
terhadap fenomena dan perubahan sosial. Hal ini mulai dari perubahan
sosial yang terjadi pada tingkat lokal, nasional, maupun global.
5. Meningkatkan motivasi mengajar dengan meningkatkan kompetensi
profesi, pedagogi, sosial dan personal.
6. Ada rambu-rambu yang jelas bagi guru dalam melaksanakan proses
pembelajaran (buku induk)
7. Guru berperan sebagai fasilitator
8. Diharapkan kreatifitas guru akan semakin meningkat

Kekurangan Kurikulum 2013, menurut (Tinjauan Keunggulan dan Kelemahan


Penerapan Kurikulum 2013, 2013) yaitu :
1. Sistem Penilaian yang Terlalu Rumit. Dalam kurikulum 2013, guru harus
melakukan tiga set penilaian terhadap siswa, antara lain penilaian sikap,
penilaian kognitif, dan penilaian keterampilan. Masing-masing set
penilaian masih dijabarkan lebih banyak, misalkan set penilaian sikap
yang terdiri atas penilaian observasi (kedisiplinan, kejujuran, peduli
lingkungan, dsb), penilaian diri, penilaian teman sejawat, dan penilaian
jurnal.
2. Sarana yang Belum Memadai dan Merata. Kekurangan kurikulum 2013
selanjutnya adalah kurangnya sarana dan prasarana yang belum
memadai dan merata untuk menjalankan kurikulum 2013. Tak semua

Atthulab: Islamic Religion Teaching & Learning Journal ... (...) ...
Konsep Dasar Pengembangan Kurtilas dalam Mata Pelajaran SPI di MA Multazam

siswa dan sekolah memiliki sarana dan prasarana yang memadai untuk
mengajarkan siswanya belajar secara aktif dan mandiri. Terutama jika
kurikulum ini akan diterapkan di daerah-daerah yang terpencil.
3. Konsep pendekatan scientific masih belum dipahami, apalagi tentang
metode pembelajaran yang kurang aplikatif disampaikan.
4. Keterampilan merancang RPP dan penilaian autentik belum sepenuhnya
dikuasai oleh guru.
5. Tugas menganilisis SKL, KI, KD, Buku Siswa dan Buku Guru belum
sepenuhnya dikerjakan oleh guru, dan masih banyak yang copy paste.

SIMPULAN
Kurikulum 2013 adalah kurikulum berbasis kompetensi dan karakter yang
bertujuan untuk meningkatkan pencapaian pendidikan dan diharapkan dapat
menghasilkan generasi muda yang produktif, kreatif, inovatif, dan efektif.
Melalui program ini peserta didik terlibat dalam berbagai kegiatan pembelajaran
berdasarkan tujuan pendidikan dan pembelajaran sehingga terjadi perubahan
dan perkembangan perilaku peserta didik. Tujuan utama penerapan Kurikulum
2013 ini melibatkan perubahan paradigma pendidikan di Indonesia dan
peningkatan kualitas pembelajaran.
rinsip Pengembangan Kurikulum 2013 terbagi menjadi 2 yaitu prinsip umum
dan prinsip khusus. Perbedaan kurikulum KTSP dengan kurikulum 2013 dari
segi materi yaitu terdapat penambahan dan pengurangan pada materi dalam
kurikulum. Ditinjau dari segi mata pelajaran Kurikulum 2013 memiliki enam
hingga tujuh mata pelajaran yang harus dikuasai siswa, sedangkan KTSP
memiliki sebelas mata pelajaran yang harus dikuasai siswa.
Kelebihan dari penerapan kurikulum 2013 adalah menuntut Siswa Lebih
Mandiri, Kreatif dan Inovatif. Dibandingkan dengan kurikulum yang lama,
kurikulum 2013 melatih siswa untuk lebih mandiri, kreatif, dan inovatif. Proses
Penilaian Dilakukan Dari Semua Aspek, dan menekankan Kepada Pendidikan
Karakter. Kekurangan dari penerapan kurikulum 2013 adalah sistem Penilaian

Atthulab: Islamic Religion Teaching & Learning Journal ... (...) ...
Muhammad Indra Maulana, Muhamad Raihan, Nuraini Fadila, Nurpaya Dita Azahra

yang Terlalu Rumit, sarana yang belum memadai dan merata, dan konsep
pendekatan scientific masih belum dipahami

Referensi
Arifkha. 2024. Kurikulum 2013: Pengertian, Tujuan, Ciri, dan Keistimewaannya.
Tutor Indonesia. [Online] 3 februari 2024. [Dikutip: 24 april 2024.]
https://www.tutorindonesia.co.id/kurikulum-2013-pengertian-tujuan-
ciri-dan-keistimewaannya/.
Elisa, Edi. 2021. Prinsip Pengembangan Kurikulum 2013. Educhannel. [Online] 12
juni 2021. [Dikutip: 24 april 2024.]
https://educhannel.id/blog/artikel/prinsip-pengembangan-kurikulum-
2013.html.
Habibi, Ahmad. Keunggulan dan Kekurangan Pendidikan Pada Kurikulum
2013. [Online] http:/ /www. beritahu.me/2013/09/keunggulan-dan-
kekurangan pendidikan.htrnl#sthash.zB51FhOO.dpuf..
Identifikasi Masalah yang Dihadapi Guru. Rahmawati, Aisyah Nur. 2018. 2018,
Indonesian Journal of Primary Education, hal. 115-123.
Martikasari, Kurnia. 2013. MENYONGSONG IMPLEMENTASI KURIKULUM
2013: SEBUAH HARAPAN DAN TANTANGAN. Yogyakarta : IKAUNY
Press, 2013.
2022. Panduan Pembelajaran dan Assesmen Pendidikan Anak Usia Dini,
Pendidikan Dasar, dan Menengah. [pengar. buku] Dion Ginanto, Nisa
Felicia, Ardanti Ardiarti Yogi Anggraena. 2022.
Pratiwi, Dita. 2019. Analisis Masalah Pelaksanaan Kurikulum 2013 Di SD swasta
PAB ^ BEO Medan Sunggal Tahun Ajaran 2018/2019. Medan : Universitas
Quality, 2019. hal. 1-44.
Tinjauan Keunggulan dan Kelemahan Penerapan Kurikulum 2013. Amin, Solekhul.
2013. 2013, Al-Bidayah No 5, hal. 270-271.
https://cirebon.inews.id/read/205822/berikut-perbedaan-ktsp-dan-
kurikulum-2013-simak-ulasannya-lengkapnya
https://lampung.tribunnews.com/2014/12/07/ini-perbedaan-kurikulum-
2006-dengan-2013
https://smpbudiutomoperak.sch.id/mengetahui-perbedaan-kurikulum-2013-
dan-kurikulum-2006-ktsp.html
https://www.syekhnurjati.ac.id/jurnal/index.php/oasis/article/view/327
6

https://journal.umpo.ac.id/index.php/istawa/article/download/167/151

https://jurnal.uinsu.ac.id/index.php/eduriligia/article/download/1072/834

Atthulab: Islamic Religion Teaching & Learning Journal ... (...) ...
Konsep Dasar Pengembangan Kurtilas dalam Mata Pelajaran SPI di MA Multazam

Atthulab: Islamic Religion Teaching & Learning Journal ... (...) ...

Anda mungkin juga menyukai