Anda di halaman 1dari 7

Faktor Pembentuk Kelompok Sosial

Dasar terbentuknya kelompok sosial di antaranya


sebagai berikut :

1. Faktor Darah
Kelompok sosial dapat dibentuk atas dasar kesamaan
darah atau keturunan.

2. Faktor Geografis
Lokasi beraktivitas juga menentukan terbentuknya
kelompok sosial. Jika anggota masyarakat berkumpul
di suatu tempat dan menjalin komunikasi yang intens,
maka secara perlahan mereka akan membangun
ikatan.

3. Faktor Kepentingan
Jika terdapat kesamaan kepentingan di antara para
anggota masyarakat, maka sangat mungkin akan
terbentuk kelompok sosial. Contohnya kelompok
intelektual, kelompok pecinta alam, dan lain-lain.

4. Faktor Daerah Asal


Apabila seorang individu yang tinggal di suatu tempat
bertemu dengan individu lain dalam jumlah cukup
banyak dengan daerah kelahiran yang sama, maka
kesamaan daerah asal sangat mungkin mendorong
terbentuknya kelompok sosial di daerah tersebut.
1. Jenis-Jenis Kelompok Sosial Menurut Emile Durkheim

Menurut Durkheim kelompok dapat dibagi menjadi dua, yaitu:


Kelompok yang Didasarkan pada Solidaritas Mekanis
Solidaritas mekanis merupakan ciri yang menandai masyarakat yang masih sederhana. Peranan
semua anggota sama sehingga ketakhadiran satu anggota kelompok dapat dengan segera digantikan
anggota yang lain.
Dalam kelompok ini yang diutamakan adalah persamaan perilaku dan sikap sehingga perbedaan
tidak dibenarkan. Seluruh warga masyarakat diikat oleh apa yang dinamakan 'collective conscience'.
Collective conscience adalah suatu kesadaran bersama yang mencakup keseluruhan kepercayaan dan
perasaan kelompok, bersifat ekstrem serta memaksa.
Contoh: masyarakat tradisinal yang masih memegang teguh budaya leluhur.
Kelompok yang Didasarkan pada Solidaritas Organis
Solidaritas organis merupakan bentuk solidaritas yang mengikat masyarakat kompleks, yaitu
masyarakat yang telah mengenal pembagian kerja yang terperinci dan dipersatukan oleh kesaling
ketergantungan antarbagian.
Tiap anggota menjalankan peranan yang berbeda dan di antara berbagai peranan yang ada terdapat
saling ketergantungan seperti saling ketergantungan antara bagian-bagian suatu organisasi biologis.
Ikatan utama yang mempersatukan masyarakat adalah kesepakatan-kesepakatan yang terjalin di
antara berbagai kelompok profesi.

2. Jenis-Jenis Kelompok Sosial Menurut Ferdinand Tonnies

Menurut Tonnies kelompok dapat dibagi berdasarkan sifat ikatan antaranggota, pengelompokannya
menjadi dua, yaitu:
Paguyuban atau Gemeinschaft
Pola kehidupan bersama yang intim, pribadi dan eksklusif, suatu keterikatan yang dibawa sejak lahir.
Paguyuban merupakan kelompok sosial yang ikatan antara anggotanya merupakan ikatan batin
murni, alamiah, kekal, dan sangat kuat.
Hubungan antaranggotanya biasanya bersifat informal. Contohnya, paguyuban yang terbentuk karena
ikatan darah dan paguyuban yang terbentuk karena ideologi.
Menurut Tonnies ada tiga jenis gemeinschaft. Pertama, gemeinschaft by blood mengacu pada ikatan-
ikatan kekerabatan. Kedua, gemeinschaft of place merupakan ikatan yang berlandaskan kedekatan
letak tempat tinggal serta tempat bekerja.
Hal tersebut yang mendorong seseorang untuk berhubungan secara intim satu dengan yang lain, dan
mengacu kehidupan bersama di daerah pedesaan.
Ketiga ialah gemeinschaft of mind, hal itu mengacu pada hubungan persahabatan, yang disebabkan
karena persamaan keahlian atau pekerjaan serta pandangan yang mendorong orang untuk saling
berhubungan secara teratur.
Patembayan atau Gesellschaft
Patembayan merupakan kelompok sosial yang ikatan antaranggotanya tidak terlalu kuat karena
berlangsung untuk waktu yang pendek. Strukturnya bersifat mekanis dan sebagai suatu bentuk dalam
pikiran belaka.
Hubungan antaranggota biasanya bersifat formal dengan memperhitungkan nilai guna dari interaksi
dan komunikasi yang terjadi. Contoh: Asosialsi Pengusaha Muda Indonesia, dan lain-lain.

3. Jenis-Jenis Kelompok Sosial Menurut Charles H. Cooley

Cooley mengklasifikasikan kelompok berdasarkan makna kelompok bagi anggotanya, yaitu:


Kelompok primer (primary group)
Kelompok primer adalah satuan hidup yang ditandai dengan hubungan yang akrab dan mesra di
antara anggota-anggotanya. Orang-orang dalam kelompok primer biasanya bersama-sama dalam
jangka waktu yang lama.
Hubungan antaranggota bersifat informal, mesra, dan akrab. Keluarga termasuk kelompok primer, di
dalamnya terdapat hubungan yang mesra dan akrab.
Kelompok sekunder (secondary group)
Kelompok sekunder adalah kelompok yang hubungan antaranggotanya tidak akrab. Batas
keanggotaan dalam kelompok sekunder tidak terlalu tegas.
Anggota kelompok sekunder tidak mempunyai kesetiaan dan perasaan yang kuat karena masing-
masing anggota melihat anggota lain dalam rangka mencapai tujuan-tujuan yang terbatas.

4. Jenis-Jenis Kelompok Sosial Menurut Sumner

Sumner memperkenalkan kategori kelompok dengan dua kelompok, yaitu in-group dan out-group.
Summer mengklasifikasikan kelompok berdasarkan sikap anggota terhadap kelompoknya dan
kelompok lain.
Hal itu seperti yang telah dijelaskan pada klasifikasi kelompok teratur. Kelompok teratur adalah
kelompok sosial yang setiap anggota di dalamnya sadar bahwa ia adalah bagian dari kelompok
tersebut.
Terdapat hubungan timbal balik di antara anggota-anggota kelompok.

5. Berdasarkan pencapaian tujuan


Macam kelompok sosial berdasarkan pencapaian tujuan terdiri atas dua,
yakni formal dan informal.

- Formal
Kelompok formal adalah kelompok yang memiliki aturan dan tugas yang
sengaja dibuat untuk mengatur hubungan antaranggota. Contohnya partai
politik dan lembaga pendidikan.

- Informal
Kelompok informal adalah kelompok yang terbentuk karena pertemuan yang
berulang-ulang dan memiliki kepentingan serta pengalaman yang sama.
Contohnya anggota OSIS.

6. Berdasarkan cara terbentuknya


Macam kelompok sosial berdasarkan cara terbentuknya terbagi atas dua,
yaitu kelompok semu dan kelompok nyata.

- Kelompok semu
Kelompok semu adalah kelompok yang sifatnya sementara. Kelompok ini
tidak memiliki struktur, ikatan, kesadaran jenis, atau aturan.

Contoh kelompok semu misalnya masyarakat yang berkerumun karena ada


kecelakaan di suatu lokasi. Kelompok semu terbagi lagi menjadi tiga macam,
yaitu.

Kerumunan: Kerumunan adalah orang-orang yang berkumpul pada saat


tertentu secara cepat tanpa ada ikatan organisasi. Contohnya penonton
konser, orang yang berekreasi di pantai, antre karcis, sampai orang yang
tengah menyelamatkan diri dari gempa.

Kerumunan adalah sekumpulan orang yang berada di suatu tempat. Di antara mereka,
tidak ada hubungan yang tetap. Komunikasi juga berjalan singkat dan spontan.
Kerumunan terbagi lagi menjadi beberapa kelompok, yaitu:
a. Formal Audience: Mempunyai pusat perhatian dan persamaan tujuan yang sifatnya
pasif. Contohnya adalah penonton bioskop dan hadirin suatu ceramah.
b. Planned Expressive Group: Kerumunan yang tidak begitu mementingkan pusat
perhatian tetapi mempunyai persamaan tujuan dan kepuasan yang dihasilkan.
Contohnya adalah orang yang berdansa dan berpesta.
c. Inconvenient Causal Crowds: Kerumunan yang bersifat sangat sementara karena ingin
menggunakan fasilitas yang sama. Contohnya adalah orang yang mengantre dan orang
yang menunggu kendaraan umum.
d. Panic Causal Crowds: Kerumunan dalam keadaan panik yang sedang berusaha
menyelamatkan diri dari bahaya atau keadaan yang bersifat darurat lainnya.
e. Spectator Causal Crowds: Kerumunan yang ingin melihat suatu peristiwa tertentu tanpa
direncanakan, seperti orang-orang yang berkerumun di lokasi kecelakaan.
f. Acting Lawless Crowds: Kerumunan yang mempunyai tujuan tertentu dengan
menggunakan kekuatan fisik yang berlawanan dengan norma-norma sosial,
seperti supporter bola yang sedang melakukan kerusuhan.
g. Immoral Lawless Crowds: Kerumunan yang tindakannya berlawanan dengan norma-
norma pergaulan sehari-hari di masyarakat.

Massa: Massa adalah kelompok orang yang mempunyai ciri terbentuk secara
disengaja karena suatu hal. Contohnya sekelompok mahasiswa yang
melakukan demonstrasi di depan Istana Negara.

Publik: Publik adalah kelompok dengan anggota yang tersebar tanpa batas
wilayah formal. Contohnya, para pendengar pidato presiden yang disiarkan
lewat radio.

- Kelompok nyata
Kelompok nyata adalah kumpulan orang yang kehadirannya bersifat tetap.
Terdiri atas empat macam, yakni.

Kelompok statistik: Kelompok statistik adalah sasaran penelitian. Ciri-cirinya


tidak direncanakan tetapi bukan berarti terjadi secara spontan. Selain itu tidak
ada interaksi, interelasi, dan komunikasi yang berlangsung lama, tidak ada
kesadaran berkelompok, dan kehadirannya bersifat tetap. Contohnya,
kelompok laki-laki dan wanita, anak-anak, pengusaha, dan sebagainya.

Kelompok kemasyarakatan: Kelompok ini tidak direncanakan, tetapi sudah


ada dengan sendirinya. Biasanya muncul dalam suatu wadah, memiliki
interaksi dan interelasi, serta kehadirannya tetap. Contoh kelompok sosial
kemasyarakatan, yaitu kelompok masyarakat berkulit putih, kelompok
masyarakat suku Jawa, dan lainnya.
Kelompok sosial: Kelompok sosial adalah masyarakat khusus yang terbentuk
karena ikatan pekerjaan, usia, jenis kelamin, tempat tinggal, dan sebagainya.
Biasanya, kelompok ini tidak direncanakan namun sudah ada dengan
sendirinya. Contohnya, kelompok teman bermain, tetangga, dan lainnya.
Kelompok asosiasi: Kelompok asosiasi adalah kelompok berbentuk tetap
karena faktor kesengajaan untuk dibentuk, terorganisasi, dan kehadirannya
tetap. Contohnya, partai politik, perkumpulan atlet olahraga, dan lainnya.

7.Jenis Kelompok Sosial Teratur Menurut Robert K. Merton


Robert K. Merton merupakan Sosiolog asal Amerika Serikat. Merton mengemukakan 2
jenis kelompok sosial berdasarkan derajat organisasinya, yaitu membership
group (kelompok anggota) dan reference group (kelompok acuan).
a. Membership Group (Kelompok Anggota)
Hubungan antar anggota membership group, tidak terlalu mengikat. Jadi, meskipun
secara fisik, anggotanya masuk ke dalam kelompok, mereka bisa tidak selalu
berkumpul dengan anggota yang lain.
Contoh membership group, di antaranya kelompok siswa SMA, kelompok mahasiswa
Sosiologi, kelompok pekerja buruh, dan lain sebagainya.
b. Reference Group (Kelompok Acuan)
Reference group adalah kelompok sosial yang menjadi acuan atau tolak ukur bagi
seseorang atau kelompok untuk membentuk kepribadian dan perilaku.
Contoh reference group adalah kelompok influencer fashion wanita Korea yang menjadi
referensi bagi kelompok influencer di Indonesia.

8. Jenis Kelompok Sosial Teratur Menurut Max Weber


Sebagai seorang Sosiolog, Max Weber juga mengemukanan pembagian kelompok
sosial menjadi 2 jenis, yaitu kelompok sosial formal dan kelompok sosial informal.
a. Kelompok Sosial Formal
Kelompok sosial formal adalah kelompok yang memiliki struktur dan aturan yang
ditetapkan dengan jelas dan tegas. Peraturan ini dengan sengaja diciptakan oleh para
anggotanya untuk mengatur hubungan mereka.
Contoh kelompok sosial formal, antara lain organisasi politik, organisasi
kemasyarakatan, organisasi bisnis, dan lain sebagainya.
b. Kelompok Sosial Informal
Kebalikannya, kelompok sosial tidak formal adalah kelompok yang tidak memiliki
struktur atau aturan yang jelas. Anggota kelompok ini lebih bebas dan santai untuk
berinteraksi. Biasanya, kelompok sosial informal terbentuk berdasarkan minat, hobi,
atau kesamaan tertentu.
Contoh kelompok sosial informal, yaitu komunitas atau geng remaja.
.

Anda mungkin juga menyukai