2294 5639 1 PB
2294 5639 1 PB
Abstrak
Ideologi adalah suatu konsep pemikiran yang mencakup kumpulan gagasan, ide, keyakinan dan
kepercayaan yang menjadi dasar terkait kehidupan manusia yang sifatnya menyeluruh dan
terstruktur yang menyangkut kehidupan masyarakat dalam berbagai bidang dan bertujuan untuk
mencapai tujuan atau cita-cita bersama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Setiap ideologi
mempunyai karakteristik tersendiri dan ideologi ini juga menjadi penentu dari keadaan suatu
masyarakat oleh suatu negara. oleh karena itu penulis dalam kepenulisan ini akan membahas
mengenai keadaan suatu masyarakat berdasarkan ideologi yang dianutnya. Hal tersebut dikarenakan
setiap ideologi yang dianut mencerminkan keadaan suatu masyarakat yang berbeda. Dengan
mambahas ini maka kita akan mengetahui seperti apa suatu masyarakat atau negara yang menganut
ideologi tersebut dan tulisan ini akan membahas terkait negara berdasarkan ideologi Anarkisme,
komunisme, dan Pancasila. Adapun hasil yang didapat dari tulisan ini adalah dimana anarkisme,
komunisme dan Pancasila merupakan ideologi yang berbanding terbalik dan mempunyai perbedaan
yang mendasar dan hal ini menciptakan keadaan suatu masyarakat yang sangat berbeda. Dimana
sebenarnya setiap ideologi bertujuan untuk kebaikan rakyatnya hanya saja dalam pergerakan yang
menyimpang membuat ideologi tersebut dipandang buruk.
Kata kunci: Negara, Ideologi, Anarkisme, Komunisme, Pancasila
Abstract
Ideology is a concept of thought that includes a collection of ideas, ideas, beliefs and beliefs that form the
basis for human life that is comprehensive and structured which involves people's lives in various fields
and aims to achieve common goals or ideals in the life of the nation and state. Each ideology has its own
characteristics and this ideology is also a determinant of the state of a society by a state. Therefore, the
author in this paper will discuss the state of a society based on the ideology it adheres to. This is because
each ideology adopted reflects the state of a different society. By discussing this, we will find out what a
society or country that adheres to this ideology looks like and this paper will discuss the state based on
the ideology of Anarchism, Communism, and Pancasila. The results obtained from this paper are where
anarchism, communism and Pancasila are ideologies that are inversely proportional and have
fundamental differences and this creates a very different state of society. Where in fact every ideology
aims for the good of its people, only in a deviant movement makes the ideology seen as bad.
Keywords: State, Ideology, Anarchism, Communism, Pancasila
peraturan yang secara sah ditujukan untuk bertujuan untuk mencapai tujuan atau cita-
semua golongan kekuasaan lainnya dan cita bersama dalam kehidupan berbangsa
negara pula yang dapat menetapkan dan bernegara. Adapun menurut Karl
tujuan-tujuan dari kehidupan tersebut. Marx, ideologi adalah sebagai pandangan
Saat membicarakan sebuah negara hidup yang dikembangkan berdasarkan
maka tidak terlepas dari masyarakat yang kepentingan golongan atau kelas sosial
ada dalam negara tersebut karena kedua tertentu dalam bidang politik atau sosial
hal tersebut selalu berkaitan. Ideologi juga ekonomi. Disisi lain Gunawan setiardjo
merupakan gambaran dari sebuah negara. juga mengemukakan bahwa ideologi
kerena tentu saja ideologi yang dianut oleh adalah seperangkat ide asasi tentang
suatu negara mencerminkan negara itu manusia dan seluruh realitas yang
sendiri, dengan ideologi yang dianut juga dijadikan pedoman dan cita-cita hidup.
mencerminkan kehidupan masyarakat Oleh karena itu dari pendapat tersebut
dalam sebuah negara. namun adanya dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa
negara tidak serta merta diterima oleh adanya ideologi adalah merupakan suatu
berbagai kalangan seperti penganut petunjuk arah dan pandangan hidup bagi
ideologi Anarkisme, dimana penganut masyarakat baik bagi penghidupan
ideologi ini mempunyai pandangan yang maupun kebutuhan hidupnya di berbagai
berbanding terbalik mengenai sebuah bidang. Selain mempunyai peranan sebagai
negara tidak seperti penganut ideologi arah atau pedoman hidup bagi bangsa
Pancasila, komunisme dan lain sebagainya. ideologi juga digunakan untuk mencapai
contohnya ideologi Pancasila, dimana tujuan bagi masing-masing bangsanya.
penganut ideologi ini mengakui adanya Di era globalisasi saat ini, isu ideologi
negara yang didalamnya terdapat segala jarang dibahas, karena perhatian dunia
peraturan dan hukum yang mengikat, seringkali terfokus pada hubungan antara
berbeda dengan penganut anarkisme, isu pertumbuhan ekonomi dan stabilitas
mereka tidak mengakui adanya negara ekonomi. Tapi itu tidak berarti bahwa tidak
dengan alasan jika negara ada maka akan ada lagi masalah terkait pemikiran
terbentuk pula berbagai aturan-aturan (Rachman et al., 2021). Dimana disadari
yang hanya akan membatasi kebebasan ataupun tidak, isu mengenai ideologi tetap
masyarakat dan banyaknya perintah ada dan menjadi hal yang lebih penting di
tersebut harus dilakukan walaupun tidak era globalisasi karena merupakan
sesuai dengan keinginan mereka campuran ideologi yang berbeda.
(Nurgiansah, 2020). oleh karena itu Globalisasi telah membuka pintu informasi,
mereka menganggap bahwa adanya negara sehingga apapun yang asalnya dari dunia
hanya akan menyebabkan rakyat luar atau asing, termasuk satu diantaranya
menderita dimana negara hanya akan adalah ideologi tersebut, dapat dengan
dijadikan sebagai alat penindasan, mudah menyerbu dan mempengaruhi
penghisapan dan perbudakan untuk kehidupan masyarakat. Hal ini
rakyatnya. menimbulkan masalah bagi masyarakat
Ideologi adalah suatu konsep dan negara yang tidak memiliki landasan
pemikiran yang mencakup kumpulan ideologi yang kokoh, terutama karena
gagasan, ide, keyakinan dan kepercayaan mudah terkontaminasi oleh berbagai
yang menjadi dasar terkait kehidupan ideologi eksternal. Setiap negara memiliki
manusia yang sifatnya menyeluruh dan ideologinya masing-masing. Oleh karena
terstruktur yang menyangkut kehidupan itu, ideologi dunia sangat beragam, masing-
masyarakat dalam berbagai bidang dan masing ideologi memiliki karakteristiknya
dimana hal ini membuat penganut ideologi tidak dijalankan sebagaimana mestinya
ini di cap sebagai agen yang mempunyai dan kebutuhan masyarakat yang tidak
misi untuk mengacaukan tatanan dari terpenuhi. Oleh karena itu untuk
kehidupan masyarakat dimanapun ia mengakhiri itu semua mereka beroperasi
berada. Jika kita bayangkan berada di dengan jalan menentang pemerintah,
posisi mereka, maka kita akan merasa negara dan otorisasinya. Dimana mereka
sedih karena selalu disalahkan. Kadang jika melakukan berbagai cara agar keinginan
terlalu sering dituduh maka akan mereka tercapai walaupun harus dengan
menyebabkan orang tersebut akan menjadi menempuh jalan kekerasan, menindas dan
orang yang dituduh melakukan tersebut memberontak. dan oleh sebab itu
karena terpendam rasa amarah karena anarkisme sering dipandang suatu hal yang
selalu menjadi objek sebagai pelaku negative, dimana aktivitas hidup mereka
padahal ia sama sekali tidak selalu berkaitan dengan kekerasan dan
melakukannya. kebiadaban serta menimbulkan
Anarkisme ialah prinsip atau teori kehancuran. Dan rata-rata orang yang
yang dipraktikkan dalam kehidupan mendengar berita tersebut akan terluka
masyarakat yang dapat terbentuk tanpa karena anarkisme. Padahal anarkisme ialah
terikat oleh hukum ataupun otoritas, dan merupakan kebalikan dari itu semua
juga tidak ada sebuah konsensus baik di dimana ia hanya ingin hidup tanpa adanya
antara kelompok masyarakat dan intitusi-institusi seperti negara,
kepakaran. Pemahaman ini mengandung pemerintah beserta perangkatnya dan
arti bahwa anarkisme bukanlah ingin dengan keadilan tanpa harus
merupakan sebuah ideologi dan timbulnya suatu kekerasan. hal ini juga di
pandangan hidup, tetapi sebaliknya, kemukakan oleh Berkman (1929) yang
anarkisme merupakan sebuah teori telah disinggung Cahya (2014) di dalalam
kehidupan tanpa konsensus. Oleh karena tulisnnya, dimana didalam tulisan tersebut
itu penganut paham ini tidak mengakui terdapat pendapat Berkman bahwa
adanya negara beserta kekuasaanya. Anarkisme bukan Bom, ketidakteraturan
Karena tentu saja didalam sebuah negara atau kekacauan. Bukan perampokan dan
terdapat banyak sekali lembaga-lembaga pembunuhan. Bukan pula sebuah perang di
yang didalamnya terdapat orang-orang antara yang sedikit melawan semua. Bukan
yang memimpin, didalam negara juga berarti kembali kekehidupan barbarisme
terdapat banyak sekali aturan dan atau kondisi yang liar dari manusia.
perundang-undangan yang sifatnya Anarkisme adalah kebalikan dari itu
mengikat dimana mau tidak mau rakyat semua. Anarkisme berarti bahwa anda
harus mengikuti perintah dalam aturan harus bebas. Bahwa tidak ada seorangpun
tersebut walaupun tidak sesuai dengan boleh memperbudak anda, menjadi
keinginan mereka, karena jika mereka majikan anda, merampok anda, ataupun
membantah dan melanggar aturan tersebut memaksa anda. Nah dari pendapat diatas
maka akan dikenakan sanksi. pula menurut saya bukan merupakan salah
Anarkisme sangat lazim di dunia, di ideologinya namun salah dipergerakan-
terutama di negara-negara berkembang. nya yakni jalan yang ditempuh untuk
hal ini dikarenakan ketidakpuasan mencapai kebebebasan tersebut adalah
sebagian orang terhadap pemerintah, dan jalan yang menyimpang dari moralitas.
lingkungan politik dan ekonomi tidak Tokoh utama kaum anarkisme disini
seimbang, pemerintah yang terlalu lemah, adalah Mikhail Bakunin, dimana ia
adanya undang-undang dibentuk namun menganggap bahwa negara ialah suatu
yang tak Terlihat dan kurangnya afirmasi model rambut, siaran televisi dan lain
nilai-nilai terpadu yang membentuk sebagainya. Dari segi potongan rambut
idealisme komunis dapat disebut idealisme dapat dilihat bahwa Kim Jong-un ini
yang ketat, yang memiliki banyak mengatur bahwa hanya ada 28 gaya
kelemahan. rambut yang di perbolehkan di sana yakni
Kembali berbicara mengenai negara, 10 gaya rambut yang diperbolehkan untuk
dimana negara yang penganut ideologi ini wanita dan 18 gaya rambut yang
mempunyai bentuk pemerintahan yang diperbolehkan untuk laki-laki dan
dikenal dengan keotoriterannya, dimana mengenai model rambut Kim Jong-un
segala perintah dan kekuasaan hanya sendiri tidak boleh ada yang menirunya.
berpusat pada satu orang. Didalam negara Dan juga 12 dari siaran Televisi yang mana
ini segala bentuk kekuasaan baik dibidang di sana siaran Televisi juga di atur oleh
sosial, ekonomi, politik, dan lain pemimpinnya, dimana disana tontonan
sebagainya digerakkan oleh satu orang yang disiarkan hanya mengenai hal-hal
yang memimpin pada negara tersebut. yang menjunjung Kim Jong-un saja, selain
Seperti contohnya adalah negara Korea itu juga jika ada warga negara Korea Utara
Utara, dimana negara ini dipimpin oleh yang ketahuan menonton drama korea
satu orang presiden yakni Kim Jong-un. yang di produksi oleh Korea Selatan, maka
Dimana Kim Jong-un ini mengontrol segala akan mendapat hukuman penjara yang
aspek kehidupan rakyatnya. Nah, hal ini lamanya bisa mencapai 15 tahun penjara,
sangat bertentang dengan anarkisme yang hal ini dikarenan menurut Kim Jong-un
tidak ingin terikat oleh kekuasaan apapun menonton tayangan drama tersebut hanya
beserta perangkatnya karena akan akan merusak rasa nasionalisme dan
membatasi kebebasan mereka. Namun di terpaparnya oleh budaya asing, namun
negara penganut ideologi ini seluruh aspek bukan hanya drama korea yang diproduksi
yang berkaitan dengan kehidupan dari Korea selatan tetapi juga negara lain
masyarakat ditentukan dan di atur oleh dan begitu juga dengan koran dimana
presidennya dan jika tidak ditaati maka pemerintah korea utara mewajibkan
akan mendapat hukuman yang berat. masyarakatnya untuk membaca koran
Sedikit kita bercerita mengenai yang berisi pimpinan tertinggi di korea
negara komunis yakni Korea Utara dengan utara dan foto tersebut tidak boleh dilipat
sistem pemerintahan yang dikenal dengan karena jika ketahuan maka dia akan
kediktatorannya. Sudah disinggung bahwa diberikan hukuman. Dan pemerintahan
kekuasaan sosial, politik tertinggi korea ini sangat terbilang kejam karena
terkonsentrasi ditangan satu orang, dan semua diatur oleh pemimpin tertinggi
kekuasaan nya tidak tunduk kepada hukum dinegara dan jika melanggar maka akan
eksternal atau mekanisme rakyat yang mendapat hukuman yang berat dan tidak
teregulasi autokrasi juga sering dikaitkan jarang juga taruhannya adalah nyawa.
dengan pemerintahan totaliter , dimana Selanjutnya menyinggung hal yang
pemerintah melakukan control terhadap berkaitan dengan politik di negara
semua aspek kehidupan rakyatnya atau komunis, dimana negara ini mempunyai
dengan kata lain segala sesuatu yang tingkat partisipasi politik yang tinggi, hal
diinginkan oleh pemimpinnya harus itu dikarenakan pemimpinnya mewajibkan
dipenuhi dan jika tidak maka akan diberi rakyatnya untuk ikut serta, namun dalam
sebuah hukuman. Disini jika diamati dari partisipasi politik ini masyarakat juga tidak
segi sosial Kim Jong-un mengatur diberikan kebebasan mengeluarkan hak
segalanya baik itu dari segi berpakaiaan, suara meraka karena sudah ditentukan
siapa yang harus mereka pilih. Oleh karena sendiri, sehingga negara ini adalah dasar
itu mereka tetap memberikan hak suara dari kekuatan material ideologi Pancasila.
walaupun tidak sesuai dengan apa yang Sejak awal berdirinya negara
ingin mereka pilih. Dinegara ini pula kursi Indonesia sudah berlandaskan atas dasar
yang diperebutkan hanyalah satu kursi Pancasila. Dimana Indonesia yang sebagai
saja. Jadi menurut saya adanya kegiatan masyarakat Pancasila, hukum merupakan
pemberian hak suara hanyalan nama atau prinsip yang mendasar bagi kehidupannya.
lebel saja karena semuanya sudah Selain itu juga ideologi pancasila
ditentukan oleh sang penguasa, sama merupakan ideologi yang bersumber dari
halnya seperti drama yang akhir dari nilai-nilai luhur bangsa Indonesia yang
ceritanya sudah ditentukan oleh script digali dari kehidupan masyarakat
writer begitu juga masyarakat yang ada Indonesia sejak dahulu. Dimana seperti
dinegara ini. diketahui Indonesia merupakan negara
Nah yang selanjutnya kita akan yang penuh keberagaman baik itu agama,
menyinggung Ideologi Pancasila, dimana budaya, suku, ras, bahasa dan lain
ideologi ini ialah sebuah ideologi yang sebagainya. berbeda dengan komunisme
menjunjung nilai keagamaan, persatuan, dimana masyarakat yang ada di negara
keadilan, rasa kemanusian, dan tersebut hampir semuanya seragam. Selain
kerakyatan. Ideologi ini sangat berbeda itu jika kita berbicara lagi terkait
dengan Komunisme dan Anarkisme. Jika komunisme, yang mana penganut ideologi
ditinjau perbedaannya dengan Anarkisme, ini tidak mengakui adanya agama
Pancasila seperti khayalak ideologi maksudnya adalah hampir semua dari
komunisme mengakui adanya sebuah mereka tidak beragama, dan juga jika kita
negara dimana didalam negara biasanya lihat negara komunis ini seperti negara
terdapat aturan-aturan dan hukum yang korea utara mereka memang tidak
mengikat yang sifatnya mendasar. Negara beragama dan yang mereka sembah adalah
yang menganut ideologi Pancasila adalah orang yang mempunyai kekuasaan penuh
negara Indonesia. Sebagai ideologi atas negara tersebut yakni Kim Jong-un.
nasional, Pancasila mewujudkan poin dan Disini mereka mendewakan atau
nilai-nilai, serta gambaran holistik tentang menganggap Kim Jong-un sebagai
negara dan cita-cita yang terkandung tuhannya. Jika kita melihat kebelakang
dalam sila-silanya. Pancasila pada yakni tentang sejarah Indonesia yang
hakekatnya bukan hanya hasil refleksi dan berkaitan dengan komunisme, dimana kita
ideologi individu atau kolektif, seperti ketahui bahwa di Indonesia terdapat
ideologi lain di dunia, tetapi Pancasila berbagai macam agama, dan didalamnya
merupakan ideologi yang telah lama juga terdapat ribuan umat islam terkhusus
menjadi bagian penting bagi bangsa juga para kyai dan para santri, yang mana
Indonesia, dimana Pancasila ini diangkat mereka merupakan korban dari peristiwa
dari nilai-nilai agama, adat dan tradisi, adat masa lalu akibat dari keganasan partai
istiadat dan proses budaya dan ini komunis Indonesia. Nah jadi inilah yang
merupakan suatu hal yang penting bagi menjadi perbedaan antara Pancasila dan
kehidupan bangsa Indonesia dari sebelum komunisme. Dimana Pancasila mengakui
terbentuknya negara dengan nama adanya agama dalam sebuah negara
Pancasila, negara ini sudah tumbuh dari namun komunisme tidak, doktrin
nilai-nilai Pancasila yang merupakan komunisme disini menciptakan manusia
pandangan hidup dari masyarakat itu yang cenderung membenci agama bahkan
memusuhinya. Hal ini juga digambarkan
oleh Karl Marx dalam ungkapan yang berpendapat kepada rakyatnya. Contohnya
menyatakan bahwa ia membenci agama adalah seperti partisipasi politik yang ada
yang dikenal dengan “Religion is the opium dinegara ini, dimana rakyatnya bebas
of the mases”. Oleh karena itu di negara mengeluarkan hak suaranya dalam artian
komunisme segala kegiatan yang berkaitan mereka di perbolehkan memilih siapa
dengan agama dan kepercayaan dilarang. kandidat yang akan mereka pilih tanpa
Berbeda dengan Pancasila, dimana adanya intervensi dari pihak manapun.
Pancasila merupakan dasar negara Selain itu kandidat yang tersedia juga
Indonesia yang menjunjung tinggi nilai- sangat banyak dinegara ini. Dan hal tentu
nilai yang terkandung dalam sila Pancasila bertolakbelakang dengan yang ada
yakni Ketuhanan Yang Maha Esa, dinegara komunis. Hanya saja di negara
Kemanusiaan yang adil dan beradap, Indonesia tingkat partisipasi politik tidak
Persatuan Indonesia, Kerakuyatan yang setinggi partisipasi politik dinegara
dimpimpin oleh hikmah kebijaksanaan otoriter, hal ini dikarena kurangnya
dalam permusyawaratan dal perwakilan, kesadaran politik dari warga negaranya.
serta keadilan sosial bagi seluruh rakyat Dinegara Pancasila ini segala aspek yang
Indonesia. Nah Kembali berbicara hal yang dinggap adanya sebuah ketimpangan maka
berkaitan dengan kumunisme, dimana sila rakyatnya secara langsung akan
pertama dari Pancasila sangat menentang hal tersebut. Menentang disini
bertentangan dengan ideologi komunis bukan dengan jalan kekerasan seperti jalan
berasas materiaslis yang menganggap yang ditempuh oleh penganut anarkisme
bahwa tuhan tidak ada. Adanya sikap dasar namun menentang disini dilakukan secara
yang menentang mengakui adanya tuhan demokratis maksudnya adalah rakyat
dan agama membuat kaum komunis terus diberikan kebebasan mengeluarkan
berupaya untuk menghilangkan agama dan pendapat, dan oleh karena segala aspek
menghancurkan Lembaga-lembaga yang yang dipermasalahkan haruslah
berkaitan dengan agama tidak peduli itu diselesaikan dengan jalan musyawarah
agama islam, Kristen, katolik, dan lain lain mufakat.
(Nurgiansah, 2021). dengan demikian
dapat kita Tarik kesimpulan bahwa KESIMPULAN
Pancasila mempunyai perbedaan yang Dari paparan diatas dapat kita
mendasar dengan komunisme, dimana simpulkan bahwa adanya ideologi sangat
Pancasila yang menganggap bahwa agama penting bagi suatu negara karena adanya
dan tuhan merupakan hal yang sangat ideologi dapat menjadi pegangan,
penting dan menyebarkannya sedangkan pedoman, petunjuak arah, pembimbing
komunis yang anti terhadap hal ini selalu suatu bangsa dan negara dalam mencapai
berupa menyebarkan ajaran tujuannya yakni melaui berbagai realisasi
komunismenya dan menyebarkan paham pembangunan, dan adanya ideologi pula
atheisme. sangat menentukan eksistensi suatu
Selanjutnya berbicara mengenai hal bangsa dan negara, dan jika tidak ada
yang berkaitan dengan politik, negara ideologi maka tidak ada pegangan atau
Indonesia yakni sebagai penganut ideologi petunjuk arah untuk masyarakat tersebut,
Pancasila, rakyatnya disini diberi dimana ideologi diciptakan adalah untuk
kebebasan mengeluarkan pendapat yang kepentingan bersama untuk mencapai
sudah di atur di dalam undang-undang, lain tujuan yakni hidup sesuai yang diharapkan
halnya seperti negara penanut komunisme dalam artian kehidupan yang aman,
yang tidak memberikan hak kebebasan tentram dan sejahtera.
DAFTAR PUSTAKA
Asnawi, & Hartutik. (2014). Analisis Historis Terhadap Komunisme Sebagai Suatu Ideologi
Politik. Seuneubok Lada, 2(1), 1–15.
https://pgsd.unsam.ac.id/uploader/files_download/63118-asnawi-hartutik.pdf
Budiyono, B. (2017). Memperkokoh Idiologi Negara Pancasila Melalui Bela Negara. Citizenship
Jurnal Pancasila Dan Kewarganegaraan, 5(1), 55.
https://doi.org/10.25273/citizenship.v5i1.1148
Cahya, M. F. N. (2015). Fenomenologi Anarkisme. Jurnal Unair, 4(1), 1–10.
Casedi, E. (2017). Pemikiran paham komunis perspektif pancasila. Profetika: Jurnal Studi
Islam, 18(2), 110–119.
Dewantara, J. A., & Nurgiansah, T. H. (2021). Building Tolerance Attitudes Of PPKN Students
Through Multicultural Education Courses. Jurnal Etika Demokrasi, 6(1), 103–115.
Karthika Priyadhardshini Jayamala A. K., R. L. B. L. P. N. N. K. T. (2018). Scanned by
CamScanner 连 发 阉. International Journal of Physiology, 6(1), 2018.
Mubaro, M. Y. (2017). Problem Teologis Ideologi Komunisme. Tsaqafah, 13(1), 45.
https://doi.org/10.21111/tsaqafah.v13i1.976
Nuswantoro, B. S. (2020). Aliansi Negara Komunis dan Fundamentalis Agama dalam
Melindungi Posisi Nicolas Maduro dari Tekanan Politik Internasional Negara Barat.
Nation State Journal of International Studies, 3(1), 60–70.
https://doi.org/10.24076/nsjis.2020v3i1.35
Nurgiansah, T. H. (2020). Filsafat Pendidikan. In Banyumas: CV Pena Persada.
Nurgiansah, T. H. (2021). Partisipasi Politik Masyarakat Sleman di Masa Pandemi Covid-19
dalam Konteks Pendidikan Kewarganegaraan. Jurnal Civic Hukum, 6(1), 1–9.
Rachman, F., Nurgiansah, T. H., & Kabatiah, M. (2021). Profilisasi Pendidikan
Kewarganegaraan dalam Kurikulum Pendidikan Indonesia. Edukatif: Jurnal Ilmu
Pendidikan, 3(5), 2970–2984.
Rasyidin, R. (2005). ANARKISME. Sistem Teknik Industri, 6(3), 88-93.