PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
baik
harus mendatangkan dari negara lain. Berdasarkan kondisi tersebut maka sayuran
tanaman
Indonesia yang dilakukan oleh CIP tahun 1998- 1999, komoditas ini merupakan
andalan bagi petani pada daerah dataran tinggi (lebih dari 800 m diatas permukaan
air laut) yang tersebar di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera
Selatan,
1
2
dengan menggunakan input kimia yang tinggi, tidak tersedianya bibit yang
berkualitas di tingkat petani dan tingkat serangan hama dan penyakit yang cukup
tinggi.
produksi tinggi, resiko gagal panen cukup tinggi.Hal ini disebabkan kemampuan
petani dalam pengelolaan sayuran yang ramah lingkungan dan lebih efisien
rendah
(LPTP,2004).
dari
di Sulawesi Selatan ada dua jenis, yaitu (1) Jenis semusim (annual tipe) – tipe kol
yang dapat tumbuh, berkrop, berbunga dan berbiji di daerah tropis pada umumnya
dahulu; (2) Jenis dwi musim (biennial tipe) – dapat tumbuh di daerah tropis
3
namun tidak dapat berbunga secara alami karena tidak adanya musim dingin
panjang untuk merangsang pembungaannya. Jenis dwi musim inilah yang banyak
diminta konsumen karena kropnya keras/padat, tidak rapuk dan tidak renyah
seperti kubis semusim. Namun pengembangan dari sisi pemuliaan dan produksi
lahan garapan yang sempit serta kurangnya ketrampilan petani yang nantinya akan
dengan pengembangan dan adopsi teknologi baru serta peningkatan efisiensi suatu
usahatani. Adanya perbedaan teknologi usaha tani tentunya akan berdampak pada
keuntungan yang akan diterima oleh petani. Seperti umumnya usahatani yang
dilakukan oleh petani, jumlah produksi padi sangat berpengaruh terhadap tingkat
biaya dan pendapatan atau keuntungan. Biaya memegang peranan penting untuk
efisiensi ekonomi sangat penting untuk melihat sampai sejauh mana setiap rupiah
B. Rumusan Masalah
1. Berapa besar biaya produksi yang dikeluarkan dari produksi budidaya tanaman
Banyuasin?
budidaya tanaman Kembang Kol di Desa Budi Mulya Kecamatan Air Kumbang
Kabupaten Banyuasin?
C. Tujuan
Banyuasin
budidaya tanaman Kembang Kol di Desa Budi Mulya Kecamatan Air Kumbang
Kabupaten Banyuasin
5
3. Untuk Mengetahui Pendapatan Usaha tani tanaman Kembang Kol di Desa Budi
A. Tinjauan Pustaka
1. Kembang Kol
merupakan tanaman sayur famili Brassicaceae (jenis kol dengan bunga putih
kecil) berupa tumbuhan berbatang lunak. Kembang Kol berasal dari bahasa
keluarga kubis-kubisan dan termasuk sayuran yang tidak tahan terhadap udara
panas. Daerah dataran tinggi (pegunungan) adalah pusat budidaya kubis bunga.
Pusat Produksi tanaman ini terletak di Jawa Barat yaitu di Lembang, Cisarua,
Cibodas. Tetapi saat ini kembang bunga kol mulai ditanam di sentra-sentra
sayuran lainnya seperti Bukit Tinggi (Sumatera Barat), Pangalengan, Maja dan
Ordo : Capparales
Genus : Brassica
DC. yang kita kenal sebagai kembang kol putih dan cymosa Lamn. yang berbunga
hari) dan Fengshan Extra Early (umur panen 59 hari) asal Taiwan untuk dataran
rendah sampai medium, Snown Crown asal Jepang untuk dataran menengah dan
dataran tinggi serta Tropical Early asal jepang untuk dataran rendah.
2. Analisis Pendapatan
dalam kaitannya dengan tujuan yang hendak akan dicapai oleh setiap usahatani
dan (b) keadaan pengeluaran (biaya produksi) selama jangka waktu tertentu.
yaitu biaya tetap (fixed cost) yang ditanggung oleh perusahaan untuk berapapun
tingkat keluaran yang dihasilkan, dan biaya variable (variable cost) yang berbeda
a) Biaya tetap, yaitu biaya untuk pembiayaan faktor-faktor produksi yang sifatnya
tetap, tidak berubah walaupun produk yang dihasilkan berubah, termasuk dalam
keseluruhan jumlah biaya produksi yang dikeluarkan. Biaya ini didapat dari
penjumlahan biaya tetap total (TFC) dan biaya variabel total (TVC).
perkalian antara produksi fisik dengan harga jual atau harga produksi. Sedangkan
sebagai berikut :
r=QxP
Keterangan :
r = Penerimaan (Rp/Kg)
antara penerimaan total dengan biaya total. Dimana biaya itu terdiri dari biaya
9
tetap dan biaya tidak tetap. Secara matematis analisis pendapatan dapat ditulis dan
aruspenciptaan barang dan jasa oleh perusahaan selama jangka waktu tertentu
(Narafin, 2006).
Pd = Pn – Bp
Keterangan :
Pd = Pendapatan (Rp/Kg)
Pn = Penerimaan (Rp/Kg)
penjualan suatu kegiatan produksi dengan biaya (cost) yang dikeluarkan untuk
R = r – TC
Keterangan :
R = keuntungan (Rp/Kg)
R = penerimaan (Rp/Kg)
B. Kerangka Pemikiran
Petani
Produksi
Pendapatan
Gambar 1. Kerangka pikir Analisis Usaha Tani Tanaman Kol di Desa Budi Mulya
C. Batasan-batasan
1. Kembang kol merupakan tanaman sumber vitamin dan mineral dan lazimnya
dimakan dengan dimasak terlebih dahulu, meskipun dapat pula dimakan mentah maupun
dijadikan acar.
2. Harga produk adalah harga jual kol sesuai dengan harga yang telah ditentukan
3. Biaya tetap adalah biaya yang dikeluarkan dimana besarnya tidak bergantung
4. Biaya variabel adalah biaya yang habis dipakai dalam satu kali proses produksi
(Rp/Kg).
5. Biaya produksi adalah biaya total yang dikeluarkan untuk produksi budidaya
kembang Kol, yang terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel
6. Penerimaan adalah hasil dari jumah produksi dikalikan dengan harga jual
(Rp/Kg).
Desember 2022.
Populasi dalampenelitian ini adalah petani kol yang ada di Desa Budi
dilakukan secara sengaja, karena dianggap 5 orang tersebut sudah dapat mewakili
data penelitian
1. Data Kuantitatif adalah data yang berupa bilangan, nilainya bisa berubah-ubah
atau bersifat variatif. Data bentuk kuantitatif terbagi atas dua bagian, yaitu
12
13
2. Data Kualitatif adalah data yang bukan merupakan bilangan, atau bisa diartikan
juga kualitatif merupakan data berupa ciri-ciri, sifat-sifat dan keadaan atau
gambaran dari kualitas objek yang diteliti dan disebut juga kualitatif.
1. Sumber data primer, diperoleh dari hasil wawancara langsung dengan petani
kubis
2. Sumber data sekunder, diperoleh dari kantor desa, kantor camat, bps dan lain-
lain.
Analisis Pendapatan
penerimaan yang didapat oleh petani setelah dikurangi semua biaya, dimana
penerimaan usahatani adalah perkalian antar produksi dan harga jual, sedangkan
analisis ini digunakan untuk menjawab masalah pertama yang diajukan dalam
Dimana:
π T R−TC
TC=FC+VC
Dimana:
FC = fixed cost (biaya tetap) yang terdiri dari sewa lahan/pajak, penyusutan
Dimana:
P = Price (harga)
Q = Quantity (produksi)
Dimana:
15
R = Pn : Bp
Keterangan :
R = Keuntungan Rp/Kg)
Pn = Penerimaan (Rp/Kg)
https://anaktptph-agriculture.blogspot.com/2014/04/proposal-budidaya-
tanaman-kembang-kol.html
Ajjiparama Yogyakarta.
16