Anda di halaman 1dari 3

Ketegangan antara India – Pakistan selama perang dingin

Selama Perang Dingin, India dan Pakistan mengalami ketegangan karena


perselisihan teritorial utama di Kashmir, yang memicu tiga perang (1947-48, 1965,
dan 1971). Kedua negara bersaing untuk mendapatkan pengaruh di wilayah Asia
Selatan dan memiliki ideologi berbeda - India dengan demokrasi sekuler dan
Pakistan dengan negara Islam. Perlombaan senjata nuklir juga meningkatkan
ketegangan, terutama setelah kedua negara menguji senjata nuklir pada tahun
1998. Konflik di wilayah-wilayah lain seperti Sir Creek dan Siachen juga
menyumbang terhadap ketegangan bilateral.
*demokrasi sekuler = Demokrasi sekuler adalah pemerintahan oleh rakyat dengan
pemisahan agama dari kebijakan publik, menekankan kesetaraan, kebebasan
beragama, dan non-diskriminasi berbasis keyakinan. Ini memastikan partisipasi
politik merata dan menghormati pluralitas masyarakat, ciptakan lingkungan inklusif
dengan kebebasan beragama dan keadilan sosial.
Alasan Afghanistan tidak bergabung sejak awal
Afghanistan tidak bergabung sejak awal di SAARC karena situasi politik dan konflik
internal yang kompleks selama periode itu, terutama akibat Perang Soviet-
Afghanistan (1979-1989) dan Invasi Soviet di Afghanistan terjadi pada 27 Desember
1979, ketika pasukan Uni Soviet menyerbu Afghanistan untuk mendukung
pemerintahan yang pro-Soviet.. Hal ini mempengaruhi kemampuan Afghanistan
untuk berpartisipasi dalam forum regional seperti SAARC saat itu.
Korelasi perang dingin – SAARC
Perang Dingin memiliki korelasi signifikan dengan pembentukan dan evolusi SAARC
(South Asian Association for Regional Cooperation). Selama Perang Dingin, rivalitas
ideologis dan kepentingan geopolitik antara Amerika Serikat (blok Barat) dan Uni
Soviet (blok Timur) mempengaruhi politik global secara luas. Di kawasan Asia
Selatan, India mempertahankan kebijakan netral-nonblok, mencoba
mempertahankan jarak dari dua blok besar tersebut. Sementara itu, Pakistan
mendukung Amerika Serikat dan menjadi salah satu negara sekutu penting dalam
blok Barat.
Setelah berakhirnya Perang Dingin, muncul peluang baru untuk membangun kerja
sama regional di Asia Selatan tanpa pengaruh yang sama kuat dari blok Barat dan
Timur. Pada tahun 1985, SAARC didirikan dengan tujuan meningkatkan kerja sama
ekonomi dan politik antara negara-negara di kawasan ini. Hal ini dapat dilihat
sebagai respons terhadap perubahan dinamika geopolitik pasca-Perang Dingin, di
mana negara-negara Asia Selatan berusaha untuk lebih mendekatkan diri dan
mengatasi perbedaan mereka secara damai melalui kerja sama regional.
Jadi, Perang Dingin secara tidak langsung mempengaruhi pembentukan SAARC
dengan membuka jendela kesempatan untuk menciptakan kawasan yang lebih
terintegrasi secara regional tanpa tekanan ideologis dan geopolitik yang sama
seperti pada masa Perang Dingin. SAARC menjadi wadah untuk berkolaborasi dan
mencari solusi bersama terhadap tantangan di kawasan ini setelah era konflik global
tersebut berakhir.
Peran UNDP mengatasi kemiskinan FISIP UNMUL
UNDP masuk ke Bangladesh semenjak tahun 1972dan mulai memperbaiki berbagai
aspek politik maupun perekonomian Bangladesh. Di tahun 2007, Bangladesh 3
program kerja utama untuk mengangani kemiskinan yakni Support Sustainable and
Inclusive Planning (SSIP), Urban Partnerships for Poverty Reduction dan National
Social Protection Strategy. Ketiga Program Kerja ini bergerak dengan memperbaiki
fasilitas umum masyarakat Bangladesh, mendorong kinerja Pemerintah Bangladesh
dalam menangani kemiskinan, bahkan hingga mencari investor/NGO lain untuk
mendorong perkembangan perekonomian Bangladesh. Selain dengan ketiga
programnya sendiri, UNDP juga bekerjasama dengan Organisasi Internasional
lainya salah satunya adalah Australian Agency For International Development
(AUSAID) dan National Adaptation Plan Global Support Programme (NAPGSP)
Dengan membuat program kerja yang lebih terfokus untuk menangani kemiskinan,
UNDP mampu membantu Pemerintah Bangladesh dalam mengatasi kemiskinan di
negaranya. Tidak hanya menitikberatkan kepada pembangunan infrastruktur
ataupun bantuan secara finansial, namun UNDP juga lebih memperhatikan
permasalahan sosial yang menyebabkan kemiskinan di Bangladesh, seperti
mendorong kesetaraan gender dan mencegah kegiatan Child’s Labour di
Bangladesh.

Organisasi Teroris
 Taliban adalah kelompok militan ekstremis Islam yang berasal dari
Afghanistan dan Pakistan. Mereka menerapkan interpretasi keras hukum
Islam, terutama selama pemerintahan di Afghanistan pada tahun 1996-2001.
Taliban dikenal karena penindasan terhadap perempuan dan kebijakan yang
ekstrem. Setelah diusir dari pemerintahan, mereka terus beroperasi sebagai
kelompok pemberontak.
 Lashkar-e-Taiba adalah kelompok teroris asal Pakistan yang bertujuan untuk
memisahkan Kashmir dari India dan mendirikan negara Islam di wilayah
tersebut. Mereka terlibat dalam serangan teror di India, termasuk serangan
Mumbai pada tahun 2008 yang menewaskan puluhan orang.
 Jemaah Islamiyah adalah kelompok terorisme transnasional yang beroperasi
di Asia Tenggara. Mereka memiliki tujuan mendirikan negara Islam di wilayah
tersebut dan memiliki hubungan dengan Al-Qaeda. Jemaah Islamiyah terlibat
dalam serangkaian serangan teror, termasuk serangan di Bali pada tahun
2002 yang menewaskan banyak wisatawan asing.
Ketiga kelompok ini mewakili ancaman terorisme yang signifikan di kawasan Asia,
dan aktivitas mereka telah menimbulkan dampak besar terhadap keamanan dan
stabilitas di wilayah tersebut.
SAARC bidang EKONOMI
SAARC bidang SOSIAL BUDAYA
Bagaimana perkembangan SAARC pada saat ini?
Perkembangan SAARC tergolong lambat dan cenderung stagnan. Kondisi ini
dikarenakan kerjasama di kawasan tersebut dibangun di atas konflik antarnegara
yang masih bergulir hingga saat sekarang.

Anda mungkin juga menyukai