Radikalisme
Berikut ini adalah beberapa pengertian radikalisme menurut para ahli yaitu:
1. Menurut Wikipedia
Adalah suatu paham yang dibuat-buat oleh sekelompok orang yang menginginkan
perubahan atau pembaharuan sosial dan politik secara drastis dengan menggunakan cara-
cara kekerasan.
2. Menurut Dawinsha
Mengemukakan defenisi radikalisme menyamakannya dengan teroris.Tapi ia sendiri
memakai radikalisme dengan membedakan antara keduanya. Radikalisme adalah
kebijakan dan terorisme bagian dari kebijakan radikal tersebut. defenisi Dawinsha lebih
nyata bahwa radiklisme itu mengandung sikap jiwa yang membawa kepada tindakan yang
bertujuan melemahkan dan mengubah tatanan kemapanan dan menggantinya dengan
gagasan baru.Makna yang terakhir ini, radikalisme adalah sebagai pemahaman negatif dan
bahkan bisa menjadi berbahaya sebagai ekstrim kiri atau kanan.
3. Menurut Ketua Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU), Ahmad Bagja
Radikalisme muncul karena ketidakadilan yang terjadi di dalam masyarakat. Kondisi
tersebut bisa saja disebabkan oleh negara maupun kelompok lain yang berbeda paham,
juga keyakinan. Pihak yang merasa diperlakukan secara tidak adil, lalu melakukan
perlawanan.
Berikut ini terdapat beberapa ciri ciri dari radikalisme, yakni sebagai berikut:
Terjadi dari reaksi terkandung keadaan yang masih berjalan, reaksi tersebut dibentukan
dalam bagian ulasan, penentangan dan pemberontakan
Tidak sempat berakhir dalam cara penentangan sebelum terdapat transformasi radikal
tentang situasi yang dikehendaki
Menerapkan kekejaman dalam membentuk cita-citanya
Memandang seluruh yang berpolemik dengan bersalah
1. Faktor Pemikiran
Pada masa sekarang muncul dua pemikiran yang menjadi trend, yang pertama yaitu
mereka menentang terhadap keadaan alam yang tidak dapat ditolerir lagi, seakan alam ini
tidak mendapat keberkahan lagi dari Allah SWT lagi, penuh dengan penyimpangan.
2. Faktor Ekonomi
Kemiskinan, pengangguran dan problematika ekonomi yang lain dapat merubah sifat
seseorang yang baik menjadi orang yang kejam. Karena dalam keadaan terdesak atau
himpitan ekonomi, apapun bisa mereka lakukan, bisa saja mereka juga melakukan teror.
3. Faktor Politik
Memiliki pemimpin yang adil, memihak kepada rakyat, dan tidak hanya sekedar
menjanjikan kemakmuran kepada rakyatnya adalah impian semua warga masyarakat.
4. Faktor Sosial
Faktor sosial ini masih ada hubungannya dengan faktor ekonomi. Ekonomi masyarakat
yang amat rendah membuat mereka berfikir sempit, dan akhirnya mereka mencari
perlindungan kepada ulama yang radikal, kerena mereka berasumsi akan mendapat
perubahan perekonomian yang lebih baik.
5. Faktor Psikologis
Pengalaman seseorang yang mengalami kepahitan dalam hidupnya, seperti kegagalan
dalam karier, permasalahan keluarga, tekanan batin, kebencian dan dendam.
6. Faktor Pendidikan
Pendidikan bukanlah faktor yang langsung menyebabkan radikalisme. Radikalisme dapat
terjadi dikarenakan melalui pendidikan yang salah.
Berikut ini sekilas mengenai gerakan Radikal di Indonesia yang berhasil saya himpun:
• Salah satu kelompok yang cukup kuat dan berpengaruh di Jawa Tengah adalah Kelompok
Abdullah Sungkar yang dikelola besama Abu Bakar Ba’asyir.
• Abdullah Sungkar mendirikan pondok pesantren di Desa Ngruki Kabupaten Sukoharjo
dan diberi nama Al-Mukmin. Berbagai kegiatan dan ajaran agama dijalankan untuk
memperluas ajaran dan pengaruh NII.
• Karena muatan dakwah yang dibawakan keduanya bertentangan dengan pemerintah RI
maka pada tahun 1983 keduanya ditangkap dan dipidana penjara atas perbuatan subversif
dengan vonis sembilan tahun. Pada tanggal 11 Februari 1985 keduanya melarikan diri ke
Malaysia saat perkara mereka masih dalam proses kasasi.
• Di Malaysia mereka mendirikan madrasah yang bernama Lukmanul Hakim yang
dijadikan tempat melakukan persiapan dan memberangkatkan para pemuda dari
Indonesia, Malaysia dan Singapura untuk melakukan latihan perang dan jihad di
Afghanistan. Para pemuda tersebut dilatih di Military Academy Mujahidin Afghanistan
di Sadaa, Pakistan.
• Pada tahun 1993, Abdullah Sungkar menyatakan diri keluar dari NII dan
mendeklarasikan pendirian Al-Jama’ah Al Islamiyah (JI).
Contoh Soal
1. Ledakan bom bunuh diri terjadi di markas Mapolrestabes Medan, Sumatera Utara, Rabu
(13/11/2019) pagi. Pelaku diduga satu orang yang mengenakan jaket ojek online.
Setidaknya, 6 orang terluka . Terdiri dari 5 anggota polisi dan 1 warga sipil. Aksi
merupakan contoh kasus bentuk penyimpangan daripada sila ke...
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5
Jawab: B
Sebab dalam soal ini tidak ada unsur suku maupun agama, tetapi lebih ke persoalan
kemanusiaan.
Jawab: A
3. Organisasi Papua Mereka ini sudah berdiri sejak tahun 1965 dan bahkan masih berdiri
sampai sekarang. Gerakan ini merupakan salah satu organisasi yang bersikeras untuk
memisahkan Papua Barat dari wilayah NKRI dan ingin merdeka sendiri karena merasa
jika daerah mereka tidak ada hubungannya dengan bangsa Indonesia. Ini termasuk
pelanggaran sila ke berapa...
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5
Jawab: C
soal radikalisme bisa juga berupa soal-soal terkait permasalah gerakan separatis di
Indonesia. JIka soal seperti di atas, maka jawabannya adalah sila ke-3, Persatuan
Indonesia.